You are on page 1of 54

Pengenalan Laboratorium

Kimia

• Bahan Kimia
• Alat-alat Laboratorium
• APD
• MSDS
Pengenalan Spesifikasi Bahan Kimia
• Level Teknis atau Level Komersial (Technical Grade)
Zat-zat ini umumnya digunakan untuk kebutuhan
industri pada skala besar, dan jarang digunakan
dalam laboratorium analitik kecuali untuk maksud
seperti membuat larutan pembersih.

• Tingkat Farmasi (Pharmaceutical Grade)


Pereaksi ini kemurniannya memenuhi kebakuan USP
(United States Pharmacopeia) dan biasanya
digunakan untuk kebutuhan bidang farmasi dan
kedokteran, reagensia USP biasanya tidak cocok
untuk kimia analitis
Pengenalan Spesifikasi Bahan Kimia
• Tingkat Murni (Chemical Pure, CP / General Purpose
Reagents, GPR)
Pereaksi ini umumnya jauh lebih murni dari perekasi tingkat
farmasi, standar kemurnian untuk reagensia kelas ini belum
ditetapkan, jadi reagensia C.P dapat digunalan untuk maksud
analitis, namun ada banyak situasi dimana reagen ini tidak
cukup murni dan perlu diuji ketidakmurniannya sebelum
digunakan.
• Tingkat Pereaksi (Analyzed Grade / Pro Analys, p.a : Analaar
Reagen, AR ; Guaranteed reagent, GR)
Pereaksi ini memnuhi aturan baku yang ditetapkan oleh The
American Chemical Society Commitee on Analytical reagents
dan pabrik pembuatnya mencantumkan pernyataan ’ Conform
to ACS Specifications” pada label pereaksi juga memuat dapat
pengotor dan persen kemurniannya.
Simbol Bahaya
Explosive
Simbol :E
Bahaya : Meledak

Flammable
Simbol :F
Bahaya : Mudah terbakar
Cairan dengan titik nyala (flash point) dibawah
210C
Extremly Flammable
Simbol : F+
Bahaya : Mudah terbakar
Cairan dengan titik nyala (flash point) dibawah
0C dan titik didih 37.8 C

Iritant
Simbol Xi
Bahaya : Menyebabkan iritasi terhadap
jaringan tubuh

Titik nyala/titik bakar = suhu minimum cairan untuk


menghasilkan uap yang cukup sehingga dapat
terbakar ketika bercampur dengan udara
Toxic
Simbol :T
Bahaya : Bahan beracun berbahaya bagi
kesehatan bila terhisap tertelan atau kontak langsung
dengan kulit serta mematikan pada konsentrasi tertentu

Very Toxic
Simbol : T+
Bahaya : Bahan sangat beracun
berbahaya bagi kesehatan bila terhisap
tertelan atau kontak langsung dengan kulit
serta mematikan pada konsentrasi tertentu
Korosif
Simbol :C
Bahaya : Menghancurkan dan dikenal
sebagai bahan yang tajam

Harmful
Simbol : Xn
Bahaya : Menimbulkan kerusakan
kecil pada manusia
Berbahaya untuk lingkungan
Simbol :U
Bahaya :Merusak lingkungan

Oxidizing
Simbol :O
Bahaya : oksidator dapat
menyebabkan zat lain terbakat
Penyimpanan Bahan Kimia
• Bahan kimia yang memilki sifat lebih dari satu jenis
tingkat bahaya penyimpanannya harus didasarkan atas
tingkat resiko bahayanya yang paling tinggi, misalnya
benzena memilki sifat flammable dan toksik maka
benzena harus ditempatkan pada kabinet bahan yang
sesuai
Bahan Radioaktif > Bahan Piroforik > Bahan Eksplosif >
Cairan Flammable > Asam/basa Korosif > Bahan Reaktif
terhadap Air > Padatan Flammable > Bahan Oksidator >
Bahan Combustible > Bahan Toksik > Bahan yang tidak
memerlukan pemisahan secara khusus
Penyimpanan

Toksik

Flammable
Korosif

Bahaya
Rendah
Oksidator
Label yang harus dicantumkan pada botol

▫ Nama kimia dan rumusnya


▫ Konsentrasi
▫ Tanggal penerimaan
▫ Tanggal pembuatan
▫ Nama orang yang membuat reagen
▫ Lama hidup
▫ Tingkat bahaya
▫ Klasifikasi lokasi penyimpanan
▫ Nama dan alamat pabrik
Bahan-bahan yang memerlukan kabinet sekunder

• Cairan flammable dan combustible serta pelarut


terhalogenasi misalnya alkohol, eter,
trikloroetan, perkloroetan dsb.
• Asam-asam mineral pekat misalnya asam nitrat,
asam klorida, asam sulfat, asam florida, asam
fosfat dsb.
• Basa-basa pekat misalnya amonium hidroksida,
natrium hidroksida, dan kalium hidroksida.
• Bahan radioaktif
Sifat Bahan Kimia
1. Bahan Kimia Radioaktif
• Bahan radioaktif sangat berbahaya sehingga
tidak mudah diperjualbelikan, jika ada dalam
suatu lab juga harus mendapat izin dari
Departemen Kesehatan khususnya bagian
radiasi
• Penyimpanan bahan kimia radioaktif harus hati-
hati dan dituliskan (caution radioaktif materials)
2. Bahan Kimia Reaktif

