Professional Documents
Culture Documents
Caligulaaaaa
Caligulaaaaa
CALI
GULA
karya Albert Camus
DRAMATIC PERSONAE
CALIGULA UMUR ANTARA 27-30 TAHUN
CAESONIA GUNDIK CALIGULA, UMUR 35 TAHUN
HELICON SAHABAT CALIGULA
SCIPION UMUR 17-20 TAHUN
CHEREA PENYAIR UMUR 30-35 TAHUN
BANGSAWAN TUA UMUR 70-75 TAHUN
BANGSAWAN I UMUR 45 TAHUN
BANGSAWAN II UMUR 50 TAHUN
BANGSAWAN III UMUR 50-55 TAHUN
MEREIA UMUR 55-60 TAHUN
MUCIUS UMUR 33-35 TAHUN
LEPIDUS UMUR 55-60 TAHUN
PENGAWAL-PENGAWAL ANTARA 30-40 TAHUN
ORANG-ORANG UMURNYA BERAGAM
PENYAIR-PENYAIR UMURNYA BERAGAM
Publikasi naskah ini dimaksudkan sebagai upaya penyediaan naskah drama dan
sebagai bahan referensi pembelajaran bagi individu atau kelompok-kelompok teater yang
membutuhkannya.
Disarankan bagi siapa saja yang memiliki cukup akses, agar membeli buku terkait.
Itupun dalam upaya membantu pengarang dan keluarganya. Kekayaan hak intelektual naskah
ini tetap ada pada pengarangnya.
Dan dimohon bagi pengunduh naskah ini untuk tidak menghapus catatan ini, sebagai
bukti pertanggung jawaban saya sebagai pihak yang mengetik ulang.
Terima kasih.
Lee Birkin
BANGSAWAN I
Belum juga ada berita
BANGSAWAN II
Kemarin tidk, begitupun hari ini
BANGSAWAN III
Tiga hari tanpa ada berita
BANGSAWAN TUA
Pesuruh pergi, pesuruh datang, jawab yang dibawa selalu geleng kepala “Tidak ada”
BANGSAWAN II
Jangan kelewat cemas, nanti juga ia kembali seperti dulu lagi
BANGSAWAN TUA
Sebelum ia pergi, aku lihat ada sinar ganjil di matanya
BANGSAWAN I
Aku pun melihatnya. Bahakan aku bertanya padanya. Apa ada yang kurang?
BANGSAWAN III
Apa jawabnya?
BANGSAWAN I
“Tidak ada”. Hanya itu
BANGSAWAN III
Gelisah kita dibikinnya
BANGSAWAN II
Mengapa? memang begitu adapt orang muda
BANGSAWAN TUA
Tuan benar. Orang muda selalu lemah hati
BANGSAWAN I
Apa betul begitu?
BANGSAWAN TUA
Tentu. Satu gadis hilang, selusin gantinya
BANGSAWAN II
Apalagi kalau bukan itu!? Tapi untunglah kesediahn tidak berlangsung lama. Apakah ada
diantara kita yang sanggup berdukacita karena kehilangan seseorang lebih dari setahun?
BANGSAWAN I
Tak seorang pun yang dapat
BANGSAWAN TUA
Hidup akan pahit sekali kalau kita sanggup menjalankan itu
BANGSAWAN I
Memang. aku misalnya, aku kehilangan istriku tahun yang lalu. Aku menangis sejadi-jadinya,
sudah itu aku mencoba melupakannya. Kadang-kadang aku masih bisa merasakan, tapi
untunglah keadaan ini tak sering
BANGSAWAN TUA
Ya. Alam adalah dukun yang baik
ADEGAN 2
BANGSAWAN I
bagaimana, ada kabar?
CHEREA
Belum
HELICON
Ayolah tuan-tuan. Tak ada gunanya bercemas hati
BANGSAWAN I
Memang
HELICON
Walau susah, keadaan tak akan berubah…. Sekarang sudah waktunya makan
BANGSAWAN TUA
Betul. kita jangan menyangka yang bukan-bukan
CHEREA
Hatiku tak begitu senang. tapi segalanya kelihatan lancer. Sebagai seorang pemimpin dia boleh
disebut penjelmaan dari kesempurnaan
BANGSAWAN II
BANGSAWAN I
Apa yang kaurisaukan? Tak ada alas an untuk meratap seperti itu. Ia cinta pada Drusila, atau
katakanlah bahwa cintanya kepada Drusil melebihi cinta kakak pada adik. Menjijikan memang.
