You are on page 1of 139

PEMBINGKAIAN BERITA KEKERASAN OLEH APARAT

KEAMANAN DALAM TRAGEDI KANJURUHAN 1


OKTOBER 2022 DI MEDIA ONLINE TVONENEWS.COM.

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Revy Putra Andaryanto

11160510000154

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF


HIDAYATULLAH JAKARTA

1445 H/ 2023
Lembar Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Revy Putra Andaryanto

NIM : 11160510000154

Dengan ini menyatakan jika skripsi yang berjudul Pembingkaian


Berita Kekerasan oleh Aparat Keamanan dalam Tragedi
Kanjuruhan 1 Oktober 2022 di Media Online TvOneNews.com
adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada
dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber
kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk keperluan seperlunya.

Jakarta, 30 November 2022

Revy Putra Andaryanto

ii
PEMBINGKAIAN BERITA KEKERASAN OLEH APARAT
KEAMANAN DALAM TRAGEDI KANJURUHAN 1
OKTOBER 2022 DI MEDIA ONLINE TVONENEWS.COM.

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

Revy Putra Andaryanto

NIM. 11160510000154

Dosen Pembimbing

Syamsul Rijal, M.A., Ph.D

NIP. 197810082006041002

Program Studi Jurnalistik

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1445 H/ 2023 M

iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Pembingkaian Berita Kekerasan oleh Aparat
Keamanan dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 di
Media Online TvOneNews.com” telah diujikan dalam sidang
munaqasah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) Program Studi
Jurnalistik.

Jakarta, 27 Januari 2023

Sidang Munaqosah
Ketua Sekretaris

Kholis Ridho, M.Si Dra. Hj. Musfirah Nurlaili, MA


NIP. 19780114 200912 1 002 NIP. 19710412 200003 2 001

Anggota
Penguji I Penguji II

Dr. Suhaimi, M.Si Dr. Rubiyanah, M.A.


NIP. 196709061994031002 NIP. 1973088221998032001
Dosen Pembimbing

Syamsul Rijal, M.A., Ph.D


NIP. 197810082006041002

iv
ABSTRAK
Revy Putra Andaryanto
11160510000154
Pembingkaian Berita Kekerasan oleh Aparat Keamanan
dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 di Media Online
TvOneNews.com.
1 Oktober akan diingat sebagai Tragedi Kanjuruhan.
Insiden yang menelan ratusan korban jiwa tersebut merupakan
peristiwa kelam dalam sejarah sepak bola dunia dan Indonesia.
Jatuhnya korban jiwa terjadi karena tembakan gas air mata
yang dilakukan oleh aparat keamanan serta berbagai tindakan
represif lainnya. Kasus ini menjadi sorotan banyak media baik
dalam maupun luar negeri, termasuk di dalamnya
TvOneNews.com
Skripsi ini merupakan hasil penelitian analisis teks media.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana TvOneNews.com
membingkai pemberitaan kekerasan oleh aparat keamanan dalam
Tragedi Kanjuruhan melalui struktur sintaksis, skrip, tematik, dan
retoris. Objek penelitian ini adalah lima berita terkait dengan
pemberitaan Tragedi Kanjuruhan pada TvOneNews.com terhitung
sejak tanggal tanggal 2 Oktober 2022
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Sedangkan data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari studi dokumen
(document research), serta studi kepustakaan (library research).
Pada penelitian ini, tampak adanya penyudutan suatu pihak
yang dinilai bersalah dan menjadi penyebab utama dalam tragedi
Kanjuruhan, yaitu pihak keamanan/kepolisian. Hasil analisis
menyimpulkan bahwa TvOneNews.com membingkai Tragedi
Kanjuruhan sebagai masalah isu kekerasan yang dilakukan oleh
aparat keamanan serta menyudutkan bahwa aparat keamanan
bertanggung jawab atas jatuhnya banyak korban jiwa
Kata Kunci: Sepak bola, Kanjuruhan, TvOneNews.com ,
kepolisian, Framing, Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah yang selalu
tercurah kepada seluruh hamba-Nya, Dzat yang hanya kepada-Nya
kita memohon pertolongan. Tak lupa Shalawat serta salam Allah
selalu limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran untuk
menuju cahaya kemuliaan. Dengan kemurahan hati-Nya, serta
segala kemudahan yang diberikansehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembingkaian Berita
Kekerasan oleh Aparat Keamanan dalam Tragedi Kanjuruhan 1
Oktober 2022 di Media Online TvOneNews.com”.
Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna
melengkapi salah satu syarat gelar sarjana sosial (S.Sos) sebagai
mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin dapat
terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis dengan penuh
hormat mengucapkan terima kasih serta mendoakan agar Allah
SWT senantiasa memberikan balasan terbaik kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Armany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A,


sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

vi
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto,
M.Ed., Ph.D; Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Siti
Napsiah, MSW; Wakil Dekan II Bidang Administrasi, Dr.
Sihabudin Noor, M.Ag; serta Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan, Cecep Castrawijaya, M.A.
3. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si; dan
Sekretaris Program Studi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah
Nurlaily, M.A yang telah membimbing, mengarahkan, serta
memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penelitian
ini.
4. Dosen Pembimbing, Bapak Syamsul Rijal, M.A, Ph.D, yang
telah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Dosen Penasihat Akademik, Drs. Helmi Hidayat, M.A. yang
selalu mendukung penuh penulis dalam mencapai kesuksesan
baik akademik maupun non-akademik
6. Seluruh dosen serta staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
7. Staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta serta Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi.
8. Media daring TvOneNews.com yang artikelnya penulis
gunakan dalam skripsi ini.
9. Kedua orang tua penulis, Bapak Ngadiyono dan Ibu Cuti
Andaryati, serta saudara kandung, Kakak Ghayda Putri dan
Adik Rizky Putra yang yang tak henti-hentinya memberikan
semangat dan do’a untuk menyelesaikan skripsi ini serta selalu

vii
memberi dukungan baik moral maupun materil kepada peneliti
untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Keempat sahabat penulis, Dimas Wijanarko, Muhammad
Nefki Hasbiansyah, Sudiarto Utomo, serta Zan Jabilatul
Farhah yang telah membuat perkuliahan terasa lebih berwarna
dan menyenangkan. Loyalitas mereka tidak terbandingkan
dengan hal apapun.
11. Keluarga Besar Jurnalistik angkatan 2016 terutama Jurnalistik
C yang sudah memberi keceriaan dalam keseharian penulis
dalam menuntut ilmu.
12. Teman seperjuangan penulis, Bagaskoro Panduto Pramono
yang selalu menuntun penulis terkait pengurusan berkas-
berkas akademik dan berbagi cerita
13. Teman sekaligus mentor dalam sesi konsultasi baik akademik
maupun non akademik, Immamatul Silfia. Silfi merupakan
mahasiswa Jurnalistik UIN Angkatan 2016 pertama yang lulus
dan kini telah menyelesaikan Pendidikan jenjang S2 di
Universitas Indonesia.
14. Keluarga besar KKN Krieger, terkhusus kepada ketua dan
wakil, Muhammad Nabil Lathif dan Rangga Dwi Putra serta
keluarga besar warga Desa Rumpin, Bogor semoga tali
silaturahmi ini selalu terjaga dan tidak pernah putus.
15. Serta pihak-pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini yang namanya tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.

viii
Peneliti menyadari karya ilmiah ini berpotensi memiliki
kekurangan, baik dari segi penulisan, tata bahasa, analisis, dan
lainnya. Namun, peneliti berharap karya ilmiah ini dapat
berkontribusi dalam bidang Ilmu Jurnalistik.

Jakarta, 30 November 2022

Revy Putra Andaryanto

ix
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................ iv
ABSTRAK.................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 10
D. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................... 11
E. Metodologi Penelitian ...................................................... 15
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 18
G. Sistematika Penulisan....................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 21
A. Berita ................................................................................ 21
B. Media dan Olahraga ......................................................... 23
C. Regulasi Sepak Bola FIFA ............................................... 24
D. Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki .... 27
1. Struktur Sintaksis.......................................................... 29
2. Struktur Skrip ............................................................... 31
3. Struktur Tematik........................................................... 32
4. Struktur Retoris ............................................................ 32
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 34
Profil TvOne ............................................................................ 34
1. Sejarah Tv One ............................................................. 34

x
2. Visi dan Misi Tv One ................................................... 36
3. Rubrikasi TvOneNews.com........................................... 36
BAB IV TEMUAN DATA ........................................................ 38
A. Analisis Berita 1 ............................................................... 40
B. Analisis Berita 2 ............................................................... 51
C. Analisis Berita 3 ............................................................... 62
D. Analisis Berita 4 ............................................................... 75
E. Analisis Berita 5 ............................................................... 91
BAB V PEMBAHASAN ......................................................... 105
A. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................... 105
B. Aspek Psikologis dan Sosiologis.................................... 114
C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................... 116
1. Kekerasan dalam Sepakbola ....................................... 117
2. Pelanggaran HAM pada Tragedi Kanjuruhan ............ 118
3. Pembingkaian Kekerasan ........................................... 119
BAB VI PENUTUP ................................................................. 122
1. Kesimpulan..................................................................... 122
2. Implikasi ......................................................................... 123
3. Saran ............................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 125

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awal Oktober 2022, Indonesia berduka atas peristiwa
kelam dalam dunia sepak bola tanah air. Lanjutan Liga Indonesia
bertajuk BRI Liga 1 itu, mempertemukan tuan rumah Arema FC
melawan Persebaya yang berakhir dengan kemenangan Persebaya.
Kelamnya, pertandingan ini dinodai dengan kerusuhan yang
menwaskan ratusan orang sehingga tercatat sebagai tragedi
terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia dan berada di nomor
urut kedua dalam sejarah kelam sepak bola dunia.1

Tragedi Kanjuruhan ini memakan korban sejumlah 488


orang. Dari 488 korban, sebanyak 302 mengalami luka ringan, 21
orang mengalami luka berat, dan 135 korban meninggal dunia.
Menurut Kepala Kepolisian Jawa Timur, Irjen Nico Afianta
menyampaikan bahwa dua dari 125 korban jiwa merupakan
anggota kepolisian.2

1
Zachary Crockett, Deadliest Soccer Matches in History,
https://priceonomics.com/historys-deadliest-soccer-disasters/ (diakses pada 3
otober pukul 9.25)
2 Widhia Arum Wibawana, Tragedi Kanjuruhan :Kornologi, Peneybab,

dan Jumlah Korban, https://news.detik.com/berita/d-6324274/tragedi-


kanjuruhan-kronologi-penyebab-dan-jumlah-korban (diakses pada 3 Oktober
pukul 10.05)

1
2

Kerusuhan berawal saat peluit panjang tanda berakhirnya


pertandingan, diwarnai oleh penonton yang melempari pemain
serta staff official Persebaya dengan botol mineral, gelas, dll.
Seakan tidak cukup untuk meluapkan amarah, tepat pada pukul
22.00 WIB, banyak Aremania (sebutan untuk fans Arema) turun
ke lapangan guna mencari dan menyerbu para pemain Arema FC
serta staff official tim. Tidak berhenti dengan penyerangan kepada
pihak Arema FC, penyerbuan juga dilakukan kepada aparat
keamanan setempat.

Dalam waktu sekejap, masifnya Aremania yang


menginvasi lapangan pun tidak terbendung dan semakin ramai.
Berbagai peringatan yang dilontarkan pun tidak dihiraukan
sehingga aparat keamanan menggunakan gas air mata sebagai
senjata peringatan terakhir untuk membubarkan kerusuhan.
Diketahui gas air mata ditembakan ke arah lapangan, tribun selatan
(11, 12, dan 13) serta Tribun timur (nomor 6). 3 Tak hanya
penembakan gas air mata, tindakan aparat keamaan yang represif
juga ditunjukan dalam menangkap dan menertibkan massa yang
membludak. Diketahui banyak pula massa yang diamankan
dengan ditendang dan diperlakukan kasar oleh aparat.

Setelah gas air mata dengan jumlah besar-besaran


ditembakkan ke penonton di tribun, banyak penggemar panik dan
berebut turun dari tribun. Banyak massa yang terjepit hingga

3 Febriyan, Detail Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi,


https://nasional.tempo.co/read/1640703/eksklusif -detail-kronologi-tragedi-
kanjuruhan-versi-polisi (diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 10.20)
3

terinjak-injak dan terengah-engah. Untuk menghilangkan anarki


massa, aparat keamanan kembali menembakkan gas air mata untuk
membubarkan para maniak, namun para anarkis tidak bergerak dan
berbalik menyerang aparat keamanan.

Akibat penembakan gas air mata serta kerusuhan yang tak


terbendung, banyak korban mengalami sesak napas dan terbaring
lemah sehingga dievakuasi di unit kesehatan stadion Kanjuruhan.
Evakuasi juga terhambat lantaran ambulan yang membawa banyak
korban terhadang oleh aksi Aremania di luar stadion. Namun
karena banyaknya korban dan kurangnya ambulan, maka evakuasi
korban dilakukan dengan menggunakan kendaraan dinas Kasat
Lantas, kendaraan Grand Max Polsek Jajaran, Truk Dalmas Polres,
Truk Dalmas Brimob dan TNI.

Setelahnya, beberapa water cannon masuk ke dalam


stadion untuk memadamkan bara api yang menghanguskan
berbagai sudut stadion. Akibat peristiwa pelik Kanjuruhan
tersebut, pihak PT. Liga Indonesia Baru menghentikan berbagai
pertandingan selama satu pekan kedepan. Bahkan, laga akbar yang
mempertemukan Persija dan Persib yang diselenggarakan satu hari
setelah tragedi, resmi dibatalkan.

Rupanya, penggunaan gas air mata sangat keras dilarang


dalam menertibkan supporter sepak bola, sehingga apa yang
dilakukan aparat dalam menertibkan massa telah melanggar
peraturan yang ada, seperti regulasi yang telah tertuang dalam
regulasi FIFA Stadium Safety and Security Regulation pada Pasal
4

19 Huruf B. yang berbunyi, "No firearms or 'crowd control gas'


shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa'
tidak boleh dibawa atau digunakan).4

Dalam tragedi Kanjuruhan, polisi berdalih bahwa gas air


mata digunakan untuk menenangkan massa. Polisi tidak hanya
menembakkan gas air mata ke arah suporter yang masuk ke dalam
lapangan, tetapi juga di tribun penonton Stadion Kanjuruhan yang
membuat massa tidak bersalah panik. Polisi juga diduga
melakukan represi dan kekerasan berlebihan dalam membubarkan
massa.

Selain pemberitaan tentang pelarangan gas air mata, polisi


yang bertugas menertibkan massa diisukan tidak mengikuti SOP
yang berlaku. Terbukti dengan membawa gas air mata bahkan
menembakannya secara acak yang mengarah kepada tribun
penonton guna menertibkan supporter. Perempuan, lelaki, hingga
anak-anak berdesaka-desakan di hadapan gerbang keluar Stadion
Kanjuruhan. Dari arah lapangan, polisi menembakan gas air mata
tanpa henti sementara gerbang keluar terkunci rapat. Di Pintu 13,
banyak nyawa melayang.5

4 Reporter Tempo.co, Bukan Hanya Regulasi FIfa, Penggunaan Gas


Air Mata Juga Sangat Tak Dibenarkan Amnesti Internasional,
https://nasional.tempo.co/read/1640789/bukan-hanya-regulasi-fifa-
penggunaan-gas-air-mata-sangat-tak-dibenarkan-amnesty-international
(diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 11.00)
5 Reza Gunadha, Kengerian di Pintu 13, yang Sebenarnya Terjadi saat

Tragedi Kanjuruhan,
https://www.suara.com/news/2022/10/04/080500/kengerian-di-pintu-13-yang-
sebenarnya -terjadi-saat-tragedi-kanjuruhan (diakses pada 4 Oktober 21022
pukul 11.59)
5

Sejauh ini, FIFA belum secara resmi memberikan sanksi


kepada PSSI, namun PSSI menjatuhkan sanksi kepada Arema FC
dengan tidak mengizinkannya menjadi tuan rumah di sisa
pertandingan BRI Liga 1.6

Selain FIFA sebagai asosiasi sepak bola dunia, berbagai


media internasional pun turut menyoroti peristiwa ini seperti
Tabloid Inggris, The Daily Star, The Mirror, Koran Amerika, New
York Press, hingga media mainstream internasional seperti CNN.
Di Indonesia sendiri, berbagai media online tak henti-hentinya
memberikan update terbaru mengenai tragedi Kanjuruhan. Di
Indonesia sendiri, hampir seluruh media online aktif memberitakan
tragedi kanjuruhan tersebut diantaranya Detik.com, Kompas.com,
CNN, Tribunnews, Liputan6.com serta termasuk TvOneNews.com
di dalamnya.

Dikutip dari Reuters Institute, mereka baru saja


menerbitkan laporan Digital News Report 2022 tentang lanskap
media massa pada Juni 2022 di mana Indonesia juga termasuk ke
dalam laporan tersebut. Salah satu media yang akan diteliti
menjadi bagian dalam laporan Reuters tersebut di mana,
TvOneNews.com termasuk kedalam lima media online paling
banyak dikonsumsi oleh masyarakat.7 TvOneNews tetap aktif

6 Ahmad Zilky, Pernyataan Resmi Fifa: Tragedi Kanjuruhan Hari

Kelam Dunia Sepak Bola,


https://bola.kompas.com/read/2022/10/02/17245178/pernyataan -resmi-fifa-
tragedi-kanjuruhan-hari-kelam-sepak-bola-dunia?page=all (diakses pada 3
Oktober 11.15)
7 Digital News Report 2022, www.reutersinstitue.politics.ox.ac.uk

(data diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 11.31)


6

merilis berita sejak awal mula kerusuhan terjadi hingga update


korban jiwa dan penanggulangan paska kericuhan.

Sumber: databooks.katadata.com berdasarkan Reuters Institute

Dalam penelurusuran penulis, TvOneNews telah merilis


108 berita mengenai tragedi Kanjuruhan masih terpantau aktif
menaikan berbagai macam berita yang berkaitan hingga tulisan ini
dibuat. Namun, penulis menemukan beberapa pemberitaan terkait
kekerasan tragedi Kanjuruhan dan mengelompokannya untuk
dijadikan sebagai objek penelitian.

Berbagai angle pemberitaan diunggah mengenai


Kanjuruhan. Ada media online yang menekankan pada tindak
kekerasan aparat, ada pula media online yang meng-highlight
tindakan oknum yang lalai dalam pelaksanaan pertandingan. Tidak
lupa ada juga media yang hanya berfokus untuk memberitakan
7

kesedihan keluarga korban kerusuhan tersebut. Semua tergantung


bagaimana ideology serta pandangan media online dalam
mengangkat suatu peristiwa dan mengemasnya menjadi sebuah
berita.

Pada TvOneNews, penulis menemukan beberapa berita


yang berfokus pada penekanan kekerasan yang dilakukan oleh
aparat keamanan dalam menindak aremania yang berlaku anarkis.
Penulis ingin mengetahui bagaimana pemberitaan mengenai
tragedi kanjuruhan dibingkai oleh TvOneNews.com sebagai berita
dengan isu kekerasan oleh aparat.

Terlepas dari itu, analisis framing merupakan proses


analisis yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana suatu media
membingkai suatu peristiwa terhadap realitas. Penekanan dan
penonjolan isu merupakan teknik yang diterapkan dalam
membingkai di mana analisis framing berkaitan erat dengan proses
konstruksi. Di dalamnya, kenyataan sosial dibangun dengan suatu
maksud tertentu.8 Kenyataan tersebut dibangun oleh wartawan dan
media sebagai kebijakan suatu media.

Penulis memilih model analisis framing Zhongdang Pan


dan Gerald Kosicki sebagai pisau beda guna mengulik dan
memahami pembingkaian peristiwa Kanjuruhan ini berdasarkan
kepada unsur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Peneliti ingin

8
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
(Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara, 2005), h.3
8

membongkar, bagaimana pemberitaan tragedi Kanjuruhan ini,


dibingkai oleh TvOneNews.com menjadi suatu isu kekerasan yang
dilakukan Polri sebagai penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

Penelitian menggunakan TvOneNews sebagai subjek


penelitian dengan alasan, pertama dikarenakan media tersebut
masih jarang dijadikan subjek untuk penelitian. Kedua data
statistic yang menunjukan bahwa TvOneNews.com termasuk ke
dalam lima besar media online yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia.

Sedangkan penulis memilih peristiwa tragedi Kanjuruhan


sebagai objek penelitian dikarenakan peristiwa tersebut sedang
aktif dimuat di berbagai media dan masih terus diberitakan
perkembangannya mulai dari kronologi, penyebab, aksi kekerasan,
korban jiwa, hingga tindak lanjut atau sanksi yang akan
diberlakukan.

