Professional Documents
Culture Documents
Buku Terjemahan Burdah-1
Buku Terjemahan Burdah-1
َٰٓل
. ِإَّن ٱَهَّلل َو َم ِئَكَت ُهۥ ُيَص ُّلوَن َع َلى ٱلَّن ِبِّى ۚ َٰٓي َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا َص ُّلو۟ا َع َلْيِه َو َس ِّلُمو۟ا َت ْس ِليًما
ثنا الهيثم بن خارجة ثنا اسماعيل بن،حدثنا حبيب بن الحسن وعلي بن هارون قاال ثنا احمد بن الحسن بن عبد الجبار
:عياش عن صفوان بن عمرو عن عبد الرحمن بن ميسرة الحضرمي عن العرباض عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
) ( حلية األولياء. المتحابون بجاللي في ظل عرشي يوم ال ظل إال ظلي:)قال هللا عز وجل ( في الحديث القدسي
Dalam sebagian naskah qosidah burdah permulaan bait yang tertera adalah:
1
Keterangan: Sebetulnya bait diatas bukanlah tulisan dari syekh محمدal-busyairy.
Karena bait itu adalah tambahan dari pencinta beliau ( bisa murid atau yang
lainnya ) sebab kebiasaan yang baik dan yang umum itu selalu di mulai dengan
hamdalah ( memuji ) هللاserta bacaan solawat salam kepada Baginda Nabi محمد صلى
هللا عليه وسلم.
Tetapi bacaan hamdalah, solawat salam itu tidaklah harus berupa tulisan, boleh
juga berupa ucapan lisan ( dan ini mungkin ( atau pastinya ) telah di kerjakan oleh
imam al-busyairy ). Namun tambahan bait di atas itu juga tidak berpengaruh apa-
apa, karena tambahan itu bukanlah tambahan yang merusak makna atau
mengurangi nilai sanjungan kepada Baginda Nabi seperti tujuan kitab asalnya.
Sebab tambahan bait itu isinya juga bagus dalam segi makna maupun tujuannya.
Arti هللاtelah menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada. Artinya هللاitu
menciptakan seluruh makhluknya dari asal yang tidak wujud menjadi makhluk
yang wujud serta beraneka ragam bentuknya, ٱْق َر ْأ ِبٱْس ِم َر ِّب َك ٱَّلِذى َخ َلَقBacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Kitab qosidah burdah ini terdiri dari sepuluh fasal sebagai berikut:
في الغزل وشكوى الغرام: الفصل األول
في التحذير من هوى النفس: الفصل الثاني
في مدح سيد المرسلين صلى هللا عليه وسلم: الفصل الثالث
في مولده عليه الصالة والسالم: الفصل الرابع
في معجزاته صلى هللا عليه وسلم: الفصل الخامس
في شـرف الــقرآن ومدحـه: الفصل السادس
في إسرائه ومعراجه صلى هللا عليه وسلم: الفصل السابع
في جهاد النبي صلى هللا عليه وسلم:الفصل الثامن
في التوسل بالنبي صلى هللا عليه وسلم: الفصل التاسع
في المناجاة وعرض الحاجات: الفصل العاشر
َأ
ِمْن َت َذ ُّك ِر ِج ْي َر اٍن ِبِذْي َس ــــَلــٍم ۞ َم َز ْج َت َدْم ًع ا َج َر ْي ِمْن ُم ْقَلٍة ِبـــَد ِم
2
Apakah karena mengingat para kekasih di dzi salam # kau campurkan air mata
( di pipimu) dengan darah?
Keterangan: Didalam fasal pertama ini si penyair membagi dirinya menjadi dua
sisi. Yang pertama dia sebagai seorang penanya dan yang kedua dia sebagai
seorang yang menjawab. ( nk Coro jowo: takok takok dewe di jawab jawab dewe ).
Pihak penanya berkata: mengapa engkau menangis dengan menitikkan air mata
yang bercampur darah? Apakah karena engkau ingat kepada kekasihmu yang
berada di dzi salam?
Dzi salam adalah tempat yang berada di antara mekkah dan madinah yang dekat
dengan qodiid.
Yang di maksud dengan مزجت دمع**ا ج**رى من مقلة بدمadalah sebuah kiasan untuk
menunjukan betapa hebat tangisannya sang penyair atas dasar kerinduan yang
sangat besar.
Mengapa iman al-busyairy tidak memulai bait qosidahnya dengan hamdalah
solawat salam, bahkan langsung membuat bait qosidah tersebut dengan أ من تذكر
ج***يرانseterusnya? Karena hal itu memang sudah menjadi kebiasaan para
pujangga saat mereka telah di liputi rasa rindu dan cinta maka mereka akan
tenggelam dalam lautan kelezatan yang menjadikan mereka lupa kepada
semuanya, atau bahkan lupa terhadap dirinya sendiri. Sehingga kadang-kadang
hamdalah, sholawat dan salam itu secara tulisan itu tidak dikerjakan tetapi
hakekatnya sudah dilaksanakannya ( seperti keterangan diatas ). Sementara
syekh al-busyairy itu termasuk golongan mereka yang paling tinggi ilmu sastranya
sehingga beliau juga mengikuti kebiasaan yang berlaku itu.
Keterangan: Ketika seseorang itu di liputi rasa rindu dan cinta yang menggelora
maka ia pasti akan selalu teringat dengan orang yang di cintai ( sang kekasih ),
sehingga saat ada hembusan angin ( yang membawa bau yang disukai ), kilat
yang berkilau, halilintar yang menyambar atau suara keras dari arah tempat
tinggal orang yang dicintai tersebut maka si pecinta itu akan berhayal tentang
keadaan orang yang dicintai, ( hatinya akan diliputi rasa cemas dan kekhawatiran
yang tidak menentu ).
Di sini syekh al-busyairy memposisikan dirinya sebagai orang yang sangat besar
cintanya kepada Baginda Nabi sehingga beliau selalu terbayang bayang dengan
seluruh daerah yang berada di sekitar madinah mulai tempat, cuaca dan lain
sebagainya.
3
( Wahai pecinta yang tidak mengaku ! ) Mengapa kedua matamu tetap
meneteskan air mata ( menangis dahsyat)? Padahal engkau telah berusaha
menahannya # Apa yang sebetulnya ( kegelisahan ) yang ada pada hatimu?
Padahal engkau telah berusaha menghiburnya.
Keterangan: ( apakah masih kurang jelas bukti cintamu dengan mengalirnya air
mata di pipimu yang tak bisa kau tahan? Sebetulnya kegelisahan apa yang berada
dalam hatimu? Sementara engkau lebih suka menutupinya dengan berpura-pura
bahagia?. Apakah gambaran seperti itu juga masih tidak mampu menyadarkan
hatimu sehingga engkau lebih suka merana dan menderita?)
Disini penyair ( yang tak lain adalah syekh al-busyairy ) seakan akan
memposisikan dirinya sebagai penanya dengan pertanyaan yang tidak segera
mendapatkan jawaban. Karena sudah menjadi kebiasaan pada umumnya bahwa
para pecinta itu ( terkadang ) malu untuk mengakui cintanya pada awal
percintaannya. Bahkan terkadang pula ia justru mengingkarinya ( tidak mau
mengakui ) saat ketahuan bahwa ia telah jatuh cinta. Sehingga beliau berkata
dalam bait setelahnya :
َأ ْل
أَيَح َس ُب الَّصُّب َّن ا ُحَّب ُم ْن َك تــِـٌم ۞ َم ا َب ْي َن ُم ْن َس ِج ٍم ِم ْن ُه َو مْض َط ــــِر ِم
Apakah diri yang dirundung nestapa cinta mengira bahwa api cinta itu bisa
disembunyikan darinya # Di antara tetesan air mata ( yang terus mengalir ) dan
hati yang menggelora.
4
yang serba hijau dan sejuk di daerah tersebut? Hal inilah yang di salahkan oleh si
penanya yang seakan ia berkata: apakah jelasnya bukti ini masih engkau ingkari?
Kata ارقتitu artinya ialah begadang di tengah malam karena tidak bisa tidur.
Sedangkan نوم/ tidur itu penyebabnya adalah naiknya gas dari perut ke otak yang
menjadikan otak tersebut mengalami kelembaban sehingga ia harus di
istirahatkan. Sedangkan salah satu pemicu munculnya gas yang menyebabkan
kelembaban pada otak itu adalah banyak makan dan minum. Dan kelembaban itu
bisa hilang dengan adanya rasa cinta yang membakar ( karena sifat cinta itu
panas, sehingga ia mampu menggerakkan atau menimbulkan energi yang luar
biasa ). Dan disaat seperti itulah seorang pecinta itu biasanya ia akan merasa sulit
untuk makan dan minum ( gairah makan minumnya hilang ), yang berujung pada
susah tidur dan perasaan yang bermacam-macam.
ًّا
َفَك ْي َف ُتْن ِكُر ُحب َب ْع َد َم ا َش ــِه َد ْت ۞ ِبِه َع َلْي َك ُعُدْو ُل الَّدْم ِع َو الَّســـَقِم
Bagaimana mungkin kau bisa mengingkari cintamu # sedangkan air mata
penderitaan telah menjadi saksi cintamu dengan jujur tanpa dusta.
Keterangan: Ini adalah puncak dari dialog diatas, yakni saat si penanya
menunjukkan bukti bukti yang kuat nan jelas atas cintanya orang yang di tanya
meliputi air mata yang mengalir deras dan bermacam macamnya penderitaan
yang dialami. Dan itu semua adalah bukti nyata dan saksi yang adil nan jujur tak
terbantahkan.
Keterangan: Ini adalah kelanjutan dari bait qosidah diatas, yakni dua bukti kuat
yang tidak bisa terbantahkan dari tangisannya si pecinta: yang pertama akibat dari
tangisan itu menjadi dua garis jelas di kedua pipinya yang pucat seakan wajahnya
itu bagaikan mawar kuning. Dan yang kedua adalah tetesan air mata terus
menerus yang mengakibatkan mata itu merah bagaikan mawar merah yang indah.
Dan setelah qosidah ini adalah bait-bait yang menjadi jawaban dari pertanyaan
yang diajukan diatas.
5
Keterangan: Setelah jelasnya keadaan si pecinta yang menjadi objek orang yang
di tanya dengan berbagai argumen dan bukti atas adanya cinta tersebut, maka ia
pun akhirnya mengakui kondisi yang sebenarnya. Sambil berkata kepada si
penanya: benar apa yang engkau katakan padaku tentang adanya cinta itu. Akan
tetapi dari besarnya cintaku padanya, maka aku lihat kekasihku itu dalam mimpi
hingga aku terbangun. Aku selalu teringat padanya, hingga aku susah
memejamkan mataku kembali. Hatiku terasa pedih karena tidak bisa berjumpa
dengannya. Ini adalah cinta yang menghalangiku dari merasakan kenikmatan
( tidak bisa tidur nyenyak ).
Ini jika cinta itu diartikan sebagai penghalang kenikmatan. Tetapi jika cinta itu di
artikan kebalikannya ( pendorong semangat hidup ) maka artinya adalah: karena
adanya cinta itulah rasa sakit dan takutku itu menjadi hilang untuk selalu
melakukan sesuatu yang di sukai orang yang kucintai itu ( aku siap berkorban
untuknya ).
ْل
َع َد ْت َك َح ـــاِلـي اَل ِس ِّر ْي ِبُمْس َت ِتٍر ۞ َع ِن ا ِو َش اِة َو َال َد اِئْي ِبُم ْن َح ِس ــِم
Kini kau telah tahu keadaanku, tiada lagi rahasiaku yang tersimpan darimu # dari
para pemfitnah yang suka mengadu domba dan derita cintaku tiada kunjung sirna.
6
Keterangan: Bait syair ini bisa diartikan dengan berbagai sudut pandang ; pertama
diartikan sebagai jumlah ( دعائيةurutan kata yang mengandung unsur doa), jadi
artinya adalah semoga keadaan orang yang di tanya itu kembali seperti sedia kala
( normal kembali seperti semula). Dua bisa diartikan sebagai kata ( استفهامsebuah
pertanyaan), jadi artinya adalah apakah keadaanku sudah jelas bagimu?
Sehingga tidak ada yang bisa tertutupi olehmu, bahkan dari orang orang yang
suka memfitnah tersebut. Tiga bisa diartikan sebagai kalam ( خ***برsebuah
pemberitahuan ) bahwa jika si penanya itu mau memahami apa yang dirasakan
oleh si pecinta tersebut maka ia tidak akan mencela seperti itu.
َأ
ِإِّن ى اَّت َه ْم ُت َن ِص ْي َح الّش ْيِب ِفي َع َذ ِلي ۞ َو الّش ْيُب ْب َع ُد ِفي ُنْص ِح َع ِن الُّت َه ِم
Sungguh aku menuduh ubanku turut serta mencercaku # padahal nasihat uban itu
pastilah jauh dari layak untuk dicurigai.
7
kepada diriku sendiri. Sementara uban itu jauh dari beberapa kepentingan dalam
hal tersebut.
Orang yang berhak dicurigai dalam nasihatnya itu jika nasihatnya mempunyai
tujuan yang tidak baik ( seperti memecah belah, adu domba, iri dengan orang
tertentu atau dia ingin mendapatkan sesuatu dll ), walaupun terkadang
kelihatannya cara menasihatinya itu baik dan halus.
َأ
َف ِإّن ّماَر ِتي ِبالّسـوِء َم ا اّتَع َظ ْت ۞ ِمْن َج ْه ِلَه ا ِبَن ِذيِر الّشْيِب َو اَلَهَر ِم
Sungguh hawa nafsuku yang memerintah jelek itu tidak bisa menerima mau'idzoh
# dari ketidak tahuannya atas peringatan uban dan usia senja.
Keterangan: Seakan si pecinta berkata: aku ikut mencurigai cercaan uban yang
tak lain itu merupakan nasihat yang sangat jelas karena hawa nafsuku telah
menyuruhku untuk berbuat yang seperti itu, hingga aku tidak mau mendengarkan
nasihatnya. Bahkan ( sebetulnya ) nasihat uban yang merupakan pertanda
dekatnya kematian serta usia senja yang merupakan pertanda lemahnya fisik
seseorang itupun tetap tidak diterimanya.
Di sini si pecinta menyalahkan dirinya sendiri dengan tidak menerima nasihat
siapapun sebab karena kebodohannya. Dan sebetulnya dia mampu menolak
kebodohannya tersebut dengan mencari ilmu / mencari pengetahuan yang bisa
menyelamatkan dia dari belenggu itu.
Nafsu itu terbagi menjadi tiga: 1) nafsu yang cenderung memerintah jelek ان النفس
ألمارة بالسوءyaitu nafsu bebal yang sulit di kendalikan. Nafsu ini kecenderungannya
adalah sesuatu yang tidak baik. ( 2 ) nafsu لوامةyaitu nafsu yang selalu mengajak
kembali kepada pemiliknya untuk berhenti melakukan maksiat serta kembali ke
jalan yang benar, َو ٓاَل ُأۡق ِس ُم ِبٱلَّن ۡف ِس ٱلَّلَّو اَمِةdan aku bersumpah dengan jiwa yang amat
menyesali (dirinya sendiri). (3) nafsu مطمئنةyaitu nafsu yang merasa tenang untuk
di ajak beriman dan membenarkan janji janji هللاsehingga ringan untuk diajak
menjalankan taat dan bertemu dengan هللا, ini di isyaratkan oleh sebuah ayat يا ايتها
النفس المطمئنة ارجعي الى ربك راض**ية مرض**ية ف**ادخلي في عبادي وادخلي جنتيWahai jiwa yang
tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang ridho lagi di-ridhai-Nya!
Kemudian masuklah ke dalam ( kelompok ) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke
dalam surga-Ku.
8
Keterangan: Yang dimaksud dengan "tamu" dalam bait ini adalah uban yang
tumbuh di kepala. Karena rambut manusia itu asalnya hitam, dan saat sedikit demi
sedikit rambut itu berganti putih ( menjadi uban ) sehingga uban tersebut layak
disebut tamu karena sama-sama baru muncul. Dan disaat uban itu muncul, maka
ia menjadi pertanda dekatnya ajal yang seakan itu menjadi bukti utama agar orang
itu segera memperbanyak amal sholih sebagai bekal diakhirat kelak, sebagaimana
tamu yang berhak mendapatkan jamuan yang layak. Orang yang berakal harus
bisa mengambil pelajaran dari munculnya uban di kepalanya dengan
mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa serta meninggalkan / menjauhi
segala larangannya. Mempersiapkan diri dengan tulus kepada Tuhannya. Karena
jika dia selalu mengundur / mengakhirkan persiapan tersebut maka terkadang hal
itu tidak bisa tercapai dengan baik sebab waktu itu sangatlah sempit dan ajal yang
tidak pernah bisa diduga. ُقۡل ِاَّن اۡل َم ۡو َت اَّلِذ ۡى َت ِفُّر ۡو َن ِم ۡن ُه َف ِاَّن ٗه ُم ٰل ِقۡي ُك ۡم ُثَّم ُت َر ُّد ۡو َن ِاٰل ى ٰع ِلِم اۡل َغ ۡي ِب َو الَّش َهاَدِة
َف ُيَن ِّب ُئُك ۡم ِبَم ا ُك ۡن ُتۡم َتۡع َم ُل ۡو َنKatakanlah! Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari
padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada ( هللا
), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan. َو َلۡن ُّيَؤ ِّخ َر ُهّٰللا َن ۡف ًس ا ِاَذ ا َج ٓاَء َاَج ُلَهاؕ َو ُهّٰللا َخ ِبۡي ٌۢر ِبَم ا َتۡع َم ُل ۡو َنDan هللاtidak
akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang.
Dan هللاMaha teliti apa yang kamu kerjakan.
Dan termasuk adab tamu itu tidak berlama lama saat mukim di rumah orang yang
di singgahi.
Keterangan: Dan setelah jelas bahwa nasihat uban itu tidak boleh di anggap
remeh, dan si pecinta telah membuat udzur dari tidak di terimanya nasihat itu di
sebabkan karena nafsu ammaroh, serta banyaknya cercaan dari orang orang
sekitar, maka ia berkata: kalau saja aku tahu sebelum uban ini tumbuh dan aku
tidak akan menghormatinya, maka sudah barang tentu akan ku semir rambutku
agar rahasia selalu tersembunyi dan tidak akan pernah diketahui.
Bahasa Arab uban adalah الشيب. Nama lainnya yaitu وقارا. Orang pertama yang
melihat uban adalah nabi ابراهيم عليه الصالة والسالم, lalu ia bertanya kepada tuhannya
ما هذا يا رب؟wahai tuhanku: ini apa ( rambut kepala yang berwarna putih)? Lalu هللا
menjawab وقار يا ابراهيمini uban wahai Ibrahim, lalu nabi Ibrahim berkata: يا رب زدني
وقاراwahai tuhanku, tambahkanlah untukku ketenangan. seperti juga dalam ayat َّما
َلُك ْم اَل َت ْر ُجوَن ِهَّلِل َو َق اًر اMengapa kalian tidak mengharapkan ketenangan / keagungan
dari هللا. Dan dalam hadits kudsi di sebutkan الش**يب نوريuban adalah cahaya.
Mengapa dikatakan cahaya? Karena ia bisa menjadi cahaya jalan kehidupan
seseorang yang telah sadar untuk menapak ke jalur yang lebih baik.
9
َم ْن ِلي ِبَر ِّد ِج َم اٍح ِمْن َغ َو اَيِتَه ا ۞ َك َم ا ُيَر ُّد ِج َم اُح اَلَخ ْي ِل ِبالُّلُج ِم
Siapakah yang dapat mengembalikan nafsuku dari kesesatan? # sebagaimana
kuda liar yang terkendalikan dengan tali kekang.
Keterangan: Ketika nafsu itu tidak mempan dengan mau'idzoh yang ada ( uban di
kepala ) maka si penyair membuat sebuah pertanyaan yang isinya meminta belas
kasih kepada siapapun orang yang bisa membantunya untuk mengendalikan
nafsunya yang besar, seraya berkata: siapakah yang dapat mengekang atas
pemberontakan nafsuku yang tinggi? Seperti orang yang mampu mengekang
kuda liar dengan mengikatkan tali di mulut kuda tersebut. Artinya si penyair
berharap kepada siapapun yang mau membantu mengatasi nafsunya dengan
cara apapun ( mau'idzoh / tirakat dll) agar ia terlepas dari belenggu tersebut.
Dan bait ini memberi isyarat bahwa untuk menuju kepada هللاitu tidak akan pernah
sempurna dan tidak akan pernah berhasil kecuali dengan perantara seorang guru
yang mumpuni ( ) مرشد. Digambarkan dalam sebuah ayat َق اَل َلُه ُموَس ٰى َه ْل َأَّت ِبُع َك َع َلٰى َأْن
ُتَع ِّلَم ِن ِمَّم ا ُع ِّلْمَت ُر ْش ًد اNabi Musa berkata kepada Nabi Khidhr: "Bolehkah aku
mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-
ilmu yang telah diajarkan kepadamu?". Mengapa harus ada guru dalam hal ini?
Sebab terkadang nafsu itu menganggap sesuatu yang kelihatannya baik tetapi
ternyata sesuatu itu bisa menjadi kerusakan bagi dirinya. Seperti contoh orang
yang sakit ( apalagi sakit yang parah ) maka ia membutuhkan dokter spesialis
yang handal untuk membantu menyembuhkan penyakitnya.
َّط ْل
َفَال َت ُر ْم ِبا َمَع اِص ْي َك ْس َر َش ْه َو ِتَه ا ۞ ِإّن ال َع اَم ُيَق ِّو ْي َش ْه َو َة الَّن ِه ِم
Maka janganlah kau berharap patahkan nafsumu dengan melakukan maksiat #
sesungguhnya makanan itu justru memperkuat syahwat yang rakus.
Keterangan: Tidak dibenarkan dalam menolak atau mematahkan nafsu itu dengan
memberikan segala sesuatu yang diinginkan oleh nafsu tersebut. Seperti saat
nafsu yang ingin melakukan kemaksiatan. Karena jika nafsu itu dibiarkan
melakukan maksiat maka justru ia akan semakin kuat kecanduannya untuk
membangkitkan keserakahan yang telah ia lakukan. Nafsu itu akan semakin
menguasai dan mendikte pemiliknya itu sendiri. Termasuk didalamnya adalah
nafsu ( syahwat ) birahi, syahwat makan dan macam macamnya syahwat duniawi.
Sehingga si penyair berkata: ِإّن الَّط َع اَم ُيَق ِّو ْي َش ْه َو َة الَّن ِه ِم.
ْل ّط
َو الّنْف ُس َك ال ِفِل ِإْن ُتْهِم ُه َش َّب َع َلى ۞ ُحِّب الَّر َض اِع َو ِإْن َت ْف ِط ْم ُه َي ْن َفِط ِم
Dan nafsu itu bagaikan bayi, bila kau biarkan maka dia akan tetap menyusu #
Namun bila kau sapih, maka bayi itu akan berhenti sendiri.
10
Keterangan: Nafsu itu di serupakan dengan bayi dalam tidak punya rasa bosan,
jemu dan lelah dengan terus menerus melakukan sesuatu yang menjadi
kebiasaannya. Lihatlah bayi! Jika ia di biarkan menyusu maka ia akan terus
menyusu sampai dewasa. Akan tetapi jika bayi itu di sapih ( tidak di susui dengan
paksa setelah umur dua tahun ) maka ia akan mandiri dengan sendirinya dalam
makan minumnya. Demikian juga nafsu jika ia di biarkan dalam melakukan
maksiat maka nafsu itu akan selalu menagih maksiat tersebut, tetapi jika nafsu itu
di tinggalkan / tidak di turuti dalam maksiat tersebut niscaya ia akan berhenti
dengan sendirinya.
Nafsu adalah jisim lembut yang bersifat spiritual dan ketuhanan yang disebut
dengan ruh sebelum di masukkannya kedalam jasad. Dan ruh itu diciptakan هللا
sebelum jasad dengan jarak dua ribu tahun lamanya. Dan saat itu ruh berada di
sisi dzat yang حقdengan posisi yang sangat dekat, sehingga ia bersinar / merasa
tenang dengan posisi tersebut tanpa penghalang sama sekali. Akan tetapi setelah
ruh itu dipindahkan ke jasad ( disuruh masuk kedalam jasad ) lalu ia mengenal
selain dzat yang حقtersebut maka terhijab / terhalanglah ia dari dzat itu, karena
jauhnya ruh itu dariNya, ۖ َو ِإْذ َأَخ َذ َر ُّبَك ِم ۢن َبِنٓى َء اَد َم ِمن ُظ ُهوِر ِه ْم ُذ ِّر َّي َت ُهْم َو َأْش َه َد ُه ْم َع َلٰٓى َأنُفِس ِه ْم َأَلْس ُت ِبَر ِّب ُك ْم
َق اُلو۟ا َب َلٰى ۛ َش ِه ْد َن ٓاۛ َأن َت ُقوُل و۟ا َي ْو َم ٱْلِقَٰي َم ِة ِإَّن ا ُكَّن ا َع ْن َٰه َذ ا َٰغ ِفِلينDan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan هللاmengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka ( seraya berfirman ): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul ( Engkau Tuhan kami ), kami menjadi
saksi". ( Kami lakukan yang demikian itu ) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami ( bani Adam ) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini ( keesaan Tuhan ).
11
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah هللا
( membiarkannya sesat ). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ( dari
peringatan yang seperti itu ) ?
Kesimpulan: hawa nafsu itu adalah sumber segala cobaan, dan bisa selamat
darinya itu sangatlah sulit kecuali mendapat taufiq / pertolongan dari هللا تعالى.
Keterangan: Disini nafsu itu disamakan dengan hewan ternak dalam sama sama
membutuhkan perhatian yang cukup. Dan tanpa disadari hewan ternak itu
terkadang ( atau bahkan seringkali ) merusak tanaman orang lain. Sehingga
Baginda Nabi dalam satu riwayat beliau dawuh: كالراعي يرعى حول الحمى يوشك أن يقع فيه
seperti penggembala yang menggembalakan hewannya di sekitar kebun orang
lain ( tempat yang terlarang untuk menggembala ), sebab hal itu bisa berakibat
hewan itu masuk dan memakan tanaman didalam kebun tersebut, hingga
tanaman itu menjadi rusak. Maka pengawasan seorang penggembala itu sangat
dibutuhkan pada saat tersebut, agar hewannya terjaga dengan baik. Demikian
juga hawa nafsu perlu penjagaan yang ketat, karena jika lengah maka hawa nafsu
itu akan menjadi liar tak terkendali. Walaupun hal itu termasuk dalam bab
beribadah atau menjalankan taat sekalipun ( nafsu itu bisa dengan mudah masuk
untuk merusaknya ). Apalagi jika hal itu berupa pekerjaan yang jelas jelas
berbentuk maksiat ( seperti beberapa perkara yang telah dilarang oleh agama ).
Sebab terkadang tanpa disadari nafsu yang kelihatannya sedang diajak ibadah /
taat itu justru terjerumus kedalam jurang kemaksiatan, seperti riya' / pamer,
senang dipuji atau ingin terkenal, merasa paling baik / paling hebat / paling benar /
paling pandai / sombong dengan merasa tidak ada orang yang seperti dia, semua
kalah dengan dia dll. Bahkan hal itu bisa lebih besar kerusakannya dari bentuk
maksiat yang sungguhan. Maka ada makolah dari pemilik kitab hikam رب معصية
اورثت ُذ اّل وانكسارا خ**ير من طاعة اورثت عزا واستكباراbanyak sekali bentuk maksiat yang
menjadikan pelakunya itu merasa hina dan hancur ( sehingga dia mau bertaubat )
itu lebih baik dari pada bentuk ibadah yang menjadikan pelakunya sombong dan
mlete ( dia merasa yang paling baik ibadahnya, orang lain itu tidak ada yang
seperti dia ). Maka justru mengobati orang yang kejiwaannya sakit seperti itu
adalah lebih sulit daripada mengobati orang yang jelas jelas melakukan maksiat.
Dalam sebuah أثارdisebutkan: أوحى هللا الى داود عليه السالم يا داود قل للعاصين المختبين أبشروا وقل
للعابدين المعجبين إخسؤاsuatu saat هللاpernah memberi wahyu kepada Nabi Dawud عليه
السالم: Wahai Dawud , katakanlah kepada orang-orang bermaksiat yang merasa
rendah diri ( dengan mengakuinya ): berbahagialah kalian semua. Dan katakanlah
12
kepada orang-orang ahli ibadah yang menyombongkan dirinya: merugilah kalian
semua.
Keterangan: Bait syair ini adalah pembuktian dari bait diatasnya, yang artinya:
Berhati-hatilah dengan hiasan nafsu! Maka sering kali nafsu itu menghiasi dengan
keindahan, membujuk dengan kelezatan atau berhias ketenangan, padahal
sejatinya itu adalah fatamorgana yang semu belaka. Bahkan sebenarnya ia
adalah pembunuh atau perusak dengan cara yang halus hingga yang
bersangkutan tidak terasa. Sebagaimana contoh diatas yakni orang yang sedang
melakukan ibadah atau ketaatan dengan merasa ia adalah orang yang paling baik
dan paling bagus, sementara dia tidak sadar bahwa dia sedang dimabok
kesombongan yang amat berbahaya. Atau termasuk juga orang yang benar-benar
melakukan bentuk maksiat. Seperti orang yang sedang menikmati narkoba, saat
pertama kali melakukannya ia akan merasa tenang, seakan melayang jauh
dengan kenikmatan yang ia rasakan, namun akhirnya ia akan merasakan sakit
dan hina, karena menjadi pecandu yang harus mengeluarkan banyak uang
sehingga terkadang ia harus berbuat kriminal yang selain narkoba itu sendiri.
Semua itu dikerjakannya demi mendapatkan apa yang ia inginkan, sebab dia telah
menjadi pecandu yang mengkhawatirkan.
Dalam bait ini nafsu disamakan dengan makanan yang berlemak dengan kadar
yang berlebih. Padahal sesungguhnya makanan berlemak itu juga dibutuhkan
oleh tubuh manusia tetapi dalam kadar yang setandart. Maka jika penggunaannya
itu berlebih maka hal seperti itu bisa mengganggu kesehatan ( seperti asam urat,
kolesterol, tensi tinggi ) atau bahkan bisa menjadi sebab kematian ( menurut
hukum medis ). Karena didalam makanan yang berlemak itu sebetulnya ada unsur
racun yang mematikan. َٰي َبِنٓى َء اَد َم ُخ ُذ و۟ا ِز يَنَت ُك ْم ِع نَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو ُك ُل و۟ا َو ٱْش َر ُبو۟ا َو اَل ُتْس ِر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن ُهۥ اَل ُيِحُّب
ٱْلُمْس ِر ِفيَنwahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap ( memasuki )
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya هللا
itu tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
َو اْخ َش الَّد َس اِئَس ِمْن ُجوٍع َّو ِمْن َش َب ِع ۞ َف ُرّب َم ْخ َمَص ٍة َش ُّر ِمَن الُّتَخ ِم
Dan takutlah akan tipu daya yang tersembunyi dari lapar dan kenyang # karena
terkadang lapar itu lebih berbahaya daripada kenyang.
13
Semua itu bisa menjadi penghalang seorang untuk melakukan ibadah. Walaupun
demikian, terkadang ibadah itu masih bisa dilakukan pada saat seorang itu
kenyang, tetapi bukan sebaliknya karena saat kondisi lapar ibadah itu sering tidak
dikerjakan. Artinya lebih baik kenyang masih beribadah daripada lapar tidak
beribadah ( orang jawa bilang: luweh apik warek tapi ibadah di lakoni daripada
kaliren tapi ibadah gak di lakoni / ora usah gaya tirakat kanti weteng kaliren
sementara ibadah ora di lakoni ). Yang dimaksud dengan lapar dan kenyang disini
ialah lapar dan kenyang yang diluar batas kewajaran ( lapar yang terlalu lapar dan
kenyang yang terlalu kenyang ). Bukan lapar dan kenyang yang masih dalam
batas normal, karena justru itu yang dianjurkan, seperti apa yang telah
dicontohkan oleh ulama yang terdahulu. Sesuai perintah هللاdalam ayat yang
diatas. Jadi yang tidak baik adalah lapar dan kenyang yang berlebihan. Maka
seorang itu harus bisa menilai kemaslahatan diri sendiri dalam hal ini.
َو َخ اِلِف الّنْف َس َو الّش ْي َط اَن َو اْع ِص ِه َم ا ۞ َو ِإْن ُه َم ا َمّحَض اَك الُّن ْص َح َف اَّت ِه ِم
Dan lawanlah nafsu dan syetan durhaka dan jagalah keduanya # jika mereka
( seakan) tulus menasehati maka engkau harus mencurigainya.
14
sendiri. (3) nafsu adalah sesuatu yang berada didalam darah manusia. (4) nafsu
adalah semua badan manusia, dan masih banyak pendapat yang lain pula.
Adapun syetan itu juga beberapa pendapat tentangnya; (1) syetan adalah
makhluk sejenis jin yang sama sama diciptakan dari api. (2) syetan itu adalah
perbuatan manusia yang buruk. (3) syetan itu adalah nama lain dari iblis, dan
masih banyak pendapat yang lain pula. Dari segi bahasa kata syetan itu bisa
berasal dari akar kata شطنyang berarti بعدyaitu jauh karena syetan itu dijauhkan
dari rahmat هللا, atau diambil dari akar kata شاطyang berarti هلكyaitu rusak karena
memang sifat dari syetan adalah perusak, atau ش**اطyang berarti اح**ترقyaitu
terbakar karena memang syetan itu selalu terbakar jiwanya untuk terus berusaha
menjerumuskan manusia agar dia berbuat jelek, dan ( bisa dimaknai bahwa )
syetan itu akan terbakar selamanya di neraka bersama orang-orang yang
mengikutinya, َأَلْم َأَلَّن َج َه َّن َم ِمنَك َو ِمَّمن َت ِبَع َك ِم ْن ُهْم َأْج َم ِعيَنSungguh, Aku akan memenuhi
neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di
antara mereka semuanya.
Dalam baitnya si penyair mendahulukan nafsu ( dan mengakhirkan syetan) karena
gangguan nafsu itu lebih berbahaya daripada gangguan syetan. Dan fitnah yang
di timbulkan oleh nafsu itu lebih besar. Sebab nafsu itu berada didalam diri
manusia dan tidak bisa terlepas dari diri manusia itu sendiri, sering kali rayuan
nafsu itu seperti teman akrab yang takkan terasa sehingga manusia itu sering
lengah dengan rayuan tersebut. Berbeda dengan syetan, karena ia adalah musuh
dari luar yang terkadang menyusup / menyelinap kedalam tubuh manusia, yang
terkadang syetan itu bisa pergi jauh saat dibacakan تعوذatau استعادة. Apalagi jika
manusia yang di goda itu kokoh akidahnya, kuat dalam syariatnya seperti
gambaran ayat ان عبادي ليس لك عليهم سلطان اال من اتبعك من الغ**اوينSesungguhnya hamba-
hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka ( para syetan ), kecuali
orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Maka godaan
syetan itu tidak akan berpengaruh baginya. Sebab godaan syetan itu
sesungguhnya lemah ِإَّن َك ْي َد الَّش ْي َط اِن َك اَن َض ِعيًفاsesungguhnya tipu daya syaitan itu
adalah lemah.
Jadi keduanya ( nafsu dan syetan) adalah sama sama musuh yang harus di
lawan saat keduanya memerintah diri manusia, bahkan hal itupun belum cukup,
keduanya harus di durhakai ( artinya jangan di ikuti perintah keduanya). Dan saat
memberi nasihat yang seakan akan nasihat itu bagus maka manusia yang bijak
harus selalu waspada ( tidak apa-apa mencurigai nasihat keduanya), seperti saat
keduanya mengajak beribadah seperti contoh diatas. Karena sifat asli keduanya
adalah hianat dan tipu dayanya yang beraneka ragam bentuknya. Bahkan ada
sebagian ulama yang berpendapat bahwa sesungguhnya jika syetan itu membuka
sembilan puluh sembilan pintu kebaikan maka yang ke seratus adalah pintu
kehancuran ( artinya diakhir cerita pasti syetan itu akan menjerumuskan kedalam
kehancuran orang yang bersangkutan ) نعوذ باهلل من ذلك.
15
ْل َأ
َو َال ُتِط ْع ِم ْن ُهَم ا َخ ْص ًما َو َالَح َك ًما ۞ َف ْن َت َت ْع ِر ُف َك ْيَد الَخ ْص ِم َو ا َح َك ِم
Dan janganlah kamu taat kepada nafsu dan syetan, baik selaku musuh atau
selaku hakim # karena engkau telah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya
dalam musuh dan menghukumi.
Keterangan: Bait ini adalah penguat dari bait sebelumnya. Artinya: jika akal
sedang berdebat dengan nafsu dalam melakukan sesuatu yang tidak
diperbolehkan ( sedang syetan menjadi hakim bagi keduanya) maka jangan ikuti
ajakan nafsu dan keputusan syetan. Atau saat akal sedang berdebat dengan
syetan dalam melakukan sesuatu tersebut ( sedang nafsu menjadi hakimnya )
maka jangan ikuti ajakan syetan dan keputusan nafsu. Karena pasti keduanya itu
saling bersekongkol untuk mengajak kepada kejelekan. Sedangkan akal yang di
dasarkan pada ilmu dan iman itu pasti mengajak kepada kebaikan. Maka dalam
posisi seperti ini hati adalah pemegang kendali yang paling utama untuk
mengambil keputusan, digambarkan dalam sebuah riwayat استفت قلبك وان افتوك افتوك
mintalah fatwa / keputusan final kepada hatimu walaupun mereka memberi saran /
walaupun mereka juga memberi fatwa. Karena manusia yang waras itu sangat
tahu ( dan pasti mengerti ) tentang tipu daya nafsu dan syetan beserta akibatnya.
Digambarkan dalam sebuah ayat َو َق اَل الَّش ْي َط اُن َلَّما ُقِض َي اَأْلْم ُر ِإَّن َهَّللا َو َع َد ُك ْم َو ْع َد اْلَح ِّق َو َو َع ْد ُتُك ْم
َف َأْخ َلْفُتُك ْم ۖ َو َم ا َك اَن ِلَي َع َلْي ُك ْم ِمْن ُس ْلَط اٍن ِإاَّل َأْن َد َع ْو ُتُك ْم َف اْس َت َج ْب ُتْم ِليۖ َف اَل َت ُلوُموِني َو ُلوُموا َأْنُفَس ُك ْم ۖ َم ا َأَن ا ِبُمْص ِر ِخ ُك ْم َو َم ا
َأْنُتْم ِبُمْص ِر ِخَّي ۖ ِإِّن ي َكَف ْر ُت ِبَم ا َأْش َر ْك ُتُموِن ِمْن َق ْب ُلۗ ِإَّن الَّظ اِلِميَن َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌمDan berkatalah syaitan
tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya هللاtelah menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali
tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
( dengan ) هللاsejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat
siksaan yang pedih.
َأ
ْس َتْغ ِفُر َهلَّلا ِمْن َق ْو ٍل ِبَالَعَم ــٍل ۞ َلَقْد َن َس ْب ُت ِبِه َن ْس ًل ِلِذي ُع ُقِم
16
menjalankan apa yang ia perintahkan dan menjauhi apa yang ia larang. Jika tidak
demikian maka ia termasuk orang yang riya' / pamer atau bahkan bisa tergolong
orang yang munafik. Dan jika terjadi hal yang seperti itu, maka yang bersangkutan
berhak untuk membaca istigfar / minta ampun kepada هللا. Tetapi sebagian ulama
itu berpendapat lain. Artinya orang melakukan amar ma'ruf itu tidak harus semua
yang diperintahkan itu dikerjakan dahulu dan seterusnya. Karena menurut
pendapat ini bahwa syarat seperti itu bisa berakibat kosongnya amar ma'ruf nahi
munkar yang menjadi ruh agama ini, dan itu berbahaya. Sebab kosongnya amar
ma'ruf nahi munkar itu adalah bentuk kesalahan yang besar ( termasuk maksiat itu
sendiri ). Sementara meminimalisir kemungkaran dan maksiat itu sangat di
anjurkan, dan ini tidak mungkin tanpa adanya amar ma'ruf nahi munkar. Sehingga
didalam qaidah fiqih disebut ما ال يوج**د كله ال ي**ترك بعض**هsesuatu yang tidak bisa
ditemukan keseluruhannya maka tidak boleh di tinggalkan sebagiannya. Dan juga
adanya makolah: الع**الم الذي ال يعمل بعلمه خ**ير من الجاه**لorang berilmu yang tidak
mengerjakan ilmunya itu tetap lebih baik dari pada orang bodoh. Jadi tidak
mengerjakan apa-apa yang diketahui ( sementara ia memerintahkannya ) itu
adalah sebuah kesalahan, akan tetapi mengkosongkan amar ma'ruf nahi munkar
itu juga lebih besar nilai kesalahannya. Sehingga si penyair dalam bait setelahnya
berkata:
Keterangan: Bait ini merupakan penjelasan dari bait sebelumnya. Arti الخ**يرitu
adalah kebaikan, dan kebalikannya adalah الشرyang artinya jelek. Pengertian الخير
ialah segala sesuatu yang di akhirnya itu selalu mendapat pujian ( yang akibatnya
di puji ). Arti kata استقامةyaitu االعتدال وعدم االعواج*اجlurus dan tidak bengkok sama
sekali. Dan istiqomah itu dianggap berhasil dengan menjalankan segala perintah
dan menjauhi segala larangan. Seperti yang digambarkan dalam surat al hud فاستقم
كما امرتmaka istiqomahlah sebagaimana kamu telah di perintah. Sehingga dalam
sebuah riwayat baginda nabi dawuh: شيبتني هود واخواتهاsurat hud dan saudaranya itu
telah membuatku beruban. Karena cerita yang di kandungnya itu tentang
kerusakan ( di rusaknya ) umat umat terdahulu.
Jadi bait ini seakan akan penyair itu menegur dirinya sendiri dalam hal
memerintah kebaikan namun tidak dilakukan sendiri, atau mencegah perkara yang
di larang namun dirinya juga menerjang sendiri. Dan sebetulnya ini adalah
sindiran bagi semua orang yang punya gambaran hidup ( dalam berdakwah) yang
seperti itu. Sehingga diakhir bait beliau berkata: فما ق**ولي لك استقمmengapa aku
memerintahkan istiqomah kepadamu? Sementara aku sendiri tidak istiqomah.
Tidak akan ada hasil dan tidak ada faidahnya hal seperti itu. Tidak akan ada
17
manfaatnya perintah itu jika tidak dikerjakan oleh orang yang memerintah itu
sendiri. Maka dibawah ini adalah beberapa bait yang sesuai dengan isi bait
diatas :
Keterangan: Asli makna lafal تزودتadalah bekal, tetapi yang dikehendaki disini
adalah amal yang baik ( yang didalamnya termasuk taqwa sebagai modal utama ).
Karena kematian itu merupakan perjalanan yang sangat jauh dan panjang.
Didalamnya banyak perkara yang berat dan tantangan yang mengerikan,
disamping juga ada beraneka ragam kenikmatan bagi yang mampu meraihnya.
Sehingga untuk menghadapi semua ini perlu bekal yang cukup dan tidak bisa di
sepelekan.
Fungsi amal sunah ialah menambal segala kekurangan yang saat menjalankan
ibadah fardlu. Tetapi Menurut iman alqurthubi yang menukil dari pendapat imam
syafi'i رضي هللا عنهماbahwa: yang di tambal oleh ibadah sunah itu adalah beberapa
kekurangan yang berada di dalam ibadah fardlu atau wajib yang sudah dikerjakan
dengan sebab adanya lupa atau kekurangan yang tidak di sengaja. Adapun
kekurangan ibadah fardlu yang sengaja di tinggalkan atau sengaja tidak di
kerjakan sama sekali, maka hal itu tidak bisa di tambal dengan ibadah sunah
( walaupun ibadah sunahnya itu jumlahnya banyak sekali ), وامره الى هللاurusan
18
orang yang seperti itu adalah terserah ( هللاkita tidak berhak untuk menghakimi
secara personal, tetapi boleh berpendapat secara umum dengan landasan yang
ada ).
Si penyair hanya menyebutkan sholat dan puasa ( لم اصلdan ) لم اصمbukan berarti
menafikan ibadah ibadah fardlu yang lain. Karena keduanya adalah ibadah yang
mahdloh / ibadah yang murni yang berhak dikerjakan oleh siapa saja tanpa di
bedakan antara yang kaya atau miskin.
Keterangan: Bait ini adalah bait pertamanya penyair yang isinya menyanjung
baginda nabi. Dan penyair tidak memulainya kecuali setelah beliau memberi
nasihat kepada dirinya sendiri serta meminta ampun atas segala kekurangan yang
ada pada dirinya seraya berkata: ظلمت سنة من… الخ. Mengapa demikian? Agar
beliau benar-benar menjadi orang yang layak untuk menyanjung Baginda yang
sangat mulia.
Dan setelah penyair menyadari dirinya banyak kekurangan serta sedikitnya bekal
amal ibadahnya terutama dalam menjalankan ibadah sunah, maka beliau
menghukumi dirinya sebagai orang yang dzolim ( ) ظلمت سنة من احيى الظالمyaitu orang
yang tidak meletakkan sunah nabi pada porsi yang sesungguhnya.
( pertanyaannya sekarang: itu adalah pengakuan penyair. Apalagi kita?
Bagaimana dengan kita dalam hal ini?).
Arti sunah dalam bahasa ialah jalan. Adapun arti sunah dalam pengertian syara'
ialah jalan yang diridhai oleh هللا, yang mana jalan itu menjadi pijakan dalam
beragama tanpa menyinggung tentang fardlu atau wajibnya. Sunah juga bisa
diartikan sebagai tindak lampah / kebiasaan yang sering dilakukan Baginda Nabi.
Dan disini Baginda Nabi di sifati dengan احيى الظالم الى ان اشتكت قدماه الضر من ورمyaitu
seorang yang selalu menghidupkan gelap gulitanya malam dengan berbagai
macam ibadah ( terutama sholat ) sampai kakinya bengkak karena saking
lamanya beribadah ( saat sholat berdirinya lama sekali dan banyak rekaat yang di
kerjakan, walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa sholatnya tidak
melebihi dua belas rekaat ). ِإَّن َر َّبَك َي ْع َلُم َأَّن َك َت ُقوُم َأْد َنٰى ِمْن ُثُلَث ِي الَّلْي ِل َو ِنْص َفُه َو ُثُلَث ُه َو َط اِئَفٌة ِمَن اَّلِذيَن
َمَع َكSesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri ( sholat )
kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan
( demikian pula ) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dalam
19
sebuah riwayat disebutkan ِإَذ ا َص َّلى َق اَم َح َّت ى-صلى هللا علي*ه وسلم- َع ْن َعاِئَش َة َق اَلْت َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا
َتَفَّط َر ِر ْج َالُه َق اَلْت َعاِئَش ُة َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َأَت ْص َن ُع َه َذ ا َو َقْد ُغ ِفَر َلَك َم ا َتَقَّد َم ِمْن َذ ْن ِبَك َو َم ا َت َأَّخ َر َفَقاَل « َي ا َعاِئَش ُة َأَفَال َأُك وُن
رواه مسلم.» َع ْب ًد ا َش ُك وًر ا. Dari Sayyidah عائشة رضي هللا عنهاberkata: رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
ketika melaksanakan shalat maka beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak.
Sayyidah عائشةbertanya, “Wahai رسول هللاApa yang engkau perbuat, sedangkan
dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni.” Lalu beliau
menjawab, “Wahai عائشة, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak
bersyukur?”. (HR. Muslim).
Dan dalam bait ini orang yang sering menghidupkan malam dengan beribadah itu
disamakan dengan orang yang menyinari karena sama sama memberi manfaat
kepada dirinya dan orang lain.
ْل َأ
َو َشّد ِمْن َس َغٍب ْح َش اَء ُه َو َط ٰو ى ۞ َت ْح َت ا ِحَج اَر ِة َك ْش ًح ا ُم ْت َر َف اَلَد ِم
Dan Baginda Nabi itu terbiasa menahan perut yang sangat lapar # Mengikatkan
batu halus pada perut karena zuhud kedunawian.
20
هللا عليه وسلمyang sedang bersama kita dan kita tidak mempunyai makanan apapun
kecuali dedaunan dari pohon ( artinya makanan yang kita makan adalah daun-
daun pohon tersebut ) sehingga salah satu diantara kita itu ada yang meletakkan
badannya seperti halnya kambing yang meletakkan badannya ( karena menahan
lapar yang sangat berat ). Dan inilah gambaran perjuangan dan kondisi Baginda
Nabi bersama para sahabat pada saat itu. Dalam riwayat lain yang dicatat oleh
imam البخاري رحمه هللاyaitu disaat عروةbertanya kepada bibinya yakni sayyidah عائشة
رضي هللا عنهاketika bibinya itu bercerita: إنا كنا لننظر إلى الهالل ثالثة أهّلة في شهرين وما أوقدت في
أبيات رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلم نارsungguh kita telah menunggu selama tiga bulan
berjalan dalam melewati dua bulan lebih lamanya, sedangkan dirumah Baginda
Nabi itu tidak pernah ada api dinyalakan untuk memasak ( karena memang
didalam rumah Baginda Nabi saat itu tidak ada sesuatu yang bisa dimasak ), :فقلت
ما كان يعيشكم؟lalu aku ( ) عروةbertanya: apa gerangan yang bisa membuat kalian
bisa hidup? األسودان التمر والماء إال أنه قد كان لرسول هللا صلى هللا عليه وسلم جيران من األنصار كان:قالت
لهم منائح وكانوا يمنح**ون رسول هللا صلى هللا علي*ه وسلم من أبي*اتهم فيسقيناهkemudian sayyidah عائش**ة
menjawab: ( selama itu kami hidup ) hanya dengan dua perkara yang hitam yaitu
korma dan air. Akan tetapi Baginda Nabi itu mempunyai beberapa tetangga dari
sahabat Anshar yang baik hati ( yang menurut قيلmereka adalah عبد هللا، سعد بن عبادة
سعد بن زرارة، أبو أيوب خالد بن زي**د، بن عمرو بن حرامdan yang lainnya ) رض**ي هللا عنهمyang
memperbolehkan untuk mengambil beberapa kali air susu kambing atau onta
mereka untuk dibuat tambahan kebutuhan hidup sehari-hari. Dan juga riwayat lain
dari imam إبن ماجه رضي هللا عنهyang diambil dari sayyidina أنس رض**ي هللا عنهberkata:
والذي نفس محمد بي**ده ما أصبح عند آل محمد صاع حب وال:سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول مرارا
صاع تمر وإن له يومئذ لتسع نسوةaku pernah mendengar رسول هللا صلى هللا علي*ه وسلمberulang
kali bersabda: Demi dzat yang jiwanya محمدberada di dalam genggamannya,
pernah tidak ditemukan dalam keluarga محمدsatu sho' biji-bijian yang bisa dibuat
memasak dan tidak pula satu sho' korma yang bisa dibuat makan, sementara
disampingnya itu ada sembilan istri yang harus di nafkahi.
Keterangan: Bait ini seakan mencegah agar Baginda Nabi itu tidak dianggap
sebagai orang yang sangat fakir dan tidak punya uang sama sekali hingga beliau
itu sering menahan lapar seperti gambaran diatas. Maka si penyair berkata:
gunung-gunung pun merayu beliau untuk menerimanya menjadi emas, ada yang
ingin menjadi perak agar semua kebutuhan beliau itu bisa terpenuhi dengan
mudah, seperti gambaran beberapa riwayat yang ada. (1) فقد روي انه صلى هللا عليه وسلم
قال عرض علي ربي بطحاء مكة ذهبًا فقلت ال يا رب ولكن اج**وع يومًا واش**بع يومًا ف**اذا ش**بعت حمدتك واذا جعت
تضرعت اليك ودعوتكsuatu saat baginda nabi di tawarkan oleh tuhannya agar gunung
بطحاءdi mekkah itu menjadi emas, maka فقلتaku matur kepada tuhanku ال يا رب
21
tidak wahai tuhanku, tetapi aku lebih suka kenyang sehari yang mana pada saat
kenyang itu aku bisa memujimu, dan saat aku merasakan lapar maka aku akan
تضرع/ aku akan merendahkan diriku di hadapanmu / aku akan berdoa kepadamu.
(2) riwayat yang lain روي أن جبريل عليه السالم نزل عليه صلى هللا عليه وسلم فقال له ان هللا يقرئك السالم
ويقول لك أ تحب أن تكون لك هذه الجبال ذهبًا وفضة تكون معك حيثما كنت فأطرق ساعة ثم قال ي**ا جبري**ل ان الدنيا
دار من ال دار له ومال من ال مال له يجمعها من ال عقل له فق*ال له جبري*ل ثبتك هللا بالقول الث*ابتsuatu saat
jibril datang menghampiri baginda nabi seraya berkata: ان هللا يقرئك السالم
sesungguhnya هللاmengucapkan salam untukmu wahai yang mulia. Dan berkata:
apakah engkau senang apabila beberapa gunung ini berubah menjadi emas dan
perak, lalu ia akan pergi menyertaimu kemanapun engkau pergi. Lalu baginda
nabi menundukkan kepalanya sesaat, kemudian berkata: wahai jibril,
sesungguhnya dunia itu rumahnya orang yang tidak punya rumah (di akhirat) dan
dunia itu adalah hartanya orang yang tidak punya harta (di akhirat kelak). Orang
yang hanya mengumpulkan harta ( tanpa menunaikan kewajibannya) adalah
orang yang yang tidak punya akal. Lalu jibril berkata: semoga هللاselalu
meneguhkan engkau dengan ucapan yang teguh.
Huruf الdalam kata الجبالitu adalah ال للعهد الذهنيyaitu الyang menunjukkan sesuatu
yang telah di ketahui ( yakni gunung gunung di mekkah).
ْل َأ
َو َّك َد ْت ُز ْه َدُه ِفْي َه ا َض ُروَر ُتُه ۞ ِإَّن الَض ُروَر َة اَل َت ْع ُدْو َع لَى ا ِعَص ِم
Dan sangat kuat kezuhudan Baginda Nabi disaat butuh harta namun tidak
menerimanya # Sesungguhnya saat ( terjadi ) dhorurot butuh harta itu tidaklah
merusak nilai kesuciannya.
Keterangan: Dalam kaidah fiqih disebutkan الضرورات تبيح المحظورات الضرورة تقدر بقدرها
keadaan dhorurot atau sangat membutuhkan itu bisa menjadikan perkara yang
asalnya di larang menjadi boleh ( diperbolehkan ), tetapi dhorurot itu harus
sebatas kebutuhan saja ( seperti orang yang kelaparan dan tidak ada makanan
apapun kecuali bangkai, maka bangkai tersebut boleh di makan dengan kadar
kebutuhan yaitu bisa bertahan hidup dan tidak boleh berlebihan dalam
memakannya). Kaidah ini sifatnya umum yang bisa berlaku untuk siapa saja yang
mengalami kondisi dhorurot atau sangat membutuhkan. Entah hal itu dalam
urusan makanan atau yang lainnya ( termasuk memenuhi kebutuhan hidup ).
