Professional Documents
Culture Documents
TB - Proposal Tesis Aris Darusalam
TB - Proposal Tesis Aris Darusalam
Stadion Kanjuruhan pada Media Online Narasi News, Antara News, dan
Tribrata News.
PROPOSAL TESIS
OLEH:
ARIS DARUSSALAM
NIM. 55221120059
PROGRAM PASCASARJANA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi
publik terhadap suatu kejadian atau isu tertentu. Salah satu contoh kejadian yang
menjadi sorotan media adalah tragedi kematian suporter sepak bola di stadion
sejumlah 488 orang berjatuhan. Dari 488 orang tersebut, sebanyak 302 orang
mengalami luka ringan, 21 orang mengalami luka berat, dan 135 orang menjadi
oleh supporter yang melempari pemain serta staff official Persebaya dengan
sejumlah botol mineral, serta benda-benda lainnya. Seakan tidal puas meluapkan
amarah dan kekecewaannya, tepat pada pukul 22.00 WIB, sejumlah Aremania
(sebutan supporter Arema FC) turun ke lapangan guna menghampiri para pemain
Arema FC serta staff official, tidak hanya itu aparat kepolisian pun yang mencoba
ingin melerai kejadian tersebut ikut menjadi sasaran para supporter. Berbagai
tribun selatan (11, 12, dan 13) serta Tribun timur (nomor 6).3 Tak hanya
1
penembakan gas air mata, tindakan aparat keamaan yang represif juga ditunjukan
pula massa yang diamankan dengan ditendang dan diperlakukan kasar oleh aparat.
tribun, banyak penggemar panik dan berebut turun dari tribun. Banyak massa
anarki massa, aparat keamanan kembali menembakkan gas air mata untuk
membubarkan para maniak, namun para anarkis tidak bergerak dan berbalik
Akibat penembakan gas air mata serta kerusuhan yang tak terbendung, banyak
korban mengalami sesak napas dan terbaring lemah sehingga dievakuasi di unit
dalam stadion untuk memadamkan bara api yang menghanguskan berbagai sudut
stadion. Akibat peristiwa pelik Kanjuruhan tersebut, pihak PT. Liga Indonesia
orang tersebut menjadi cacatan tersendiri sebagai tragedi terbesar dalam sejarah
sepak bola Indonesia dan kedua terbesar dalam sejarah kelam sepak bola di dunia.
Tentu tragedi ini pun menjadi perhatian publik nasional, internasional, serta
Pemberitaan media massa tentang isu tertentu memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam membentuk persepsi dan opini publik terhadap suatu peristiwa.
2
Dalam konteks pemberitaan tentang kejadian tragis seperti kematian suporter di
Peneliti tertarik untuk mengkaji berita yang ada di Narasi News, Antara News,
dan Tribrata News. Beberapa media tersebut meliput denga framing berita yang
ditampilkan yang cukup berbeda berbeda, perbedaan ini sering tercermin pada alat
gambar-gambar, dan penempatan judul membuat media tampak berbeda dari satu
ingin diungkapkan dalam wacana ini melalui Analisis Framing. Framing juga
fakta yang ada tidak dalam sepenuhnya ditolak, tetapi didistorsi lebih baik secara
halus dengan adanya penekanan pada beberapa aspek yang ada atau menyoroti
aspek spesifik dari pertanyaan yang terkait dengan dokumen. Ketika bagian
tertentu dari suatu peristiwa dipilih untuk tertulis, yang lekat hubungannya dengan
penggunaan frasa, kalimat, unggahan gambar atau foto dan ilustrasi tertentu yang
3
mengenai tragedi kematian suporter di stadion Kanjuruhan dan bagaimana
tersebut.
pada pemahaman mengenai peran media massa dalam membentuk opini publik
dan bagaimana framing yang diberikan oleh media massa dapat mempengaruhi
persepsi publik terhadap suatu peristiwa. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan
bagi media massa dalam memberikan framing yang tepat dalam melaporkan
masyarakat.