• Bahan kimia reaktif dikategorikan sebagai bahan


yang bereaksi sendiri atau berpolimerisasi
menghasilkan api atau gas toksik ketika ada
perubahan tekanan atau suhu, gesekan, atau kontak
dengan uap lembab
• Bahan kimia reaktif biasanya memilki lebih dari satu
kelompok bahaya
• Bahan kimia reaktif dikelompokan menjadi
a) Bahan piroforik
b) Bahan eksplosif
c) Pembentuk peroksida
d) Reaktif air
a. Bahan Kimia piroforik

Bahan yang dapat terbakar ketika kontak


dengan udara pada suhu < 54,44 0C. Contoh
padatan fosfor, cairan tributil alumunium, gas
silan
Bahan piroforik harus disimpan di dalam cabinet
flammable secara terpisah dari cairan
flammable dan cairan.
Fosfor (disimpan dan dipotong combustible
dalam air)
b. Bahan eksplosif
Bahan yang menimbulkan ledakan, ledakan tersebut
diakibatkan oleh penguraian bahan secara cepat dan
menghasilkan pelepasan energi dalam bentuk panas,
api dan perubahan tekanan yang tinggi
Faktor yang menyebabkan terjadi ledakan yang tinggi
adalah
• Kandungan oksigen senyawa, beberapa peroksida
(misalnya benzyol peroksida kering) dan oksidator kuat
lainnya
• Gugus reaktif, bebrapa senyawa seperti hidrazin
memilki gugus oksidatif dan reduktif, sehingga sangat
tidak stabil, beberapa senyawa nitro (misalnya
trinitrotoluena/TNT, azida, asam pikrat)
c. Bahan Pembentuk Peroksida

• Beberapa eter dan senyawa sejenis cenderung


bereaksi dengan udara dan cahaya membentuk
senyawa peroksida yang tidak stabil.
• Bahan kimia yang dapat membentuk peroksida tersebut
diantaranya adalah p-dioksan, etil eter, tetrahidrofuran,
asetaldehida, dan sikloheksena.
Penyimpanan Bahan Peroksida
1. Simpan bahan kimia pembentuk peroksida itu dalam
botol tertutup rapat (tidak kontak dengan udara) atau
dalam wadah yang tidak terkena cahaya.
2. Berikan label pada wadah tentang tanggal diterima dan
dibuka bahan tersebut.
3. Uji secara periodik (3 atau 6 bulan) terjadinya
pembentukan peroksida.
4. Buanglah peroksida yang telah dibuka setelah 3 – 6
bulan
5. Buanglah wadah bahan kimia pembentuk peroksida
yang tidak pernah dibuka sesuai batas kadaluarsa yang
diberikan pabrik atau 12 bulan setelah diterima.
d. Bahan Kimia Reaktif Air
• Bahan yang reaktif dengan air apabila kontak dengan
dengan udara lembab saja akan menghasilkan senyawa
toksik, flammable, atau gas mudah meledak.
• Misalnya hipoklorit dan logam hidrida. Oleh karena itu
penyimpanan bahan kimia ini harus dijauhkan dari
sumber air (jangan menyimpannya di bawah atau di atas
bak cuci, dst.).
• Gunakan pemadam api dengan bahan kimia kering
apabila terjadi kebaran dengan bahan ini. Simpan dalam
desikator yang diisi dengan silika gel.
Bahan Kimia Flammable dan combustible