Akan tetapi kaidah ini tidak berlaku untuk Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم. Karena
saking zuhudnya keadaan dhorurot sekalipun tidak membuat goyah pendirian
beliau. Sebab beliau benar-benar telah berpaling dari duniawi, kecintaan terhadap
dunia telah kosong. Padahal dalam keadaan yang sangat membutuhkan seperti
contoh diatas yakni rasa lapar yang telah berhari-hari itu semestinya sudah boleh
menggunakan kaidah tersebut, tetapi beliau memilih bersabar dengan
mengikatkan batu di perutnya, سبحان هللا. Yang mubah / jelas jelas di perbolehkan
saja beliau tidak mau mengambilnya seperti meminta makanan dalam contoh
kondisi tersebut, apalagi yang haram. Itu adalah contoh kongkrit zuhud baginda
22
nabi bagi semua umatnya ( seperti riwayat yang telah di sebutkan diatas ). Itu
adalah bukti bahwa baginda nabi selalu di jaga oleh هللا سبحانه وتعالىyang dalam ilmu
tauhid disebut dengan ma'sum. Dan ada sebuah riwayat َلْو َك اَن ت الُّد ْن َي ا َت ْع ِدُل ِع ْن َد هللا َج َن اَح
َم ا َس َق ى َك اِفرًا ِم ْن َه ا َش ْر َب َة َماٍء، َب ُعوَض ٍة. “Seandainya dunia itu nilainya seperti sayap seekor
nyamuk, maka هللاtidak akan memberikan minuman kepada seorang kafir.” (HR
Tirmidzi, dan beliau berkata: ‘hadits hasan shahih’). Karena dunia tidak ada
nilainya maka هللاberikan kepada orang kafir. Kalau dunia itu bernilai, maka هللا
tidak akan memberikan sama sekali kepada orang kafir, tetapi هللاakan khususkan
kepada orang beriman saja. Saat هللاberikan dunia kepada orang kafir
sebagaimana juga هللاberikan dunia kepada orang mu’min, maka menunjukkan
bahwa dunia itu tidak ada harganya. Dan dalam riwayat lain disebutkan َح َّد َث َن ا َي ْح َي ى
ْبُن ُبَك ْي ٍر َح َّد َث َن ا الَّلْي ُث َع ْن ُع َقْي ٍل َع ْن اْب ِن ِش َه اٍب َح َّد َث َن ا َأُبو َس َلَم َة َأَّن َأَب ا ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َق اَل َن َه ى َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى
ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ْن اْل ِو َص اِل َفَقاَل َلُه ِر َج اٌل ِمْن اْلُمْس ِلِميَن َفِإَّن َك َي ا َر ُسوَل ِهَّللا ُتَو اِص ُل َفَقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
َأُّيُك ْم ِم ْث ِلي ِإِّن ي َأِبيُت ُيْط ِعُمِني َر ِّبي َو َي ْس ِقيِن َف َلَّما َأَب ْو ا َأْن َي ْن َت ُهوا َع ْن اْل ِو َص اِل َو اَص َل ِبِه ْم َي ْو ًما ُثَّم َي ْو ًما ُثَّم َر َأْو ا اْلِه اَل َل َفَق اَل
َلْو َت َأَّخ َر َلِز ْد ُتُك ْم َك اْلُم َن ِّك ِل ِبِه ْم ِحيَن َأَب ْو ا َت اَبَع ُه ُشَع ْيٌب َو َي ْح َي ى ْبُن َس ِعيٍد َو ُيوُنُس َع ْن الُّز ْه ِر ِّي َو َق اَل َع ْب ُد الَّر ْح َم ِن ْبُن َخ اِل ٍد
َع ْن اْب ِن ِش َه اٍب َع ْن َس ِعيٍد َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َع ْن الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَمTelah menceritakan kepada
kami يحيى بن بكيرtelah menceritakan kepada kami الليثdari عقيلdari إبن ش**هابtelah
menceritakan kepada kami أبو سلمةbahwasanya أبو هريرة رضي هللا عنهberkata: رسول هللا
صلى هللا عليه وسلمmelarang puasa wishal ( tidak berbuka puasa karena menyambung
puasa hari itu dengan hari yang setelahnya ). Maka beberapa orang kaum
muslimin bertanya; 'engkau sendiri ya رسول هللاmelakukan puasa wishal.' رسول هللا
صلى هللا علي**ه وسلمmenjawab; "Siapa diantara kalian yang sanggup seperti aku,
Tuhanku memberiku makan dan minum." Maka tatkala mereka masih enggan
menyudahi puasa wishal, maka Baginda Nabi terus melakukan wishal bersama
mereka hari demi hari, lantas mereka melihat bulan sabit muncul, maka Nabi
bersabda: "Kalaulah bulan sabit itu terlambat, niscaya kutambah untuk kalian!"
Seolah-olah beliau hendak menghukum mereka tatkala mereka enggan. hadits ini
diperkuat oleh ش**عيبdan يح**يى بن سعيدdan ي**ونسdari الزه**ري, dan عبد الرحمن بن خالد
mengatakan dari إبن شهابdari سعدdari أبو هريرةdari Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلم.
َو َك ْي َف َتْد ُعوا ِإَلي الّد ْن ــيـــا َض ُروَر ُة َم ْن ۞ َلْو اَل ُه َلْم َت ْخ ُر ِج الّد ْن َي ا ِمَن الَع َد ِم
Dan bagaimana mungkin Baginda Nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta
dunia ( walaupun keadaan dhorurot )# andai saja tanpa Baginda Nabi dunia itu
takkan pernah ada.
Keterangan: Arti dunia itu luas, bisa dunia itu diartikan sebagai harta / uang,
jabatan, beberapa perhiasan ( atau hiasan hidup di dunia) dan beberapa
komponen atau barang barang yang menjadi penunjang hidup lainnya seperti
mobil dll. Arti من الع**دمadalah segala sesuatu yang asalnya tidak wujud menjadi
wujud ( sesuatu yang asalnya tidak ada menjadi ada), seperti alam semesta
seisinya. Jadi arti bait ini adalah: Bagaimana mungkin Baginda Nabi itu bisa
tertarik dengan dunia dan isinya ( walaupun dalam kondisi dhorurot atau sangat
23
membutuhkan sekalipun ), sementara dunia seisinya itu bisa wujud sebab
perantara beliau. Sebagaimana riwayat لوالك لوالك ي**ا محمد لما خلقت االفالكandai jika
tidak karenamu wahai محمدmaka aku tidak akan menciptakan cakrawala. Dan juga
riwayat imam Hakim dan Baehaqi yaitu disaat nabi Adam عليه السالمberdoa بحق محمد
اغفر ليdengan perantara محمدmaka ampunilah aku, lalu هللاbertanya: wahai Adam
dari mana engkau mengerti nama ?محمدLalu nabi adam menjawab: dari beberapa
tiyang عرشyang bertuliskan ال اله اال هللا محمد رسول هللا, maka aku memohon ampunan
kepada engkau wahai tuhanku, karena aku yakin nama yang engkau sandingkan
dengan namamu pastilah dia orang terpilih yang menjadi kekasihmu. Lalu هللا
berfirman: سألتني بحق**ه ان اغف**ر لك ولواله ما خلقتكengkau memohon kepadaku dengan
perantara محمدmaka Aku memberi ampun kepadamu, dan jika tidak karenanya
maka aku takkan menciptakanmu. Dua riwayat ini saling menguatkan ( dan masih
ada riwayat riwayat yang lain yang hampir sama dengan ini). Jadi kesimpulannya
adalah Baginda Nabi itu adalah perantara wujudnya alam semesta dan seisinya.
Beliau bisa dikatakan penyebab wujudnya segala sesuatu, sebagaimana
ungkapan sebuah riwayat نور الوجود. Jadi apa mungkin seseorang yang menjadi
penyebab itu tertarik pada sesuatu yang di sababi ( alam semesta seisinya)?
Rasanya tidak mungkin itu terjadi, dan itulah bukti kongkrit zuhudnya Baginda
Nabi pada dunia seisinya.
َّث ْل
ُم َح َّم ٌد َس ّيُد ا َك ْو َن ْي ِن َو ال َقَلْيـــــــِن ۞ ِو الَف ِر يَقْي ِن ِمْن ُعْر ٍب َو ِمْن َعَج ِم
Baginda محمدadalah pemimpin dunia dan akhirat # dan pemimpin jin dan manusia
serta pemimpin bangsa arab dan ajam.
Keterangan: Lafal سيدadalah termasuk lafal كلي مشتركsatu lafal yang sama tetapi
mempunyai beberapa makna yang berbeda. Yang pertama سيدmempunyai arti
tuhan seperti riwayat السيد هللاtuhan yang benar adalah هللا. Yang kedua mempunyai
arti pemimpin ( seperti di bait ini). Dan yang ketiga سيدmempunyai arti bos atau
pemilik sesuatu ( seperti kata انا سيد فالنaku adalah bosnya orang ini / aku pemilik
hamba ini). Adapun yang dikehendaki dari الكونينadalah dunia dan akhirat.
Sedangkan yang dikehendaki dari الثقلينadalah jin dan manusia, disebut dengan
الثقلينkarena asli maknanya adalah berat yang menunjukkan betapa berat dosa
manusia dan jin akibat dari maksiat yang dilakukan. Atau diartikan dengan makna
banyak karena jin dan manusia itu jumlahnya sangat banyak hingga memenuhi
semua penjuru bumi. Sedangkan arti dari الفريقينitu adalah dua kelompok yang
disini isinya hampir sama dengan arti الثقلين.
Bait ini adalah sanjungan buat baginda nabi محمد صلى هللا علي*ه وسلمyang menjadi
pemimpin semua golongan dan pemimpin semua alam, bahkan pemimpin semua
makhluk yang ada.
َأ َأ
َن ِبّيَن ا ْاآلِمُر الّناِهي َف اَل َح ٌد ۞ َبَّر ِفْي َق ْو ِل َال ِم ْن ُه َو َال َن َع ِم
24
Baginda Nabi adalah sang penganjur kebaikan dan pencegah kemungkaran,
maka tak seorang pun # yang lebih baik perkataannya dari pada Baginda Nabi
saat menolak dengan kata "jangan" atau saat memperolehkan dengan kata "ia".
Keterangan: Definisi Nabi adalah orang laki-laki yang mendapat wahyu dari هللا
untuk dirinya sendiri. Sedangkan Rosul adalah orang laki-laki yang mendapat
wahyu dari هللاuntuk dirinya sendiri dan diperintahkan untuk menyampaikan
risalahnya kepada umat. Tetapi terkadang kata nabi itu juga bisa dikehendaki
makna rosul seperti di bait ini ( )نبينا, sebab penyair menambahkan kata اآلمرyang
memerintah dan الناهيyang mencegah, keduanya adalah sifat yang menjadi
pembeda dari makna nabi yang asli, karena kedua sifat tersebut adalah sifat yang
melekat pada para rosul.
Baginda nabi adalah orang yang tegas dalam memerintah kebaikan dan
mencegah memungkaran. Dan biasanya seorang ( penguasa ) yang mempunyai
otoritas tersebut itu akan berlaku arogan dalam menegakkan perintahnya atau
larangannya. Sifat keras yang condong pada kekejaman itu sering dilihat dari
penguasa yang seperti itu. Tetapi hal itu tidak berlaku untuk Baginda Nabi yang
dalam memerintah kebaikan ataupun melarang kemungkaran itu tetap menjaga pri
kemanusiaan ( iseh ngewongno wong / memanusiakan manusia). Padahal
Baginda Nabi sangat terkenal dengan sebutan pemberani dan tegas, عن علي رضي
وكان من أش**د، وه*و أقربنا إلى الع**دو، لقد رأيتنا يوم بدر ونحن نلوذ برسول هللا صلى هللا علي*ه وسلم:هللا عنه قال
الَّن اس يومئذ بأًساDari sayyidina Ali كرم هللا وجههberkata: kita benar-benar melihat ( saat
perang badar ) terjadi semuanya itu berlindung dibalik رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلم,
sedangkan beliau itu adalah orang yang terdekat dengan musuh. Baginda Nabi
saat itu adalah orang yang paling pemberani. Akan tetapi keberanian
( ketegasan ) beliau itu tidak menimbulkan kekerasan sama sekali ( sama juga
kekerasan fisik ataupun kekerasan verbal ). Baginda nabi adalah manusia yang
paling lemah lembut dan ramah tamah. Saat beliau memerintahkan sesuatu atau
diminta untuk memberikan sesuatu dan beliau mengatakan "ia" maka beliau akan
konsisten dengan perkataan tersebut. Demikian juga saat beliau melarang
sesuatu dengan berkata: "Jangan melakukan sesuatu itu!" atau beliau berkata:
"Tidak" saat dimintai sesuatu, maka beliau juga tidak akan goyah atas pendirian
tersebut. Sebuah pendirian kokoh yang patut menjadi contoh bagi semuanya.
ْل
ُه َو ا َح ِبْيُب اَّلِذْي ُتْر َج ى َشَفاَع ُتُه ۞ ِلُك ّل َه ْو ٍل ِمَن اِأْلْه َو اِل ُم ْق َت ِح ِم
Dialah ( Baginda Nabi ) kekasih yang diharapkan syafa'atnya # karena adanya
perkara yang menakutkan dari beberapa perkara yang mencekam.
Keterangan: Lafal حبيبitu bisa digunakan dalam dua صيغةartinya dua penggunaan
kata. Yang pertama: حبيبdigunakan sebagai اسم فاعلmenggunakan makna محب
artinya orang yang mencintai. Kedua ح***بيبdigunakan sebagai اسم مفع***ول
menggunakan makna محبوبartinya orang yang dicintai. Dan dalam bait ini kedua
25
makna tersebut bisa digunakan untuk Baginda Nabi. Karena saat digunakan
sebagai اسم فاعلmaknanya adalah Baginda Nabi itu orang yang mencintai هللا
sebagai tuhannya dan mencintai umatnya sebagai bentuk cintanya beliau kepada
هللا, dengan bukti perjuangannya dalam menegakkan agama ini didasarkan atas
rasa rahmatnya serta cinta kasih dan sayangnya yang amat besar kepada
umatnya, sesuai gambaran ayat َلَقْد َج ٓاَء ُك ْم َر ُس وٌل ِّمْن َأنُفِس ُك ْم َع ِز ي*ٌز َع َلْي ِه َم ا َع ِنُّت ْم َح ِر يٌص َع َلْي ُك م
ِبٱْلُمْؤ ِمِنيَن َر ُءوٌف َّر ِحيٌمSungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan ( keimanan
dan keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-
orang mukmin.
Dan saat digunakan اسم مفعولmaknanya adalah baginda nabi itu adalah orang yang
layak di cintai oleh siapapun ( manusia, jin dan seluruh alam semesta) karena
beliau adalah اصل كل موج**ودsumber dari segala makhluk yang wujud ( seperti
keterangan sebelumnya). Sehingga Baginda Nabi itu layak di harapkan
syafa'atnya oleh siapapun didunia maupun di akhirat kelak, atas beberapa
problem menakutkan yang sedang di hadapi saat itu ( terlebih beberapa problem
menakutkan yang berat ) ترجى شفاعته لكل هول من االهوال مقتحم.
Arti syafa'at yaitu meminta pertolongan atau kebaikan kepada orang lain sebab
adanya kebutuhan terhadap suatu hal yang sedang dihadapi. Syafa'atnya Baginda
Nabi itu terbagi menjadi beberapa bagian: Pertama itu syafa'atnya Baginda yang
mulia saat berada di فصل القضاءyaitu saat manusia di giring di padang mahsyar
yang semuanya sibuk dengan aneka problem yang sedang dihadapi. Sampai ada
riwayat yang menyebutkan bahwa satu orang dengan yang lainnya itu tidak akan
peduli karena saking dahsyatnya kepanikan saat itu. Disaat itulah Baginda Nabi
berhak memberi syafa'at yang disebut dengan الشفاعة العظمى/ syafa'at yang agung
yang disebut dengan المقام المحمود/ tempat yang dipuji. Karena semua orang dari
yang paling pertama sampai yang paling akhir itu memuji baginda nabi ( seperti
tambahan keterangan yang akan datang ). Dan الش**فاعة العظمىini khusus untuk
Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم. Yang kedua yaitu syafa'at baginda nabi kepada
sekelompok orang yang bisa masuk ke surga tanpa hisab, artinya tanpa di hitung
sama sekali. Mereka setelah bangun dari kuburnya langsung di masukkan ke
dalam surganya tanpa mengetahui / melalui hitungan apapun. Dan syafa'at ini
juga khusus untuk Baginda Nabi. Yang ketiga yaitu syafa'at Baginda Nabi kepada
sekelompok orang yang semestinya mereka masuk neraka terlebih dahulu, tetapi
sebab syafa'at tersebut mereka langsung masuk surga. Dan syafa'at ini juga
khusus untuk Baginda Nabi. Yang keempat yaitu syafa'at Naginda nabi kepada
sekelompok orang yang telah masuk neraka hingga akhirnya mereka bisa masuk
surga lantaran syafa'at tersebut. Dan syafa'at ini tidak khusus untuk Baginda Nabi.
Tetapi juga untuk selain Baginda Nabi meliputi para ulama, para aulia / wali
walinya هللا, orang orang yang mati syahid dll. Yang kelima yaitu syafa'at Baginda
Nabi pada sekelompok orang untuk menaikkan derajatnya atau kelasnya didalam
surga. Dan menurut imam nawawi: syafa'at ini juga tidak khusus untuk Baginda
26
Nabi, tetapi yang lainnya pun bisa. Yang keenam yaitu syafa'at Baginda Nabi
pada sebagian orang kafir dalam meringankan siksa neraka kepada mereka,
seperti syafa'at Baginda Nabi kepada pamannya abu lahab yang jarinya bisa
keluar air sebab gembiranya abu lahab disaat kelahiran baginda nabi sehingga ia
memerdekakan budak perempuannya yang bernama tsuwaibah alaslamiyyah
untuk menyusui baginda saat baru lahir.
Mencintai Baginda Nabi itu hukumnya wajib, terlebih untuk meraih kesempurnaan
iman ( oleh sebab itu pengakuan kepada beliau itu menjadi syarat iman dalam
syahadat ). Ada sebuah riwayat dari sayyidina Umar رضي هللا عنهsaat matur kepada
baginda nabi: النت احب الي من مالي وولدي والناس اجمعين دون نفسيsungguh engkau itu lebih
aku cintai mengalahkan hartaku, anakku dan semua manusia kecuali diriku, فقال له
عليه الصالة والسالم ال يكمل ايمانك ح**تى اكون احب الي*ك من نفسك التي بين جنبي*كlalu Baginda Nabi
berkata: tidak sempurna imanmu sehingga aku itu lebih engkau cintai
mengalahkan dirimu sendiri, فق***ال عمر رض***ي هللا عنه النت احب الي من نفسيkemudian
sayyidina umar berkata: Sungguh engkau Baginda Nabi itu lebih aku cintai dari
pada diriku sendiri, فقال له عليه الصالة والسالم قد كمل اذا ايمانكlalu baginda nabi berkata:
jika demikian maka benar-benar telah sempurna imanmu. Dan dalam riwayat yang
lain juga disebutkan
َال ُي ْؤ ِمُن َأَح ُد ُك ْم َح َّت ى َأُك وَن َأَح َّب ِإَلْي ِه ِمْن َو َل ِدِه َو َو اِل ِدِه َو الَّن اِس َأْج َم ِعيَنTidak seorang pun di antara
kalian beriman ( dengan iman yang sempurna ) sampai aku ( Baginda Nabi ) ﷺ
lebih dicintainya daripada anaknya, orangtuanya, dan seluruh umat manusia.
ْل
َد َع ا ِإلَي ِهللا َف ا ُمْس َت ْم ِس ُك وَن ِبِه ۞ ُمْس َت ْم ِس ُك وَن ِبَح ْب ٍل َغ ْي ِر ُم ْن َفِص ِم
Baginda nabi mengajak kepada هللا, maka siapapun yang yang berpegangan teguh
padanya # berarti dia telah berpegangan pada tali yang takkan putus.
Keterangan: Baginda Nabi adalah orang yang mengajak semua hamba untuk
masuk kepada agama هللاyaitu islam, sebagaimana gambaran ayat ُقْل َٰه ِذِهۦ َس ِبيِلٓى َأْد ُع ٓو ۟ا
ِإَلى ٱِهَّللۚ َع َلٰى َبِص يَر ٍة َأَن ۠ا َو َم ِن ٱَّت َبَع ِنىۖ َو ُس ْب َٰح َن ٱِهَّلل َو َم ٓا َأَن ۠ا ِمَن ٱْلُم ْش ِر ِكيَنKatakanlah: "Inilah jalan
( agama )ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak ( kamu ) kepada
هللاdengan hujjah yang nyata, Maha Suci هللاdan aku tiada termasuk orang-orang
yang musyrik". Dan ayat ادع الىالى سبيل ربكajaklah ( semuanya ) kejalan tuhanmu
( yakni islam). Dan barang siapa yang telah beriman maka ia telah berpegangan
pada tali yang kuat, فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن باهلل فقد استمسك بالعروة الوثقى ال انفصام لهاbarang
siapa yang ingkar kepada tagut ( maksudnya setan atau berhala, dipakai untuk
tunggal dan jamak) dan dia beriman kepada هللاmaka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada simpul tali yang teguh kuat ( ikatan tali yang kokoh) yang tidak
akan putus-putus.
Dalam baitnya penyair menggunakan kata فالمستمسكونyang artinya berpegangan,
padahal kata yang sesuai dengan lafal depannya ( دعاyang artinya mengajak )
adalah kata فالمجيبونyang artinya orang yang memenuhi atau merespon panggilan
tersebut. Karena kalau hanya memenuhi atau merespon panggilan itu saja
27
dengan ucapan tidak cukup untuk menyelamatkan yang bersangkutan dari
beberapa kerusakan atau mara bahaya. Sebab barangsiapa yang ingin selamat
dari kerusakan atau mara bahaya ( beberapa perkara yang mencekam seperti
diatas ) itu maka haruslah berpegangan dengan ajaran agama Baginda Nabi yang
disebut dalam bait ini dengan kata بحبل غير منفصمdan disebut juga dalam ayat
dengan kata بالعروة الوثقى ال انفصام لها.
Keterangan: Lafal ( خلقdengan dibaca fathah خdan di sukun لnya ) itu maknanya
adalah bentuk fisik. Sedangkan lafal ( خلقdengan dibaca dhommah خdan لnya)
itu maknanya adalah budi pekerti yang baik seperti malu, dermawan, pandai,
belas kasihan kepada orang lain, bijaksana, adil, santun, mampu mengendalikan
diri dll. Jadi Baginda Nabi itu mempunyai nilai lebih dalam sifat sifat diatas
mengalahkan para Nabi yang terdahulu, apalagi yang selain para Nabi. Sebab
semua sifat kesempurnaan manusia itu terdapat pada diri baginda nabi. Bahkan
menurut sebagian ulama mengatakan: sesungguhnya kesempurnaan iman
seseorang itu jika dia meyakini bahwa tidak ada yang bisa mengumpulkan sifat
kesempurnaan manusia yang seperti diatas itu kecuali Baginda Nabi محمد صلى هللا
عليه وسلم. Tetapi apakah keyakinan ini tidak bertentangan dengan dawuh beliau
dalam salah satu riwayat: ال تفض**لوا بين االنبي**اءjangan kalian mengutamakan satu
diantara para Nabi. Maka dijawab: bahwa yang tidak boleh adalah mengutamakan
salah satu para Nabi yang ada unsur merendahkan Nabi yang lain. Dan disini si
penyair itu tidak ada maksud seperti itu ( merendahkan yang lain). Karena kita اهل
السنة والجماعةberkeyakinan bahwa semua para Nabi itu mempunyai sifat
kesempurnaan, semua para nabi itu bersifat معصومartinya dijaga dari melakukan
dosa. Tetapi dalam hal ini Baginda Nabi محمدitu mempunyai nilai lebih dalam sifat
kesempurnaan itu. Karena berdasarkan ayat ِتْلَك الُّر ُسُل َف َّض ْلَن ا َب ْع َض ُهْم َع َلٰى َب ْع ٍض ۘ ِم ْن ُهْمPara
Rasul itu Kami lebihkan sebagian atas lainnya ( yaitu dengan memberi mereka
keistimewaan yang tidak diberikan kepada lainnya). Dan juga hadits yang
menceritakan tentang kisah اسراء معراجnya baginda nabi.
َأ ْل
َو ُكُّلـــــُهْم ِمْن َر ُسوِل ِهللا ُم َت ِم ٌس ۞ عْر ًفا ِمَن الَب ْح ِر ْو َر ْشًفا ِمَن الِّد َي ِم
Dan semua para nabi itu mengambil dari رسول هللا# seciduk air lautan ilmunya
ataupun setetes hujan dari kesantunannya.
Keterangan: Seakan bait ini merupakan alasan untuk bait sebelumnya. Mengapa
Baginda Nabi itu lebih unggul daripada para Nabi yang terdahulu? Karena para
Nabi terdahulu itu meneguk ilmu dari Baginda Nabi dengan perumpamaan
28
mengambil seciduk dari air laut atau setetes dari air hujan yang sedang turun.
Demikian itu perbandingan ilmunya Baginda Nabi yang sangat luas seperti lautan
dan limpahan air hujan. Dan dalam bait ini juga menunjukkan masing masing
orang ( secara umum ) yang dalam mengambil ilmu dari Baginda Nabi, itu ada
yang mendapat banyak dan ada pula yang mendapat sedikit. Para Nabi / Rosul
yang ulul'azmi dan para sahabat yang agung-agung ( misalnya ) itu olehnya
mengambil atau mendapatkan ilmu pastilah banyak, sehingga dalam perilaku,
keimanan dan ibadahnya itu mampu bersanding dengan Baginda Nabi. Tetapi
Bukan berarti yang mendapatkan sedikit itu terus rendah derajatnya ( bukan itu
yang dimaksud ). Karena walaupun yang diambil dari Baginda Nabi itu di anggap
sedikit tetapi bagi siapa saja yang mendapatkannya itu adalah limpahan anugerah
yang sangat besar, indah dan sangat mulia ( seperti iman ). Sebab sedikitpun nilai
iman itu tidak bisa di bandingkan dengan dunia seisinya ِإَّن اَّلِذيَن َكَف ُروا َلْو َأَّن َلُهْم َم ا ِفي
اَأْلْر ِض َج ِميًع ا َو ِم ْث َل ُه َمَع ُه ِلَي ْف َت ُدوا ِب ِه ِمْن َع َذ اِب َي ْو ِم اْلِقَي اَم ِة َم ا ُتُقِّب َل ِم ْن ُهْم ۖ َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌمSesungguhnya
orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini
seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu ( pula ) untuk menebusi diri mereka
dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya ( tebusan itu ) tidak akan diterima dari
mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.
ْل ْل َأ
َو َو اِقُفوَن َلَد ْيـــــــــــــــــِه ِع ْن َد َح ِّد ِه ِم ۞ ِمْن ُنْقَط ِة ا ِع ِم ْو ِمْن َش ْك َلِة اَلِح َك ِم
Dan para Nabi itu berdiri disisi رسول هللاpada puncak mereka # mengharap setitik
ilmu dan sepotong hikmah.
Keterangan: Para Nabi didalam puncak ilmu dan hikmahnya itu hanya setitik ilmu
di bandingkan dengan ilmunya هللاdan sepotong hikmah di bandingkan dengan
hikmahnya هللا, jadi ilmu dan hikmahnya para Nabi yang terdahulu itu bersifat
terbatas, ( apalagi selain Nabi seperti kita manusia biasa) seperti gambaran ayat
وما أوتيتم من العلم إال قليالdan kalian tidak diberi ilmu kecuali sedikit. ُقل َّلْو َك اَن ٱْلَب ْح ُر ِم َد اًد ا
ِّلَك ِلَٰم ِت َر ِّبى َلَن ِفَد ٱْلَب ْح ُر َقْب َل َأن َت نَف َد َك ِلَٰم ُت َر ِّبى َو َل ْو ِج ْئ َن ا ِبِم ْث ِلِهۦ َم َد ًد اArtinya: Katakanlah: Sekiranya
lautan menjadi tinta untuk ( menulis ) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis ( ditulis ) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu ( pula ). Sedangkan ilmu dan hikmahnya
baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلمitu selalu bisa mengalami peningkatan.
ُث ِّذ
َفْه َو ال ْي َت َّم َم ْع َن اُه َو ُصـــــــْو َر ُتُه ۞ ّم اْص َط َفاُه َح ِبيْــــــــــــــًبا َب ــاِر ُئ الَّنَس ِم
Maka dialah Baginda Nabi yang sempurna batin dan lahirnya # kemudian beliau
terpilih sebagai kekasih هللاpencipta manusia.
Keterangan: Bait ini adalah cabang penjelasan dari bait sebelumnya ( )فاق النبيين الخ
walaupun dari segi urutan itu di balik. Sebab isi dari lafal معناهyang berada di
depan itu adalah kesempurnaan baginda nabi yang batin yang disebutkan dalam
bait diatas dengan lafal ( خلقdi baca dhommah خdan لnya ), sementara isi lafal
29
صورتهadalah kesempurnaan baginda nabi dari segi fisiknya yang disebutkan
dalam bait diatas dengan lafal ( خلقdibaca fathah خnya dan di sukun لnya).
Sehingga baginda nabi itu layak menjadi orang yang dipilih oleh هللاmengalahkan
yang lainnya.
ْل
ُم َنَّز ٌه َع ْن َش ِر يٍك ِفْي َمَح ــــــاِس ِنِه ۞ َف َج ْو َه ُر ا ُحْس ِن ِفِيِه َغ ْيُر ُم ْن َقِس ِم
Baginda adalah sang Nabi yang di bersihkan dari persamaan dalam segala
kebaikan # Maka mutiara kebaikan pada diri baginda nabi itu tak mungkin terbagi.
Keterangan: Dalam nilai kebaikannya Baginda Nabi itu tidak ada bandingannya.
Mutiara kebaikan yang berada pada diri Baginda Nabi yang mulia itu tidak bisa di
bagi antara beliau dan yang lainnya.
Jadi kata منزه عن شريكitu adalah isim نكرةyang berada pada urutan kata نفيsecara
makna, yang sifatnya atau isi kandungnya itu menjadi umum dan menyeluruh.
Karena kata tersebut itu bisa diubah menjadi ال يوجد شريك في محاسنهtidak di temukan
satupun yang sepadan dengan Baginda Nabi dalam kebaikannya. Maka jika ada
pertanyaan: Lalu bagaimana dengan derajat para Nabi dan Rasul yang lainnya,
sementara kenabian dan kerosulannya itu sama? Maka jawabannya adalah bait :
من نقطة العلم او من شكلة الحكم# ووافقون لديه عند حدهم
Dan bagaimana pula dengan ketampanan nabi yusuf عليه السالمyang terkenal itu?
Maka jawabannya adalah: ketampanan nabi yusuf itu bisa menimbulkan fitnah
( seperti gambaran cerita yang ada di surat Yusuf ). Sementara ketampanan
baginda nabi itu tertutupi oleh keagungannya yang menyebabkan orang lain tidak
terkena fitnahnya. Aura kehaebahan beliau itu bahkan menjadikan orang yang
memandangnya bisa merasakan kesejukan yang tiada tara, sebab aura tersebut
adalah aura yang luar biasa.
َد ْع َم ااّد َع ْت ُه الَّن َص اٰر ى ِفي َن ِبّيِه ِم ۞ َو اْح ُك ْم ِبَم ا ِش ْئ َت َم ْد ًح ا ِفْيِه َو اْح َت ِك ِم
Tinggalkanlah beberapa tuduhan orang nasrani tentang nabi-nabi mereka # Dan
tetapkanlah pada Baginda Nabi untaian pujian apapun yang kau suka baginya.
Keterangan: Bait ini seakan menjadi penjagaan atau benteng dari bait sebelumnya
( ) منزه عن ش**ريك الخyang secara makna bisa di salah artikan seperti apa yang
difahami oleh orang orang nasrani kepada nabinya عيسى عليه السالم. Mereka orang-
orang nasrani dalam mengagungkan Nabinya itu sampai mengatakan bahwa Nabi
Isa adalah putra tuhan, atau Nabi Isa adalah tuhan ketiga dari tiga tuhan yang
ada, atau anggapan yang lainnya. Dan anggapan seperti itu jelas tidak benar,
karena mereka telah mengakui bahwa Isa itu adalah Nabi sedangkan Nabi itu
tidak mungkin menjelma jadi tuhan. Sebab tidak mungkin status Nabi dan Tuhan
itu menjadi satu. Dan anggapan seperti itu dalam sebuah istilah disebut dengan
غلوatau تطرفyang artinya keterlaluan dalam memuji. Sehingga baginda nabi
bersabda: ال تطروني كما اطرت النصارى المسيح ولكن قولوا عبدهللا ورسولهjanganlah kalian
30
memujiku secara berlebihan seperti orang orang nasrani memuji kepada عيسى
المسيح, tetapi katakanlah bahwa aku adalah hamba هللاdan Rasulnya. Lalu
bagaimana cara memuji Baginda Nabi dengan pujian yang benar? Yaitu dengan
memuji Baginda Nabi dengan pujian yang layak terhadap makomnya yang mulia
dan mengandung hikmah di dalamnya. Yakni pujian yang di situ tidak ada unsur
penciptaan atau sifat sifat yang khusus di miliki oleh هللا سبحانه وتع**الىseperti
menghidupkan, mematikan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu setelah bait ini
penyair berkata:
َو اْن ُسْب ِإَلي َذ اِتـــــــــــــِه َم ا ِش ْئ َت ِمْن َش َر ٍف ۞ َو اْن ُسْب ِإلٰى َقْد ُرُه َم ا ِش ْئ َت ِمْن ِع َظ ِم
Dan nisbatkanlah bentuk kemuliaan pada dzatnya Baginda Nabi sesukamu # Dan
nisbatkanlah kepada martabat Baginda Nabi segala keagungan yang engkau
kehendaki.
Keterangan: Bait ini adalah penjelasan sekaligus perincian dari bait sebelumnya.
Sehingga sebagian naskah bait ini ada yang menggunakan huruf فdi depannya (
) فانسبdan ada pula yang menggunakan huruf وdi depannya ( ) وانسب. Yang
artinya: maka ( dan ) nisbatkanlah beberapa bentuk kemuliaan pada dzatnya
Baginda Nabi meliputi kulitnya putih bersih kemerah-merahan, baunya wangi
( padahal tidak memakai minyak wangi), keringatnya harum mengalahkan
harumnya segala parfum َق اَل َأَن ٌس َم ا َش َم ْم ُت َع ْن َب ًر ا َق ُّط َو اَل ِمْس ًك ا َو اَل َش ْي ًئ ا َأْط َيَب ِمْن ِر يِح َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى
ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو اَل َمِس ْس ُت َش ْي ًئ ا َق ُّط ِد يَب اًج ا َو اَل َح ِر ي*ًر ا َأْلَيَن َم ًّس ا ِمْن َر ُس وِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَمsayyidina
anas berkata; "Minyak misik dan minyak ambar atau sesuatu yang lain yang
pernah saya cium, tidak ada yang melebihi semerbak wanginya badan beliau
Baginda Nabi, " Dan tidaklah saya menyentuh sesuatu, baik berupa sutera atau
yang lainnya yang lebih halus dari pada telapak tangan beliau Baginda Nabi.
Dan berikut adalah sebagian dari ciri ciri fisik Beliau yang menjadi manusia paling
sempurna bentuk tubuhnya,
• Perangainya, memiliki tubuh dan sifat-sifat yang luhur.
• Ukuran tubuhnya sedang
• Putih kemerah-merahan warna kulitnya.
• Lebar matanya, bercelak.
• Tebal bibirnya, kedua alisnya tipis dan panjang.
• Gigi serinya renggang, mulutnya lebar dan bagus.
• Dahinya lebar dan berdahi bulan muda.
• Datar pipinya, hidungnya tampak sedikit tinggi dan mancung.
• Berdada bidang,
• Telapak tangannya lebar,
• Tulang persendiannya besar, daging tumitnya sedikit,
• Jenggotnya tebal, kepalanya besar, rambutnya sampai ke daun telinga.
• Di antara bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya.
31
• Peluhnya jernih bagaikan mutiara, dan baunya lebih semerbak daripada
harumnya minyak katsuri.
• Cara jalan beliau tenang, seolah-olah beliau turun dari tempat yang tinggi.
• Bila beliau menjabat tangan orang dengan tangannya yang mulia, orang itu
mendapati bau semerbak darinya sepanjang hari.
• Bila beliau meletakkan tangannya di atas kepala anak-anak, diketahuilah
sentuhannya pada anak itu di tengah anak-anak lainnya (Bila anak yang telah
disentuh kepalanya itu kembali bermain dengan kawan-kawannya, dapat diketahui
mana anak yang baru diusap kepalanya karena harumnya).
• Wajah beliau yang mulia cemerlang seperti cemerlangnya bulan di malam
purnama.
Adapun diantara budi luhur dan ketinggian derajat Baginda Nabi adalah pemaaf,
dermawan, bijaksana dan di gambarkan oleh sayyidah aisah رض**ي هللا عنهاsaat
ditanya tentang akhlak Baginda Nabi, maka beliau menjawab: كان خلقه القرآنakhlak
Baginda Nabi adalah seluruh isi alquran ( karena sulitnya mendefinisikan satu
persatu akhlak beliau ). Yang juga telah di abadikan dalam alquran وانك لعلى خلق عظيم
dan sesungguhnya engkau itu benar benar diatas akhlak yang agung. Dan untuk
lebih mengenal serta memahami akhlak beliau ( terlebih mengikuti jejaknya )
maka alangkah baiknya mendalami beberapa nama yang di miliki oleh baginda
nabi yang berjumlah 201 seperti yang tertera dalam kitab دالئل الخيرات.
َف ِإّن َف ْض َل َر ُسـوِل ِهلَّلا َلْي َس َلُه ۞ َح ٌّد َفُيْع ِر َب َع ْن ُه َن ـــــــــــــــاِط ٌق ِبَفـــــِم
Karena keutamaan baginda nabi itu tiada tepi batasnya # Sehingga tak satupun
yang bisa mengurai dengan kata-kata.
Keterangan: Bait ini adalah alasan dari bait sebelumnya yang. Mengapa boleh
menisbatkan kemuliaan Baginda Nabi dengan sesukanya? karena keutamaan dan
kemuliaan Baginda Nabi itu tidak ada puncak batasnya. Sebab keutamaan beliau
selalu meningkat dalam kesempurnaan di setiap waktu. Dan hal itu di isyaratkan
oleh ayat ولآلخرة خير لك من االولىdan sungguh yang akhir itu lebih baik dari pada
yang pertama, ( menurut sebagian ulama isi لآلخرةadalah waktu akhir yang tak lain
adalah Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم, isi االولىadalah waktu pertama yang tak
lain adalah para nabi terdahulu ). Dan sabda beliau dalam sebuah riwayat:
ِفي اْلَي ْو ِم ِم اَئ َة َمَّر ٍة، َو ِإِّن ي َأَلْس َتْغ ِفُر َهللا، ِإَّنُه َلُيَغ اُن َع َلى َق ْلِبيSungguh terjadi pada kalbuku futur dan
aku sungguh beristighfar kepada هللاdalam sehari seratus kali. [HR Muslim].
Maksud dari يغ***انdisini adalah futur dari dzikir yang seharusnya Beliau
kontinyukan. Dan apabila رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمitu terhenti dari dzikir yang
seharusnya Beliau kontinyukan, maka hal itu beliau anggap sebagai dosa
sehingga beliau Baginda Nabi beristighfar untuk menampakkan penghambaannya
( bukan karena adanya dosa ) melainkan wujud rasa syukur kepada هللا جل جالله.
Sehingga siapapun yang ingin mensifati keutamaannya dan kemuliaannya pasti
lisannya akan kehabisan kata-kata.
32
َأ ٰأ
َلْو َن اَس َب ْت َقْد َر ُه َي ــــــــــاُتُه ِع َظ ًما ۞ ْح َي ا أْس ُمُه ِحَي ُيْد ٰع ى َد اِر َس الِّر َم ِم
Andai saja keagungan mukjizat Baginda Nabi itu sama dengan ketinggian
derajatnya # Maka dengan sebutan namanya akan dapat hidup orang yang telah
hancur tulangnya.
Keterangan: Dan jika saja termasuk tanda-tanda mukjizat Baginda Nabi itu
menyamai kebesaran kedudukannya ( derajat beliau disisi ) هللاmaka tanda-tanda
mukjizat itu pasti akan dapat menghidupkan orang mati yang telah hancur tulang
belulangnya dengan memanggil tuhan atas nama dirinya. Seperti jika di ucapkan يا
هللا بمحمد احي هذا الميتwahai هللاdengan nama محمدhidupkanlah orang mati ini. Tetapi
hal seperti ini tidak terjadi. Karena setinggi apapun mukjizatnya Baginda Nabi itu
tidak bisa menyamai derajatnya, ( karena keagungan derajat baginda nabi itu lebih
agung dari pada mukjizatnya ). Seperti halnya alquran yang di baca itu jelas beda
dengan alquran yang tidak di baca. Alquran yang tidak di baca adalah كالم هللا الذي هو
المعنى القائم بذاته تعالىyakni كالم هللاyang merupakan makna yang berdiri pada dzatnya
هللا سبحانه وتعالى, itu tidak berupa huruf dan tidak pula berupa suara. Dan alquran
yang tidak di baca ini kedudukannya lebih agung dari alquran yang bisa di baca.
Karena alquran yang tidak di baca itu dihukumi قديمartinya dahulu yang tidak ada
permulaannya. Sedangkan alquran yang di baca itu di hukumi حادثartinya baru
dengan bukti adanya huruf dan suara. Hukum قديمitu lebih utama daripada yang
ح**ادث. Dan jika di sangkal: berarti nabi isa علي**ه السالمitu lebih unggul daripada
baginda nabi محمد صلى هللا علي*ه وسلمkarena nabi isa mampu menghidupkan orang
mati. Maka pendapat semacam itu bisa diberi jawaban: bahwa baginda nabi itu
tetap yang lebih utama daripada yang lainnya ( seperti keterangan diatas فاق النبيين
) الخsebab saat هللاmemberikan mukjizat kepada para nabi atau rosulnya itu di
sesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu, ( terkadang mengingat tingkat
pemikiran umat yang berada-beda sehingga dengan nasihat atau dakwah hikmah
yang tidak mereka terima, maka mukjizat di luar nalar manusia itu diberikan oleh
هللاkepada nabinya ) seperti mukjizat menghidupkan kembali orang mati. Mukjizat
semacam itu hanya bisa di lihat oleh orang atauumat saat itu. Sedangkan mukjizat
berupa alquran itu bisa di rasakan, di lihat, di amati dan di pelajari sampai
keberadaan umat terakhir. Bahkan isinya pun bisa rasakan dan di akui
kebenarannya oleh orang yang beriman dan orang yang tidak beriman sekalipun.
Artinya mukjizat baginda nabi itu ada yang bersifat spontan yaitu hanya orang saat
itu yang melihat seperti terbelahnya bulan, air mengalir dari jari jari beliau yang
bisa diminum ribuan orang, dan masih banyak mukjizat yang lainnya. Tetapi ada
pula mukjizat baginda nabi yang bersifat selamanya untuk kemanfaatan umatnya
yakni alquran yang tidak tertandingi oleh siapapun َو ِإن ُك نُتْم ِفى َر ْيٍب ِّمَّما َنَّز ْلَن ا َع َلٰى َعْبِد َن ا َف ْأُتو۟ا
ِبُس وَر ٍة ِّمن ِّم ْث ِلِهۦ َو ٱْد ُع و۟ا ُش َه َد ٓاَء ُك م ِّمن ُدوِن ٱِهَّلل ِإن ُك نُتْم َٰص ِدِقيَنDan jika kamu ( tetap ) dalam
keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami ( ) محمد,
maka buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-
33
penolongmu selain هللاjika kamu adalah orang-orang yang benar ( dalam menuduh
alquran itu buatan ) محمد.
َلْم َي ْم َت ِح َّنا ِبَم ا َت ْع َي ا اْلُع ُقـــْو ُل ِبِه ۞ ِحْر ًصا َع َلْي َن ا َف َلْم َن ْر َت ـْب َو َلْم َن ِه ْم
Baginda Nabi takkan menguji kita dengan apa yang tak terjangkau oleh akal
manusia # Karena sangat cintanya kepada kita dengan memperoleh cahaya
hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa.
Keterangan: Baginda Nabi itu tidak pernah menguji umatnya dengan sesuatu yang
tidak bisa di jangkau oleh akal atau kemampuan berfikir manusia biasa. Karena
Baginda Nabi itu sangat mengharapkan cahaya hidayah bagi umatnya. Dalam
surat alkahfi disebutkan َف َلَع َّل َك َٰب ِخ ٌۭع َّنْف َس َك َع َلٰٓى َء اَٰث ِر ِه ْم ِإن َّلْم ُيْؤ ِم ُن و۟ا ِبَٰه َذ ا ٱْلَح ِديِث َأَس ًفاmaka
barangkali engkau ( ) محمدakan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah
mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-
Qur'an). Ajaran yang dibawa oleh Baginda Nabi itu adalah ajaran yang sederhana
( ajaran yang lembut ), ajaran yang jelas kemanfaatannya untuk semua makhluk
hidup ( terlebih bagi manusia ). انما بعثت بالحنيفي*ة السمحةsesungguhnya aku diutus
dengan agama yang lurus (melenceng dari kebatilan) lagi mudah, الحنفيةberasal
dari kata حنفyang berarti cenderung kepada kebaikan. يريد هللا بكم اليسر وال يريد بكم العسر
artinya: هللاmenghendaki bagi kalian kemudahan dan tidak menghendaki bagi
kalian kesukaran. Dan jika ada pertanyaan: Mengapa didalam alquran ada ayat
متش*ابهةyaitu beberapa ayat yang tidak di ketahui makna asli atau takwilannya?
Maka di jawab: yang tidak di uji adalah aturan yang berkaitan dengan hukum atau
isi ajaran yang melebihi batas akal manusia, sedangkan ayat متش**ابهةitu tidak
berkaitan dengan hal itu sama sekali, sebagaimana firmannya ال يكلف هللا نفسا إال وسعها
tidaklah هللاitu membebani kepada seseorang kecuali pada batas kemampuannya.
Jadi jelas dan tidak di ragukan lagi bahwa semua yang di bawa oleh Baginda Nabi
itu untuk kebaikan semuanya.
Keterangan: Setelah penyair mengabarkan di bait yang atas bahwa lisan siapapun
akan kehabisan kata-kata dalam mensifati keutamaan baginda nabi ( فان فضل رسول
) هللا ليس له حد فيعرب عنه ناطق بفم, maka di bait ini penyair mengabarkan bahwa: akal
manusia siapapun itu tidak akan bisa memahami dan menemukan hakikat
kesempurnaan Baginda Nabi yang sesungguhnya. Karena beliau telah diberi oleh
هللاbeberapa keistimewaan yang tidak diberikan kepada yang lainnya. Seperti
kekhususan dalam makrifatnya ( mengenal ) هللا تع**الى, rahasia rahasia ilahiyyah
( rahasia tentang ketuhanan yang juga khusus di berikan kepada baginda nabi
34
seperti saat mi'roj ). Semuanya rapuh dan lemah untuk memahami makna hakikat
tersebut, sama juga pemahaman itu dari jarak yang terdekat yaitu masa saat itu,
atau jarak yang sangat jauh yaitu masa yang sudah sangat jauh dari Baginda Nabi
( seperti zaman sekarang ). Atau pemahamannya ahli ظاهرyakni orang orang yang
melihat baginda secara langsung lahiriyahnya dengan mata kepala dan ahli باطن
yakni orang orang yang melihat baginda nabi dengan menggunakan mata hati.
Semuanya takkan bisa menemukan hakikat makna tersebut, sebab keagungan
Baginda Nabi yang tak terhingga.
Keterangan: Baginda Nabi itu ibarat matahari yang jika dilihat dari jarak jauh ia
akan kelihatan kecil, seakan ia hanya sebatas bundaran cermin yang berada di
hadapan orang yang menggunakannya, atau sebesar tameng prajurit perang yang
berada di tangannya. Tetapi sesungguhnya matahari itu sangat besar, bahkan
menurut ahli astronomi: matahari itu lebih besar dari bumi yang di tempati
manusia, ( bahkan ada pula yang mengatakan bahwa: besarnya matahari itu
seratus enam puluh kali lipat dari besarnya bumi ). Sehingga tidak mungkin
rasanya manusia mengetahui hakikat besarnya matahari yang sesungguhnya.
Demikian pula Baginda Nabi, yang diketahui oleh manusia adalah sebagian kecil
saja dari jati diri beliau sesungguhnya. Manusia hanya mengenal sebagian luarnya
saja, tidak bisa seluruhnya. Apalagi yang di dalam diri beliau, maka pengetahuan
mengenai beliau tentang apa-apa yang didalam itu pastilah lebih sedikit.
Baginda Nabi itu laksana matahari yang menerangi jagad raya. Baginda Nabi itu
laksana bulan purnama yang terlihat indah dan selalu di tunggu kedatangannya.
Baginda nabi itu adalah cahaya diatas segala cahaya.
انت نور فوق نور# انت شمس انت بدر
Manusia setiap hari membutuhkan sinar matahari untuk segala kebutuhan hidup.
Demikian pula, manusia membutuhkan Baginda Nabi untuk menjalani hidup yang
lurus, baik dan benar, ٱْه ِد َن ا ٱلِّص َٰر َط ٱْلُمْس َت ِقيَمTunjukilah kami jalan yang lurus.
Manusia juga membutuhkan bulan untuk mengetahui hitungan dan perbedaan
jumlah hari yang berkaitan dengan segala urusan ibadah serta kebutuhan hidup.
Demikian pula, manusia membutuhkan Baginda Nabi untuk menghitung
perjalanan hidup dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Karena Baginda Nabi
adalah cahaya diatas segala cahaya. Jika manusia ingin mendapatkan
ketenangan jiwa, hati yang bersih, akhlak yang mulia, kehidupan yang teratur,
maka ikutilah cahaya ajaran baginda nabi. Pasti di jamin selamat dunia dan
akhirat.
ْل ُل
َو َك ْي َف ُيْد ِر ُك ِفي الّد ْن َي ا َح ِقيَقَت ُه ۞ َق ْو ٌم ِنَي اٌم َت َس ّلْو ا َع ْن ُه ِبا ُح ِم
35
Dan bagaimana mungkin hakikat Baginda Nabi bisa di ketahui semasa didunia #
Sedangkan mereka sudah merasa lega jumpa nabi walau dalam sekilas mimpi.
Keterangan: Bait ini seakan adalah alasan dari bait اعيا الورى فهم معناه… الخ. Mengapa
semua makhluk itu tidak mampu memahami hakikat Baginda Nabi? Karena
mereka saat didunia ini sudah merasa puas dengan hanya berjumpa dengan
Baginda Nabi lewat mimpinya saja. Sebab adanya riwayat
َو َال َي َت َم َّث ُل الَّش ْي َط اُن ِبي، َم ْن َر آِني ِفي الَم َن اِم َف َس َيَر اِني ِفي الَي َقَظ ِةBarangsiapa melihatku dalam mimpi
maka ia akan bertemu denganku dalam keadaan terjaga dan setan tidak dapat
menyerupaiku (HR Bukhari). Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang pernah
mimpi bertemu baginda nabi adalah orang yang terpilih.
Adapun ketika di akhirat maka para makhluk itu bisa menemukan sekaligus
mengetahui hakikat besarnya derajat Baginda Nabi. Karena saat itu semuanya
telah sadar, semua tabir telah terbuka dan mereka mempunyai penglihatan yang
sempurna, sehingga mampu menemukan beberapa hakikat dan rahasia yang
tersembunyi dari Baginda Nabi. Sebagaimana riwayat الناس نيام فاذا ماتوا انتبهواmanusia
itu dalam kondisi tertidur, maka disaat mati itulah mereka baru sadar. Arti ني**ام
tertidur adalah lupa dari melihat hakikat yang ada. Arti انتبهواsadar adalah mereka
baru menyadari sesungguhnya tujuan hidup di dunia.
Keterangan: Bait ini masih berhubungan dengan bait اعي***ا الورى…الخ. Maka
sesungguhnya apa yang di ketahui manusia tentang derajat Baginda Nabi itu
adalah: Beliau itu manusia biasa, beliau tidaklah tuhan yang berhak untuk di
sembah, beliau juga tidak malaikat yang selalu bisa berubah bentuk. Tetapi
sesungguhnya baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلمadalah makhluknya هللاyang amat
termulia dari segala makhluk yang ada ( meliputi manusia / jin / malaikat dan yang
lainnya ). Seperti riwayat َح َّد َث َن ا ُع َب ْيُد ِهَّللا ْبُن ُموَس ى َع ْن ِإْس َم ِعيَل ْب ِن َأِبي َخ اِلٍد َع ْن َي ِز يَد ْب ِن َأِبي ِز َي اٍد َع ْن َع ْبِد
ِهَّللا ْب ِن اْلَح اِر ِث َع ْن اْلَع َّباِس ْب ِن َع ْبِد اْلُم َّط ِلِب َق اَل ُقْلُت َي ا َر ُس وَل ِهَّللا ِإَّن ُقَر ْي ًش ا َج َلُس وا َفَت َذ اَك ُروا َأْح َس اَب ُهْم َب ْي َن ُهْم َف َج َع ُل وا
َأْل
َم َثَلَك َم َث َل َن ْخ َلٍة ِفي َك ْب َو ٍة ِمْن ا ْر ِض َفَقاَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ِإَّن َهَّللا َخ َل َق اْلَخ ْل َق َف َج َع َلِني ِمْن َخ ْي ِر ِه ْم ِمْن َخ ْي ِر
َأ
ِفَر ِقِه ْم َو َخ ْي ِر اْلَف ِر يَقْي ِن ُثَّم َتَخ َّيَر اْلَقَب اِئَل َف َج َع َلِني ِمْن َخ ْي ِر َق ِبيَلٍة َّم َتَخ َّيَر اْلُبُيوَت َف َج َع َلِني ِمْن َخ ْي ِر ُبُي وِتِه ْم َف َن ا َخ ْي ُرُه ْم َن ْف ًس ا
ُث
َو َخ ْي ُرُه ْم َب ْي ًت ا َق اَل َأُب و ِع يَس ى َه َذ ا َح ِديٌث َح َس ٌن َو َع ْب ُد ِهَّللا ْبُن اْلَح اِر ِث ُه َو اْبُن َن ْو َف ٍلTelah menceritakan
kepada kami يوسف بن موسى البغ*داديtelah menceritakan kepada kami عبي*د هللا بن موسى
dari إسماعيل بن أبو خالدdari يزي*د بن أبو زي*ادdari عبد هللا بن ح*ارثdari عباس بن عبد المطلبdia
berkata; aku berkata; ! ي**ا رسول هللاsesungguhnya orang-orang Quraisy sedang
duduk-duduk dan saling menyebut garis keturunan diantara mereka, lalu mereka
menjadikan sifatmu seperti pohon kurma yang tumbuh di permukaan bumi." Maka
36
Baginda Nabi صلى هللا علي**ه وسلمbersabda: "Sesungguhnya هللاtelah menciptakan
makhluk-Nya dan menjadikan aku paling baik diantara mereka, paling baik
diantara kelompok mereka, dan paling baik diantara dua kelompok ( Arab dan
orang-orang ajam ). Kemudian Dia memilih dari berbagai kabilah tersebut dan
menjadikanku yang terbaik dari kabilah itu, lalu Dia memilih rumah-rumah dan
menjadikanku sebaik-baik rumah mereka, maka akulah yang sebaik-baik jiwa
diantara mereka dan sebaik-baik rumah di antara mereka." أبو عيسىberkata;
"Hadits ini derajatnya hasan. Dan عبد هللا بن حارثmakasudnya adalah إبن نوفل.