Berangkat dari latar belakang yang dipaparkan penulis


sebelumnya, penulis akan melakukan sebuah penelitian berjudul:

“Pembingkaian Berita Kekerasan Oleh Aparat Keamanan


dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 di Media Online
TvOneNews.com”
9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah
Penelitian ini akan berfokus pada pemberitaan yang dirilis
oleh situs media online TvOneNews.com yang menekankan terkait
kasus pemberitaan kekerasan yang dilakukan oleh polisi pada
tragedi kanjuruhan periode bulan Oktober 2022. Pemberitaan
mengenai Tragedi Kanjuruhan secara umum terdapat sebanyak
120 berita, sedangkan pemberitaan mengenai kekerasan aparat
pada tragedi Kanjuruhan sebanyak 65 berita. Pada bulan Oktober,
TvoneNews menulis sebanyak 40 berita mengenai Kanjuruhan.
Dari paparan data tersebut, penulis memilih 5 berita yang relevan
terkait dengan kekerasan aparat keamanan pada Tragedi
Kanjuruhan.

Tabel Berita Tragedi Kanjuruhan Pada TvOneNews.com

No Tanggal Judul Berita


1 2 Oktober 2022 Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian
Melakukan Blunder d i Tragedi Kanjuruhan

2 3 Oktober 2022 Miris! Did uga Hanya 2 Pintu Terbuka saat


Polisi Bombard ir Kanjuruhan Pakai Gas
Air Mata, Begini Reaksi Manajemen
Arema
3 5 Oktober 2022 I ni Regulasi FI FA d an Peraturan Kapolri
yang Dilanggar Polisi d alam Tragedi
Kanjuruhan
10

4 11 Oktober 2022 Akhirnya Mengaku! Polri Menyebutkan


Ad a Gas Air Mata Kedaluwarsa yang
Dipakai d alam Tragedi Kanjuruhan Tapi
Belum Diketahui Jumlahnya
5 15 Oktober 2022 Gas Air Mata Sebabkan Kematian d i
Kanjuruhan, TGI PF: Korban Berjatuhan
Lebih Mengerikan Daripada yang Beredar

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan penelitian ini, maka
masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan menjadi
“Bagaimana pembingkaian berita kekerasan tragedi kanjuruhan
oleh media online TvOneNews.com menggunakan analisis framing
model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan utama penelitian ini dibuat adalah untuk
mengetahui bagaimana salah satu media online terbesar di
Indonesia membingkai berita kekerasan mengenai Tragedi
Kanjuruhan pada kanal TvOneNews.com berdasarkan framing
model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki.

Adapun manfaat yang dapat muncul melalui penelitian ini


diantaranya:

1. Manfaat Akademik
Penelitian ini akan memberikan referensi tambahan di
kemudian hari pada bidang ilmu komunikasi khususnya
11

jurnalistik mengenai analisis framing berita. Terlebih lagi,


subjek penelitian ini cukup jarang digunakan oleh
Mahasiswa Jurnalistik UIN Syaif Hidayatullah Jakarta
sehingga dapat menambah koleksi referensi untuk
penelitian yang serupa.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan memberikan
pengetahuan terkait pembingkaian berita mengenai
kekerasan pada tragedi kanjuruhan di mana kejadian ini
tercata dalam sejarah Indonesia maupn dunia

2. Manfaat Praktis

Menjadikan penelitian ini sebagai tinjauan bagi penelitian


serupa untuk praktisi media maupun mahasiswa ilmu
komunikasi sebagai salah satu sumber pengetahuan,
wawasan, serta pedoman terhadap bagaimana suatu media
dalam membingkai suatu isu\peristiwa. Serta menjadikan
penelitian ini sebagai bentuk kontribusi dalam melakukan
analisis berita melalui analisis framing

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu


1) Penelitian yang diterbitkan oleh California State
University, Northridge berjudul “Sosial Control of
Media: Comparative Analysis of British Media
Coverage of 1980 Hillsborough Disaster (1980 to1990
and 2012 to 2013)” yang ditulis oleh Nathalia Heinze
12

Nielsen. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam


pemilihan objek penelitian yaitu tragedi akibat kerusuhan
pada pertandingan sepakbola. Penelitian ini juga berfokus
untuk meneliti bagaimana kasus tragedi Hillsborough
dibingkai oleh dua media yaitu Daily Express dan The
Guardian’s dalam dua periode waktu yang berbeda. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa pada periode 1980-
1990, media membingkai bahwa tragedi tersebut
disebabkan oleh anarkisnya supporter. Sedangkan pada
periode waktu 2012-2013, media membingkai bahwa
tragedi tersebut terjadi atas kelalaian dan kerasnya
kepolisian setempat dalam menertibkan fans.

2) Penelitian yang ditulis oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu


Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pembingkaian
Berita Kekerasan Kudeta Myanmar Pada
Kompas.com”. Penelitian ini disusun oleh Devi Fitriani.
Output penelitian tersebut adalah bahwa media subjek
penelitian membingkai pemberitaan kekerasan sebagai
bentuk pembelaan terhadap hak asasi manusia di Myanmar
dan sebagai bentuk protes terhadap aksi kekerasan yang
dilakukan oleh militer Myanmar
3) Penelitian yang ditulis oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Konstruksi Isu
Kekerasan Pada Anak di Media Online” Penelitian ini
13

disusun oleh Kalingga Ramadhan. Output penelitian


tersebut adalah media online sebagai subjek penelitian
membingkai kasus kekerasan menjadi sebuah kritik
terhadap pemerintah
4) Jurnal Internasional yang ditulis oleh Ann Jemphrey dan
Eileen Berrington berjudul “Surviving the Media:
Hillsborough, Dunblane and the press” yang diterbitkan
oleh Journal Studies Vol 1, 2000 yang dipublikasikan pada
Desember 2010. Jurnal ini memiliki relevansi yang sangat
kuat dengan penelitian ini karena isu yang diangkat sama-
sama mengenai tragedi kerusuhan pada pertandingan sepak
bola yang menewaskan banyak orang. Artikel ini
membahas penulisan pers Inggris setelah Tragedi
Hillsborough pada tahun 1989 dan penembakan di Sekolah
Dasar Dunblane pada tahun 1996. Meskipun keadaan
seputar setiap tragedi sangat berbeda, keduanya
mengakibatkan kematian dan cedera banyak korban yang
tidak bersalah. Namun, laporan pers tentang Hillsborough
menambah beban kesedihan para korban melalui
penggambaran permusuhan pendukung sepak bola
Liverpool dan saran yang jelas tentang kesalahan mereka
atas peristiwa tersebut. Sebaliknya, liputan tragedi
Dunblane secara nyata lebih berbelas kasih dalam
tanggapannya terhadap mereka yang paling terkena
dampak langsung.
14

5) Jurnal akademik yang disusun oleh Tuti Haryati, Ranu


Baskora Aji Putra, Heny Setyawati berjudul “Analisis Isi
Pemberitaan Olahraga pada Rubrik Gelora Harian
Wawasan” yang diterbitkan oleh Jurnal PENJAKORA
Volume 4 Nomor 2, Edisi September 2017. Jurnal ini
menjelaskan bagaimana praktik penulisan berita olahraga
pada suatu media massa. Jurnal ini menjadi landasan
penelitian ini dikarenakan ada kesamaan dalam topic
pemberitaan yaitu berita olahraga, namun sudut pandang
yang digunakan sangat berbeda karena jurnal tersebut
menjelaskan praktik penulisan pemberitaan olahraga
secara umum sedangkan penelitian ini berfokus pada isu
kekerasan di dunia olahraga.

6) Jurnal nasional yang ditulis oleh Fikry Zahria Emeraldien,


Aldi Purnomo, dan Nasario Wahyu Handoko dengan judul
“Analisis Framing terhadap Pemberitaan Klub Sepak
Bola Persebaya” yang diterbitkan oleh JURNAL
PENJAKORA Volume 6 No 2, Edisi September 2019.
Jurnal ini memiliki relevansi terhadap penelitian ini karena
sama-sama menggunakan metode analisis framing pada
suatu pemberitaan olah raga khususnya sepak bola.
Pemberitaan pada jurnal ini berfokus bagaimana dua media
yang memiliki keterikatan dengan Persebaya membingkai
Klub Sepak Bola Persebaya itu sendiri. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah framing berita yang
dilakukan oleh Jawa Pos dan Harian Surya memiliki
15

perbedaan pemberitaan. Jawa Pos tidak menunjukkan


keberpihakan dalam pemberitaannya, sedangkan Surya
berusaha menyajikan berita yang berimbang, meskipun
kurang harmonis dan kurang lengkap pada unsur beritanya.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian
Dalam memperhatikan suatu fenomena atau
realitas, akan muncul berbagai perspektif yang digunakan
untuk melihat fenomena yang terjadi. Dalam setiap
perspektif yang ada, akan muncul masing-masing makna
dalam setiap perspektif. Setiap perspektif dapat
memunculkan makna yang berbeda terhadap kenyataan
yang sama. Perspektif yang dianut akan sangat menentukan
bagaimana suatu kenyataan akan dieksplor lebih dalam
untuk analisis dan interpretasinya. dalam metodologi
penelitian, hal ini disebut dengan paradigma.9

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif


dengan paradigm konstuktivisme, yaitu paradigma yang
memandang kenyataan sosial bukan sebagai kenyataan
yang natural tetapi dibentuk secara konstruksi. 10 Teori ini
menjelaskan bahwa realitas tidak muncul apa adanya

9 Cosmas Gatot Haryono, Ragam Metode penelitian Kualitatif

Komunikasi, (Sukabumi: CV Jejak, 2020), h.11


10 Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

(Yogyakarta: PTLKis Pelangi Aksara, 2002). h. 43


16

melainkan harus melalui fase filtrasi terlebih dahulu dari


sudut pandangnya. Penelitian ini hendak meneliti
bagaimana peristiwa kekerasan tragedi Kanjuruhan yang
dilakukan oleh aparat keamanan dikonstruksikan melalui
pemberitaan.

2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif dengan menerapkan analisis deskriptif.
Dalam bukunya, Rulam Ahmadi mendefiniskan kualitiatif
yaitu metode yang digunakan untuk memahami fenomena
secara natural dalam keadaan alami pula. Pendekatan
kualitatif didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan
pada penelitian untuk tidak melibatkan angka atau numeric
dan mengumpulkan data secara tertulis, bukan numeric.
Outputnya, penelitian ini akan menghasilkan data
deskriptif seperti teks, ucapan seseorang, tindakan, dan
objek yang diamati11

Menurut Lexy J Moleong, metode kualitatif adalah


macam-macam metode yang dibuat untuk memahami dan
melibatkan pengalaman sebagai pelajaran akan sesuatu,
suatu pemikiran, motivasi seseorang dan perilaku yang
dijelaskan dengan cara jelas.12

11 Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian. (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010), h.47


12 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung:

Rosdakarya, 2006).
17

3. Metode Penelitian
Metode penelitian didefinisikan sebagai kegiatan
ilmiah yang berorientasi pada tujuan, terstruktur, sistematis
dan tentu saja berorientasi pada teori dan praktik.

Metode penelitian ini menggunakan model analisis


framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Analisis
model didasarkan pada empat tahapan menurut Zhongdang
Pan dan Gerald Kosicky, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan
retorika. Keempat struktur tersebut mampu
mengelompokkan unsur-unsur semantik berita dalam
konteks yang luas, seperti kebaruan.13

4. Subjek dan Objek penelitian


Penelitian ini menjadikan TvOneNews.com sebagai
media online pemuat berita untuk subjek penelitian,
sedangkan objek penelitian ini adalah pemberitaan
kekerasan tragedi kanjuruhan pada 1 Oktober 2022

13 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2006), h. 175
18

F. Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer

Penelitian ini menggunakan cara dokumentasi dalam


pengumpulan data penelitian. Data primer pada penelitian
ini didokumentasikan dari teks berita yang dimuat oleh
media online TvOneNews.com

2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini akan mengambil


beberapa referensi dari studi literatur yang berkaitan dengan
masalah penelitian

G. Sistematika Penulisan
Untuk ketertiban dan tersistemnya penulisan skripsi serta
mempermudah analisa dan keselarasan dalam membaca skripsi ini,
sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada ketentuan yang
telah ditetapkan melalui Keputusan Rektor Nomor 507 Tentang
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan regulasi tersebut,
bagian tengah model penelitian kualitatif dapat dibuat sebagai
berikut
19

Bab I PENDAHULUAN

Penulis menguraikan latar belakang,


batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metedologi
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Penulis menjabarkan kajian teori yang


dipakai yaitu, Berita, Media dan Olahraga,
Regulasi Fifa, serta Analisis Framing
Model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki

Bab III GAMBARAN UMUM

Memaparkan profil media online yang


menjadi focus penelitian. Bab ini berisi
gambaran umum atau profil dari media yang
diteliti yaitu TvOneNews.com

Bab IV TEMUAN DATA

Dalam bab ini penulis mengulas hasil


temuan dan analisis dari pembingkaian
pemberitaan kekerasan oleh aparat pada
tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
20

berdasarkan perangkat framing milik


Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Bab V PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis membahas analisa


dan temuan dari bab sebelumnya sebelum
diambil kesimpulan dan saran dari
penelitian.

Bab VI PENUTUP

Pada bab terakhir ini penulis menguraikan


kesimpulan dari penelitian serta jawaban
dari rumusan masalah dan menyampaikan
saran beserta lampiran-lampiran terkait
penulisan

Daftar Pustaka
21

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Berita
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
berita memiliki arti kabar atau warta, sedangkan pada KBBI yang
diterbitkan oleh Balai Pustaka, berita dijelaskan sebagai “laporan
tentang peristiwa yang terjadi atau kejadian yang hangat”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka berita dapat
dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi.14

Menurut Prof Mitchel V. Chunley, berita adalah laporan


tercepat mengenai fakta atau opini yang di dalamnya terdapat hal
menarik dan tentunya penting untuk diterima bagi sejumlah besar
penduduk.15

Menurut praktisi media, berita bisa datang tanpa


memandang tempat dan waktu bahkan tidak dibatasi. Berita juga
bisa datang dari negeri yang jauh dan bahkan berita bisa datang
ketika orang sedang tidur nyenyak. Berangkat dari pendapat
tersebut, berita juga dapat diartikan dengan peristiwa yang relatif
baru.16

14 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya: 2004), h. 46
15 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,

(Bandung: PT Citra Asitya Bakti, 2003), h. 75


16 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h.

131

21
22

Dapat kita sederhanakan, sebuah berita memang


merupakan bagian dari sebuah informasi, namun sebaliknya
sebuah informasi tidak dapat dianggap sebagai sebuah berita. Hal
ini terjadi karena informasi terlebih dahulu harus memiliki nilai
informasi untuk dibagikan kepada publik sebagai sumber
informasi tentang suatu peristiwa.

Dalam penyebarannya berita tentunya harus memiliki nilai-


nilai berita. Menurut Baskette Sissors, Brooks, Dennis dan Ismach
mengemukakann pendapat mengenai nilai berita dianataranya:

a) Penting (prominence/importance)
Penting tidaknya suatu berita dapat diukur dengan efek
yang dihasilkan atau dari seberapa banyak hal bermanfaat
dari suatu pemberitaan untuk masyarakat.
b) Manusiawi (human Intersest)
Suatu pemberitaan apabila mengandung nilai-nilai
kemanusiaan harus dikemas dengan baik dan menarik
untuk disajikan kepada khalayak.
c) Kontroversi (Controvercy/conflict)
Nilai berita dapat mengandung nilai kontroversial di
dalamnnya namun tergantung dari sudut pandang khalayak
dalam menilai suatu berita.
d) Unik (unusual)
e) Aktual (Actual)
f) Kedekatan (Proximity)
23

Menurut Harahap, ada beberapa syarat agar suatu


informasio memenuhi kriteria sebagai suatu berita diantaranya:17

a. Akurat, singkat, padat, jelas, dan sesuai dengan kenyataan


b. Actual
c. Objektif, tanpa opini yang dibuat berlebihan
d. Menarik, kalimat dalam berita mudah dipahami dan
menarik minat
e. Baru, belum diberitakan atau merupakan ulasan terbaru

B. Media dan Olahraga


Resep agar suatu media banyak dilirik oleh khalayak
adalah dengan menghadirkan elemen 3S, yaitu sex (seks), scandal
(skandal), dan sport (olahraga).18 Jadi, jika ingin suatu media
banyak dilirik oleh khalayak, maka diperlukan menghadirkan salah
satu dari ketiga elemen tersebut.

Topik olahraga dalam produksi suatu berita juga turut


diperhitungkan dalam media. Olahraga dan media sangat erat
kaitannya, olahraga membutuhkan media dan media juga
memerlukan olahraga. Semua jenis olahraga memiliki kesempatan
yang sama untuk dipublikasikan.19

17 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relation dan

Praktik, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 130


18 Prastya , 2014
19 Tuti Haryati, Ranu Baskora Aji Putra, dan Heny Setyawati, Analisis

Isi Pemberitaan Olahraga Pada Rubrik Gelora Harian Wawasan , Vol 4, 2017,
h.37
24

Namun, menurut Rowe jurnalisme olahraga dalam suatu


media didedikasikan sebagai berita hiburan, bukan dijadikan
sebagai berita penting untuk dipublikasikan.20

Melalui publikasi suatu pemberitaan dalam media, maka


akan terbentuk suatu persepsi, dengan terbentuknya suatu persepsi,
maka terbentuklah suatu citra. Hal itu juga berlaku dalam dunia
berita olahraga. Lingkup berita, jenis olahraga, ukuran berita,
tujuan berita, nilai berita, kelengkapan lead, pemuatan foto, dan
penggunakan kutipan olahraga dapat dijadikan indicator untuk
melihat bagaimana suatu berita olahraga dikonstruksi.

Salah satu olahraga yang palig banyak dimuat di berbagai


media adalah sepak bola. Berita sepak bola biasanya menyajikan
hasil pertandingan, kejadian-kejadian penting dalam pertandingan,
analisis pertandingan, hingga pertandingan yang akan datang.
Insiden dalam sepak bola juga menjadi salah satu topic yang paling
diminati dan bahkan akan menjadi topic aktif dalam pemberitaan
media-media yang ada. Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu
topic olahraga yang sedang aktif dimuat.

C. Regulasi Sepak Bola FIFA


FIFA merupakan sebuah system sepak bola internasional
yang dibentuk dalam menaungi berbagai aspek dalam dunia sepak
bola. FIFA merupakan singkatan dari The Federation
Internationale de Football Association atau Federasi Sepak Bola
Internasional, di mana badan ini mengatur segala sesuatu tentang

20 David Rowe, Sport Journalism, Vol 8, h.385


25

sepak bola dalam cakupan internasional. Bermasrkas di Zurich,


Swiss, FIFA berdiri pada 21 Mei 1904 di Paris, Prancis dan
diprakarsai oleh beberapa delegasi dari beberapa Negara seperti
Belgia, Denmark, Perancis, Belanda, Spanyol, Swedia, dan
Swiss21

Dalam Pembentukan FIFA, terdapat berbagai regulasi di


dalamnya yang mengatur berbagai aspek dalam dunia sepak bola.
Paling umum, sebuah pertandingan harus memiliki peraturan dan
harus berdasarkan dengan Law of The Game of The Football
Association Ltd. 22 Di luar pertandingan, atlet sepak bola pun harus
terlebih dahulu terdaftar sebagai pemain di database FIFA untuk
mendapatkan izin bermain di suatu Negara. Kepelatihan juga harus
memiliki lisensi tersendiri untuk melatih suatu tim sepak bola
secara legal. Kompetisi sepak bola di setiap Negara juga harus
mentaati regulasi yang dikeluarkan oleh FIFA. Hingga
pembangunan stadium tempat pertandingan bola dilangsungkan
pun, harus mengikuti standar yang ditetapkan FIFA agar terdaftar
sebagai stadium yang legal untuk dijadikan tempat berkompetisi.

Salah satu landasan dalam penulisan penelitian ini adalah


regulasi yang mengatur keamanan jalannya pertandingan serta
regulasi mengenai stadium tempat penyelenggaraan pertandingan
sepak bola secara umum. Regulasi tersebut tertuang pada FIFA
Stadium Safety and Regulation. Mengutip tulisan “FIFA Stadium

21 FIFA, History of FIFA Foundation, http://fifa.com/about-fifa-who-


we-are/history/index.html, (Diakses pada 21 Oktober 2022 pukul 12:47)
22 Fifa.com
26

Safety and Regulation”, diktehaui ada pelarangan penggunaan gas


air mata di dalam stadion dengan alasan pembubaran massa. Lebih
tepatnya, regulasi tersebut tertuang pada Pasal 19 nomor B tentang
pitchside stewards, berbunyi “no firearms or crowd control gas
shall be carried or used” yang artinya tidak boleh membawa atau
menggunakan senjata api atau gas pengendali massa.23

Di samping itu, dokumen keselamatan dan keamanan juga


memuat regulasi lain yang bersangkutan yaitu posisi petugas medis
dan polisi saat pertandingan berlangsung. Petugas tidak langsung
mengenakan masker atau menggunakan tameng untuk kondisi
tertentu dan juga aturan mengenai jumlah petugas lapangan atau
petugas polisi yang berjaga.