Dalam hal ini, peran media sangatlah penting dalam memberikan informasi
dan membangun persepsi publik terhadap tragedi ini. Media massa dapat
Stadion Kanjuruhan pada Media Online Narasi News, Antara News, dan Tribrata
4
Online Narasi News, Antara News, dan Tribrata News berdasarkan analisis
Kanjuruhan pada Media Online Narasi News, Antara News, dan Tribrata News
terhadap kharakter dari masing-masing media online Narasi News, Antara News,
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak media
khususnya Narasi News, Antra News, dan Tribrata News dalam memberikan
penelitian hingga pemberitaan yang lebih obyektif dan akurat terhadap tragedi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dengan judul ini sudah pernah diuji oleh beberapa peneliti
kesamaan data dan kesamaan teori dari isi karya ilmiah yang pernah dilakukan.
Maka dengan itu peneliti memaparkan hasil dari penelitian terdahulu sebagai
berikut:
6
berfokus pada pembingkaian berita kasus kekerasan terhadap mahasiswa
dari siapa yang memiliki kuasa, maka mereka yang akan mendapatkan
tempat pemberitaan, dalam hal ini adalah pihak kampus. Namun, selain
pembingkaian berita. Hal ini terlihat dari penggunaan kata yang serupa
pada headline berita dan potongan foto mahasiswa baru yang mengalami
Online” oleh Amani Astari dan Doddy Iskandar dari Universitas Islam
7
kualitatif dengan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan
Kedua media tersebut menampilan sisi yang berbeda dan konten yang
pro terhadap korban kekerasan seksual, hal itu berbeda dengan Wartakota
8
menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki.
Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa
dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7), maksudnya
khalayak secara luas. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada khalayak yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah
ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin,
2007:40).
berbedabeda, namun tidak ada yang menyangkal atas perannya yang signifikan
yudikatif, dan legislatif walaupun berada diluar sistem politik keberadaan media
sangat berperan penting dalam informasi massa. Peran media massa dalam
pernah ada satu garis perkembangan yang tunggal. Internet merupakan teknologi
9
yang menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami dan dikuasai
oleh siapa pun di zaman modern. Namun internet bagaikan hutan rimba. Penjelajah
yang belum berpengalaman tentu membutuhkan peta dan pemahaman baik konsep
maupun teknis aksesnya agar tidak tersesat dan dapat menikmati kegiatan
yang saling berkaitan jaringan ini tersedia secara terus-menerus sebagai pesan
elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu
Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang
update, actual dan menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Media
kedalam empat era. Yang pertama yaitu era komunikasi tulisan, kedua era
komunikasi cetak, ketiga era telekomunikasi, dan empat adalah era komunikasi
interaktif. Salah satu media baru tersebut adalah dunia maya. Istilah dunia maya
memiliki beberapa makna berbeda, berikut adalah sebuah definisi lebih formal yang
system syaraf: “dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung
computer, berakses computer, multidimensi, virtual. Dalam realita ini dimana setiap
computer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan
bersifat fisik dan representasi objek-objek fisik. Namun lebih merupakan gaya,
Tankard,2009:445).
10
Oleh karena itu, peranan teknologi komunikasi dalam hal ini internet,
Berger dan Luckman adalah proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui
bahasa dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi
sekunder. Media adalah agen yang secara aktif menafsirkan realitas untuk disajikan
dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang
bermakna (Hamad, 2004:11). Berita adalah hasil dari konstruksi sosial yang selalu
Bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu
1. Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi Realitas itu bersifat subjektif,
realitas itu hadir karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas
tercipta lewat konstruksi sudut pandang tertentu dari wartawan. Fakta atau
11
realitas bukanlah sesuatu yang tinggal ambil dan menjadi bahan dari berita.
pertama ini menekankan, bahwa fakta itu merupakan hasil dari konstruksi
atas realitas, sebab kebenaran suatu fakta bersifat relatif berlaku sesuai
konteks tertentu.