Dan riwayat yang lain
َح َّد َث َن ا ُم َح َّم ُد ْبُن ِإْس َم ِعيَل َح َّد َث َن ا ُس َلْي َم اُن ْبُن َع ْبِد الَّر ْح َم ن الِّد َم ْش ِقُّي َح َّد َث َن ا اْل َو ِليُد ْبُن ُمْس ِلٍم َح َّد َث َن ا اَأْلْو َز اِع ُّي َح َّد َث ِني َش َّداٌد َأُبو
َع َّماٍر َح َّد َث ِني َو اِثَلُة ْبُن اَأْلْس َق ِع َق اَل َق اَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإَّن َهَّللا اْص َط َف ى ِك َن اَن َة ِمْن َو َلِد ِإْس َم ِعيَل َو اْص َط َف ى
ُقَر ْي ًش ا ِمْن ِك َن اَن َة َو اْص َط َف ى َهاِش ًما ِمْن ُق َر ْي ٍش َو اْص َط َفاِني ِمْن َب ِني َهاِش ٍمTelah menceritakan kepada
kami محمد بن إسماعيلtelah menceritakan kepada kami سليمان بن عبد الرحمن الدمشقيtelah
menceritakan kepada kami الوالد بن مسلمtelah menceritakan kepada kami األوزاعي
telah menceritakan kepadaku شداد أبو عمارtelah menceritakan kepadaku واثلة بن األسقع
dia berkata: رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمbersabda: "Sesungguhnya هللاtelah memilih
Kinanah dari anak keturunan Isma'il dan memilih Quraisy dari Kinanah dan
memilih Hasyim dari suku Quraisy serta memilihku dari Bani Hasyim.
Dan semua ayat kenabian yang dibawa oleh para Rasul yang mulia # tak lain
hanyalah pancaran nur Baginda Nabi yang melekat pada diri mereka.
Keterangan: Lafal آيitu jama' dari lafal اي**ةyang artinya pertanda atau lebih
mudahnya adalah mukjizat. Jadi semua mukjizat yang dibawa oleh para Rosul
terdahulu itu terhubung dengan mukjizat Baginda محمد صلى هللا علي**ه وسلم, semua
mukjizat para rasul yang terdahulu itu tak lain adalah pancaran dari beliau
Baginda Nabi. Atau hal itu terhubung dengan nurnya Baginda محمد صلى هللا عليه وسلم
karena sesungguhnya segala sesuatu itu adalah manifestasi dari nur Baginda
Nabi ( seperti keterangan yang sebelumnya ). Meliputi langit, bumi, surga, neraka
dan lain sebagainya itu berasal dari nur محمد صلى هللا عليه وسلم. Mukjizat itu di katakan
nur karena mukjizat itu bisa di buat perantara seseorang untuk mendapatkan
hidayah.
Keterangan: Bait ini adalah alasan dari bait sebelumnya وكل آي اتى الرسل… الخ.
Mengapa mukjizat para rosul itu berhubungan dengan mukjizat baginda nabi?
37
Karena baginda nabi itu ibarat matahari didalam keutamaannya, sedangkan para
nabi atau rosul yang lain itu ibarat bintang-bintang yang cahayanya di dapatkan
dari pantulan sinar matahari. Sebab matahari itu bersinar dengan sendirinya.
Disaat posisi matahari ( secara gravitasi ) itu di bawah bumi, maka sinarnya yang
menyebar itu akan mengenahi bintang-bintang yang berada di balik bumi tersebut,
sehingga manusia yang berada di bumi dalam waktu malam itu akan melihat
cahaya bintang-bintang tersebut. Cahaya bintang-bintang itu takkan mengurangi
sinar matahari sedikitpun, sehingga jika siang datang maka dengan sendirinya
cahaya bintang-bintang itu akan hilang karena cahayanya tidak sebanding dengan
sinar matahari. Jadi sinar Baginda Nabi itu adalah sinar yang asli, sementara
cahaya para Nabi itu di ambil dari sinar Baginda Nabi tanpa menguranginya
sedikitpun ( seperti gambaran matahari dan bintang-bintang diatas ). Ini juga
merupakan gambaran syariat Baginda Nabi yang secara otomatis menghapus
syariat syariat nabi yang terdahulu ( kecuali memang syariat yang telah di
tetapkan kesamaannya ). Seperti syair lain yang isinya sama
ها العالمين واحيت سائر االمم# حتى اذا طلعت في االفق عم هدا
Sehingga ketika nur محمدitu muncul di cakrawala # maka hidayahnya tersebar
keseluruh alam hingga hiduplah segala umat manusia.
َو ِإْذ َأَخ َذ ٱُهَّلل ِميَٰث َق ٱلَّن ِبِّي ۦَن َلَم ٓا َء اَت ْي ُتُك م ِّمن ِك َٰت ٍب َو ِح ْك َم ٍة ُثَّم َج ٓاَء ُك ْم َر ُسوٌل ُّمَص ِّد ٌق ِّلَم ا َمَع ُك ْم َلُت ْؤ ِم ُنَّن ِبِهۦ َو َلَت نُص ُر َّنُهۥۚ َق اَل
َّٰش
َء َأْق َر ْر ُتْم َو َأَخ ْذ ُتْم َع َلٰى َٰذ ِلُك ْم ِإْص ِر ىۖ َق اُلٓو ۟ا َأْق َر ْر َن اۚ َقاَل َفٱْش َه ُدو۟ا َو َأَن ۠ا َمَع ُك م ِّم َن ٱل ِه ِديَنDan (ingatlah), ketika
هللاmengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan
kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul
yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya". هللاberfirman: "Apakah kamu mengakui
dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab:
"Kami mengakui". هللاberfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku
menjadi saksi (pula) bersama kamu.
Keterangan: Dalam bahasa Arab kata اكرم بخلق نبيadalah termasuk bentuk صيغة
تعجبbentuk kata yang menunjukkan arti sanjungan ( merasa kagum ), sehingga
diberi tambahan arti Alangkah……. Sayyidina anas رضي هللا عنهberkata: كان صلى هللا
عليه وسلم احسن الناس خلقاBaginda nabi محمد صلى هللا علي*ه وسلمadalah sosok yang paling
bagus bentuk segala fisiknya diantara para manusia. Adapun arti ( بالبشرdengan
dibaca kasroh بnya dan di sukun شnya ) adalah بشاشة الوجهberseri-seri wajahnya
tidak ada guratan kedengkian, wajah yang tenang dan tidak ada tanda-tanda
kesombongan dan keangkuhan, wajah yang teduh enak untuk di pandang, dan
38
semua itu asli bukan buatan atau kw-nan. Hingga semua orang yang
memandangnya pasti akan merasakan sesuatu yang adem dalam jiwanya. Dan
bait ini menerangkan sifat baginda nabi yang selanjutnya.
َك الَّز ْه ِر ِفْي َت َر ٍف َو الَب ْد ِر ِفي َش َر ٍف ۞ َو الَب ْح ِر ِفي َك َر ٍم َو الّدْه ِر ِفي ِهَم ِم
Laksana bunga dalam keagungannya, dan bulan purnama dalam kemuliaannya #
Dan laksana samudera dalam kedermawanannya, dan perjalanan masa dalam
cita-citanya.
Keterangan: Bait ini adalah kelanjutan dari beberapa sifat agung Baginda Nabi
yang diatas. Baginda Nabi itu laksana bunga dalam keagungannya dan bulan
purnama dalam kemuliaannya, sifat ini berhubungan dengan bentuk fisik Baginda
Nabi yang mulia. Adapun beliau laksana samudera dalam kedermawanannya dan
perjalanan masa dalam cita-citanya, itu sifat yang berhubungan dengan
akhlaknya. Arti ترفadalah النعومةyaitu kelembutan, diriwayatkan dari sayyidina
anas رضي هللا عنهberkata: ما مسست حريرا وال ديباجا ألين من كف النبي صلى هللا عليه وسلمtidaklah
aku memegang kain sutra harir dan sutra diibaj yang lebih lembut dari pada
telapak tangan baginda nabi محمد صلى هللا علي*ه وسلم. Arti البدرadalah malam bulan
purnama yaitu malam tanggal empat belas qomariyah. Disebut البدرarti asalnya
adalah bundar karena pada waktu tanggal tersebut bentuk bulan itu menyamai
matahari dalam bulatnya. Arti الشرفadalah mulai yang menjadi sifatnya lafal البدر,
sebab mulianya bulan itu mengalahkan beberapa bintang di malam hari. Seperti
kemuliaan baginda nabi itu mengalahkan seluruh makhluk yang ada. Adapun
kedermawanan laut itu telah dijelaskan dalam sebuah ayat َو ُه َو ٱَّلِذى َس َّخ َر ٱْلَب ْح َر ِلَت ْأُك ُلو۟ا ِم ْن ُه
َلْح ًما َط ِر ًّي ا َو َت ْس َت ْخ ِر ُجو۟ا ِم ْن ُه ِح ْلَي ًة َت ْلَب ُس وَن َه ا َو َت َر ى ٱْلُفْل َك َم َو اِخَر ِفي**ِه َو ِلَت ْب َتُغ و۟ا ِمن َف ْض ِلِهۦ َو َلَع َّلُك ْم َت ْش ُك ُروَنDan
Dialah, هللاyang menundukkan lautan ( untukmu ), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar ( ikan yang baru diambil dari dalamnya ), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu ( pula ) perhiasan yang kamu pakai, dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari ( keuntungan ) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan salah satu contoh kedermawanan
Baginda Nabi adalah riwayat ما سئل َر ُسول ِهَّللا على اإلسالم شيئًا إال:عن أنس رضي هللا تعالى عنه قال
يا قوم! أسلموا؛ فإن محمدًا يعطي عطاء من ال: فقال، فرجع إلى قومه، ولقد جاءه رجل فأعطاه غنمًا بين جبلين،أعطاه
َر َو اُه ُمسِلٌم. يخش**ى الفق*رDari Anas ia berkata: “Tidaklah رسول هللا صلى هللا علي*ه وسلمsaat
diminta sesuatu dengan alasan Islam melainkan beliau memberinya, dan telah
datang seseorang kepadanya lalu beliau memberi orang tersebut kambing
sebanyak dua gunung, lalu orang tersebut kembali kepada kaumnya dan berkata :
“Hai kaumku masuklah Islam, sungguh محمدtelah memberi suatu pemberian
seperti pemberian orang yang tidak takut miskin”. HR. Muslim. Lafal الدهرartinya
waktu atau zaman atau masa, sedangkan lafal هممitu jama'nya lafal همةartinya
tujuan atau cita-cita. Menisbatkan cita-cita kepada masa atau waktu itu adalah
kebiasaan orang arab, mereka menggunakan hal tersebut untuk sesuatu yang
39
terpuji. Seperti juga kata-kata orang arab نهاره صائم وليله قائمsiangnya dia berpuasa
dan malamnya dia beribadah.
ْل َأ
َك ّنه َو ُه َو َف ْر ٌد ِمْن َج اَل َلِتــــــــــــــــِه ۞ ِفي َع ْس ِك ٍر ِحَيَن َت َقــاُه َو ِفي َح َش ِم
Seakan akan beliau ( Baginda Nabi ) itu tunggal ( dalam ) keagungannya # Di
antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya.
Keterangan: Bait ini masih melanjutkan sifat baginda nabi yang diatas. Bait ini bisa
diartikan dua makna. Pertama: Seakan-akan Baginda Nabi saat berada diantara
pasukan perang yang sedang berbaris, maka keagungan beliau itu tidak ada yang
bisa menyamainya ( tidak ada tandinganya ). Atau disaat bersama para
pembantu-pembantunya yang sedang bekerja secara bersama-sama maka
keagungan beliau juga tidak ada yang bisa menyamainya ( beliau Baginda Nabi
itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh orang lain ). Arti yang kedua ialah:
walaupun Baginda Nabi itu sedang sendirian tetapi seakan-akan beliau itu
bersama pasukan perang yang berjumlah banyak, karena haibah dan
keagungannya tidak ada yang bisa menyamai. Atau saat bertemu beliau sendirian
dijalan maka beliau itu seakan-akan bersama para sahabatnya yang banyak,
karena saking besarnya kewibawaan yang berada pada dirinya.
ُل َأ
َك ّنَم ا الُّلْؤ ُؤ اَلمكُنـــــْو ُن ِفْي َص َد ٍف ۞ ِمْن َّمْع ِد َن ْي َم ْن ِط ٍق ِم ْن ُه َو ُمْب َت َس ِم
Bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya # Itulah yang keluar dari
ucapan dan senyuman Baginda Nabi.
Keterangan: Bait ini masih menerangkan kelanjutan sifat baginda nabi yang
diatas. Tetapi oleh si penyair penyerupaan didalam bait ini di balik ( yang disebut
dengan ) تشبيه مقلوبdan penyerupaan yang seperti ini, itu lebih jelas dan lebih kuat
dalam menyanjung. Karena dalam bait ini si penyair menyerupakan mutiara yang
tersimpan dalam kerangnya dengan sabda Baginda Nabi atau senyumannya.
Padahal aslinya yang diserupakan adalah sabda Baginda Nabi atau senyuman
beliau yang disamakan dengan mutiara yang tersimpan dalam keindahnya. Dan
hal semacam ini memberi isyarat bahwa karena sangat kuatnya letak
penyerupaan ( ) وجه الشبهdalam contoh diatas maka lafal yang semestinya menjadi
cabang ( ف**رعyaitu sabda dan senyuman Baginda Nabi ) itu berubah menjadi
pokok ( اصلyaitu sesuatu yang di serupai / ) مشبه بهdan lafal yang semestinya
menjadi pokok ( اصلyaitu mutiara yang tersimpan dalam kerangnya ) itu menjadi
cabang ( فرعyaitu sesuatu yang di serupakan / ) مشبهkarena ia lebih lemah dalam
kandungan penyerupaannya.
40
Keterangan: Dan setelah penyair menyanjung Baginda Nabi saat beliau masih
hidup, maka dalam bait ini si penyair menyanjung beliau setelah wafatnya. Artinya
طيبadalah segala sesuatu yang berbau wangi seperti minyak misik dan yang
lainnya. Adapun lafal طوبىadalah bentuk مصدرyang menempati posisinya فع**ل,
asalnya yaitu طاب. Jadi artinya bait ini adalah tiada keharuman ( wewangian )
apapun yang bisa membandingi bau wanginya tanah tempat bersemayam jasad
baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلم, ( sebab tanah itu menempel pada jasad yang
paling mulia nan harum atau wangi َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك َق اَل َد َخ َل َع َلْي َن ا الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل
اي نام وقت القيلولة ِع ْن َد َن ا َفَع ِر َق َو َج اَء ْت ُأِّمي ِبَقاُروَر ٍة َف َج َع َلْت َت ْس ِلُت اْلَع َر َق ِفيَه ا َف اْس َت ْي َقَظ الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم
َفَقاَل َي ا ُأَّم ُس َلْي ٍم َم ا َه َذ ا اَّلِذي َت ْص َن ِعيَن َق اَلْت َه َذ ا َع َر ُق َك َن ْج َع ُل ُه ِفي ِط يِبَن ا َو ُه َو ِمْن َأْط َيِب الِّط يِبDari Anas bin
Malik berkata; Nabi صلى هللا عليه وسلمpernah berkunjung ke tempat kami. kemudian
beliau tidur sebentar ( Qailulah ) di rumah kami hingga berkeringat. Lalu Ibu saya
mengambil sebuah botol dan berupaya memasukkan keringat رسول هللا صلى هللا عليه
وسلمitu ke dalam botol tersebut. Tiba-tiba Baginda Nabi terjaga sambil berkata
kepada ibu saya; 'Hai Ummu Sulaim, apa yang kamu lakukan terhadap diriku? Ibu
saya menjawab; 'Ini keringat anda, kami mengambilnya untuk kami jadikan
( campurkan dengan ) wewangian kami.' keringat beliau merupakan salah satu
wewangian yang paling harum wanginya. Maka sangatlah beruntung serta amat
bahagia bagi siapapun yang bisa mencium atau mengolesi dirinya dengan
wewangian tersebut. Ada pula yang berpendapat bahwa makna طوبىitu adalah
nama sebuah pohon yang berada didalam surga, yang jika dihitung panjangnya itu
sama dengan orang yang berjalan kaki selama lima ratus tahun lamanya.
َأ
َب اَن َم ْو ِلُدُه َع ْن ِط ْيـــــِب ُع ْن ُصرِه ۞ َي ا ِط ْيـــَب ُمْب َت َد ٍإ ِم ْن ُه َو ُم ْخ َتَت ِم
Kelahiran Baginda Nabi itu menampakkan unsur kesuciannya # Wahai sosok yang
indah permulaan dan juga indah penghabisannya.
Keterangan: Disaat kelahiran baginda nabi tiba maka tampaklah beberapa ayat
atau pertanda yang menunjukkan unsur kesucian sosok yang paling mulia. Dari
arah keturunan bapak ataupun ibunya ( mulai dari Nabi adam علي**ه السالمdan
seterusnya ). Demikian pula dari segi akhlaknya. Syekh ja'far bin hasan al-barjanjy
berkata dalam kitabnya:
َق َّلَد ْت َه ا ُنُجْو َمَه ا اْلَج ْو َز اُء# َن َس ٌب َت ْح ِس ُب اْلُع اَل ِبُح اَل ُه
Nasab beliau Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلمitu terhitung nasab mulia # urutannya
bagaikan sekumpulan bintang kejora.
أْن َت ِفْيِه اْلَي ِتْي َم ُة اْلَع ْص َم اُء# َح َّب َذ ا ِع ْق ُد ُسْؤ َدٍد َو َفَخ اٍر
Ibarat lingkaran kalung mutiara yang indah nan megah # Engkau didalamnya
sangat berharga dan terpelihara.
41
أَب اَء ُه اَأْلْم َج اَد َص ْو ًن ا اِل ْس ِمِه# َح ِفَظ اِإْلٰل ُه َك َر اَم ًة ِلُم َح َّمٍد
هللاtelah memelihara kemuliaan Nabi محمد# terhadap bapak-bapaknya yang mulia,
demi memelihara namanya.
ِمْن آَد َم َو ِإَلى َأِبْيِه َو ُأِّمِه# َت َر ُك وا الِّس َفاَح َف َلْم ُيِص ْبُهْم َع اُرُه
Mereka tinggalkan perzinaan, maka mereka senantiasa tak tercela # Sejak Nabi
Ādam hingga ibu bapaknya.
Dan termasuk ayat pada waktu itu adalah dawuh ibunda baginda nabi yang
tercinta: أنها قالت لقد أخذني الطلق وإني لوحيدة في المنزل وعبد المطلب في طوافه يوم االثنين فسمعت وجبة اي
سقطة هالتني ورأيت كأن حناح طير أبيض مسح فؤادي فذهب رعبي وكل وجع أجده وكنت عطشى فإذا بشربة بيضاء
فش**ربتها فأصابني نور عال ( الى اخ**ر الح**ديث) وق**د ذكره بطوله القسطالنيdisaat aku ( sayyidah
aminah ) رضي هللا عنهاmenjelang kelahiran ( putraku ) محمد, sungguh aku sendirian
dirumah, sedang عبد المطلبmelakukan towaf di ka'bah pada hari senin, lalu aku
mendengar sesuatu yang jatuh menimpaku, aku melihatnya seperti sayap seekor
burung yang berwarna putih sedang mengusap dadaku ( hatiku ), maka seketika
hilanglah rasa takut ( dan hawatirku ) dan semua sakit saat melahirkan yang aku
rasakan, aku haus pada waktu itu, lalu tiba-tiba ada seteguk minuman yang
berwarna putih, maka aku minum air putih itu, kemudian ada cahaya yang tinggi
( cahaya yang menjulang keatas ) ( sampai seterusnya, yang cerita tersebut yang
telah di tulis oleh imam القسطالنيdengan sedemikian panjangnya akan tetapi disini
disingkat seperlunya saja ). Diantara riwayat yang menceritakan tentang ayat saat
baginda dilahirkan yaitu: datangnya sayyidah asiyah dan sayyidah maryam رضي هللا
عنهماyang keduanya menjadi bidan pembantu dalam kelahiran beliau. Menurut
para ulama ayat-ayat itu disebut dengan ارهاصyaitu tanda tanda permulaan akan
datangnya nabi akhir zaman.
42
اْلِع ْلِم َو َس اَر ِهَر ْق ُل ِإَلى ِحْم َص َف َلْم َي ِر ْم ِحْم َص َح َّت ى َأَت اُه ِك َت اٌب ِمْن َصاِح ِبِه ُيَو اِفُق َر ْأَي ِهَر ْق َل َع َلى ُخ ُروِج الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا
ِّل ُث َّط ُث َأ َأ َأ َأ
َع َلْيِه َو َس َّلَمَو َّن ُه َن ِبٌّي َف ِذَن ِهَر ْق ُل ِلُع َظ َم اِء الُّر وِم ِفي َد ْس َك َر ٍة َلُه ِبِحْم َص َّم َمَر ِب ْب َو اِبَه ا َفُغ َقْت َّم ا َلَع َفَقاَل َي ا َم ْع َش َر الُّر وِم
َه ْل َلُك ْم ِفي اْلَفاَل ِح َو الُّر ْش ِد َو َأْن َي ْث ُبَت ُم ْلُكُك ْم َف ُتَب اِيُعوا َه َذ ا الَّن ِبَّي َفَح اُصوا َح ْي َص َة ُحُم ِر اْل َو ْح ِش ِإَلى اَأْلْب َو اِب َف َو َج ُدوَه ا َق ْد
ُغ ِّلَقْت َف َلَّما َر َأى ِهَر ْق ُل َن ْف َر َت ُهْم َو َأِيَس ِمْن اِإْليَم اِن َق اَل ُرُّدوُه ْم َع َلَّي َو َق اَل ِإِّن ي ُقْلُت َم َقاَلِتي آِنًفا َأْخ َت ِبُر ِبَه ا ِش َّدَت ُك ْم َع َلى ِديِنُك ْم
َفَقْد َر َأْي ُت َفَس َج ُدوا َلُه َو َر ُضوا َع ْن ُه َفَك اَن َذ ِل َك آِخ َر َش ْأِن ِهَر ْق َل َر َو اُه َص اِلُح ْبُن َك ْي َس اَن َو ُي وُنُس َو َم ْع َم ٌر َع ْن الُّز ْه ِر ِّي
Heraclius adalah seorang ahli nujum yang selalu memperhatikan perjalanan
bintang-bintang. Dia pernah berkata kepada para pendeta yang bertanya
kepadanya; "Pada suatu malam ketika saya mengamati perjalanan bintang-
bintang, saya melihat raja Khitan telah lahir, siapakah di antara ummat ini yang di
khitan?" Jawab para pendeta; "Yang berkhitan hanyalah orang-orang Yahudi,
janganlah anda risau karena orang-orang Yahudi itu. Perintahkan saja keseluruh
negeri dalam kerajaan anda, supaya orang-orang Yahudi di negeri tersebut di
bunuh." Ketika itu di hadapakan kepada Heraclius seorang utusan raja Bani
Ghasssan untuk menceritakan perihal رسول هللا صلى هللا عليه وسلم, setelah orang itu
selesai bercerita, lalu Heraclius memerintahkan agar dia diperiksa, apakah dia
berkhitan ataukah tidak. Seusai di periksa, ternyata memang dia berkhitan. Lalu di
beritahukan orang kepada Heraclius. Heraclius bertanya kepada orang tersebut
tentang orang-orang Arab yang lainnya, di khitankah mereka ataukah tidak?" Dia
menjawab; "Orang Arab itu di khitan semuanya." Heraclius berkata; 'inilah raja
ummat, sesungguhnya dia telah terlahir." Kemudian heraclisu berkirim surat
kepada seorang sahabatnya di Roma yang ilmunya setarf dengan Heraclisus
(untuk menceritakan perihal kelahiran Nabi ) محمد صلى هللا عليه وسلم. Sementara itu, ia
meneruskan perjalanannya ke negeri Himsha, tetapi sebelum tiba di Himsha,
balasan surat dari sahabatnya itu telah tiba terlebih dahulu. Sahabatnya itu
menyetujui pendapat Heraclius bahwa محمدtelah lahir dan bahwa beliau memang
seorang Nabi. Heraclius lalu mengundang para pembesar Roma supaya datang
ke tempatnya di Himsha, setelah semuanya hadir dalam majlisnya, Heraclius
memerintahkan supaya mengunci semua pintu. Kemudian dia berkata; 'Wahai
bangsa rum, maukah anda semua beroleh kemenangan dan kemajuan yang
gilang gemilang, sedangkan kerajaan tetap utuh di tangan kita? Kalau mau,
akuilah محمدsebagai Nabi!. Mendengar ucapan itu, mereka lari bagaikan keledai
liar, padahal semua pintu telah terkunci. Melihat keadaan yang demikian,
Heraclius menjadi putus harapannya agar mereka beriman ( percaya kepada
kenabian ) محمد. Lalu di perintahkannya semuanya untuk kembali ke tempatnya
masing-masing seraya berkata; "Sesungguhnya saya mengucapkan perkataan
saya tadi itu hanyalah sekedar menguji keteguhan hati anda semua. Kini saya
telah melihat keteguhan itu." Lalu mereka sujud di hadapan Heraclius dan mereka
senang kepadanya. Demikianlah akhir kisah Heraclius.
ْل َأ
َو َب اَت ِإْي َو اُن ِكْس ٰر ى َو ُه َو ُم ْن َصِد ٌع ۞ كَش ْم ِل ْص َح اِب ِكْس ٰر ى َغ ْي َر ُم َت ِئِم
Saat ( lahirnya beliau ) istana kisro hancur terbelah # Seperti terbelahnya sahabat
sahabat kisro yang takkan pernah sembuh.
43
Keterangan: Sebutan kisro ( kaisar ) adalah julukan untuk semua raja persi. Yaitu
raja yang dari keturunan anu syarwan bin qubbad bin fairuz. Artinya ايوانadalah
bangunan utama yang menjadi pusat kerajaan. ايوانraja kisro itu ketebalannya
mencapai 150 dziro' dalam semua bagunannya. Menaranya berjumlah 22 yang
menjulang tinggi dengan ukuran 15 dziro'. Dan membutuhkan waktu selama 20
tahun dalam menyelesaikan pembangunannya. Sehingga melihat kemegahan dan
kokohnya bangunan tersebut maka seakan konstruksi itu tidak akan bisa runtuh
sama sekali ( kecuali guncangan kiamat ). Tetapi bangunan semegah itu akhirnya
14 diantaranya itu runtuh disaat kelahiran baginda nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلم
( sebagaimana riwayat yang ada ). Keruntuhan itu juga menunjukkan jumlah raja
atau ratu yang berkuasa di sana, yakni 12 raja laki-laki dan 2 ratu perempuan di
jangka waktu 24 tahun lamanya. Dan setelah itu kerjaannya runtuh total saat
tunduk kepada kholifah sayyidina utsman رض**ي هللا عنه. Mengapa tidak semua
bagunannya yang runtuh? Agar bisa menjadi pertimbangan dan pelajaran
sekaligus bukti dari ارهاصnya Baginda Nabi bagi orang-orang yang melihatnya.
Bahkan tidak hanya itu yang runtuh, melainkan perserikatan ( tali persahabatan )
diantara mereka juga terpecah belah. Dulu beberapa daerah kecil yang menjadi
bagian dari kekuasaan raja kisro itu tiba-tiba melepaskan diri dari wilayah mereka,
dengan memproklamirkan diri sebagai kerajaan sendiri ( setelah kejadian itu ).
Pasukan kerajaan kisro dulu itu sangat kuat karena saking banyaknya, tetapi
kemudian tercerai berai sebab masing-masing menarik diri ( setelah negaranya
terpecah belah ).
َأ َأْل
َو الّناُر َخ اِمَد ُة ا ْن َفاِس ِمْن َس ٍف ۞ َع َلْيِه َو الَّن ْهُر َس اِهْي الَع ْي َن ِمْن َس َد ِم
Api sesembahan orang persi padam kkarena duka yang mencekam # Sungai
eufrat tak mengalir karena kesedihan yang amat dalam.
44
banggakan. Atau padam dan keringnya tersebut karena ارهاصnya baginda nabi
محمد صلى هللا عليه وسلم.
َو َس آَء َس اَو َة َأْن َغاَض ْت ُبَح ْي َر ُتَه ا ۞ َو ُرَّد َو اِر ُد َه ا ِبالَغ ْيِظ ِحْي َن َظ ِمْي
Penduduk negeri سأوةresah saat tahu danaunya kering # Pengambil air kembali
dengan tangan hampa dan kecewa saat terjerat rasa dahaga.
Keterangan: سأوةadalah salah satu nama kota di kerajaan persi. Sedangkan arti
بخ**يرةadalah telaga atau danau yang besar yang menjadi salah satu sumber
ekonomi dan kehidupan bagi warga sekitar kota tersebut. Disana ada kapal-kapal
besar yang biasa mengangkut hasil bumi dan kebutuhan pokok mereka, untuk di
perdagangkan dengan kota atau daerah sekitar danau tersebut. Dan di sekitarnya
juga terdapat beberapa gereja yang menggantungkan kebutuhannya kepada
danau tersebut. Tanpa terkecuali para pendatang atau pelancong yang sengaja
ingin menikmati keindahan danau tersebut. Sehingga semuanya merasa kecewa
dengan kejadian aneh yang tidak pernah terjadi sebelumnya sama sekali. Yakni
air danau tersebut kering yang mengakibatkan semua ekonomi lumpuh,
kekeringan dan keharusan yang tidak bisa terhindarkan. Dan juga banyak
bangunan ( termasuk gereja ) yang roboh sebab tak terurus karena ditinggal oleh
penghuninya untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Itu semua bukanlah
adzab atau siksaan dari yang Maha kuasa untuk hamba-hambanya, tetapi
sebagaimana alasan diatas, bahkan itu adalah bentuk pelajaran sekaligus
renungan bagi hamba-hambanya ( khususnya di wilayah tersebut ) untuk kembali
ajaran agama yang benar. Mungkin kejadian itu disebabkan oleh ulah hamba-
hambanya yang sudah jauh meninggalkan aturan agama yang sesungguhnya,
( dalam ekonomi, dalam beribadah yang mungkin sering diabaikan, transaksi jual
beli yang merugikan orang lain dan lain sebagainya ). َظ َهَر ٱْلَفَس اُد ِفى ٱْلَب ِّر َو ٱْلَب ْح ِر ِبَم ا َك َس َب ْت
َأْيِدى ٱلَّن اِس ِلُيِذيَقُهم َب ْع َض ٱَّلِذى َعِم ُل و۟ا َلَع َّلُهْم َي ْر ِج ُع وَنTelah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya هللاmerasakan kepada
mereka sebahagian dari ( akibat ) perbuatan mereka sendiri, agar mereka kembali
( ke jalan yang benar ).
ْل َأ
َك َّن ِبالّناِر َم ا ِبا َم ـــــآِء ِمْن َب َلٍل ۞ ُح ْز ًن ا َو ِبالَم آِء َم ا ِبالّناِر ِمْن َض َر ِم
Seakan-akan pada api nan membara terdapat air danau سأوةkarena duka # Dan
pada air danau سأوةnan sejuk terdapat api yang membakar.
Keterangan: Sungguh api yang padam pada malam itu, seolah-olah padam sebab
terguyur air danau tersebut. Demikian pula dengan air danau سأوةyang tiba-tiba
menjadi kering, seakan-akan terkena panasnya api yang begitu membakar dan
menyala beribu-ribu tahun lamanya. Jadi seakan-akan keduanya itu saling
berpindah satu dengan yang lainnya. Itu merupakan gambaran kesedihan orang-
orang yang berada di sana sebab kehancuran kerajaan mereka serta bercerai
45
berainya kekuatan mereka. Makna seperti ini jika yang dikehendaki dari lafal النار
dan الماءdalam bait ini adalah penduduk yang berada di kawasan tersebut, seperti
gambaran ayat واسأل القري*ةtanyakanlah kepada penduduk desa. Akan tetapi jika
yang dikehendaki dari النارdan الماءadalah makna asli lafal tersebut, maka artinya
adalah api itu merasa susah karena padam dan tidak bisa dibuat
menyalakanmenyalakan kembali, dan air itu juga merasa sedih karena ia kering
tidak bisa mengalir untuk memberi kehidupan kepada makhluk hidup yang berada
di sekitarnya. Dalam bait ini si penyair menggunakan kata البللyang artinya adalah
basah, tidak menggunakan kata البرودةyang artinya adalah dingin, padahal
keduanya ( البللdan ) البرودةadalah sifat air, sama seperti dalam mensifati api,
beliau si penyair menggunakan kata ض****رمyang artinya menyala, tidak
menggunakan kata الحرارةyang artinya adalah panas, padahal keduanya juga sifat
api. Karena kata البللdan ضرمitu bisa mengeluarkan hakikat masing-masing air
dan api, berbeda dengan sifat البرودةdan الحرارة.
Keterangan: Ada beberapa pendapat tentang hakikat jin. Siapakah sebenarnya jin
itu? Pertama: ada yang mengatakan jin itu anak keturunan dari iblis
( sebagaimana manusia itu keturunan dari nabi adam ) عليه السالم. Kedua: jin itu
keturunan ابو الجان/ bapak-bapaknya para jin, sebagaimana iblis keturunan dari ابو
الش**ياطين/ bapak-bapaknya para syetan. Adapun makna ه**اتف/ تهتفadalah suara
yang halus. Jadi disaat kelahiran Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمitu tiba, maka
para jin dan seluruh antek-anteknya itu berlarian ke puncak gunung yang sepi, ke
bawah lembah yang sunyi sambil menjerit disertai gemetar yang hebat karena
ketakutan. Mereka melaporkan kepada pimpinan-pimpinannya ( yang sebetulnya
mereka lebih tahu tentang hal itu ) atas beberapa keanehan yang terjadi saat itu.
Sebab disaat Baginda Nabi itu di lahirkan maka keularlah cahaya yang terang
benderang menyinari seluruh alam ( padahal waktu itu adalah waktu malam yang
mendekati subuh atau dini hari ). Sayyidah aminah ( رضي هللا عنهاibunda Baginda
Nabi ) berkata: لما ولدته خرج من فرجي نور أضاء له قصور الشام فولدته نظيفا ما به ق**ذرdisaat aku
melahirkan bayiku ( ) محمدmaka keluarlah dari farjiku cahaya ( yang menjulang
tinggi keatas ) hingga cahaya itu mampu menerangi istana di Syam. Aku
melahirkannya dengan kondisi bersih tanpa ada kotoran sama sekali. Sehingga
paman baginda nabi العباسberkata dalam bait syairnya:
رض وضاءت بنورك االفق- وانت لما ولدت أشرقت اال
Saat engkau dilahirkan di bumi # dan menjadi cerah seluruh jagad raya sebab
cahayamu
ور وسبل الرشاد تحترق- فنحن في ذلك الضياء في الن
46
Maka kita sebab cahaya itu selalu dalam keadaan terang benderang # dan
beberapa jalan kebenaran yang terlampaui.
ُة ْل
َع ُمْو ا َو َص ُّموا َف ِإْع اَل ُن ا َب َش اِئِر َلْم ۞ ُتْس َم ْع َو َب ــــــاِر َق ْاإِل ْنَذ اِر َلْم ُتَش ِم
Mereka itu buta dan tuli tak dengar hingga kabar gembira tiada didengar # Begitu
juga kilatan peringatan yang tidak mereka hiraukan.
Keterangan: Bait ini seakan menjadi sebuah jawaban dari pertanyaan yang
tersimpan, takdirannya yaitu: Ketika kebenaran telah tampak terang benderang
dari makna maupun kata, mengapa mereka ( orang-orang kafir ) itu masih
mengingkari dan menyangsikan kenabiannya Baginda Nabi? Karena mereka buta
dan tuli atas kebenaran yang sejati, َم َثُلُهْم َك َم َث ِل ٱَّلِذى ٱْس َت ْو َق َد َن اًر ا َف َلَّمٓا َأَض ٓاَء ْت َم ا َح ْو َلُهۥ َذ َهَب ٱُهَّلل
ِبُن وِر ِه ْم َو َت َر َك ُهْم ِفى ُظ ُلَٰم ٍت اَّل ُيْبِص ُروَنPerumpamaan mereka adalah seperti orang yang
menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya هللاhilangkan
cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan,
tidak dapat melihat apapun. ُص ٌّۢم ُبْك ٌم ُعْم ٌى َفُهْم اَل َي ْر ِج ُعوَنMereka itu tuli, bisu dan buta,
maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). Mereka melihat
Baginda Nabi tetapi mereka tidak bisa mengambil manfaat darinya. Mereka
mendengar di utusnya Baginda Nabi tetapi teinga mereka tuli tidak bisa
menerimanya. Mulut mereka seakan terkunci untuk mengucapkan kata-kata iman.
Hatinya tertutupi untuk mengakui kenabiannya Baginda Nabi. Beberapa bukti yang
sangat jelas tidak bisa berpengaruh apa-apa atas pendirian mereka. Bahkan
peringatan yang bagai kilatpun tidak mereka hiraukan. ( نعود ثم نعود باهلل من ذلك اللهم اهدنا
) كمال المتابعة له صلى هللا علي*ه وسلم ظ**اهرًا وباطنا امين. Gambaran mereka juga seperti ayat
setelahnya َأْو َك َص ِّيٍب ِمَن الَّسَم اِء ِفي*ِه ُظُلَم اٌت َو َر ْع ٌد َو َب ْر ٌق َي ْج َع ُل وَن َأَص اِبَع ُهْم ِفي آَذ اِنِه ْم ِمَن الَّص َو اِع ِق َح َذ َر
اْلَم ْو ِتۚ َو ُهَّللا ُمِحي*ٌط ِباْلَك اِفِر يَنatau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari
langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan
anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan هللا
meliputi orang-orang yang kafir. َي َكاُد ٱْلَب ْر ُق َي ْخ َط ُف َأْب َٰص َر ُه ْم ۖ ُكَّلَم ٓا َأَض ٓاَء َلُهم َّم َش ْو ۟ا ِفيِه َو ِإَذ ٓا َأْظ َلَم َع َلْي ِه ْم
َأ ۟ا
َق اُمو ۚ َو َل ْو َش ٓاَء ٱُهَّلل َل َذ َهَب ِبَس ْم ِع ِه ْم َو ْب َٰص ِر ِه ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َع َلٰى ُك ِّل َش ْى ٍۢء َق ِديٌۭرHampir saja kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali ( kilat itu ) menyinari, mereka berjalan
di bawah ( sinar ) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti.
Sekiranya هللاmenghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sungguh هللاMahakuasa atas segala sesuatu.
Keterangan: Bait ini berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan dengan bait
sebelumnya. Karena pendahuluannya menggunakan huruf jer من بع**د… الخyang
harus mempunyai تلعقartinya lafal yang di sandari yaitu lafal dari bait diatasnya
47
عموا وصموا. Jadi bait ini menguatkan betapa jeleknya orang yang telah
mendapatkan bukti yang kuat dan peringatan yang jelas tetapi tidak mau
menerima. Yaitu para dukun yang telah memberi kabar akan datangnya Nabi akhir
zaman dengan beberapa ciri yang disebutkan. Dari mana para dukun itu tahu?
Dari jin atau syetan yang mencuri informasi dari langit, sebagaimana riwayat
َح َّد َث َن ا ُم َح َّم ٌد َح َّد َث َن ا اْبُن َأِبي َم ْر َي َم َأْخ َبَر َن ا الَّلْي ُث َح َّد َث َن ا اْبُن َأِبي َج ْع َف ٍر َع ْن ُم َح َّمِد ْب ِن َع ْبِد الَّر ْح َم ِن َع ْن ُعْر َو َة ْب ِن الُّز َب ْي ِر َع ْن
َعاِئَش َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْن َه ا َز ْو ِج الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأَّن َه ا َسِمَع ْت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َي ُق وُل ِإَّن اْلَم اَل ِئَك َة
َت ْن ِز ُل ِفي اْلَع َن اِن َو ُه َو الَّسَح اُب َفَت ْذ ُك ُر اَأْلْم َر ُقِض َي ِفي الَّس َم اِء َفَت ْس َت ِر ُق الَّش َياِط يُن الَّس ْم َع َفَت ْس َم ُعُه َف ُتوِحي*ِه ِإَلى اْلُك َّه اِن
َف َي ْك ِذُبوَن َمَعَه ا ِم اَئ َة َك ْذ َب ٍة ِمْن ِع ْن ِد َأْنُفِس ِه ْمTelah bercerita kepada kami محمدtelah bercerita
kepada kami إبن أبي مريمtelah mengabarkan kepada kami الليثtelah bercerita
kepada kami إبن أبي جعفرdari محمد بن عبد الرحمنdari عروة بن الزبيرdari عائشة رضي هللا عنها
istri Baginda Nabi محمد صلى هللا علي***ه وسلمdia mendengar رسول هللاbersabda:
"Sesungguhnya malaikat-malaikat turun pada العنان, yaitu awan lalu mereka
menyebutkan perkara-perkara ( yang akan terjadi ) di langit, lalu syetan-syetan
mencuri pendengaran hingga mereka dapat mendengarnya lalu mereka
membisikkannya kepada para dukun, dan setan-setan itu membuat seratus
kedustaan yang mereka selipkan dalam berita yang disampaikannya, yang
berasal dari inisiatif mereka sendiri.
Definisi كاهنatau dukun yaitu من يخبر عن المغيبات الماضية او المستقبلةorang yang memberi
kabar tentang beberapa perkara gaib yang telah terjadi ataupun belum terjadi
( dengan tanpa dasar yang benar ).
Arti دينهمadalah jalan hidup yang mereka pilih / tempuh ( dalam bentuk ritual
agama ) yang mereka ciptakan sendiri tanpa dasar wahyu yang benar.
َأْل ُأْل
َو َب ْع َد َم ا َع اَي ُنْو ا ِفْي ا ُفِق ِمْن ُشُهٍب ۞ ُم ْن َقَّضٍة َّو ْف َق َم ا ِفْي ا ْر ِض ِمْن َص َن ِم
Dan setelah mereka menyaksikan bintang-bintang di ufuk berjatuhan # bersamaan
itu pula di bumi ada berhala-berhala yang runtuh bergelimpangan.
Keterangan: Arti ufuk secara bahasa adalah cakrawala atau horizon. Sedangkan
arti ufuk yang dikehendaki disini adalah beberapa ujung langit yang kelihatannya
menempel di bumi. Adapun makna ش**هبadalah beberapa cahaya yang mirip
dengan percikan api yang terang, ( sebetulnya makna شهبitu berbeda dengan النجم
atau bintang, tetapi untuk memudahkan pemahaman didalam bait ini maka arti
tersebut itu dipinjam, dan hal seperti itu adalah sesuatu yang sering dilakukan oleh
orang Arab ). Jadi seakan-akan percikan api yang bentuknya seperti bintang
bersinar itu telah menghantam syetan dan sekutunya untuk mencuri informasi dari
para malaikat di waktu malam kelahiran baginda nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلم.
Sebagaimana riwayat ان الشياطين كانوا يسترقون السمع من السموات كلها فلما ولد عيسى علي**ه السالم
منعوا من ثالث سموات بسقوط الشهب عليهم ولما ولد صلى هللا عليه وسلم زيد في حراسة السماء فمنع**وا من سائرها
بسقوط الشهب عليهم بكثرة لكن كانوا يقعدون في مقاعد قريبة من السماء بحيث يسمعون صريف االقالم اي صوت
اقالم المالئكة التي تكتب ما يق**ع في الع**الم ولما بعث صلى هللا علي**ه وسلم منع**وا من ذلك بالش**هب ايض**ًا
sesungguhnya para syetan itu telah mencuri informasi dari langit pertama sampai
48
langit terakhir. Lalu ketika nabi isa عليه السالمdi lahirkan maka mereka di cegah dari
langit ketiga dengan lemparan bola api yang mengenai mereka. Dan ketika
baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلمdi lahirkan maka penjagaan terhadap langit di
tingkatkan, para syetan di cegah untuk mencari informasi sampai di seluruh langit
yang ada dengan lemparan bola api yang lebih banyak. Tetapi mereka duduk di
tempat yang terdekat dengan langit untuk mendengarkan gerakan kolam atau pen
yang di tulis oleh para malaikat guna mencatat semua yang terjadi di alam
semesta. Dan setelah Baginda Nabi di utus menjadi rosul, mereka juga di cegah
dengan bola api yang sama banyaknya. Seperti gambaran ayat َو َأَّنا ُكَّنا َن ْق ُعُد ِم ْن َه ا َم َٰق ِعَد
ِللَّس ْم ِع ۖ َفَم ن َي ْس َت ِم ِع ٱْل َء اَن َي ِج ْد َلُهۥ ِش َه اًبا َّر َص ًد اDan sesungguhnya kami dahulu dapat
menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan ( berita-
beritanya ). Tetapi sekarang barangsiapa yang ( mencoba ) mendengar-
dengarkan ( seperti itu ) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai ( untuk
membakarnya ).
Kondisi yang sama juga terjadi di bumi yaitu bergelimpangannya aneka macam
berhala yang menjadi sesembahan orang musyrik saat lahirnya baginda nabi محمد
صلى هللا عليه وسلم.
ْث ْل
َح َّت ى َغَد ا َع ْن َط ِر يِق ا َو ْح ِي ُم ْن َه ِز ٍم ۞ ِمَن الَّش َياِط ْي َن َي ْق ُف ِإ َر ُم ْن َه ِز ِم
Hingga syetan itu berlarian dari pintu langit yang menjadi jalan wahyu # Mereka
berlarian mengikuti syetan sebelumnya yang telah lari.
Keterangan: Bola api yang berjumlah banyak itu tidak henti-hentinya menghantam
syetan yang ingin naik ke atas langit guna mencari informasi. Sehingga para
syetan itu lari terbirit birit karena takut terkena lemparan bola api tersebut. Mereka
berlarian tunggang langgang sebab saling bergantian untuk mencuri informasi
tersebut.
َك َأَّن ُهْم َهَر ًبا َأْب َط اُل َأْب َر َه ـــــــــــــــــــــٍة ۞ َأْو َع ْس َك ٌر ِباَلَح ٰص ى ِمْن َر اَح َت ْيِه ُرِمْي
Seakan mereka berlarian laksana berlariannya pasukan raja abrahah # atau
( laksana berlariannya ) pasukan yang di hujani kerikil oleh tangan Baginda Nabi.
Keterangan: Makna abrahah dari segi bahasa adalah orang yang berwajah putih
( bisa di artikan juga sebagai laki-laki yang tampan ). Yang dikehendaki disini
adalah seorang raja dari yaman yang mempunyai pasukan yang sangat kuat dan
banyak, diantaranya adalah pasukan yang naik gajah sehingga disebut dengan
pasukan gajah. Cerita pasukan gajah itu telah diterangkan dalam alquran surat al-
fiil. Secara ringkas cerita tersebut yaitu: Saat raja abrahah melihat banyak
manusia yang mempersiapkan diri di musim haji untuk pergi ke mekkah guna
menjalankan ibadah haji, maka hati raja abrahah bergerak untuk membuat
bagunan yang bisa menandingi ka'bah. Hingga dia akhirnya berlagak sombong
( sebab dia menganggap bahwa yang di kunjungi orang-orang di mekkah atau
49
ka'bah itu hanyalah sebuah batu. Tanpa dia tahu latar belakang, filosofi dan
makna yang terkandung dari ibadah haji tersebut ). Lalu Raja abrahah berkata:
Aku akan membangun untuk kalian bangunan yang lebih baik dari pada ka'bah
tersebut. Lalu dia membangun sebuah gereja yang berbahan marmer berwarna
hitam, merah, kuning / oren, dan dihiasi dengan emas perak serta berbagai
mutiara yang indah. Tujuannya ialah agar orang-orang itu cukup untuk datang ke
gereja tersebut, tanpa perlu pergi jauh ke mekkah atau ka'bah untuk ibadah haji.
Bahkan dia berani secara terang-terangan melarang orang-orang untuk
melakukan ibadah tersebut. Akhirnya penduduk mekkah-pun mendengar berita itu
( larangan berhaji dari raja abrahah sebab sudah ada bangunan gereja yang
baik ). Kemudian ada seorang laki-laki dari Bani Kinanah yang marah dan pergi
kesana secara diam-diam hanya untuk berak di gereja tersebut dan mengotori
kiblatnya dengan kotoran dia. Sebab dia punya keyakinan bahwa yang dia
lakukan di gereja tersebut tidak akan berpengaruh jelek apapun ( kata orang jawa:
tidak akan malati atau kualat ). Setelah kejadian itu maka raja abrahah marah
besar. Dan bersumpah akan merobohkan ka'bah seluruhnya. Dia mengirim surat
kepada raja najasi ( sekutunya ) untuk mengirimkan pasukan gajah. Lalu dia
berangkat ke mekkah membawa enam puluh ribu pasukan. Setelah raja abrahah
sampai di daerah mugommas ( ) مغمسdia menyuruh seorang laki-laki untuk masuk
ke kota makkah duluan guna menaklukkan penduduknya dengan mengambil harta
mereka ( termasuk hewan piaraan seperti kambing, onta dan lain sebagainya ).
Sebetulnya penduduk makkah saat melihat kejadian tersebut mereka ingin
melawan ( sebagai bukti cinta tanah air ), tetapi dengan melihat kekuatan yang
tidak seimbang sama sekali, maka mereka mengurungkan niat tersebut. Dan
keanehan pun terjadi, ( saat raja abrahah melihat penduduk makkah telah
menyerah, maka dia ingin memasuki kotanya ). Tiba-tiba onta yang di tunggangi
raja abrahah ( nama ontanya mahmud ) itu berlutut tidak mau berdiri dan berjalan
masuk ke Makkah. Maka onta itupun di pukuli terus menerus sampai di pukul
kepalanya juga, namun onta tersebut tetap tidak mau berdiri dan berjalan. Saat di
hadapkan ke makkah ia berbelok, tetapi saat di hadapkan ke arah selain makkah
maka onta tersebut mau berdiri dan berjalan ( hal seperti itu telah dicoba berulang
kali ). Maka akhirnya هللاmengutus beribu-ribu burung ababil yang masing-masing
burung membawa tiga kerikil panas di paruh dan kedua kakinya untuk di jatuhkan
diatas kepada pasukan gajah itu. Melihat hal yang ganjil itu pasukan gajah
berlarian kesana kemari. Bahkan akhirnya mereka bergelimpangan terkena kerikil
panas tersebut ( padahal mereka telah menggunakan helm baja yang tahan
terhadap benda paling tajam sekalipun atau peluru ). Kerikil itu jatuh tepat
mengenai kepala dan langsung tembus ke dubur mereka. Mereka semua mati,
lalu jasadnya menjadi santapan burung-burung serta bintang-bintang buas sampai
tak tersisa agar tidak menimbulkan bau dan penyakit yang baru.
Jadi arti bait ini adalah: Berlariannya para syetan itu seperti berlariannya pasukan
gajah yang di pimpin oleh raja abrahah saat ingin menghancurkan Ka'bah. Atau
50
berlariannya para syetan itu seperti berlariannya pasukan yang di hujani kerikil
oleh Baginda Nabi saat perang badar. Yang di gambarkan dalam sebuah ayat َو َم ا
َر َم ْيَت ِإْذ َر َم ْيَت َو َٰل ِكَّن َهَّللا َر َم ٰىdan bukan kamu yang melempar ( kerikil ) ketika kamu
sedang melempar, tetapi هللاlah yang melempar mereka, sehingga mereka tercerai
berai ( yang sedikit kutipan ceritanya akan di terangkan nanti ).
51
في معجزاته صلى هللا عليه وسلم: الفصل الخامس
Fasal yang kelima itu tentang beberapa mukjizat baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلم.
َأْل
َج آَء ْت ِلَد ْع َو ِتِه ا ْش َج اُر َس اِج َد ًة ۞ َت ْم ِش ْي ِإَلْيِه َع لٰى َس اٍق ِبَال َقَد ِم
Pepohonan datang memenuhi panggilan Baginda Nabi dengan tunduk sopan #
Berjalan menghadap kepadanya dengan batang tanpa telapak kaki.
Keterangan: Arti ساجدةatau sujud disini bukanlah arti yang sesungguhnya yaitu
sujud menyembah. Karena arti sujud dengan makna menyembah itu hanya
khusus untuk ( هللا سبحانه وتعالىtidak boleh untuk yang lainnya ). Dan arti sujud disini
ialah sujud penghormatan yakni menggunakan makna خض***وعmembungkuk
sebagai tanda hormat atau menunduk kepada yang dihormati. Asal arti ساقadalah
betis, sedangkan arti قدمadalah telapak kaki. Jadi saat datang menghadap baginda
nabi pohon itu berjalan dengan batangnya yang bawah ( seperti betis manusia )
tanpa ada bentuk kaki yang dimiliki oleh manusia. Asal mula kejadian ( mukjizat )
ini yaitu: ada seorang اعرابي/ orang pelosok ( wong ndeso ) yang meminta kepada
Baginda Nabi untuk menunjukan sebuah ayat atau mukjizat atas kenabiannya,
dengan berkata: قل لتلك الشجرة رسول هللا ي*دعوكkatakanlah kepada pohon itu: رسول هللا
memanggilmu, فمالت عن يمينها وشمالها وبين يديها وخلفها ح**تى قطعت عروقها ثم ج**اءت تج**ر عروقها في
االرض ف***وقفت بين يدي***ه وق***الت السالم علي***ك ي***ا رسول هللاlalu pohon itu mencondongkan
batangnya yang sebelah kanan dan kiri, lalu batangnya yang yang depan dan
belakang, hingga ( seakan-akan ) ia ingin memotong dahan-dahannya ( yang
rindang ), kemudian ia datang berjalan ( menghadap Baginda Nabi ) sambil
menyeret dahan-dahannya tersebut dan berhenti ( persis ) di hadapan beliau
seraya berkata: السالم عليك يا رسول هللاsemoga keselamatan itu tercurah kepadamu
wahai رسول هللا, lalu seorang اعرابيberkata: مره**ا فلترجع الى منبتهاsuruhlah ia untuk
kembali ke tempat tumbuhnya berasal, maka Baginda Nabi-pun memerintah
pohon tersebut untuk kembali ke tempatnya semula, dan kembalilah ia sesuai
perintah Baginda Nabi dengan tanpa bergeser sedikitpun. Ada riwayat lain yang
menambahkan tentang cerita ini, yaitu: setelah melihat ayat atau mukjizat yang
dikehendaki, lalu si اعرابيitu berkata kepada Baginda Nabi: إئذن لي ان اسجد لك
izinkanlah aku untuk bersujud ( menyembah ) kepadamu, lalu Baginda berkata: لو
أمرت احدًا ان يسجد الحد ألمرت المرأة ان تسجد لزوجهاandai aku menyuruh sujud seseorang
kepada orang lain maka aku akan memerintah perempuan ( istri ) untuk bersujud
kepada suaminya, lalu si اعرابيberkata: فائدن لي ان اقبل يديك ورجليكjika demikian maka
izinkan aku untuk mencium kedua tangan dan kakimu, فأذن لهmaka Baginda Nabi
mengizinkan si اعرابيitu untuk menciumnya. Mengapa Baginda Nabi tidak
mengizinkan bersujud kepadanya? Karena hal itu merupakan petunjuk bagi
umatnya bahwa sujud ( yang dikehendaki si اعرابيyakni sujud menyembah ) itu
tidak boleh dikerjakan kecuali hanya untuk هللاsemata ( hanya khusus untuk هللا
seperti keterangan diatas ). Karena tempat atau posisi sujud itu adalah tempat
yang agung menurut pandangan agama, sebab bentuk sujud ( menyembah ) itu
52
adalah bentuk penghormatan yang paling tinggi dari semua makhluk kepada Sang
Pencipta.