Kompetisi yang menaungi sepak bola Indonesia, BRI Liga


1 pun memilik regulasi yang merujuk pada aturan FIFA. Tertuang
pada Pasal 4 tentang keamanan dan kenyamanan, tepatnya pada
poin empat yang berbunyi “Rencana pengamanan ini dibuat
dengan merujuk pada FIFA Stadium Safety and Security
Regulations dan regulasi, edaran PSSI yang berlaku” 24

Petugas keamanan stadion harus menyusun manajemen


resiko dengan menganalisis beragam aspek dari segala
kemungkinan yang terjadi. Salah satu poin menyatakan dalam

23 FIFA, Rules and Reports, http://fifa.com/legal/documents, (Diakses

pada 21 oktober 2022 pukul 12.57)


24 Regulasi kompetisi, Ligaindonesiabaru.com, (Diakses pada 21

Oktober 2022 pukul 13.30)


27

Pasal 7 poin 3 (a) yang berbunyi, Historical emmity between teams


or their supporters

Dengan kata lain, penyelenggara harus memerhatikan


histori tim dan supporter saat bertanding. Bila dikaitkan dengan
Tragedi Kanjuruhan, dua tim yang bertemu adalah Arema FC dan
Persebaya Surabaya di mana diantara kedua tim dan supporter,
memiliki sejarah rivalitas yang kuat

Dalam Tragedi Kanjuruhan, indikasi utama jatuhnya


korban jiwa adalah penembakan gas air mata yang sudah jelas
dilarang penggunaannya dalam FIFA Regulation. Pelarangan
tersebut menurut FIFA beralasan karena dalam peristiwa
Kanjuruhan, penggunaan gas air mata membuat penonton panic
sehingga kekacauan terjadi.

D. Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki


Pada awal penggunaan gagasan framing, framing lebih
diartikan sebagai struktur konseptual yang mengelola pandangan
politik, kebijakan, dan wacana, serta berbagai kebijakan sederhana
untuk mengapresiasi realitas. Kemudian konsep ini dikembangkan
lebih lanjut hingga menghasilkan framing sebagai bentuk kepingan
perilaku untuk membiming individu membaca realitas.25

Framing merupakan pendekatan yang digunakan dengan


tujuan memahami sudut pandang yang dilakukan praktisi media

25
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, 9Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 161-162
28

untuk menyaring isu serta menulis berita. Dalam komunikasi,


analisis framing digunakan untuk menganalisis cara-cara atau
ideology sebuah media untuk membangun atau mengstruksi fakta.
Metode ini menggambarkan strategi seleksi, penekanan dan
pengunkapan fakta ke dalam berita agar menjadi bermakna,
menarik, berarti, dan mudah diingat untuk menuntun persepktif
khalayak pada pandangan tertentu.

Sederhananya, framing adalah suatu metode untuk mencari


tahu bagaimana sudut pandang yang digunakan jurnalis ketika
menyeleksi isu dan menuliskannya menjadi sebuah berita. Cara
pandang tersebutlah yang menentukan fakta apa yang diyakini,
bagian mana yang ditekan bahkan dihilangkan, serta bagaimana
alur berita tersebut berjalan.26

Menurut Pan dan Kosicky, framing memiliki dua konsep


yang saling berkaitan, yaitu konsep psikologis dan sosiologis.
Konsep psikologi akan menekankan bagaimana seseorang
memproses informasi dalam dirinya. Sedangkan konsep sosiologis
lebih menekankan pada konstruksi sosial atas realitas. 27

Analisis Bingkai Erving Goffman (1974)


mengklasifikasikan, mengatur, dan menginterpretasikan
pengalaman hidup untuk memaknainya. Framing memungkinkan

26 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, 9Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009), h. 162
27 Zhongdang Pan and Gerald Kosicky, Framing Analysis: An

Approach to News Discourse, dalam Political Communication Vol 10, 1993,


h.55-75
29

individu untuk "menemukan, memahami, mengidentifikasi, dan


memberi label atas kejadian atau informasi.28 Ia menghubungkan
konsep tersebut secara langsung dengan produksi wacana baru
dengan mengatakan bahwa bingkai memungkinkan jurnalis untuk
memproses sejumlah besar informasi secara cepat dan rutin untuk
hasil yang efisien.

Dalam pendekatan framing yang dikenalkan oleh


Zhongdang Pan serta Gerald M Kosicky, framing dibagi ke dalam
4 Unsur, yaitu:

1. Struktur Sintaksis
Pada tingkat yang paling biasa, struktur sintaksis
mengacu pada pola yang stabil dari susunan kata atau frase
menjadi kalimat. Dalam wacana berita, struktur pada
tingkat ini menyampaikan informasi yang sangat sedikit
untuk membuat berita menjadi komposisi yang berbeda. Di
sini, struktur sintaksis wacana berita disebut oleh van Dijk
sebagai "makrosintaks", yang bagi sebagian besar berita,
dicirikan oleh struktur piramida terbalik yang mengacu
pada elemen struktural (yaitu, judul, lead, latar belakang,
dan penutupan).

Kekuatan penandaan dari elemen-elemen ini


bervariasi dalam urutan yang sama. Misalnya, headline
adalah isyarat yang paling menonjol untuk memantik

28 E Goffman, Frame Analysis: An Essay on the Organization of


Experience, (Harvard University Press, 1974), hal. 21
30

pikiran pembaca, menjadikan perangkat pembingkaian


yang paling kuat dari struktur sintaksis. Sebuah lead adalah
elemen yang paling penting berikutnya untuk digunakan.
Sebuah lead yang baik akan memberikan sebuah cerita
sudut pandang yang layak diberitakan, sehingga
menyarankan perspektif tertentu untuk melihat peristiwa
yang dilaporkan. 29

Selain itu, keseimbangan atau ketidakberpihakan


atau "objektivitas" juga merupakan bagian dari struktur
sintaksis berita.30 Mereka dapat digunakan secara efektif
sebagai perangkat framing setidaknya dalam tiga cara:
mengklaim validitas atau fakta empiris dengan mengutip
ahli atau mengutip data empiris, menghubungkan sudut
pandang tertentu dengan mengutip sumber resmi, dan
menghubungkan kutipan atau sudut pandang dengan
penyimpangan sosial.

Sederhananya, Struktur sintaksis berkaitan dengan


upaya seorang jurnalis membentuk suatu peristiwa
berdasarkan penyataan, opini, kutipan, dan pengamatan
atas suatu peristiwa ke dalam bentuk susunan berita.
Dengan demikian, struktur sintaksis diamati berasarkan

29 Zhongdang Pan and Gerald Kosicky, Framing Analysis: An

Approach to News Discourse, dalam Political Communication Vol 10, 1993,


h.59-60
30 Hackett, 1984; McManus, 1991)
31

bagian headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar


informasi, sumber yang dikutip, dan sebagainya.

2. Struktur Skrip
Berita juga dapat dikatakan sebagai sebuah cerita.
Sebuah versi generik terdiri dari lima unsur: siapa, apa, di
mana, mengapa dan bagaimana. Meski tidak harus ada di
setiap berita, ini adalah kategori informasi yang diharapkan
pelapor untuk mengumpulkan informasi. Kemunculan
suatu berita tersebut menyampaikan kesan bahwa cerita
baru merupakan satuan yang relatif independen, karena
tampaknya memuat informasi yang lengkap seperti sebuah
awal, sebuah klimaks, dan sebuah akhir. Ini juga
mengandung dorongan intrinsik pada drama, aksi, karakter,
dan emosi manusia. Sejauh ini, seorang reporter yang
menulis cerita baru tidak jauh berbeda dengan seorang
pendongeng atau novelis yang menulis cerita fiksi.31

Struktur ini melihat strategi jurnalis dalam


menuangkan ide cerita ke dalam berita dari cara menulis
dan mengemas suatu kejadian. Singkatnya, struktur skrip
melihat kelengkapan suatu berita yang ditandai dengan
pola standar penulisan berita yaitu 5W + 1H atau what,
who, where, when, why, dan how.

31 Zhongdang Pan and Gerald Kosicky, Framing Analysis: An


Approach to News Discourse, dalam Political Communication Vol 10, 1993,
h.60
32

3. Struktur Tematik
Bagian ini membahas cara wartawan
mengungkapkan pandangannya tentang suatu peristiwa ke
dalam proporsi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang
membentuk teks berita secara keseluruhan. Struktur ini
akan mengungkapkan bagaimana suatu fakta diekspresikan
dalam berita. Setiap penulis berita akan memilik gaya serta
pemikirannya sendiri dalam menuangkan fakta demi fakta
pada suatu kejadian.

4. Struktur Retoris
Struktur retorika wacana menggambarkan pilihan
gaya yang dibuat oleh jurnalis. Lima perangkat
pembingkaian menurut Gamson yaitu metafora, eksemplar,
slogan, penggambaran, gambar visual.32

Pada struktur ini, suatu berita akan terlihat


menonjolkan suatu fakta tertentu dengan menekankan pada
suatu bagian di teks berita. Sederhananya, bentuk retoris
menunjukan pemilihan kata, idiom grafik, gambar, yang
juga digunakan untuk memberi penekanan kepada suatu
makna.

32 Zhongdang Pan and Gerald Kosicky, Framing Analysis: An


Approach to News Discourse, dalam Political Communication Vol 10, 1993,
h.62
33

Kerangka framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicky:

Struktur Perangkat Framing Bagian yang


Diamati
Sintaksis 1. Skema berita Headline, lead, latar
Cara wartawan informasi kutipan,
menyusun fakta sumber pernyataan,
dan penutup
Skrip 2. Kelengkapan 5W + 1H (what,
Cara wartawan berita who, where, when,
mengisahkan why, how
fakta
Tematik 3. Detail Paragraf, proposisi,
Cara wartawan 4. Koheensi kalimat, hubungan
menulis fakta 5. Bentuk antar kalimat
kalimat
6. Kata ganti
Retoris 7. Leksikon Kata, idiom,
Cara wartawan 8. Grafis gambar, grafik
menekankan 9. Metafora
fakta
34

BAB III
GAMBARAN UMUM

Profil TvOne

1. Sejarah Tv One
Tanggal 14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB
merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya
tvOne tayang. Peresmian d ilakukan oleh Presid en Republik
I nd onesia, Susilo Bambang Yud hoyono, tvOne menjadi
saluran TV pertama d i I nd onesia yang mend apat kesempatan
untuk d iresmikan d ari I stana Presiden Republik I ndonesia. 33

tvOne secara progresif menginspirasi masyarakat


I nd onesia berusia 15 t ahun ke atas untuk memikirkan masa
d epan d an melakukan perbaikan bagi d iri send iri dan
masyarakat sekitar melalui berbagai program berita dan
olahraga nasional d an internasional.

Dengan mengklasifikasikan program-programnya


d alam kategori NEWS, Current Affairs d an SPORTS, tvOne
menunjukkan keseriusannya d alam menerapkan strategi
tersebut d engan menawarkan f ormat -format yang inovatif
d alam hal pemberitaan d an penyajian program.

33TvOneNews.com, “Tentang TvOne”,


https://www.TvOneNews.com/tentang-tvone (diakses pada 21 November 2022)

34
35

Diawal tahun berdirinya, tvOne mempunyai Tag Line


"MEMANG BEDA", karena menyajikan berbagai inf ormasi
yang d ibutuhkan masyarakat d engan penyajian yang berbeda
d an belum pernah ad a sebelumnya seperti Apa Kabar
I nd onesia, yang merupakan program inf ormasi d alam bentuk
d iskusi ringan d engan topik -topik terhangat bersama para
narasumber d an masyarakat, d isiarkan secara langsung pada
pagi hari d ari stud io luar tvOne. Program berita hardnews
tvOne d ikemas d engan jud ul: Kabar Terkini, Kabar Pagi,
Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang d an Kabar Malam.
Kemasan yang berbeda juga d isuguhkan oleh Kabar Petang.

Tv One yang dulunya bernama LATIVI adalah sebuah


stasiun televisi nasional di Indonesia. Mulai dari penggunaan nama
PT. Lativi Rekatama Media, saluran TV ini didirikan 30 Juli 2002
oleh Abdul Latif dan dimiliki oleh Perusahaan Alatif. Selama
pembentukan konsep awal penataan acaranya banyak menyoroti
masalah yang bernada erotisme, novel detektif dan tertentu hiburan
ringan lainnya. Sejak 2006, sebagai kepemilikan saham milik grup
Bakrie yang juga mempunyai stasiun televisi ANTV.34

Lo go TvOn eN ew s.com

34 “Sejarah TV One”. https://id.wikipedia.org/wiki/TvOne (21


November 2022)
36

2. Visi dan Misi Tv One


1) Visi:
Untuk mencerd askan semua lapisan masyarakat
yang pad a akhirnya memajukan bangsa.
2) Misi:
a. Menjad i stasiun TV Berita & Olahraga nomor
satu
b. Menayangkan program News & Sport yang
secara progresif mend id ik pemirsa untuk
berpikiran maju, positif, d an cerd as
c. Memilih program News & Sport yang
inf ormatif d an inovatif d alam penyajian dan
kemasan

3. Rubrikasi TvOneNews.com
a. News memuat konten dengan sub berita seperti
nasional, internasional, dan opini.
b. Ekonomi Bisnis memuat pemberitaan seputar
perekonomian dan bisnis baik nasional maupun
internasional
c. Daerah memuat berbagai pemberitaan dari berbagai
daerah terpilih sesuai dengan contributor redaksi
TvOneNews
d. Bola memuat pemberitaan dengan focus sepak bola
dari berbagai liga teratas dunia
37

e. Sport memuat berbagai pemberitaan olahraga secara


umum baik local maupun mancanegara
f. Gaya Hidup memuat pemberitaan dengan sub berita
kesehatan, travel, dan trend.
g. Religi memuat konten pemberitaan berbasis agama
islam seperti hadis, larangan, dan anjuran dalam
beragama
h. Video memuat berbagai konten pemberitaan dengan
focus seperti investigasi, news, sport, dan lifestyle
i. Fitur lainnya seperti index, tentang tvone, dan kolom
pencarian untuk memudahkan pencarian berita dengan
kata kunci tertentu.

Serta TvOneNews.com juga membagi rubrikasi


pemberitaan berdasarkan daerah seperti:
a. Sumatera
b. Jawa Barat
c. Banten
d. Jawa Tengah
e. Daerah Istimewa Yogyakarta
f. Jawa Timur
g. Bali
h. Sulawesi
BAB IV
TEMUAN DATA

Penelitian ini akan menganalisis temuan pemberitaan


dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan
M. Kosicki, peneliti berusaha mengungkap bagaimana media
online TvOneNews.com membingkai berita kekerasan oleh aparat
pada Tragedi Kanjuruhan dengan menerapkan empat struktur,
yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan
struktur retoris. Berita yang terpilih untuk di analisis, yaitu: berita
edisi tanggal 2, 3, 5, 11, dan 15 Oktober 2022. Peneliti berfokus
untuk meneliti berita yang dipublikasikan berdekatan dengan
waktu terjadinya tragedi Kanjuruhan yaitu 1 Oktober 2022.

Berita dipilih tidak berdasarkan tanggal terbit tetapi


berdasarkan relevansi tema berita. Peneliti memilih enam berita
terkait kekerasan yang dilakukan aparat pada tragedi Kanjuruhan.

38
39

Tabel Berita Tragedi Kanjuruhan Pada TvOneNews.com

No Tanggal Judul Berita


1 2 Oktober 2022 Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian
Melakukan Blunder d i Tragedi Kanjuruhan

2 3 Oktober 2022 Miris! Did uga Hanya 2 Pintu Terbuka saat


Polisi Bombard ir Kanjuruhan Pakai Gas
Air Mata, Begini Reaksi Manajemen
Arema
3 5 Oktober 2022 I ni Regulasi FI FA d an Peraturan Kapolri
yang Dilanggar Polisi d alam Tragedi
Kanjuruhan

4 11 Oktober 2022 Akhirnya Mengaku! Polri Menyebutkan


Ad a Gas Air Mata Kedaluwarsa yang
Dipakai d alam Tragedi Kanjuruhan Tapi
Belum Diketahui Jumlahnya
5 15 Oktober 2022 Gas Air Mata Sebabkan Kematian d i
Kanjuruhan, TGI PF: Korban Berjatuhan
Lebih Mengerikan Daripada yang Beredar
40

A. Analisis Berita 1
Judul : Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian
Melakukan Blunder di Tragedi
Kanjuruhan 35

Hari/Tanggal : 2 Oktober 2022

Penulis : Tim TvOne dan Rika Pangesti

Penulis : Tim TvOne dan Rika Pangesti

Teks Berita:

35 Tim TvOne dan Rika Pangesti, Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian

Melakukan Blunder di Tragedi Kanjuruhan,


https://www.TvOneNews.com/berita/nasional/71748-prof-jimly-menilai-pihak-
kepolisian-melakukan-blunder-di-tragedi-kanjuruhan
41

Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly


Asshiddiqie mengungkapkan Polisi melakukan blunder besar
pad a kerusuhan d i Stadion Kanjuruhan, Malang usai tanding
tim Arema Malang Vs Persebaya Surabaya pad a Sabtu
(1/10/2022). Pernyataan Anggota DPD RI Dapil Jakarta itu
merespons aksi petugas Polisi yang menembakan gas air mata
ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan. Teranyar, 127
orang tewas akibat kerusuhan itu. Dua d iantaranya ad alah
Polisi.

Dugaan sementara, banyaknya jumlah korban tewas itu akibat


sesak napas d an kekurangan oksigen setelah menghirup gas
air mata. "I nnalillahi wainna I laihi rojiun. Petugas
melakukan blund er yang timbulkan korban jiwa d engan
jumlah yang f antastis pula," tulis Mantan Ketua Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu d i akun
twiternya, Minggu (2/10/2022).

Tak tanggung-tanggung, Jimly mengungkap bahwa jumlah


korban tewas d i Stadion Kanju ruhan, Malang itu merupakan
jumlah kematian terbesar akibat kerusuhan sepak bola
sepanjang sejarah manusia. Catatan itu tentu menjad i catatan
terburuk bagi d unia olahraga sepak bola d i tanah air.

"Kasus d i Malang ini d engan korban 127 orang meninggal


merupakan pertandingan bola kaki yang menelan korban
terbesar ke-2 setelah d i Peru (1964) d engan 328 orang dalam
sejarah umat manusia. Yang ke-3 d i Ghana tahun 2001
42

menelan korban 126 orang" ungkap Jimly. Untuk d iketahui,


aksi penembakan gas air mata ke trib un penonton laga Arema
Malang Vs Persebaya Surabaya d id uga kuat jad i pemicu
utama banyaknya korban jiwa. Penonton yang bejibun
terjebak d alam kepungan asap gas air mata. Akibatnya,
mereka mengalami sesak napas massal d an kekurangan
asupan oksigen. Dugaan itu semakin menguat sebab Kapolda
Jawa Timur I rjen Nico Af inta mengatakan pihaknya
melakukan penembakan gas air mata tersebut d ilakukan
karena para pend ukung Arema tid ak puas d an turun ke
lapangan pertandingan.

Mereka melakukan tind akan anarkis d an membah ayakan


keselamatan para pemain dan ofisial. "Karena gas air mata itu,
mereka pergi keluar ke satu titik, d i pintu keluar. Kemudian
terjad i penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi
sesak naf as, kekurangan oksigen," ungkapnya kepada
wartawan, Sabtu (1/10/2022)

Struktur Unit Pengamatan Teks

Sintaksis Headline Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian


Melakukan Blunder d i Tragedi
Kanjuruhan
Lead Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
(MK) Jimly Asshiddiqie
mengungkapkan Polisi melakukan
43

blund er besar pada kerusuhan d i Stadion


Kanjuruhan, Malang usai tand ing tim
Arema Malang Vs Persebaya Surabaya
pad a Sabtu
Latar Informasi Pernyataan Anggota DPD RI Dapil
Jakarta itu merespons aksi petugas Polisi
yang menembakan gas air mata ke arah
tribun penonton d i Stadion Kanjuruhan.
Teranyar, 127 orang tewas akibat
kerusuhan itu. Dua d iantaranya ad alah
Polisi.
Kutipan Sumber 1. Pernyataan Prof Jimly yang
menyebutkan bahwa petugas
keamanan melakukan blunder
sehingga menelan banyak korban
jiwa
"I nnalillahi wainna I laihi rojiun.
Petugas melakukan blunder yang
timbulkan korban jiwa d engan
jumlah yang f antastis pula,"

2. Pernyataan Prof Jimly yang


menyebutkan beberapa kejadian
serupa yang sama-sama menelan
korban jiwa d engan angka yang
tinggi
44

"Kasus d i Malang ini d engan


korban 127 orang meninggal
merupakan pertandingan bola
kaki yang menelan korban
terbesar ke-2 setelah d i Peru
(1964) d engan 328 orang d alam
sejarah umat manusia. Yang ke-3
d i Ghana tahun 2001 menelan
korban 126 orang"

3. Pernyataan Kapolda Jawa Timur,


I rjen Nico Af inta yang
menyebutkan bahwa korban
berjatuhan karena sesak nafas dan
penumpukan massa akibat
kepanikan yang d isebabkan oleh
tembakan gas air mata.
Pernyataan tersebut memperkuat
statement yang disampaikan oleh
Prof Jimly.

