Professional Documents
Culture Documents
Jurnal TD Kendra Pustekroket 2014
Jurnal TD Kendra Pustekroket 2014
2 Desember 2014:102-115
ABSTRACT
ABSTRAK
(Fe2O3). Bahkan komposisi HTPB 12%, Waktu kinerja adalah waktu tekanan
AP 65%, Al 23% bisa mencapai Isp motor pertama mencapai 10% dari
vacum 334 detik [Hinkelman & Heister, maksimum tekanan hingga waktu
2011]. tekanan mulai turun 10% dari tekanan
Dalam menentukan formulasi AP, maksimum. Ini bisa dilukiskan pada
HTPB, Al di dalam propelan dapat ditinjau Gambar 2-2 [Moore, 2010].
dari stoikiometri reaksi pembakaran
yang terjadi diantara ketiganya [Martin
et al, 2003]. Formulasi lain juga bisa
menggunakan diagram segitiga yang
merupakan kurva antara komposisi Al,
AP, Polibutadien, dan Isp sebagaimana
disajikan pada Gambar 2-1 di bawah ini
[Timnat, 1987].
(2-4)
Atau
(2-4)
Efektifitas balistik dari sebuah propelan grade-1 dengan BM <2500 yang ada di
selain terantung pada Isp juga pasaran (Tabel 2-1).
tergantung pada eksponen tekanan Struktur secara teoretis HTPB
r=aPn, dan densitas (massa jenis
memiliki gugus OH pada kedua ujung
propelan) [Lemper, 2011]
rantai sehinga struktur reaksi
disesuaikan dengan banyaknya unit
2.2 Reaksi Pembakaran Propelan
monomer sama, BM 1060. Reaksi
Oleh karena komponen utama
menjadi
propelan komposit adalah AP sebagai
sumber oksigen, binder (HTPB + TDI),
28 C76H116O2+574NH4ClO4→287
dan aluminium, maka reaksi pembakaran N2+574 HCl+2128 CO+2401 H2 + (2-8)
adalah reaksi antara oksidator dengan 0,36 kkal/gr
binder (base polibutadien, HTPB), dan
oksidator dengan aluminium [Martin et Untuk kepentingan dalam penelitian di
al, 2003]. LAPAN reaksi ini dimodifikasi
Reaksi Pembakaran Binder menggunakan HTPB grade 3 dengan BM
Reaksi pembakaran antara HTPB dan 3500 dengan unit monomer lebih besar.
Fuel Al dengan oksidator ammonium
C260H258O2+64,5NH4ClO4→32,25N2+
perklorat adalah seperti pada persamaan (2-9)
64,5HCl+260CO+225,75H2
(2-7) dan (2-10) berikut ini [Martin et al,
2003] Dari reaksi Pembakaran HTPB ini setiap
1 mol HTPB memerlukan 64,5 mol AP
28 C73H110O6+574NH4ClO4→287
atau 3500 gr HTPB memerlukan
N2+574 HCl+2044 CO+2401 H2 + (2-7)
0,36 kkal/gr 7578,75 gr AP.
Reaksi pembakaran Al dinyatakan
Diasumsikan bahwa struktur HTPB dalam persamaan reaksi sebagai berikut
yang digunakan Patent (BM 1082) [Martin et al, 2013]
diperoleh secara empiris yang
mengandung angka hidroksil tertentu 2 NH4ClO4+ 4 Al→2 Al2O3+ 2HCl
(2-10)
+ N2 + 2H2O + H2 + 2,5 kkal/gr
yang di pasaran merupakan HTPB
Spesifikasi I II III IV
106
Penentuan Kandungan Oksidator ..... (Kendra Hartaya et al.}
107
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:102-115
Propelan Hanhwa
No. Jenis Bahan
Nama bahan Kadar, %
1. Binder HTPB (BM 3500) 11,5065
2. Hardener IPDI (BM 222) 0,9585
3. Oksidator AP Φ 200μ 26-46
Φ 70μ 23-43
4. Fuel Aluminium 15
5. Plastisizer DOA 2,76
6. Burning catalyst Fe2O3 0.3-0,7
7. Combust stabilizer Carbon Black 0,05
8. Co-catalyst Trifenil bismuth 0,05
9. Bonding Agent TEPAN 0,15
10. Curing co-catalyst Maleat anhidrid 0,025
11. Curing co-catalyst MgO 0,025
12. Impuls spesifik 248,6 detik -
Tabel 4-2: AP-200µ [HLP, 2012] Tabel 4-3: AP-70µ [HLP, 2012]
AP Kasar AP Halus
Gambar 4-1: Foto SEM AP 2011, AP kasar dan AP Halus
seperti CO2, H2O, N2 (jika senyawa sekitar atom pusat BCC sebanyak 6 dari
adalah senyawa organik), atau oksida- separoh bola kristal. Sehingga dalam
oksida (jika senyawa anorganik). satu satuan kristal BCC terdapat 2