2. Media adalah agen konstruksi Dalam tahap ini media bukanlah sekedar
dan memahami peristiwa dalam kacamata tertentu. Dalam tahap ini Eriyanto
3. Berita bukan refleksi dari realitas, ia hanya konstruksi dari realitas. Berita
tetapi potret dari arena pertarungan antara berbagai pihak yang berkaitan
fakta itu dipahami dan dimaknai. Dalam tahap ini Eriyanto menekankan
bahwa berita tidak mungkin merupakan cermin dan refleksi dari realitas,
4. Berita bersifat subjektif atau konstruksi atas realitas berita adalah produk
12
suatu realitas bisa jadi berbeda dengan orang lain, yang tentunya
menghasilkan realitas yang berbeda pula. Kalau ada perbedaan antara berita
wawancara seorang tokoh lebih besar dari tokoh lain, liputan yang hanya
satu sisi dan merugikan pihak lain, tidak berimbang dan secara nyata
atau bias, tetapi dianggap memang itulah praktik yang dijalankan oleh
wartawan. Dalam tahap ini yang ditekankan adalah bahwa berita bersifat
hanya individual, melainkan juga dari proses organisasi dan interaksi antara
6. Etika, pilihan moral, dan ketrampilan wartawan adalah bagian yang integral
dalam produk berita. Aspek etika, moral, dan nilai-nilai tertentu tidak
13
yang meliput apa adanya, apa yang dia lihat. Etika dan moral dalam banyak
umumnya dilandasi oleh keyakinan tertentu. Bagian yang integral dan tidak
dari dirinya sendiri dengan realitas yang diamati. Penekanan dalam tahap ini
adalah, nilai, etika, atau keberpihakan wartawan tidak dapat dipisahkan dari
7. Etika dan pilihan moral peneliti menjadi bagian yang integral dalam
penelitian Peneliti bukan subjek menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
adalah nilai, etika, dan pilihan moral bagian tak terpisahkan dari suatu
penelitian.
dilihat sebagai subjek yang pasif. Ia juga subjek yang aktif dalam
Realitas yang sama bisa jadi menghasilkan berita yang berbeda, karena ada
cara melihat yang berbeda (Eriyanto, 2002:29). Berita tidaklah dibentuk dari ruang
hampa. Berita diproduksi dari ideologi dominan dalam suatu wilayah kompentensi
tertentu. Ideologi disini tidak harus selalu dikaitkan dengan ide-ide besar. Ideologi
14
2.2.4 Analisis Framing
untuk mengerti dirinya dan realitas luar dirinya. Selain itu, framing di sini berfungsi
membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi karena sudah ditandai dengan label
menonjol dengan analisis isi (content analysis). Analisis isi dalam studi komunikasi
lebih menitik beratkan pada metode penguraian fakta secara kuantitatif dengan
mengkategorisasikan isi pesan teks media. Pada analisis isi, pertanyaan yang selalu
muncul seperti apa saja yang diberitakan oleh media dalam sebuah peristiwa.
Tetapi, dalam analisis framing yang ditekankan adalah bagaimana peristiwa itu
kepada masyarakat (Eriyanto, 2009:3). Metode analisis framing yang kita lihat
kasus/peristiwa yang diberitakan. Metode semacam ini tentu saja berusaha mengerti
15
dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan bagaimana media
membingkai isu. Peristiwa yang sama bisa jadi dibingkai berbeda oleh media.
Ada beberapa model yang digunakan dalam analisis framing, antara lain
sebagai berikut:
apa yang kita ketahui tentang realitas atau tentang dunia tergantung pada
Realitas yang sama bisa jadi akan menghasilkan realitas yang berbeda ketika
sebuah realitas, kita dapat membingkainya sesuai dengan apa yang kita
tafsirkan. Sebuah realitas yang sama bisa saja menjadi berbeda ketika
2002; 156).
seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing
16
dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks
yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada
sebuah realitas. “Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi
isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau
menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak” (Eriyanto, 2002; 186).
wacana media adalah elemen yang penting untuk memahami dan mengerti
pendapat umum yang berkembang atau suatu isu atau suatu peristiwa
17
(Eriyanto, 2002; 223). Jadi, semua berita yang diberitakan media adalah
yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki ini adalah salah satu model yang
pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.