“Karena gas air mata itu, mereka


pergi keluar ke satu titik, d i pintu
keluar. Kemud ian terjadi
penumpukan d an d alam proses
45

penumpukan itu terjad i sesak


naf as, kekurangan oksigen”
Pernyataan Seluruh isi pemberitaan ditulis berdasarkan
pernyataan Mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan
d iperkuat oleh pernyataan Kapolda Jawa
Timur, I rjen Nico Af inta
Penutup Berita ditutup oleh kutipan sumber Kapolda
Jawa Timur, Nico Afinta yang
membenarkan bahwa pihaknya
menembakan gas air mata ke arah tribun
penonton.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi


keluar ke satu titik, d i pintu keluar.
Kemud ian terjad i penumpukan dan
d alam proses penumpukan itu terjadi
sesak naf as, kekurangan oksigen”
Struktur What Pernyataan Mantan Ketua Mahkamah
Skrip Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie
bahwa pihak kepolisian melakukan
blund er d alam mengevakuasi tragedi
Kanjuruhan
When 1 Oktober 2022

Where Jakarta, Indonesia


46

Who Jimly Asshiddiqie, Mantan ketua


Mahkamah Konstitusi (MK) dan Anggota
DPD RI Dapil Jakarta
Why Pihak kepolisian menembakan gas air mata
kea rah tribun yang dipenuhi oleh penonton
sehingga menyebabkan kepanikan dan
jatuhnya korban jiwa dengan jumlah tinggi
How Jimly Asshiddiqie menyampaikan
pernyataan yang menyebutkan bahwa
kepolisian melakukan blunder dalam
mengevaukasi massa sehingga
menyebabkan jatuhnya korban jiwa
Struktur Detail Tak tanggung-tanggung, Jimly
Tematik mengungkap bahwa jumlah korban
tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang itu
merupakan jumlah kematian terbesar
akibat kerusuhan sepak bola sepanjang
sejarah manusia. Catatan itu tentu
menjad i catatan terburuk bagi d unia
olahraga sepak bola d i tanah air.

Penonton yang bejibun terjebak d alam


kepungan asap gas air mata. Akibatnya,
mereka mengalami sesak napas massal
d an kekurangan asupan oksigen.
47

Hubungan antar Pernyataan Anggota DPD RI Dapil


kalimat Jakarta itu merespons aksi petugas Polisi
yang menembakan gas air mata ke arah
tribun penonton d i Stadion Kanjuruhan.
Teranyar, 127 orang tewas akibat
kerusuhan itu. Dua d iantaranya ad alah
Polisi.

Dugaan sementara, banyaknya jumlah


korban tewas itu akibat sesak napas dan
kekurangan oksigen setelah menghirup
gas air mata

Untuk d iketahui, aksi penembakan gas


air mata ke tribun penonton laga Arema
Malang Vs Persebaya Surabaya diduga
kuat jad i pemicu utama banyaknya
korban jiwa. Penonton yang bejibun
terjebak d alam kepungan asap gas air
mata. Akibatnya, mereka mengalami
sesak napas massal d an kekurangan
asupan oksigen.
Struktur Leksikon/ Kata • Blunder
Retoris • Massal
• Anarkis
48

Gambar/foto:
Narasumber
sebagai
penonjolan
makna

Pada berita tersebut, wartawan menggunakan headline


“Prof Jimly menilai Kepolisian Melakukan Blunder di Tragedi
Kanjuruhan” menunjukan bahwa TvOneNews mengajak para
pembaca untuk turut serta menggangap kepolisian melakukan
kesalahan dalam penanganan kerusuhan yang terjadi. Wartawan
menggunakan seorang tokoh tertentu dalam penulisan headline
yaitu Jimly Asshidiqqie untuk memperkuat opini bahwa kepolisian
melakukan kesalahan. Penulisan berita tersebut berdasarkan
pernyataan Jimly dalam unggahan di media sosial miliknya.

Di bagian paling penting dalam suatu berita, yaitu lead


wartawan menggunakan kalimat yang menyerupai isi headline
namun dengan penambahan beberapa keterangan di dalamnya. Isi
lead menggiring opini para pembaca dengan output sebuah
pertanyaan “apa yang dilakukan oleh kepolisian”. Di dalam lead
tersebut berisi bahwa Jimly Asshiddiqie menyatakan pihak
kepolisian melakukan blunder besar pada kerusuhan di Stadion
Kanjuruhan, Malang seusai pertandingan berlangsung. Frasa
“blunder besar” dirasa cukup membuat pembaca bertanya-tanya
blunder besar apa yang dilakukan oleh kepolisian sehingga TvOne
49

sukses menggiring rasa ingin tahu mengenai kesalahan yang


dilakukan oleh kepolisian

Latar informasi yang digunakan dalam berita ini adalah


pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly
Asshiddiqie yang mersepon aksi petugas kepolisian yang
menembakan gas air mata kepada para penonton di Stadion
Kanjuruhan, Malang. Pada saat itu, terkonfirmasi 127 orang tewas.

Kutipan sumber dalam penulisan berita secara garis besar


mengambil dari pernyataan Jimly Ashiddiqie. Pernytaan-
pernyataan tersebut berisi penilaiannya terhadap keopolisian yang
melakukan blunder besar dalam melakukan evakuasi, lalu
membandingkan peristiwa serupa yang juga menelan ratusan
korban jiwa. Selain kutipan Jimly, TvOne juga melakukan
konfirmasi kepada Kapolda Jawa timur, Nico Afinta yang
membenarkan pernyataan Jimly. Alhasil pernyataan Kapolda Jawa
Timur tersebut seakan memperkuat penilaian Jimly bahwa
memang benar kepolisian melakuan blunder besar berupa
penembakan gas air mata secara kepada penonton.

Berita ditutup oleh penyampaian Kapolda Jawa Timur


Nico Afinta yang membenarkan bahwa pihak kepolisian
menembakan gas air mata kea rah penonton. Wartawan meletakan
pernyataan tersebut guna menutup dan mengulang topic utama
pemberitaan bahwa kepolisian melakukan kesalahan dalam
evakuasi kerusuhan sehingga terjadi jatuhnya banyak korban jiwa.
50

Pada struktur skrip yang menunjukan kelengkapan unsur


berita, pemenuhan 5W+1H sudah lengkap. Elemen skrip yang
memperlihatkan kelengkapan unsur berita tersebut menunjukan
bahwa Tvone mengungkapkan kronologis secara runut dan
lengkap. Kelengkapan suatu berita menunjukan bahwa
pemberitaan ditulis untuk memperkuat suatu fakta secara objektif

Selanjutnya, pada struktur tematik, wartawan ingin


menunjukan suatu alur pemberitaan yang berawal dari pernyartaan
suatu pihak lalu dikuatkan oleh pernyataan pihak lain. Diawali
dengan mengutip pernyataan suatu pihak yang mengatakan bahwa
kepolisian melakukan blunder dalam mengatasi kerusuhan yaitu
dengan menembakan gas air mata kea rah tribun sehingga
menyebabkan banyak korban jiwa. Kata “akibat” pada …”jumlah
korban tewas itu akibat sesak napas dan kekurangan oksigen
setelah menghirup gas air mata…” menunjukan bahwa penyebab
jatuhnya korban jiwa disebabkan oleh gas air mata yang
ditembakan oleh blundernya pihak kepolisian. Tvone seakan
mengionformasikan pembaca agar mengetahui kronologis yang
terjadi diakibatkan oleh ulah kepolisian.

Pada bagian retoris berita ini menampilkan leksikon yang


bertujuan untuk menonjolkan berita berupa makna dari kata –kata
yang disampaikan. Kata pertama terdapat kata Blunder pada
headline dan lead. Penekanan kata blunder yang dilakukan
beberapa kali tersebut cukup menggambarkan bahwa kepolisian
yang melakukan kesalahan dan bertanggung jawab atas
kelalaiannya tersebut terhadap jatuhnya korban jiwa. Blunder
51

dalam KBBI artinya kesalahan serius atau memalukan yang


disebabkan oleh kebodohan, kecerobohan, atau kelalaian 36

Kata kedua yaitu penggunaan kata “massal” dalam kalimat


“mereka mengalami sesak napas massal dan kekurangan oksigen”.
Penggunaan kata ini ingin menunjukan bahwa sangat banyak
korban yang terkena dampak dari kesalahan kepolisian dalam
menembakanm gas air mata kea rah tribun penonton. Kata massal
dapat diartikan mencakup pada jumlah yang banyak. Ini
menandakan bahwa sangat banyak yang mengalami dampak dari
suatu akibat.

Penggunaan foto pada pemberitaan ini menunjukan pihak


yang menyampaikan pernyataan pada latar informasi berita ini,
yaitu Jimly Asshiddiqie. Pada berita ini, tvone menulis nama Jimly
dengan penambahan gelar Prof, jabatan lama yaitu Mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi, serta jabatan kini yaitu Anggota DPD RI
Dapil Jakarta yang berarti Tvone ingin menunjukan bahwa sumber
berita tersebut berasal dari informan yang kredibel.

B. Analisis Berita 2
Judul : Miris! Did uga Hanya 2 Pintu Terbuka
saat Polisi Bombardir Kanjuruhan
Pakai Gas Air Mata, Begini Reaksi
Manajemen Arema 37

36 Blunder. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 03 Des 2022 , dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/blunder
37 Tim TvOne dan Tim Sport TvOne, Mi ri s! Di d u ga Hanya 2 Pintu

Terb u ka sa at Po li si Bomb ardir K an juruhan Pakai Ga s Ai r Mata, Begini


Rea ksi Man ajemen Arema , https://www.TvOneNews.com/bola/liga -
52

Hari/Tanggal : 3 Oktober 2022


Penulis : Tim TvOne dan Tim Sport TvOne

Teks Berita:

Jakarta - Jagat d unia maya d ibuat heboh d engan f akta


mengerikan mengenai tragedi d i Stadion Kanjuruhan. Dalam
sebuah vid eo yang viral d i med ia sosial, nampak suporter

indonesia/71962-miris-diduga -hanya-2-pintu-terbuka-saat-polisi-bombardir-
kanjuruhan-pakai-gas-air-mata-begini-reaksi-manajemen-arema
53

kesulitan keluar ketika polisi membombard ir Kanjuruhan


d engan gas air mata.

Duel Arema melawan Persebaya berakhir d engan kericuhan.


Polisi kemud ian membubarkan massa d engan tembakkan gas
air mata. Dalam vid eo yang viral d i med ia sosial, para
suporter terlihat panik d an berjubel d i pintu keluar Stadion
Kanjuruhan. Banyak d ari mereka yang terinjak -injak karena
panik akibat akses pintu stad ion tertutup. Berd asarkan
penelusuran TvOneNews.com, d id uga hanya ad a 2 d ari 14
pintu stadion yang terbuka ketika kericuhan terjadi.

Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam, pun


mengonf irmasi kabar menyedihkan tersebut dalam jumpa pers
d i Malang, Senin (3/10/2022). "Cuma d ua pintu terbuka,
hiruk pikuknya d i pintu yang sama," kata Chairul. Chairul
mengaku pihaknya mengantongi banyak bukti vid eo terkait
d ugaan banyaknya pintu stad ion yang tertutup. Namun,
Komnas HAM masih belum menarik kesimpulan karena
masih melakukan penyelidikan. "Nanti seperti apa akan kami
cari tahu. Korban banyak jatuhnya di pintu yang mana, apakah
itu d ekat karena gas air mata. I tu kami dalami," tutur Choirul.

Reaksi Manajemen Arema

Med ia Of f icer Arema FC, Sud armadji, mengaku pihaknya


belum mengetahui terkait d ugaan hanya d ua pintu stadion
yang terbuka. Kabar itu bakal d id alami pihak terkait,
mengingat manajemen Arema tengah f okus terhadap
54

perawatan para korban. "I tu [pintu tertutup] bagian d ari


proses investigasi. I tu kita tunggu saja apakah benar ditutup
atau d ibuka. Saat ini kita f okus penanganan korban. Saat ini
sud ah 125 terindentifikasi," kata Sud armadji d alam jumpa
pers d engan awak med ia, Senin (3/10/2022).

Data terkini menyebut korban tewas akibat tragedi di Stadion


Kanjuruhan mencapai 125 orang. Ad apun 323 orang di
antaranya mengalami luka. Menteri Koordinator Politik
Hukum d an Keamanan (Menko Polhukam), Mahf ud MD,
memimpin rapat Koordinasi khusus penanganan tragedi
Kanjuruhan, di Kantor Kemenko Polhukam, Senin
(3/10/2022).

Mahf ud mengatakan rapat ini merupakan instruksi langsung


d ari Presid en Joko Wid odo. Jokowi meminta agar langkah-
langkah secepatnya d iambil untuk menangani tragedi
Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs
Persebaya Surabaya. Jokowi meminta Kemenko Polhukam
segera mengad akan rakor lintas kementerian d an lembaga,
serta organisasi terkait guna mengambil langkah -langkah
mitigasi tragedi Kanjuruhan.

Struktur Unit Pengamatan Teks

Sintaksis Headline Miris! Did uga Hanya 2 Pintu Terbuka


saat Polisi Bombardir Kanjuruhan Pakai
55

Gas Air Mata, Begini Reaksi


Manajemen Arema
Lead Jagat d unia maya d ibuat heboh d engan
f akta mengerikan mengenai tragedi di
Stad ion Kanjuruhan. Dalam sebuah
vid eo yang viral di media sosial, nampak
suporter kesulitan keluar ketika polisi
membombardir Kanjuruhan d engan gas
air mata.
Latar Informasi Dalam vid eo yang viral d i med ia sosial,
para suporter terlihat panik d an berjubel
d i pintu keluar Stad ion Kanjuruhan.
Banyak d ari mereka yang terinjak-injak
karena panik akibat akses pintu stadion
tertutup.
Kutipan Sumber 1. Pernyataan Komisioner Komnas
HAM, Chairul Anam yang
mengonf irmasi kejadian
tertutupnya pintu-pintu stadion
yang menyebabkan penonton
terjebak.

"Cuma d ua pintu terbuka, hiruk


pikuknya d i pintu yang sama"

"Nanti seperti apa akan kami cari


56

tahu. Korban banyak jatuhnya di


pintu yang mana, apakah itu dekat
karena gas air mata. I tu kami
d alami”

2. Med ia Of f icer Arema FC,


Sud armadji menyatakan bahwa
pihak Arema belum d apat
mengonf irmasi kejadian tersebut
lantaran masih d alam proses
penyelidikan

"I tu [pintu tertutup] bagian d ari


proses investigasi. I tu kita tunggu
saja apakah benar d itutup atau
d ibuka. Saat ini kita f okus
penanganan korban. Saat ini
sud ah 125 terindentifikasi,"
Pernyataan Pemberitaan ditulis berdasarkan pernyataan
Komisioner Komnas HAM, Chairul
Anam d an Med ia Of f icer Arema FC,
Sud armadj
Penutup Berita ditutup oleh pernyataan Menteri
Koord inator Politik Hukum dan
Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud
MD yang menyatakan bahwa Presiden
57

RI Joko Wid od o meminta Kemenko


Polhukam segera mengad akan rakor
lintas kementerian d an lembaga, serta
organisasi terkait guna mengambil
langkah-langkah mitigasi tragedi
Kanjuruhan.
Struktur What Dugaan hanya dua pintu keluar stadion yang
Skrip terbuka pada saat kepolisian membombardir
tribun dengan tembakan gas air mata
When 3 Oktober 2022

Where Malang, Jawa Barat

Who Med ia Of ficer Arema FC, Sudarmadji

Why Usaha kepolisian untuk membubarkan


massa yang ricuh dengan menembakan gas
air mata ke arah tribun penuh massa
How Dalam vid eo yang viral d i med ia sosial,
para suporter terlihat panik d an berjubel
d i pintu keluar Stad ion Kanjuruhan.
Banyak d ari mereka yang terinjak-injak
karena panik akibat akses pintu stadion
tertutup.
Struktur Detail Berd asarkan penelusuran
Tematik TvOneNews.com, d iduga hanya ad a 2
d ari 14 pintu stadion yang terbuka
ketika kericuhan terjadi. Komisioner
58

Komnas HAM, Chairul Anam, pun


mengonf irmasi kabar menyedihkan
tersebut d alam jumpa pers d i Malang,
Senin (3/10/2022)

Data terkini menyebut korban tewas


akibat tragedi d i Stadion Kanjuruhan
mencapai 125 orang. Adapun 323 orang
d i antaranya mengalami luka.
Hubungan antar Chairul mengaku pihaknya mengantongi
kalimat banyak bukti vid eo terkait d ugaan
banyaknya pintu stadion yang tertutup.
Namun, Komnas HAM masih belum
menarik kesimpulan karena masih
melakukan penyelidikan
Struktur Leksikon/ Kata • Miris
Retoris • Bombardir
• Mengerikan
Gambar/foto
aktivitas aparat
keamanan sebagai
penonjolan makna
kekerasan oleh
aparat
59

Berita ini menggunakan Headline yang cukup panjang


namun informative dan tetap menggiring rasa ingin tahu pembaca.
TvOne membuat judul dengan informasi utama dan outpun rasa
ingin tahu oleh pembaca. Kata “Miris!” dengan tanda seru
menunjukan bahwa informasi atau fakta yang disampaikan dalam
berita sangatlah bermakna negative. Miris memiliki banyak
makna, salah satunya miris dalam KBBI artinya was-was, risau,
atau cemas38 . Namun arti lain menyebutkan miris yaitu kasihan,
tidak tega, dan tidak sampai hati. TvOne ingin merebut hati
pembaca dengan fakta yang dinilai cukup menyedihkan
disampaikan dalam headline

Kemudian pada lead berita, wartawan menerapkan konsep


“stakato” yang berarti menyampaikan suatu hal yang sangat hebat
di awal struktur pemberitaan. Terbukti dengan penggunaan
beberapa kata seperti “dibuat heboh”, “fakta mengerikan”, dan
“membombardir”. Hal ini sangatlah menggiring opini para
pembaca yaitu untuk menunjukan apa yang dilakukan oleh
kepolisian dalam menangani kerusuhan yang terjadi di Stadion
Kanjuruhan.

Latar informasi pada penulisan berita ini adalah video viral


yang di media sosial yang menunjukan pada saat supporter terlihat
panic dan berjubel di pintu keluar stadion. Banyak dari mereka
yang terinjak-injak karena panic dan akses pintu stadion yang
tertutup. Berdasarkan video viral tersebut, tvone menuliskan berita

38 Miris. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 03 Des 2022, dari


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/miris
60

dengan tujuan ingin menunjukan parahnya situasi di saat


kerusuhan terjadi yang diawali dengan penembakan gas air mata
dan disambut dengan tertutupnya pintu stadion sehingga penonton
terjebak.

Berita ini menggunakan cover both side dalam mengutip


informasi. Pertama berdasarkan pernyataan Komisioner Komnas
HAM, Chairul Anam yang mengonfirmasi kejadian tertutupnya
pintu stadion. Kemudian tvone melakukan wawancara konfirmasi
kepada Media Officer Arema FC, Sudarmadji yang menyatakan
bahwa pihaknya belum dapat mengonfirmasi peristiwa tersebut
dan menunggu investigasi

Berita ditutup oleh pernyataan Menteri Koord inator


Politik Hukum d an Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud
MD yang menyatakan bahwa Presid en RI Joko Widodo
meminta Kemenko Polhukam segera mengadakan rakor lintas
kementerian d an lembaga, serta organisasi terkait guna
mengambil langkah-langkah mitigasi tragedi Kanjuruhan. Hal
ini merupakan penguatan bahwa investigasi harus segera
d ilanjutkan untuk mengambil langkah selanjutnya d alam
penetapan pihak yang bertanggung jawab.

Struktur skrip berita ini d itulis d engan lengkap dan


menekankan unsur what, d an why. Berita berfokus pada unsur
what yaitu kejad ian tertutupnya pintu -pintu keluar stadion
d an hanya d ua yang terbuka. Unsur why yaitu upaya
kepolisian d alam menekan kerusuhan d engan menembakan
61

gas air mata untuk membubarkan massa sehingga massa


berd esak-desakan keluar d ari stad ion yang ternyata banyak
pintu tertutup.

Pad a bagian struktur tematik, berita ini memiliki dua


f ocus d alam penulisan berita. Pertama mengenai kejadian
hanya terbukanya dua pintu keluar yang menyebabkan banyak
penonton berd esak-desakan. Lalu tema ked ua ad alah
pernyataan pihak Arema FC selaku penyelenggara
pertandingan d an pihak yang bertanggung jawab atas stadion
tersebut. Wartawan menulisklan cetak tebal pada tema kedua
yaitu Reaksi Pihak Arema yang menunjukan penekanan
bagaimana pihak Arema merekasi kejad ian tersebut.
Penulisan tema pihak Arema pun terhitung lebih sed ikit
d ibandingkan d engan tema utama yaitu tertutupnya pintu-
pintu stadion pada saat tragedi terjadi. Tvone menggunakan
penghubung antar kalimat berupa kata “namun” yang
menunjukan bahwa Tvone masih belum bisa memastikan
kebenaran nya berdasarkan kutipan inf orman berita.