Dan dikutip dari riwayat lain yang berasal dari imam Muslim رحمه هللا, kisah tentang
pohon ini diceritakan oleh sahabat Jabir رضي هللا عنهberkata:
انطلق، " يا ج**ابر: لجابر- صلى هللا عليه وسلم- ليس فيها شجرة فقال النبي، خرجنا فنزلنا منزال صحراء ديمومة
ف**رجعت. لو إنهما اجتمعتا سترتاه، فانظر لي مكانا ( يعني لقضاء الحاجة ) فانطلقت فلم أجد إال شجرتين متفرقتين
، لم أج*د إال ش*جرتين متفرق*تين لو أنهما اجتمعتا سترتاك، ي*ا رسول هللا: فقلت- صلى هللا عليه وسلم- إلى النبي
فانطلق صلى هللا عليه وسلم الى اح**داهما فاخ**ذ ببعض اغصانها فق**ال انق**ادي معي باذن هللا فانق**ادت مع**ه ح**تى أتى
الشجرة االخرى فأخذ ببعض اغصانها فقال انقادي معي باذن هللا فانقادت معه حتى اذا كان بالمنصف مما بينهما ألم
ثم رجعت، فاجتمعتا ح**تى كأنهما في أصل واح**د، بينهما وقال لهما التئما علي باذن هللا فالتأمتا فخرجت فقلت لهما
ح**تى قض**ى حاجته ثم بع**د انقض**اء- صلى هللا عليه وسلم- فخرج رسول هللا- صلى هللا عليه وسلم- فأخرت النبي
حاجته افترقتا فقامت كل واحد منهما على ساقSuatu hari, Jabir dan para sahabat lain berjalan
bersama رسول هللا صلى هللا عليه وسلم, hingga berhenti di sebuah lembah yang luas yang
tidak ada pohon disana. Lalu Baginda Nabi هللا صلى هللا عليه وسلمberkata: wahai jabir
pergilah! Carilah bagiku tempat untuk buang hajat. Lantas aku ( Jabir ) mengikuti
perintah beliau, dan aku tidak menemukan sesuatu yang bisa menjadi tutup bagi
hajat Baginda Nabi, kecuali hanya dua pohon yang saling berjauhan ( ditempat
itu ), andai dua pohon itu bisa dikumpulkan maka pasti bisa menjadi tutup bagi
hajat beliau. Lalu aku ( jabir-pun ) melaporkan apa yang dia lihat sekaligus
memberi saran tersebut. Maka رسول هللاkemudian menghampiri salah satu pohon
dan meraih satu dahan sambil berkata: Menunduklah kepadaku dengan izin ! هللا
Maka pohon itu pun menunduk di hadapan رسول هللا. Kemudian رسول هللا
menghampiri pohon yang lain, lalu meraih sebuah dahan sambil mengatakan:
Menunduklah kepadaku atas izin ! هللاMaka pohon yang satunya itu pun menunduk
di hadapan beliau. Kemudian setelah kedua pohon itu berdiri sejajar, maka رسول هللا
( kembali ) berkata: bersatulah kalian berdua atas izin ! هللاMaka kedua pohon itu
menyatu seperti pohon yang satu. Lalu aku ( jabir ) menjauh dari tempat tersebut
sebagai bentuk adab kepada Baginda Nabi hingga beliau selesai dari hajatnya.
Dan setelah beliau selesai maka kedua pohon itu kembali terbelah menjadi dua
seperti sebelumnya dan Baginda Nabi keluar darinya seraya memerintah
keduanya untuk kembali seperti sedia kala.
Keterangan: Bait ini masih menjelaskan pada isi bait sebelumnya. Saat pohon itu
di panggil atau di suruh oleh Baginda Nabi, maka pohon itu berjalan sambil
merendahkan dahan dan ranting-rantingnya ( karena tawadu'nya pohon tersebut
kepada Baginda yang mulia ). Sehingga dahan dan ranting tersebut seakan-akan
membuat tulisan yang indah nan rapi alami di tengah jalan yang ia lewati, laksana
lukisan seorang pelukis yang handal, atau laksana tulisannya seorang penulis
53
yang ahli dalam bidangnya. Dan bait menunjukkan bahwa islam itu menganjurkan
kepada umatnya untuk selalu kreatif dalam menulis. Dan dalam bait ini hal itu
telah digambarkan oleh pohon yang dipanggil oleh baginda nabi. Sebagaimana
permulaan surat alqolam ( ) نIni adalah termasuk huruf-huruf ( مقطع**ةsatu
penggalan huruf yang syarat dengan makna, dan hanya هللاyang mengetahui
hakikatnya, ( sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat di alquran ) َو اْلَقَلِم
(demi qalam) هللاbersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk
mengarang, menjelaskan, melukis segala sesuatu yang dibutuhkan ( dan ini
mencakup seluruh pena yang berfungsi untuk tulis menulis ). ( َو َم ا َي ْس ُط ُروَنdan apa
yang mereka tulis)
Yakni segala ilmu yang ditulis manusia dengan pena. Dan itu merupakan salah
satu nafas agama islam.
َم ْث ُل اْلَغ َماَمِة َأّٰن ى َس اَر َس آِئـــــــــَر ًة ۞ َت ِقيِه َح َّر َو ِط ْي ٍس ِّلْلَه ِجِيـــِر َح ِمي
Sebagaimana gumpalan awan yang selalu mengikuti kemana saja Baginda pergi
# Ia menjaga Baginda dari sengatan teriknya matahari disiang hari.
Keterangan: Beberapa kejadian yang aneh dan luar biasa ( sebagai bukti mukjizat
Baginda Nabi ) itu ada yang berada di daratan seperti berjalannya pohon yang di
panggil atau di suruh beliau, dan ada juga kejadian tersebut yang berada di atas
atau di langit. Yang berada di langit itu seperti gumpalan awan yang selalu
mengikuti Baginda kemana saja beliau pergi agar tidak tersengat teriknya sinar
matahari. Seakan gumpalan awan itu seperti payung yang menjaga beliau agar
tetap teduh. Kejadian itu telah berlangsung sejak beliau masih kecil sebagai tanda
bukti bahwa beliau adalah calon utusan akhir zaman. Seperti cerita yang di
sampaikan oleh abu tholib ( paman beliau ) sebagai berikut: ان ابا طالب خرج الى الشام
ومعه النبي صلى هللا عليه وسلم في اشياخ من قريش الى ان اشرفوا على بحيرا الراهبsesungguhnya abu
tholib keluar untuk pergi ke syam serta mengajak Baginda ( yang masih kecil )
dengan beberapa sesepuh orang Quraisy, hingga sampailah rombongan itu di
tempat bahiro yang menjadi pendeta وكان في صومعته فنزلوا عنده وحطوا رحالهم وكانوا يمرون به
قبل ذلك فال يخرج اليهم وفي هذه المرة يخرج اليهمdan pada waktu itu bahiro sedang berada di
gerejanya, lalu abu tholib bersama rombongannya istirahat di tempat tersebut dan
menghentikan perjalanan mereka. Sebetulnya rombongan abu tholib sering
melewati tempat itu namun sang pendeta tidak pernah keluar menemui mereka,
tetapi ( anehnya ) pada waktu itu pendeta itu keluar menemui mereka. وجعل يتخللهم
ح**تى ج**اء النبي صلى هللا علي**ه وسلم فق**ال ه**ذا سيد الع**المين ه**ذا رسول هللا الذي بعث**ه رحمة للع**المينdan
( anehnya ) sang pendeta ( tiba-tiba ) mengambil tempat di tengah-tengah mereka
( seperti tidak biasanya ), hingga datang Baginda yang mulia lalu sang pendeta
berkata: anak ini ( kelak ) menjadi tuan seluruh alam, anak ini ( kelak ) menjadi
utusan هللاyang menjadi rahmat seluruh alam. فقال له اشياخ قريش وما اعلمك بهذاlalu para
sesepuh Quraisy bertanya: apakah engkau mengetahui hal ini? Apa buktinya? فقال
انكم حين اشرفتم من مكة والغمامة تظله فوق رأسه ولم يبق حج*ر وال ش*جر اال خ*ر له ساجدًا وال يسجدان اال لنبي
54
واني العرف بخ*اتم النبوةlalu sang pendeta berkata: sesungguhnya kalian sejak pergi
dari makkah itu ( pasti ) ada gumpalan awan yang menutupinya ( dari sinar
matahari ), dan tidak ada batu atau pohon yang di lewatinya kecuali semua
merunduk hormat kepadanya, dan keduanya itu tidak akan hormat seperti itu
kecuali kepada Nabi ( akhir zaman ) dan Aku sungguh mengetahui tanda
kenabian ( padanya ). Kemudian sang pendeta itu membuatkan makan untuk
rombongannya Abu Tholib ( dan meminta Abu Tholib untuk membawa pulang
Baginda mulia karena hawatir dengan gangguan orang-orang Yahudi ). Dan saat
tiba waktu Baginda untuk menjaga onta maka mereka semua menyaksikan semua
kebenaran yang di katakan oleh sang pendeta ( segumpal awan yang menutupi
Baginda dan saat mereka mereka melewati pohon maka pohon itupun merunduk
hormat).
55
Dada baginda nabi itu terbelah empat kali: pertama saat masih berada di sisi
Halimah assa'diyyah ( di kampung bani sa'ad ). Yang kedua saat berumur sepuluh
tahun. Yang ketiga saat malam isro' mi'roj. Dan yang keempat saat Baginda di
angkat menjadi Rosul.
Terbelahnya rembulan dan hati Baginda Nabi itu termasuk mukjizat karena
setelah terbelah keduanya menjadi satu kembali dengan tanpa ada kekurangan
sedikitpun ( kembali bersatu seperti sedia kala ) atas izin هللا.
َو َم ا َح َو ى اْلَغ ــــاُر ِمْن َخ ْي ٍر َّو ِمْن َك َر ِم ۞ َو ُك ُّل َط ْر ٍف ِمَن الُكّفـــــــــــاِر َع ْن ُه َع ِمْي
Di dalam goa ( tsur ) masuklah Baginda Nabi bersama Abu Bakar # Semua
pandangan orang-orang kafir jadi buta tanpa dapat melihat beliau berdua.
56
Bakar: ي**ا ابا بكر ما يبكي**كwahai Abu Bakar, apa yang menyebabkan engkau
menangis? Lalu beliau menjawab لذعتaku di gigit ular فتفل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
فذهب ما يجدهlalu Baginda Nabi meludahi tempat gigitan tersebut dan hilanglah rasa
sakitnya. Dan masuknya beliau berdua kedalam goa itu telah digambarkan dalam
alquran ( surat at-taubah ) ِإاَّل َت نُصُروُه َفَقْد َن َص َر ُه ٱُهَّلل ِإْذ َأْخ َر َج ُه ٱَّلِذيَن َكَف ُرو۟ا َث اِنَى ٱْث َن ْي ِن ِإْذ ُه َم ا ِفى ٱْلَغ اِر ِإْذ
ۗ َي ُقوُل ِلَٰص ِح ِبِهۦ اَل َت ْح َز ْن ِإَّن ٱَهَّلل َمَع َن اۖ َف َأنَز َل ٱُهَّلل َس ِك يَنَت ُهۥ َع َلْيِه َو َأَّيَد ُهۥ ِبُج ُنوٍد َّلْم َت َر ْو َه ا َو َج َع َل َك ِلَم َة ٱَّل ِذيَن َكَف ُرو۟ا ٱلُّس ْفَلٰى
َو َك ِلَم ُة ٱِهَّلل ِهَى ٱْلُع ْلَي اۗ َو ٱُهَّلل َع ِز ي**ٌز َح ِكيٌمJikalau kamu tidak menolongnya ( ) محمدmaka
sesungguhnya هللاtelah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin
Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang
ketika keduanya berada dalam goa ( tsur ) di waktu dia berkata kepada
sahabatnya: "Janganlah kamu berduka cita ( janganlah kamu bersedih )
sesungguhnya هللاbeserta kita". Maka هللاmenurunkan ketenangan-Nya kepada
( Baginda Nabi ) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya,
dan alquran itu menjadikan kalimat kekufuran ( orang-orang kafir ) yang rendah.
Dan kalimat هللاitulah yang tinggi. هللاMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ada riwayat ( cerita ) yang ditulis oleh أبو نعيم األصبهانيdalam kitabnya yang berjudul
حلي**ة األولي**اء وطبق**ات األصفياءbahwa setelah Baginda Nabi dan sayyidina Abu Bakar
sampai di depan goa itu maka Abu Bakar matur kepada Baginda Nabi: يا رسول هللا
دعني فألدخل قبلك فإن كانت حية أو شيء كانت لي قبلكwahai رسول هللاizinkan aku masuk terlebih
dahulu ( sebelum engkau ) karena aku hawatir jangan jangan didalamnya itu ada
ular atau yang lainnya, maka biarkanlah aku yang mengalaminya. Lalu Abu Bakar
masuk untuk mencari sesuatu dan membersihkan goa tersebut, setiap ada lubang
maka beliau menutupinya dengan pakaian yang dibawa ( beliau sobek pakaiannya
itu menjadi beberapa bulatan untuk tujuan itu ) hingga pakaiannya habis semua
( kecuali pakaian yang menutupi badan dan aurat ) dan ternyata masih ada satu
lubang yang belum tertutup ( seperti kelanjutan cerita yang di atas ). Maka setelah
mengetahui hal itu Baginda Nabi bertanya: فأين ثوبك ي**ا أبا بكر؟wahai Abu Bakar,
dimana pakaianmu? Maka sayyidina Abu Bakar memberi tahu apa yang beliau
lakukan فرفع النبي صلى هللا عليه وسلم يده فقال اللهم إجعل أبا بكر معي في درج**تي ي**وم القيامةsepontan
Baginda Nabi mengangkat tangannya sambil berdoa: ya هللاjadikanlah Abu Bakar
bersamaku didalam derajatku besok dihari kiamat.
Baginda Nabi bersama sayyidina Abu Bakar didalam goa tersebut selama tiga hari
tiga malam. Orang-orang kafir makkah silih berganti mencari beliau berdua hingga
kemulut goa. Tetapi atas izin dan pertolongan هللاmereka tidak dapat melihat beliau
berdua. Selama didalam goa itulah sayyidah asma' putri Abu Bakar selalu
menjenguk dan membawakan makanan untuk beliau berdua dengan secara
sembunyi-sembunyi. Lalu mengapa orang-orang kafir makkah tidak bisa melihat
Baginda Nabi dan sahabatnya didalam goa tersebut?
57
Keterangan: Saat Baginda Nabi bersama sahabatnya sayyidina abu bakar
berdiam diri didalam goa itu sebetulnya orang-orang kafir makkah telah
mencurigainya sehingga mereka berulang kali ingin memasuki goa tersebut,
hingga salah seorang diantara mereka berkata: ادخلوا الغ**ارmasuklah kalian
kedalam goa itu. Tetapi ternyata diantara mereka ada pula yang ragu ( yaitu أمية ابن
) خلفdia balik berkata: وما ارى بكم الغارuntuk apa kalian masuk kedalam goa? ان فيه
عنكبوتا أقدم من ميالد محمدdi mulut goa itu ada laba-laba ( bersama sarangnya yang
tidak pernah robek ) sejak dulu sebelum lahirnya محمد. Sehingga akhirnya mereka
berkata: ما بالغار من ارمtak seorang pun yang berada didalam goa ini.
Keterangan: Bait ini seakan menjadi alasan dari bait sebelumnya. Mengapa
mereka orang-orang kafir makkah berkata: tidak ada seorang pun didalam goa
ini ! Karena mereka melihat sepasang burung merpati yang tepat berada di jalan
depan goa tersebut. Burung-burung itu sedang berkeliaran atau mengacak-acak
jalan berpasir di depan goa itu. Sehingga bekas kaki siapapun tidak akan terlihat
sebab hal tersebut. Di tambah lagi alasan yang telah di sebutkan diatas yakni
adanya laba-laba bersama sarangnya yang tidak robek. Kedua alasan itulah yang
menjadikan orang-orang kafir makkah yakin bahwa tidak mungkin Baginda Nabi
didalam goa tersebut. Sebab ( yang ada di pikiran mereka atau pikiran yang
sewajarnya ) kalau Baginda Nabi berada didalamnya maka pastilah sarang laba-
laba itu akan terbuka atau minimal robek karena di sentuh atau di lewati. Dan pula
jika ada orang yang masuk kedalamnya pasti jalan di depan goa itu ada bekas
telapak kaki yang kelihatan atau minimal tersisa bentuknya karena jalan itu adalah
jalan pasir yang berdebu, dan tidak akan burung-burung merpati itu berani
berkeliaran di depan mulut goa.
58
هللاmembalas tipu daya mereka itu. Dan هللاadalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Dan juga ayat yang telah disebutkan diatas اآلية.… ِإاَّل َت نُصُروُه َفَقْد َن َص َر ُه ٱُهَّلل.
ْل
َم ا َس اَم ِنى الَّدْه ُر َض ْيمًا َّو اْس َت َج ْر ُت ِبِه ۞ ِإاَّل َو ِن ُت ِج َو ارًا ِم ْن ُه َلْم ُيُضــــــــــــــــِم
Tiada satu pun penduduk desa yang menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan
Baginda Nabi # Niscaya kudapatkan pertolongannya tanpa sedikitpun disakiti.
Keterangan: Dalam lafal الدهرitu terdapat lafal yang terbuang guna menyesuaikan
makna yang ada. Takdirannya yaitu اهل الدهرartinya penduduk setempat, karena
sudah menjadi kebiasaan orang arab berkata seperti itu, seperti gambaran salah
satu penggalan ayat alquran واسأل القريةasalnya واسأل اهل القريةartinya tanyakanlah
kepada penduduk desa. Jadi siapapun yang meminta pertolongan kepada
Baginda Nabi disaat orang itu di dzolimi maka Baginda yang mulia akan
menolongnya dengan sekuat tenaga. Adapun salah satu ayat berhubungan
dengan bait ini adalah َو َم ٓا َأْد َر ٰى َك َم ا ٱْلَع َقَب ُةTahukah kamu apakah jalan yang sulit yang
akan ditempuhnya itu? ( Ungkapan ini mengagungkan kedudukan jalan tersebut).
( ف****ّك رقبةMelepaskan budak ) dari perbudakan, yaitu dengan cara
memerdekakannya. ( أْو ِإْط َٰع ٌم ِفى َي ْو ٍم ِذى َم ْس َغ َب ٍةAtau memberi makan pada hari
kelaparan ) yakni sewaktu terjadi bencana kelaparan segera kirimkan bantuan. Di
ceritakan oleh abu Mu'awiyah dari Isma'il dari qois ( ) رضي هللا عنهمberkata: اشترى ابو
بكر بالال رضي هللا عنه بخمسة أواق فأعتق*ه فق*ال ي*ا ابا بكر إن كنت أعتقتني هلل ف*دعني ح*تى أعمل هلل وان كنت
اعتقتني لتتخذني خادمًا فاتخذني فبكى ابو بكر وق**ال انما اعتقتك هلل ف**اذهب فاعمل هلل تع**الىSayyidina Abu
Bakar membeli ( menebus ) sahabat bilal dengan lima ( اواقsekitar 6 ons emas ),
lalu memerdekakannya. Kemudian Bilal bertanya: wahai Abu Bakar; jika engkau
memerdekakan aku murni karena هللا, maka ( izinkanlah ) tinggalkanlah aku untuk
beramal ( beribadah ) kepada هللا. Akan tetapi jika engkau memerdekakan aku agar
aku berkhidmat kepadamu, maka ambillah aku sebagai khodimmu. Lalu sayyidina
Abu Bakar menangis ( haru ) sambil berkata: sungguh aku memerdekakan kamu
hanya untuk هللا, maka pergilah! Silahkan beribadah hanya kepada هللا تعالى. ( contoh
kongkrit keikhlasan dalam beramal hanya kepada هللاdari dua sahabat yang agung
nan mulia ) رزقنا هللا مثل هذا.
Sahabat Bilal dulunya adalah budaknya umayyah bin kholaf yang di merdekakan
oleh sayyidina Abu Bakar atas penyiksaan yang di alaminya dari sang majikan
karena tidak mau mengikuti perintahnya untuk keluar dari ajaran dan
keimanannya kepada Baginda Nabi.
Dalam sebuah riwayat lain dari sayyidina Utsman bin Affan رضي هللا عنهberkata: لقيت
رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بالبطحاء فأخذ بيدي فانطلقت معه فمر بعمار وام عمار وهم يعذبون فق**ال صبرًا ي**ا آل
ياسر فان مصيركم الى الجنةaku bertemu dengan رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمdi batha' , lalu
Baginda Nabi menggandegku dan mengajakku untuk pergi bersamanya,
kemudian beliau melewati sahabat Ammar dan ibunya sedang disiksa keduanya,
seraya baginda nabi bersabda: sabarlah wahai keluarga Ammar! Sesungguhnya
surga adalah tempat kembali kalian ( surga telah menanti kalian ).
59
Imam mujahid berkata: Orang pertama yang berani memperlihatkan islam secara
terang-terangan itu ada tujuh; رسول هللا صلى هللا عليه وسلم, Abu Bakar الصديق, Khobbab,
Suhaib, Bilal, Ammar dan Sumayyah ibunya ammar. Adapun رسول هللاitu di lindungi
oleh ابو طالبpamannya sendiri, sedangkan sayyidina Abu Bakar itu di lindungi oleh
kaumnya, sementara Khobbab, Suhaib, Bilal, Ammar dan Sumayyah itu setiap
hari beri kalung besi, di rantai tangan kakinya dan di panaskan di terik sinar
matahari ( bahkan walaupun kondisi mereka telah lemahpun itu tidak di ringankan
sama sekali ), sampai-sampai abu Jahal beserta teman-temannya itu datang
hanya untuk mencaci maki dan menghina mereka.
Ketenangan: Pertolongan Baginda Nabi itu tidaklah hanya saat beliau masih
didunia pada waktu itu. Akan tetapi pertolongan Baginda Nabi itu sepanjang masa,
sebagaimana riwayat البزارdari إبن مسعود رضي هللا عنهما. Lafaz haditsnya adalah: َح َي اِتي
َو َم ا َر َأْي ُت ِمْن, َفَم ا َر َأْي ُت ِمْن َخ ْي ٍر َح ِم ْد ُت َهللا، ُتْع َر ُض َع َلَّي َأْع َم اُلُك ْم، َو َو َف اِتي َخ ْيٌر َلُك ْم، ُتَح ِّد ُثوَن َو ُيَح َّد ُث َلُك ْم، َخ ْيٌر َلُك ْم
َال َن ْع ِر ُف آِخ َر ُه ُي ْر َو ى َع ْن َع ْب ِد ِهللا ِإَّال ِمْن َه َذ ا الَو ْج ِه: َو َق اَل، َش ٍّر اْس َتْغ َف ْر ُت َلُك ْمKehidupanku baik bagi
kalian, kalian bisa berbicara (kepadaku) dan kalian mendengar perkataanku.
Kematianku juga membawa kebaikan bagi kalian, amalan-amalan kalian akan
ditampakkan kepadaku, apa yang aku lihat berupa kebaikan, maka aku akan
memuji Allah. Dan apa yang aku lihat berupa kejelekan, maka aku akan
memintakan ampun bagi kalian. Kemudian Al-Bazzar berkata, "Kami tidak
mengetahui akhir dari hadits ini yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud
kecuali seperti ini.
Berkata al-Imam الحاف**ظ الدارميdi dalam kitabnya al-Sunan ( ) سنن الدارمي, bab
kemuliaan yang dikurniakan oleh هللاkepada Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلمselepas
kewafatannya: Pada suatu masa, penduduk Madinah ditimpa kemarau yang
dahsyat. Maka mereka mengadu kepada سيدة عائشة رضي هللا عنها, lalu عائشةberkata,
“Perhatikanlah makam رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلم. Maka buatlah sebuah tingkap
menghadap ke arah langit hingga tiada satu atap yang menghalang di antara
maqamnya dengan langit.” أوس بن عبد هللاberkata: “Maka mereka pun membuat
tingkap tersebut. Lalu selepas itu, kami diturunkan hujan hingga rumput-rumput
tumbuh dengan subur dan unta-unta menjadi gemuk, (seolah-olah) badannya
pecah kerana banyaknya lemak. Maka tahun itu dinamakan Tahun al-Fatq
(binatang gemuk dan berlemak).
Adapun bab tentang meminta pertolongan kepada Baginda Nabi itu akan
diterangkan nanti.
اّال استلمُت الَّن دى من خير ُمستَلم# َو اَل اْلَت مسُت ِغ نى الَّدارْي ِن من يِده
Dan aku tiada mencari kecukupan dunia dan akhirat dari tangan beliau # kecuali
menerima pemberian dari sebaik-baik orang yang di mintai.
60
( انثروه في: فق*ال، بمال من البح*رين- صلى هللا علي*ه وسلم- " أتي النبي: حديث أنس بن مالك رضي هللا عنه
إلى- صلى هللا عليه وسلم- فخرج رسول هللا، - صلى هللا عليه وسلم- وكان أكثر مال أتي به رسول هللا، ) المسجد
وما ق**ام رسول هللا صلى، فما كان يرى أحدا إال أعطاه، فلما قضى الصالة جاء فجلس إليه، الصالة ولم يلتفت إليه
هللا علي***ه وسلم وثّم منها درهم " رواه البخ***اريhadits dari sayyidina anas رض***ي هللا عنه
menyebutkan bahwa: suatu saat Baginda Nabi itu di beri harta dari Bahrain, lalu
beliau berkata: sebarkanlah harta itu di masjid, ( dan harta dari Bahrain itu adalah
harta yang terbanyak yang pernah di berikan kepada Baginda Nabi ). Kemudian
Baginda Nabi keluar untuk melaksanakan sholat dan beliau tidak menoleh atau
melihat harta yang telah di sebar tersebut sama sekali. Setelah selesai sholat
beliau duduk ( mendekat ) ke harta tersebut, semua orang yang di lihat beliau itu
di kasih harta itu, sampai ( saat beliau berdiri untuk pulang ) harta itu tidak tersisa
sama sekali. Dan dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa ال يرد سائلهBaginda
Nabi itu tidak pernah menolak orang yang meminta kepadanya. Jika ada
pertanyaan: ini adalah contoh pemberian yang nyata saat di dunia, lalu apa bukti
pemberian beliau saat besok di akhirat? Maka jawabannya adalah: بان نيله مشاهد بقوة
يقين االيمانbahwa sungguh pemberian Baginda Nabi besok di akhirat itu adalah
nyata dengan kuatnya keyakinan iman. Diantaranya adalah ش**فاعة العظمىsyafa'at
yang agung ( sebagaimana isi doa setelah adzan ) َو اْب َع ْث ُه َم َقامًا َم ْح ُم وًد ا اَّل ِذي َو َع ْد َت ُه
Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji (hak syafa’at) yang Kaujanjikan. Serta
akhlak beliau yang di gambarkan pada akhir surat attaubah َلَقْد َج ٓاَء ُك ْم َر ُسوٌل ِّمْن َأنُفِس ُك ْم
َع ِز ي**ٌز َع َلْي ِه َم ا َع ِنُّت ْم َح ِر يٌص َع َلْي ُك م ِب ٱْلُمْؤ ِمِنيَن َر ُءوٌف َّر ِحيٌمSungguh telah datang kepadamu
seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin.
61
، ِس ْر َن ا َمَع الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َلْي َل ًة: َق اَل، َع ْن َأِبيِه، َع ْن َعْبِد ِهَّللا ْب ِن َأِبي َقَتاَدَة، َح َّد َث َن ا ُح َص ْيٌن: َقاَل، ُفَض ْي ٍل
، َأَن ا ُأوِقُظ ُك ْم: َأَخ اُف َأْن َتَن اُموا َع ِن الَّص َالِة َق اَل ِبَالٌل: َق اَل، َل ْو َعَّر ْس َت ِبَن ا َي ا َر ُس وَل ِهَّللا: َب ْع ُض الَق ْو ِم: َفَق اَل
َو َقْد َط َلَع َح اِج ُب، َف اْس َت ْي َقَظ الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم، َفَغ َلَب ْت ُه َع ْي َن اُه َفَن اَم، َو َأْس َن َد ِبَالٌل َظ ْه َر ُه ِإَلى َر اِح َلِتِه، َف اْض َط َج ُعوا
، ِإَّن َهَّللا َق َبَض َأْر َو اَح ُك ْم ِحيَن َش اَء: َق اَل، َم ا ُأْلِقَي ْت َع َلَّي َن ْو َم ٌة ِم ْث ُلَه ا َق ُّط: َأْي َن َم ا ُقْلَت ؟ َق اَل، َي ا ِبَالُل: َفَقاَل، الَّش ْم ِس
َق اَم َفَص َّلى، َفَلَّما اْر َتَفَعِت الَّش ْم ُس َو اْبَياَّض ْت، ُقْم َفَأِّذ ْن ِبالَّن اِس ِبالَّص َالِة َفَت َو َّض َأ، َي ا ِبَالُل، َو َر َّد َه ا َع َلْي ُك ْم ِحيَن َش اَءDari
Imron bin Maesaroh berkata: dari محمدbin fudael berkata: dari husaen dari عبد هللا
bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata,”Kami pernah berjalan bersama baginda
nabi محمد صلى هللا عليه وسلمpada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata, “Wahai
رسول هللا, sekiranya anda mau istirahat sebentar bersama kami?” Beliau menjawab:
“Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan shalat.” Bilal berkata, “Aku akan
membangunkan kalian.” Maka mereka pun berbaring, sedangkan Bilal bersandar
pada hewan tunggangannya. Namun ternyata rasa kantuk mengalahkannya dan
akhirnya Bilal pun tertidur. Ketika Baginda Nabi terbangun ternyata matahari
sudah terbit, maka beliau pun bersabda: “Wahai Bilal, mana bukti yang kau
ucapkan!” Bilal menjawab: “Aku belum pernah sekalipun merasakan kantuk
seperti ini sebelumnya.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya هللا عز وج***ل
memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan mengembalikannya kepada
kalian sekehendak-Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah! ajaklah orang-
orang untuk shalat!” kemudian beliau صلى هللا عليه وسلمberwudhu, ketika matahari
meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan shalat
( bersama para sahabat )”. Maka cerita seperti ini dijawab: bahwa yang dilihat oleh
mata hati itu berbeda dengan mata kepala, yang dilihat oleh mata hati adalah dzat
yang Maha Agung sang Pencipta, karena hati adalah letak turunnya wahyu.
Sedangkan yang dilihat mata kepala itu adalah perkara yang wujud secara
lahirnya ( nk coro jowo: barang-barang seng ketok moto ).
ُل
َو َذ اَك ِحْي َن ُب ـــــــــــــوٍغ ِمن ُنُبـّو ِتِه ۞ َف َلْي َس ُينَك ُر ِفْيــــِه َح اُل ُمْح َت َلِم
Yang demikian itu terjadi saat beliau di angkat menjadi Nabi # Maka hal semacam
itu tak perlu di ingkari oleh orang yang berakal dewasa.
Keterangan: Baginda Nabi diberi permulaan wahyu lewat mimpi-mimpi yang baik
itu sampai beliau mencapai derajat kenabian secara sempurna ( di angkat menjadi
rosul secara resmi ) yaitu usia 40 tahun. Karena secara umum pada usia 40 itulah
manusia di anggap telah matang dalam berfikir dan menjalani hidup. Barulah
malaikat Jibril turun dari langit secara terang-terangan pada malam hari di bulan
Ramadhan untuk menyampaikan wahyu pertama tentang ketuhanan yang
termaktub dalam surat al'alaq ayat satu sampai lima ٱْق َر ْأ ِبٱْس ِم َر ِّب َك ٱَّلِذى َخ َلَقBacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, َخ َلَق ٱِإْلنَٰس َن ِمْن َع َلٍقDia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, ٱْق َر ْأ َو َر ُّب َك ٱَأْلْك َر ُمBacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, ٱَّلِذى َع َّلَم ِبٱْلَقَلِمYang mengajar (manusia) dengan
perantaran kolam, َع َّلَم ٱِإْلنَٰس َن َم ا َلْم َي ْع َلْمDia mengajar kepada manusia apa-apa yang
tidak diketahuinya. Dan dari bait ini bisa diambil kesimpulan bahwa wahyu
62
pertama yang di terima Baginda Nabi itu ada dua jalur, yaitu jalur mimpi ( sampai
beliau dianggap kuat secara lahir batin ) dan yang kedua didatangi malaikat
secara langsung. Hal semacam ini tidak bisa di ingkari oleh siapapun ( tidak bisa
di tolak sama sekali ) karena memang cara yang dipilih oleh هللاuntuk Baginda Nabi
itu adalah cara penyampaian wahyu yang terbaik. Sebab dalam hal ini Baginda
Nabi itu seperti umumnya manusia biasa yakni punya rasa takut, cemas, terkejut
dan lain sebagainya seperti riwayat hadits yang disampaikan oleh sayyidah Aisah
رض**ي هللا عنهاtentang datangnya wahyu pertama tersebut. Disamping itu juga
memberikan pelajaran kepada umatnya agar seorang hamba yang ingin
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta itu sebaiknya melakukan hal itu secara
perlahan-lahan dan terus menerus atau istiqomah dengan sabar dan tanpa
meninggakan ilmu yang dibutuhkan.
َت َب ـــــاَر َك ُهللا َم ا َو ْح ٌي ِبُم ْك َت َس ِب ۞ َو اَل َن ِبــــــٌّي َع َلى َغ ْيٍب ِبُم َّت َه ِم
Maha suci هللاbahwa wahyu itu tidak bisa di cari # Dan tak ada seorang Nabi dalam
berita gaibnya itu ( patut ) di curigai.
63
menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). Selain juga mereka itu mempunyai sifat maksum ( di
jaga dari segala dosa ).
َك ْم َأْب َر َأْت َو ِص ًبا ِبالَّلْم ِس َر اَح ُتُه ۞ َو َأْط َلَقْت َأِر ًبا ِمْن ِر ْب َقِة اللم
Betapa banyak orang sakit jadi sembuh saat telapak tangannya menyentuh # Dan
menyelamatkan orang yang butuh ( pertolongannya ) dari sakit gila yang terus
kambuh.
64
Keterangan: Banyak tahun-tahun yang kering dan gersang yang telah menjadi
subur berkat doa Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم, sebab adanya hujan yang
turun pada waktu itu atas izin ( هللا تعالىseperti cerita Sayyidah عائشةdiatas ). Hingga
tahun-tahun yang kering ( yang dalam bait ini di serupakan dengan شهباءartinya
beberapa titik putih ) itu menjadi tahun-tahun yang subur ( ) ح**تى حكت غرة. Dan
sebagaimana cerita yang di riwayatkan oleh ( الش**يخانimam Bukhari dan imam
Muslim ) dari sayyidina Anas رضي هللا عنهberkata: ان رجال دخل المسجد يوم الجمعة ورسول هللا
صلى هللا عليه وسلم قائم يخطبada seorang laki-laki memasuki masjid di hari jumat saat
رسول هللا صلى هللا عليه وسلمsedang berdiri Khutbah, فقال يا رسول هللا هلكت االموال وانقطعت السبل
فادع هللا يغثناlalu laki-laki itu berkata: wahai رسول هللاbanyak harta yang telah rusak
dan sumber air yang terputus ( kering ) maka doakanlah kepada هللاagar
menurunkan hujan, فرفع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يديه وقال اللهم أغثنا ثالثًاlalu Baginda Nabi
menengadahkan kedua tangannya dan berdoa يا هللاberilah kami hujan ( sampai
tiga kali ) وما نرى في السماء من سحاب وال قزعة فطلعت سحابة ثم أمطرت وهللا ما رأينا الشمس سبعاdan
kami ( yang semula ) tidak melihat mendung dan awan ( sama sekali ) maka ( tiba-
tiba ) muncullah mendung kemudian hujan ( deras yang tidak berhenti ) selama
tujuh hari dan kami tidak melihat matahari ( selama itu ) ثم دخل رجل في الجمعة االخرى
ورسول هللا قائم يخطب فقال يا رسول هللا هلكت االموال وانقطعت السبل فادع هللا ان يمسكها عناlalu ( di hari
jumat berikutnya ) kembali seorang laki-laki masuk masjid saat Baginda Nabi
berdiri menyampaikan khotbah, lalu laki-laki itu berkata: wahai ! رسول هللاbeberapa
harta kami rusak dan demikian juga sumber air, maka berdoalah kepada هللاagar
menahan ( menghentikan ) hujan ( yang sudah tujuh hari ini ) turun dari kami, فرفع
الَّلُهَّم على اآلَك اِم َو الِّظ َر اِب َو ُبُط وِن اَألْو ِدَي ِة َو َم َن اِبِت الَّش َج ر, يديه ثم قال اللهم حوالينا َو ال َع َلْي َن اmaka رسول هللا
( kembali ) menengadahkan kedua tangannya dan berdoa يا هللاjadikanlah hujan ini
di sekitar kami jangan di atas kami, jadikanlah hujan ini di atas bukit dan gunung-
gunung serta lembah-lembah dan tempat tumbuhnya Pepohonan وخرجنا، َف َأْقَلَع ْت
ال أدري: أه*و الرج*ل األول ق*ال: نمش*ي في الش*مس فسؤل أنس بن مالكmaka hujan itupun berhenti
seketika dan saat kita keluar sudah bisa melihat matahari kembali, lalu sayyidina
Anas ditanya: apakah laki-laki yang datang ke kedua itu adalah laki-laki yang
datang pertama kali juga? Kemudian sayyidina anas menjawab: aku tidak tahu
pasti ( tentang orang itu ).
Keterangan: Dengan perantara doa Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلمitulah هللا
mengutus gumpalan awan ( mendung ) yang membawa air hujan yang banyak,
hingga saat hujan turun ( yang dalam riwayat diatas disebutkan sampai tujuh hari )
itu sampai menjadikan lembah-lembah yang asalnya kering karena tidak adanya
air sama sekali. Menjadi bak lautan sebab airnya yang melimpah. Seakan air itu
65
juga keluar dari mulut jurang disekitarnya yang menganga hingga menjadi seperti
samudera yang luas. ( jadi bait ini adalah lanjutan dari bait diatasnya, sehingga isi
maknanya adalah tambahan penjelasan dari bait tersebut ).
َف الُّد ُّر َي ْز َد اُد ُحْس ًن ا َّو ُه َو ُم ْن َت ِظ ٌم ۞ َو َلْي َس َي ْنُقُص َقْد ًر ا َغْي َر ُم ْن َت ِظ ِم
Mutiara akan bertambah indah anggun bila susunannya tertata rapi # Dan nilainya
tak berkurang sedikitpun walau tak tersusun.
66
atau pohon yang bisa berjalan atas panggilan beliau, serta mukjizat-mukjizat yang
lainnya ( apalagi alquran yang menjadi mukjizat sepanjang masa ). Sebab satu
mutiara saja tanpa di rangkai dengan yang lainnya itu sudah cukup menunjukkan
keindahannya, apalagi mukjizat Baginda Nabi. Walaupun tidak di hubungkan satu
dengan yang lainnya itu tetap menunjukkan keindahan dan hal luar biasa jika
mampu memahaminya. Sebab keindahan mutiara atau mukjizat tersebut adalah
keindahan yang bersifat dzatiyah ( personalnya ) yang tidak akan berkurang
nilainya sedikitpun saat tidak di rangkai ( tidak dihubungkan satu dengan yang
lainnya ).
Keterangan: Setelah si penyair di bait yang atas ( ) دعني ووصفي… الخitu seakan
ingin mencurahkan semua kemampuannya untuk mensifati mukjizat Baginda
Nabi, maka didalam bait ini beliau ( penyair ) ingin mengatakan bahwa: Apa yang
di cari oleh para pengagum Baginda Nabi dalam mensifati mukjizatnya ( yang
didalamnya termasuk juga beberapa akhlak dan kepribadian beliau )? Karena
siapapun takkan ada yang mampu mensifati mukjizat, akhlak serta kepribadian
beliau yang sangat agung. Bahkan ada beberapa ulama yang menghitung
mukjizat Baginda Nabi itu sampai ribuan jumlahnya. Tiada lain yang di cari oleh
para pengagum Baginda Nabi dalam hal ini kecuali menunjukkan rasa محبةyaitu
cinta yang tulus, rasa terima kasih yang tak terhingga atas perjuangan beliau
beserta para sahabat dalam memperjuangkan agama ini. Dan puncak dari itu
semua adalah syafa'at di dunia dan di akhirat untuk seluruh umatnya. Sehingga
banyak bait-bait qosidah ( selain burdah ini ) yang isinya adalah ketiga tujuan
tersebut.
67
Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka
mendengarnya, sedang mereka bermain-main.
Dan disebagian tex kitab burdah yang lain kata محدثةitu di ganti dengan kata محكمة
yang artinya dikuatkan ( kokoh ). Seperti dalam ayat ِك َت اٌب ُأْح ِكَم ْت آَي اُتُه ُثَّم ُفِّص َلْت ِمْن َلُدْن
( َح ِكيٍم َخ ِبيٍرinilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi ( di kuatkan )
serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi ( ) هللاYang Maha
Bijaksana lagi Maha Tahu. Jadi arti bait ini jika menggunakan kata محكمةadalah:
ayat-ayat alquran itu turun dari هللاdzat yang Maha Rahman, yang dikuatkan ( di
kokohkan dalam segala kandungan isi maknanya ) dan yang di sifati Qodim
( dahulu ).
ْل
َلْم َت ْق َت ــــــــِر ْن ِبَز ِماٍن َّو ْه َي ُتْخ ِبُر َن ا ۞ َع ِن ا َمَع اِد َو َع ْن َع اٍد َو َع ْن ِإَر ِم
Ayat-ayat alquran itu tidak bersamaan dengan zaman ( apapun ) # Ayat-ayat
alquran yang memberi kabar pada kita tentang akhirat, kaum عادdan kota irom.
Keterangan: Ketika ayat-ayat alquran itu di sifati Qodim ( dahulu ), maka ayat-ayat
itu tidak bisa di kaitkan dengan zaman waktu sama sekali. Karena sifat waktu
adalah sifat sesuatu yang حادثatau baru ( bermula dari tidak ada menjadi ada,
bermula dari tidak wujud menjadi wujud ). Dan sesuatu yang Qodim itu tidak bisa
bersamaan dengan sesuatu yang baru, sebab keduanya saling berlawanan atau
bertolak belakang.
Ayat alquran itu memberi kabar tentang dikembalikannya manusia setelah
meninggal َو ُه َو ٱَّلِذى َي ْبَد ُؤ ۟ا ٱْلَخ ْلَق ُثَّم ُيِعيُدُهۥ َو ُه َو َأْه َو ُن َع َلْيِهۚ َو َلُه ٱْلَم َث ُل ٱَأْلْع َلٰى ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض ۚ َو ُه َو ٱْلَع ِز يُز
ٱْلَح ِكيُمDan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu
adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nya-lah sifat yang Maha Tinggi di langit
dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. َك َم ا َب َد ْأَن ٓا َأَّو َل َخ ْلٍق
ُّن ِعي**ُدُهۥۚ َو ْع ًد ا َع َلْي َن ٓاۚ ِإَّن ا ُكَّن ا َٰف ِعِليَنSebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama
begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
Ayat alquran juga memberi kabar tentang kaum عادyang di utus kepada mereka
adalah nabi هود عليه السالم, seperti gambaran ayat َق اُلو۟ا َٰي ُهوُد َم ا ِج ْئ َتَن ا ِبَب ِّي َن ٍۢة َو َم ا َن ْح ُن ِبَت اِر ِكٓى َءاِلَهِتَن ا
َع ن َق ْو ِلَك َو َم ا َن ْح ُن َل َك ِبُم ْؤ ِمِنيَنMereka (kaum ‘Ad) berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak
mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami, dan kami tidak akan
meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan
mempercayaimu.
Ada beberapa fersi tentang kota irom. Yang pertama irom adalah nama kota yang
diambil dari kakek kaum عادitu sendiri. Yaitu عادbin عوسbin إرم/ irom bin سامbin
نوح. Umurnya irom itu sampai 1200 tahun. Dan dia bisa melihat ( calon )
keturunannya dari tulang belakangnya yang berjumlah 4000 anak. Sehingga dia
menikahi 1000 perempuan. Agama irom adalah penyembah rembulan, dan dia
68
dijuluki ' عاد االولىad yang pertama, dan kaum عادyang belakang disebut عاد االخرى
'ad yang lain.
Yang kedua irom adalah kota yang di bangun oleh Syaddad bin 'ad setelah dia
mendengar beberapa sifatnya surga beserta isinya yang sangat indah, maka dia
memutuskan untuk membuat kota yang seindah surga. Lalu di kumpulkanlah
segala kebutuhan yang ada meliputi tenaga kerja yang sangat banyak, bahan
emas, mutiara dan lain sebagainya. Maka mulailah kota itu dibangun dengan
membuat semua tiyangnya ( termasuk pondasi juga ) yang berasal dari mutiara,
semua dinding dan lantai dari emas, dibuat juga gunung-gunung yang dari intan,
saluran air yang beraneka ragam bentuk serta warnanya agar air itu seakan
menyerupai saluran tersebut, pohon-pohon juga dibuat menakjubkan. Sehingga
dia membangunnya itu butuh waktu 300 tahun lamanya. Setelah proses yang
panjang maka jadilah bentuk kota yang dia harapkan. Lalu berangkatlah dia
bersama keluarga dan pasukannya yang berjumlah besar untuk menempati kota
tersebut. Tetapi jarak tempuh yang hanya tinggal satu hari satu malam saja, maka
هللاmengutus malaikat yang berteriak sehingga terjadi gempa besar yang
menghancurkan bangunan kota tersebut hanya dengan sekejap mata, semua
luluh lantak menjadi puing-puing yang berserakan tak berguna. ( نعوذ باهلل من ذلك ثم
) نعوذ باهلل.
ْذ
َد اَم ْت َلَد ْي َن ا َفَفاَقْت ُك َّل ُمْع ِج َز ًة ۞ ِمَن الَّن ِبِّيْيـــــَن ِإ َج آَء ْت َو َلْم َتُد ِم
Ayat ( mukjizat ) yang disisi kita kekal abadi hingga mengungguli semua mukjizat
# Sebab mukjizat para Nabi ( yang terdahulu ) itu tidak langgeng.
Keterangan: Mukjizat yang diberikan oleh هللاkepada semua Nabi itu diantara
sebabnya adalah tantangan yang di ajukan oleh orang-orang yang meragukan
atas kenabian mereka. Seperti perahu nabi nuh علي**ه السالم, seperti juga tidak
terbakarnya nabi Ibrahim علي**ه السالم, tongkat nabi musa علي**ه السالم, persediaan
makanan ( ) مائدةbagi yang meminta kepada nabi isa عليه السالم, dan alquran bagi
Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم. Perbedaannya adalah mukjizat para nabi yang
dahulu ( sebelum di utusnya Baginda Nabi ) itu yang mengetahui atau yang
menyaksikannya hanya orang-orang saat itu saja. Sedangkan mukjizat Baginda
Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمitu ada yang hanya orang saat itu yang bisa melihat dan
menyaksikannya, tetapi ada pula mukjizat beliau yang bersifat selamanya atau
langgeng, ( seperti alquran, dawuh-dawuhnya yang terbukukan sampai sekarang
dan lain sebagainya ). Sehingga mukjizat Baginda Nabi yang seperti itu layaklah
bila dikatakan: Bahwa mukjizat beliau itu mengalahkan mukjizat para Nabi yang
terdahulu.
Sesuatu keanehan atau keajaiban yang berlawanan dengan kebiasaan ( yang
disebut dengan ) خارق العادةitu ada enam kategori sebagai berikut:
فمعجزة ان من نبي لنا صدر# اذا ما رأيت االمر يخرق عادة
69
Satu: jika kamu melihat sesuatu yang berlawanan dengan kebiasaan maka jika
sesuatu tersebut datang dari seorang Nabi maka dinamakan mukjizat.
فاالرهاص سمه تتبع القوم في االثر# وان بان منه قبل وصف نبوة
Dua: jika sesuatu tersebut itu nampak sebelum seorang Nabi itu di angkat
kenabiannya maka sesuatu itu dinamakan ( ارهاصseperti keterangan sebelumnya
).
كرامة في التحقيق عند ذوي النظر-—وان جاء يوما من ولي فانه ال
Tiga: jika sesuatu tersebut datang dari seorang wali ( kekasih ) هللاmaka
dinamakan karomah, ( menurut orang yang mempunyai pandangan luas dan
mendalam ).
فكونه حقا بالمعونة واشتهر# وان كان من بعض العوام صدوره
Empat: jika sesuatu tersebut keluar dari orang biasa ( tidak wali ) dan sesuatu
tersebut nyata kebenarannya maka dinamakan ( معونةpertolongan ).
يسمى باالستدراج فيما قد استقر# ومن فاسق ان كان وفق مراده
Lima: jika sesuatu tersebut datangnya dari orang fasik ( orang yang jauh dari هللا
dan jauh dari ajaran agama ) yang mana sesuatu itu selalu sesuai dengan
kehendaknya, maka dinamakan istidroj ( Memenuhi segala keinginan seseorang
dengan hal-hal yang digemarinya untuk dijerumuskan ke dalam kebinasaan yang
tanpa diduga-duga ).
وقد تمت االقسام عند الذي اختبر# واال فيدعى باإلهانة عندهم
Enam: jika sesuatu tersebut itu justru berlawanan dengan kehendak orang fasik
itu, maka dinamakan ihanah ( pelecehan terhadap orang fasik tersebut ).
Dan inilah enam kategori خ**ارق الع**ادةartinya sesuatu yang berlawanan dengan
kebiasaan yang perlu difahami perbedaannya masing-masing. Maka janganlah
mudah terkecoh dengan sesuatu yang tampak aneh dalam pandangan mata.
Karena hal itu perlu dicermati katagorinya sesuai kelompoknya masing-masing.
ُم َح َّك َم ـــاٌت َفَم ا ُيْب ِقَيَن ِمْن ُشَب ٍه ۞ ِلِذْي ِش َقاٍق َو َال َي ْبِغْي َن ِمْن َح َك ِم
Ayat-ayat alquran itu sungguh kokoh tak meninggalkan keraguan # Bagi yang
punya pertentangan dan tak perlu cari hakim kebenaran.
Keterangan: Kata محاكماتitu bisa diambil dari tiga akar kata. Pertama diambil dari
ُحكمyang artinya hukum, jadi alquran itu adalah sumber segala hukum yang
dibutuhkan. Kedua diambil dari حكمةyang artinya adalah alquran itu sumber dari
segala hikmah yang ada. Ketiga diambil dari ِإْح كامyang menggunakan makna محكمة
artinya alquran adalah kitab suci yang kokoh maknanya sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan di setiap zaman. Mengapa alquran di sifati ketiga
makna tersebut? Karena urutan kata didalam alquran dalam segi balagohnya atau
sastranya, fashohah atau kefasihan lafalnya, serta kandungan makna yang sangat
luas, itu tidak bisa di saingi oleh siapapun. ُقل َّلِئِن ٱْج َت َمَعِت ٱِإْلنُس َو ٱْلِج ُّن َع َلٰٓى َأن َي ْأُتو۟ا ِبِم ْث ِل َٰه َذ ا
ٱْلُقْر َء اِن اَل َي ْأُتوَن ِبِم ْث ِلِهۦ َو َلْو َك اَن َب ْع ُض ُهْم ِلَب ْع ٍض َظ ِه يًر اKatakanlah: Sesungguhnya jika manusia
dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak
70
akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka
menjadi pembantu bagi sebagian yang lain, ( walaupun mereka saling membantu
untuk membuat kitab yang seperti alquran, maka pasti mereka tidak akan pernah
mampu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh musailamah al-kadzaab ). Dalam
segi kandungan hikmahnya di gambarkan pula dalam sebuah ayat والقرآن الحكيم
demi alquran yang membawa hikmah. Sehingga banyak orang kafir yang masuk
islam hanya dengan mendengar lantunan ayat alquran ( seperti kisah masuk
islamnya sayyidina Umar ) رض*ي هللا عنه. Karena semua tahu bahwa urutan kata
dalam alquran itu tidak mungkin buatan manusia ( walaupun itu Baginda Nabi ).
Kata penyair " ( " من شبهyang artinya beberapa keraguan atau beberapa tuduhan
miring ) itu menunjukkan bahwa jalan kebatilan sangatlah banyak sekali,
( khususnya tuduhan keraguan didalam alquran atau tentang keotentikan alquran
bahwa alquran itu adalah di turunkan dari ) هللا. Tuduhan yang semacam itu sudah
ada sejak zaman dulu, bahkan disepanjang masa atau disetiap generasi. َب ۡل َقاُلٓو ْا
ر َف ۡل َي ۡأ ِتَن ا َِٔباَيٖة َك َم ٓا ُأۡر ِس َل ٱَأۡلَّو ُلوَنٞ َأۡض َٰغ ُث َأۡح َٰل ِۢم َب ِل ٱۡف َت َر ٰى ُه َب ۡل ُه َو َش اِعBahkan mereka berkata (pula): (Al
Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan Dia
sendiri seorang penyair. Maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu
mukjizat, sebagai-mana Rasul-rasul yang telah lalu di-utus. ( Dalam ayat lain
disebutkan : ) َف َذِّك ْر َفَم ٓا َأنَت ِبِنْع َمِت َر ِّب َك ِبَك اِه ٍن َو اَل َم ْج ُنوٍنMaka tetaplah memberi peringatan,
dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan
bukan pula seorang gila. َأْم َي ُقوُل وَن َش اِع ٌر َّنَت َر َّبُص ِبِهۦ َر ْي َب ٱْلَم ُن وِنBahkan mereka
mengatakan: "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan
menimpanya".
