You are on page 1of 10

PROPOSAL

ANALISIS PROGRAM PENYIAPAN KETEAMPILAN KERJA


SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI DEPARTEMEN SOSIAL

STUDI KASUS:
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah
Studi Kasus di Jurusan PLB FIP UNESA
Tahun 2014

Oleh:
Bayu Widya Martha 111 044 012
Hendy Sugiharto 111 044 019

Devi Rosaliati 111 044 015


Endah Ayu Marlupy 111 044 017
Asti Cici W 111 044 025
Arvianty Vany 111 044 026
Dery Haryo K 111 044 034
Desi Nolita Putri 111 044 040
Nugroho Waskito 111 044 035
Nurul Fitra Febriana 111 044 201

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Maret 2014
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL STUDI KASUS

Judul : Analisis Program Penyiapan Keteampilan Kerja


Siswa Berkebutuhan Khusus Di Departemen Sosial
Ketua : Bayu Widya Martha
Anggota :
1. Devi Rosaliati
2. Endah Ayu Marlupy
3. Hendy Sugiharto
4. Asti Cici W
5. Arvianty Vany
6. Dery Haryo K
7. Desi Nolita Putri
8. Nugroho Waskito
9. Nurul Fitra Febriana

Surabaya, 25 Februari 2014


Ketua,

Bayu Widya Martha


NIM. 111 044 012

Menyetujui,

Pembantu Dekan I Dosen Pengampu,


Fakultas Ilmu Pendidikan
Unesa
Drs. Wagino, M.Pd
NIP. 196108161987031001
Drs. Sujarwanto, M.Pd.
NIP. 196207011987031003

I. I. LATAR BELAKANG

Pelayanan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)


merupakan pelayanan multidisipliner, sehingga sebagai calon guru Anak
Berkebutuhan Khusus yang baik harus dapat memahami berbagai aspek
disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan luar biasa, mengingat
bahwa anak luar biasa ( orang yang mempunyai kelainan fisik, mental dan
sosial ) menjadi salah satu sasaran pembangunan dibidang kesejahteraan
sosial maka pelayanan yang diberikan kepada anak luar biasa merupakan
salah satu unsur penting yang sangat menunjang terhadap keberhasilan
anak luar biasa untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan sosialnya.

Guru Pendidikan Luar Biasa yang profesional tak hanya dituntut


dapat mengajar anak berkebutuhan khusus tetapi harus mampu
melaksanakan program rehabilitasi dan pekerjaan sosial, mengingat setiap
SLB yang ada di Indonesia ini mempunyai tenaga ahli, maka guru
diharapkan dapat menggantikan peran tenaga ahli rehabilitasi dan
pekerjaan sosial. Lewat mata kuliah Study Kasus kami diajarkan ilmu
tentang bagaimana mengkaji atau membina sebuah Anak Berkebutuhan
Khusus yang bisa lebih mandiri dan mendapat ijin untuk dapat turun
kelapangan guna melihat dengan jelas bagaimana pelayanan dan penangan
yang diberikan kepada anak luar biasa demi menunjang kualitas
kesejahteraan sosialnya.

Mata kuliah Study Kasus merupakan ilmu yang mengkaji aspek


sosial dalam Pendidikan Luar Biasa, yang harus dibekalkan kepada calon
guru pendidik anak luar biasa, lewat mata kuliah inilah kami dapat
mempelajari tentang bagaimana mengkaji atau membina sebuah Anak
Berkebutuhan Khusus yang bisa lebih mandiri dalam meningkatakan
kreatifitasnya untuk mensejahterakan kehidupan sosialnya. ABK yang
mengalami penyimpangan dalam meningkatkan kreatifitas atau sosialisasi
dalam lingkungan bermasyarakat perlu dipersiapkan, dididik sehingga ia
mendapatkan kemandirian sebagai manusia biasa lainnya dan mampu
menghadapi kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan problema-
problemanya secara mandiri berkat Pendidikan.

Rehabilitasi merupakan upaya untuk mendapatkan kemampuan –


kemampuan anak luar biasa dan Pengetahuan Pekerjaan Sosial yaitu untuk
mengatasi masalah-masalah sosial yang timbul akibat dampak dari
keluarbiasaannya. Karena pada dasarnya pekerjaan sosial mempunyai
tujuan meningkatkan harkat, martabat, kesejahteraan sosial individu,
kelompok dan masyarakat. Dimana rehabilitasi merupakan proses
perbaikan ditujukan kepada anak luar biasa, agar mereka cakap berbuat
untuk memiliki, semaksimal mungkin kegunaan baik jasmani, rohani,
sosial, pekerjaan dan ekonomi.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, telah


ditentukan rumusan masalah adalah bagaimana cara untuk dapat
menjadikan Anak Berkebutuhan Khusus sebagai individu yang lebih
mandiri dan lebih bisa meningkatkan kreatifitasnya dilingkungan sosial ?