Berita ini memuat f oto yang cukup memperkuat


kead aan d an hal yang d ilakukan aparat kepolisian. Terlihat
f oto aparat kepolisian yang menembakan gas air mata di mana
d i sekitar polisi tersebut d ipenuhi oleh banyak asap tebal. Ini
menunjukan bahwa asap mungkin sud ah memenuhi seisi
stad ion d an menekankan pihak kepolisian yang menggunakan
gas air mata d i d alam stad ion.
62

C. Analisis Berita 3

Judul : I ni Regulasi FI FA d an Peraturan


Kapolri yang Dilanggar Polisi d alam
Traged i Kanjuruhan 39
Hari/Tanggal : 5 Oktober 2022
Penulis : Tim TvOne

Teks Berita:

Jakarta - Tind akan aparat kepolisian yang menggunakan gas


air mata d alam mengendalikan massa d i Stadion Kanjuruhan,
Malang, Jawa Timur d ianggap bertentangan d engan beberapa

39 Tim TvOne, I n i R egu la si FI FA d a n Pera t uran Ka p o lri yang

Dila n gga r Po lisi d a lam Tra ged i Ka njuruhan ,


https://www.TvOneNews.com/berita/nasional/71768-ini-regulasi-fifa-dan-
peraturan-kapolri-yang-dilanggar-polisi-dalam-tragedi-kanjuruhan
63

regulasi serta berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia


(HAM).

Menurut Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum I ndonesia


(YLBHI), Muhammad I snur, aparat kepolisian telah
melanggar beberapa aturan baik aturan FI FA ataupun
Peraturan Kepolisian Republik I nd onesia (Perkapolri).
Sebagaimana d ilansir d ari laman d igital.fifa.com, d alam
aturan FI FA Stadium Saf ety and Security Regulations Pasal
19 terd apat 5 ped oman yang perlu d itaati oleh pihak
keamanan.

Salah satu d ia ntaranya ad alah pad a Pasal 19 B tentang


larangan membawa atau menggunakan senjata api atau gas air
mata (gas pengendali massa). "Pad ahal jelas penggunaan gas
air mata tersebut d ilarang oleh FI FA. FI FA d alam Stadium
Saf ety and Security Regulation Pasal 19 menegaskan bahwa
penggunaan gas air mata d an senjata api d ilarang untuk
mengamankan massa d alam stad ion," ucap I snur, Minggu
(2/10/2022). "Penggunaan gas air mata yang tid ak sesuai
d engan prosedur pengendalian massa mengakibatkan suporter
d i tribun berdesak-desakan mencari pintu keluar, sesak napas,
pingsan d an saling bertabrakan," terang d ia.

Oleh karena itu, YLBHI mengecam tindakan represif aparat


kepolisan d alam penanganan suporter yang tidak
mengind ahkan berbagai peraturan. "Terkhusus implementasi
prinsip HAM Polri," katanya. Menurutnya, hal tersebut yang
64

membuat seluruh pihak yang berkepentingan harus


melakukan upaya penyelidikan d an evaluasi yang menyeluruh
terhadap pertandingan ini. "Kami menilai bahwa tindakan
aparat d alam kejadian tersebut bertentangan dengan beberapa
Peraturan Kepala Kepolisan Negara Kesatuan Republik
I nd onesia (Perkapolri)," tandasnya.

Ad apun beberapa Perkapolri yang d ilanggar ad alah sebagai


berikut: 1. Perkapolri Nomor 16 Tahun 2006 Tentang
Ped oman Pengendalian Massa 2. Perkapolri Nomor 01 Tahun
2009 Tentang Penggunaan Kekuatan d alam Tind akan
Kepolisian 3. Perkapolri Nomor 08 Tahun 2009 Tentang
I mplementasi Prinsip d an Standar Hak Asasi Manusia Dalam
Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara RI 4. Perkapolri
Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Lintas Ganti dan
Cara Bertindak Dalam Penanggulangan Huru -hara 5.
Perkapolri Nomor 02 Tahun 2019 Tentang Pengendalian
Huru-hara Sebelumnya d iberitakan,

Menkopolhukam Mahf ud MD memastikan bahwa tragedi


yang menewaskan 153 orang itu murni karena berd esak-
d esakan bukan karena saling bentrok antar suporter. "Perlu
saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok
antar suporter Persebaya Surabaya d engan Arema FC. Sebab,
pad a pertandingan itu suporter Persebaya S urabaya tidak
boleh ikut menonton. Suporter d i lapangan hanya d ari pihak
Arema FC," jelasnya.
65

Struktur Unit Pengamatan Teks

Sintaksis Headline I ni Regulasi FIFA d an Peraturan Kapolri


yang Dilanggar Polisi d alam Tragedi
Kanjuruhan
Lead Tind akan aparat kepolisian yang
menggunakan gas air mata d alam
mengendalikan massa di Stadion
Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur
d ianggap bertentangan d engan beberapa
regulasi serta berpotensi melanggar Hak
Asasi Manusia (HAM)
Latar Informasi Ketua Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum I ndonesia (YLBHI), Muhammad
I snur menyebutkan bahwa aparat
kepolisian telah melanggar beberapa
aturan baik aturan FI FA ataupun
Peraturan Kepolisian Republik
I nd onesia (Perkapolri) pad a kerusuhan
tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2 022
Kutipan Sumber 1. Pernyataan Ketua Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum
I nd onesia (YLBHI), Muhammad
I snur yang menyatakan bahwa
regulasi yang ad a sudah jelas
66

namun tetap d ilanggar oleh


aparat kepolisian. I a juga
menyatakan bahwa penggunaan
gas air mata oleh kepolisian
tid ak sesuai prosedur sehingga
menyebabkan kekacauan d an
kepanikan massa.

“Pad ahal jelas penggunaan gas


air mata tersebut d ilarang oleh
FI FA. FI FA d alam Stadium
Saf ety and Security Regulation
Pasal 19 menegaskan bahwa
penggunaan gas air mata dan
senjata api d ilarang untuk
mengamankan massa d alam
stad ion,"

"Penggunaan gas air mata yang


tid ak sesuai d engan prosedur
pengendalian massa
mengakibatkan suporter di tribun
berd esak-desakan mencari pintu
keluar, sesak napas, pingsan dan
saling bertabrakan
67

2. Pernyataan Ketua Yayasan


Lembaga Bantuan Hukum
I nd onesia (YLBHI), Muhammad
I snur yang menyatakan bahwa
kepolisian juga melanggar
peraturan kepolisian itu send iri
d alam menangani massa.

"Kami menilai bahwa tindakan


aparat d alam kejad ian tersebut
bertentangan d engan beberapa
Peraturan Kepala Kepolisan
Negara Kesatuan Republik
I nd onesia (Perkapolri),

3. Pernyataan Menkopolhukam
Mahf ud MD yang mengonfirmasi
bahwa penyebab jatuhnya korban
jiwa bukan bentrok antar
supporter melainkan karena
berd esak-desakan.

"Perlu saya tegaskan bahwa


tragedi Kanjuruhan itu bukan
bentrok antar suporter Persebaya
Surabaya d engan Arema FC.
68

Sebab, pad a pertandingan itu


suporter Persebaya Surabaya
tid ak boleh ikut menonton.
Suporter d i lapangan hanya d ari
pihak Arema FC,"
Pernyataan Pemberitaan ini ditulis berdasarkan sumber
ahli d i bid ang hukum, Ketua Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum I nd onesia
(YLBHI), Muhammad I snur
Penutup Berita ditutup oleh pernyataan
Menkopolhukam, Mahfud MD yang
memastikan bahwa jatuhnya korban jiwa
bukan akrena bentrok antar supporter
melainkan karena berdesak-desakan.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi


Kanjuruhan itu bukan bentrok antar
suporter Persebaya Surabaya d engan
Arema FC. Sebab, pada pertandingan itu
suporter Persebaya Surabaya tidak boleh
ikut menonton. Suporter d i lapangan
hanya d ari pihak Arema FC,"
Struktur What Pelanggaran regulasi FIFA dan peraturan
Skrip Kapolri oleh kepolisian dalam menangani
kerusuhan
When 1 Oktober 2022
69

Where Malang, Jawa Barat

Who Anggota kepolisian.

Why Kepolisian ingin membubarkan massa dan


menertibkan kerusuhan supporter yang
terjadi seusai jalannya pertandingan
How Anggota kepolisian menggunakan senjata
dan gas air mata dalam membubarkan
kerusuhan. Kepolisian menembakan gas air
mata kea rah tribun berisi penonton
sehingga menyebabkan kepanikan dan
desak-desakan antar penonton. Akhirnya
banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat
melanggar regulasi yang berlaku
Struktur Detail • Sebagaimana d ilansir d ari laman
Tematik d igital.fifa.com, d alam aturan
FI FA Stadium Saf ety and
Security Regulations Pasal 19
terd apat 5 ped oman yang perlu
d itaati oleh pihak keamanan.
Salah satu d ia ntaranya ad alah
pad a Pasal 19 B tentang larangan
membawa atau menggunakan
senjata api atau gas air mata (gas
pengendali massa).
70

• Ad apun beberapa Perkapolri


yang d ilanggar ad alah sebagai
berikut: 1. Perkapolri Nomor 16
Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengendalian Massa 2.
Perkapolri Nomor 01 Tahun
2009 Tentang Penggunaan
Kekuatan d alam Tind akan
Kepolisian 3. Perkapolri Nomor
08 Tahun 2009 Tentang
I mplementasi Prinsip d an
Standar Hak Asasi Manusia
Dalam Penyelenggaraan Tugas
Kepolisian Negara RI 4.
Perkapolri Nomor 08 Tahun
2010 Tentang Tata Cara Lintas
Ganti d an Cara Bertindak Dalam
Penanggulangan Huru-hara 5.
Perkapolri Nomor 02 Tahun
2019 Tentang Pengendalian
Huru-hara

• Sebelumnya d iberitakan,
Menkopolhukam Mahf ud MD
memastikan bahwa tragedi yang
menewaskan 153 orang itu murni
71

karena berd esak-desakan bukan


karena saling bentrok antar
suporter
Hubungan antar "Penggunaan gas air mata yang tidak
kalimat sesuai d engan prosed ur pengendalian
massa mengakibatkan suporter d i tribun
berd esak-desakan mencari pintu keluar,
sesak napas, pingsan d an saling
bertabrakan," terang d ia.
Oleh karena itu, YLBHI mengecam
tind akan represif aparat kepolisan dalam
penanganan suporter yang tidak
mengind ahkan berbagai peraturan
Struktur Leksikon/ Kata • Mengecam
Retoris • Represif
Gambar/foto
dampak kejadian
di lokasi sebagai
penonjolan makna
akibat ulah aparat.

Tvone menggunakan headline berita yang mengajak


pembaca untuk mengetahui informasi lebih lanjut di dalamnya.
Dengan judul “I ni Regulasi FIFA d an Peraturan Kapolri yang
Dilanggar Polisi d alam Traged i Kanjuruhan” Tvone ingin
72

memberi tahu bahwa ad a inf ormasi pelanggaran-pelangaran


yang d ilakukan oleh kepolisian atas tragedi Kanjuruhan.
Dengan mencantumkan “Regulasi FI FA” d an “Peraturan
Kapolri” tvone menunjukan bahwa kepolisian melanggar
lebih d ari satu regulasi yang berlaku

Lead berita diisi dengan pelanggaran yang dilakukan oleh


kepolisian yaitu menggunakan gas air mata. Ini menunjukan
penekanan di awal untuk memberi tahu pembaca informasi
pengantar sebelum menunjukan informasi utama dalam berita
yaitu regulasi apa saja yang dilanggar oleh kepolisian.

Latar informasi yang digunakan dalam penulisan berita ini


adalah pernyataan yang disamapaikan oleh Ketua Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum I nd onesia (YLBHI). Muhammad
I snur menyebutkan bahwa aparat kepolisian telah melanggar
beberapa aturan baik aturan FI FA ataupun Peraturan
Kepolisian Republik I ndonesia (Perkapolri) pad a kerusuhan
tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Kutipan sumber untuk melengkapi berita mayoritas


d iisi oleh Muhammad I snur, seorang ahli hukum. Ia
menyatakan pelanggaran-pelanggaran regulasi oleh aparat
keamanan. Selain itu, d i akhir berita, terd apat pernyataan
yang d ikutip d ari Menkopolhukam, Mahf ud MD. Ia
mengonf irmasi bahwa jatuhnya korban jiwa bukan karena
bentrokan antar supporter melainkan karena d esak -desakan
imbas d ari penembakan gas air mata. Pernyataan tersebut
73

mengonf irmasi d an memperkuat kutipan sebelumnya


mengenai penggunaan gas air mata oleh kepolisian.

Pad a struktur skrip berita tersebut, d itulis d engan


kelengkapan unsur berita 5W+1H. berita ini kembali menekan
unsur what d an who. Unsur tersebut menekankan inf ormasi
regulasi-regulasi yang d ilanggar, pelanggaran -pelanggaran
yang d ilakukan serta siapa pelaku pelanggaran tersebut dalam
hal ini kepolisian. Elemen skrip menunjukan Tvone
menjelaskan segala inf ormasi yang ad a mulai pelaku,
penyebab, kronologi, d an lainnya.

Unsur tematik berita ini menggunakan satu f ocus tema


yaitu tentang regulasi-regulasi yang d ilanggar oleh
kepolisian. Tema utamanya ad alah regulasi yang d ilanggar,
pelanggaran yang d ilakukan , serta pelaku pelanggaran.
Terd apat satu penghubung antar kalimat yaitu kata “oleh
karena itu” yang menjelaskan penyebab pad a kalimat
sebelumnya.

"Penggunaan gas air mata yang tid ak sesuai d engan


prosed ur pengendalian massa mengakibatkan suporter di
tribun berd esak-desakan mencari pintu keluar, sesak napas,
pingsan d an saling bertabrakan," terang d ia.

Oleh karena itu, YLBHI mengecam tindakan represif


aparat kepolisan d alam penanganan suporter yang tidak
mengind ahkan berbagai peraturan
74

Penghubung tersebut menjelaskan bahwa pihak


YLBHI mengecam tindakan represif kepolisian karena apa
yang d ilakukan tid ak sesuai d engan prosedur yang ada dan
melanggar regulasi yang berlaku.

Pad a bagian struktur retoris isi berita, terd apat dua


leksikon yang d igunakan yaitu kata “mengecam” dan
“represif ”. Kata mengecam d isampaikan melalui sudut
pand ang pihak YLBHI. YLBHI mengecam tindakan
kepolisian karena d irasa sudah melewati batas d an melanggar
beberapa regulasi yang berlaku. Selanjutnya kata “represif”
mengandung arti tindakan yang bersifat menekan, mengekang
atau menind as 40 . Hal ini d igunakan untuk menggambarkan
tind akan kepolisian d alam menangani kerusuhan yang terjadi.
Selain leksikon, penggunaan gambar berupa mobil terbalik
akibat kerusuhan juga mengand ung arti. Gambar tersebut
menunjukan d ampak d ari kerusuhan yang terjadi saat itu guna
memberikan inf ormasi visual kepada pembaca.

40 Represif 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 04 Des 2022,


dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/represif
75

D. Analisis Berita 4
Judul : Akhirnya Mengaku! Polri
Menyebutkan Ad a Gas Air Mata
Ked aluwarsa yang Dipakai d alam
Traged i Kanjuruhan Tapi Belum
Diketahui Jumlahnya 41
Hari/Tanggal : 11 Oktober 2022
Penulis : Tim TvOne

41 Tim TvOne, Ak h irn ya M en gaku! Po lri M en y eb utkan Ada Gas

Air M a ta Ked a luwarsa y a ng Dip a kai d a lam Tra gedi Ka n ju ruhan Tapi
B elu m Dik et a hui Jumlahnya ,
https://www.TvOneNews.com/berita/nasional/73890-akhirnya -mengaku-polri-
menyebutkan-ada-gas-air-mata-kedaluwarsa -yang-dipakai-dalam-tragedi-
kanjuruhan-tapi-belum-diketahui-jumlahnya
76

Teks Berita

Jakarta - Penembakan gas air mata pada pertandingan antara


Arema vs Persebaya d i Stad ion Kanjuruhan, Kabupaten
Malang, terus berbuntut panjang. Pasca menewaskan ratusan
korban jiwa, peristiwa tersebut menjadi sorotan publik.

Baru-baru ini Kepolisian Negara Republik I ndonesia (Polri)


juga telah mengaku ad anya gas air mata ked aluwarsa yang
d igunakan oleh petugas keamanan d alam Tragedi
Kanjuruhan. Hal ini d isampaikan langsung oleh Kadiv Humas
Mabes Polri I rjen Pol Ded i Prasetyo. Meski d emikian
pihaknya belum bisa menentukan jumlah pasti gas air mata
ked aluwarsa tersebut. "Ada beberapa yang ditemukan (gas air
mata) pad a tahun 2021. S aya masih belum tahu jumlahnya,
tetapi ad a beberapa," kata Kepala Divisi Humas Polri I rjen
Pol. Ded i Prasetyo d i Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/10)

Penggunaan gas air mata yang telah ked aluarsa oleh pihak
kepolisian ini menuai berbagai kritik dari masyar akat. Banyak
yang mempertanyakan mengenai keamanan serta efek dari gas
air mata yang telah ked aluarsa bagi seseorang.

Namun hingga saat ini Tim Gabungan I ndependen Pencari


Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang Mahfud
MD menyebut timnya masih memeriksa terkait hal ini. Saat
ini tengah d ilakukan pemeriksaan terkait kand ungan gas air
mata ked aluwarsa yang d igunakan polisi d i laboratorium.
"Bukti-bukti penting yang d id apatkan d ari lapangan saat ini
77

sed ang d ikaji d an sebagian juga sed ang d iperiksakan di


laboratorium. Misalnya, menyangkut d engan kandungan gas
air mata yang kedaluwarsa," kata Mahfud MD saat jumpa pers
d i Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa.

Pemeriksaan ke laboratorium itu untuk mengetahui tingkat


bahayanya, apakah lebih berbahaya atau tid ak berbahaya,
d aripada gas air mata tid ak kedaluwarsa. Mahfud, yang juga
menjabat sebagai Menteri Koord inator Bid ang Politik,
Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), menyebutkan tim
menemukan bahwa gas-gas yang d isemprotkan itu sebagian
sud ah ked aluwarsa. "Ad a yang masih akan d iperiksa lagi
apakah ked aluwarsa atau tid ak," katanya. TGI PF Peristiwa
Stad ion Kanjuruhan Malang, Rabu (12/10), akan melakukan
analisis sekaligus menyusun kesimpulan d an rekomendasi,
sehingga laporannya bisa d iserahkan kepada Pr esid en Joko
Wid odo.

Anggota TGI PF Rhenald Kasali mengatakan penggunaan gas


air mata yang telah ked aluwarsa oleh polisi merupakan
pelanggaran. "Tentu itu ad alah penyimpangan, tentu itu
ad alah pelanggaran," kata Rhenald Kasali d i Kantor
Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin. Menurut Rhenald,
kepolisian sekarang ini bukan polisi yang berbasis militer
atau military police, melainkan civilian police. Oleh karena
itu, penggunaan senjata seharusnya untuk melumpuhkan,
bukan mematikan. "Jad i, bukan senjata untuk mematikan,
melainkan senjata untuk melumpuhkan supaya tidak
78

menimbulkan agresivitas; yang terjad i ad alah justru


mematikan. Jad i, ini harus d iperbaiki," kata Rhenald Kasali.

Dalam hal ini Polri memang membenarkan ad anya gas air


mata sud ah kedaluwarsa yang digunakan untuk mengamankan
kericuhan d i Stadion Kanjuruhan, Malang. Namun, menurut
polisi, ef ek yang d itimbulkan d ari cairan kimia itu berkurang
d ibandingkan gas air mata non -kedaluwarsa. Meski belum
d iketahui berapa jumlah gas air mata ked aluwarsa yang
d igunakan saat kericuhan d i Stad ion Kanjuruhan, Sabtu
(1/10), Ded i memastikan sebagian besar gas air mata atau
chlorobenzalmalononitrile (CS) saat itu ad alah yang masih
berlaku d engan jenis CS warna merah d an biru.

Jend eral polisi bintang dua itu menyebutkan ada tiga jenis gas
air mata yang d igunakan personel Brimob d i seluruh
I nd onesia, yakni warna merah, biru, d an hijau.
Penggunaannya pun d iatur sesuai d engan eskalasi massa dan
tingkat contingency yang terjad i. Did uga ad a mobilisasi
aparat saat pertandingan Selain temuan gas air mata
ked aluwarsa, Mabes Polri akhirnya juga merespons temuan
d ugaan mobilisasi aparat yang d iduga membawa gas air mata
ketika pertengahan babak ked ua antara Arema FC Vs
Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Dalam pertandingan d erbi Jawa Timur (Jatim) itu, Persebaya


berhasil keluar sebagai pemenang d engan skor 2 -3 d i Stadion
Kanjuruhan, Malang. Seusai pertandingan, suporter Arema
79

FC, Aremania pun terlihat turun d ari tribun penonton untuk


menuju ke lapangan. Akibatnya, kerusuhan pun tak terelakan
ketika aparat kepolisian berusaha mengamankan d engan gas
air mata. Traged i Kanjuruhan pun tid ak bisa terelakkan
d engan jatuhnya ratusan korban jiwa. Setid aknya ad a 131
korban jiwa menurut d ata Mabes Polri.