Kelewatan sekali untuk menjadikan seluruh warga ributm hanya karena gadis itu mati
CHEREA
Mungkin. Tapi seperti yang kukatakan, hati saya tak begitu senang. Keadaan ini
menggelisahkan saya
BANGSAWAN TUA
Memang tak akan ada asap jika tidak ada api
BANGSAWAN I
Tapi bagaimanapun juga, demi kepentingan Negara, ia tak boleh menjadikan….menjadikan
perbuatan yang akan disesalinya ini menjadi bencana nasional. Mungkin hal itu memang telah
terjadi, tetapi makin tidak dibicarakan, makin baik
HELICON
Bagaimana tuan tahu begitu pasti, Drusila yang menjadi sebab?
BANGSAWAN II
Siapa lagi kalau bukan dia!?
HELICON
Mungkin juga bukan siapa-siapa. Begitu banyak alas an yang dapat dikedepankan. Tapi
emmang justru alas an yang begitu yang dimunculkan!
ADEGAN 3
CHEREA
Ada kabar?
SCIPION
Belum. Kecuali kabar-kabar dari beberapa warga yang telah merasa melihat dia kemarin malam
di tempat hiburan dan ada juga yang melihat dia sedang lari dalam hujan badai
CHEREA
Dengan hari ini sudah tiga hari
SCIPION
Ya. Aku ada di situ, mengikuti dia seperti bisaa. Ia hampiri jenazah Drusila, dipukulnya dengan
dua jari, sudah itu ia seolah-olah tenggelam dalam pikirannya. Kemudian ia berbalik lalu
berjalan keluar dengan tenang…. Sejak itu kita mencari dia…. Dengan sia-sia
BANGSAWAN I
Ah, maklumlah dalam umur begitu mu…(Dipotong)
CHEREA
Umur memang, tapi tidak dalam kedudukannya. Seorang pemimpin yang berjiwa seni adalah
sesuatu yang salah. Tapi bisaanya pemimpin-pemimpin seperti itu cukup punya perasaan untuk
mengingat bahwa dia adalah abdi rakyat
BANGSAWAN II
Dan menyebabakan keadaan jadi lancar
BANGSAWAN TUA
Satu manusia, satu pekerjaan…. Demikian seharusnya
SCIPION
Apa yang harus kita lakukan, Cherea?
CHEREA
Tidak ada
BANGSAWAN II
Kita hanya bisa menunggu. Jika ia tidak kembali, maka gantinya harus kita carikan. Diantara
kita….Tidak kurang calon
BANGSAWAN I
Memang. Tapi yang kurang adalah calon yang tepat
CHEREA
Misalkan ia kembali dengan hati yang berang?
BANGSAWAN I
Ah, Ia masih muda, nanti kita tunjukan pikiran yang sehat padanya
CHEREA
Dan kalau ia tidak mau terima, bagaimana?
BANGSAWAN I
Dalam keadaan seperti ini sahabat, jangan lupa, bahwa aku pernah menulis buku tentang
revolusi. Isinya dapat kau temui segala petunjuk
CHEREA
Nanti kulihat, tapi aku lebih suka membaca bukuku sendiri
SCIPION
Saya permisi
BANGSAWAN TUA
Scipion masih muda sekali, anak muda selalu seperasaan
HELICON
Ah, Scipion tak masuk hitungan
PENGAWAL
Tuan Caligula kelihatan di taman samping
SEMUA KELUAR
ADEGAN 4
ADEGAN 5
CALIGULA (Datar)
Selamat Pagi, Helicon (Hening lagi sebentar)
HELICON
Kau lelah kelihatannya
CALIGULA
Aku banyak berjalan
HELICON
Ya, kau telah pergi selama tiga hari
HELICON
Apa yang susah diperoleh?
CALIGULA
Apa yang kucari
HELICON
Apa itu?
CALIGULA (Datar)
Bulan
HELICON
Apa??
CALIGULA
Ya, aku ingin kan bulan
HELICON
Oh (Diam sebentar, Helicon mendekati Caligula) Dan mengapa kau inginkan bulan?
CALIGULA
Ah, ya. Itu satu barang yang aku belum punya
HELICON
O, begitu. Dan kini – sudah kau bereskan sehingga memuaskanmu?
CALIGULA
Belum. Aku tidak dapat memperolehnya
HELICON
Sayang sekali
CALIGULA
Ya. karena itu aku sangat lelah. (Diam) Helicon?