Keterangan: Bait ini memberi gambaran bahwa dakwah yang dikerjakan oleh
Baginda Nabi dalam menyampaikan syariah agama ( khususnya alquran ) itu
tidaklah mudah. Perjuangan beliau sangatlah berat َأَشُّد الَّن اِس َب َالًء ْاَألِنْب َي اُء ُثَّم ْاَألْم َث ُل َف ْاَألْم َث ُل
ُيْب َت َلى الَّر ُجُل َع ٰل ى َح ًس ِب ( َو ِفي ِر َو اَي ٍة َقْد ِر ) ِدْيِنُه َف ِإْن َك اَن ِدْي ُن ُه َص َلًبا ِاْش َتَّد َب َالُؤ ُه َو ِإْن َك اَن ِفي ِدْيِن ِه ِر ّق ٌة ُاْب ُتِلُي َع ٰل ى
َح َسِب ِدْينِه َف َم ا َي ْب َر ُح ْالَب َالُء ِباْلَع ْبِد َح تٰى َي ْت ُر َك ُه َيْمِش ْي َع َلى ْاَألْر ِض َم ا َع َلْي ِه َخ ِط ْي َئ ةManusia yang paling
dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-
orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat
‘kadar’) agamanya. Jika agama kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika
agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu
menimpa seseroang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa
tertimpa kesalahan lagi. Perlawanan terhadap Baginda Nabi itu bukan hanya
sekedar personal orang per orang, tetapi tidak sedikit yang perlawanan itu yang
berupa sekelompok orang yang terorganisir ( seperti kesepakatan saat baginda
71
nabi di keluarkan dari tanah kelahirannya yang amat dicintai yakni makkah al-
mukarromah َو ِإْذ َي ْم ُك ُر ِبَك ٱَّلِذيَن َكَف ُرو۟ا ِلُيْث ِبُتوَك َأْو َي ْقُتُلوَك َأْو ُيْخ ِر ُجوَك ۚ َو َي ْم ُك ُروَن َو َي ْم ُك ُر ٱُهَّللۖ َو ٱُهَّلل َخ ْيُر ٱْلَٰم ِك ِر يَن
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan هللاmenggagalkan tipu daya itu.
Dan هللاsebaik-baik Pembalas tipu daya ). Akan tetapi semua perlawanan itu gagal.
Bahkan satu persatu orang yang dulu memusuhi Baginda Nabi itu menyerah dan
sebagian dari mereka itu masuk islam dengan tanpa paksaan ( mari buka kembali
buku sejarah tentang ) خياركم في الجاهلية خياركم في االسالم اذا فقهوا.
72
Keterangan: Ayat-ayat alquran itu mempunyai makna yang sangat banyak sekali,
bahkan tak terhingga. Ini yang di isyaratkan oleh si penyair كموج البحر في مددbagai
ombak samudera yang saling menyambung tiada putus sama sekali. Satu ayat
dengan ayat yang lainnya itu saling berkaitan. Bahkan kata perkata itu
mengandung makna yang bermacam-macam yang terkadang tidak bisa di pisah
dengan kata yang lainnya. Contoh surat al-fatihah: dari ayat pertama بسم هللا الرحمن
الرحيمitu baru lafal بسمsaja, pembahasannya bisa meliputi huruf باءnya dari setatus
dan penggunaannya, makna yang berkaitan, tujuannya dll. Lalu asalnya lafal إسم,
meliputi maknanya, i'robnya yang terperinci dan seterusnya. Kemudian
pembahasan lafal جاللةyang meliputi asal lafalnya, hakekat maknanya, keindahan
lafalnya jika di pisah-pisah dan seterusnya. Lalu pembahasan lafal الرحمنdari akar
katanya, tambahan hurufnya, fungsi serta kandungan maknanya dan seterusnya.
Demikian pula lafal الرحيم, juga sama pembahasannya dengan lafal الرحمنserta
perbedaan keduanya. Ayat yang kedua yakni الحمد هلل رب العالمينpembahasannya itu
mulai dari lafal الحمدmeliputi الnya, makna حمدdan masih banyak pembahasan-
pembahasan yang lainnya. Sampai akhir surat al-fatihah غير المغضوب عليهم وال الضالين,
semua kata perkata itu membutuhkan kajian serta pendalaman pengetahuan, dan
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Inilah indahnya alquran, mengalahkan
indahnya intan mutiara manapun. Sampai ada ulama yang berpendapat bahwa:
kandungan makna alquran itu mencapai 24800 ilmu, ada pula yang berpendapat
bahwa: satu ayat itu mengandung 60000 pemahaman. Bahkan sayyidina Ali كرم هللا
وجههmengatakan: لو شئت ألوقرت سبعين بعيرا من تفسير الفاتحةjika aku menghendaki untuk
mengurai isi surat al-fatihah maka aku membutuhkan tujuh puluh onta untuk
membawa catatan tafsirnya ( سبحان هللاpadahal ini baru surat al-fatihah, belum yang
lainnya ). Jadi kandungan makna alquran itu tidak akan pernah habis untuk di kaji
dan didalami َو َف ْو َق ُك ِّل ِذى ِع ْلٍم َع ِليٌمdan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan
itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
َأ
َفَم ا ُتَع ُّد َو اَل ُتْح ٰص ى َعَج اِئُبَه ا ۞ َو اَل ُتَس اُم َع لَى اِإْلْك َث اِر بِالَّســـــــ ِم
Maka keajaiban ayat-ayat alquran itu tidak bisa di batasi dengan hitungan # Dan
juga tidak akan bosan untuk memperbanyak makna ( kandungannya ).
Keterangan: Bait ini adalah penguat dari bait sebelumnya, atau bisa dikatakan
cabang penjelasan dari bait sebelumnya. Jadi setelah di fahami bahwa ayat-ayat
alquran itu bagai ombak samudera yang luas, serta keindahan maknanya itu
mengalahkan keindahan intan mutiara, maka keajaiban makna ayat-ayat alquran
itu tidak bisa di batasi dengan ruang dan waktu ( selama pemahaman tersebut
masih berjalan dengan sesuai kaidah yang telah di tetapkan oleh para ulama ).
Dan juga tidak ada kata " bosan " dalam menggali keindahan makna tersebut.
Karena semakin seseorang itu menggali lebih dalam dan menemukan apa-apa
yang di harapkan, maka di situlah dia akan merasakan kebahagiaan, kebanggaan
73
dan kepuasan yang tidak terhingga. Seperti saat imam syafii رض**ي هللا عنهsaat
mampu menemukan dalil ijma' setelah berhari-hari mencarinya dalam ayat َو َم ن
ُيَش اِقِق ٱلَّر ُسوَل ِم ۢن َب ۡع ِد َم ا َت َبَّيَن َلُه ٱۡل ُهَد ٰى َو َي َّت ِبۡع َغ ۡي َر َس ِبيِل ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن ُن َو ِّلِهۦ َم ا َت َو َّلٰى َو ُنۡص ِلِهۦ َج َه َّن َۖم َو َس ٓاَء ۡت َمِص يًر ا
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, maka Kami biarkan ia
leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
Jadi keindahan alquran itu tidak hanya dalam lantunan bacaannya saja, akan
tetapi sari makna didalamnya itulah yang lebih lezat dan menyebabkan
ketenangan jiwa. Di riwayatkan oleh عبدهللا بن مباركdari وهيبberkata: أال تنام؟:قيل لرجل
pernah suatu saat di katakan kepada seorang laki-laki: mengapa engkau tidak
tidur? ( sementara waktu telah larut malam ) ِإّن عجائب القرآن أذهبت نومي: قالlalu dia
menjawab: sungguh beberapa keajaiban alquran telah menghilangkan tidurku
( kantukku ). Dan juga ada riwayat dari المسّيب بن رافعyang diambil dari wasiatnya
عبدهللا بن مسعودyang berkata: ينبغي لحامل الق**رآن أن يع**رف ليله إذا الناس نائمونsebaiknya bagi
orang-orang yang telah menghafal alquran ( artinya telah diberi nikmat oleh هللا
dengan adanya alquran didalam dadanya ) itu untuk selalu menjaga waktu
malamnya ( dengan mudarosah / muroja'ah ) disaat orang-orang yang lain tertidur
lelap, وبنهاره إذا الناس يفطونdan mengisi waktu siangnya untuk berpuasa ( tirakat )
disaat orang-orang lain itu tidak berpuasa, وبحزنه إذا الناس يفرح**ونdan dengan
kesedihannya ( atas apa-apa yang terjadi sebab ia tahu tentang hukum yang
sebenarnya ) disaat orang-orang lain itu bergembira, وببكائه إذا الناس يض**حكونdan
dengan tangisannya ( atas hal tersebut ) disaat orang-orang lain itu tertawa, وبصمته
إذا الناس يخلطونdan dengan diamnya disaat orang-orang itu berbicara tanpa arah
( sebab mereka berbicara tanpa dasar ilmu ), وبخشوعه إذا الناس يختالونdan dengan ke-
khusyu'annya disaat orang-orang itu berlagak sombong ( sok tahu diri karena
merasa paling pandai dan benar ), وينبغي لحامل القرآن أن يكون باكيا محزونا حكيما حليما عليما
سكيتاsebaiknya pula bagi orang-orang yang membawa ( penghafal ) alquran itu
untuk selalu menjadi orang yang mudah menangis, sedih, penuh kasih sayang,
bijaksana, lebih banyak diamnya, وينبغي لحامل القرآن أن ال يكون جافي**ا وال غافال وال صخابا وال
صياحا وال حديداdan sebaik bagi orang-orang yang menghafal alquran itu menjauhi
sifat orang yang kasar, mudah lupa, suka bicara ( yang ngawur ), suka berteriak
dan bersifat keras. Ada juga pesan khusus atau maui'dzoh dari أبو موسى األشعري رضي
هللا عنهkepada para penghafal alquran, beliau berkata: أنتم قّر اء أهل البلد فال يطولّن عليكم األمد
فتقسوا قلوبكم كما قست قلوب أهل الكتابKalian semua adalah orang-orang penghafal alquran
(artinya orang-orang yang telah diberi anugerah bersar berupa hafalan alquran )
yang berada di kota ini. Maka janganlah kalian terlalu panjang angan-angan
tentang duniawi. Yang mana hal itu bisa menyebabkan kerasnya hati, seperti
kerasnya hati-hatinya orang-orang ahli kitab. ( yang dimaksud dengan kerasnya
hati adalah sulitnya hati tersebut untuk menerima kebenaran, padahal dia hafal
alquran, padahal dia tahu ayat-ayatnya ). Beliau أبو موسى األش**عريjuga berkata
dihadapkan para penghafal alquran yang jumlahnya mencapai tiga ratus lima
74
puluh orang: إن هذا القرآن كائن لكم أجرا وكائن لكم وزراsesungguhnya alquran ini, itu bisa
menjadi ladang pahala bagi kalian, akan tetapi ( juga sebaliknya ) alquran ini, itu
bisa menjadi lahan dosa bagi kalian, ف**إتبعوا الق**رآن وال يتبعّنكم الق**رآنmaka ikutilah isi
alquran ini ( kalian yang harus mengikuti isi alquran )!! Jangan sebaliknya atau
jangan sekali-kali di balik yaitu alquran yang dipaksa untuk mengikuti hawa nafsu
kalian, فإنه من إتبع الق*رآن هبط به على ري*اض الجنة ومن تبع**ه الق*رآن زّخ في قف*اه فقذف**ه في النارmaka
barang siapa yang mau mengikuti isi alquran, maka alquran itu akan
menempatkan kepadanya di taman-taman surga yang indah, ( tetapi sebaliknya )
jika alquran itu dipaksa untuk mengikuti hawa nafsunya orang tersebut, maka
alquran itu akan menjerumuskan dia kedalam api neraka ( ) نعوذ باهلل من ذلك.
ْل
َق َّر ْت ِبَه ا َع ْيُن َق اِر ْي َه ا َف ُق ُت َلُه ۞ َلَقْد َظ ِفْر َت ِبَح ْب ِل ِهّٰلِلا َف اْع َت ِص ِم
Maka sejuklah mata pembacanya, lalu aku katakan kepadanya # Sungguh anda
telah mendapatkan kebahagiaan, berpeganglah selalu pada tali هللا.
Keterangan: Arti kata قّرتitu سكنتatau إطمأّنتartinya tenang atau sejuk . Jadi
mata yang bahagia itu akan kelihatan tenang dan sejuk. Sedangkan mata yang
susah itu akan kelihatan kacau dan gelisah. Atau kata قّرتitu bisa diambil dari
kata ( ُقّرdibaca dhommah قnya ) yang menggunakan makna البردartinya dingin.
Jadi artinya adalah mata itu akan menjadi dingin dengan sebab mengalirnya air
mata kebahagiaan. Dan barang siapa yang telah mampu melakukan hal tersebut,
maka dia telah mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Sebab dia telah
mendapatkan keberkahan alquran. Keberkahan yang berupa rasa ketenangan
jiwa, ketentraman hati dengan menjalani hidup yang selalu dalam bimbingan yang
Maha Kuasa hingga dimudahkan untuk menjalankan taat serta dijauhkan dari
maksiat dan siksanya.
Dawuh penyair بحبل هللا فاعتصمitu termasuk ( اقتباسdiambil dari alquran ) Sesuai ayat
َو ٱْع َت ِص ُمو۟ا ِبَح ْب ِل ٱِهَّلل َج ِميًع ا َو اَل َتَفَّر ُق وDan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) هللا, dan janganlah kamu bercerai berai.
75
Air itu bisa menghilangkan panasnya rasa dahaga sekaligus membuat sejuknya
badan. Demikian pula ayat-ayat alquran yang di baca ( sesuai aturan yang ada )
itu bisa menghilangkan panasnya api neraka, dan bisa membuat sejuk ruh serta
jiwa ة ِّلۡل ُم ۡؤ ِمِنيَنٞ ء َو َر ۡح َمٞ َو ُنَن ِّز ُل ِمَن ٱۡل ُقۡر َء اِن َم ا ُه َو ِش َفٓاDan Kami turunkan dari Alquran suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. ٱُهَّلل َنَّز َل َأْح َس َن
ٱْلَح ِديِث ِك َٰت ًبا ُّم َت َٰش ِبًها َّم َث اِنَى َت ْق َش ِعُّر ِم ْن ُه ُج ُلوُد ٱَّلِذيَن َي ْخ َش ْو َن َر َّبُهْم ُثَّم َت ِليُن ُج ُل وُدُه ْم َو ُقُل وُبُهْم ِإَلٰى ِذ ْك ِر ٱِهَّللۚ َٰذ ِل َك ُه َدى ٱِهَّلل
( َي ْه ِدى ِبِهۦ َم ن َي َش ٓاُءۚ َو َم ن ُيْض ِلِل ٱُهَّلل َفَم ا َلُهۥ ِمْن َه اٍدartinya ) هللاtelah menurunkan perkataan
yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-
ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat هللا. Itulah
petunjuk هللا, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan هللا, niscaya tak ada baginya
seorang pun yang mampu memberikan petunjuk ( kepadanya ). Dalam riwayat
imam Muslim رحمه هللاdisebutkan: إقرأوا القرآن فانه ي**أتي ي**وم القيامة ش**فيعًا ألصحابهBacalah
alquran ! Sesungguhnya alquran itu akan datang dihari kiamat untuk mensyafa'ati
kepada orang yang ahli membacanya. Dan ada juga riwayat عن عبدهللا بن عمر عن النبي
يق*ول الصيام رّب إني منعته الطع*ام والش*راب بالنهار، صلى هللا عليه وسلم قال الصيام والقرآن يشفعان يوم القيامة
فيش**فعان، ويق**ول الق**رآن رّب إني منعته النوم باللي**ل فش *ّفعني في**ه، فش *ّفعني في**هdari عبدهللا بن عمرdari
Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda: puasa dan alquran itu akan mensyafa'ati di
hari kiamat, puasa berkata: ya robb! Sungguh aku telah mencegahnya makan dan
minum disiang hari ( saat berpuasa ) maka izinkanlah aku untuk mensyafa'atinya,
alquran juga berkata: ya robb! Sungguh aku telah mencegahnya di waktu malam
( untuk membaca kalam-Mu ) maka izinkanlah aku untuk mensyafa'atinya, lalu
keduanya mensyafa'ati ( kepada orang yang dikehendaki ).
Keterangan: Ayat-ayat alquran itu laksana telaga yang airnya putih bersih
sehingga mampu menghilangkan noda dosa para pendosa yang mau membaca
serta menghayati makna dan mengamalkan isinya. Bintik-bintik dosa yang asalnya
kecil saat sedikit demi sedikit itu menjadi terkumpul, maka bintik-bintik itu bisa
berubah menjadi hitam pekat bagai hitamnya arang. Bintik-bintik dosa itu ibarat
karat yang menempel pada besi, asalnya tidak banyak, tetapi jika dibiarkan maka
karat pada besi itu akan semakin tebal sehingga sulit untuk dibersihkan. Bintik-
bintik dosa itu bisa hilang ( semuanya bisa bersih ) dengan barokah serta syafaat
ayat-ayat tersebut. Hitam pekatnya wajah para pendosa itu bisa bersih suci
dengan masuk atau mandi di telaga tersebut. Di sebutkan dalam sebuah riwayat
َع ْن َأِبي َس ِعيٍد اْلُخ ْد ِر ِّي َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل ُي ْد ِخُل ُهَّللا َأْه َل اْلَج َّن ِة اْلَج َّن َة ُي ْد ِخُل َم ْن َي َش اُء ِبَر ْح َمِت ِه
َو ُيْد ِخُل َأْه َل الَّن اِر الَّن اَر ُثَّم َي ُقوُل اْن ُظ ُروا َم ْن َو َج ْد ُتْم ِفي َق ْلِبِه ِم ْث َقاَل َح َّب ٍة ِمْن َخ ْر َد ٍل ِمْن ِإيَم اٍن َف َأْخ ِر ُجوُه َفُيْخ َر ُج وَن ِم ْن َه ا
ُح َم ًما َقْد اْم َت َح ُشوا َف ُيْلَقْو َن ِفي َن َه ِر اْلَح َياِة َأْو اْلَح َي ا َف َي ْن ُبُتوَن ِفيِه َك َم ا َت ْن ُبُت اْلِحَّب ُة ِإَلى َج اِنِب الَّس ْي ِل َأَلْم َت َر ْو َه ا َك ْي َف َت ْخ ُرُج
76
َص ْف َر اَء ُم ْلَت ِو َي ًةdi riwayatkan dari أبو سعيد الخدريbahwa رسول هللا صلى هللا عليه وسلمbersabda:
هللاmemasukkan penduduk surga ke surga, Dia memasukkan siapa pun yang Dia
kehendaki dengan rahmatNya, dan memasukkan penduduk neraka ke neraka.
Kemudian هللاberfirman: 'Lihatlah oleh kalian, siapa yang kalian dapati dari mereka
terdapat sebiji sawi keimanan dalam hatinya maka keluarkanlah.' Lalu mereka
dikeluarkan dari neraka dalam keadaan hangus terbakar. Keadaan mereka telah
gosong ( hitam kelam ), lalu di lemparkanlah mereka ke sungai kehidupan, atau
hidup. Lalu mereka tumbuh sebagaimana benih tumbuh di sisi buih. Tidakkah
kalian melihat bagaimana dia keluar kuning bengkok.
Keterangan: Dalam bait ini ayat-ayat alquran itu di ibaratkan bagai jembatan
( jalan ) yang lurus tanpa ada belokan sama sekali. Dan yang dikehendaki dari
lafal الصراطatau jalan dalam bait ini dari segi hakikat maknanya adalah agama
yang benar ِإَّن ٱلِّد يَن ِع نَد ٱِهَّلل ٱِإْلْس َٰل ُمSesungguhnya agama (yang diridhai) disisi هللا
hanyalah Islam.
Atau bisa juga kata الصراطitu diartikan jembatan yang membentang diatas neraka.
Digambarkan bahwa jembatan itu lebih kecil dari pada satu rambut, lebih tajam
dari pada pedang bagi sebagian manusia, sehingga dia mudah jatuh kedalamnya.
Dan jembatan itu juga bisa lebih besar dan lebih lebar ( dari pada keterangan
diatas ) bagi sebagian manusia yang lain. Karena bentuknya jembatan itu
tergantung amal kebaikan masing-masing manusia selama hidup di dunia.
Jembatan itu adalah satu-satunya jalan bagi siapapun yang ingin masuk ke surga.
Arti lurusnya sebuah jembatan ( jalan ) itu bukan berarti jalan itu harus lurus tanpa
adanya naik turun dalam kondisi jalan tersebut. Karena adanya riwayat yang
mengatakan bahwa kondisi jalan yang besok akan di lewati ( saat diakhirat ) itu
ada yang berupa jalan menanjak yang lama jarak tempuhnya itu mencapai seribu
tahun. Dan setelah itu ada pula jalan lapang yang lama jarak tempuhnya juga
mencapai seribu tahun. Dan yang berikutnya berupa jalan menurun yang lama
jarak tempuhnya juga seribu tahun.
Ayat-ayat alquran juga di bait ini di ibaratkan bagai timbangan yang adil. Karena
ayat-ayat itu turun dari dzat yang Maha Adil pula. Keadilan dimaksud adalah
keadilan yang sejati. Bukan seperti keadilan yang datangnya dari selain ayat-ayat
alquran ( keadilan buatan manusia ). Sebab keadilan yang datangnya tidak dari
alquran ( buatan manusia melalui akalnya sendiri ) itu biasanya tidak bisa
langgeng ( tidak bisa bertahan lama ). Sebab manusia yang membuatnya itu
masih di liputi hawa nafsu ( hawa keserakahan dan lain sebagainya ).
ْل ْل
اَل َت ْع َج َب ْن ِلَح ُسْو ٍد َّر اَح ُيْن ِكُر َه ا ۞ َت َج اُهًل َّو ُه َو َع ْيُن ا َح اِذ ِق ا َفِه ِم
77
Jangan heran pada pendengki yang mengingkari ayat-ayat alquran # Pura-pura
bodoh diri padahal dia tahu ( cerdas ) dalam memahami ayat-ayat tersebut.
78
Keterangan: Bait ini seakan-akan menjadi jawaban dari sebuah pertanyaan yang
tersimpan: Mengapa mereka masih hasud dan mengingkari alquran padahal
mukjizatnya sudah sangat jelas tak terbantahkan? Jawabannya: Karena memang
terkadang mata yang sakit itu tidak bisa melihat terangnya sinar matahari yang
begitu jelas ( bagi orang yang matanya sehat ). Dan terkadang mulut yang sakit itu
juga tidak bisa merasakan segarnya air yang di minum. Jadi alasan utama
mengapa mereka masih ingkar itu adalah adanya sakit maknawi yang berada
didalam diri mereka. ِإَّن ٱَّلِذيَن َكَف ُرو۟ا َس َو ٓاٌء َع َلْي ِه ْم َء َأنَذ ْر َت ُهْم َأْم َلْم ُتنِذْر ُه ْم اَل ُيْؤ ِم ُن وَنSesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. َخ َت َم ٱُهَّلل َع َلٰى ُقُل وِبِه ْم َو َع َلٰى َس ْمِع ِه ْم ۖ َو َع َلٰٓى
ۖ َأْب َٰص ِر ِه ْم ِغ َٰش َو ٌةArtinya: هللاtelah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan
penglihatan mereka ditutup. Dan ayat setelahnya yaitu ِۖفى ُقُلوِبِه م َّمَر ٌض َفَز اَد ُه ُم ٱُهَّلل َمَر ًضا
َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌۢم ِبَم ا َك اُنو۟ا َي ْك ِذُبوَنDalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
َأْل ْل
َي ا َخ ْي َر َم ْن َّيَّم َم ا ّعاُفوَن َس اَح َت ُه ۞ َس ْع ًيا َّو َف ْو َق ُم ُتْو ِن ا ْي ُنِق الُّر ُس ِم
Wahai sebaik-baik manusia yang kediamannya menjadi tujuan para pencari
kebaikan # Dengan berjalan kaki atau unta yang cepat berlari.
79
Nabi صلى هللا علي*ه وسلمBeliau bertanya kepada mereka: "Kaum manakah ini atau
utusan siapakah ini? Mereka menjawab: " "! ربيعةBeliau lalu bersabda: "selamat
datang wahai para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal". para utusan itu
berkata: " يا رسول هللا, kami tidak dapat mendatangimu kecuali di bulan suci, karena
antara kami dan engkau ada suku Mudlor yang kafir. Oleh karena itu ajarkanlah
kami dengan satu pelajaran yang jelas yang dapat kami amalkan dan dapat kami
ajarkan kepada orang-orang di kampung kami, yang dengan begitu kami dapat
masuk surga." kemudian mereka bertanya kepada Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلم
tentang minuman, maka Nabi صلى هللا علي**ه وسلمmemerintahkan mereka dengan
empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan mereka untuk beriman
kepada هللاsatu-satunya, kemudian bertanya: "Tahukah kalian apa arti beriman
kepada هللاsatu-satunya?" Mereka menjawab: " هللاdan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui." Lalu baginda Nabi صلى هللا عليه وسلمmenjelaskan: Persaksian tidak ada
tuhan kecuali هللاdan bahwa محمدadalah utusan هللا, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadlan dan mengeluarkan seperlima
dari harta rampasan perang". Dan baginda Nabi ( juga ) melarang mereka dari
empat perkara, yaitu janganlah kalian meminum sesuatu dari ( الخنتمal hantam ),
( الدباءad Dubbaa` ) ( النق*يرan naqir ) dan ( المزفتal Muzaffaat ). Atau Beliau
baginda nabi menyebut ( المق**يرmuqoyyir bukan naqir) , ( keempat perkara ini
adalah macam-macamnya minum keras ). Lalu Baginda Nabi bersabda: "jagalah
semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung kalian".
Keterangan: Baginda Nabi itu di utus oleh هللا سبحانه وتعالىdengan membawa akidah
dan syariah yang dibutuhkan oleh semua orang. Membawa bukti mukjizat yang
sangat banyak dan tidak terbantahkan. Membawa beberapa ilmu pengetahuan
yang selalu selaras dengan semua masa atau zaman apapun. Baginda nabi itu
mula-mula di utus kepada kaum jahiliyah ( karena mereka tidak mengenal tuhan
yang sebenarnya ), sehingga mereka menyembah batu dan sejenisnya yang tidak
bisa di terima akal sehat. Mengapa tidak bisa di terima akal sehat? Karena antara
yang di sembah dengan yang menyembah secara fisik dan akal itu lebih baik yang
menyembah dari pada yang di sembah. Dan siapa pun yang mau merenung
tentang hal itu serta ingin mencari kebenaran yang sejati, maka pasti dia akan
sadar betul bahwa Baginda nabi محمد صلى هللا عليه وسلمadalah ayat yang sangat jelas,
pertanda yang agung sebab beliau mengajarkan tentang seluruh kebutuhan hidup
manusia meliputi cara mengenal tuhan, cara beribadah, cara bekerja dan lain
sebagainya, َو َك َٰذ ِلَك َأْو َح ْي َن ٓا ِإَلْي َك ُروًۭح ا ِّمْن َأْم ِر َن اۚ َم ا ُك نَت َتْد ِر ى َم ا ٱْلِك َٰت ُب َو اَل ٱِإْليَٰم ُن َو َٰل ِكن َج َع ْلَٰن ُه ُنوًۭر ا َّن ْهِدى ِبِهۦ
َم ن َّنَش ٓاُء ِمْن ِع َباِد َن اۚ َو ِإَّن َك َلَت ْه ِدٓى ِإَلٰى ِص َٰر ٍۢط ُّمْس َت ِقيٍۢمDan demikianlah Kami wahyukan kepadamu
( ) محمدruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah
80
mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-
Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki
di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing
(manusia) kepada jalan yang lurus.
Dan yang perlu dicermati pula adalah di utusnya Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم
itu juga untuk seluruh alam ( bukan hanya untuk orang arab saja ) sebagaimana
riwayat َو َك اَن الَّن ِبُّي ُيْب َع ُث ِإَلى َق ْو ِم ِه َخ اَّص ًة َو ُبِع ْث ُت ِإَلى الَّن اِس َك اَّف ًةpara Nabi sebelumku diutus
khusus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia. Hal
sesuai gambaran ayat َو َم ٓا َأْر َس ْلَٰن َك ِإاَّل َر ْح َم ًة ِّلْلَٰع َلِميَنDan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Di dalam ayat ini هللا
berfirman: أرسلناكartinya هللاmemang benar-benar menjadikan baginda nabi
sebagai utusan, bahwa هللاtelah benar-benar memerintah Baginda Nabi
menyampaikan seluruh wahyu kepada umatnya, yang di akhir ayat disebutkan
dengan kata للعالمينbagi seluruh alam. Sementara arti الع**المينitu adalah seluruh
makhluk yang berakal meliputi jin dan manusia ( mengecualikan makhluk yang
tidak berakal, walaupun terkadang dari mereka pun ada yang tunduk kepada
Baginda Nabi seperti cerita diatas ). Dan juga ayat َو َم ا َأْر َس ْلَن اَك ِإاَّل َك اَّفًة ِللَّن اِس َبِش يًر ا َو َن ِذيًر ا
َو َٰل ِكَّن َأْك َث َر الَّن اِس اَل َي ْع َلُم وَنDan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Jadi Baginda Nabi محمد صلى هللا علي*ه وسلمitu di utus oleh هللاuntuk menyampaikan
risalahnya kepada jin dan manusia secara keseluruhan, bukan hanya orang arab,
bukan hanya jin arab, tetapi untuk semua makhluknya yang berakal, karena akal
adalah sumber penugasan. فمن أراد أن يغتنم فهو صلى هللا عليه وسلم النعمة العظمىJadi barang
siapa yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar maka ikutilah baginda nabi
محمد صلى هللا عليهsebab beliaulah nikmat yang agung.
ُّظ ْل
َس َر ْيَت ِمْن َح َر ٍم َليـــْـًل ِإَلٰى َح َر ٍم ۞ َك َم ا َس َر ى ا َب ْد ُر ِفْي َد اٍج ِّم َن ال َلِم
Engkau berjalan di malam hari dari negeri yang mulia menuju ke negeri yang
mulia # Laksana berjalannya bulan purnama menembus gelapnya malam gulita.
Keterangan: Kata سرىitu artinya ialah berjalan di waktu malam hari. Dalam bait ini
seakan-akan si penyair mengatakan: diantara mukjizat Baginda Nabi adalah إسراء
dan معراج. Yaitu perjalanan Baginda Nabi di sebagian malam hari di mulai dari
negeri yang mulia yakni tanah haram atau مسجد الحرمmenuju negeri yang mulia
yakni Palestina atau tepatnya مسجد األقصى. Yang di abadikan dalam alquran
ُسْب َح اَن اَّلِذي َأْس َر ى ِبَع ْبِدِه َلْي اًل ِمَن اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد اَأْلْق َص ى اَّل ِذي َب اَر ْك َن ا َح ْو َل ُه ِلُنِر َي ُه ِمْن َء اَياِتَن ا ِإَّن ه ُه َو
الَّسِميُع اْلَبِص يرMaha Suci هللا, ( Dzat ) yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. Jika ada pertanyaan: Mengapa dalam ayat ini disebutkan kata ليًال
81
padahal makna أسرىadalah perjalanan di malam hari? Ada dua faedah yang
terkandung di dalamnya. Pertama: kata ليًالitu untuk تأكي**دartinya menguatkan
makna lafal أسرىitu sendiri, karena saking banyaknya orang-orang musyrik
makkah atau orang-orang kafir pada waktu itu yang tidak percaya atau bahkan
menentang dan ingkar atas pengakuan dan cerita Baginda Nabi tentang
perjalanan tersebut ( إسراءdan ) معراج. Kedua: untuk memberi pengertian bahwa
perjalanan isro mi'roj Baginda Nabi itu hanya disebagian malam saja ( bukan
waktu malam keseluruhannya dari petang sampai terbit matahari ). Sehingga
imam زمخش**ريmengatakan: Bukti bahwa perjalanan Baginda Nabi itu hanya
disebagian malam itu adalah kata ليًالitu sendiri yang berupa إسم نكرةyang
menunjukkan makna تقلي**لartinya sedikit ( artinya tidak semua malam atau
keseluruhannya ). Dan juga dengan bukti bacaannya عبدهللاdan حذيف***ةyang
membaca من الليل, dengan menggunakan huruf جارberupa منyang difungsikan
dengan makna تبعيضartinya sebagian.
Mengapa saat isro' mi'roj itu yang di pilih adalah waktu malam ( bukan siang hari
saja, agar orang-orang kafir makkah saat itu juga ikut melihat sehingga mereka
tidak ingkar ) ? Karena waktu malam itu adalah waktu untuk menenangkan pikiran,
waktu untuk menenangkan hati dan waktu yang jauh dari kesibukan duniawi َو َج َع ْلَن ا
ٱَّلْي َل َو ٱلَّن َه اَر َء اَي َت ْي ِن ۖ َفَمَح ْو َن ٓا َء اَي َة ٱَّلْي ِل َو َج َع ْلَن ٓا َء اَي َة ٱلَّن َه اِر ُمْبِص َر ًۭة ِّلَت ْب َتُغ و۟ا َف ْض اًۭل ِّمن َّر ِّب ُك ْم َو ِلَت ْع َلُم و۟ا َع َدَد ٱلِّس ِنيَن
َو ٱْلِحَس اَب ۚ َو ُك َّل َش ْى ٍۢء َف َّص ْلَٰن ُه َت ْف ِص ياًۭلDan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
(kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan
tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari
Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. Dalam ayat lain
disebutkan َو َج َع ْلَن ا الَّلْي َل ِلباسًا َو َج َع ْلَن ا الَّن هاَر َم عاشًاdan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.
Dan dalam bait ini perjalanan إسراءdan معراجBaginda Nabi itu di ibaratkan seperti
perjalanan bulan purnama karena perjalanan tersebut sama-sama membawa
sinar kehidupan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Keterangan: Bait ini adalah menjelaskan tentang معراجnya Baginda Nabi. Arti معراج
adalah naiknya Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمdari مسجد األقصىPalestina menuju
langit. Dan riwayat berikut adalah menjelaskan إسراءdan معراجnya Baginda Nabi:
َح َّد َث َن ا َي ْح َي ى ْبُن ُبَك ْي ٍر َقاَل َح َّد َث َن ا الَّلْي ُث َع ْن ُيوُنَس َع ْن اْب ِن ِش َه اٍب َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك َقاَل َك اَن َأُبو َذ ٍّر ُيَح ِّد ُث َأَّن َر ُس وَل ِهَّللا
َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل ُفِر َج َع ْن َس ْق ِف َب ْيِتي َو َأَن ا ِبَم َّكَة َفَنَز َل ِج ْب ِر يُل َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَف َر َج َص ْد ِر ي ُثَّم َغ َس َلُه ِبَم اِء
َز ْم َز َم ُثَّم َج اَء ِبَط ْس ٍت ِمْن َذ َه ٍب ُمْم َت ِلٍئ ِح ْك َم ًة َو ِإيَم اًن ا َف َأْف َر َغُه ِفي َص ْد ِر ي ُثَّم َأْط َب َق ُه ُثَّم َأَخ َذ ِبَي ِدي َف َع َر َج ِبي ِإَلى الَّس َم اِء
الُّد ْن َي ا َف َلَّما ِج ْئ ُت ِإَلى الَّسَم اِء الُّد ْن َي ا َق اَل ِج ْب ِر يُل ِلَخ اِز ِن الَّسَم اِء اْف َت ْح َق اَل َم ْن َه َذ ا َقاَل َه َذ ا ِج ْب ِر يُل َق اَل َه ْل َمَع َك َأَح ٌد َق اَل َن َع ْم
َم ِعي ُم َح َّم ٌد َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل ُأْر ِس َل ِإَلْيِه َق اَل َن َع ْم َف َلَّما َفَت َح َع َلْو َن ا الَّسَم اَء الُّد ْن َي ا َف ِإَذ ا َر ُجٌل َق اِع ٌد َع َلى َيِميِن ِه َأْس ِو َد ٌة
82
َو َع َلى َيَس اِر ِه َأْس ِو َد ٌة ِإَذ ا َن َظ َر ِقَبَل َيِميِنِه َض ِحَك َو ِإَذ ا َن َظ َر ِقَبَل َيَس اِر ِه َب َك ى َفَقاَل َم ْر َح ًبا ِبالَّن ِبِّي الَّص اِلِح َو ااِل ْب ِن الَّص اِلِح ُقْلُت
ِلِج ْب ِر يَل َم ْن َه َذ ا َق ال َه َذ ا آَد ُم َو َهِذِه اَأْلْس ِو َد ُة َع ْن َيِميِنِه َو ِش َماِلِه َن َس ُم َبِنيِه َف َأْه ُل اْلَي ِميِن ِم ْن ُهْم َأْه ُل اْلَج َّن ِة َو اَأْلْس ِو َد ُة اَّلِتي َع ْن
ِش َماِلِه َأْه ُل الَّن اِر َف ِإَذ ا َن َظ َر َع ْن َيِميِنِه َض ِحَك َو ِإَذ ا َن َظ َر ِقَبَل ِش َماِلِه َب َك ى َح َّت ى َع َر َج ِبي ِإَلى الَّس َم اِء الَّث اِنَي ِة َفَق اَل ِلَخ اِز ِنَه ا
اْف َت ْح َفَق اَل َل ُه َخ اِز ِنَه ا ِم ْث َل َم ا َق اَل اَأْلَّو ُل َفَفَت َح َق اَل َأَن ٌس َف َذ َك َر َأَّن ُه َو َج َد ِفي الَّس َمَو اِت آَد َم َو ِإْد ِر يَس َو ُموَس ى َو ِع يَس ى
َو ِإْب َر اِهيَم َص َلَو اُت ِهَّللا َع َلْي ِه ْم َو َلْم ُيْث ِبْت َك ْي َف َم َن اِز ُلُهْم َغ ْي َر َأَّن ُه َذ َك َر َأَّن ُه َو َج َد آَد َم ِفي الَّس َم اِء الُّد ْن َي ا َو ِإْب َر اِهيَم ِفي الَّس َم اِء
الَّساِدَسِة َق اَل َأَن ٌس َف َلَّما َمَّر ِج ْب ِر يُل ِبالَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِبِإْد ِر يَس َق اَل َم ْر َح ًبا ِبالَّن ِبِّي الَّصاِلِح َو اَأْلِخ الَّصاِلِح َف ُقْلُت َم ْن
َه َذ ا َق اَل َه َذ ا ِإْد ِر يُس ُثَّم َمَر ْر ُت ِبُموَس ى َفَقاَل َم ْر َح ًبا ِبالَّن ِبِّي الَّصاِلِح َو اَأْلِخ الَّصاِلِح ُقْلُت َم ْن َه َذ ا َق اَل َه َذ ا ُموَس ى ُثَّم َم َر ْر ُت
ِبِعيَس ى َفَقاَل َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّن ِبِّي الَّصاِلِح ُقْلُت َم ْن َه َذ ا َق اَل َه َذ ا ِع يَس ى ُثَّم َم َر ْر ُت ِب ِإْب َر اِهيَم َفَق اَل َم ْر َح ًب ا ِب الَّن ِبِّي
الَّصاِلِح َو ااِل ْب ِن الَّصاِلِح ُقْلُت َم ْن َه َذ ا َقاَل َه َذ ا ِإْب َر اِهيُم َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل اْبُن ِش َه اٍب َف َأْخ َبَر ِني اْبُن َح ْز ٍم َأَّن اْب َن
َع َّباٍس َو َأَب ا َح َّب َة اَأْلْن َص اِر َّي َك اَن ا َي ُقواَل ِن َقاَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ُثَّم ُع ِر َج ِبي َح َّت ى َظ َه ْر ُت ِلُمْس َت َو ى َأْس َم ُع ِفي*ِه
َص ِر يَف اَأْلْقاَل ِم َق اَل اْبُن َح ْز ٍم َو َأَن ُس ْبُن َم اِلٍك َق اَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َفَف َر َض ُهَّللا َع َّز َو َج َّل َع َلى ُأَّمِتي َخ ْمِس يَن
َص اَل ًة َف َر َج ْع ُت ِبَذ ِلَك َح َّت ى َمَر ْر ُت َع َلى ُموَس ى َفَقاَل َم ا َف َر َض ُهَّللا َلَك َع َلى ُأَّمِتَك ُقْلُت َف َر َض َخ ْمِس يَن َص اَل ًة َق اَل َف اْر ِج ْع
ِإَلى َر ِّب َك َف ِإَّن ُأَّم َت َك اَل ُتِط يُق َذ ِلَك َف َر اَج ْع ُت َف َو َض َع َش ْط َر َه ا َف َر َج ْع ُت ِإَلى ُموَس ى ُقْلُت َو َض َع َش ْط َر َه ا َفَقاَل َر اِج ْع َر َّب َك َف ِإَّن
ُأَّم َت َك اَل ُتِط يُق َف َر اَج ْع ُت َف َو َض َع َش ْط َر َه ا َف َر َج ْع ُت ِإَلْيِه َفَقاَل اْر ِج ْع ِإَلى َر ِّب َك َف ِإَّن ُأَّم َت َك اَل ُتِط ي*ُق َذ ِل َك َف َر اَج ْع ُت ُه َفَق اَل ِهَي
َخ ْمٌس َو ِهَي َخ ْم ُسوَن اَل ُيَب َّدُل اْلَق ْو ُل َلَدَّي َف َر َج ْع ُت ِإَلى ُموَس ى َفَقاَل َر اِج ْع َر َّبَك َف ُقْلُت اْس َت ْح َي ْي ُت ِمْن َر ِّبي ُثَّم اْنَط َلَق ِبي َح َّت ى
اْن َت َه ى ِبي ِإَلى ِس ْد َر ِة اْلُم ْن َت َه ى َو َغ ِش َيَه ا َأْل َو اٌن اَل َأْد ِر ي َم ا ِهَي ُثَّم ُأْد ِخ ْلُت اْلَج َّنَة َف ِإَذ ا ِفيَه ا َح َب اِيُل الُّلْؤ ُلِؤ َو ِإَذ ا ُتَر اُبَه ا اْلِمْس ُك
Telah menceritakan kepada kami يحيى بن بكير, telah menceritakan kepada kami الليث
dari يونسdari إبن شهابdari أنس بن مالكberkata: أبو ذرmenceritakan bahwa رسول هللا صلى
هللا عليه وسلمbersabda: "Saat aku di Makkah atap rumahku terbuka, tiba-tiba datang
Malaikat Jibril عليه السالم. Lalu dia membelah dadaku kemudian mencucinya dengan
menggunakan air zamzam. Dibawanya pula bejana terbuat dari emas berisi
hikmah dan iman, lalu dituangnya ke dalam dadaku dan menutupnya kembali.
Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia. Tatkala aku
sudah sampai di langit dunia, Jibril علي**ه السالمberkata kepada Malaikat penjaga
langit, 'Bukalah'. Malaikat penjaga langit berkata, 'Siapa Ini? ' Jibril menjawab, 'Ini
Jibril'. Malaikat penjaga langit bertanya lagi, 'Apakah kamu bersama orang lain? '
Jibril menjawab, "Ya, bersamaku محمد صلى هللا عليه وسلم.' Penjaga itu bertanya lagi,
'Apakah dia diutus sebagai Rasul? ' Jibril menjawab, 'Benar.' Ketika dibuka dan
kami sampai di langit dunia, ketika itu ada seseorang yang sedang duduk, di
sebelah kanan orang itu ada sekelompok manusia begitu juga di sebelah kirinya.
Apabila dia melihat kepada sekelompok orang yang di sebelah kanannya ia
tertawa, dan bila melihat ke kirinya ia menangis. Lalu orang itu berkata, 'Selamat
datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril,
'Siapakah dia? ' Jibril menjawab, "Dialah Adam عليه السالم, dan orang-orang yang
ada di sebelah kanan dan kirinya adalah ruh-ruh anak keturunannya. Mereka yang
ada di sebelah kanannya adalah para ahli surga sedangkan yang di sebelah
kirinya adalah ahli neraka. Jika dia memandang ke sebelah kanannya dia tertawa
dan bila memandang ke sebelah kirinya dia menangis.' Kemudian aku dibawa
menuju ke langit kedua, Jibril lalu berkata kepada penjaganya seperti terhadap
penjaga langit pertama. Maka langit pun dibuka'." Anas berkata, "Kemudian
Baginda Nabi menyebutkan bahwa pada tingkatan langit-langit itu beliau bertemu
dengan Adam, Idris, Musa, 'Isa dan Ibrahim عليهم الصالة والسالم. Beliau tidak
83
menceritakan kepadaku keberadaan mereka di langit tersebut, kecuali bahwa
beliau bertemu Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam." Anas
melanjutkan, "Ketika Jibril berjalan bersama Baginda Nabi صلى هللا علي**ه وسلم, ia
melewati Idris. Maka Idris pun berkata, 'Selamat datang Nabi yang shalih dan
saudara yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab,
'Dialah Idris.' Lalu aku berjalan melewati Musa, ia pun berkata, 'Selamat datang
Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah
dia? ' Jibril menjawab, 'Dialah Musa.' Kemudian aku berjalan melewati 'Isa, dan ia
pun berkata, 'Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.' Aku
bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab, 'Dialah 'Isa.' Kemudian
aku melewati Ibrahim dan ia pun berkata, 'Selamat datang Nabi yang shalih dan
anak yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab,
'Dialah Ibrahim صلى هللا عليه وسلم.' Ibnu Syihab berkata, Ibnu Hazm mengabarkan
kepadaku bahwa Ibnu 'Abbas dan Abu Habbah Al Anshari keduanya berkata,
"Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda: "Kemudian aku dimi'rajkan hingga sampai
ke suatu tempat yang aku dapat mendengar suara pena yang menulis." Ibnu
Hazm berkata, "Anas bin Malik menyebutkan, "Baginda Nabi صلى هللا علي**ه وسلم
bersabda: "Kemudian هللا عز وج**لmewajibkan kepada ummatku shalat sebanyak
lima puluh kali. Maka aku pergi membawa perintah itu hingga aku berjumpa
dengan Musa, lalu ia bertanya, 'Apa yang هللاperintahkan buat umatmu? ' Aku
jawab: 'Shalat lima puluh kali.' Lalu dia berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu,
karena umatmu tidak akan sanggup! ' Maka aku kembali dan هللاmengurangi
setengahnya. Aku kemudian kembali menemui Musa dan aku katakan bahwa هللا
telah mengurangi setengahnya. Tapi ia berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu
karena umatmu tidak akan sanggup.' Aku lalu kembali menemui هللاdan هللا
kemudian mengurangi setengahnya lagi.' Kemudian aku kembali menemui Musa,
ia lalu berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, karena umatmu tetap tidak akan
sanggup.' Maka aku kembali menemui هللا تع**الى, dan هللاlalu berfirman: 'Lima ini
adalah sebagai pengganti dari lima puluh. Tidak ada lagi perubahan keputusan di
sisi-Ku! ' Maka aku kembali menemui Musa dan ia kembali berkata, 'Kembailah
kepada Rabb-Mu! ' Aku katakan, 'Aku malu kepada Rabb-ku.' Jibril lantas
membawaku hingga sampai di Sidratul Muntaha yang diselimuti dengan warna-
warni yang aku tidak tahu benda apakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam
surga, ternyata di dalamnya banyak kubah-kubah terbuat dari mutiara dan
tanahnya dari minyak kesturi."
Dan kisah معراجnya baginda nabi itu juga digambarkan pada ayat: َو ُه َو ِبٱُأْلُفِق ٱَأْلْع َلٰى
sedang dia berada di ufuk yang tinggi. ُثَّم َد َن ا َفَت َد َّلٰىKemudian dia mendekat, lalu
bertambah dekat lagi. فَك اَن َق اَب َق ْو َس ْي ِن َأْو َأْد َن ىmaka jadilah dia dekat (pada محمد
sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) َف َأْو َح ٰٓى ِإَلٰى َع ْبِدِهۦ َم ٓا َأْو َح ٰىLalu
dia menyampaikan kepada hamba-Nya ( ) محمدapa yang telah هللاwahyukan. ما َك َذ َب
ٱْلُفَؤ اُد َم ا َر َأٰٓىHatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
84
Yang perlu diperhatikan dari ayat atau riwayat yang menceritakan tentang معراج
nya Baginda Nabi adalah dekatnya Baginda Nabi pada waktu itu bukanlah dekat
secara fisik berhadapan langsung dengan هللا تعالى, ( karena هللاtidak bertempat, هللا
itu مخالف**ة للح***وادثberbeda dengan semua makhluk yang ada ). Tetapi yang
dikehendaki itu adalah dekat secara ma'nawi ( ) قربا معنويًا. Sebab yang dikehendaki
oleh هللاsaat memberi beban kewajiban sholat lima waktu pada waktu مع**راجitu
adalah ingin menunjukkan kepada makhluk yang lainnya bahwa Baginda Nabi محمد
صلى هللا علي**ه وسلمitu adalah manusia yang istimewa. Baginda Nabi itu adalah
manusia yang paling utama dan mulai. Sehingga ketika akan mendapatkan
mandat yang istimewa maka dipilihkanlah tempat yang istimewa pula, tempat
yang khusus untuk beliau saja. Tempat yang tidak bisa di jamah oleh makhluk
yang lain walaupun itu adalah malaikat jibril عليه السالم. Itulah sedikit gambaran
makna ayat فَك اَن َق اَب َق ْو َس ْي ِن َأْو َأْد َن ى.
أْل
َو َقَّد َم ْت َك َج ِميُع ا ْن ِبَي ــــــــآِء ِبَه ا ۞ َو الُّر ْس ِل َت ْق ِدَي َم َم ْخ ُدوٍم َع لٰى َخ َد ِم
Para Nabi dan Rasul mempersilahkan anda ( untuk berada ) di depan # Laksana
penghormatan pelayan kepada sang majikan.
Keterangan: Ada dua makna yang terkandung dalam lafal وق**دمتك جمي**ع االنبي**اء.
Pertama: Baginda Nabi itu memang lebih utama dalam derajatnya di banding para
Nabi atau Rosul yang lain ( seperti keterangan yang sebelumnya ). Dan juga
dengan tendensi ayat َو ِإْذ َأَخ َذ ٱُهَّلل ِميَٰث َق ٱلَّن ِبِّييَن َلَم ٓا َء اَت ْي ُتُك م ِّمن ِك َٰت ٍب َو ِح ْك َم ٍة ُثَّم َج ٓاَء ُك ْم َر ُس وٌل ُّمَص ِّد ٌق ِّلَم ا
َّٰش
َمَع ُك ْم َلُتْؤ ِم ُنَّن ِبِهۦ َو َلَت نُصُر َّن ُهۥۚ َق اَل َء َأْق َر ْر ُتْم َو َأَخ ْذ ُتْم َع َلٰى َٰذ ِلُك ْم ِإْص ِر ىۖ َق اُلٓو ۟ا َأْق َر ْر َن اۚ َق اَل َف ٱْش َه ُدو۟ا َو َأَن ۠ا َمَع ُك م ِّم َن ٱل ِه ِديَن
Dan (ingatlah), ketika هللاmengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja
yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang
kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya
kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". ( هللاlalu )
berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang
demikian itu?" Maka mereka menjawab: "Kami mengakui". ( هللاlalu ) berfirman:
"Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama
kamu.
Kedua: Saat Baginda Nabi sampai di مسجد األقصىdi malam isro, maka para Nabi
dan Rasul itu mempersilahkan Baginda Nabi untuk menjadi imam sholat
berjamaah bersama mereka. Sebagaimana riwayat َف َلَّما َد َخ َل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم اْلَم ْس ِج َد
اَأْلْق َص ى َق اَم ُيَص ِّلي َف اْلَتَفَت ُثَّم اْلَتَفَت َف ِإَذ ا الَّن ِبُّي وَن َأْج َم ُع وَن ُيَص ُّلوَن َمَع ُهKemudian ketika Nabi SAW
masuk ke Masjidil Aqsha, maka beliau melaksanakan shalat, lalu beliau menoleh,
ternyata para Nabi semuanya shalat bersama beliau. Dari riwayat bisa menjadi
bukti bahwa bukan hanya derajat Baginda Nabi saja yang lebih utama, tetapi
posisi ( makom ) beliau itu juga lebih utama dengan bukti menjadi imam sholat
para Nabi dan Rasul. Sehingga dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa nabi
Ibrahim علي**ه السالمkemudian berkata: بهذا فض**لكم محمدdengan inilah محمدtelah
mengungguli kalian.
85
Jadi disaat Baginda Nabi sampai di مسجد األقصىmaka seakan beliau itu menjadi
tuan rumah yang di layani oleh para khodim yang bersungguh-sungguh dalam
bekerja. Beliau di hormati dengan penghormatan yang spesial.
Keterangan: Kata penyair السبع الطباقitu adalah salah satu bentuk اقتباسartinya
pengambilan dari alquran ۖ ٱَّلِذى َخ َلَق َس ْب َع َس َٰم َٰو ٍۢت ِط َب اًۭق اYang menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Dan bait ini adalah penguat dari bait sebelumnya وبّت ترقى… الخyang
keterangan dan riwayatnya telah disebutkan disana.
Sebagai tambahan keterangan dari bait diatas ialah: Pertama: Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa رسول هللا صلى هللا عليه وسلمbercerita: َر َأْي ُت َلْي َلَة ُأْس ِر َي ِبي ِر َج ااًل
ْل ْأ ُأ ُخَط ْل
، َي ُمُروَن الَّن اَس ِب ا ِبِّر، َه ُؤ اَل ِء َب اُء ِمْن َّمِت َك: َي ا ِج ْب ِر يُل َم ْن َه ُؤ اَل ِء ؟ َق اَل: َف ُق ُت، ُتْق َر ُض ِش َفاُهُهْم ِبَم َقاِر يَض ِمْن َن اٍر
َو ُه ْم َي ْتُلوَن اْلِك َت اَب َأَف اَل َي ْع ِقُلوَن، “ َو َي ْن َس ْو َن َأْنُفَس ُهْمPada malam di-isra’-kan, aku melihat sejumlah
laki-laki yang digunting bibirnya dengan gunting api. Aku bertanya (pada Jibril),
‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah para khatib ( orang
yang berpidato ) dari kalangan umatmu. Mereka memerintah kebaikan pada orang
lain, namun mereka sendiri lupa akan dirinya sendiri. Mereka membaca Al-Qur’an,
( tetapi ) apakah mereka tidak memikirkannya?’” (HR. Ahmad).
Dua: riwayat آِك ُل الِّر َب ا: َف ِقي*َل ِلي، َف َس َأْلُت َم ا َه َذ ا،َر َأْي ُت َلْي َل َة ُأْس ِر َي ِبي َر ُج اًل َي ْس َب ُح ِفي َن َه ٍر َو ُيْلَقُم اْلِحَج اَر َة
“Pada malam di-isra-kan, aku melihat seorang laki-laki yang berenang di sebuah
sungai, dan disuapi dengan batu. Lalu aku bertanya: siapakah dia?, lalu
disampaikan kepadaku, ‘Itu adalah orang yang suka makan riba,’” (HR. Ahmad).