• Cairan flammable kelas 1 mempunyai titik bakar < 37,8


0C dan memilki tekanan uap tidak melebihi 40

pon/inchi2 pada 37,8 0C. Cairan flamable ini dibgi lagi


ke dalam sub klas yaitu:
1. Kelas 1 A mempunyai titik bakar < 22,8 0C dan titik
didih < 37,8 0C misalnya aerosol flammable
2. Kelas 1 B mempunyai titik bakar < 22,8 0C dan titik
didih >=37,8 0C
3. Kelas 1C mempunyai titik bakar >= 22,8 0C dan < 37,8
0C sedangkan titik didihnya tidak ditentukan
• Cairan Combustible dikelompokan ke dalam kelas II dan
III dengan titik bakar >= 0C. Cairan ini dibagi ke dalam
kelas sebagai berikut:
Kelas II : cairan yang mempunyai titik bakar >= 37,8 0C
tetapi < 60 0C
Kelas III A : cairan yang mempunyai titik bakar >= 60 0C
dan < 93,4 0C
Kelas III B : cairan yang mempunyai titik bakar >= 93,4 0C
Bahan kimia Oksidator
• Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang
menunjang proses pembakar dengan cara melepaskan
oksigen atau bahan yang dapat mengoksidasi senyawa
lain
Bahan Kimia beracun (toxic)
• Bahan kimia ini terdiri dari bahan beracun tinggi (highly toxic)
dengan ciri memilki oral rate (lethal Dosis 50%) < 50 mg/kG, dan
bahan kimia beracun (toxic) dengan oral rate LD50 50 – 100 mg/kG
dan sebagian bahan kimia karsinogen (penyebab kanker)
Bahan Kimia Karsinogenik
Klasifikasi Penyimpanan Bahan kimia
Glassware
Alat Lab
Alat Lab
Alat Lab
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Informasi dari MSDS
1. Nama produk dan industri
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi tingkat bahaya
4. Pertolongan pertama bila terkena bahan
5. Cara mengangani kecelakaan
6. Penanganan dan penyimpanan
7. Cara perlindungan fisik, kestabilan dan
kereaktifan
8. Informasi toksikologi
9. Informasi transfortasi
10. Pembuangan dan aturan pemerintah yang
diberlakukan
 Bagian 1. Identitas Bahan (chemical identity)
 Bagian 2. Kandungan Bahaya (Hazardous ingredients)
1. Campuran bahan berbahaya yang telah diuji sebagai campuran
berbahaya, maka nama kandungan dan komposisi bahan yang
berbahaya harus dicantumkan dan jika belum diuji bahan kimia
berbahaya > 0.1% harus dicantumkan
2. Semua komponen yang menghasilkan bahaya fisik harus
dicantumkan
3. Semua bahan yang kadarnya dibawah 1% (0.1% untuk
karsinogenik) jika melebihi “Permisibble Exsplosure Limit
(PEL) dan “Thereshold Limit Value (TLV) atau standar-standar
lainnya harus dicantumkan)
Lanjutan
Label Intan NFPA (NFPA Diamond)
The National Fire Protection Agency (NFPA) sistem 704

Biru = Bahaya kesehatan

Merah = Bahaya api

Kuning= Reaktivitas

Putih= Informasi khusus yg lainnya

Nomor setiap disetiap kotak untuk informasi


bahaya
1 ⇒ 4, dari tidak bahaya ke paling bahaya
Bahaya kesehatan
Bahan kimia yang dengan sangat sedikit paparan (exposure) dapat
4
menyebabkan kematian atau sakit parah.
Bahan kimia yang dengan sedikit paparan dapat menyebabkan sakit serius
3
atau sakit parah.
Bahan kimia yang dengan paparan cukup intens atau berkelanjutan dapat
2
menyebabkan kemungkinan sakit parah atau penyakit menahun
Bahan kimia yang dengan terjadinya paparan dapat menyebabkan iritasi
1
atau sakit.
Bahan kimia yang akibat paparan termasuk dalam kondisi terbakar tidak
0
mengakibatkan sakit atau bahaya kesehatan.
Bahaya Kebakaran
Bahan kimia yang akan teruapkan dengan cepat atau sempurna pada
tekananatmosfer dan temperatur kamar atau bahan kimia yang
4
segera terdispersi diudara dan bahan kimia tersebut akan terbakar
dengan cepat.
Bahan kimia berupa cairan atau padatan yang dapat menyala pada
3
semua temperatur kamar.
Bahan kimia yang harus dipanaskan atau dikondisikan pada
2
temperatur tinggi tertentu sehingga dapat menyala..
Bahan kimia yang harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum nyala
1
dapat terjadi.
0 Bahan yang tidak mudah terbakar
Kestabilan
Bahan kimia yang secara sendirian memiliki kemungkinan meledak atau
4 terdekomposisi dan menimbulkan ledakan atau bereaksi pada tekanan dan
temperatur normal..
Bahan kimia yang secara sendirian memiliki kemungkinan meledak atau
terdekomposisi dan menimbulkan ledakan atau bereaksi tetapi membutuhkan
3
bahan inisiator atau harus dipanaskan pada kondisi tertentu sebelum inisiasi
atau bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan ledakan.
Bahan kimia yang segera menunjukkan perubahan kimia drastis akibat
2 kenaikan temperatur atau tekanan atau reaksi secara cepat dengan air dan
mungkin membentuk campuran bahan peledak dengan air.
Bahan kimia yang secara sendirian stabil tetapi dapat menjadi tidak stabil
1
akibat kenaikan temperatur atau tekanan.
Bahan kimia yang secara sendirian stabil kecuali pada kondisi nyala api dan
0
bahan tidak reaktif dengan air.
Label Putih (Informasi khusus lainnya)
Penulisan NPFA dalam MSDS

Penulisan pada jenis MSDS ini adalah sebagai


berikut : [3,4,2,W] atau [4,1,1]
Kode angka tersebut secara berturut-turut mengartikan
tingkat bahaya dari segi kesehatan, kemudahan terbakar,
reaktivitas dan bahaya khusus lainnya.
Alat Pelindung Diri

You might also like