dipahami oleh khalayak. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari
lebih mudah dipahami khalayak. “Frame ini adalah suatu ide yang
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan
sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke dalam teks
18
2.3 Kerangka Pemikiran
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
penelitian yang pertama adalah memaparkan studi empirik suatu fenomena dalam
hal ini peneliti akan memaparkan pemberitaan yang diberitakan oleh media online
Narasi News, Antara News dan Tribata News dalam membingkai pemberitaan
19
Bersamaan dengan studi empirik, peneliti juga mengumpulkan teori-teori
yang relevan dengan penelitian yang akan dibahas, teori tersebut diantaranya teori
media masa dan media online, kontruksi realita dalam pemberitaan, dan analisis
penelitian yang akan dilaksanakan dan bersifat objektif menurut teori dan realita
yang ditemukan.
online Narasi News, Antara News dan Tribata News diteliti dengan pendekatan
teori framing dengan model Robert N. Entman dengan empat dimensi utama
yaitu: Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment dan Treatment
Recommendation.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Tujuan dari penggunaan tipe ini adalah untuk mengungkap fakta,
keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian
memiliki tema sama tetapi dari sudut pandang tiga media berbeda.
gambaran atau pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau
ada.
yang berlaku.
21
Selain itu penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara cermat.
Pada umumnya, untuk suatu penelitian khususnya hal yang berhubungan dengan
analisis framing akan berkaitan juga dengan tahapan di atasnya yaitu agenda
setting dan yang dibawahnya adalah priming. Ketiga poin ini seakan sudah
menjadi suatu “paket”. Tetapi dalam penelitian ini yang akan dibahas lebih
kepada analisis framing nya saja tanpa masuk ke tahap priming atau dampak yang
diakibatkan dari suatu pemberitaan. Secara logika jika berita itu sudah sampai
tahap publikasi kepada khalayak pasti sudah melewati proses agenda setting juga
di internal masing-masing redaksi media tersebut, oleh sebab itu dibatasi hanya
pada analisis framing yang mana diamatinya teks berita yang sudah
terpublikasikan.
framing Robert N. Entman, model analisis framing ini melihat bahwa suatu
kejadian yang ada di publik sebagai sistem untuk diseleksi dari berbagai sudut
realitas sehingga pada suatu kejadian yang begitu menonjol dibagian tertentu
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah media online Narasi
22
sampling untuk menentukan berita mana yang akan dipilih untuk diteliti.
Dalampurposive sampling peneliti memilih sendiri subjek dan sampel secara acak
hanya dari perilaku atau peristiwa yang relevan (Wimmer, 2011, h. 128).
Stadion Kanjuruhan, dari mulai awal kejadian kerusuhan yang menjadi awal
tragedi kematian pada tanggal 01 Oktober 2022, hingga empat pekan kemudian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti tentu saja memilihberita
dari sumber jelas dan valid yaitu Narasi News, Antara News, dan Tribrata News.
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.
Data primer dalam penelitian ini berupa berita Tragedi Kematian Suporter
Sepakbola di Stadion Kanjuruhan pada Media Online Narasi News, Antara News,
dan Tribrata News periode 1-31 Oktober 2022 yang nantinya akan diseleksi
kembali oleh peneliti menjadi sebuah sampel untuk mengetahui framing yang
23
diberikan oleh media massa dalam pemberitaan mengenai tragedi kematian
menggunakan berupa data yang bersumber pada buku, jurnal, maupun karya
sebagai pisau analisisnya. Pertama, seleksi isu. proses seleksi dari berbagai realitas
sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dari pada yang lain.
khas sehingga sisi tertentu mendapatkan porsi lebih besar dari pada sisi lainnya.
(Eriyanto 2012:221).
fakta dari suatu realitas politik yang kompleks dan beragam, untuk kemudian
terhadap aspek tertentu dari sebuah realitas. Ini berkaitan dengan bagaimana suatu
media menuliskan fakta. Ketika fakta itu sudah dipilih, hal yang kemudian harus
24
memberikan pengaruhnya dan menjadikan fakta tersebut menjadi hal yang
sebuah cara untuk mengungkap the power of a communication text. Framing pada
Eriyanto, 2012:225-227).