Tiga: رسول هللا صلى هللا عليه وسلمmenceritakan: َر َأْي ُت َلْي َلَة ُأْس ِر َي ِبي َلَّم ا اْن َت َه ْي َن ا ِإَلى الَّس َم اِء الَّس اِبَع ِة
ْل ْل ُط َأ َذ َأ َظ
َو َت ْي ُت َع َلى َق ْو ٍم ُب وُنُهْم َك ا ُبُيوِت ِفيَه ا ا َح َّي اُت ُت َر ى ِمْن َخ اِر ِج: َفَن ْر ُت َف ْو ِقي َفِإ ا َن ا ِبَر ْع ٍد َو َب ْر ٍق َو َص َو اِع َق َق اَل
َأ ُط
َم ْن َه ُؤ اَل ِء َي ا ِج ْب ِر يُل؟ َق اَل َه ُؤ اَل ِء َك َلُة الِّر َب ا: “ ُب وِنِه ْم َف ُقْلُتPada malam di-isra-kan, ketika sampai
di langit ke tujuh, aku melihat ke atasku. Ternyata aku melihat halilintar, kilat, dan
petir. Kemudian, aku diperlihatkan pada suatu kaum yang perutnya (besar) seperti
rumah yang penuh dengan ular dan ular-ular itu terlihat dari luar. Aku bertanya
(pada Jibril), ‘Siapakah mereka, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang
yang suka makan hasil riba.’
Empat: dalam riwayat Abu Said al-Khudri bahwa رسول هللا صلى هللا عليه وسلمberkata:
َر َأْي ُت َلْي َلَة ُأْس ِر َي ِبي َق ْو ًما َلُهْم َم َش اِفُر َك َم َش اِفِر اِإْلِبِل َو َقْد ُو ِّك َل ِبِه ْم َم ْن َي ْأُخ ُذ ِبَم َش اِفِر ِه ْم ُثَّم َي ْج َع ُل ِفي َأْف َو اِه ِه ْم َص ْخ ًر ا ِمَن
َه ُؤ اَل ِء اَّلِذيَن َي ْأُك ُلوَن َأْم َو اَل اْلَي َت اَم ى ُظْلًما: َفَقاَل: “ الَّن اِر َي ْخ ُرُج ِمْن َأَساِفِلِه ْم َفُقْلُت َي ا ِج ْب ِر يُل َم ْن َه ُؤ اَل ِءPada malam
di-isra-kan, aku melihat suatu kaum yang memiliki bibir seperti bibir unta. Di
tengah mereka ada seorang yang dipercaya ( di perintah untuk ) menarik bibir
tersebut, kemudian dimasukkan ke mulut mereka batu dari neraka yang batu itu
keluar dari bawah mereka. Aku tanyakan, ‘Siapa mereka, Jibril?’ Ia menjawab,
‘Mereka adalah orang-orang yang suka makan harta anak yatim secara zalim
86
Lima: Baginda nabi juga becerita: ثنا َم ا َر َأْيَت َلْي َلَة، يا رسول هللا: قلنا: َع ْن َأِبي َس ِعيٍد اْلُخ ْد ِر ِّي َقاَل
َي ا: َف ُقْلُت، َو َض َر ٌب َع َلْي ِه ْم ِثَي اٌب َر َم ٌد، َض َر ٌب َع َلْي ِه ْم ِثَي اٌب َأَشُّد َبَي اًضا ِمَن اْلِقْر َط اِس، َر َأْي ُت ُأَّمِتَي َض ْر َب ْي ِن: ُأْس ِر َي ِبَك ؟ َق اَل
َف ِإَّن ُهْم َخ َلُط وا َعَم ال َص اِلًح ا َو آَخ َر َس ِّي ًئ ا: َأَم ا َأْص َح اُب الِّث َي اِب الَّر َم ِد: َم ْن َه ُؤ الِء ؟ َق اَل،ِج ْب ِر يُل. “Aku melihat
umatku menjadi dua golongan. Satu golongan yang mengenakan pakaian seperti
kertas yang sangat putih. Segolongan mengenakan pakaian berwarna abu-abu.
Aku lantas menanyakannya, ‘Ya Jibril, siapakah mereka?’ Ia menjawab, ‘Adapun
orang-orang yang mengenakan pakaian abu-abu adalah mereka yang suka
mencampuradukkan amal baik dengan amal buruk.’
Enam yaitu riwayat: َش َم ْم ُت َلْي َلَة ُأْس ِر َي ِبي:عن أَبَّي ْب َن َك ْع ٍب َس ِمْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َي ُقوُل
َه َذ ا ِر يُح َق ْب ِر اْلَماِش َط ِة َو اْب َن ِتَه ا َو َز ْو ِج َه ا: َي ا ِج ْب ِر يُل َم ا َهِذِه الِّر يُح الَّط ِّي َب ُة ؟ َق اَل: َف ُقْلُت، “ َر اِئَح ًة َط ْي َب ًةPada malam
di-isra-kan, aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku tanyakan, ‘Jibril, wangi
apakah ini?’ Ia menjawab, ‘Ini wangi kuburan masyithah, putri, dan suaminya”.
Tujuh riwayat dari sahabat Anas ibn Malik رضي هللا عنهbahwa رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
bersabda َي ا: َف ُقْلُت، َو اْلَق ْر ُض ِبَث َم اِنَي َة َع َش َر، الَّصَد َقُة ِبَع ْش ِر َأْم َث اِلَه ا: َر َأْي ُت َلْي َلَة ُأْس ِر َي ِبي َع َلى َباِب اْلَج َّنِة َم ْك ُتوًبا
َو اْلُمْس َت ْق ِر ُض اَل َي ْس َت ْق ِر ُض ِإاَّل ِمْن َح اَج ٍة، َأِلَّن الَّس اِئَل َي ْس َأُل َو ِع ْن َدُه: ِج ْب ِر يُل َم ا َب اُل اْلَق ْر ِض َأْف َض ُل ِمَن الَّص َد َقِة؟ َق اَل
Pada malam di-isra-kan, aku melihat tertulis di pintu surga, “Sedekah itu sepuluh
kali kelipatannya. Sedangkan pinjaman delapan belas kelipatannya.” Lantas aku
tanyakan, “Wahai Jibril, mengapa pinjaman lebih utama dari sedekah?” Ia
menjawab, “Sebab orang yang mengemis meminta sesuatu yang sudah dia
dimiliki. Sedangkan orang yang meminjam tidak meminta sesuatu kecuali yang dia
dibutuhkan.
ْأ ّٰت
َح ى ِإَذ ا َلْم َت َد ْع َش ًو ا ِلُمْس َت ِبٍق ۞ ِمَن الُّد ُنِّو َو َال َم ْر ًق ى ِلُمْس َت ِنِم
Hingga tak satu pun puncak yang kau sisakan bagi orang yang ingin
mendahuluimu # Dari kedekatanmu, dan tidak pula menemukan tangga bagi
pencari derajat yang tinggi.
Keterangan: Bait ini juga sebagai penguat dari bait sebelumnya من قاب قوسين… الخ.
Tetapi bait ini mengandung perabot syarat ( kata syarat ) yakni اذا لم تدع, sehingga
kata ini membutuhkan jawab yang jatuh setelahnya nanti.
Jadi setelah Baginda Nabi sampai di langit ke tujuh, maka beliau meneruskan
perjalanannya hingga beliau sampai di suatu tempat yang yang paling dekat.
Tempat yang tidak bisa di raih oleh siapapun walaupun ia berharap sampai
kesana. Karena tempat itu adalah tempat yang khusus untuk beliau dan tidak bisa
di gapai kecuali oleh beliau. Yang di isyaratkan dalam ayat فَك اَن َق اَب َق ْو َس ْي ِن َأْو َأْد َن ى
maka jadilah dia dekat (pada محمدsejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat
(lagi). Dan ayat ِع ْن َد َه ا َج َّن ُة اْلَم ْأٰو ى.( عْن َد ِس ْد َر ِة اْلُم ْن َتٰه ىyaitu) di Sidrat al-Muntaha, di
dekatnya ada surga tempat tinggal ( selamanya ). Akan tetapi makna seutuhnya
dari Sidrat al-Muntaha adalah kewenangan هللا تعالى. Sidrat al-Muntaha merupakan
bagian dari kekuasaan هللا. Kita hanya mendapat kabar dari Nabi محمد صلى هللا عليه
وسلمyang benar-benar telah sampai ke sana, dan telah menyaksikan sebagian dari
tanda-tanda kebesaran هللا تعالى. Oleh karenanya, hanya dengan keimanan sajalah
87
kita mempercayai tentang Sidrat al-Muntaha. Selebihnya adalah rahasia هللاyang
Maha Mengetahui.
Keterangan: Bait ini adalah jawaban dari bait sebelumnya اذا لم تدع… الخ. Jadi saat
engkau mencapai puncak tempat yang khusus tersebut maka engkau telah
menjadikan rendah semua makom yang berada di bawahmu. Yang di maksud
dengan makom disini adalah derajat keutamaan Baginda Nabi. Derajat beliau
yang mengungguli semua makhluk yang ada. Tanpa ( bermaksud ) mengurangi
derajat para Nabi dan Rasul yang lain. Karena semua para Nabi dan Rasul itu
memiliki derajatnya tinggi dan mempunyai kesempurnaan, tetapi derajat dan
kesempurnaan Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلمitu lebih tinggi dan lebih
sempurna ( seperti keterangan yang telah lampau ). Sebab mempunyai keyakinan
bahwa para Nabi dan Rasul ( selain Baginda Nabi ) itu tidak mempunyai
kesempurnaan dan derajat yang tinggi itu adalah salah satu bentuk kekufuran (
) نعوذ باهلل من ذلك.
Arti dari نوديت بالرفعadalah panggilan kemuliaan yang khusus pada waktu dari هللا
سبحانه وتع***الىuntuk Baginda Nabi agar beliau menghadap kepadaNya untuk
mendapatkan mandat yang istimewa bagi beliau beserta umatnya yakni sholat
lima waktu. Sehingga dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa beliau Baginda
Nabi setelah sampai di situ langsung mengucap
الَّت ِحَّي اُت اْلُم َب اَر َك اُت الَّص َلَو اُت الَّط ِّي َب اُت ِهَّلِلSegala penghormatan, keberkahan, salawat dan
kebaikan hanya bagi هللا. Lalu هللاmenjawab الَّس َالُم َع َلْي َك َأُّيَه ا الَّن ِبُّى َو َر ْح َم ُة ِهَّللا َو َبَر َك اُتُهSemoga
salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat
هللاdan berkah-Nya. Lalu Baginda Nabi meneruskannya sebab beliau tidak ingin
penghormatan itu hanya khusus untuk dirinya, sehingga beliau berkata: الَّس َالُم َع َلْي َن ا
َو َع َلى ِع َباِد ِهَّللا الَّصاِلِحيَنsemoga salam sejahtera ( juga ) selalu tercurah kepada kami
dan hamba-hamba هللاyang saleh.
Panggilan هللاyang semacam itu bukanlah hanya untuk Baginda Nabi محمد صلى هللا
عليه وسلمsaja. Sebab panggilan penghormatan itu juga pernah di alamatkan kepada
nabi Adam عليه السالم, digambarkan dalam ayat َو ُقْلَن ا َٰٓي َٔـاَد ُم ٱْس ُك ْن َأنَت َو َز ْو ُج َك ٱْلَج َّن َةDan
Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini. Demikian
juga panggilan kepada Nabi Nuh عليه السالم, digambarkan dalam ayat ِقيَل َٰي ُنوُح ٱْه ِبْط ِبَس َٰل ٍم
ِّم َّن ا َو َب َر َٰك ٍت َع َلْي َك َو َع َلٰٓى ُأَم ٍم ِّمَّمن َّمَع َكHai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan
penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari
orang-orang yang bersamamu. Juga kepada Nabi Musa عليه السالم, digambarkan
dalam ayat ِإْذ َن اَد ٰى ُه َر ُّبُهۥ ِب ٱْل َو اِد ٱْلُم َق َّد ِس ُط ًو ىKetika Tuhan memanggil ( nabi Musa ) di
lembah suci yaitu Lembah Tuwa. Dan masih banyak lagi panggilan هللاkepada
nabi-nabi yang lain. Tetapi ( diantara panggilan yang ada ) panggilan yang
88
istimewa adalah panggilan هللاkepada Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمsaat mi'roj
itu.
Keterangan: Bait ini seakan menjadi sebuah alasan dari bait الخ.… وبت ترقى,
mengapa engkau di naikkan ke langit yang tujuh dan seterusnya? Karena agar
engkau mendapatkan hubungan yang khusus nan istimewa serta tertutup
rahasianya dari seluruh makhluk yang ada. Dan itu merupakan gambaran ayat
فأوحى ِإَلٰى َع ْبِدِهۦ َم ٓا َأْو َح ٰىLalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya ( yakni ) محمد
apa yang telah diwahyukan هللا.
Sehingga ada riwayat yang menyebutkan bahwa suatu saat sayyidah Aisah
berkata: يا رسول هللا ما الذي أوحى الي*ك ربك اذ ق**ال ف**أوحى الى عبده ما أوحى:قالت عائشة رضي هللا عنها
wahai رسول هللاapa gerangan isi wahyu yang engkau terima dari Tuhanmu lewat
ayat فأوحى ِإَلى عبده ما أوحى, lalu Baginda Nabi menjawab: قال يا عائشة أ تريدين أن تعلمي ما ال
يعلمه جبري**ل وال ميكائي**ل وال نبي مرسل وال ملك مق**ربwahai Aisyah: apakah engkau ingin
mengetahui suatu ( ilmu ) yang Jibril saja tidak bisa mengetahuinya, demikian pula
Mikail, para nabi yang diutus dan bahkan para Malaikat yang amat Dekat ( mereka
semua tidak mengetahuinya ). Dan pada riwayat yang lain juga disebutkan bahwa
Baginda Nabi bersabda: علمني ربي ليلة اإلسراء علوما شتىaku di ajari ( diberi ilmu ) oleh
Tuhan-ku pada waktu malam isro dengan beberapa ilmu yang banyak فعلم أخذ على
كتمانه وعلم خ*يرني في*ه وعلم أمرني أن أبلغ*هpertama adalah ilmu yang oleh Tuhan-ku aku
diperintah untuk menyimpannya, kedua adalah ilmu yang oleh Tuhan-ku aku di
perkenankan untuk memilih ( menyampaikannya atau menyimpannya ), ketiga
adalah ilmu yang oleh Tuhan-ku aku diperintah untuk ( harus ) menyampaikannya,
قال علي رضي هللا عنه فكان يسر الى أبي بكر وعمر وعثمان والي ما خير فيهdan sayyidina Ali رضي هللا
عنهberkata: maka Baginda Nabi merahasiakan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman
dan kepadaku ( ) رض**ي هللا عنهمilmu yang oleh Tuhan-Nya di perbolehkan untuk
memilih ( menyimpan atau menyampaikannya ).
89
hambanya yang ia pilih yakni hambanya yang paling mulia Baginda Nabi محمد صلى
هللا عليه وسلم.
Maka siapapun yang di ciptakan oleh هللاsebagai umat Baginda ( محمدpadahal
tanpa adanya permintaan terlebih dahulu ), dan juga diberi hidayah keimanan,
maka sudah selayaknya berterima kasih atas semua nikmat yang agung itu.
Karena adanya kaidah التابع تابعpengikut itu selalu mengikuti ( kepada orang yang
di ikuti ), atau dengan ungkapan lain dari kaidah ini: التابع اليفرد بالحكمpengikut itu
tidak bisa di sendirikan dalam hukum ( dari orang yang di ikuti ). ُقْل ِإن ُك نُتْم ُتِحُّبوَن ٱَهَّلل
َف ٱَّت ِبُعوِنى ُيْح ِبْب ُك ُم ٱُهَّلل َو َي ْغ ِف ْر َلُك ْم ُذ ُن وَب ُك ْم ۗ َو ٱُهَّلل َغ ُف وٌر َّر ِحيٌمKatakanlah: "Jika kamu (benar-benar)
mencintai هللا, maka ikutilah aku, niscaya هللاmengasihi dan mengampuni dosa-
dosamu". هللاMaha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ُأ ِّل
َو َج َّل ِم ْق َد اُر َم ا ُو َي َت ِمْن ُر َت ٍب ۞ َو َع َّز ِإْد َر اُك َم ا وِلْيَت ِمْن ِّن َع ِم
Teramat agung nilainya derajat kedudukan yang kau dapati # Sungguh jarang lagi
langka bisa diperoleh nikmat yang engkau telah diberi.
Keterangan: Isi bait ini adalah penguat dari bait sebelumnya فحزت كل فخار… الخ.
Karena sangat agungnya derajat dan kedudukan mulai yang di berikan kepada
Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلم, maka tak kan mungkin orang lain bisa
menggapai derajat dan kedudukan tersebut. Sebab itu semua adalah nikmat
karunia dari هللاyang di berikan kepada orang yang dikehendaki oleh yang Maha
Memberi َٰذ ِل َك َف ْض ُل ٱِهَّلل ُيْؤ ِتي**ِه َم ن َي َش ٓاُءۚ َو ٱُهَّلل ُذ و ٱْلَفْض ِل ٱْلَع ِظ يِمDemikianlah karunia هللا, yang
diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan هللاmemiliki karunia yang besar.
Ada sebuah riwayat yang berhubungan dengan kedua bait ini: َح َّد َث َن ا ُقَت ْي َب ُة ْبُن َس ِعيٍد َح َّد َث َن ا
َلْي ٌث َع ْن َن اِفٍع َع ْن اْب ِن ُع َمَر َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُهَم ا َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل ِإَّنَم ا َأَج ُلُك ْم ِفي َأَج ِل َم ْن َخ اَل ِمْن
اُأْلَم ِم َم ا َب ْي َن َص اَل ِة اْلَع ْص ِر ِإَلى َم ْغ ِر ِب الَّش ْم ِس َو ِإَّنَم ا َم َثُلُك ْم َو َم َث ُل اْلَيُهوِد َو الَّن َص اَر ى َك َر ُج ٍل اْس َت ْع َمَل ُعَّمااًل َفَقاَل َم ْن َي ْع َم ُل
ِلي ِإَلى ِنْص ِف الَّن َه اِر َع َلى ِقيَر اٍط ِقيَر اٍط َفَع ِم َلْت اْلَي ُه وُد ِإَلى ِنْص ِف الَّن َه اِر َع َلى ِق يَر اٍط ِق يَر اٍط ُثَّم َق اَل َم ْن َي ْع َم ُل ِلي ِمْن
ِنْص ِف الَّنَه اِر ِإَلى َص اَل ِة اْلَع ْص ِر َع َلى ِقيَر اٍط ِقيَر اٍط َفَع ِم َلْت الَّن َص اَر ى ِمْن ِنْص ِف الَّن َه اِر ِإَلى َص اَل ِة اْلَع ْص ِر َع َلى ِق يَر اٍط
ِقيَر اٍط ُثَّم َق اَل َم ْن َي ْع َم ُل ِلي ِمْن َص اَل ِة اْلَع ْص ِر ِإَلى َم ْغ ِر ِب الَّش ْم ِس َع َلى ِق يَر اَط ْي ِن ِق يَر اَط ْي ِن َأاَل َف َأْنُتْم اَّل ِذيَن َي ْع َم ُل وَن ِمْن
َص اَل ِة اْلَع ْص ِر ِإَلى َم ْغ ِر ِب الَّش ْم ِس َع َلى ِقيَر اَط ْي ِن ِقيَر اَط ْي ِن َأاَل َلُك ْم اَأْلْج ُر َمَّر َت ْي ِن َفَغ ِض َب ْت اْلَي ُه وُد َو الَّن َص اَر ى َفَق اُلوا َن ْح ُن
َأْك َث ُر َعَم اًل َو َأَق ُّل َع َط اًء َق اَل ُهَّللا َه ْل َظَلْم ُتُك ْم ِمْن َح ِّقُك ْم َش ْي ًئ ا َق اُلوا اَل َق اَل َفِإَّن ُه َف ْض ِلي ُأْع ِط ي**ِه َم ْن ِش ْئ ُتTelah
bercerita kepada kami قتيبة بن سعيدtelah bercerita kepada kami الليثdari نافعdari إبن
عمر رضي هللا عنهdari رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمbersabda: "Sesungguhnya masa hidup
kalian dibandingkan masa umat-umat yang dahulu hanyalah bagaikan antara
'Ashar hingga terbenamnya matahari. Dan perumpamaan kalian dibandingkan
orang-orang Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang mempekerjakan para
pekerja, ( orang itu ) berkata; "Siapa yang mau bekerja untukku hingga
pertengahan siang dengan upah satu qirath satu qirath, maka orang-orang Yahudi
melaksanakannya dengan upah satu qirath. Kemudian dia berkata lagi; "Siapa
yang mau bekerja untukku mulai pertengahan siang hingga waktu shalat 'Ashar
dengan upah satu qirath?. Lalu orang-orang Nashrani mengerjakannya dengan
upah satu qirath. Kemudian dia berkata lagi; "Siapa yang mau bekerja untukku
90
mulai waktu shalat 'Ashar hingga terbenam matahari dengan dua qirath?. Maka
kalianlah yang mengerjakan mulai dari shalat 'Ashar hingga terbenam matahari
dengan upah dua qirath. Ketahuilah bahwa kalian mendapatkan pahala dua kali".
Maka orang-orang Yahudi dan Nashrani marah seraya berkata: "Kami yang lebih
banyak amal namun lebih sedikit upah!". Maka هللا عز وجلbertanya; "Apakah ada
yang aku zhalimi dari hak kalian?". Mereka menjawab; "Tidak". Lalu هللاberfirman;
"Itulah karunia dari-KU yang AKU berikan kepada siapa yang AKU kehendaki.
ُبْش ٰر ى َلَن ا َم ْع َش َر اِإْلْس اَل ٍم ِإّن َلَن ا ۞ ِمَن الِع َن اِيِة ُر ْك ًن ا َغ ْي َر ُم ْن َهِد ِم
Kabar gembira bagi kita, semua umat islam, sungguh kita # memiliki tiang kokoh
jaya yang takkan pernah roboh.
Keterangan: Arti بشرىadalah nikmat yang agung, dan siapapun makhluk yang
mendapatkan nikmat yang agung itu pasti akan merasa gembira. Sehingga arti
yang paling mudah untuk di fahami dari kata بشرىadalah kabar gembira bagi
orang yang telah mendapatkan nikmat yang agung. Siapakah orang itu? Tak ada
yang lain kecuali seluruh umat manusia yang beriman kepada Baginda Nabi محمد
صلى هللا عليه وسلم, sebagaimana gambaran ayat َلَقْد َمَّن ٱُهَّلل َع َلى ٱْلُم ْؤ ِمِنيَن ِإْذ َبَع َث ِفيِه ْم َر ُس واًل ِّمْن
َٰل َٰت
َأنُفِس ِه ْم َي ْتُل و۟ا َع َلْي ِه ْم َء اَٰي ِتِهۦ َو ُي َز ِّك يِه ْم َو ُيَع ِّلُمُهُم ٱْلِك َب َو ٱْلِح ْك َم َة َو ِإن َك اُنو۟ا ِمن َق ْب ُل َلِفى َض ٍل ُّم ِبيٍنSungguh هللا
telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika هللاmengutus
diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayatNya , membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan
Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Dan juga ayat
َٰٓل
َف ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا ِبِهۦ َو َع َّز ُروُه َو َن َص ُروُه َو ٱَّت َب ُعو۟ا ٱلُّن وَر ٱَّلِذٓى ُأنِز َل َمَع ُهٓۥۙ ُأ۟و ِئ َك ُه ُم ٱْلُم ْف ِلُح وَنMaka orang-orang
yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang
yang beruntung. Jadi arti ُبْش ٰر ى َلَن ا َم ْع َش َر اِإْلْس اَل ٍمadalah kita sebagai umat islam layak
berbangga dan berbesar hati karena pasti mendapat nikmat yang agung ( tanpa
bermaksud menyombongkan diri ). Adapun arti ِإّن َلَن ا ِمَن الِع َن اِيِة ُر ْك ًن ا َغ ْي َر ُم ْن َه ِد ِمadalah:
sesungguhnya kita mempunyai syariah yang tidak akan tergantikan. Sebab
syariah Baginda Nabi itu adalah syariah terakhir yang menghapus syariah-syariah
para Nabi yang terdahulu. Atau dengan kata lain bahwa syariah Baginda Nabi itu
menyempurnakan syariah para nabi yang terdahulu َو ُم َص ِّد ًۭق ا ِّلَم ا َب ْي َن َيَدَّى ِمَن ٱلَّت ْو َر ٰى ِة َو ُأِلِحَّل
َلُك م َب ْع َض ٱَّلِذى ُحِّر َم َع َلْي ُك ْمDan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang
sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah
diharamkan untukmu. َّما َك اَن ُم َح َّم ٌد َأَب ٓا َأَح ٍد ِّمن ِّر َج اِلُك ْم َو َٰل ِكن َّر ُس وَل ٱِهَّلل َو َخ اَت َم ٱلَّن ِبِّيينartinya: محمد
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah رسول هللاutusan هللاdan penutup nabi-nabi.
91
Tatkala هللاpanggil Nabi pengajak kita agar taat kepadaNya # Dengan panggilan
Rasul termulia, maka jadilah kita umat yang paling mulia.
92
في جهاد النبي صلى هللا عليه وسلم:الفصل الثامن
Fasal yang kedelapan tentang Jihad atau perjuangannya Baginda Nabi
93
Keterangan: Perang yang dilakukan oleh Baginda Nabi beserta para sahabat itu
tujuannya bukanlah untuk menghabisi semua orang-orang kafir ( atau orang-orang
yang memusuhi Baginda Nabi saat itu ). Bahkan peperangan yang dilakukan oleh
Baginda Nabi itu sifatnya adalah membela diri atau menegakkan hak-hak mereka
yang telah di rampas. Peperangan yang dilakukan oleh Baginda Nabi itu telah
mendapat izin dari هللا سبحانه وتعالى, sebagaimana gambaran ayat ُأِذَن ِلَّلِذيَن ُيَٰق َت ُلوَن ِبَأَّن ُهْم
ُظ ِلُم و۟ا ۚ َو ِإَّن ٱَهَّلل َع َلٰى َن ْص ِر ِه ْم َلَق ِد يٌرTelah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang
diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya هللا
benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu ٱَّلِذيَن ُأْخ ِر ُجو۟ا ِمن ِد َٰي ِر ِهم ِبَغ ْي ِر َح ٍّق ِإٓاَّل َأن َي ُقوُلو۟ا
( َر ُّب َن ا هللاyaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan
yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah هللا. Sedangkan
peperangan peperangan pertama kali dalam islam itu terjadi pada tanggal 17
ramadhan tahun dua hijriyah, seperti gambaran ayat َو َلَقْد َن َص َر ُك ُم ٱُهَّلل ِبَب ْد ٍر َو َأنُتْم َأِذ َّلٌة ۖ َف ٱَّتُقو۟ا
ٱَهَّلل َلَع َّلُك ْم َت ْشُك ُروَنSungguh هللاtelah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal
kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada
هللا, supaya kamu mensyukuri-Nya. Jadi kalau jarak itu dihitung kembali dari
pertama di angkatnya Baginda Nabi menjadi rasul sampai tanggal tersebut, maka
ada tenggang waktu 13 tahun lebih dakwah Beliau itu tidak menggunakan
peperangan sama sekali. Bahkan pada tenggang waktu itu banyak orang-orang
mukmin yang di dzolimi, banyak hak-hak orang mukmin yang di rampas, tetapi
Baginda Nabi dan para sahabat selalu bersabar seperti riwayat sahabat bilal dan
suhaib رضي هللا عنهماyang telah lampau. Dan ketika Baginda Nabi mengenalkan
islam kepada kalangan bangsawan ( tuan raja atau semisalnya ) maka beliau lebih
senang mengirimkan surat lewat para sahabat. Sedikit gambaran ini cukup kiranya
menjadi bukti bahwa agama islam itu adalah agama yang cinta damai bukan cinta
peperangan.
Adapun arti dari bait ini yang menggambarkan orang-orang kafir yang mati
bergelimpangan setelah peperangan terjadi, hingga jasad mereka seakan
tumpukan hewan yang berada di tempat pemotongan, yang akhirnya menjadi
santapan ( empuk ) hewan buas ataupun burung-burung liar, maka itu adalah
gambaran normal ( kebiasaan ) yang sudah sering terjadi setelah peperangan.
Bukan hanya antar kaum muslimin melawan orang-orang kafir saja, melainkan
semua peperangan yang terjadi antar siapapun itu akibatnya adalah banyak
kematian di mana-mana, mayat yang bergelimpangan tak terurus yang akhirnya
menjadi santapan hewan liar. ( lihat saja akibat konflik peperangan di masa
modern ini, semua akibatnya juga sama ). Jadi bait ini tidak bisa dibuat gambaran
sebagai kejamnya kaum muslimin terhadap orang-orang kafir hingga
mengakibatkan terjadinya kematian yang seperti itu.
94
Keterangan: Sebetulnya orang-orang kafir yang memusuhi Baginda Nabi itu juga
merasa ragu atas perbuatan mereka saat menentang beliau. Sehingga mereka itu
berharap untuk bisa lari dari medan peperangan yang sedang terjadi. Bahkan
saking takutnya, mereka berangan-angan andai saja ada burung besar ( seperti
burung rajawali ) yang membawa mereka terbang meninggalkan jauh dari tempat
peperangan tersebut. Kondisi yang semacam ini itu adalah hal yang lumrah terjadi
bagi orang yang telah di liputi rasa ketakutan yang amat sangat. Entah mereka
takut atas adzab هللاkarena melawan Nabi mereka ( seperti kehancuran umat-umat
terdahulu saat melawan Nabi mereka ), ataukah memang takutnya itu karena
mereka akan dijadikan tawanan perang saat mereka kalah, ( mereka akan
dijadikan hamba sahaya yang boleh diperjual belikan seperti hewan ternak ).
Namun jika di urut dari awal maka sebetulnya apa yang mereka lakukan itu tidak
sepenuhnya adalah kehendak mereka sendiri. Bahkan ada pendorong lain dari itu
semua, sebagaimana gambaran ayat َو ِإْذ َز َّيَن َلُهُم الَّش ْي َط اُن َأْع َم اَلُهْم َو َق اَل اَل َغاِلَب َلُك ُم اْلَي ْو َم ِمَن الَّن اِس
َو ِإِّن ي َج اٌر َلُك ْم ۖ َف َلَّما َت َر اَءِت اْلِفَئَت اِن َنَك َص َع َلٰى َع ِقَبْيِه َو َق اَل ِإِّن ي َب ِر يٌء ِم ْنُك ْم ِإِّن ي َأَر ٰى َم ا اَل َت َر ْو َن ِإِّن ي َأَخ اُف َهَّللاۚ َو ُهَّللا
َش ِد يُد اْلِع َق اِبDan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang
terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka
tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu
balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada
kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat
melihat; sesungguhnya saya takut kepada " هللا. Dan هللاsangat keras siksa-Nya.
ْل َأْل
َت ْمِض ْي الَّلَي اِلْي َو َال َي ْد ُروَن ِع َّدَت َه ا ۞ َم ا َلْم َت ُك ْن ِّمْن َلَي اِلي ا ْش ُهِر ا ُحُر ِم
Siang malam berlalu tanpa mereka mengetahui hitungannya # Selagi siang malam
tak berada dalam bulan-bulan nan mulia.
95
muharrom, dan rojab, sebagaimana gambaran ayat ِإَّن ِع َّدَة ٱلُّش ُهوِر ِع نَد ٱِهَّلل ٱْث َن ا َع َش َر َش ْهًر ا ِفى
ِك َٰت ِب ٱِهَّلل َي ْو َم َخ َل َق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر َض ِم ْن َه ٓا َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌمۚ َٰذ ِل َك ٱلِّد يُنSesungguhnya bilangan bulan
pada sisi هللاadalah dua belas bulan, dalam ketetapan هللاdi waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram ( mulia ) . Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu.
ْل َأ
َك ّنَم ا الِّد ْيُن َض ْيٌف َح َّل َس اَح َت ُهْم ۞ ِبُك ِّل َق ْر ٍم ِإلٰى َلْح ِم ا ِع ٰد ى َق َر ِم
Islam datang bagaikan tamu undangan, singgah di halaman para sahabat #
Dengan seluruh pemberani yang sangat ingin membunuh musuh islam.
Keterangan: Diantara cara menghormati tamu yang telah diundang ( bagi yang
menerimanya ) adalah memberi suguhan yang terbaik bagi si tamu tersebut. Saat
islam datang kepada para sahabat maka sahabat pun rela berkorban demi
menghormati islam yang masyhur dengan istilah عز االسالم والمسلمينDemi keagungan
islam dan kaum muslimin. Sebagaimana gambaran diatas bahwa setelah lebih
dari tiga belas tahun para sahabat menahan kedzoliman yang di alaminya, maka
disaat ada izin berperan turun maka semangat mereka yang imannya sangat kuat
itu menjadi membara untuk memerangi orang-orang kafir ( yang dulu telah
mendzolimi mereka ). Bukan semata mata untuk balas dendam, tetapi lebih dari
pada itu untuk mengagungkan islam dan kaum muslimin, َو َلن َي ْج َع َل ٱُهَّلل ِلْلَٰك ِف ِر يَن َع َلى
ٱْلُمْؤ ِمِنيَن َس ِبياًلdan هللاtidak akan memberi jalan ( kemenangan ) kepada orang kafir
untuk mengalahkan orang-orang beriman ( kaum muslimin ). َو َج َع َل َك ِلَم َة ٱَّلِذيَن َكَفُرو۟ا
ٱلُّس ْفَلٰى ۗ َو َك ِلَم ُة ٱِهَّلل ِهَى ٱْلُع ْل َي اۗ َو ٱُهَّلل َع ِز ي***ٌز َح ِكيٌمdan ( ) هللاmelalui Al-Quran ( itu telah )
menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat هللاitulah yang tinggi.
هللاMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dan juga adanya riwayat َح َّد َث َن ا ُم َع َّلى ْبُن َأَس ٍد َح َّد َث َن ا ُو َه ْيٌب َح َّد َث َن ا ُح َم ْي ٌد َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه
َع ْن الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل َلَغ ْد َو ٌة ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َأْو َر ْو َح ٌة َخ ْي ٌر ِمْن الُّد ْن َي ا َو َم ا ِفيَه اTelah bercerita
kepada kami معلى بن أسدtelah bercerita kepada kami وهيبtelah bercerita kepada
kami حميدdari أنس بن مالك رضي هللا عنهdari Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda: "Pergi keluar
berperang di jalan هللاpada awal (pagi) hari atau pada akhir (siang) hari lebih baik
dari pada dunia dan seisinya".
ْل َأْل
َيُجُّر َب ْح َر َخ ْم يٍس َف ْو َق َس اِبَح ٍة ۞ َت ْر ِمْي ِبَم ْو ٍج ِمَن ا ْب َط اِل ُم َت ِط ِم
Ia membawa lautan pasukan siap tempur diatas kuda jaya # Membawa para
pemberani lagi jantan demi menerjang debur ombak ( kedzoliman orang kafir ).
96
فكأنه سري عن رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلم، ولكن امض ونحن معك: قال،} قاعدونdari عبدهللاberkata:
مقدادbercerita ( saat berangkat perang badar ): يا رسول هللاsungguh kami tidak akan
berkata kepada engkau seperti perkataan bani Israel kepada Nabi Musa: pergilah
engkau bersama Tuhan-mu, maka berpeganglah kalian, sementara kami disini
akan duduk ( tidak ikut berperang ), lalu مقدادberkata: teruskanlah ( apa-apa yang
engkau kehendaki yakni berperang melawan orang-orang kafir ) sementara kami
pasti akan bersamamu. Maka dengan jawaban seperti itu betapa senang dan
bahagianya Baginda Nabi.
Dan hal itu juga sebagaimana gambaran ayat َس ُأْلِقى ِفى ُقُلوِب ٱَّلِذيَن َكَف ُرو۟ا ٱلُّر ْع َب َف ٱْض ِر ُبو۟ا َف ْو َق
ٱَأْلْع َن اِق َو ٱْض ِر ُبو۟ا ِم ْن ُهْم ُك َّل َب َن اٍۢنakan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-
orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari
mereka. ( َٰذ ِلَك ِبَأَّن ُهْم َش ٓاُّقو۟ا ٱَهَّلل َو َر ُسوَلُهۥۚ َو َم ن ُيَش اِقِق ٱَهَّلل َو َر ُسوَلُهۥ َف ِإَّن ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱْلِع َق اِبKetentuan) yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang هللاdan Rasul-Nya;
dan barangsiapa menentang هللاdan Rasul-Nya, maka sesungguhnya هللاamat
keras siksaan-Nya.
Dan salah satu pendorong yang kuat bagi mereka adalah mati syahid pada
tempatnya, sebagaimana riwayat أخبرني سعيد ابن: عن الزهري قال، أخبرنا شعيب:حدثنا أبو اليمان
لوال أن رج**اال، والذي نفسي بي**ده: سمعت النبي صلى هللا عليه وسلم يقول: أن أبا هريرة رضي هللا عنه قال:المسيب
، ما تخلفت عن سرية تغ**زو في سبيل هللا، وال أج**د ما أحملهم علي**ه، ال تطيب أنفسهم أن يتخلفوا عني،من المؤمنين
ثم أقتل، ثم أقتل ثم أحي**ا، ثم أقتل ثم أحي**ا، لوددت أن أقتل في سبيل هللا ثم أحي**ا، والذي نفسي بي**ده. Telah
bercerita kepada kami أبو اليمانtelah mengabarkan kepada kami شعيبdari الزهري
berkata telah bercerita kepadaku سعيد بن المسيبbahwa أبو هريرة رضي هللا عنهberkata
aku mendengar Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, seandainya ada sebagian orang-orang beriman yang tidak baik hati
yaitu mereka yang tidak mau menggikutiku untuk berperang dan aku tidak mampu
lagi untuk membawa mereka. Sungguh aku tidak akan pernah mau ketinggalan
dari pasukan perang (untuk berperang) di jalan هللا. Dan demi Dzat yang jiwaku di
tangan-Nya, sungguh aku menginginkan untuk berperang lalu aku terbunuh di
jalan هللاkamudian aku dihidupkan kembali lalu aku terbunuh kemudian dihidupkan
kembali lalu terbunuh lagi kemudian aku dihidupkan kembali lalu terbunuh lagi”.
ْأ ُط
ِمْن ُك ِّل ُم ْن َت ِدٍب ِهّٰلِل ُمْح َت ِس ٍب ۞ ِيْس وا ِبُمْس َت ِص ٍل ِللُكْف ِر ُمْص َط َلِم
Setiap orang yang penuhi panggilan هللاitu mengharap pahala di sisiNya #
Menyerang akar kekufuran dengan pedang yang memusnahkan para musuh
Islam.
Keterangan: Bait ini masih berhubungan dengan bait sebelumnya. Jadi lafal من كل
منتدبitu tarkibnya menjadi بدلdari lafal من االبطالdengan mengulang huruf jeer من
di depannya. Jadi artinya: Mereka para sahabat adalah orang-orang pemberani
yang ikhlas memenuhi panggilan perang itu hanya berharap pahala di sisi هللا سبحانه
وتع***الى. Mereka rela menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam
peperangan tersebut, meliputi pedang, tameng, baju besi, kuda yang kuat,
97
makanan dan lain sebagainya. Mereka mengeluarkan itu semua dengan suka rela
tanpa harapan imbalan apa-apa, hanya murni mencari ridho ilahi, yang di cari
hanya rahmat ilahi اَّلِذيَن آَم ُنوا َو َه اَج ُروا َو َج اَه ُدوا ِفي َس ِبيِل ِهَّللا ِبَأْم َو اِلِه ْم َو َأْنُفِس ِه ْم َأْع َظ ُم َد َر َج ًة ِع ْن َد ِهَّللاۚ َو ُأوَٰل ِئَك
ُه ُم اْلَفاِئُز وَنorang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan هللاdengan
harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi هللا. Dan itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan. َو َأِع ُّدوا َلُهْم َم ا اْس َت َط ْع ُتْم ِمْن ُق َّو ٍة َو ِمْن ِر َب اِط اْلَخ ْي ِل
ُتْر ِهُبوَن ِبِه َع ُد َّو ِهَّللا َو َع ُد َّو ُك ْم َو آَخ ِر يَن ِمْن ُد وِنِه ْم اَل َت ْع َلُم وَن ُهُم ُهَّللا َي ْع َلُمُهْم ۚ َو َم ا ُتْن ِفُق وا ِمْن َش ْي ٍء ِفي َس ِبيِل ِهَّللا ُي َو َّف ِإَلْي ُك ْم
َو َأْنُتْم اَل ُتْظ َلُموَنDan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang
kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh هللاdan musuhmu dan orang orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang هللاmengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan هللاniscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). Dan sebuah riwayat من جهز
ومن خلف غازي**ا في سبيل هللا بخ**ير فق**د غزا،غاز ي**ا في سبيل هللا فق**د غزا. Barangsiapa yang
memberikan persiapan bekal untuk orang yang akan berperang di jalan هللا, maka
sungguh dia telah tercatat sebagai orang yang berperang. Dan siapa yang benar-
benar pergi meninggalkan keluarganya untuk berperang di jalan هللاdengan baik
maka ia juga dicatat sebagai orang yang benar-benar berperang ( berjuang )
dijalan هللا. Dan juga riwayat َف ِإَّن ِش َبَع ُه َو ِر َّيُه، وتصديًقا بوعده، إيماًن ا باهلل،من اْح َت َبَس فرًس ا في سبيل هللا
َو َر ْو َث ُه َو َب ْو َله في ميزانه يوم القيامةBarang siapa menyiapkan seekor kuda di jalan هللاkarena
iman kepada هللاdan membenarkan janji-Nya, maka makannya, minumnya,
kotorannya dan kencingnya menjadi timbangan amal orang tersebut pada hari
kiamat.
Yang sangat perlu menjadi catatan dan di perhatikan di bait ini adalah yang di
musnahkan atau di habisi itu adalah akar kekufuran bukan orang kafirnya.
Keterangan: Dari sebab kegigihan para sahabat yang selalu setia mengikuti
instruksi Baginda Nabi, mengikuti segala dawuh-dawuhnya hingga akhirnya
agama islam itu menyebar di pelosok seluruh penjuru dunia َأَفاَل َيَر ْو َن َأَّن ا َن ْأِتى ٱَأْلْر َض
َن نُقُص َه ا ِمْن َأْط َر اِفَه ٓاۚ َأَفُهُم ٱْلَٰغ ِلُب وَنMaka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami
mendatangi bumi ( negeri yang berada di bawah kekuasaan orang kafir ), lalu
Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri itu. Apakah mereka yang menang?.
Padahal asal mula datangnya islam itu dianggap aneh بدأ الدين غريبًاagama islam itu
mula-mula dianggap aneh hingga orang-orang kafir makkah saat itu banyak yang
menentang ajakan Baginda Nabi. Karena ajaran Baginda Nabi yang dianggap
tidak sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka َو ِإَذ ا ِقيَل َلُهُم ٱَّت ِبُعو۟ا َم ٓا َأنَز َل ٱُهَّلل َق اُلو۟ا َب ْل َنَّت ِبُع
َم ٓا َأْلَفْي َن ا َع َلْيِه َء اَب ٓاَء َن ٓاۗ َأَو َل ْو َك اَن َء اَب ٓاُؤ ُه ْم اَل َي ْع ِقُل وَن َش ْئًـ ا َو اَل َي ْه َت ُدوَنDan apabila dikatakan kepada
98
mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan هللا," maka mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan)
nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun ( dalam kebenaran akidah dan
tata cara ibadah yang dilakukan ), dan tidak mendapat petunjuk?. Tetapi setelah
islam di kenal banyak orang, dan mereka jatuh cinta dengan agama yang dibawa
oleh Baginda Nabi itu, yang akhirnya membawa mereka untuk memeluk agama ini
dengan suka rela, maka seluruh kaum muslimin itu seakan satu keluarga yang
layak bersambung satu dengan yang lainnya, silaturahmi dalam satu keluarga
besar yang di naungi oleh agama islam, satu keluarga yang di pimpin oleh satu
nabi yang menjadi kebanggaan umat yakni سيدنا محمد صلى هللا عليه وسلم. Sebagaimana
pendapat yang kuat mengatakan آل محمد جمي**ع المؤمنينyang di maksud keluarga
Baginda محمدdalam bab doa adalah seluruh orang-orang yang beriman laki-laki
maupun perempuan, tua muda ataupun anak-anak. ،َج َع َلَن ا ُهللا َو ِإَّياُك ْم ِمَّمْن َي ْس َت ْو ِج ُب َشَفاَع َت ُه
ِإْج َع ْل َن ا ِمْن، َع َلى َم ْن َه ِج ِه اْلَق ِو ْي ِم، َو َأْص َح اِبِه الَّساِلِكْي َن، َو آِلِه، الَّلُهَّم ِبُحْر َمِة َه َذ ا الَّن ِبِّي اْلَك ِر ْي ِم،َو َي ْر ُجْو ِمَن ِهللا َر ْح َم َت ُه َو َر ْأَفَت ُه
َو َأْح ِيَن ا ُم َت َم ِّس ِكْي َن، َو اْس َت ْع ِمْل َأْلِس َنَتَن ا ِفْي َم ْد ِح ِه َو ُنْص َر ِتِه، َو اْح ُشْر َن ا َغ ًد ا ِفْي ُز ْم َر ِت ِه، َو اْس ُتْر َن ا ِبَذ ْي ِل ُحْر َم ِتِه،ِخَي اِر ُأَّمِتِه
، َو َأْن ِز ْلَن ا َمَع ُه ِفْي ُقُص ْو ِر َه ا، َالَّلُهَّم َأْد ِخ ْلَن ا َمَع ُه اْلَج َّنَة َف ِإَّن ُه َأَّو ُل َم ْن َي ْد ُخ ُلَه ا، َو َأِم ْت َن ا الَّلُهَّم َع َلى ُحِّبِه َو َج َم اَع ِتِه،ِبُس َّن ِتِه َو َط اَع ِتِه
َو اْر َح ْم َن ا َي ْو َم َي ْش َف ُع ِلْلَخ آلِئِق َفَت ْر َح ُم َه ا،َف ِإَّن ُه َأَّو ُل َم ْن َي ْن ِز ُلَه ا. Digambarkan dalam sebuah riwayat َم َث ُل
ِإَذ ا اْش َتَك ى ِم ْن ُه ُعْض ٌو َت َد اَع ى َس اِئُر اْلَج َس ِد ِبالَّس َه ِر َو اْلُحَّمى، َم َث ُل اْلَج َس ِد، َو َت َر اُحِم ِه ْم، َو َت َع اُط ِفِه ْم، اْلُمْؤ ِمِنيَن ِفي َت َو اِّد ِه ْم
Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan
menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh
yang lain akan susah tidur atau merasakan demam. Digambarkan pula dalam
sebuah ayat ِإَّن َم ا ٱْلُمْؤ ِم ُن وَن ِإْخ َو ٌة َف َأْص ِلُحو۟ا َب ْي َن َأَخ َو ْي ُك ْم ۚ َو ٱَّتُق و۟ا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ْم ُتْر َح ُم وَنOrang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap هللا, supaya kamu
mendapat rahmat.
Keterangan: Yatim adalah من مات ابوه وه**و صغيرanak yang ayahnya meninggal
sedang ia masih kecil ( belum balig ). Adapun arti تئيمadalah من خلت من زوجها
perempuan yang sudah tidak ada suaminya ( janda ). Semua orang yang telah
memeluk islam itu semestinya tidak usah khawatir dengan kondisi apapun. Sebab
mereka semua senantiasa di tanggung oleh orang yang berposisi sebagai ayah
atau suami yakni Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلم. Baginda Nabi itu sangat
sayang kepada umatnya. Kasih sayangnya melebihi kasih sayangnya seorang
ayah terhadap anaknya, melebihi kasih sayangnya suami kepada istrinya.
Baginda Nabi itu lebih bertanggung jawab terhadap kemaslahatan umat, lebih
mementingkan urusan umat dari pada dirinya sendiri. Digambarkan dalam ayat َلَقْد
َج ٓاَء ُك ْم َر ُسوٌل ِّمْن َأنُفِس ُك ْم َع ِز يٌز َع َلْيِه َم ا َع ِنُّت ْم َح ِر يٌص َع َلْي ُك م ِبٱْلُمْؤ ِمِنيَن َر ُءوٌف َّر ِحيٌمSungguh telah datang
99
kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Lihatlah saat
Baginda di lempar batu, saat sujud di lempar kotoran ( dan semisalnya ). Andai
pada saat itu Baginda Nabi marah maka hal itu adalah wajar, karena siapapun
yang diperlakukan seperti itu pasti akan marah sebab sifat manusiawi. Dan andai
pada saat itu Baginda Nabi marah pasti beliau akan mendoakan jelek kepada
mereka. Tetapi hal itu tidak beliau lakukan. Jika pada saat itu beliau mendoakan
jelek pasti bukan orang-orang saat itu saja bisa terkena adzab melainkan seluruh
umatnya. Dan diantara umatnya adalah kita yang hidup saat ini ( dizaman yang
telah jauh dari beliau ). Akan tetapi الحمد هلل ثم الحمد هللwalaupun kita tidak melihat
Baginda Nabi, namun kita diberi nikmat yang agung yakni iman kepada Baginda
Nabi dan mengikuti ajarannya. Andai pada waktu itu Baginda Nabi marah dan
mendoakan jelek kepada mereka yang menyakitinya ( lalu adzab turun ) maka kita
tidak akan mengenal islam, kita tidak akan bisa memeluk agama islam, lalu mau
jadi apa kita ini?. Berkat kasih sayangnya justru beliau berdoa اللهم اهد قومي فانهم ال
يعلمونwahai هللاberikanlah hidayah kepada kaumku karena mereka belum
mengetahui. Dan dalam riwayat lain disebutkan
و َح َّد َث ِني َأُبو الَّط اِه ِر َأْح َم ُد ْبُن َع ْم ِر و ْب ِن َس ْر ٍح َو َح ْر َم َل ُة ْبُن َي ْح َي ى َو َع ْم ُرو ْبُن َس َّو اٍد اْلَع اِم ِر ُّي َو َأْل َف اُظ ُهْم ُم َتَقاِر َب ٌة َق اُلوا
َح َّد َث َن ا اْبُن َو ْه ٍب َق اَل َأْخ َبَر ِني ُيوُنُس َع ْن اْب ِن ِش َه اٍب َح َّد َث ِني ُعْر َو ُة ْبُن الُّز َب ْي ِر َأَّن َعاِئَش َة َز ْو َج الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم
َح َّد َثْت ُه َأَّن َه ا َق اَلْت ِلَر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َه ْل َأَت ى َع َلْي َك َي ْو ٌم َك اَن َأَش َّد ِمْن َي ْو ِم ُأُح ٍد َفَق اَل َلَق ْد َلِقيُت
ِمْن َق ْو ِمِك َو َك اَن َأَشَّد َم ا َلِقيُت ِم ْن ُهْم َي ْو َم اْلَع َقَب ِة ِإْذ َع َر ْض ُت َن ْف ِس ي َع َلى اْب ِن َع ْب ِد َي اِلي*َل ْب ِن َع ْب ِد ُكاَل ٍل َف َلْم ُيِج ْبِني ِإَلى َم ا
َأَر ْد ُت َف اْنَط َلْق ُت َو َأَن ا َم ْهُموٌم َع َلى َو ْج ِه ي َف َلْم َأْس َت ِفْق ِإاَّل ِبَق ْر ِن الَّث َعاِلِب َف َر َفْع ُت َر ْأِس ي َف ِإَذ ا َأَن ا ِبَس َح اَب ٍة َق ْد َأَظ َّلْت ِني َفَن َظ ْر ُت
َف ِإَذ ا ِفيَه ا ِج ْب ِر يُل َفَن اَد اِني َفَقاَل ِإَّن َهَّللا َع َّز َو َج َّل َقْد َس ِمَع َق ْو َل َق ْو ِمَك َلَك َو َم ا ُرُّدوا َع َلْي َك َو َقْد َبَع َث ِإَلْي َك َم َلَك اْلِج َب اِل ِلَت ْأُم َر ُه
ِبَم ا ِش ْئ َت ِفيِه ْم َق اَل َفَن اَد اِني َم َلُك اْلِج َب اِل َو َس َّلَم َع َلَّي ُثَّم َق اَل َي ا ُم َح َّم ُد ِإَّن َهَّللا َقْد َس ِمَع َق ْو َل َق ْو ِم َك َل َك َو َأَن ا َم َل ُك اْلِج َب اِل َو َق ْد
َبَع َث ِني َر ُّبَك ِإَلْي َك ِلَت ْأُم َر ِني ِبَأْم ِر َك َف َم ا ِش ْئ َت ِإْن ِش ْئ َت َأْن ُأْط ِبَق َع َلْي ِه ْم اَأْلْخ َش َب ْي ِن َفَقاَل َلُه َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم
َب ْل َأْر ُجو َأْن ُيْخ ِر َج ُهَّللا ِمْن َأْص اَل ِبِه ْم َم ْن َي ْع ُبُد َهَّللا َو ْح َدُه اَل ُيْش ِر ُك ِبِه َش ْي ًئ ا
Dan telah menceritakan kepadaku أبو الطاهر أحمد بن عمرو بن سرحdan حرملة بن يحيىserta
عمرو بن سواد الع**امريsedangkan lafadz riwayat mereka saling berdekatan, mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami إبن وهبdia berkata; telah mengabarkan
kepadaku يونسdari إبن شهابtelah menceritakan kepadaku عروة بن الزبيرbahwa عائشة
isteri Nabi صلى هللا عليه وسلم, telah menceritakan kepadanya bahwa suatu ketika ia
pernah berkata kepada " رسول هللا صلى هللا عليه وسلمWahai رسول هللا, pernahkah anda
merasakan kesulitan yang paling berat daripada hari perang uhud?" Beliau
menjawab: "Aku pernah mengalami kesulitan yang berat dari kaummu, dan itulah
kesulitan yang paling besar yang pernah ku alamai dari mereka, yaitu peristiwa di
hari 'aqabah. Ketika itu aku mendatangi إبن عبد ياليل بن عبد كالل, tapi ia tidak mau
memenuhi harapanku sehingga aku pergi meninggalkannya dengan penuh
kecemasan ( penuh susah dan gelisah ), dan aku baru sadarkan diri ketika aku
sampai di Qarnits Tsa'alib. Lalu aku mendongakkan kepalaku dan ternyata aku
sedang dinaungi oleh awan, setelah kuperhatikan, ternyata malaikat Jibril ada di
sana. dia memanggilku dan berkata: 'Sesungguhnya هللا عز وجلtelah mendengar
100
perkataan kaummu terhadapmu dan penolakan mereka terhadap ajakanmu. Dan
Dia telah mengutus malaikat penjaga gunung agar anda dapat menyuruhnya
untuk menghancurkan mereka sekehendak hatimu'." Beliau bersabda: "Lalu
malaikat penjaga gunungpun memanggilku dan mengucap salam kepadaku
sambil berkata: 'Wahai محمد, Sungguh هللاtelah mendengar perkataan kaummu
terhadapmu, dan aku malaikat penjaga gunung telah diutus oleh Rabbmu untuk
menemuimu guna melaksanakan apa yang anda kehendaki. Jika anda
menghendaki, maka aku akan menutupkan dua gunung ini kepada mereka'." رسول
هللاbersabda kepadanya: "Bahkan aku sangat berharap semoga هللاmengeluarkan
dari tulang-tulang sulbi mereka orang yang mau beribadah kepada-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun."