HELICON
Ya…
CALIGULA
Tak sangsi lagi. Tentu menurut pikiran kau, aku sudah gila
HELICON
kau sendiri tahu kau tidak pernah berpikir begitu
HELICON
Banyak yang sependapat dengan kau
CALIGULA
Memang. Tapi dulu aku tidak sadari ini. Kini aku tahu dunia kita ini dengan apa yang orang
sebutkan susunannya, tidak bisa kita biarkan. Itu makanya aku inginkan bulan, atau
kebahagian, atau hidup abadi…..
Pendeknya sesuatu yang tak masuk akal kedengarannya. tapi yang tak dapat digolongkan
kepada dunia ini
HELICON
Dalam teroi jelas sekali kedengarannya. Cuma dalam prakteknya hal seperti itu tak bisa
dilaksanakan
CALIGULA
Kau lupa karena tidak seorang pun yang berani mengikuti pikirannya sampai ke ujungnya,
makanya tak ada yang tercapai sampai saat ini. Satu-satunya yang harus dilakukan, terus
berpikir lurus dan logis. Dengan mengorbankan segalanya (Mengamati wajah Helicon) Aku
pun tahu apa yang kau pikirkan. Alangkah ributnya hanya karena seorang perempuan telah
meninggal. Tapi bukan itu. Memang aku ingat beberapa hari lalu seorang perempuan telah
meninggal. Seorang perempuan yang kucintai. Tapia pa cinta itu? Soal tetek bengek dan aku
bersumpah pada kau, bukanlah kematian yang menjadi masalah di sini. Ia tidak lebih dari suatu
perlambang kebenaran, yang membuat bulan menjadi penting bagiku. Suatu kebenaran yang
bersahaja, jelas bahkan hampir-hampir edan. Tapi suatu kebenaran yang susah untuk didekati
dan pahit untuk dialami.
HELICON
Tapi bolehkahaku tahu , kebenaran apakah yang telah kau temui itu?
HELICON
Bagaimanapun juga, kebenaran-kebenaran itu adalah kebenaran yang dapat diterima dengan
ikhlas. Coba lihat orang-orang di sana, kebenaran kau tidak mengurangkan kenikmatan yang
mereka alamikala menyantap makanan mereka
HELICON
Jangan marah tuanku, jika aku menasehati kau sedikit…. Sekarang kau harus istirahat
HELICON
Tetapi, mengapa?
CALIGULA
Jika aku tidur, siapa yang akan membawakan bulan untukku?
HELICON
Aku maklum
CALIGULA (Berjalan)
Tolonglah aku mulai saat ini
HELICON
Tidak ada alas an untuk tidak menolongmu, Tuan. Tapi pengetahuanku sangat sedikit dan
perhatianku sangat terbatas. Dengan cara apa aku dapat menolongmu, Tuan?
CALIGULA
Dengan cara…. yang mustahil
HELICON
Aku akan berusaha
ADEGAN 6
CALIGULA KELUAR. SCIPION DAN CAESONIA BERGEGAS MASUK
SCIPION
Tidak ada orang! Apa tidak kau lihat dia, Helicon?
HELICON
Tidak
HELICON
Aku bukan tempat ia mencurahkan rahasianya. Aku hanya menontonnya. Begitu lebih baik
CAESONIA
Jangan begitu, Helicon
HELICON
Caesonia sayang, seperti kita tahu semua, Caligula adalah seorang idealis.Ia mengikuti
pikirannya sendiri dan tidak seorang pun dapat meramal sampai kemana ia akan dibawa
pikirannya…. Tapi, permisi dulu
HELICON KELUAR
ADEGAN 7
CAESONIA DUDUK DENGAN HATI GUNDAH GULANA
CAESONIA
Seorang pengawal melihat ia lewat, seluruh warga kota melihat Caligula dimana-mana. Dan
Caligula, tentu tak melihat apa-apa selain pikirannya sendiri
SCIPION
Pikiran apa itu?
CAESONIA
Bagaimana aku tahu, Scipion?
SCIPION
Drusila barangkali?
CAESONIA
Mungkin. Satu hal pasti sudah, ia mencintainya. Memang pahit sekali rasanya menerima
kematian seseorang yang kemarin masih berada dalam pelukan kita
CAESONIA
Ah, aku hanya gundiknya yang sudah tua
SCIPION
Caesonia, dia harus kita tolong
CAESONIA
Jadi kau juga sayang padanya?