Tabel 2.1
Make moral judgement (Membuat Nilai moral apa yang disajikan untuk
25
Treatment recommendation Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk
mengatasi masalah?
peristiwa ataupun isu dilihat oleh wartawan. Dalam hal ini suatu peristiwa
yang berbeda itu dapat membuat realitas bentukan yang berbeda (Entman
siapa (who) atau apa (what) yang dianggap actor dalam sebuah peristiwa
isu. peristiwa atau isu yang dipahami secara berbeda otomatis dapat
untuk menilai apa yang dikehendaki wawancara. Jalan apa yang dipilih
cara pandang wartawan dalam memahami isu dan siapa yang dianggap
26
Maka fokus dalam penelitian ini yaitu analisis framing pemberitaan tragedi
kematian supporter sepak bola di Stadion oleh media online Narasi News,
Antara News dan Tribata News diteliti dengan pendekatan teori framing dengan
model Robert N. Entman dengan empat dimensi utama yaitu: Define Problems,
tentu saja melalui proses konstrusi. Di sini, realitas sosial dimaknai dan
tertentu.
Teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis
menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat dipandang
tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain (Eriyanto, 2002;
27
ditampilkan dan bagaimana yang ditonjolkan/ dianggap penting oleh pembuat
Untuk menilai keabsahan data apakah data tersebut sah dan valid, maka peneliti
perlu melakukan pemeriksaan secara cermat dan teliti. Karena hanya data- data
valid yang dapat diteliti. Kevalidan suatu data dilihat dari substansi, sumber data
penelitian. Dan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
Setelah kegiatan pengumpulan data dan analisis atau pemeriksaan data dilakukan,
Laporan penelitan disusun setelah selesai pengolahan dan analisis data dilakukan,
karena pada dasarnya penyusunan laporan hasil penelitian yang dimaksud adalah
28
TUGAS PERKULIAHAN
DAFTAR PUSTAKA
Persada. 2011.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
29
W522100006- Writing Course
Judul Tugas
Tugas Besar (TB) 1. Mengumpulkan Proposal Tesis
Abstrak
Jenis Tugas
Tugas Perorangan/Individu
Penilaian
Bobot Persentase Tugas
Bobot 30%
Instruksi Pengumpulan Tugas Buat draft proposal tesis yang ditulis sesuai dengan Buku Panduan Penulisan Tesis Program Studi Magister Ilmu
Komunikasi Universitas Mercu Buana.
Topik / judul tesis sesuai dengan pilihan konsentrasi masing-masing.
Draft proposal tesis terdiri Cover, Daftar Isi, Bab I, Bab II, Bab III dan Daftar Pustaka.
Draft tesis menggunakan teknik sitasi dengan APA style pada aplikasi mendeley.
Pernyataan
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UM
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan lapora
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
Tanda tangan
Aris Darussalam
Nama Lengkap
30
Capaian Pembelajaran (CPMK):
1. Mampu memahami tekhnik penulisan ilmiah dan memetakan fenomena komunikasi mencakup
Komunikasi
Korporat, Media Industri dan Bisnis dan Komunikasi Politik dan menuangkannya dalam tulisan yang
kreatif dan
memiliki nilai kebaruan.
2. Mampu membuat desain penelitian berikut alur penelitiannya, baik untuk pendekatan kualitatif
maupun kuantitatif, dengan menggunakan format penulisan ilmiah
3. Mampu menggunakan aplikasi windows yang baik dalam membuat tinjauan pustakan dan visualisasi
desain
penelitian
4. Mampu menuliskan data yang diperoleh dari pengumpulan data baik primer maupun sekunder
5. Mampu mengelola data dan menggunakannya untuk menganalisa dan menghasilkan solusi
6. Mampu menyajikan data penelitian dan membuat laporan akhir penelitian tesis
7. Mampu menggunakan Teknik sitasi dengan menggunakan APA style/ mendeley
8. Mampu membuat artikel sesuai format jurnal ilmiah yang bereputasi
Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan
31
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
32