Dalam riwayat lain juga disebutkan َش َّك ُس ْف َي اُن ِفي- َأْو َك َهِذِه ِمْن َهِذِه، َأَن ا َو كَاِفُل اْلَي ِتْي ِم ِفي اْلَج َّن ِة َك َه اَت ْي ِن
اْلُو ْس َط ى َأِو اَّلِتْي َي ِلْي اِإلْب َه اُمKedudukanku dan orang yang mengasuh anak yatim di surga
seperti kedua jari ini atau bagaikan ini dan ini.” [Salah seorang perawi Sufyan ragu
apakah nabi merapatkan jari tengah dengan jari telunjuk atau jari telunjuk dengan
ibu jari]. Dan dalam riwayat yang lain disebutkan َك اْلُم َج اِهِد ِفي، الَّساِع ي َع َلى ْاَألْر َم َلِة َو اْلَمَس اِكْي ِن
َو َك اَّلِذي َي ُصْو ُم الَّن َه اَر َو َي ُقْو ُم الَّلْي َل، َس ِبْي ِل ِهللاOrang yang berusaha menghidupi para janda dan
orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan هللا. Dia juga laksana
orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.
Itulah gambaran kasih sayang Baginda Nabi kepada umatnya. Dan kasih sayang
yang seperti itu juga diikuti oleh seluruh pengganti-penggantinya ( ) خلفاء الراشدين
dan para ulama yang menjadi pewaris beliau. Seperti riwayat yang di ceritakan
oleh sahabat معاذ بن جبل رضي هللا عنهsaat beliau di utus ( di tugaskan ) oleh Baginda
Nabi ke yaman, Baginda bersabda: يا مع*اذ أوصيك وصية األخ الش*فيق أوصيك بتق*وى هللا وُع د
المريض وَأسِر ع في حوائج األرامل والضعفاء وجالس الفق*راء والمساكين وأنصف الناس من نفسك وق**ل الح**ق وال
تأخذك في هللا لومة الئمwahai معاذ, Aku berwasiat kepadamu seperti wasiatnya saudara
yang sangat sayang kepada saudaranya. Aku berwasiat kepadamu agar kamu
taqwa kepada هللا, jenguklah orang yang sakit, cepat-cepatlah ( bersegeralah )
memenuhi kebutuhan para janda dan orang-orang yang lemah, duduklah bersama
orang-orang fakir miskin ( orang-orang yang membutuhkan bantuan ekonomi ),
dengarkanlah keluhkan para manusia ( rakyat jelata ), dan katakanlah yang hak
( yang benar ) bahwa itu adalah hak, dan janganlah kamu takut ( dalam
menegakkan kebenaran karena ) هللاterhadap celaan orang-orang yang suka
mencela.
َأ ْل
ُه ُم ا ِج َب اُل َفَس ْل َع ْن ُهْم ُّمَص اِدَم ُهْم ۞ َم اَذ ا َر ى ِم ْن ُهُم ِفْي ُك ِّل ُمْص َط َد ِم
Mereka ksatria bagai gunung yang kuat, maka tanyakanlah tentang hebatnya
gempuran mereka # Apa yang mereka lihat dalam setiap medan peperangan?
101
agama ini tersebar dan di cintai oleh semua orang? Maka di jawab: هم الجبال… الخ
mereka adalah para ksatria yang kokoh pendiriannya, kuat imannya, teguh dalam
pendapatnya serta patuh kepada pemimpinnya. Mereka bagai gunung yang kokoh
dalam kesabarannya yang tidak bisa tergoyahkan. Apa buktinya? Tanya saja
orang-orang yang pernah melawan mereka! Gempurannya luar biasa, mereka
tidak takut kepada siapapun, bahkan tidak takut mati sekalipun ( dan cerita seperti
ini bisa ditemukan di beberapa buku sejarah tentang perjuangan mereka ).
Barisan mereka telah digambarkan dalam sebuah ayat ِإَّن ٱَهَّلل ُيِحُّب ٱَّلِذيَن ُيَٰق ِتُلوَن ِفى َس ِبيِلِهۦ
َص ًّفا َك َأَّن ُهم ُبْن َٰي ٌن َّمْر ُصوٌصSesungguhnya هللاmenyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh. Dan keteguhan mereka juga digambarkan dalam ayat ِّم َن ٱْلُمْؤ ِمِنيَن
ِر َج اٌل َص َد ُقو۟ا َم ا َٰع َه ُدو۟ا ٱَهَّلل َع َلْيِهۖ َفِم ْن ُهم َّمن َق َض ٰى َن ْح َب ُهۥ َو ِم ْن ُهم َّمن َي نَت ِظ ُرۖ َو َم ا َب َّد ُلو۟ا َت ْب ِدياًلDi antara orang-
orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan
kepada هللا, maka di antara mereka ada yang gugur ( dalam berperang ). Dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah
(janjinya).
َأ ُأ
َو َس ْل ُح َن ْي ًن ا َو َس ْل َب ْد ًر ا َو َس ْل ُح ًد ا ۞ ُفُصوَل َح ْت ٍف َّلُهْم ْد ٰه ى ِمَن الَو َخ ِم
Dan tanyakanlah kepada mereka tentang perang Hunain, Badar dan Uhud? #
Semua itu adalah tempat malapetaka yang terasa lebih ganas dari penyakit
menular.
Keterangan: Perang hunain itu terjadi pada tahun kedepan hijriyah setelah فتح مكة
pembebasan kota makkah. Hunain itu sendiri adalah nama sebuah dataran
rendah yang berada di antara makkah dan thoif. Dan perang hunain itu telah
diabadikan oleh alquran َلَقْد َن َص َر ُك ْم ُهّٰللا ِفي َمَو اِط َن َك ِثيَر ٍة َو َي ْو َم ُح َن ْي ٍن ِإْذ َأْع َج َب ْتُك ْم َك ْث َر ُتُك ْم َف َلْم ُتْغ ِن َع ْنُك ْم
) ُثَّم َأنَز َل ُهّٰللا َس ِك يَنَت ُه َع َلى َر ُس وِلِه َو َع َلى اْلُم ْؤ ِمِنيَن َو َأنَز َل٢٥( َش ْيئًا َو َض اَقْت َع َلْي ُك ْم اَألْر ُض ِبَم ا َر ُح َب ْت ُثَّم َو َّلْي ُتْم ُم ْد ِبِر يَن
) ُثَّم َي ُت وُب ُهّٰللا ِمْن َب ْع ِد َذ ِل َك َع َلى َم ْن َي َش اُء َو ُهّٰللا َغ ُف وٌر٢٦( ُج ُنودًا َلْم َت َر ْو َه ا َو َع َّذ َب اَّلِذيَن َكَف ُروا َو َذ ِلَك َج َز اُء اْلَك اِفِر يَن
)٢٧( “ َر ِحيٌمSungguh, هللاtelah menolong kamu ( kaum mukminin ) di banyak medan
perang, dan ( ingatlah saat ) perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu
membanggakan kamu ( sekitar 14000 orang ), tetapi ( jumlah yang banyak itu )
sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu
( karena pada saat permulaan perang kalian kalah dengan jumlah orang-orang
kafir yang hanya sekitar 4000 orang ), akhirnya kamu berbalik ke belakang dan lari
tunggang-langgang ( kalian kalah ). Kemudian هللاmenurunkan ketenangan kepada
Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala
tentara ( para malaikat ) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab
kepada orang-orang kafir, ( sehingga akhirnya kalian bisa memenangkan
pertempuran itu ). Dan itulah balasan bagi orang-orang kafir. Setelah itu هللا
menerima tobat orang yang Dia kehendaki. هللاmaha Pengampun, Maha
Penyayang.
102
Perang badar adalah perang yang pertama kali terjadi dalam islam. Pada hari
jumat tanggal tujuh belas ramadhan tahun kedua hijriyah. Badar itu nama tempat (
sumber ) air yang berada di antara makkah dan madinah sekitar dua puluh
delapan farsah dari madinah. Pada waktu itu Baginda Nabi membawa pasukan
berjumlah 313 orang, sedang pihak orang kafir membawa pasukan 1000 orang.
Jumlah pasukan yang tak seimbang itu membuat Baginda Nabi berdoa َي ا َر ِّب ِإْن
َفَلْن ُتْع َب َد ِفي اَأْلْر ِض َأَب ًد ا، ُتْهِل ْك َه ِذِه اْلِعَص اَب َةYa Tuhanku, jika golongan ini dihancurkan
( hingga binasa semuanya ) maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi
ini untuk selama-lamanya. Akhirnya هللاpun menurunkan para malaikat ِإْذ َت ُقوُل ِلْلُمْؤ ِمِنيَن
َٰٓل
( َأَلن َي ْك ِفَي ُك ْم َأن ُيِم َّد ُك ْم َر ُّب ُك م ِبَث َٰل َث ِة َء اَٰل ٍف ِّم َن ٱْلَم ِئَك ِة ُم نَز ِليَنIngatlah), ketika kamu mengatakan
kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu saat هللاmembantu kamu
dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" َب َلٰٓى ۚ ِإن َت ْص ِبُرو۟ا َو َت َّتُقو۟ا َو َي ْأُتوُك م ِّمن
َٰٓل
َف ْو ِر ِه ْم َٰه َذ ا ُيْم ِد ْد ُك ْم َر ُّب ُك م ِبَخ ْم َس ِة َء اَٰل ٍف ِّم َن ٱْلَم ِئَك ِة ُم َس ِّو ِميَنYa (cukup), jika kamu bersabar dan
bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga,
niscaya هللاakan menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
Pada akhirnya kaum muslimin bisa memenangkan pertempuran itu dengan jumlah
14 orang yang gugur mati syahid . Sedangkan pihak orang kafir yang terbunuh
adalah 70 orang termasuk abu jahal.
Perang Uhud adalah perang yang terjadi pada tanggal 7 bulan syawal tahun
ketiga hijriyah. Latar belakang perang Uhud ini adalah balas dendam atas
kekalahan orang-orang kafir makkah saat terjadi perang badar pada tahun
sebelumnya. Karena latar belakang yang seperti itu maka orang-orang makkah
berhasil menghimpun dana yang sangat besar dengan perincian: 3.000 ekor unta,
200 tentara berkuda, dan 700 tentara berpakaian baju besi. Sisanya terdiri atas
pasukan kavaleri darat. Pasukan ini di pimpin langsung oleh abu Sufyan dan dua
komandan muda yang sangat berambisi yakni ikrimah bin Abu jahal dan kholid bin
Walid ( pada waktu itu belum masuk islam ). Sedangkan dari kubu kaum muslimin
hanya pasukan 700 orang. Sehingga di awal pertempuran kaum muslimin sempat
kalah, karena jumlah yang tidak seimbang dan jalannya perang yang dikerjakan
kaum muslimin itu tidak sesuai dengan kesepakatan strategi yang telah di
musyawarahkan sebelumnya sebab tidak sesuai instruksi Baginda Nabi.
Digambarkan dalam ayat ِاْن َّيْم َس ْس ُك ْم َق ْر ٌح َفَقْد َمَّس اْلَق ْو َم َق ْر ٌح ِّم ْث ُلٗه ۗ َو ِتْلَك اَاْلَّياُم ُنَد اِو ُلَه ا َب ْي َن الَّن اِۚس َو ِلَي ْع َلَم
" ُهّٰللا اَّل ِذْي َن ٰا َم ُن ْو ا َو َي َّت ِخ َذ ِم ْنُك ْم ُش َه َد ۤا َء ۗ َو ُهّٰللا اَل ُيِحُّب الّٰظ ِلِمْي َۙنJika kamu ( pada perang Uhud )
mendapat luka, maka mereka pun ( pada perang Badar juga ) mendapat luka
yang serupa. Dan, masa ( kejayaan dan kehancuran ) itu, Kami pergilirkan ( silih
berganti ) di antara manusia ( agar mereka mendapat pelajaran ), dan agar هللا
membedakan orang-orang yang beriman ( dengan orang-orang kafir ) dan agar
sebagian kamu dijadikan-Nya ( gugur sebagai ) syuhada. Dan, هللاtidak menyukai
orang-orang zalim. Dan yang gugur dari kaum muslimin pada waktu itu sebanyak
70 orang diantaranya adalah Sayyidina Hamzah رضي هللا عنهpaman Baginda Nabi
sendiri. Sedangkan dari kubu orang-orang kafir makkah yang meninggal sebanyak
22 orang. Akan tetapi akhirnya perang Uhud bisa di menangkan kaum muslimin.
103
ِّل ْل ْل
َا ُمْص ِد ِر ى ا ِبْي ِض ُحْم ًر ا َب ْع َد َم ا َو َر َد ْت ۞ ِمَن الِع ٰد ى ُك َّل ُمْس َو ٍّد ِّم َن ال َم ِم
Pedang mereka nan putih berkilauan menjadi merah setelah mendatangi # pada
banyak leher lawan, hingga menjadi hitam sehitam rambut nan kelam.
Keterangan: Bait ini adalah pujian terhadap para sahabat yang gagah berani serta
tak gentar untuk menghadapi semua orang-orang yang memusuhi islam atau
Baginda Nabi. Mereka rela menghunus pedang yang putih berkilauan untuk
menegakkan kebenaran. Digambarkan dalam sebuah riwayat حدثنا يوسف بن يعقوب
خطب النبي: عن أنس بن مالك رضي هللا عنه ق**ال، عن حميد بن هالل، عن أيوب، حدثنا إسماعيل بن علية:الصفار
ثم، ثم أخ*ذها عبد هللا بن رواح*ة فأصيب، ثم أخذها جعفر فأصيب، أخذ الراية زيد فأصيب:صلى هللا عليه وسلم فقال
.) (ما يسرهم أنهم عندنا: أو ق**ال: ق**ال أي**وب. وقال ما يسرنا أنهم عندنا،أخذها خالد بن الوليد عن غير إمرة ففتح له
وعيناه تذرفان. Telah bercerita kepada kami يوسف بن يعقوب الصفارtelah bercerita kepada
kami إسماعيل بن عليةdari أيوبdari حميد بن هاللdari أنس بن مالك رضي هللا عنهberkata; Nabi
صلى هللا علي*ه وسلمmenyampaiklan khothbah lalu bersabda: "Zaid akan memegang
bendera perang lalu dia gugur kemudian bendera itu dipegang oleh Ja'far lalu dia
pun gugur kemudian bendera itu dipegang oleh 'Abdullah bin Rawahah namun
diapun gugur pula. Akhirnya bendera itu diambil oleh Khalid bin Al Walid padahal
sebelumnya dia tidak ditunjuk. Maka lewat dialah kemenangan dapat diraih". Dan
Anas berkata: "Kejadian itu menggembirakan kami seolah mereka ada bersama
kami". Ayyub berkata: "Kejadian itu ( karamah para suhada' ) tidaklah menjadikan
mereka ingin untuk kembali bersama kami ( di dunia kecuali bila mati syahid
kembali untuk kedua kalinya ) ". Dan ( pada saat bercerita tentang itu ) kedua
matanya berlinang air mata. Dalam riwayat yang lain juga disebutkan حدثنا حفص بن
كانت األنصار يوم الخندق تقول: سمعت أنسا رضي هللا عنه يقول: عن حميد قال، حدثنا شعبة:عمر
نحن الذين بايعوا محمدا * على الجهاد ما حيينا أبدا
اللهم ال عيش إال عيش اآلخ**رة * ف**أكرم األنصار والمهاجرة: فأجابهم النبي صلى هللا علي**ه وسلم فق**ال. Telah
bercerita kepada kami حفص بن عمرtelah bercerita kepada kami شعبةdari Humaid
berkata, aku mendengar أنس رضي هللا عنهberkata; Pada perang Al Khandaq, orang-
orang Anshar bersya'ir:
"Kami adalah orang-orang yang berbai'at kepada محمد# Untuk terus berjihad
selama kami hidup".
Lalu Nabi صلى هللا عليه وسلمmenyambut sya'ir mereka dengan bersya'ir: "Ya هللا, tidak
ada kehidupan yang sesungguhnya melainkan kehidupan akhirat. Maka
muliakanlah ( bekahilah ) para sahabat Anshar dan Muhajirin".
104
Keterangan: Dalam bait ini para sahabat yang membawa tombak kayu khat yang
tajam dan siap melaksanakan perang itu di ibaratkan seperti penulis yang
membawa pena yang siap untuk menulis. Penulis handal adalah penulis yang bisa
membuat tulisan dengan sesuai tema yang diinginkan. Demikian pula para
sahabat saat menggunakan tombak kayu khat tersebut, mereka bisa
menggunakan tombak itu sesuai sasaran yang tepat yakni tubuh-tubuh orang
kafir. Karena seakan ujung tombak itupun bisa memilih dan membedakan mana
yang sesama orang mukmin dan yang mana orang kafir ( mana yang kawan dan
yang mana yang lawan ). Tetapi bait ini tidaklah bertujuan untuk memperlihatkan
keganasan para sahabat yang ngawur dalam saat berperang. Tidak pula
menunjukkan kekejaman atau sikap keji terhadap semua orang kafir yang sedang
memusuhi mereka, َو َق اِتُلوا ِفي َس ِبيِل ِهَّللا اَّل ِذيَن ُيَق اِتُلوَن ُك ْم َو اَل َت ْع َت ُدواۚ ِإَّن َهَّللا اَل ُيِحُّب اْلُمْع َت ِديَنDan
perangilah di jalan هللاorang-orang yang memerangi kamu, ( tetapi ) janganlah
kamu melampaui batas, karena sesungguhnya هللاtidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas. Jadi yang dimaksud dari arti bait ini adalah gambaran
akibat dari sebuah peperangan yang lumrah terjadi. Yang kalah pastilah seperti
itulah gambarannya, sama juga peperangan itu antar kaum muslimin melawan
orang-orang kafir ataupun peperangan yang selain kelompok tersebut ( seperti
keterangan yang telah lewat ). Lihat saja terbunuhnya sayyidina Hamzah رضي هللا
عنهsaat perang Uhud, dadanya di belah dan diambil jantung atau hatinya,
demikian juga apa yang terjadi pada orang-orang kafir yang meninggal saat
terjadinya perang. Semua akibatnya pasti sama yakni pihak yang kalah akan
mengalami banyaknya pasukan yang terbunuh dengan luka yang beraneka
ragam.
ْل
َش اِكى الُّس َالِح َلُهْم ِس يَم ا ُتَم ِّي ُز ُه ْم ۞ َو ا َو ْر ُد َي ْم َت اُز ِبالِّسْي َم ا ِمَن الَّس َلِم
Para ksatria yang tajam senjatanya itu miliki tanda pembeda # Bak mawar yang
mempesona itu ada tanda pembeda dengan pohon salam.
105
ulama mengatakan: اث**ر السجودatau bekas tempat sujud ( khususnya bagi para
sahabat Baginda Nabi ) yang berada di dahi itu bercahaya seperti cahaya bulan.
Jadi bagi yang mampu melihat hal tersebut maka mudah baginya untuk mengenali
mereka.
ُتْهِدْي ِإَلْي َك ِر َي اُح الَّن ْص ِر َن ْش َر ُه ُم ۞ َفَت ْح َس ُب الّز ْه َر ِفْي اَأْلْك َم اِم ُك َّل َك ِمْي
Angin kemenangan kirimkan padamu semerbak keharuman mereka # Hingga kau
mengira bak bunga mawar ( yang berada di ) kelopaknya dalam keindahannya.
Keterangan: Bunga yang indah adalah bunga yang memiliki bau harum, warna
yang enak untuk di pandang serta ia masih asli berada di tangkainya atau batang
pohonnya ( artinya belum di petik ). Karena keharuman dan keindahan yang
seperti itu bersifat alami atau natural serta bisa bertahan lama. Berbeda jika bunga
itu telah dipetik dari tangkainya ( itu mungkin tetap bisa dianggap indah ) akan
tetapi hal seperti itu tidak akan berlangsung lama.
Itulah gambaran para sahabat Baginda Nabi yang telah rela mengorbankan harta
benda, jiwa raganya dan bahkan mengalahkan kepentingan pribadi dan
keluarganya. Hanya untuk berjuang bersama رسول هللاdemi terwujudnya عز االسالم
والمسلمينkemuliaan islam dan kaum muslimin atau hanya untuk membela كلمة هللا هي
العلياkalimat هللاyang sungguh mulia yakni كلمة التوحيد ال اله اال هللا. Mereka para sahabat
berdarah-darah betul dalam memperjuangkan kalimat tersebut. Hingga mereka
mampu mencapai kemenangan dan kesuksesan yang luar biasa. Maka dari buah
kemenangan itu layak kiranya terkirim bagi mereka berita gembira. Sehingga
siapapun yang mendengarnya pasti akan mengira bahwa semua pahlawan-
pahlawan yang berlindung di balik baju besinya ( saat perang terjadi ) itu seolah-
oleh bunga yang terlindung di balik kelopaknya. Karena bunga yang terlindung
( dalam kelopaknya ) itu akan selalu lebih indah dan harum daripada di luarnya
( setelah dipetik ).
106
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Dan itu adalah
gambaran para sahabat Baginda Nabi yang menjadi pasukan kuda beliau. Mereka
kuat takkan tergoyahkan oleh serangan apapun. Pendiriannya kokoh takkan
pernah kendor dalam medan pertempuran melawan siapapun. Tidak seperti
pohon yang lembek dan lemah. Pohon yang mudah tercabut dari akarnya, َو َم َث ُل
َأۡل
َك ِلَم ٍة َخ ِبيَث ٖة َكَش َج َر ٍة َخ ِبيَث ٍة ٱۡج ُتَّثۡت ِمن َف ۡو ِق ٱ ۡر ِض َم ا َلَه ا ِمن َق َر اٖرDan perumpamaan kalimat yang
buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari
permukaan bumi; tidak dapat tetap ( tegak ) sedikitpun. Keteguhan para sahabat
Nabi diatas kudanya itu semata mata bukan karena berpegangan pada tali pelana
kuda tersebut, melainkan keteguhan yang bersumber dari dalam hati yang sangat
kuat, sehingga menjadi pasukan kuda yang tangguh dalam segala pertempuran.
Keterangan: Saat para sahabat Nabi yang gagah berani dengan membawakan
atribut perang yang lengkap ( seperti gambaran diatas ), maka hati para musuh itu
bergoncang keras. Oleh sebab itu timbullah rasa takut yang mencekam terhadap
mereka ( bahkan hal semacam itu terkadang terjadi sebelum peperangan
berlangsung seperti keterangan hadits yang lalu ). Sehingga dari diliputi rasa takut
yang seperti itu para musuh itu tidak bisa lagi membedakan antar kelompok
mereka sendiri. Dan itu adalah salah satu mukjizat Baginda Nabi yang diberikan
oleh هللاsebagai bentuk kasih sayangnya kepada utusannya yang telah dipilih, dan
juga bentuk rasa kasih sayangnya kepada umat beliau agar tidak habis energinya
dalam memusuhi Nabinya hingga mereka akhirnya menyerah dan mau memeluk
َّٰط
islam dengan suka rela, ال ِإْك َر اَه ِفى ٱلِّد يِن ۖ َق د َّت َبَّيَن ٱلُّر ْش ُد ِمَن ٱْلَغ ِّى ۚ َفَم ن َي ْك ُفْر ِب ٱل ُغ وِت َو ُي ْؤ ِم ۢن ِبٱِهَّلل َفَق ِد
ٱْس َت ْم َس َك ِب ٱْلُعْر َو ِة ٱْل ُو ْث َقٰى اَل ٱنِفَص اَم َلَه اۗ َو ٱُهَّلل َس ِم يٌع َع ِليٌمTidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
هللا, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan هللاMaha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Yang termasuk menjadi salah satu point penting dari bait ini adalah: Bahwa salah
satu strategi perang yang paling jitu adalah membuat rasa takut kepada musuh
yang sedang di hadapi, ( sama juga peperangan itu adalah peperangan fisik
seperti cerita para sahabat diatas atau perang media informasi seperti saat ini ).
Strategi seperti ini telah ada sejak zaman dahulu sampai zaman modern sekarang
ini, khususnya setelah merebaknya media sosial yang kurang di imbangi dengan
pengetahuan atau ilmu serta iman yang cukup. Sehingga banyak sekelompok
orang yang mudah terpengaruh oleh opini yang di ciptakan oleh pihak-pihak
tertentu dari dunia maya untuk memuluskan harapannya. Opini semacam ini bisa
107
dilakukan dalam banyak tujuan penguasaan, seperti kejadian yang bisa menarik
simpati sosial, kondisi ekonomi yang seakan mencekam atau sebaliknya,
perbedaan sudut pandang politik yang dipoles dengan sedemikian rupa yang
ujung-ujungnya adalah adu domba, produk hukum agar mudah di dikte, isu-isu
sara yang sangat sensitif ( suku, agama, ras yang semua mudah untuk di
benturkan ) dan lain sebagainya. Maka perang mental seperti inilah yang harus
diwaspadai oleh seluruh orang yang beriman, terlebih saat laju informasi seakan
tidak bisa terbendung oleh siapapun.
Keterangan: Setelah si penyair menjelaskan bahwa rasa takut yang dialami oleh
para musuh itu berasal dari kegigihan dan kokohnya para sahabat yang loyal
kepada Nabinya, maka seakan si penyair di bait ini ingin menunjukkan latar
belakang dari itu semua dengan berkata: ومن يكن برسول هللا… الخ. Semua yang terjadi
itu berasal dari rahasia keagungan Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمyang oleh
sebagian ulama disebut dengan barokahnya رسول هللا, ada pula yang menyebut
mukjizat رسول هللاyang menunjukkan perbedaan beliau dengan nabi-nabi
sebelumnya. Kemenangan para sahabat Nabi itu tidak bisa tercapai kecuali
dengan اتباع سنتهmengikuti sunah Nabi dan meninggalkan semua perkara yang
berlawanan dengan syariat Baginda Nabi. Keberhasilan dakwah islam ( mulai dari
para sahabat sampai seterusnya ) itu tidak akan berhasil secara gemilang kecuali
sebab mengikuti instruksi Baginda Nabi, ajaran beliau dan contoh-contoh dakwah
beliau. َّلَق ْد َك اَن َلُك ْم ِفى َر ُس وِل ٱِهَّلل ُأْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ن َك اَن َي ْر ُج و۟ا ٱَهَّلل َو ٱْل َي ْو َم ٱْلَءاِخ َر َو َذ َك َر ٱَهَّلل َك ِث يًر ا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) رسول هللاitu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) هللاdan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut هللا. Pendorong utama dalam keberhasilan sebuah dakwah
adalah taqwa kepada هللا, tujuannya hanya karena ( هللاyang sering disebut
dengan ikhlas ) serta jauh dari tujuan yang bersifat duniawi. Ada pepatah yang
mengatakan: من خاف هللا خاف منه كل شيء حتى األسد في آجامهاbarang siapa ( benar-benar )
takut kepada ( هللاdengan hakikat taqwa yang sesungguhnya ) maka segala
sesuatu akan takut kepadanya ( semua akan segan kepadanya ) hingga singa
atau harimau yang berada di kandangnya itu akan tunduk patuh kepadanya. Dan
barang siapa yang berhasil mencapai derajat seperti itu maka siapapun musuh
pasti akan bergetar ketakutan ( sebagaimana yang telah dialami oleh para
sahabat saat itu ). Sehingga dulu ada sebuah cerita tentang sekelompok orang
yang menjadi utusan Baginda Nabi sedang melewati gurun pasir yang luas tiba-
tiba ada seekor hewan buas ( dan tidak ada tempat berlari ), kemudian seseorang
diantara mereka berkata: أقسمت عليك برسول هللا أن تسكن فسكنaku bersumpah atas kamu
108
dengan wasilah رسول هللاayo diamlah / tenanglah! Lalu hewan buas itupun diam
dan tenang ditempatnya.
َو َلْن َتٰر ى ِمْن َّو ِلٍّي َغْي ِر ُم ْن َت ِص ٍر ۞ ِبِه َو اَل ِمْن َع ُد ٍّو َغ ْي َر ُم ْن َقِص ِم
Takkan kau lihat para kekasih yang beriman kecuali mendapatkan kemenangan #
Dan ( takkan engkau lihat ) musuh Nabi kecuali mendapat kekalahan.
Keterangan: Dan tidak akan engkau lihat dimana pun orang-orang yang mencintai
Baginda Nabi, jujur dalam keimanannya, ikhlas menjalankan syariat beliau serta
menolong perjuangan beliau dalam menegakkan agamaNya kecuali mereka akan
mendapatkan pertolongan yang tak terduga-duga, َٰٓي َأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإن َت نُصُرو۟ا ٱَهَّلل َي نُصْر ُك ْم
َو ُيَث ِّب ْت َأْق َد اَم ُك ْمHai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) هللا, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang
memusuhi mereka pasti akan kalah, َو َم ْن َي َت َو َّل َهَّللا َو َر ُسوَلُه َو اَّلِذيَن آَم ُنوا َف ِإَّن ِح ْز َب ِهَّللا ُه ُم اْلَغ اِلُبوَن
Dan barangsiapa mengambil هللاdan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman
menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) هللاitulah yang pasti
menang. Dalam sebuah makolah atau riwayat juga disebutkan اإلسالم يعلو وال يعلى عليه
sesungguhnya Islam itu mulia / tinggi tidak ada agama yang lebih tinggi
daripadanya.
109
semua ) dari panasnya api kekufuran, sebagai bentuk kasih sayangnya yang tulus
kepada umat sekaligus bukti ajakan beliau kepada semuanya َٰٓي َأُّيَه ا ٱلَّر ُسوُل َب ِّلْغ َم ٓا ُأنِز َل
ِإَلْي َك ِمن َّر ِّب َك ۖ َو ِإن َّلْم َت ْف َع ْل َفَم ا َب َّلْغ َت ِر َس اَلَت ُهۥۚ َو ٱُهَّلل َي ْع ِص ُم َك ِمَن ٱلَّن اِس ۗ ِإَّن ٱَهَّلل اَل َي ْه ِدى ٱْل َق ْو َم ٱْلَٰك ِف ِر يَنWahai
رسول, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ( kepada
umatmu ). Dan jika tidak kamu kerjakan ( apa yang diperintahkan itu, berarti )
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. هللاmenjaga kamu dari ( gangguan )
manusia. Sesungguhnya هللاtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.
ْل
َك ْم َج ّد َلْت َك ِلَم اُت ِهللا ِمْن َج َد ٍل ۞ ِفْيِه َو َك ْم َخ َّص َم ا ُبْر َه اُن ِمْن َخ ِص ِم
Seringkali dawuh-dawuh ( هللاal-Qur’an ) itu menjatuhkan musuh dalam perdebatan
# Dan telah banyak dalil-dalil ( didalamnya ) yang mengalahkan musuh-musuh
sejati.
110
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. Dan dalam permulaan surat al-baqoroh juga disebutkan َٰذ ِلَك
ٱْلِك َٰت ُب اَل َر ْي َب ۛ ِفيِهۛ ُه ًد ى ِّلْلُم َّت ِقيَنKitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertakwa.
Keterangan: Wahai orang yang diajak bicara! Cukuplah bagimu kiranya sebagai
bukti mukjizat Baginda Nabi yang diutus adalah keadaan beliau yang ُأِّمٌيyakni
tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis, agar alquran yang dibawa beliau itu
tidak dituduh buatannya sendiri. Sebagaimana gambaran ayat ُقْل َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس ِإِّن ي َر ُسوُل
ِهَّللا ِإَلْي ُك ْم َج ِميًع ا اَّلِذي َلُه ُم ْلُك الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض ۖ اَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُه َو ُيْح ِيي َو ُيِميُت ۖ َف آِم ُنوا ِباِهَّلل َو َر ُس وِلِه الَّن ِبِّي اُأْلِّمِّي اَّل ِذي
ُيْؤ ِمُن ِباِهَّلل َو َك ِلَماِتِه َو اَّت ِبُعوُه َلَع َّلُك ْم َت ْه َت ُدوَنKatakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah
utusan هللاkepadamu semua, yaitu هللاYang mempunyai kerajaan langit dan bumi,
tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada هللاdan Rasul-Nya ( yakni ) Nabi yang
ummi ( yang telah dahulu ) beriman kepada هللاdan kepada kalimat-kalimat-Nya
( kitab-kitab-Nya ) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
Arti أميsecara bahasa adalah orang yang tidak bisa membaca dan menulis serta
tidak pernah belajar seperti umumnya manusia dari seorang guru. Tetapi arti yang
semacam ini tidak mengurangi keagungan Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمyang
diutus membawa alquran untuk seluruh umat manusia. Sebab Baginda Nabi itu
mampu untuk berbicara secara fasih dengan bahasa arab apapun. Bahkan jika
Baginda Nabi itu bisa membaca atau menulis sebelum diangkat menjadi rasul
utusan, maka hal itu akan menjadi peluang orang-orang kafir untuk menuduh
bahwa alquran yang dibawa oleh Baginda Nabi itu adalah kitab buatannya sendiri.
Jadi Baginda Nabi diberi label أميitu mengandung hikmah didalamnya. Dan
termasuk juga adab beliau yang agung dan sangat luar biasa َو ِإَّن َك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٍم
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Adab beliau
yang seperti itu sudah diakui sejak beliau kecil ( semenjak masih yatim )
sebagaimana riwayat أدبني ربي فأحسن تأديبـيTuhanku telah mendidikku (adab )
dengan adab yang sempurna. Sementara sejarah mencatat pada waktu itu adalah
waktu yang disebut dengan zaman jahiliyah. Selain tidak mengenal Tuhan yang
benar arti jahiliyah adalah kemprosotan akhlak yang sangat menyedihkan.
Bayangkan saja: ada seorang anak kandung ( dari bapak yang telah meninggal )
mengawini ibu tirinya ( ) نعوذ باهلل من ذلك. Baginda Nabi datang dengan akhlak yang
mulia tanpa ada guru berupa manusia. Itu adalah bukti nyata yang menunjukkan
bahwa beliau adalah رسول هللاorang yang telah dipilih oleh هللاuntuk menyampaikan
risalahnya kepada seluruh umat.
111
في التوسل بالنبي صلى هللا عليه وسلم: الفصل التاسع
Fasal yang kesembilan tentang tawassul atau meminta pertolongan kepada
Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلم.
Pengertian tawassul dalam bahasa ( terminologi ) bermakna mendekatkan diri.
Sementara tawassul menurut istilah ( etimologi ) bermakna pendekatan diri
kepada هللا تعالىdengan wasilah ( media atau perantara ), baik berupa amal shalih,
nama-nama هللاatau sifat-sifatnya, ataupun zat dan jah ( derajat ) orang shalih,
misalnya para nabi, para wali, para ulama, dan sebagainya. Adapun dalil tentang
tawassul ini diantaranya ialah: ٰي َأُّيَه ا اَّلِذْي َن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو اْب َتُغ ْو ا ِإَلْيِه اْل َو ِس ْي َلَة َو َج اِه ُدْو ا ِفْي َس ِبْيِلٖه َلَع َّلُك ْم
“ ُتْف ِلُحْو َنHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ! هللاCarilah perantara
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kalian
menjadi orang-orang yang bahagia. Dan Hadits tawasul sahabat buta kepada
Nabi محمد ﷺsaat masih Hidup عن عثمان بن حنيف قال سمعت رسول هللا ﷺ وجاءه رجل ضرير فشكا
ائت الميضاة فتوض**أ ثم صل: : يا رسول هللا ! ليس لى قائد وقد شق علي فقال رسول هللا ﷺ: فقال،إليه ذهاب صره
اللهم إنى أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إنى أتوجه بك إلى ربك فيجلى لى عن: ركعتين ثم قل
فوهللا ما تفرقنا وال طال بنا الحديث حتى دخل الرجل وكأنه لم: قال عثمان، اللهم شفعه فّي وشفعني في نفسى،بصرى
“ يكن به ضرDari ‘Usman bin Hunaif رضي هللا عنه, beliau berkata; “Aku mendengar
رسول هللا ﷺsaat ada seorang lelaki buta datang mengadukan matanya yang tidak
berfungsi ( tidak bisa melihat ), lalu ia berkata: ‘Wahai رسول هللا ﷺ, aku tidak punya
pemandu dan ( kondisiku ) sangat payah. Beliau bersabda: ‘Pergilah ke tempat
wudhu ( lalu ) berwudhu ( kemudian ) shalatlah dua raka’at, kemudian berdoalah
اللهم،اللهم إنى أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إنى أتوج**ه بك إلى ربك فيجلى لى عن بصرى
ش**فعه فّي وش**فعني في نفسىWahai هللا, aku memohon dan menghadap kepada-Mu,
dengan ( menyebut ) Nabi-Mu محمد ﷺ, nabi pembawa rahmat. Wahai محمد,
sungguh aku menghadap kepada Tuhan-Mu dengan menyebutmu, karenanya
mataku bisa berfungsi kembali. Ya هللاterimalah syafaatnya bagiku, dan tolonglah
diriku dalam kesembuhanku.’ ‘Utsman berkata: ‘Demi هللاkami belum sempat
berpisah dan perbincangan kami belum begitu lama sampai lelaki itu datang ( ke
tempat kami ) dan sungguh seolah-olah ia tidak pernah buta sama sekali. Yang
berikutnya َح َّد َث َن ا اْلَح َس ُن ْبُن ُم َح َّمٍد َقاَل َح َّد َث َن ا ُم َح َّم ُد ْبُن َعْبِد ِهَّللا اَأْلْن َص اِر ُّي َقاَل َح َّد َث ِني َأِبي َع ْبُد ِهَّللا ْبُن اْلُم َث َّن ى َع ْن
ُثَم اَم َة ْب ِن َعْبِد ِهَّللا ْب ِن َأَن ٍس َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك َأَّن ُع َمَر ْب َن اْلَخ َّط اِب َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َك اَن ِإَذ ا َق َح ُط وا اْس َت ْس َق ى ِباْلَع َّب اِس ْب ِن
َع ْب ِد اْلُم َّط ِلِب َفَق اَل الَّلُهَّم ِإَّن ا ُكَّن ا َنَت َو َّس ُل ِإَلْي َك ِبَن ِبِّي َن ا َفَت ْس ِقيَن ا َو ِإَّن ا َنَت َو َّس ُل ِإَلْي َك ِبَع ِّم َن ِبِّي َن ا َف اْس ِقَن ا َق اَل َف ُيْس َق ْو َن
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik sesungguhnya Umar bin Khatthab رضي هللا عنه
ketika masyarakat tertimpa paceklik, dia meminta hujan kepada هللاdengan wasilah
Abbas bin Abdul Mutthalib, dia berdoa ‘Ya ! هللاDulu kami bertawasul kepada-Mu
dengan perantara Nabi kami, lalu kami diberi hujan. Kini kami bertawasul
kepadamu dengan perantara paman Nabi kami, berikanlah kami hujan”. Perawi
Hadits mengatakan “Mereka pun diberi hujan.
ُذ َأ
َخ َدْم ُتُه ِبَم ِديٍح ْس َت ِقيُل ِبِه ۞ ُنوَب ُعْم ٍر َّم ٰض ى ِفي الِّش ْع ِر َو الَّن ِد ِم
112
Aku melayaninya dengan pujian tuk menghapus # dosa-dosa umurku yang telah
lewat dalam bersyair dan pujian.
Keterangan: Dulu si penyair itu pernah menjadi salah satu pejabat di sebuah
kerajaan yang berada di daerahnya. Hukum menjadi pejabat itu adalah boleh,
sehingga hasil kerjanya pun juga dihukumi mubah ( dengan catatan tidak dari
jalan yang tidak dibenarkan ). Tetapi untuk orang-orang tasawwuf atau orang-
orang sufi pekerjaan dan hasil kerja yang semacam itu terkadang dianggap
kurang bersih. Karena uang gaji yang ia terima itu berasal dari kas negara.
Sementara uang yang masuk kedalam kas tersebut itu bermacam-macam pula
sumber inkamnya. Ada yang dari uang zakat, uang pajak yang bermacam-macam
pula bentuknya, dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Sehingga dari alasan
itulah orang-orang tasawwuf itu merasa ada yang mengganjal di hati mereka saat
menerima uang yang semacam itu. Maka ( dalam sebuah riwayat disebutkan )
diantara mereka ada yang minta berhenti menjadi pejabat, ada pula yang menolak
tawaran menjadi pejabat sejak awal. Dan si penyair bait ini adalah salah satu figur
orang tasawwuf yang berhati-hati dalam hal itu. Sehingga dalam bab-bab yang
akhir ini beliau mengambil cara yang diikuti oleh mayoritas اهل السنة والجماعةyang
berkeyakinan bahwa tawassul itu hukumnya boleh. Terlebih tawassul dalam
meminta ampun dari dosa atau kesalahan masa lampau. Oleh sebab itu beliau
berkata: الخ.… خدمته بمديح. Aku berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk
berkhidmah kepada junjungan agung Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمdengan
cara memuji beliau ( seperti bait-bait yang telah lewat ) agar aku bisa meraih
ampunan serta ridho هللاatas dosa-dosa dan kesalahanku di masa lampau serta di
sisa umurku yang akan aku lewati. Dosa saat aku membuat bait-bait syair ( yang
kurang tepat, seperti bait syair yang menyanjung penguasa dzolim ) dan disaat
aku menjadi pejabat.
Keterangan: Bait-bait syair yang dibuat oleh seorang pujangga itu beraneka ragam
bentuk dan tujuannya. Jika isi bait-bait itu tidak mengandung dan mengundang
syahwat atau permusuhan maka secara umum hukumnya boleh. Seperti bait-bait
yang menunjukkan pujian terhadap indahnya alam, lika liku kehidupan atau bait-
bait yang menyanjung Baginda Nabi ( seperti bait-bait burdah ini ). Maka disaat
seorang ahli ilmu atau ahli sastra dan budayawan itu ada yang menjadi pejabat
( misalnya ) maka terkadang dia akan terbawa oleh arus lingkungan yang
membuatnya lupa akan fungsi yang sebenarnya harus ia lakukan. Sebetulnya
untuk apa keahlian yang dia miliki? Bukannya menjadi rem saat terjadi kedzoliman
113
didalam lingkungannya ( padahal itu adalah tugas dia yang sesungguhnya ),
malah terkadang dia terlibat dalam kegiatan tersebut. ( Bukan maksud penulis
untuk menuduh si penyair termasuk orang yang seperti itu ). Akan tetapi melihat
kondisi kenyataan saat ini, kelihatannya hal semacam itu rasanya tidak mustahil.
( Apakah pembaca juga merasakan hal sama?). Maka menurut hemat kami, bait
ini adalah sindiran terhadap orang-orang yang seperti itu. Sekaligus menjadi
alasan dari bait sebelumnya yang artinya adalah: karena dari membuat bait-bait
syair yang terkadang kurang tepat, atau saat menjadi pejabat itu ada sesuatu
yang kurang benar, yang semuanya itu adalah salah satu sumber dosa yang bisa
berakibat mencekam atau siksaan yang menakutkan, maka aku berwasilah
kepada Baginda yang Agung agar semuanya itu bisa diampuni. Ibarat hewan
ternak yang akan dijadikan hadiah atau qurban, dosa-dosa itu seperti tali kekang
yang berada di leher dan hidung hewan yang setiap saat bisa dibawa ke tempat
pemotongan. Sehingga aku ( penyair ) bertawasul kepada Baginda Nabi agar
dosa-dosa itu dihapuskan.
Keterangan: Masa muda adalah masa ke-emas-an bagi siapapun ( jika dia
mampu memanfaatkan waktu dengan baik serta menggunakannya untuk hal-hal
yang positif ). Tetapi masa muda itu bisa berubah total jika tidak digunakan
sebagaimana mestinya, seperti kata seorang penyair:
مفسدة للمرء أي مفسده ان الشباب و الفراغ والجده
Sesungguhnya masa muda, kelapangan ( waktu yang banyak nganggurnya ) dan
keterampilan ( dalam menumpulkan harta / mempunyai harta banyak namun tidak
bisa membelanjakannya dengan baik ), itu ( semua berpotensi ) memberi peluang
mafsadat ( kerusakan ) bagi seseorang dalam berbagai kerusakan ( kehidupannya
). Jadi si penyair seakan disini membuat sindiran kepada orang-orang yang
bersifat seperti itu dengan berkata: Aku turuti semua bujuk rayu masa muda dalam
bergadang dan bernyanyi, hingga habis waktu itu terbuang sia-sia karena aku
tinggalkan kesempatan bekerja dan mencari tambahan pengetahuan. Demikian
juga saat menjadi pejabat, aku mudah terseret oleh lingkungan yang tidak
kondusif hingga menyebabkan aku mengikuti apa-apa yang semestinya harus aku
lawan, tetapi justru aku taat begitu saja dengan apa yang terjadi. Hampir tiap hari
aku menumpuk dosa sebab hal tersebut. Dalam sebuah riwayat disebutkan عن إبن
نعمتان مغبون فيهما كث**ير من الناس الصحة والف**راغ: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عباس رضي هللا عنه قال
dari إبن عباس رضي هللا عنهbahwa رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمbersabda: dua nikmat yang
banyak manusia tertipu oleh keduanya yaitu waktu sehat dan waktu yang kosong (
kekosongan waktu yang tidak digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat atau
tepat guna ). Dan juga riwayat dari عبد هللا بن مسعودyang berkata: إني ألكره أن أرى الرجل
114
فارغا ال في عمل الدنيا وال في عمل األخرةsungguh aku itu tidak suka kepada seorang laki-
laki yang pengangguran, tidak pula dia bekerja untuk dunianya dan tidak pula dia
bekerja untuk besok akhiratnya.
َف َي ا َخ َس اَر َة َن ْف ٍس ِفْي ِتَج ــــاَر ِتَه ا ۞ َلْم َت ْش َت ِر الِّدْي َن ِبالُّد ْن َي ــا َو َلْم َت ُس ِم
Alangkah ruginya jiwa ini dalam perdagangannya # ( karena ) tak mau membeli
agama dengan dunia dan tak pula menawarnya.
Keterangan: Bait ini adalah penguat dari bait sebelumnya. Seakan si penyair
berkata: Maka alangkah ruginya diri ini sebab terbuangnya waktu yang berharga
( waktu yang terbuang sia-sia ). Ibarat perdagangan yang selalu rugi. Sebab aku
tukar agamaku dengan pergantian kebutuhan dunia yang tiada berharga ِإَّن ٱَّلِذيَن
َي ْش َت ُروَن ِبَع ْه ِد ٱِهَّلل َو َأْي َٰم ِنِه ْم َث َم ًن ا َق ِلياًل ُأ۟و َٰٓل ِئ َك اَل َخ َٰل َق َلُهْم ِفى ٱْلَءاِخ َر ِة َو اَل ُيَك ِّلُمُهُم ٱُهَّلل َو اَل َي نُظ ُر ِإَلْي ِه ْم َي ْو َم ٱْلِقَٰي َم ِة َو اَل
ُيَز ِّك يِه ْم َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌمSesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) هللا
dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit ( harta didunia ), mereka
itu tidak mendapat bahagian ( pahala ) di akhirat, dan هللاtidak akan berkata-kata
dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak
( pula ) akan mensucikan mereka. Dan bagi mereka adalah azab yang sangat
pedih. Karena yang benar adalah menjual dunia untuk kepentingan akhirat ِإَّن ٱَهَّلل
ٱْش َت َر ٰى ِمَن ٱْلُمْؤ ِمِنيَن َأنُفَس ُهْم َو َأْم َٰو َلُهم ِبَأَّن َلُهُم ٱْلَج َّنَةSesungguhnya هللاtelah membeli dari orang-
orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
ْل ٰأ
َو َم ْن َي ِبْع ِج ًل ِم ْن ُه ِبَع اِج ِلِه ۞ َب ْي َن َلُه ا َغ ْبُن ِفْي َب ْي ٍع َو ِفْي َس َلِم
Dan barang siapa yang menjual akhirat dengan dunia # Maka nyata baginya
kerugian dalam jual beli dan akad salam.
Keterangan: Bait ini adalah penyempurnaan makna dari bait sebelumnya. Barang
siapa menjual amal sholih yang mengandung nilai akhirat dengan gantian ( nilai
tukar ) yang berupa keuntungan duniawi, maka itu adalah kerugian yang nyata
dalam transaksi jual beli atau akad salamnya. Seperti pengertian ayat diatas, dan
juga ayat َف َو ْيٌل ِلَّلِذيَن َي ْك ُتُبوَن اْلِك َت اَب ِبَأْيِديِه ْم ُثَّم َي ُقوُلوَن َٰه َذ ا ِمْن ِع ْن ِد ِهَّللا ِلَي ْش َت ُروا ِبِه َث َم ًن ا َقِلياًل ۖ َف َو ْيٌل َلُهْم ِمَّما َكَت َب ْت
َأْي ِديِه ْم َو َو ْي ٌل َلُهْم ِمَّم ا َي ْك ِس ُبوَنMaka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari " هللا,
(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan
itu ( yakni barang-barang duniawi ). Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka,
akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah
bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. Dalam ayat ini kata ويلitu diulang-
ulang sampai tiga kali yang artinya adalah kecelakaan atau kerugian besar akibat
dari ulah tersebut. نع**وذ باهلل من ذلك. Dan kelihatannya bait dan ayat ini adalah
peringatan bagi orang-orang yang telah diberikan kepadanya karunia ilmu untuk
selalu berhati-hati dengan titipan ilmu tersebut. Apalagi jika mereka ( Orang-orang
115
berilmu ) itu telah berada di zaman yang segala sesuatunya membutuhkan uang,
seperti zaman sekarang.
مَن الَّن ِبِّي َو اَل َح ْبِلْي ِبُم ْن َص ِر ِم# ِإْن آِت َذ ْن ًبا َفَم ا َع ْهِدْي ِبُم ْن َت ِقٍض
Bila pun aku berbuat dosa maka tidaklah janji setiaku # dengan Baginda Nabi itu
batal dan tidak pula tali hubunganku terputus.
Keterangan: Bait ini adalah penghibur bagi jiwa-jiwa yang dipenuhi dosa dan
kesalahan. Karena dosa sebesar apapun ( selama itu bukan dosa musyrik atau
menyekutukan ) هللاmaka masih ada harapan untuk mendapatkan ampunan, ِإَّن ٱَهَّلل
اَل َي ْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِهۦ َو َي ْغ ِفُر َم ا ُدوَن َٰذ ِلَك ِلَم ن َي َش ٓاُءۚ َو َم ن ُيْش ِر ْك ِبٱِهَّلل َفَقِد ٱْف َت َر ٰٓى ِإْث ًما َع ِظ يًماSesungguhnya هللا
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari ( syirik ) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan هللا, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Hal ini
pula yang melatar belakangi pendapat اهل السنة والجماعةyang mengatakan: ال نكفر اهل
القبلةkita tidak ( berani ) menghukumi kafir terhadap orang-orang yang ahli kiblat
yakni orang-orang yang masih beribadah sholat dengan menghadap kiblat /
ka'bah. Dan madzhab ini yang diikuti oleh si penyair hingga beliau berkata: إن آت
ذنبًا… الخjika aku melakukan dosa atau kesalahan maka hal itu tidak lantas
menjadikan janji setiaku kepada Baginda Nabi محمدitu batal atau terputus. Artinya
nilai keimanan seseorang yang melakukan dosa atau kesalahan itu tidak lantas
menjadi hilang sehingga dia bisa dihukumi kafir. Dalam sebuah ayat digambarkan
ِإاَّل َم ْن َت اَب َو آَمَن َو َعِمَل َعَم اًل َص اِلًح ا َف ُأوَٰل ِئَك ُيَب ِّد ُل ُهَّللا َس ِّي َئ اِتِه ْم َح َس َن اٍتۗ َو َك اَن ُهَّللا َغ ُف وًر ا َر ِحيًم اkecuali orang-
orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan
mereka ( akan ) diganti oleh هللاdengan kebajikan. Dan adalah هللاmaha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Sebab jika digambarkan sebuah pohon, maka
iman itu mempunyai pokok yang berupa akar dan batang pohon yang kuat, dan
mempunyai cabang yang menjadi pelengkapnya yaitu dahan dan ranting yang
bisa menjadikan pohon tersebut selalu bertambah besarnya dan rindang. Maka
dalam sebuah bait juga disebutkan:
بما تزيد طاعة االنسان# وعندنا زيادة االيمان
Menurut kita ( ) اهل السنة والجماعةtambahnya iman seseorang itu bisa di pengaruhi
oleh tambahnya taat orang tersebut. Demikian juga kurangnya iman seseorang itu
tergantung dari kurangnya taat orang tersebut. Hal itu sesuai dengan gambaran
sebuah ayat ُه َو اَّلِذي َأْن َز َل الَّسِك يَن َة ِفي ُقُلوِب اْلُمْؤ ِمِنيَن ِلَي ْز َد اُدوا ِإيَم اًن ا َم َع ِإيَم اِنِه ْمDialah yang telah
menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan
mereka bertambah di samping keimanan mereka ( yang telah ada ).
116
Keterangan: Bait ini adalah alasan dari bait sebelumnya. Penjelasannya ialah:
beliau si penyair atau pengarang bait ini bernama محمد بن سعد. Sedangkan
pemilihan nama beliau seperti nama Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلمitu
menunjukkan kecintaan beliau ( sekaligus orang tuanya ) kepada Baginda Nabi.