CAESONIA (Berdiri)
Ia masih remaja (Berjalan ke cermin/ bola lampu yang memperhatikan dirinya sendiri) Satu-
satunya Tuhan yang kuyakini, ialah tubuhku sendiri, dan kini akan kuminta pada Tuhanku ini
supaya ia mengembalikan Caligula kepadaku
ADEGAN 8
PENGAWAL
Kami…. Artinya….
CALIGULA (Kasar)
Mau apa kau?
PENGAWAL
Kami merasa gelisah, Tuan
PENGAWAL
Ya….e…..(Ia beroleh ilham) Sebagaimana tuan tahu, ada beberapa hal yang harus dibereskan
yang berhubungan dengan perbendaharaan dan administrasi
PENGAWAL
CAESONIA
Tidak Caligula, tepatnya adalah tempat kedua
CALIGULA
Itu hanya menandakan bahwa kau bodoh. Kami sangat memperhatikan soal itu, sangat penting.
Susunan pajak kita, susila umum, politik luar negeri, perlengkapan angkatan bersenjata, hokum
tanah dan lain-lain. Percayalah, semua itu penting. Sekarang pikiran itu akan kupergunakan
untuk kepentingan itu. Sebagai permulaan, pengawal, coba dengarkan
PENGAWAL
Siap Tuan
CALIGULA
Tuan-tuan setia kepada saya, bukan? (Semua mengangguk, ada juga yang terpaksa) Baiklah!
Ada sesuatu yang akan kusampaikan. Kita akan mengadakan perubahan lengkap dalam
susunan ekonomi kita. Dalam dua tindakan, cepat dan tegas. Akan kuterangkan
pengawal….Jika tuan-tuan ini sudah pergi
ADEGAN 9
CALIGULA
Sekarang perhatikan baik-baik. Tindakan pertama: Setiap pengusaha besar atau kecil, setiap
pembantu-pembantuku yang punya modal besar atau kecil, semuanya sama. Tidak boleh
mewariskan harta dan modalnya itu kepada anak-anaknya. Mereka harus menulis surat wasiat
atau perjanjian yang baru dan menyerahkan harta mereka kepada Negara dan pemerintah, jika
mereka sudah tidak ada lagi atau mati
PENGAWAL
Tapi, tuan….
CALIGULA
Aku belum selesai bicara dank au belum kuberi izin untuk bicara! Jika keadaan mendesak, kita
akan usahakan supaya orang-orang itu cepat mati. Sebuah daftar akan saya buat, di mana
peraturan untuk mereka akan ditentukan
PENGAWAL
Tuan, aku sangsi. Apa tuan menyadari….
CALIGULA (Membentak)
Dengarkan baik, baik dungu! Jika perbendaharaan dan administrasi adalah maha penting, maka
jiwa manusia tidak penting sama sekali. Orang yang berpikir seperti kau harus menerima
kebenaran perintah ini, dan karena harta dan uang satu-satunya yang penting, karena itu kau
tak akan menghargai jiwa kau sendiri atau jiwa orang lain.
Aku sudah memutuskan untuk berpikir logis dan aku punya kekuasaan untuk memaksakan
kemauanku. Sekarang akan kau lihat artinya apa pikiran logis untukmu. Segala tentangan dan
penentang akan kutindas. Jika perlu aku akan mulai dengan kau sendiri
PENGAWAL
Tuan, aku bersumpah, kesetiaanku berani diuji
CALIGULA
Aku juga. Percayalah. Kau tidak boleh menghindar dari rencanaku ini. Sekarang kau boleh
pergi
PENGAWAL KELUAR
ADEGAN 10
CAESONIA
Aku tak percaya kau bicara begitu. Ini Cuma olok-olok, bukan?
CALIGULA
Tidak, Caesonia. Kita anggap saja sebuah pelajaran
SCIPION
Tapi, tuan. Ini tidak mungkin
CALIGULA
Karena itulah….