Tim pencari f akta yang d igagas Koalisi Masyarakat Sipil


menemukam kejanggalan terkait tragedi Kanjuruhan, yang
mana ad a gerakan aparat membawa gas air mata, padahal
pertandingan belum usai. Kabagpenum Divisi Humas Mabes
Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan penyid ik masih
melakukan penyid ikan t erkait d ugaan tersebut. "Tim masih
bekerja. Jika ad a perkembangan, nanti akan d iinformasikan,"
kata Kombes Nurul Azizah seusai d ihubungi, Selasa
(11/10/2022).

Kombes Nurul menjelaskan pihaknya akan bekerja maksimal


mengungkap traged i Kanjuruhan sebagaiman a perintah
Kapolri Jend eral Listyo Sigit Prabowo. Meski d emikian, dia
mengaku belum d apat merinci terkait d ugaan ad anya
mobiliasi aparat yang mengawal keamanan pertandingan
d erbi Jatim teraebut. "Komitmen Kapolri untuk usut tuntas
kasus tersebut," tegasnya. Seperti d iketahui, tragedi
Kanjuruhan mengakibatkan 131 orang meninggal d unia dan
583 orang luka-luka. Tragedi itu d isebut bermula saat aparat
melontarkan gas air mata untuk menghalau massa yang ricuh
d i lapangan seusai laga Arema FC menjamu Persebaya
80

Surabaya.

Struktur Unit Pengamatan Teks

Sintaksis Headline Akhirnya Mengaku! Polri Menyebutkan


Ad a Gas Air Mata Kedaluwarsa yang
Dipakai d alam Tragedi Kanjuruhan
Tapi Belum Diketahui Jumlahnya
Lead Penembakan gas air mata pada
pertandingan antara Arema vs Persebaya
di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten
Malang, terus berbuntut panjang. Pasca
menewaskan ratusan korban jiwa,
peristiwa tersebut menjad i sorotan
publik
Latar Informasi Baru-baru ini Kepolisian Negara
Republik I nd onesia (Polri) juga telah
mengaku ad anya gas air mata
ked aluwarsa yang d igunakan oleh
petugas keamanan d alam Tragedi
Kanjuruhan. Hal ini d isampaikan
langsung oleh Kadiv Humas Mabes Polri
I rjen Pol Dedi Prasetyo. Meski demikian
pihaknya belum bisa menentukan jumlah
pasti gas air mata ked aluwarsa tersebut
81

Kutipan Sumber 1. Pernyataan Kad iv Humas Mabes


Polri I rjen Pol Ded i Prasetyo
yang mengakui ad anya gas air
mata kad aluwarsa.
"Ad a beberapa yang d itemukan
(gas air mata) pad a tahun 2021.
Saya masih belum tahu
jumlahnya, tetapi ad a beberapa,"

2. Pernyataan Mahf ud MD selaku


ketua tim gabungan investigasi
d alam mengonfirmasi
penggunaan gas air mata
kad aluwarsa

"Bukti-bukti penting yang


d id apatkan d ari lapangan saat ini
sed ang d ikaji d an sebagian juga
sed ang d iperiksakan d i
laboratorium. Misalnya,
menyangkut d engan kandungan
gas air mata yang ked aluwarsa,"

"Ad a yang masih akan d iperiksa


lagi apakah kedaluwarsa atau
tid ak,"
82

3. Pernyataan Anggota TGI PF


Rhenald Kasali mengenai
penggunaan gas air mata
kad aluwarsa merupakan sebuah
pelanggaran serta penggunaan
senjata yang sebagaimana
mestinya.

"Tentu itu ad alah penyimpangan,


tentu itu adalah pelanggaran,"

“Jad i, bukan senjata untuk


mematikan, melainkan senjata
untuk melumpuhkan supaya
tid ak menimbulkan agresivitas;
yang terjadi ad alah justru
mematikan. Jad i, ini harus
d iperbaiki,"
Pernyataan Pernyataan dalam pemberitaan ini
berdasarkan sumber dari Kad iv Humas
Mabes Polri I rjen Pol Ded i Prasetyo,
Mahf ud MD selaku ketua tim gabungan
investigasi, d an Pernyataan Anggota
TGI PF Rhenald Kasali
83

Penutup Berita ditutup oleh penyampaian fakta


berupa jumlah korban jiwa serta kembali
ditekankannya penyebab jatuhnya banyak
korban jiwa.

Seperti d iketahui, tragedi Kanjuruhan


mengakibatkan 131 orang meninggal
d unia d an 583 orang luka-luka. Tragedi
itu d isebut bermula saat aparat
melontarkan gas air mata untuk
menghalau massa yang ricuh di lapangan
seusai laga Arema FC menjamu
Persebaya Surabaya.
Struktur What Pengakuan pihak kepolisian yang
Skrip menggunakan gas air mata kadaluwarsa
dalam membubarkan kerusuhan di tragedi
Kanjuruhan.
When 10 Oktober 2022

Where Jakarta, Indonesia

Who Kad iv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi


Prasetyo
Why Ditemukannya barang bukti berupa
beberapa gas air mata kadaluwarsa
bertuliskan tahun 2021
84

How Dalam penyelidikan investigasi penyebab


jatuhnya banyak korban jiwa pada tragedi
Kanjuruhan, tim menemukan beberapa gas
air mata kadaluwarsa bertuliskan tahun
2021 sehingga pihak kepolisian yang
diwakilkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri
Irjen Pol Dedi Prasetyo mengakui bahwa
memang benar gas air mata kadaluwars
ditemukan di tempat kejadian.
Struktur Detail • Meski belum d iketahui berapa
Tematik jumlah gas air mata ked aluwarsa
yang d igunakan saat kericuhan di
Stad ion Kanjuruhan, Sabtu
(1/10), Ded i memastikan
sebagian besar gas air mata atau
chlorobenzalmalononitrile (CS)
saat itu ad alah yang masih
berlaku d engan jenis CS warna
merah d an biru. Jend eral polisi
bintang dua itu menyebutkan ada
tiga jenis gas air mata yang
d igunakan personel Brimob di
seluruh I nd onesia, yakni warna
merah, biru, d an hijau.
Penggunaannya pun d iatur sesuai
85

d engan eskalasi massa dan


tingkat contingency yang terjadi.
• Dalam pertandingan d erbi Jawa
Timur (Jatim) itu, Persebaya
berhasil keluar sebagai pemenang
d engan skor 2-3 d i Stadion
Kanjuruhan, Malang. Seusai
pertandingan, suporter Arema
FC, Aremania pun terlihat turun
d ari tribun penonton untuk
menuju ke lapangan. Akibatnya,
kerusuhan pun tak terelakan
ketika aparat kepolisian berusaha
mengamankan d engan gas air
mata. Traged i Kanjuruhan pun
tid ak bisa terelakkan d engan
jatuhnya ratusan korban jiwa.
Setid aknya ad a 131 korban jiwa
menurut d ata Mabes Polri
• Seperti d iketahui, tragedi
Kanjuruhan mengakibatkan 131
orang meninggal d unia d an 583
orang luka-luka.
Hubungan antar • Seusai pertandingan, suporter
kalimat Arema FC, Aremania pun terlihat
turun dari tribun penonton untuk
86

menuju ke lapangan. Akibatnya,


kerusuhan pun tak terelakan ketika
aparat kepolisian berusaha
mengamankan dengan gas air mata.
Tragedi Kanjuruhan pun tidak bisa
terelakkan dengan jatuhnya ratusan
korban jiwa. Setidaknya ada 131
korban jiwa menurut data Mabes
Polri.
• Banyak yang mempertanyakan
mengenai keamanan serta efek dari
gas air mata yang telah kedaluarsa
bagi seseorang. Namun hingga saat
ini Tim Gabungan Independen
Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa
Stadion Kanjuruhan Malang
Mahfud MD menyebut timnya
masih memeriksa terkait hal ini
Struktur Leksikon/ Kata • Kadaluwarsa
Retoris • Akhirnya mengaku
• Eskalasi
• Contingency
• Mobilisasi
87

Gambar/foto
aktivitas aparat
keamanan
menggunakan
penembak gas air
mata sebagai
penonjolan makna

Judul pada berita ini menyampaikan fakta yang sudah lama


diselidiki. Terlihat pada penggunaan frasa “Akhirnya mengaku”
yang menandakan bahwa pihak TvOne seakan telah menanti
pengakuan pihak kepolisian dalam menggunakan gas air mata
kadaluwarsa. Headline ini mengajak para pembaca untuk
mengetahui fakta bahwa investigasi yang selama ini dilakukan
berbagai pihak, akhirnya diakui oleh pihak yang bersalah.
Tentunya judul berita ditulis sesuai dengan isi berita yang ada.

Pada lead berita, TvOne tidak langsung menyampaikan


bahwa pihak kepolisian mengakui kesalahannya dalam
menggunakan gas air mata kadaluwarsa dalam tragedi kanjuruhan,
melainkan menyampaikan pernyataan umum mengenai penyebab
tragedi. Lead ini terkesan menunjukan pernyataan umum yang
akan disambung dengan pernyataan khusus terkait pengakuan
polisi agar terjadi suatu kronologi. Terbukti dengan paragraph
selanjutnya setelah lead yang menuliskan langsung pengakuan
Kepolisian RI atas ditemukannya gas air mata kadaluwarsa. Dalam
lead, juga menampilkan unsur who yaitu perwakilan dari
88

Kepolisian RI, Kad iv Humas Mabes Polri I rjen Pol Dedi


Prasetyo d itambah d engan kutipan sumber inf ormasi.

Latar inf ormasi d ituliskannya berita tersebut


berd asarkan pengakuan kepolisian yang menggunakan gas air
mata kad aluwarsa d alam aksi aparat d alam membubarkan
massa d i Stadion Kanjuruhan. Dari latar inf ormasi tersebut,
pihak yang menyampaikan pernyataan menjadi poin penting
karena pihak yang d isalahkan yaitu kepolisian mengakui
kesalahan d alam aksinya membubarkan massa d engan
menembakan gas air mata.

Dalam berita ini, TvOne mengutip beberapa sumber


yaitu Kadiv Humas Mabes Polri I rjen Pol Dedi Prasetyo yang
mengakui perbuatan anggotanya dalam menggunakan gas air
mata kad aluwarsa.

Kemud ian ad a Mahf ud MD sebagai ketua investigasi


gabungan dalam mengonfirmasi penemuan serta penggunaan
gas air mata, kad aluwarsa, serta Pernyataan Anggota TGIPF
Rhenald Kasali yang memperkuat f akta b ahwa penggunaan
gas air mata merupakan pelanggaran berat atas kesalahan
kepolisian.

Penampilan inf ormasi berd asarkan sumber-sumber


berikut terkesan Tvone ingin menekankan bahwa penggunaan
gas air mata d alam tragedi ad alah ulah kepolisian d itambah
d engan penemuan gas air mata kad aluwarsa serta penampilan
sumber yang memperkuat d ugaan -dugaan tersebut.
89

Berita d itutup d engan penyampaian f akta berupa


jumlah korban jiwa serta kembali ditekankannya penyebab
jatuhnya banyak korban jiwa. Hal ini digunakan sebagai penutup
berita untuk menegaskan bahwa korban jiwa yang berjatuhan
jumlahnya banyak dan disebabkan oleh tembakan gas air mata oleh
kekerasan aparat. Tvone tetap ingin memperkuat bahwa
penembakan gas air mata merupakan penyebab dari jatuhnya
korban jiwa di tragedi kanjuruhan.

Pada struktur skrip, berita memiliki unsur yang lengkap


namun mayoritas ditekankan pada unsur who dan why. Tvone ingin
menegaskan siapa pelaku dalam berita tersebut serta kenapa
kejadian itu bisa terjadi. Unsur what yaitu kepolisian yang bersalah
menggunakan gas air mata kadaluwarsa, sedangkan unsur why
untuk menjelaskan kenapa kepolisian menggunaka gas air mata
dalam membubarkan massa di tribun.

Struktur tematik pada berita ini d isusun d engan runut


menjad i suatu kronologi peristiwa, dengan merunut wawancara
dari satu sumber ke sumber lain. Berita ini berfokus pada satu tema
yaitu pengakuan polisi pada penggunaan gas air mata. Pengunaan
penghubung antar kalimat terdapat pada kata “akibat” yang
menjelaskan kausalitas suatu peristiwa. Hal ini menekankan suatu
kejadian akan mengakibatkan peristwa lainnya di mana hal
tersebut yang ingin disampaikan oleh wartawan pada berita
tersebut.
90

Pada bagian retoris, ada beberapa leksikon dalam penulisan


berita tersebut yaitu pertama frasa “akhirnya mengaku” pada
headline dan lead. Hal ini menjelaskan bahwa tvone telah menanti
pengakuan tersebut dengan menekankan kata akhirnya dan tanda
seru (!) pada judul untuk menekankan kesalahan yang dilakukan
oleh kepolisian sebelum akhirnya terungkap faktanya.

Kata kedua yaitu “eskalasi” yang menurut KBBI artinya


adalah kenaikan atau penambahan42 dalam kalimat
“penggunaannya pun diatur sesuai dengan eskalasi massa…” yang
berarti gas air mata akan ditingkatkan penggunaannya sejalan
dengan peningkatan jumlah massa. Tvone ingin menekankan
bahwa gas air mata dapat ditingkatkan jumnlahnya sesuai dengan
kebutuhan dalam memadamkan kerusuhan. Kata selanjutnya
adalah contingency yang merupakan bahasa inggris serta yang
terakhir adalah mobilisasi yang menggambarkan pergerakan
kepolisian dalam mengevakuasi kerusuhan yang terjadi.

Berita ini juga memuat gambar penguat di dalamnya yaitu


gambar aparat kepolisian yang sedang menembakan gas air mata.
Gambar tersebut dimuat di beberapa pemberitaan yang berbeda
namun menggunakan penekanan gambar yang sama untuk
menggambarkan bahwa aparat kepolisian menembakan gas air
mata di dalam stadion.

42Eskalasi, 2016, Pada KBBI daring, Diambil 05 Desember 2022, dari


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/eskalasi
91

E. Analisis Berita 5
Judul : Gas Air Mata Sebabkan Kematian di
Kanjuruhan, TGI PF: Korban
Berjatuhan Lebih Mengerikan
Daripada yang Beredar 43
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2022
Penulis : Tim TvOne dan Rika Pangesti

Teks Berita:

Jakarta - Tembakkan gas air mata d isebut-sebut sebagai


penyebab utama terjadinya kematian massal d alam kerusuhan

43 Tim TvOne, Ga s Air M a ta Sebabkan Kematian di Kanjuruhan,

TGI PF: Ko rb an B erjatuhan Leb ih M en gerikan Da ripada y an g B eredar,


https://www.TvOneNews.com/berita/nasional/74714-gas-air-mata-sebabkan-
kematian-di-kanjuruhan-tgipf-korban-berjatuhan-lebih-mengerikan-daripada -
yang-beredar
92

Kanjuruhan pasca pertandingan sepak bola Arema vs


Persebaya pad a 1 Oktober 2022 lalu. Pernyataan ini
d iungkapkan oleh Ketua Tim Gabungan I ndependen Pencari
Fakta (TGI PF), Mahf ud MD, Jumat (14/10/2022). Mahfud
mengungkap f akta-fakta yang timnya temukan d i lapangan
yakni proses jatuhnya korban yang d inilai lebih mengerikan
d ari pad a yang bered ar d i televisi maupun med ia sosial.
"Kami merekonstruksi d ari 32 CCTV yang d imiliki oleh
aparat. Jadi itu lebih mengerikan d ari sekedar semprot mati-
semprot mati gitu," tutur Mahfud MD.

Ad a yang saling bergand engan untuk keluar bersama. Satu


bisa keluar, yang satu tertinggal, yang d i luar balik lagi untuk
menolong temannya, terinjak -injak mati. Ad a juga yang
memberikan bantuan pernafasan karena satunya sud ah tidak
bisa bernaf as," jelas d ia. Dia memastikan bahwa kerusuhan
yang menyebabkan kematian massal itu d ilatari karena
ad anya tembakkan gas air mata.

Tembakan maut itu d inilai menjad i d alang d ibalik ratusan


nyawa Aremania melayang sia-sia. "Yang mati dan cacat serta
sekarang kritis d ipastikan itu terjad i karena d esak -desakan
setelah ad a gas air mata d isemprotkan. I tu penyebabnya,"
ucap Menko Polhukam, Mahf ud MD. Mahf ud menjelaskan,
ad apun peringkat bahaya racun pad a gas itu saat ini sedang
d iperiksa oleh BRI N (Bad an Riset d an I novasi Nas ional).
"Tetapi apapun hasil pemeriksaan d ari BRI N itu tid ak bisa
mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama
93

d isebabkan oleh gas air mata," tegas Mahf ud MD. Dia


mengatakan, pasca terjadinya tragedi berdarah d i Kanjuruhan
itu tak ad a satu pihak pun yang mau mengakui kesalahan dan
d osanya.

Menurut d ia, semua pihak penyelenggara yang terlibat dalam


acara pertandingan itu malah saling melempar
tanggungjawabnya. "Ternyata juga d ari hasil pemeriksaan
kami semua stakeholder saling menghind ar d ari tanggung
jawab. Semua berlind ung d i bawah aturan d an kontrak-
kontrak yang secara f ormal sah," keluh d ia. Sebelumnya
d iberitakan, Menko Polhukam Mahfud MD yang juga
sekaligus Ketua TGI PF menyebut bahwa penyelanggara liga
pertandingan d alam Traged i Kanjuruhan saling melempar
tanggungjawab.

Laga Arema vs Persebaya d i Stadion Kanjuruhan pada 1


Oktober 2022 lalu merenggut setidaknya 132 nyawa suporter
bola atau Aremania. Menurut Mahf ud MD, hal ini terjadi
d isebabkan oleh kelalaian sistematis d ari beberapa pihak
penyelenggara terkait. Sebab, tak ad a jaminan keselamatan
bagi nyawa manusia yang had ir d alam pertandingan Derbi
Jawa Timur itu. Mulai d ari pengelola liga, panitia pelaksana,
pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran. Bahkan, Dia
menilai, d alam insid en tersebut nyawa manusia bagaikan
d ipertaruhkan antara hidup d an mati.
94

Struktur Unit Pengamatan Teks

Sintaksis Headline Gas Air Mata Sebabkan Kematian d i


Kanjuruhan, TGI PF: Korban Berjatuhan
Lebih Mengerikan Daripada yang
Bered ar
Lead Tembakkan gas air mata d isebut-sebut
sebagai penyebab utama terjadinya
kematian massal d alam kerusuhan
Kanjuruhan pasca pertandingan sepak
bola Arema vs Persebaya pada 1 Oktober
2022 lalu.
Latar Informasi Mahf ud mengungkap f akta-fakta yang
timnya temukan d i lapangan yakni
proses jatuhnya korban yang d inilai
lebih mengerikan dari pada yang beredar
d i televisi maupun med ia sosial.
Kutipan Sumber 1. Pernayataan Mahfud MD
mengenai penemuan bukti yang
d ianggap lebih mengerikan d ari
apa yang d isebarkan

"Kami merekonstruksi d ari 32


CCTV yang d imiliki oleh aparat.
Jad i itu lebih mengerikan d ari
seked ar semprot mati-semprot
mati gitu,"
95

“Ad a yang saling bergandengan


untuk keluar bersama. Satu bisa
keluar, yang satu tertinggal, yang
d i luar balik lagi untuk menolong
temannya, terinjak-injak mati.
Ad a juga yang memberikan
bantuan pernafasan karena
satunya sudah tidak bisa
bernaf as,"

"Yang mati d an cacat serta


sekarang kritis d ipastikan itu
terjad i karena d esak-desakan
setelah ad a gas air mata
d isemprotkan. I tu penyebabnya,"
"Tetapi apapun hasil
pemeriksaan d ari BRIN itu tidak
bisa mengurangi kesimpulan
bahwa kematian massal itu
terutama d isebabkan oleh gas air
mata,"

2. Pernyataan Mahf ud MD bahwa


seusai tragedi terjadi, berbagai
pihak saling melemparkan
96

kesalahan d an tidak mau


mengaku.

"Ternyata juga d ari hasil


pemeriksaan kami semua
stakeholder saling menghindar
d ari tanggung jawab. Semua
berlind ung d i bawah aturan d an
kontrak-kontrak yang secara
f ormal sah,"
Pernyataan Pernyataan dalam pemberitaan ini
berdasarkan sumber Ketua Tim Gabungan
I nd ependen Pencari Fakta (TGI PF),
Mahf ud MD
Penutup Berita ditutup oleh pernyataan Mahfud MD
yang mengatakan bahwa semua hal yang
terjadi pada tragedi Kanjuruhan disebabkan
oleh kelalaian berbagai pihak.