Bahkan beberapa senyawa mengalami buah kristal berukuran besar (R) dan 3
reduksi sehingga melepaskan oksigen kristal berukuran kecil (r). Oleh sebab
sebagai oksidator tambahan bagi itu rasio AP kasar 200µ terhadap AP
pembakaran propelan, misalnya Fe2O3. kecil 80µ sebesar 2/3. Propelan HLP
Al + Fe2O3 → Al2O3 + Fe (4-2) menggunakan AP 200µ dan 70µ (dekat
dengan hasil perhitungan). Meski HLP
Fungsi lain dari beberapa senyawa mencantumkan AP kasar 26-46% dan
tambahan ini diantaranya sebagai AP halus 23-43%, berdasar perhitungan
plastisizer DOA, agar mempermudah komposisi AP kasar 27% AP halus 40%
pengerjaan dalam pembuatan propelan. mestinya lebih baik daripada mengambil
Oleh karena kristal dengan titik tengah prosentase AP kasar 36%
struktur Body Centered Cubic (BCC) dan AP halus 33%. Pentingnya
memiliki ruang kosong lebih rendah perhitungan ini dilakukan agar tidak
(lebih rapat) daripada Face Centered sembarangan mengadopsi formulasi
Cubic (FCC), maka dalam pencampuran HLP karena tidak setiap komposisi
akan cenderung mengarah pada menghasilkan energi efektif.
struktur BCC [Vlack, 1992]. Struktur Propelan yang memiliki energi
kristal FCC da BCC disajikan pada besar adalah propelan yang mengandung
Gambar 4-2. solid content (AP dan Al) tinggi sehingga
densitasnya tinggi pula. Densitas yang
tinggi bisa dicapai jika kedudukan AP
kasar dan AP halus sebagaimana
membentuk unit cell BCC sebagaimana
diasumsikan. Ruang kosong berikutnya
bisa ditempati oleh Al dan di sela-sela
Face Center Cubic Body Center Cubic
ruang bisa ditempati oleh binder. Jika
Gambar 4-2: Struktur kristal FCC dan BCC itu bisa terjadi maka campuran bersifat
homogen.
Dari perhitungan, jika bola Nampak bahwa AP 200 HLP sama
kristal jari-jari R disusun, maka akan dengan AP 200 yang beredar di pasaran
ada sela (ruang kosong) yang bisa sebagaimana disajikan pada tabel di
ditempati dengan bola kristal berukuran bawah ini. Dari sini dapat disimpulkan
r=0,4142R. Artinya jika AP kasar bahwa AP 200 digunakan secara
memiliki jari-jari R, maka AP halus langsung tanpa ada perlakuan yang
maksimum berjari-jari 0,4142R. Jika AP terkait dengan ukuran. Untuk kepentingan
Kasar berukuran 200 mikron (R=100µ), pembuatan distribusi ukuran AP, maka
maka AP halus berukuran 82,84 µ disajikan ukuran dan nomor ayakan
(r=41,42µ). Posisi ruang kosong ini pada Tabel 4-4.
(dengan radius r) berada pada 6 zona di
Tabel 4-4: NOMOR DAN UKURAN AYAKAN [HLP, 2012]
Tabe 4-5a: FREKUENSI UKURAN AP-200 Tabel 4-5b: FREKUENSI UKURAN AP-70
US Standar Sample Through Frek Frek Range US Standar Sample Through Frek Frek Range
Sieve no passing, sieve, Min Max ukuran Sieve no passing, sieve, min max ukuran
min max min max
40
20 40 60 80 100
Frek Kumulatif kurang
Frek Relatif
20
dari
0
0
1000 850 500 212 150 106 1000 850 500 212 150 106
mikron mikron
A1 B1
Distribusi relatif Ukuran AP 200μ max Distribusi Kumulatif "Kurang dari" AP
200μ max
20 40 60 80 100
Frek Relatif
20
0
850 500 212 150 106 75 0 850 500 212 150 106 75 45
mikron mikron
A2 B2
20 40 60 80 100
Frek Relatif
dari
20
0
0
mikron mikron
A3 B3
20 40 60 80 100
Frek Relatif
dari
20
0
0
A4 B4
Gambar 4-3: Kurva Distribusi Relatif ukuran AP (kiri) dan kurva distribusi relatif “Kurang dari”
(kanan)
112
Penentuan Kandungan Oksidator ..... (Kendra Hartaya et al.}
113
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember 2014:102-115
114
Penentuan Kandungan Oksidator ..... (Kendra Hartaya et al.}
103