III. TUJUAN KEGIATAN

1. Untuk memperoleh informasi tentang bagaimana sistem pelaksanaan


pelayanan dan penangan Anak Berkebutuhan Khusus yang ditangani
oleh Departemen Sosial Surabaya
2. Untuk memberikan pengetahuan bagaimana pelayanan dan
penanganan sosial yang ditangani oleh Departemen Sosial Surabaya
3. Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa PLB FIP Unesa
angkatan 2011 mengenai rehabilitasi dan pekerjaan sosial secara
teoritis dan praktis di lapangan.
4. Agar mahasiswa mampu memahami tentang pengertian dan
menemukan konsep pelaksanaan rehabilitasi yang tepat.
5. Untuk membentuk mahasiswa PLB FIP Unesa yang memiliki
kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

IV. NAMA DAN TEMA KEGIATAN


Nama kegiatan : Observasi Pemberdayagunaan Layanan Departement
Sosial
Tema kegiatan : Membangun Mahasiswa PLB yang dapat menciptakan
inovasi guna mengatasi permasalahan dalam lingkup
sosial kemasyarakatan yang ada.

V. MANFAAT KEGIATAN
A. Manfaat teoritis

Observasi ini dapat memberikan aspek pengetahuan bagi kita semua


terutama calon pendidik anak berkebutuhan khusus tentang
penanganan dan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus dalam
aspek sosial

B. Manfaat praktis

1. Kreatifitas dan bakat perlu dikembangkan agar dapat bermanfaat


bagi kehidupan bermasyarakat

2. Diharapkan dengan adanya penanganan dan pelayanan pekerjaan


sosial, anak berkebutuhan khusus dapat lebih mandiri dan lebih
percaya diri dalam mengembangkan kreatifitasnya
VI. BENTUK KEGIATAN
A. Observasi
B. Wawancara
VII. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu : 5 Februari 2014
2. Tempat : Departemen Sosial Surabaya
VIII. PENUTUP

Demikian Proposal Observasi ini kami buat untuk bisa menjadi


bahan pertimbangan agar kiranya kami dapat mengikuti atau
melaksanakan kegiatan observasi ke tempat yang kami tuju yakni
Departemen Sosial Surabaya. Apabila dalam penulisan atau dalam
menyusun proposal ini terdapat kesalahan kami mohon maklum
adanya dan akan kami perbaiki kedepannya. Besar harapan kami agar
proposal ini bisa membantu kami untuk bisa melanjutkan tugas kami
untuk melakukan observasi ke Departemen Sosial Surabaya.
LAMPIRAN I
SUSUNAN ANGGOTA

Ketua : Bayu Widya Martha 111 044 012

Wakil Ketua : Hendy Sugiharto 111 044 019


Anggota :
Devi Rosaliati 111 044 015
Endah Ayu Marlupy 111 044 017
Asti Cici W 111 044 025
Arvianty Vany 111 044 026
Dery Haryo K 111 044 034
Desi Nolita Putri 111 044 040
Nugroho Waskito 111 044 035
Nurul Fitra Febriana 111 044 201
LAMPIRAN II
INSTRUMEN

1. Apa saja Visi dan Misi Departemen Sosial Surabaya?


2. Bagaimana Departemen Sosial Surabaya merekrut pekerja sosial terutama
pada anak berkebutuhan khusus?
3. Apakah ada kriteria khusus untuk merekrut pekerja sosial bagi anak
berkebutuhan khusus?
4. Bagaimana sistematika kerja di Departemen Sosial Surabaya?
5. Program apa sajakah yang dilaksanakan di Departemen Sosial bagi
penyandang cacat tubuh?
6. Adakah penyaluran pekerja sosial setelah melakukan pelatihan?
7. Kapan perekrutan pekerja sosial dilakukan?
8. Bagaimana pengembangan keterampilan bagi penyandang cacat
dilakukan? Dan membutuhkan waktu berapa lama?
9. Tempat mana saja yang menjadi perekrutan pekerja sosial di Departemen
Sosial?
10. Berapakah dana yang digunakan dalam pengadaan untuk alat-alat
pelatihan kerja?
11. Adakah tenaga khusus yang diambil oleh departemen sosial?
12. Apa saja kendala yang dialami dalam perekrutan pekerja sosial bagi anak
berkebutuhan khusus?
13. Bagaimana prosedur pemantauan pelatihan pekerja sosial?
14. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pelatihan pekerja sosial?
15. Bagaimana pola pelayanan rehabilitas bagi anak normal dan anak
berkebutuhan khusus?
16. Bagaimana pemberian pelayanan kesehatan bagi penyandang cacat?

You might also like