Menurut Mahf ud MD, hal ini terjadi


d isebabkan oleh kelalaian sistematis dari
beberapa pihak penyelenggara terkait.
Sebab, tak ada jaminan keselamatan bagi
nyawa manusia yang had ir d alam
pertandingan Derbi Jawa Timur itu.
Mulai d ari pengelola liga, panitia
97

pelaksana, pihak keamanan, hingga


penyelenggara siaran. Bahkan, Dia
menilai, d alam insid en tersebut nyawa
manusia bagaikan d ipertaruhkan antara
hid up d an mati.
Struktur What Pernyataan Mahfud MD bahwa gas air mata
Skrip sebabkan banyak jatuhnya korban jiwa serta
korban jiwa yang berjatuhan lebih
mengerikan dari apa yang beredar di
berbagai media.
When 14 Oktober 2022

Where Jakarta, Indonesia

Who Ketua Tim Gabungan I ndependen


Pencari Fakta (TGIPF), Mahf ud MD
Why Ditemukannya fakta-fakta bahwa gas air
mata membuat penonton panic dan
berdesak-desakan sehingga banyak orang
yang terhimpit, terinjak, dan tergencet.
How Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
oleh tim investigasi di lapangan sehingga
ditarik kesimpulan bahwa proses jatuhnya
korban jiwa sangat mengerikan serta gas air
mata menjadi penyebab utama jatuhnya
korban jiwa.
98

Struktur Detail • Dia memastikan bahwa


Tematik kerusuhan yang menyebabkan
kematian massal itu d ilatari
karena ad anya tembakkan gas air
mata. Tembakan maut itu d inilai
menjad i d alang d ibalik ratusan
nyawa Aremania melayang sia-
sia. Mahf ud menjelaskan, adapun
peringkat bahaya racun pad a gas
itu saat ini sed ang d iperiksa oleh
BRI N (Bad an Riset d an I novasi
Nasional).

• Sebelumnya d iberitakan, Menko


Polhukam Mahf ud MD yang juga
sekaligus Ketua TGIPF menyebut
bahwa penyelanggara liga
pertandingan d alam Tragedi
Kanjuruhan saling melempar
tanggungjawab. Laga Arema vs
Persebaya d i Stadion Kanjuruhan
pad a 1 Oktober 2022 lalu
merenggut setidaknya 132 nyawa
suporter bola atau Aremania.
Hubungan antar Mahf ud mengungkap f akta-fakta yang
kalimat timnya temukan d i lapangan yakni
99

proses jatuhnya korban yang d inilai


lebih mengerikan dari pada yang
bered ar d i televisi maupun med ia sosial

Menurut Mahf ud MD, hal ini terjadi


d isebabkan oleh kelalaian sistematis dari
beberapa pihak penyelenggara terkait.
Sebab, tak ad a jaminan keselamatan
bagi nyawa manusia yang had ir d alam
pertandingan Derbi Jawa Timur itu.

Mulai d ari pengelola liga, panitia


pelaksana, pihak keamanan, hingga
penyelenggara siaran. Bahkan, Dia
menilai, d alam insid en tersebut nyawa
manusia bagaikan d ipertaruhkan antara
hid up d an mati.
Struktur Leksikon/ Kata • Lebih Mengerikan
Retoris • Tembakan maut
• Kematian massal
• Tragedi berdarah
• Dosa
100

Gambar/foto
narasumber dan
aktivitas aparat
keamanan pada
tragedi
Kanjuruhan
sebagai bentuk
penonjolan makna

Analisis sintaksis pada berita ini dimulai pada bagian judul


yang menggunakan jenis headline berupa quotation headline
dengan mengutip pernyataan suatu pihak pada judul. Disini,
TvOne mengutip pernyataan Tim Gabungan Independen Pencari
Fakta yang menyatakan bahwa korban yang berjatuhan lebih
mengerikan daripada yang beredar. Selain itu, judul juga
mengandung suatu pernyataan sebab berupa “Gas Air Mata
Sebabkan Kematian di Kanjuruhan”. Dua hal tersebut
menunjukan, pertama TvOne ingin mengedepankan suatu
peristiwa pada headline yang menyampaikan kalau penyebab
terjadinya peristiwa tragedi adalah karena gas air mata, di mana
gas air mata hanya digunakan oleh kepolisian. Judul ini sudah
101

menekan bahwa penyebab kematian dikarenakan ulah kepolisian


yang menggunakan gas air mata. Lalu pengutipan pernyataan
TGIPF berupa kalimat opinionative yang menggambarkan
pencampuran opini dan fakta pada berita ini.

Pada bagian lead, di mana tempat opini digiringkan, tvone


kembali menekankan bahwa gas air mata merupakan penyebab
utama terjadinya kematian massal dalam kerusuhan Kanjuruhan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada pembaca
bahwa memang tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh gas air mata,
yang mana gas air mata hanya digunkana oleh aparat kepolisian.
Ini menandakan, tvone terus menekan bahwa kepolisian
bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa pada kerusuhan
tersebut. Kata “kematian massal” juga menunjukan bahwa tvone
ingin memberikan kesan betapa mengerikannya korban berjatuhan
pada saat kerusuhan terjadi.

Berita ini ditulis berdasarkan latar informasi berupa


diungkapkannya fakta-fakta terbaru oleh Ketua Tim Investigasi,
Mahfud MD yang ditemukan di lapangan. Mahfud MD menilai
bahwa temuan tersebut menunjukan betapa lebih mengerikannya
klejadian sebenarnya dari pada apa yang selama ini tersebar di
internet atau televise. Kalimat ini kembali menggiring opini pada
pembaca dengan turut membayangkan betapa hebat dan ngerinya
kerusuhan tesebut terjadi.

Penulisan berita ini hanya menggunakan kutipan sumber


dari satu pihak saja yaitu Mahfud MD, selaku ketua tim investigasi.
102

Hal tyersebut menjadi kekurangan dalam berita ini karena tidak


terdapatnya prinsip cover both side sebagai penguat opini atau
fakta dan juga konfirmasi suatu pernyataan. Lalu Berita ditutup
oleh pernyataan Mahfud MD yang mengatakan bahwa semua hal
yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh kelalaian
berbagai pihak. Fakta bahwa kerusuha terjadi dikarenakan lalainya
berbagai pihak kembali menekankan fakta bahwa terdapat suatu
pihak yang bersalah dan harus bertanggung jawab atas kematian
massal yang terjadi.

Pada struktur skrip, berita ini ditulis dengan unsur 5W+1H


yang lengkap. Ini menunjukan bahwa berita yang ditulis
menunjukan kelengkapan kronologis serta informasi yang runut
dan dapat diterima oleh pembaca. Tvone bertanggung jawab atas
segala informasi yang kemudian disusun ke dalam sebuah berita
dengan kelengkapan tersebut.

Di bagian struktur tematik, runtutan berita hanya berfokus


pada satu tema yang utuh dan tidak dicampur dengan tema lainnya.
Berita berfokus pada kengerian yang ada pada bukti di lapangan.
Penghubung antar kalimat tidak ditemukan begitu spesifik dan
hanya menggunakan beberapa penghubung setara seperti kata
“dan”.

Selanjutnya, pada struktur retoris, berita ini menggunakan


beberapa leksikon guna memperkuat rasa yang dialami oleh
pembaca serta kembali ke tujuan awal untuk menggiring opini
masyarakat tentang kengerian tragedi Kanjuruhan. pertama kata
103

“Lebih mengerikan” yang terdapat pada judul dan lead. Kata


tersebut seakan ingin menunjukan bahwa kengerian yang saat ini
didengar oleh masyarakat seakan belum ada apa-apanya
dibandingkan dengan temuan baru tim investigasi tersebut.
Alhasil, tvone menggunakan kata “lebih mengerikan” guna
menunjukan bahwa hal tersebut lebih parah dari apa yang sudah
diketahui sebelumnya.

Kata selanjutnya adalah “tembakan maut”. Maut sendiri


menurut KBBI adalah kematian (terutama tentang manusia)44 .
Frasa tembakan maut menggambarkan bahwa tembakan-tembakan
yang hanya bisa dilakukan oleh kepolisian tersebut menyebabkan
kematian bagi banyak manusia. Kemudia kata “berdarah” dalam
tragedi berdarah menunjukan penguatan fakta tragedi yang
bertumpahkan darah. Hal ini juga bermakna kematian pada sebuah
tragedi. Kata terakhir adalah “dosa”. Dalam KBBI, dosa artinya
suatu perbuatan yang melanggar aturan agama atau Tuhan.45
Dalam hal ini, kata dosa diibaratkan bahwa pihak yang bersalah
bertanggung jawab atas dosanya menghilangkan banyak nyawa, di
mana penghilangan nyawa sama saja melanggar aturan suatu
agama apapun. Penggunaan kata dosa untuk menekankan bahwa
pihak kepolisian yang bersalah sangatlah bertanggung jawab untuk
menanggung dosa atas apa yang telah dilakukan.

44 Maut, 2016, Pada KBBI daring, Diambil 05 Desember 2022, dari


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/maut
45 Dosa, 2016, Pada KBBI daring, Diambil 05 Desember 2022, dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dosa
104

Berita ini menggunakan foto Mahfud MD sebagai gambar


utama guna menunjukan pihakl sumber informasi terkait berita
tersebut. Selain itu, tvone kembali menggunakan gambar aparat
keoplisian yang menembakan gas air mata di dalam Stadion
Kanjuruhan seperti pada berita-berita sebelumnya guna
menekankan bahwa kepolisian yang menjadi penyebab jatuhnya
korban jiwa.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian


Fokus penelitian ini adalah menganalisis struktur teks
pemberitaan Tragedi Kanjuruhan pada media TvOneNews.com
untuk mengetahui bagaimana media dengan slogan “Berani Beda’
tersebut membingkai peristiwa kelam dalam dunia sepak bola
tersebut. Beberapa pemberitaan mengenai tragedi Kanjuruhan
dibingkai sebagai isu kekerasan yang dilakukan oleh aparat pada
saat kejadian berlangsung. Sejak tragedi terjadi, TvOneNews
setidaknya selalu aktif menaikan berita mengenai kerusuhan
tersebut dimulai pada 1 Oktober hingga bulan November. Dari
semua berita yang membahas tragedi kanjuruhan secara umum, di
dalamnya terdapat beberapa pemberitaan yang berfokus pada
kekerasan oleh aparat di Kanjuruhan. Penelitian ini menjadi
penting karena isu kekerasan telah mencederai hak asasi manusia
dengan tingginya korban jiwa akibat dari tragedi tersebut.

Penelitian ini berfokus pada pemberitaan kekerasan yang


dilakukan oleh aparat kepolisian pada saat tragedi Kanjuruhan
terjadi yang aktif dinaikan oleh TvOneNews. Pemilihan berita tidak
berdasarkan waktu pengunggahan melainkan dipilih berdasarkan
relevansi isu tersebut. Dalam pemberitaan yang ditemukan, terlihat
bahwa wartawan ingin mengajak pembaca untuk memahami
bagaimana tragedi bisa terjadi, bagaimana korban jiwa bisa begitu

105
106

banyak berjatuhan, serta siapa pihak yang ditekankan untuk


bertanggung jawab. Dalam membahas pernyataan ketiga, tvone
menggunakan media untuk memberi tahu pembaca bahwa
kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian lah yang menjadi
penyebab utama terjadinya kerusuhan yang mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa. Kepolisian disalahkan bukan tanpa sebab
melainkan mengikuti aturan regulasi yang telah dikeluarkan oleh
federasi sepak bola internasional FIFA dalam mengatur segala
bentuk tindakan yang harus dan boleh dilakukan oleh aparat
keamanan.

Berdasarkan aturan regulasi FIFA dan beberapa regulasi


lain yang terkait, Tvone terus berusaha untuk menekankan bahwa
kelalaian aparat kepolisian lah yang bertanggung jawab atas
tragedi tersebut. Tvone terus menerus mengkonstruksi
pemberitaan yang mengangkat isu kekerasn oleh kepolisian
sebagai penyebabnya. Dimulai dari pernyataan para ahli yang
menyalahkan kepolisian, pengungkapan korban jiwa serta bukti-
bukti yang ditemukan, hingga pembahasan regulasi-regulasi yang
dilanggar sebagai tolak ukur perbuatan kepolisian yang menyalahi
aturan.

Hal tersebut dilakukan oleh media ini dengan tujuan


sebagai salah satu bentuk protes terhadap kelalaian aparat
kepolisian, pihak-pihak terkait, dan Lembaga pemerintah untuk
segera membenahi system yang ada demi mencegah kejadian
serupa untuk terjadi lagi. Hilangnya nyawa ratusan korban jiwa
bukan masalah kecil melainkan pelanggaran ham berat di mana
107

suatu pihak harus bertanggung jawab. Dalam beberapa


pemberitaan yang ditulios Tvone, media ini juga menekankan
pihak lain selain kepolisian untuk bertanggung jawab, namun tetap
dengan mengedepankan aparat kepolisian sebagai pelaku utama.

Metode yang digunakan dalam penelitian, data yang


ditemukan berdasarkan dengan Teknik sampling purposive
(sampling purposive) yang berarti sampel dipilih berdasarkan hasil
seleksi yang dilakukan atas dasar suatu kriteria tertentu yang
dibuat sesuai dengan tujuan penelitian ini ditulis. 46 Berdasarkan
berbagai temuan, teori, serta metode yang digunakan secara
menyeluruh dalam penelitian ini, maka penulis akan membahas
hal-hal sebagai berikut:

1. Bingkai berita 1: “Prof Jimly Menilai Pihak Kepolisian


Melakukan Blunder d i Tragedi Kanjuruhan”

Pada berita ini, TvOneNews menggunakan headline


berdasarkan pernyataan seorang narasumber. Judul yang
ditulis TvOne akan membawa opini dan pertanyaan oleh
pembaca mengenai kesalahan apa yang dilakukan polisi
pada saat kerusuhan itu terjadi. Kata “blunder” yang
bermakna melakukan kesalahan digunakan dengan maksud
menekan pihak kepolisian agar pembaca bisa mengetahui
blunder seperti apa yang terjadi. Kata “blunder” sendiri
termasuk kata bersifat “opinionative” yang artinya terdapat

46Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2006) Ed.I Cet.3 hal.156
108

pencampuran opini dan fakta. Hal tersebut lah yang


menjadi tolak ukur berita berdasarkan akurasi pemberitaan
yang digagas oleh perpaduann McQuail dengan model
Jurnalisme dari Subiakto Rahmaida dan Syirikit Syach. 47

Pada penulisan berita ini, Tvone menggunakan


Jimly Asshididdiqie sebagai sumber utama dalam
penulisan berita. Pemilihan Jimly sebagai sumber berita
dikarenakan aktivitas yang dilakukan oleh narasumber
tersebut yaitu penyampaian pendapatnya di ruang online di
mana pernyataan tersebut dapat dilihat oleh khalayak
umum. Berangkat dari pernyataan tersebut, Tvone menulis
pemberitaan terkait kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh kepolisian.

Tvone melakukan konfirmasi atas klaim Jimly yang


mengatakan bahwa kepolisian melakukan blunder dengan
menembakan gas air mata untuk menertibkan massa.
Konfirmasi tersebut dilakukan kepada Kapolda Timur,
Irjen Nico Afinta. Konfirmasi tersebut dilakukan untuk
memperkuat pernyataan sebelumnya oleh Jimly. Tvone
ingin memperkuat bingkai berita mengenai kekerasan yang
dilakukan kepolisian dengan melakukan kutipan
narasumber dan konfirmasi untum memperkuat isi berita.
Gas air mata merupakan hal yang dilarang untuk digunakan

47 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Ed.I Cet.3


hal.243
109

berdasarkan regulasi FIFA untuk menertibkan massa di


dalam stadion.48

Secara keseluruhan, berita ini menyudutkan pihak


kepolisian yang melakukan penembakan gas air mata
kepada penonton di tribun di mana aksi tersebut merupakan
sebuah blunder dari aparat keamanan. Tvone ingin
memberikan informasi kepada pembaca bahwa kepolisian
melakukan kesalahan. Informasi tersebut berdasarkan
pernyataan seorang sumber, lalu informasi tersebut
diperkuat oleh sumber lainnya yang mana merupakan
jajaran tinggi kepolisian. Informasi-informasi lainnya di
dalam berita juga berisi tentang kejadian di Kanjuruhan
seperti penyampaian jumlah korban jiwa, informasi
mengenai tragedi serupa di negara lain, hingga bukti yang
ditemukan di lapangan sebagai tanda bahwa kepolisan
benar melakukan kekerasan kepada massa pada saat
kerusuhan terjadi.

2. Bingkai Berita 2: “Miris! Did uga Hanya 2 Pintu


Terbuka saat Polisi Bombardir Kanjuruhan Pakai Gas
Air Mata, Begini Reaksi Manajemen Arema”
Pada berita kedua yang diunggah, TvOneNews
menerapkan prinsip keberimbangan dalam penulisan
berita. Judul Kembali dibuat untuk menunjukan kekerasan
yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Kata “Miris” dalam

48 FIFA, Rules and Reports, http://fifa.com/legal/documents, (Diakses


pada 21 oktober 2022 pukul 12.57)
110

headline Kembali bersifat “opinionative” dan


menggambarkan betapa mengerikannya kejadian
tertutupnya hamper seluruh pintu pada saat evakuasi
berlangsung.
TvOneNews melakukan cover both side dalam
menulis berita, yaitu pertama mengutip pernyataan
Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam yang
menyatakan bahwa tertutupnya pintu-pintu di stadion
menyebabkan penonton terjebak, terdesak-desak, lalu
dibombardir dengan gas air mata.
Penggunaan narasumber pertama digunakan untuk
memperkuat informasi bahwa pada saat kerusuhan terjadi,
hanya terdapat dua pintu yang terbuka sehingga
menyebabkan terjebaknya banyak penonton yang berujung
jatuhnya korban jiwa. Lalu TvOneNews menggunakan
pernyataan Media Officer Arema FC, Sudarmadji, selaku
perwakilan pihak yang menyelenggarakan acara.
Namun penyampaian informasi berdasarkan
pernyataan pihak arema tidak membenarkan klaim di awal
berita, dan lebih memilih menunggu hasil investigasi. Pada
tema pernyataan pihak Arema, TvOneNews hanya
memaparkan informasi yang sedikit dan Kembali
mengulang kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian
hingga penutup berita.
Berita diunggah dengan melampirkan sebuah foto
berupa foto aparat kepolisian yang sedang menembakan
gas air mata. Terlihat empat anggota kepolisian
111

menggunakan atribut lengkap dan satu anggota


menggengam sebuah pistol laras Panjang sebagai senjata
untuk menembakan gas air mata. Di sekitar mereka, juga
terdapat asap tebal yang menggambarkan suasana
mencekam di dalam stadion yang dipenuhi oleh asap gas
air mata.

3. Bingkai Berita 3: “I ni Regulasi FI FA d an Peraturan


Kapolri yang Dilanggar Polisi d alam Tragedi
Kanjuruhan”
Berita ini berisi informasi yang cukup mendetail
mengenai regulasi apa saja yang telah dilanggar kepolisian
dalam menertibkan massa. Informasi tersebut disampaikan
sebagai tolak ukur bahwa kepolisian bersalah atas tragedi
tersebut. Disini TvOneNews menyampaikan regulasi FIFA
dan peraturan Kapolir untuk menjelaskan hal-hal yang
dilanggar oleh kepolisian. Gas air mata dilarang keras
digunakan untuk menertibkan massa, tertuang dalam
regulasi FIFA Stadium Safety and Security Regulation
Pasal 19. 49
TvOneNews menggunakan pernyataan Ketua
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum I nd onesia
(YLBHI), Muhammad I snur sebagai sumber berita.
Lalu penggunaan narasumber lain yaitu
Menkopolhukam, Mahf ud MD juga menjad i tanda

49FIFA, Rules and Reports, http://fifa.com/legal/documents, (Diakses


pada 21 oktober 2022 pukul 12.57)
112

bahwa TvOneNews mencari penguatan inf ormasi


mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh kepolisian.
Gambaran secara umum, TvOneNews Kembali
menekankan bahwa pihak kepolisian bersalah dan
bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa. Selain
mengutip pendapat para tokoh yang kredibel, TvOneNews
juga mengungkapkan informasi sebagai tolak ukur
kesalahan kepolisian agar pembaca juga mengerti bahwa
TvOneNews menyampaikan suatu tolak ukur dalam
menyebut kepolisian sebagai penyebab kerusuhan.