Karena seseorang itu tidak akan memberi nama kecuali dia mencintai nama orang
tersebut. Sedangkan orang yang tidak suka itu pasti dia tidak akan mau
menggunakan nama tersebut. Sementara Baginda Nabi itu orang yang paling
menepati janji dalam sejarah yang ada. Diantaranya adalah memberi syafa'at
kepada orang yang mempunyai nama seperti beliau yakni محمد. Sebagaimana
riwayat dari جعفر بن محمدberkata: إَذ ا َك اَن َي ْو ُم اْلِقَياَمِة َن اَد ى ُم َن اٍد َأاَل ِلَي ُقْم َم ْن اْس ُمُه ُم َح َّم ٌد َف ْلَي ْد ُخ ْل اْلَج َّن َة
َك َر اَم ًة ِلَن ِبِّي ِه ُم َح َّم ٍد – َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَمNanti pada hari kiamat akan ada yang
mengumumkan; ‘Hendaknya bangunlah yang bernama محمدdan masuklah ke
surga karena telah memuliakan Nabinya yakni محمد صلى هللا علي**ه وسلم. Didalam
riwayat yang lain disebutkan: ، ُيوَقُف: َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم: َقاَل، َع ْن َأَن ِس ْب ِن َم اِلٍك
َو َلْم َن ْع َم ْل َع َم اًل ُتَج اِز يَن ا ِب ِه اْلَج َّن َة ؟، َر َّب َن ا ِبَم اْس َت ْأَه ْلَن ا ُد ُخ وَل اْلَج َّنِة: َف َي ُقوالِن، َع ْبَد اِن َب ْي َن َي َد ِي ِهَّللا َف َي ْأُمُر ِبِه َم ا ِإَلى اْلَج َّن ِة
َأاَّل َي ْد ُخ َل الَّن اَر َم ِن اْس ُمُه َأْح َم ُد َو ُم َح َّم ٌد، َف ِإِّن ي آَلْي ُت َع َلى َن ْف ِس ي، َأْد ِخال َعْبَدَّي: َف َي ُقوُل ُهَّللاDari انس بن مالك رض**ي
هللا عنهberkata: ada dua orang hamba berdiri di hadapankan ( kepada ) هللا,
kemudian keduanya diperintahkan masuk surga. Lalu keduanya bertanya: Ya
Tuhan kami dengan apa kami berhak masuk surga padahal kami tidak melakukan
sesuatu yang bisa memasukkan kami ke surga? هللاberfirman: Masuklah wahai
kedua hambaku, karena sesungguhnya Aku telah bersumpah pada DiriKu untuk
tidak memasukkan neraka orang yang bernama احمدdan محمد.
117
( syafa’at ) bagi orang yang هللاMaha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan
Dia telah meridhai perkataannya.
ْل َأ
أْو َي ْر ِج َع ا َج اُر ِم ْن ُه َغ ْي َر ُمْح َت َر ِم# َح اَش اُه ْن َي ْح ِر َم الَّر اِج ْي َم َك اِر َم ُه
Mustahil baginya menolak seseorang yang mengharapkan kemurahannya # atau (
membiarkan ) pulang tetangga yang meminta perlindungannya dengan tidak
terhormat.
Keterangan: Sepertinya tidak mungkin bagi beliau Baginda Nabi itu menolak atau
membiarkan orang yang benar-benar mengharapkan kemurahan syafa'atnya
kelak di hari kiamat. Ataupun membiarkan tanpa peduli terhadap orang
membutuhkan pertolongan beliau hingga orang itu kembali dengan tangan hampa
atau pulang dengan rasa terhina. Dalam sebuah riwayat yang isinya disebutkan
sebagai berikut: Dikumpulkanlah seluruh manusia dalam sebuah pelataran luas,
mulai manusia pertama hingga yang terakhir. Mereka terdengar oleh siapa pun
yang memanggil dan terlihat oleh siapa pun yang memandang. Matahari begitu
dekat hingga mereka tak sanggup lagi menanggung penderitaan dan kepedihan.
Mereka bertanya, “Apakah kalian tidak melihat apa yang tengah kalian alami?
Apakah kalian tidak melihat sosok yang bisa meminta syafaat ( pertolongan )
kepada Tuhan untuk kalian?” Sebagian menjawab, “Kalian harus mendatangi
Adam.” Mereka pun berbondong-bondong menuju kepada Nabi Adam عليه السالم.
Kepadanya mereka memohon, “Engkau adalah Abu al-Basyar. Diciptakan هللا
langsung dengan tangan-Nya. Ruh-Nya ditiupkan kepadamu. Malaikat diperintah
sujud kepadamu. Maka mintalah syafaat kepada Tuhan untuk kami. Apakah
engkau tidak melihat keadaan kami? Apakah engkau tidak melihat apa yang
tengah kami alami?” Nabi Adam menjawab, “Hari ini, Tuhanku pun murka
kepadaku, murka yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak akan pernah
murka setelahnya. Dia melarangku mendekati pohon tapi aku melanggarnya.
Diriku, diriku, diriku, pergilah kalian kepada selainku. Coba temuilah Nabi Nuh عليه
السالم, Akhirnya mereka berbondong-bondong menuju Nabi Nuh tapi beliau pun
angkat tangan. Tidak bisa memintakan pertolongan kepada هللا. Demikian pula
saat menemui Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Hingga terakhir mereka
diarahkan kepada nabi terakhir, رسول هللا ﷺ. Kali ini, mereka menemui رسول هللا ﷺ
dan menyampaikan, “Wahai محمد, engkau adalah utusan هللاdan penutup para
nabi. هللاtelah mengampuni dosamu yang akan datang dan yang telah lalu.
Mohonlah pertolongan kepada Tuhan untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa
yang tengah menimpa kami?” Baginda Nabi ﷺbersabda, “Aku pun pergi menuju
bawah ‘Arasy. Di sana aku bersujud pada Tuhanku. Lalu هللاmembukakan
kebaikan-kebaikan-Nya kepadaku, yang belum pernah dibukakan kepada seorang
pun sebelumku. Setelah itu, terdengarlah seruan, ‘Wahai محمد, angkatlah
kepalamu. Mintalah engkau, niscaya diberi. Mintalah pertolongan, niscaya
dipenuhi.’ Aku mengangkat kepala dan berkata, ‘Umatku, ya Tuhan. Umatku, ya
118
Tuhan. Umatku, ya Tuhan.’ Terdengar lagi ada yang bicara, ‘Wahai محمد,
masukkanlah umatmu dari golongan hamba yang tidak dihisab ke dalam surga
melalui pintu sebelah kanan. Namun sekelompok mereka masuk dari selain puntu
itu” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Keterangan: Bait ini seakan menjadi argument si penyair atas kuatnya harapan
beliau serta kepercayaan diri bahwa beliau tidak akan pernah rugi atas harapan
ampunan tersebut. Seakan si penyair berkata dalam bait ini: Sesungguhnya
kuatnya harapanku dan kepercayaan diri yang kumiliki untuk berwasilah kepada
Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمadalah karena sejak aku mencurahkan segala
pikiranku untuk memuji beliau Baginda Nabi ( dengan bait-bait qosidah burdah
ini ), maka aku menemukan beliau sebagai orang yang paling baik dalam
memelihara kesehatan dan keselamatanku dari berbagai cobaan yang berat.
Beliau si penyair berkata demikian itu bukanlah tanpa alasan atau bukti. Yakni
disaat beliau sakit فالجatau sebagian tubuhnya tidak bisa di gerakan ( نعوذ باهلل من ذلك
) maka beliau membuat qosidah burdah ini. Kemudian setelah selesai beliau
bermimpi di temui Baginda Nabi, diusap dengan tangan beliau yang mulia, hingga
akhirnya sakit itu sembuh total. Esok hari setelah kejadian itu salah satu sahabat
beliau yang termasuk orang sholih ( yang mengetahui tentang mimpi itu tanpa ada
yang memberi informasi kepadanya atau disebut ma'rifat ) berkata kepada beliau (
si penyair ): أسمعني القصيدة التي مدحت بها النبي صلى هللا عليه وسلم فلقد سمعتها بين يديه صلى هللا عليه وسلم
وهو يتمايل مثل القضيبperdengarkanlah untukku qosidah ( burdah ) yang isinya adalah
pujian-pujianmu pada Baginda Nabi صلى هللا علي**ه وسلم. Maka aku benar-benar
( sungguh ) telah mendengar bacaan itu di hadapan Baginda Nabi dengan
senandung nada yang indah.
Keterangan: Kata ( الغ**نىdibaca kasroh غnya dan dibaca pendek ) itu artinya
kemudahan rezeki atau kaya. Sedangkan ( الغنىdengan dibaca kasroh غnya dan
dibaca panjang ) itu artinya nyanyian indah yang berisi kebahagiaan. Sedangkan
( الغنىdengan dibaca fathah غnya dan dibaca pendek ) itu artinya iqomah atau
bertempat. Sedangkan ( الغنىdengan dibaca fathah غnya dan dibaca panjang ) itu
artinya kecukupan. Adapun arti asal kata ي**دا تربتadalah tangan yang terkena
debu, tetapi yang dikehendaki disini adalah tangan yang membutuhkan, sama
juga membutuhkan harta atau membutuhkan pengampunan karena banyaknya
119
tangan itu dalam melakukan dosa. Jadi arti bait ini adalah seseorang yang sedang
dalam kondisi membutuhkan kecukupan harta atau ekonomi itu bisa berwasilah
kepada Baginda Nabi dengan meminta kepada beliau ( disaat masih hidup )
seperti beberapa cerita para sahabat yang berkata: وال يرد سائالBaginda Nabi itu
tidak pernah menolak orang yang meminta. Atau saat Baginda Nabi telah wafat
dengan berwasilah meminta doa kepada beliau agar kebutuhannya di cukupi oleh
هللا تعالىseperti yang dilakukan sayyidina Umar رضي هللا عنهsaat beliau menjabat
kholifah saat kondisi kota Madinah sedang paceklik ( seperti keterangan yang
telah lewat ).
Adapun jika ي**دا تربتini diartikan tangan yang banyak melakukan dosa, maka
berwasilah kepada Baginda Nabi agar dosa-dosanya itu di ampuni oleh هللا تعالى
adalah cara yang terbaik untuk mendapatkan harapan tersebut. Karena hal
semacam itu bukanlah larangan dan memang tidak ada yang melarang. Ataupun
termasuk sesuatu yang mustahil tercapai. Sebab Baginda Nabi bersabda: حياتي خير
وإذا كانت ش**را استغفرت، حمدت لكم، تعرض علي أعمالكم فإذا كانت خيرا، ووفاتي خير لكم،لكم أحدثكم وتحدثوني
لكمKehidupanku baik bagi kalian, Aku berbicara kepada kalian, begitu pun kalian
dapat berbicara kepadaku ( kalian bisa bertanya dan aku bisa menjawab, kalian
bisa meminta dan aku bisa memberi ). Dan kematianku juga membawa kebaikan
bagi kalian, amalan-amalan kalian akan ditampakkan kepadaku, jika amalan-
amalan kalian baik, maka aku akan memuji atas perbuatan kalian tersebut, dan
apabilan amalan-amalan itu jelek, maka aku akan memintakan ampun bagi kalian
( seperti keterangan yang telah lewat pula ). Ibarat hujan yang bisa membuat
bunga-bunga indah yang berada diatas bukit atau pegunungan. Padahal secara
lahir tempat tersebut itu tidak akan ada tanaman yang bisa tumbuh sebab tidak
ada air karena ketinggiannya.
َأْث ُأ
َي َد ا ُز َه ْي ٍر ِبَم ا َن ى َع َلى َه ِر ِم# َو َلْم ِر ْد َز ْه َر َة الُّد ْن َي ا اَّلِتي اْق َت َط َفْت
Tidaklah kuharapkan bunga dunia, yang dipetik # oleh kedua tangan Zuhair
dengan pujiannya terhadap Harim bin Sinan.
Keterangan: Bait ini adalah penjelasan dari tujuan si penyair yang sesungguhnya
dalam menyanjung Baginda Nabi. Yaitu bukan kepentingan duniawi yang
diibaratkan dengan kata زهرة الدنيا, melainkan kepentingan akhirat berupa syafa'at
dari Baginda Nabi yang agung. Asal makna kata زهرة الدنياadalah hijaunya dunia,
tapi yang dikehendaki disini adalah harta atau semisalnya yang bisa
menyebabkan semua harapan seseorang itu terwujud sehingga hidupnya merasa
indah dan menyenangkan. Mengapa makna زه**رة الدنياyang seperti ini tidak
dikehendaki oleh si penyair? Karena semua itu tidaklah bersifat abadi. Semua
makna yang seperti itu akan hilang dengan sesuai waktu yang telah ditentukan
( orang jawa bilang: semua itu sudah ada batasan umurnya ). Sehingga untuk apa
harapan yang seperti itu dipertaruhkan ( menurut si penyair dan sebagian
keterangannya juga telah lewat ).
120
Zuhair adalah salah satu penyair ulung di zaman jahiliyah. Nama lengkapnya
adalah زهير بن ابي ُسلمى المزني. Dia pernah memuji هرم بن سنانyang menjadi salah satu
raja yang paling dermawan saat itu. Dan dari هرمitulah زهيرpernah mendapatkan
upah yang luar biasa banyaknya karena pujian tersebut. Dan hal seperti itu tidak
dikehendaki oleh si penyair burdah yakni محمد البوصيري, sebagaimana gambaran
ayat َو اَل َتُمَّد َّن َع ْي َن ْي َك ِإَلٰى َم ا َم َّت ْع َن ا ِبِهٓۦ َأْز َٰو ًج ا ِّم ْن ُهْم َز ْه َر َة ٱْلَح َي ٰو ِة ٱلُّد ْن َي ا ِلَن ْف ِتَن ُهْم ِفي**ِهۚ َو ِر ْز ُق َر ِّب َك َخ ْي ٌر َو َأْب َقٰىDan
janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan
kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk
Kami beri cobaan kepada mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah
lebih baik dan lebih kekal.
Keterangan: Dalam sebagian tex qosidah burdah, bait ini menggunakan kata يا أكرم
الخلقyang artinya adalah wahai makhluk paling utama. Dan disebagian tex yang
lain itu menggunakan kata يا أكرم الرسلyang artinya adalah wahai rasul yang paling
utama. Mengapa Baginda Nabi itu dikatakan makhluk paling utama atau rasul
paling utama? Karena dalam sebuah ayat disebutkan َو َر َفْع َن ا َل َك ِذ ْك َر َكDan Kami
tinggikan bagimu sebutan ( nama )mu. Sebagai buktinya adalah disandingkannya
nama هللاdengan nama Baginda Nabi dibeberapa tempat. Pertama dalam kalimat
syahadat yakni
َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَل َه ِإاَّل ُهللا َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َر ُس ْو ُل ِهللاAku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
melainkan هللا. Dan aku bersaksi bahwa Nabi محمدadalah utusan هللا. Kedua saat
dikumandangkan adzan. Ketiga saat membaca tasyahud akhir dalam sholat. Dan
cerita nabi Adam عليه السالمsaat melihat semua tiang عرشitu bertuliskan ال اله اال هللا
محمد رسول هللاhingga akhirnya beliau berwasilah kepada Baginda Nabi. Serta
riwayat tentang شفاعة العظمىartinya syafa'at agung yang hanya dikhususkan untuk
Baginda Nabi kelak dihari kiamat dengan mensyafa'atinya beliau kepada seluruh
umat ( tanpa terkecuali seperti keterangan yang telah lewat ). Dan juga adanya
riwayat َو َم ا ِمْن َن ِبٍّي َي ْو َم ِئٍذ َآَد ُم َفَم ْن ِس َو اُه ِإَّال، َو ِبَي ِدْي ِلَو اُء ْالَح ْم ِد َو َال َف ْخ َر، َأَن ا َن ا َس ِّيُد َو َلِد َآَد َم َي ْو َم ْالِقَياَمِة َو َال َفْخ َر
َت ْح َت ِلَو اِء ْي َو َأَن ا َأَّو ُل َم ْن َت ْن َش ُّق َع ْن ُه اَألْر ُض َو َال َف ْخ َرAku adalah pemimpin anak adam pada
hari kiamat dan bukannya sombong, dan di tanganku bendera الحمدdan bukannya
sombong, dan tidak ada seorang Nabi pun dihari itu, tidak pula Adam juga nabi-
nabi yang lainnya kecuali semua di bawah benderaku, dan aku orang pertama
yang keluar dari tanah kubur dan bukannya sombong. Kemudian diutusnya
121
Baginda Nabi محمد صلى هللا علي**ه وسلمuntuk rahmat seluruh alam ( juga seperti
keterangan yang telah lewat ).
ْل
ِإَذ ا ا َك ِر ْي ُم َت َح َّلى ِباْس ِم ُم ْن َت ِقِم# َو َلْن َيِض ْيَق َر ُسْو َل ِهللا َج اُه َك ِبْي
Takkan menjadi sempit ( wahai ) رسول هللاderajatmu sebab diriku # Tatkala Tuhan
( Yang Maha Pemurah ) bertajallī dengan nama Yang Maha Membalas.
Keterangan: Kata جاُه َكitu artinya ialah الق**درdan المنزلةderajat atau pangkat,
diambil dari akar kata الوجاهةyang artinya رفعة القدر وسعة المرتبةtinggi derajatnya
atau luas kedudukannya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam bait-bait
sebelumnya bahwa kedermawanan Baginda Nabi yang tak terhingga ( didunia
maupun diakhirat ) sebab dari makom beliau yang tinggi nan mulia, maka si
penyair berkeyakinan bahwa tawassulnya kepada Baginda Nabi itu tidak akan
mengurangi derajat kemuliaan dan keutamaan beliau sedikitpun, seraya berkata:
الخ.… ولن يض**يق رسول هللاWahai Baginda Nabi yang agung! Derajatmu yang tinggi
disisi Tuhanmu itu tidak akan menjadi sempit dan berkurang sebab diriku
berwasilah kepadamu agar dosa-dosa ini terampuni. Sebab kemana lagi aku
harus meminta pertolongan disaat هللاyang Maha Pemurah bertajalli
( memperlihatkan diri ) dengan nama المنتقمYang Maha Membalas. Ini adalah
contoh indah dari imam Al-Busyairy bagi semua orang yang merasa dosanya
banyak serta membutuhkan pertolongan atau syafaat kepada Baginda Nabi. Maka
jangan ragu! Jangan bimbang! Mendekatlah terus kepada beliau dengan selalu
membaca sholawat serta mengikuti ajarannya! Jangan berhenti apalagi putus asa!
Sebab Baginda Nabi yang Agung dan Pengasih pasti akan menolong dan
membantunya.
Keterangan: Asal arti ضرةadalah istri yang lain ( perempuan yang mau menjadi
madu-an dari istri sebelumnya ). Untuk makna atau isi dari lafal ضرتهاdalam bait
ini adalah akhirat yang menjadi madu-nya dunia. Jadi bait ini adalah alasan dari
bait sebelumnya, sebab adanya pertanyaan yang tersimpan yaitu: Mengapa
derajat engkau ( wahai ) رسول هللاitu tidak berkurang sedikitpun sebab wasilah
kami? Karena sesungguhnya kemurahanmu, kedermawananmu dan kebaikanmu
itu meliputi dunia dan akhirat. Kebaikan Baginda Nabi didunia itu tidak diragukan
lagi, banyak bukti yang bisa dirasakan oleh seluruh umatnya. Diantaranya yaitu
perjuangan beliau dalam menegakkan agama ini ( seperti gambaran diatas ).
Perjuangan beliau agar umatnya mendapatkan hidayah َف َلَع َّلَك َباِخ ٌع َن ْف َس َك َع َلٰى آَث اِر ِه ْم ِإْن َلْم
ُيْؤ ِم ُنوا ِبَٰه َذ ا اْلَح ِديِث َأَس ًفاMaka barangkali engkau ( ) محمدakan mencelakakan dirimu
karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman
122
kepada keterangan ini (Al-Qur'an). Dan juga ayat َلَع َّلَك َباِخ ٌع َّنْف َس َك َااَّل َي ُك ْو ُنْو ا ُمْؤ ِم ِنْي َنBoleh
jadi engkau ( ) محمدakan membinasakan dirimu ( dengan kesedihan ), karena
mereka ( penduduk Mekah ) tidak beriman. Dan masih banyak pula kebaikan
Baginda Nabi didunia yang lain dari pada itu yang tak terhitung jumlahnya.
Adapun kebaikan Baginda Nabi diakhirat itu seperti syafa'at yang agung besok di
akhirat, memberikan minuman dari telaga beliau, mengeluarkan orang beriman
dari neraka dan lain sebagainya ( seperti keterangan yang telah lewat pula ). Dan
diantara derajat Baginda Nabi yang tidak berkurang ialah ilmu Baginda Nabi yang
amat luas. Termasuk ilmunya Baginda Nabi tentang لوح المحفوظdan قلم, yakni ilmu
yang di perlihatkan atau di berikan oleh هللاkepada Baginda Nabi meliputi ilmunya
orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akhir. Ilmu itu semua telah dicatat
oleh قلمpada lembaran لوح المحفوظsecara sempurna dan telah di perlihatkan juga
kepada Baginda Nabi. Maka ilmu Baginda Nabi itu tidak akan pernah habis atau
terputus sehingga layak untuk dibuat berwasilah ( seperti wasilahnya si penyair ).
Keterangan: Bait ini adalah penyemangat diri bagi si penyair dan orang-orang
yang merasa mempunyai banyak dosa atau kesalahan untuk selalu tidak putus
asa dari rahmat هللا سبحانه وتعالى. Mungkin atas terjadinya suatu kasus yang telah
lampau yang pernah dikerjakan oleh si pelaku kasus tersebut. Dalam ayat
digambarkan ُقْل َٰي ِعَب اِدَى ٱَّلِذيَن َأْس َر ُفو۟ا َع َلٰٓى َأنُفِس ِه ْم اَل َت ْق َن ُط و۟ا ِمن َّر ْح َمِة ٱِهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َي ْغ ِفُر ٱلُّذ ُنوَب َج ِميًع اۚ ِإَّن ُهۥ ُه َو
ٱْلَغ ُفوُر ٱلَّر ِحيُمKatakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat هللا. Sesungguhnya
هللاmengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Harapan menjadi lebih baik itu masih terbuka
lebar, sebab rahmat هللاyang Maha Agung itu jika dibandingkan dengan dosa atau
kesalahan seorang hamba ( yang benar-benar ingin kembali kepadaNya, ingin
memperbaiki diri ) ibarat sesuatu yang kecil ( tanpa tujuan meremehkan dan
mempermudah dosa tersebut ). َو َأِنيُبوا ِإَلٰى َر ِّب ُك ْم َو َأْس ِلُموا َلُه ِمْن َق ْب ِل َأْن َي ْأِتَي ُك ُم اْلَع َذ اُب ُثَّم اَل ُتْن َص ُروَن
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya
sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). ِإَّن
ْل ْل
ا َك َب ائَر ِفي ا ُغ ْف َر اِن َك الَّلَم ِمsebesar apapun dosa atau kesalahan seseorang itu didalam
ampunan هللاitu sama juga dengan dosa-dosa yang kecil ( tanpa bertujuan
merendahkan nilai dosa itu sama sekali ). Dalam ayat lain juga disebutkan َو َم ْن َي ْع َم ْل
ُس وًءا َأْو َي ْظ ِلْم َن ْف َس ُه ُثَّم َي ْس َتْغ ِفِر َهَّللا َي ِج ِد َهَّللا َغ ُف وًر ا َر ِحيًم اDan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada هللا,
niscaya ia mendapati هللاyang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
123
Ini adalah pendapat اه**ل السنة والجماعةyang mengatakan sebesar apapun dosa
seseorang itu masih bisa mendapatkan ampunan. Berbeda dengan pendapat
golongan mu'tazilah yang mengatakan: orang-orang yang melakukan dosa besar
itu tidak bisa di ampuni, mereka akan di neraka selamanya. Karena ( menurut
pendapat mereka ) orang-orang yang melakukan dosa besar itu tidak bisa di
hukumi mukmin ataupun di hukumi kafir. Orang-orang itu akan di tempatkan di
sebuah tempat yang berada diantara surga dan neraka serta di adzab ( sebab
berdosa ) dengan adzab yang lebih ringan dari pada orang-orang kafir. Akan
tetapi yang benar adalah madzhab اهل السنة والجماعةkarena bagi هللاitu tidak wajib
memberikan pahala ataupun siksaan kepada seseorang. Sebab pahala yang
diberikan هللاitu adalah murni anugerahNya kepada hambanya yang taat, dan
siksaan yang diberikan kepada hambanya ( yang maksiat ) itu adalah murni
adilnya هللاterhadap mereka اَل ُيْس َٔـُل َع َّما َي ْف َع ُل َو ُه ْم ُيْس َٔـُلوَنDia tidak ditanya tentang apa
yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanya atas perbuatan mereka.
Syekh العالمة برهان الدين بن إبراهيم بن الحسن اللق**انيdi dalam kitab Jauharotul Al- Tauhid
berkata:
Keterangan: Salah satu makna لع***لitu untuk للترجيartinya طلب االمر المحبوب
mengharap sesuatu yang yang dicintai, seperti contoh لع**ل الح**بيب ق**ادمsemoga
kekasih itu datang. Termasuk juga makna لعلitu لتحقيق الوقوعuntuk sesuatu yang
pasti terjadi, seperti لعلكم تتقونagar kalian menjadi hamba yang bertakwa. Jadi
dalam bait ini si penyair merasa optimis bisa mendapatkan rahmat هللاsaat di
bagikan kepada semua hambanya yang berdosa kecil ataupun berdosa besar.
Sebab rahmat هللاyang sangat luas dan melimpah itu akan dibagikan menurut
kadar maksiat masing-masing yang tidak mungkin satu dengan yang lainnya itu
saling berebut. Bagi mereka yang berdosa kecil akan mendapatkan haknya dan
demikian pula bagi mereka yang berdosa besar akan mendapatkan haknya.
Semua itu tergantung pembagian yang di berikan oleh هللاkepada hambanya َو ٱْك ُتْب
َۚلَن ا ِفى َٰه ِذِه ٱلُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفى ٱْل َء اِخَر ِة ِإَّن ا ُه ْد َن ٓا ِإَلْي َك ۚ َق اَل َع َذ اِبٓى ُأِص يُب ِبِهۦ َم ْن َأَش ٓاُءۖ َو َر ْح َم ِتى َو ِس َع ْت ُك َّل َش ْى ٍء
َفَس َأْك ُتُبَه ا ِلَّلِذيَن َي َّتُقوَن َو ُيْؤ ُتوَن ٱلَّز َكٰو َة َو ٱَّلِذيَن ُهم ِبَٔـاَٰي ِتَن ا ُيْؤ ِم ُنوَنDan tetapkanlah untuk kami kebajikan
di dunia ini dan di akhirat ( nanti ), sesungguhnya kami kembali ( bertaubat )
kepada Engkau. هللاberfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku
kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan
124
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-
orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
Dan bait ini juga merupakan pendorong bagi semua orang yang beriman agar
tidak merasa putus asa dari rahmat هللاyang Maha Agung, َو اَل َت ۟ا ْي َٔـُسو۟ا ِمن َّر ْو ِح ٱِهَّللۖ ِإَّنُهۥ اَل
َي ۟ا ْي َٔـ ُس ِمن َّر ْو ِح ٱِهَّلل ِإاَّل ٱْل َق ْو ُم ٱْلَٰك ِف ُروَنdan jangan kamu berputus asa dari rahmat هللا.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat هللا, melainkan kaum yang kafir.
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan قال رسول هللا: عن ابن مسعود رضي هللا تعالى عنه قال
الفاجر الراجي رحمة هللا تعالى أقرب إلى هللا تعالى من العابد المقنط: صلى هللا عليه وسلمDari ibnu mas’ud
رض**ي هللا عنهberkata : رسول هللا صلى هللا علي**ه وسلمbersabda : Pelaku dosa yang
mengharap rahmat هللاitu lebih dekat kepada هللاdaripada ahli ibadah yang putus
asa atas rahmat tersebut. Di dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Anas bin
Mâlik رضي هللا عنهbahwa رسول هللا صلى هللا عليه وسلمbersabda, هللاberfirman: َق اَل ُهَّللا َت َب اَر َك
َو َت َع اَلى َي ا اْب َن آَد َم ِإَّن َك َم ا َد َع ْو َت ِني َو َر َج ْو َت ِني َغ َف ْر ُت َلَك َع َلى َم ا َك اَن ِفي*َك َو اَل ُأَب اِلي َي ا اْب َن آَد َم َل ْو َب َلَغ ْت ُذ ُنوُب َك َع َن اَن
الَّسَم اِء ُثَّم اْس َتْغ َف ْر َت ِني َغ َف ْر ُت َلَك َو اَل ُأَب اِلي َي ا اْب َن آَد َم ِإَّن َك َلْو َأَت ْي َت ِني ِبُق َر اِب اَأْلْر ِض َخ َط اَي ا ُثَّم َلِقيَت ِني اَل ُتْش ِر ُك ِبي َش ْي ًئ ا
َأَلَت ْي ُتَك ِبُقَر اِبَه ا َم ْغ ِفَر ًةWahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan
berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan aku
tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit
kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku
tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh
bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu
dengan sepenuh itu pula ampunan. Maka bagi siapapun ( dari orang-orang
muslim ) yang ingin berpindah dari kubangan dosa yang bermacam-macam
menuju kepada jalan yang benar ( jalan pencerahan ) yang di ridhoi oleh هللاmaka
jadikanlah Baginda Nabi sebagai orang tua yang akan menanggung dan siap
menolong anaknya saat membutuhkan ( seperti keterangan yang telah lampau ).
Tetapi jangan lupa juga untuk selalu mengikuti ajaran dan sunah yang telah di
kerjakan oleh beliau.
َلَد ْي َك َو اْج َع ْل ِحَس اِبْي َغ ْي َر ُم ْن َخ ِز ِم# َي ا َر ِّب َو اْج َع ْل َر َج اِئْي َغ ْي َر ُم ْن َع ِك ٍس
Wahai Tuhanku, jadikanlah harapanku ( ini ) tiada terbalik di sisimu # Dan
jadikanlah hisabku tiada tertinggal dari rahmat dan ampunan-Mu.
Keterangan: Jika bait qosidah burdah ini diurutkan secara implisit dari awal, maka
urutannya adalah sebagai berikut: pertama itu tentang تع*ّز لyaitu seni merayu
karena adanya cinta yang menggelora kepada junjungan agung Baginda Nabi محمد
صلى هللا علي*ه وسلم. Kedua tentang توبيخ النفسyaitu mencela atau memarahi hawa
nafsu. Ketiga الوعظyaitu mau'idzoh. Keempat مدحه صلى هللا عليه وسلمpujian terhadap
Baginda Nabi yang agung. Kelima ذكر بعض معجزاتهmenyebutkan sebagian mukjizat
Baginda Nabi. Ke-enam مدح القرآنmemuji alquran yang mulia. Ketujuh مدح الصحابة
memuji kegigihan serta sabarnya para sahabat ( secara keseluruhan tanpa
membedakan antara satu dengan yang lainnya atau pilih kasih diantara mereka ),
dalam taat dan patuhnya kepada Baginda Nabi untuk menegakkan agama ini.
125
Kedelapan ذم الكفارmengkritik orang-orang kafir yang memusuhi. Kesembilan االقرار
بالذنبmengakui dosa dan kesalahan. Dan bait ini الخ.… يا رب واجعل رجائيseterusnya
adalah doa. Doa yang sengaja oleh si penyair di letakkan di akhir qosidah burdah
setelah sebelumnya ( diatasnya ) merupakan wasilah atau perantara agar menjadi
contoh bagi siapapun yang membaca qosidah beliau. Karena hal ini sesuai
dengan ajaran ulama-ulama yang terdahulu. Jadi arti dari bait ini adalah: ya هللا, ya
Tuhan kami, berikanlah rahmat-mu kepada kami dan janganlah Engkau jadikan
harapan kami terbalik di sisimu. Berikanlah keberhasilan atas harapan-harapan
kami berupa ampunan dosa-dosa kami ( sama juga itu dosa besar ataupun dosa
kecil ). Dan jadikanlah hisabku tiada tertinggal dari rahmat dan ampunan-Mu
sedikitpun. Jadikanlah hisab kami hisab yang mudah dan sempurna dalam
hitungan kebaikannya ( menurut engkau ). Sebab adanya riwayat أَن ا ِع ْن َد َظ ِّن َع ْبِدي ِبي
َف ِإْن َظ َّن ِبْي َخ ْي ًر ا َف َل ُه الَخ ْي ُر َف اَل َت ُظ ُّن وا باهلل إاَّل َخ ْي ًر اSikapku tergantung bagaimana dugaan
hambaku, bila menduga baik maka akan kuberi kebaikan. Maka, jangan sekali pun
ada dugaan yang tak baik kepadaku. Sehingga ada seorang sufi besar asal
Baghdad bernama Ahmad bin Abi al-Hawari, pernah menyampaikan satu adagium
tentang حسن الظنkepada هللاyang ia peroleh dari sahabatnya yaitu Abdurrahman bin
Ahmad bin Athiyyah ad-Daraani yang berbunyi: َم ْن َح َّسَن َظ َّنُه ِباِهلل َع َّز َو َج َّل ُثَّم اَل َي َخ اُف َهللا َفُهَو
َم ْخ ُدْو ٌعSeorang hamba yang berbaik sangka kepada Tuhannya, kemudian
membuatnya berani untuk menabrak aturan هللاatau berani melanggar aturan هللا,
maka sungguh ia telah tertipu dan teperdaya.
َأْل ْلُط
َص ْبًر ا َم َت ى َتْد ُعُه ا ْه َو اُل َي ْن َه ِز ِم# َو ا ْف ِبَع ْب ِدَك ِفي الَّداَر ْي ِن ِإَّن َلُه
Berikanlah belas kasih kepada hamba-Mu di dunia dan akhirat # Sesungguhnya ia
punya kesabaran jika beberapa bencana menimpa lari tak tahan.
Keterangan: Bait ini adalah kelanjutan doa dari bait sebelumnya. Makna ألطف
adalah إرف**قdari masing-masing akar kata لطفyang menggunakan makna رف**ق
artinya belas kasihan. Dan disini si penyair memilih kata بعبدكyang berarti hamba
karena sifat hamba ini adalah sifat yang mengandung unsur kesopanan yang
tinggi ( atau kata lainnya adalah tawadu' dan خض**وعyaitu menyerahkan diri
sepenuhnya ). Pengakuan seperti ini adalah pengakuan yang layak dalam bab
berdoa, sebab butuhnya seorang hamba kepada tuhannya. Jadi arti bait ini
adalah: Pandanglah hambamu ini dengan belas kasih yang terbaik didunia
maupun diakhirat. Apalagi disaat terjadinya beberapa perkara yang mengerikan
bagi hamba-hamba yang berdosa. Mereka yang melihat perkara-perkara tersebut
pasti akan lari ketakutan, kesabaran mereka kelihatannya tidak akan mampu
menahannya. Dan disaat itu pandanglah kami dengan belas kasihmu yang Maha
Luas.
Doa si penyair bukanlah tanpa alasan atau dasar, sebab dalam sebuah ayat
disebutkan َو َق اَل َر ُّب ُك ُم ٱْد ُع وِنٓى َأْس َت ِج ْب َلُك ْمTuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Dan dalam ayat yang lain pula disebutkan
126
َو ِإَذ ا َس َأَلَك ِع َب اِدى َع ِّن ى َف ِإِّن ى َق ِر يٌب ۖ ُأِج يُب َد ْع َو َة ٱلَّداِع ِإَذ ا َد َع اِن ۖ َفْلَي ْس َت ِج يُبو۟ا ِلى َو ْلُيْؤ ِم ُن و۟ا ِبى َلَع َّلُهْم َي ْر ُش ُدوَنDan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
( segala perintah-Ku ) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran.
َع َلى الَّن ِبِّي ِبُم ْن َهٍّل َو ُم ْن َس ِج ِم# َو اْئَذ ْن ِلُسْح ِب َص اَل ٍة ِم ْن َك َد اِئَم ٍة
Dan izinkanlah untuk turunnya gumpalan awan shalawat yang abadi dari sisi-Mu #
atas Baginda Nabi layaknya hujan deras yang tiada henti.
Keterangan: Bait ini masih kelanjutan doa dari bait sebelumnya. Kata إذنdisini
menggunakan makna إباح***ةartinya memperbolehkan. Jadi si penyair disini
mengakhiri bait qosidahnya dengan meminta agar sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi seraya berkata: وائذن لسحب صالة… الخ
ya هللا, aku memohon kepada Engkau agar senantiasa melimpahkan sholawat
salam ( tambahan rahmat dan penghormatan ) yang bagaikan gumpalan awan
dan laksana hujan deras yang tiada henti itu selalu terhaturkan kepada Baginda
Nabi محمدyang mulia.
Keterangan: Doa sholawat dan salam itu juga selalu tercurahkan kepada Beliau
selama angin timur ( ) ريح صباmasih berhembus untuk menggerakkan dahan-
dahan pohon Ban ( ) البان. Dan juga selama penggembala hewan piaraan ( onta )
itu masih terus menyanyikan senandung nada merdu untuk hewan-hewannya
agar dia tetap bergembira.
Artinya permintaan sholawat dan salam dari si penyair itu untuk selamanya ( ) للتأبيد
dengan meminjam kata " selama berhembusnya angin timur " yakni angin yang
berhembus berlawanan dengan pintu ka'bah. Dan meminjam kata " selama
penggembala masih menyanyikan ontanya ". Karena keduanya itu tidak akan
pernah hilang dari kehidupan dunia ini.
Keterangan: Si penyair juga tidak lupa untuk mendoakan empat sahabat Baginda
Nabi yang menjadi pengganti beliau ( ) خلفاء الراشدينyakni sayyidina Abu Bakar as-
siddiq, sayyidina Umar al-faruq, sayyidina Utsmān yang pemurah dan sayyidina
127
Ali pembawa bendera رضي هللا عنهم أجمعين, seraya berkata: ya هللا, semoga ridho-Mu
juga tercurahkan kepada sayyidina Abu Bakar, sayyidina Umar, sayyidina Utsmān
dan sayyidina Ali.
Diantara bukti keutamaan sayyidina Abu Bakar as-siddiq رضي هللا عنهadalah ِإْذ ُه َم ا ِفى
ٱْلَغ اِر ِإْذ َي ُقوُل ِلَٰص ِح ِبِهۦ اَل َت ْح َز ْن ِإَّن ٱَهَّلل َمَع َن اsedang dia adalah salah seorang dari dua orang
ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:
"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya هللاbeserta kita. Sebuah pengakuan
yang diabadikan oleh alquran terhadap beliau. Karena siapapun tahu bahwa salah
satu diantara dua orang yang berada didalam goa ( saat pergi hijrah ) itu adalah
sayyidina Abu Bakar as-siddiq. Dan juga riwayat عن النبي،عن ابن عباس رضي هللا عنهما
ولكن أخي وصاحبي، التخ**ذت أبا بكر، لو كنت متخ**ذا من أمتي خليال: قال، صلى هللا عليه وسلمdari عبدهللا بن
عباس رضي هللا عنهdari Baginda Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda: jika aku menghendaki
untuk mengambil kekasih dari umatku maka aku akan mengambil Abu Bakar
sebagai kekasihku, tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku. Adapun nasab
sayyidina Abu Bakar yaitu: عبد هللا بن عثمان بن عامر بن عمرو بن كعب بن سعد بن تيم بن مرة بن كعب
بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر وهو قريش بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلي**اس بن مض**ر بن نزار
بن معد بن عدنان التيمي القرشي. Jadi nasabnya sayyidina Abu Bakar itu bertemu dengan
Baginda Nabi pada kakeknya yang ke enam yaitu مرة بن كعب.
Diantara bukti keutamaan sayyidina Umar al-faruq adalah turunnya ayat َو اَل ُتَص ِّل َع َلٰٓى
َأَح ٍد ِّم ْن ُهم َّم اَت َأَب ًد ا َو اَل َت ُقْم َع َلٰى َق ْب ِر ِهٓۦۖ ِإَّن ُهْم َكَف ُرو۟ا ِبٱِهَّلل َو َر ُس وِلِهۦ َو َم اُتو۟ا َو ُه ْم َٰف ِس ُقوَنDan janganlah kamu
sekali-kali menyembahyangkan ( jenazah ) seorang yang mati di antara mereka,
dan janganlah kamu berdiri ( mendoakan ) di kuburnya. Sesungguhnya mereka
telah kafir kepada هللاdan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. Dan
juga riwayat َح َّد َث َن ا َس ِع يُد ْبُن ُع َفْي ٍر َح َّد َث ِني الَّلْي ُث َح َّد َث ِني ُع َقْيٌل َع ْن اْب ِن ِش َه اٍب َق اَل َأْخ َبَر ِني َس ِع يُد ْبُن اْلُم َس َّيِب َأَّن َأَب ا
ُه َر ْي َر َة َق اَل َب ْي َن ا َن ْح ُن ُج ُلوٌس ِع ْن َد َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل َب ْي َن ا َأَن ا َن اِئٌم َر َأْي ُتِني ِفي اْلَج َّن ِة َفِإَذ ا اْم َر َأٌة َتَت َو َّض ُأ ِإَلى
َج اِنِب َق ْص ٍر ُقْلُت ِلَم ْن َه َذ ا اْلَقْص ُر َقاُلوا ِلُع َمَر ْب ِن اْلَخ َّط اِب َف َذ َك ْر ُت َغْي َر َت ُه َف َو َّلْي ُت ُم ْد ِبًر ا َق اَل َأُب و ُه َر ْي َر َة َف َب َك ى ُع َم ُر ْبُن
اْلَخ َّط اِب ُثَّم َقاَل َأَع َلْي َك ِبَأِبي َأْن َت َو ُأِّمي َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َأَغاُرTelah menceritakan kepada kami Sa’id bin
‘Ufair, telah menceritakan kepadaku Al Laits, telah menceritakan kepada kami
‘Uqail, dari Ibnu Syihab, mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Sa’id bin
Musayyab, bahwasanya Abu Hurairah, menuturkan: ketika kami duduk-duduk di
dekat رسول هللا ﷺ, beliau mengatakan:
“ketika aku tidur, kulihat diriku dalam surga, tiba-tiba ada seorang wanita
berwudhu disamping istana.Maka saya bertanya: milik siapa istana ini? Mereka
menjawab: Milik Umar bin Khattab! maka aku ingat kecemburuannya, sehingga
aku berbalik ke belakang. Kata Abu Hurairah:
maka Umar spontan menangis lalu berujar: apakah kepadamu, bapak dan ibuku
sebagai tebusanmu ya رسول هللاaku cemburu?. Adapun nasab sayyidina Umar
yaitu: عمر بن الخّط اب بن ُنفيل بن عبد العّز ى بن رياح بن عبد هللا بن قرط بن رزاح بن عدّي بن كعب بن لؤي بن
غالب القرش**ي الع**دوّي. Jadi nasabnya sayyidina Umar itu bertemu dengan Baginda
Nabi pada kakeknya yang bernama كعب بن لؤي.
Diantara bukti keutamaan sayyidina Utsmān رض**ي هللا عنهadalah dawuhnya ibnu
Umar bahwa ayat ( َأَّمْن ُه َو َٰق ِنٌت َء اَن ٓاَء ٱَّلْي ِل َس اِج ًد ا َو َق ٓاِئًما َي ْح َذ ُر ٱْل َء اِخَر َة َو َي ْر ُجو۟ا َر ْح َم َة َر ِّبِهۦApakah
128
kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ) ataukah orang yang beribadat di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?, itu turun untuk sayyidina Utsmān
رضي هللا عنه. Dan juga sebuah riwayat َح َّد َث َن ا َي ْح َي ى ْبُن َي ْح َي ى َو َي ْح َي ى ْبُن َأُّيوَب َو ُقَت ْي َب ُة َو اْبُن ُحْج ٍر َق اَل
َي ْح َي ى ْبُن َي ْح َي ى َأْخ َبَر َن ا و َق اَل اآْل َخ ُروَن َح َّد َث َن ا ِإْس َم ِعيُل َي ْع ُنوَن اْب َن َج ْع َفٍر َع ْن ُم َح َّم ِد ْب ِن َأِبي َح ْر َم َل َة َع ْن َع َط اٍء َو ُس َلْي َم اَن
اْب َن ْي َيَس اٍر َو َأِبي َس َلَم َة ْب ِن َع ْبِد الَّر ْح َم ِن َأَّن َعاِئَش َة َق اَلْت َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ُمْض َط ِج ًع ا ِفي َب ْيِتي َك اِش ًفا
َع ْن َف ِخ َذ ْيِه َأْو َس اَق ْيِه َف اْس َت ْأَذ َن َأُبو َب ْك ٍر َف َأِذَن َلُه َو ُه َو َع َلى ِتْلَك اْلَح اِل َفَت َح َّد َث ُثَّم اْس َت ْأَذ َن ُع َم ُر َف َأِذَن َلُه َو ُه َو َك َذ ِلَك َفَت َح َّد َث ُثَّم
اْس َت ْأَذ َن ُع ْث َم اُن َف َج َلَس َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َس َّو ى ِثَي اَب ُه َق اَل ُم َح َّم ٌد َو اَل َأُقوُل َذ ِلَك ِفي َي ْو ٍم َو اِحٍد َف َد َخ َل َفَت َح َّد َث
َف َلَّما َخ َر َج َق اَلْت َعاِئَش ُة َد َخ َل َأُبو َب ْك ٍر َفَلْم َت ْه َت َّش َلُه َو َلْم ُتَباِلِه ُثَّم َد َخ َل ُع َم ُر َف َلْم َت ْه َت َّش َلُه َو َلْم ُتَباِلِه ُثَّم َد َخ َل ُع ْث َم اُن َف َج َلْس َت
َو َس َّو ْيَت ِثَي اَب َك َفَق اَل َأاَل َأْس َت ِحي ِمْن َر ُج ٍل َت ْس َت ِحي ِم ْن ُه اْلَم اَل ِئَك ُةTelah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr. Yahya bin
Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari محمدbin Abu
Harmalah dari 'Atha dan Sulaiman -kedua anak Yasar dan Abu Salamah bin
'Abdur Rahman bahwa 'Aisyah berkata; 'Pada suatu ketika رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
sedang berbaring di rumah saya dengan membiarkan kedua pahanya atau kedua
betisnya terbuka. Tak lama kemudian, Abu Bakar minta izin kepada رسول هللاuntuk
masuk ke dalam rumah beliau. Maka رسول هللاpun mempersilahkannya untuk
masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan terus berbincang-bincang
( tentang suatu hal ). Lalu Umar bin Khaththab datang dan meminta izin kepada
رسول هللاuntuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka رسول هللاpun
mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan terus
berbincang-bincang ( tentang suatu hal ). Kemudian Utsman bin Affan datang dan
meminta izin kepada beliau untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka رسول هللا
pun mempersilahkannya untuk masuk seraya mengambil posisi duduk dan
membetulkan pakaiannya. محمدberkata; Saya tidak mengatakan hal itu pada hari
yang sama. Lalu Utsman masuk dan langsung bercakap-cakap dengan beliau
tentang berbagai hal. Setelah Utsman keluar dari rumah, Aisyah bertanva; "Ya
رسول هللا, tadi ketika Abu Bakar masuk ke rumah engkau tidak terlihat tergesa-gesa
untuk menyambutnya. Kemudian ketika Umar datang dan masuk, engkaupun
menyambutnya dengan biasa-biasa saja. Akan tetapi ketika Utsman bin Affan
datang dan masuk ke rumah maka engkau segera bangkit dari pembaringan dan
langsung mengambil posisi duduk sambil membetulkan pakaian engkau.
Sebenarnya ada apa dengan hal ini semua ya ? رسول هللاLalu رسول هللاmenjawab:
"Hai Aisyah, bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seseorang yang
para malaikat saja merasa malu kepadanya?. Adapun nasab sayyidina Ustman
yaitu: عثمان بن عّف ان بن أبي الع**اص بن أمّي ة بن عبد ش**مس بن عبد مناف القرش**ي. Jadi nasabnya
sayyidina Ustman itu bertemu dengan Baginda Nabi pada kakeknya yang
bernama عبد مناف.
Diantara bukti keutamaan sayyidina Ali كرم هللا وجههadalah turunnya ayat ِلَن ْج َع َلَه ا َلُك ْم
َت ْذ ِكَر ًة َو َت ِعَيَه ٓا ُأُذ ٌن َٰو ِع َي ٌةAgar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar
diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. Sehingga layaklah apabila
129
Baginda Nabi bersabda: َاَن ا َم ِدْي َن ُة اْلِع ْلِم َو َع ِلُّي َب اُبَه اAku adalah kota ilmu sedangkan ali
adalah pintunya. Dan riwayat dari sayyidah Aisah رض**ي هللا عنهاsaat bertanya
kepada Baginda Nabi ألست سيد العربapakah engkau tidak Tuan-nya orang arab?
Lalu Baginda Nabi menjawab: أنا سيد ولد أدم وعلي سيد الع**ربaku adalah Tuan-nya
semua manusia, sedangkan Ali itu adalah Tuan-nya orang arab. Adapun nasab
sayyidina Ali yaitu: علي بن أبي طالب بن عبد المطلب. Jadi nasabnya sayyidina Ali itu
bertemu dengan Baginda Nabi pada kakeknya yang pertama عبد المطلب.
130
َق اَل ِإْب َر اِهيُم َو َك اُنوا َي ْض ِر ُبوَنَن ا َع َلى الَّش َهاَدِة َو اْلَع ْه ِدTelah menceritakan kepada kami محمدbin
Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari
'Ubaidah dari عبدهللا رض**ي هللا عنهdari Nabi صلى هللا علي**ه وسلمbersabda: "Sebaik-baik
manusia adalah orang-orang yang hidup pada zamanku ( generasiku yakni para
sahabat ) kemudian orang-orang setelah mereka kemudian orang-orang setelah
mereka. Kemudian akan datang sebuah kaum yang persaksian seorang dari
mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya".
Ibrahim berkata; "Dahulu, mereka ( para shahabat ) mengajarkan kami tentang
bersaksi dan memegang janji ( Mereka memukul kami bila melanggar perjanjian
dan persaksian ).
Dari dua bait diatas ini bisa difahami bahwa si penyair adalah seorang ulama yang
bermadzhab اهل السنة والجماعةkarena saat mendoakan serta menghormati semua
sahabat dan keluarga Baginda Nabi itu beliau tidak membedakan antara mereka.
Keterangan: Dalam bait ini si penyair ketika mengakhiri doanya itu kembali
berwasilah kepada Baginda Nabi محمد صلى هللا عليه وسلمdengan menggunakan salah
satu nama beliau المصطفى. Karena cara itu adalah salah satu sopan santun dalam
berdoa yang digambarkan oleh sebuah riwayat عن َفَص اَلَة بن ُع َب يْد رضى هللا عنهما َقاَل َس ِمَع
َر ُسْو َل ِهللا صلى هللا عليه وسلم َر ُج ًال َي ْد ُعْو ِفْى َص َالِتِه َلْم َي ْح َم ِد َهللا َت َع اَلى َو َلْم ُيَص ِّل َع َلى الَّن ِبِّي صلى هللا علي**ه وسلم
َعَّج َل َه َذ اdari fasolah bin 'ubaid berkata: Baginda Nabi mendengar ada seseorang
yang sedang berdoa tapi tidak dibuka dengan memuji هللا سبحانه وتع**الىdan tanpa
membaca shalawat. Nabi bersabda: Orang ini terburu-buru. ُثَّم َد َع اُه َفَقاَل َلُه َاْو ِلَغ ْي ِر ِه ِاَذ ا
َص َّلى َاَح ُد ُك ْم َف ْلَي ْبَد ْأ ِبَت ْح ِمْيِد َر ِّبِه ُسْب َح اَن ُه َو َت َع اَلى َو الَّث َن اِء َع َلْيِه ُثَّم ُيَص ِّلى َع َلى الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُثَّم َي ْد ُعْو َب ْع ُد ِبَم ا
رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح، َش اَءKemudian baginda Nabi mengundang orang
itu, lalu ia atau orang lainnya dinasihati: Jika di antara kalian berdoa, maka
dahulukanlah memuji kepada هللا سبحانه وتعالى, kemudian membaca shalawat kepada
Baginda Nabi صلى هللا علي***ه وسلم, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang
dikehendaki. Jadi arti bait ini adalah: ya Tuhan kami, dengan wasilah ( ) المصطفى
orang yang telah engkau pilih ( diantara beberapa orang yang terpilih )
sampaikanlah maksud dan tujuan kami. Kabulkanlah semua hajat kami.
Permudahkanlah segala urusan kami. Berikanlah jalan keluar terbaik untuk
masalah-masalah kami. Sama juga hal itu berkaitan dengan urusan dunia kami
atau urusan akhirat kami. Pandanglah kami dengan pandangan kasih sayang.
Kemana lagi kami harus mengadu atas segala kebutuhan kami jika tidak kepada
engkau ya رب. Kepada siapa lagi kami harus matur, merendahkan diri dalam doa
ini jika tidak kepada engkau ya رب. Ampunilah kami واغفر لنا ما مض*ى ي*ا واسع الكرم
131
ampunilah segala dosa dan kesalahan kami yang telah lewat, dosa-dosa yang
telah kami lakukan dimasa lampau, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
Ampunilah wahai Tuhanku, semua kaum muslimin # Berkat apa yang mereka
baca di Masjid-il-Aqshā dan Masjid-il-Ḥaram.
ْل َأ
َو اْس ُمُه َقَسٌم ِمْن ْع َظ ِم ا َقَس ِم# ِبَج اِه َم ْن َب ْي َت ُه ِفْي َط ْي َب ٍة َح َر ٌم
ْل ْل
َو ا َح ْمُد ِهلل ِفْي ِبْد ٍء َو ِفْي َخ َت ِم# َو هِذِه ُبْر َد ُة ا ُم ْخ َت اِر َقْد ُخ ِتَم ْت
Inilah qosidah Burdah bagi Nabi pilihan yang sungguh telah berakhir # Maka
segala puji bagi هللاdi awal dan di akhir.
132
Keterangan: Beliau si penyair juga mengakhiri qosidah burdahnya dengan memuji
هللا yang telah melimpahkan segala nikmat dan hidayahnya sehingga
( khususnya ) si penyair bisa menyelesaikan bait-bait qosidahnya dengan indah
dan teratur, bahkan nikmat yang agung bagi beliau adalah bisa sembuh dari sakit
فالج. Beliau telah berusaha ( ) اختيارuntuk kesembuhan penyakit tersebut dengan
pergi ke beberapa dokter, namun mereka telah menyerah. Sehingga dengan cara
berwasilah seperti inilah yang beliau pilih, dan ( الحمد هللsegala puji bagi ) هللاhingga
beliau akhirnya sembuh.
Keterangan: Bait qosidah burdah ini berjumlah 167, dengan harapan َف ِّر ْج ِبَه ا َك ْر َب َن ا
lapangkanlah segala kegelisahan kami dengan wasilah beliau Baginda Nabi محمد
صلى هللا عليه وسلم, dengan wasilah membaca qosidah burdah ini, dengan wasilah
mendengarkan lantunan qosidah burdah ini, dengan wasilah menulis terjemahan
qosidah burdah ini, maka terima dan kabulkanlah semua hajat kami َي ا َو اِس َع اْلَك َر ِم
Wahai Tuhan Yang Maha Luas kemurahan-Nya. امين امين يا رب العالمين ويا مجيب السائلين.
Sebagian besar terjemahan ini di ambil dari karangan الشيخ إبراهيم الباجوريdan الشيخ
خالد األزهري.
Semoga bermanfaat untuk kami dan orang-orang yang sepadan dengan kami,
khususnya bagi mereka yang membutuhkan.
Semoga pahalanya tersampaikan kepada kedua orang tua kami, guru-guru kami,
para pembimbing kami dan seluruh kaum muslimin dan kami sendiri serta
keluarga dan keturunan kami. آمين يارب العالمين
هجرية١٤٤٤ شعبان٢١
٢٠٢٣ مارس١٤ الموافق
الفقير الى عفو ربه محمد مفتاح الهدى بن مشهودي بن دحالن بن معروف
133
Pencari kesembuhan dengan perantara qosidah Burdah
134