4. Bingkai Berita 4: “Akhirnya Mengaku! Polri


Menyebutkan Ad a Gas Air Mata Ked aluwarsa yang
Dipakai d alam Traged i Kanjuruhan Tapi Belum
Diketahui Jumlahnya”
Pada berita ini, Kembali TvOneNews
menyampaikan kebobrokan yang dilakukan oleh
kepolisian dalam tragedi Kanjuruhan. Pada headline,
terdapat frasa “akhirnya mengakui” yang menandakan
bahwa investigasi mengenai gas air mata kadaluwarsa
sudah lama dilakukan dan akhirnya ditemukan hasilnya.
Hasilnya adalah pihak kepolisian mengakui hal tersebut
dan TvOneNews Kembali menekan pihak kepolisian.
Kali ini, TvOneNews menyampaikan klaim lain
berupa penggunaan gas air mata kadaluwarsa yang
digunakan oleh kepolisian. Ini menggambarkan bahwa
TvOneNews terus mencari informasi-informasi terkait
113

kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian. Berita ini


mengutip pernyataan dari pihak yang diduga bersalah. Polri
membenarkan adanya gas air mata kadaluwarsa yang
digunakan untuk mengatasi ributnya massa.
Tidak hanya menggunakan satu sumber kutipan,
berita ini juga mengutip sumber lainnya yang mendukung
klaim bahwa penggunaan gas air mata merupakan tindak
kejahatan yang menyalahi aturan. Menurut regulasi FIFA,
setidaknya hanya diperbolehnkan menggunakan water
cannon dalam menertibkan massa yang rusuh.

5. Bingkai Berita 5: “Gas Air Mata Sebabkan Kematian


d i Kanjuruhan, TGI PF: Korban Berjatuhan Lebih
Mengerikan Daripada yang Beredar”

Berdasarkan headline, TvOneNews ingin


menunjukan akibat dari kekerasan yang dilakukan
kepolisian, korban yang berjatuhan sangat mengerikan.
Tanpa ada klaim dugaan, TvOneNews langsung
menyebutkan bahwa gas air mata menjadi sebab kematian
di mana penggunanya hanyalah kepolisian. Artinya
penyebab jatuhnya korban jiwa adalah kepolisian itu
sendiri.

Berita berisi penemuan bukti baru yang


menggambarkan kengerian pada saat tragedi berlangsung.
Sepeti berdesak-desakan, terinjak-injak, massa yang
terpisah dari kawanannya hingga keluarganya, dan lain-
114

lain. TvOneNews ingin memberi gambaran visual


bagaimana keadaan penonton pada saat ditembakan gas air
mata sehingga menyebabkan kepanikan dan tewas di
tempat.

Penulisan berita ini hanya mengutip pernyataan


Ketua Tim Investigasi, Mahfud MD. Pemilihan
narasumber untuk menandakan bahwa informasi yang
disampaikan bersifat kredibel dan dapat dipercaya. Selain
itu, berita ini juga menggambarkan bahwa ada pihak-pihak
lain yang turut bertanggung jawab. Penggunaan beberapa
leksikon yang bermakna negative juga menjadi bentuk
framing untuk menggambarkan bagaimana kekerasan yang
dilakukan oleh kepolisian.

B. Aspek Psikologis dan Sosiologis


Menurut Pan dan Kosicky, framing memiliki dua
konsep yang saling berkaitan, yaitu konsep psikologis dan
sosiologis. Konsep psikologi akan menekankan bagaimana
seseorang memproses informasi dalam dirinya. Sedangkan
konsep sosiologis lebih menekankan pada konstruksi sosial
atas realitas50

Konsep psikologi dalam framing berlaku ketika


pembaca terdorong untuk membentuk pola pikir dari
pemberitaan yang disampaikan. Misal, dalam konteks

50 Zhongdang Pan and Gerald Kosicky, Framing Analysis: An


Approach to News Discourse, dalam Political Communication Vol 10, 1993,
h.55-75
115

sintaksis, elemen lead dapat memengaruhi psikologi


pembaca di mana pada akhirnya membentuk cara pembaca
melihat peristiwa. hal ini berlanjut pada konsep sosiologi
di mana realitas dibentuk. pembacaan psikologis dari
pembaca telah dipengaruhi oleh framing yangg dilakukan
oleh jurnalis. Pada akhirnya, pembaca akan membentuk
pemahaman realitas sesuai yang digambarkan oleh jurnalis.
artinya, framing yang dilakukan oleh jurnalis dapat
membentuk konstruksi sosial melalui psikologis pembaca

Sederhananya, pada aspek psikologis, pembaca


terpengaruh secara psikis berdasarkan apa dibaca pada
pemberitaan yang ditulis oleh TvOneNews mengenai
tragedi Kanjuruhan dari judul, tulisan, hingga gambar yang
ditekankan. Lalu berdasarkan pemberitaan yang ditulis
oleh tvoneNews, terkonstruksi lah realitas baru
berdasarkan apa yang ada pada pemberitaan bahwasanya
aparat lah yg menjadi penyebab utama terjadinya tragedi.

Pada salah satu berita, jurnalis mengatakan bahwa


gas air mata menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa.
Disini jurnalis mencoba bermain dengan psikologis
pembaca agar pikirannya terpengaruh dengan berbagai
elemen yang ditampilkan jurnalis seperti judul, teks, dan
gambar untuk membentuk realitas social bahwa kepolisian
lah yang menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa. Disini,
aspek sosiologis terbentuk oleh hubungan antara jurnalis
dengan pembaca melalui teks berita.
116

C. Interpretasi Hasil Penelitian


Dalam pemberitaan yang dinaikkan oleh berbagai
media mengenai tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022,
tentu saja tidak terlepas dari framing dari setiap media yang
menulis berita tersebut. Framing sebagai cara menyajikan
fakta, menyeleksi isu, dan memberi arti penting dari suatu
peristiwa,51 tentunya memiliki kebijakan redaksionalnya
berdasarkan pada pertimbangan media massa yang
menyebarkan informasi52
Peristiwa Tragedi Kanjuruhan menarik perhatian
media internasional dan regional. Perhatian masyarakat
internasional tertuju kepada berbagai pihak yang
bertanggung jawab serta jumlah korban jiwa yang
membuat tragedi ini mencatatkan namanya pada peristiwa
terkelam di sejarah sepak bola dunia. Tidan kekerasan yang
dilakukan kepolisian menjadi penyebab seluruh dunia
menujukan matanya ke Indonesia. Kepolisian dianggap
telah gagal dalam menjaga keamanan massa, bahkan sanksi
dan hukuman telah diberikan oleh beberapa pihak yang
dirasa bertanggung jawab. Peristiwa ini menjadi
ketertarikan peneliti, karena peristiwa kekerasan dalam
sepakbola masih jarang menjadi focus penelitian serta

51 Faisal Reza Baihaqi, Hendra Setiawan, Pemberitaan Peresmian

Sirkuit Mandalika dalam Media Kompas.com dan Detik.com: Analisis Framing,


Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, Vol. 3,
No. 2, 2021, h.9
52 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, ideologi, dan Politik Media,

(Yogyakarta: LKiS, 2011), h.115


117

merupakan peristiwa ini melanggar hak asasi manusia. Apa


yang ada didalamnya menjadi pelajaran bagi negara dalam
menangani kerusuhan.

1. Kekerasan dalam Sepakbola


Peristiwa Kanjuruhan tercatat sebagai tragedi
terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia dan berada di
nomor urut kedua dalam sejarah kelam sepak bola dunia.53
Jumlah korban jiwa yang jatuh lah yang menempatkan
tragedi kelam tersebut bertengger di urutan kedua. Tragedi
Kanjuruhan ini memakan korban sejumlah 488 orang. Dari
488 korban, sebanyak 302 mengalami luka ringan, 21
orang mengalami luka berat, dan 135 korban meninggal
dunia

Tragedi serupa juga pernah terjadi di beberapa


negara seperti Tragedi Estadio Nacional yang menelan
korban 328 jiwa. Peristiwa ini terjadi pada 24 Mei 1964
paska laga sepak bola yang mempertemukan Peru dengan
Argentina. Hampir sama dengan Kanjuruhan, penonton
yang tidak terima dengan berbagai keputusan kontroversial
wasit menyerbu lapangan dan dibombardir dengan gas air
mata oleh aparat keamanan. Kemudian 9 Mei 2001, tragedi
Accra Sport Stadion di Ghana yang menelan korban 126
jiwa. Ada juga salah satu tragedi paling terkenal sejagad

53 Zachary Crockett, Deadliest Soccer Matches in History,


https://priceonomics.com/historys-deadliest-soccer-disasters/ (diakses pada 3
otober pukul 9.25)
118

Inggris yaitu tragedi Hillsborough yang menelan korban


sebanyak 96 jiwa, serta masih banyak daftar kelam lainnya
di dunia sepak bola.

Dalam peristiwa Kanjuruhan, aksi kepolisian


dinilai sebagai tindak kekerasan berupa penembakan gas
air mata di tengah kerusuhan massal. gas air mata tersebut
menyebabkan kepanikan hingga berdesak-desakannya para
penonton. Ditambah mengenai informasi bahwa pintu
stadion ditutup oleh pihak stadion yang makin menambah
fakta pelanggaran HAM di tragedi tersebut. Dikutip dari
Registaco yang melansir dari Komnas HAM, setidaknya
ada 7 pelanggaran HAM yang terjadi.

2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia pada Tragedi


Kanjuruhan
Pertama, penggunaan kekuatan yang berlebihan
berbentuk penggunaan gas air mata. Penggunaan gas air
mata dalam proses pengamanan pertandingan di dalam
stadion merupakan bentuk penggunaan kekuatan
berlebihan. Kedua, adanya 45 kali tembakan gas air mata.
Tembakan inilah yang menjadi pemicu utama tewasnya
ratusan penonton di Kanjuruhan. Ketiga, hak memperoleh
keadilan. Saat ini proses penegakan hukum belum
mencakup keseluruhan pihak-pihak yang seharusnya
bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan dan
pelaksanaan kompetisi.
119

Keempat, hak untuk hidup. HAM mengatakan


kematian 135 orang pada Tragedi KAnjuruhan merupakan
pelanggaran hak untuk hidup. Kelima, hak untuk
Kesehatan. Banyak orang terluka akibat gas air mata
berupa mata yang memerah, kaki yang patah, sesak nafas,
trauma psikis, dan sebagainya. Keenam, Hak anak.
Diketahui banyak anak-anak yang turut menjadi korban
kekejian kepolisian dalam tragedi Kanjuruhan. Catatan
Komnas HAM, terdapat 38 anak yang meninggal dunia per
11 Oktober 2022. Ketujuh, pelanggaran terhadap business
and human rights. Bisnis yang mengabaikan hak asasi
manusia. Kejadian ini lebih menonjolkan dan
mementingkan aspek bisnis seperti rating pertandingan dan
hak siar dari pada keselamatan dan hak asasi manusia.

3. Pembingkaian Kekerasan
Tindakan kekerasan yang dilakukan kepolisian
dalam tragedi Kanjuruhan telah menjadi perhatian publik
dan menjadi fokus perhatian media. Kejadian ini juga tidak
luput dari pemberitaan media online Indonesia,
TvOneNews.com. TvOneNews.com merupakan salah satu
portal online yang aktif memberitakan tragedi Kanjuruhan.
Kompas.com aktif memberitakan isu-isu internasional
terkait kasus.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa situs


berita online ditentukan oleh ideologi media itu sendiri,
karena kebijakan redaksi masing-masing media memiliki
120

ideologi yang berbeda dalam membingkai sebuah


peristiwa. Framing ini menjadi elemen penting bagi media
dalam perkembangan berita. Dalam proses framing
dihubungkan dengan proses konstruksi.

Dimana realitas yang terbentuk terjadi karena peran


aktif tim media dan media, membentuk suatu realitas yang
tidak nyata dan dapat mempengaruhi masyarakat.
Keselarasan suatu medium dapat dilihat dari cara penyajian
sudut pandang, penonjolan makna dan penceritaan. Apakah
media kredibel, netral, dan tidak memihak? Dengan
demikian, masyarakat tidak hanya bertindak konsumtif
dengan menerima informasi mentah, tetapi masyarakat
dapat memahami dan memilah kabar baik tersebut,
sehingga terhindar dari hoaks.

Terkait kaitan teori yang peneliti terapkan, secara


mendasar konstruksi sosial media massa terhadap realitas
merupakan aktivitas yang berkaitan dengan media massa,
dimana media sebagai sarana penyampai informasi, media
memiliki kekuatan untuk membentuk realitas sosial di
masyarakat. Pada dasarnya realitas yang ditampilkan di
media juga merupakan hasil konstruksi media itu sendiri.
Peristiwa Kanjuruhan menimbulkan kontroversi besar,
terutama dari sudut pandang hak asasi manusia dan pihak
yang bertanggung jawab.
121

Berbagai pihak menuntut adanya investigasi dan


tanggung jawab atas pelaku yang menyebabkan jatuhnya
banyak korban jiwa. Pihak-pihak yang terkait bisa berupa
kepolisian yang melakukan tindak kekerasan, pihak stadion
yang tidak menerapkan protocol keamanan dengan baik,
pihak dibalik penayangan pertandingan yang menjual tiket
melebihi kapasitas, dan penyelenggara yang menjadwalkan
untuk bertanding di malam hari. Semua berkemungkinan
untuk bersalah.

Dalam laporannya, TvOneNews menempatkan


kepolisian dan penonton dalam perspektif yang berbeda,
bahwa lebih banyak kutipan yang menyudutkan kepolisian
serta konfirmasi-konfirmasi atas klaim yang kekerasan
kepolisian di Kanjuruhan. Dengan demikian, kerangka
yang muncul di hadapan publik adalah bahwa TvOneNews
menganggap Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh
Tindakan kekersan yang dilakukan oleh kepolisian dan
merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam hal ini, TvOneNews mencoba membentuk


framing yang membingkai kekerasan yang dilakukan oleh
aparat kepolisian. TvOneNews memposisikan dirinya
sebagai media yang menghasilkan informasi berdasarkan
keterangan sumber. Namun beberapa berita yang telah
direview menunjukkan bahwa TvOneNews cenderung
berpihak pada masyarakat.
BAB VI
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, ditariklah
kesimpulan atas bentuk pembingkaian yang dilakukan oleh
TvOneNews dalam mengkonstruksi pemberitaan tragedi
Kanjuruhan. Pertama, headline berita, TvOneNews menggunakan
headline yang membuat pembaca beropini bahwa kepolisian
sebagai pihak yang bersalah atas kejadin tragedi Kanjuruhan. Poin
kedua adalah kelengkapan berita, kaidah berita yang benar
minimal harus memuat unsur 5W+1H, hal itu dilakukan
TvOneNews dalam menyusun setiap berita yang akan disampaikan
kepada pembaca, dari data yang diteliti TvOneNews menggunakan
unsur yang lengkap

Ketiga yaitu TvOneNews menggunakan kutipan sumber


untuk memperkuat klaim informasi serta menggunakan
narasumber yang kredibel dan mampu dipercaya. Ini menjadi
Langkah TvOneNews untuk melakukan prinsip keberimbangan
namun informasi yang disampaikan tetap menyudutkan suatu
pihak. Poin keempat, mengenai penekanan berita, TvOneNews
melakukan penekanan makna terdapat pada beberapa unsur,
seperti pilihan kata, pilihan penanda, dan gambar yang
ditampilkan.

122
123

Secara keseluruhan pemberitaan, TvOneNews berpihak


kepada masyarakat yang menuntut keadilan serta menyudutkan
hanya satu pihak yaitu kepolisian. Kepolisian dibingkai sebagai the
bad guy dalam tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan
korban jiwa berjatuhan.

2. Implikasi
Berdasarkan temuan di atas, masyarakat dapat menarik
pelajaran yang bisa diambil yaitu masyarakat belajar memahami
kabar baik dengan menulis berita etis, termasuk unsur-unsurnya
5W+1H. Media TvOneNews.com adalah portal berita online yang
saat ini populer di Indonesia dan bisa dibuat rujukan bagi
masyarakat. Oleh karena itu perusahaan tidak hanya sebagai
seorang konsumtif yang hanya menelan informasi kasar, tapi cara
untuk bisa memahami dan memilah berita.

3. Saran
Setelah melakukan penelitian dengan metode analisis
framing terkait pemberitaan kekerasan oleh aparat keamanan pada
tragedi Kanjuruhan, penulis memberikan saran kepada redaksi
media TvOneNews, dan pembaca. Adapun saran tersebut adalah
sebagai berikut:

a. TvOneNews.com sebagai alat penyampai informasi


sekaligus agen kontrol sosial, agar lebih baik dalam
menyajikan berita sesuai dengan fakta serta menjunjung
tinggi objektivitas tanpa dipengaruhi kepentingan atau
condong pada kelompok tertentu.
124

b. Bagi pembaca dan masyarakat umum harus lebih bijak dan


cermat dalam memahami makna yang terkandung dalam
sebuah berita. Selain itu, ada baiknya pembaca dan
masyarakat turut aktif dalam mengamati pemberitaan dari
media lain agar dapat mengetahui sudut pandang berbeda
dan memperkaya informasi yang berkenaan dengan berita
tersebut.
c. Kepada dunia akademik, agar dapat megajarkan kepada
masyarakat supaya membaca dan dapat memahami berita
yang baik, serta dapat memilah berita yang benar tidak
hanya sebagai konsumtif semata.
d. Penelitian ini hanya menggunakan analisis framing model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, maka penelitian
selanjutnya dapat menggunakan model analisis framing
lainnya.
125

DAFTAR PUSTAKA

Buku/ E-Book

• Ahmadi, R. 2016. Metode Penelitian Kualitatif.


Yogyakarta: Ar-Ruz Media
• Berger, Peter L. and Thomas Luckmann. 1990. The Sosial
Construction of Reality: A Treatise in The
Sociological of Knowledge (terjemahan) Hasan
Basri. Jakarta: LP3ES
• Bungin, B. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta:
Prenada Media Group
• Djuroto, Totok. 2004. Manajemen Penerbitan Pers.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
• Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat
Komunikasi. Bandung: PT Citra Asitya Bakti
• Eriyanto. 2005. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi,
dan Politik Media. Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi
Aksara
• Goffman, E. 1974. Frame Analysis: An Essay on the
Organization of Experience. England: Harvard
University Press
126

• Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Politik dalam Media


Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analisis
terhadap Berita Berita Politik. Jakarta: Granit
• Haryono, Cosmas Gatot. 2020. Ragam Metode penelitian
Kualitatif Komunikasi. Sukabumi: CV Jejak
• Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Rosdakarya
• Romli, Asep Syamsul M. 2014. Jurnalistik Online: Paduan
Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa
Cendikia
• Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Public
Relation dan Praktik. Jakarta: Grasindo
• Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
• Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar
untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framing. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
• Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jurnal

• Haryati, Tuti. Ranu Baskora Aji Putra dan Heny Setyawati,


“Analisis Isi Pemberitaan Olahraga Pada Rubrik
Gelora Harian Wawasan”. Vol 4. (2017)
• Rowe, David. “Sport Journalism”. Vol 8, No.4, (2007)
127

• Saini, Dinesh. 2015. “Effect Media on Sport” International


Journal of Applied Research Department PE
Govt.Sr Secondary School India
• Pan, Zhongdang and Gerald Kosicky. “Framing Analysis:
An Approach to News Discourse”. dalam Political
Communication Vol 10. (1993)

Website

• Ahmad Zilky, Pernyataan Resmi Fifa: Tragedi


Kanjuruhan Hari Kelam Dunia Sepak Bola,
https://bola.kompas.com/read/2022/10/02/1724517
8/pernyataan-resmi-fifa-tragedi-kanjuruhan-hari-
kelam-sepak-bola-dunia?page=all (diakses pada 3
Oktober 11.15)

• Digital News Report 2022,


www.reutersinstitue.politics.ox.ac.uk (data diakses
pada 3 Oktober 2022 pukul 11.31)

• FIFA, History of FIFA Foundation, http://fifa.com/about-


fifa-who-we are/history/index.html, (Diakses pada
21 Oktober 2022 pukul 12:47)

• FIFA, Rules and Reports, http://fifa.com/legal/documents,


(data diakses pada pada 21 oktober 2022 pukul
12.57
128

• Febriyan, Detail Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi,


https://nasional.tempo.co/read/1640703/eksklusif-
detail-kronologi-tragedi-kanjuruhan-versi-polisi
(diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 10.20)
• Reporter Tempo.co, Bukan Hanya Regulasi FIfa,
Penggunaan Gas Air Mata Juga Sangat Tak
Dibenarkan Amnesti Internasional,
https://nasional.tempo.co/read/1640789/bukan-
hanya-regulasi-fifa-penggunaan-gas-air-mata-
sangat-tak-dibenarkan-amnesty-international
(diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 11.00)
• Reza Gunadha, Kengerian di Pintu 13, yang Sebenarnya
Terjadi saat Tragedi Kanjuruhan,
https://www.suara.com/news/2022/10/04/080500/
kengerian-di-pintu-13-yang-sebenarnya-terjadi-
saat-tragedi-kanjuruhan (diakses pada 4 Oktober
2022 pukul 11.59)
• Widhia Arum Wibawana, Tragedi Kanjuruhan: Kornologi,
Penyebab, dan Jumlah Korban,
https://news.detik.com/berita/d-6324274/tragedi
kanjuruhan-kronologi-penyebab-dan-jumlah-
korban (diakses pada 3 Oktober pukul 10.05)

• Zachary Crockett, Deadliest Soccer Matches in History,


https://priceonomics.com/historys-deadliest-soccer
disasters/ (diakses pada 3 oktober pukul 9.25)

You might also like