SCIPION
CALIGULA
Kuulangi lagi – Karena itulah – Sekarang aku menjelajah apa yang dianggap orang tidak
mungkin. Atau lebih baik kukatakan begini. Akus edang berusaha memungkinkan yang tidak
mungkin
SCIPION
Tapi ini permainan yang tidak ada batasnya. Ini suatu hiburan orang gila
CALIGULA
Tidak, Scipion. Ini hiburan seorang pemimpin yang berkuasa (Rebahan di sofa dengan
nyaman) Akhrnya aku mengetahui apa gunanya kekuasaan. Ia dapat membuat yang mustahil
terjadi. Mulai hari ini, selama masih ada nyawa di badan, kebebasan dan kekuasaanku tidak
ada lagi batasnya
CALIGULA
Aku pun begitu. Tapi kukira kita harus menjalaninya
ADEGAN 11
CHEREA MASUK
CHEREA
Aku baru mendengar kau telah kembali. Mudah-mudahan kau sehat
CALIGULA
Kesehataku mengucapak terima kasih padamu (Hening. Kemudian dengan tiba-tiba) Pergilah
Cherea, aku tidak ingin bertemu dengan kau
CHEREA
Kau mengherankan aku, Caligula
CALIGULA
TIdak ada yang perlu kau herankan, Cherea. Aku tidak suka sastrawan dan dusta
CHEREA
Dusta tidak pernah tidak salah, karena itu kami lakukan dengan tidak sadar. Aku tidak merasa
bersalah
CALIGULA
Dusta memang tidak pernah tidak salah. Dan dusta kau memberi sifat penting pada orang lain,
dan itu yang tidak dapat kuampuni
CHEREA
CALIGULA
Pembelaan kau terlambat., hukuman telah dijatuhkan. Dunia ini tidak lagi penting. Sekali
manusia menyadari itu, maka ia peroleh kemerdekaannya (Ia berdiri) Itu makanya aku benci
padamu, kau dan golonganmu. Karena kalian tidak merdeka. Pada dirikulah kau melihat satu-
satunya manusia yang merdeka di seluruh negeri ini. Kau seharusnya gembira karena akhirnya
diantaramu, hidup seorang pemimpin yang dapat menunjukan jalan ke kemerdekaan. Pergilah
Cherea, kau juga Scipion. Pergilah – karena apalah artinya persahabatan. Pergilah kalian dan
siarkan berita ke seluruh negeri, bahwa akhirnya kemeredekaan telah diberikan kepada mereka.
Dan dengan kemerdekaan ini, akan mulai suatu masa percobaan besar
ADEGAN 12
CAESONIA
Kau menangis?
CALIGULA
Ya, Caesonia
CAESONIA
Apa sebetulnya yang berubah dalam hidupmu? Memang kau mencintai Drusila, tapi kau juga
mencintai yang lain – aku sendiri misalnya – ini bukan sebab untuk membuat kau menjelajahi
pikiran dan perasaan, dengan membawa kengerian pada jiwamu
CALIGULA
Omomg kosong apa ini!? Mengapa Drusila dibawa-bawa? Kau kira cinta itu satu-satunya hal
yang menyebabkan seorang laki-laki mengucurkan air mata?
CAESONIA
Maaf, Caligula. Aku hanya berusaha memahami kau
CALIGULA
Laki-laki menangis, akrena semua di dunia ini salah! (Caesonia menghampiri Caligula) Tidak,
Caesonia. Tetaplah di tempatmu
CAESONIA
Segala kehendakmu akan kulakukan (Duduk) Dalam umurku sekarang, hidup sangat
menyedihkan. Tapi mengapa dengan sengaja kita mempersedihnya lagi?
CALIGULA
Tidak. Tidak ada gunanya. Kau tidak mengerti. Tapi peduli apa? Barangkali aku akan menemui
jalanku. Aku merasa sesuatu bergerak dalam diriku, seolah-olah hal yang belum lagi sempat
diimpikan medsak keluar – dan aku tak dapat mencegahnya (Ia mendekati Caesonia) Caesonia,
Tidak, tubuhkulah yang sedang sakit. Sakit dimana-mana, di dada, kaki, tangan bahkan kulitku
kasar dan kepalaku pusing. Rasanya aku ingin muntah. tapi yang paling pahit dari segalanya
ialah rasa ganjil yang ada di lidahku. Bukan darah, maut atau demam, tapi campuran dari
ketiganya. Aku Cuma memerlukan menggerakkan lidahku, lalu dunia jadi gelap dan semua
manusia kelihatannya mengerikan. alangkah berat, alangkah pedihnya upacara untuk menjadi
manusia ini
CAESONIA
Sayang, yang kau butuhkan, ialah tidur yang panjang dan pulas. Istirahatkanlah dirimu, dan
hentikan berpikir. Aku akan menjaga selama kau tidur. Dan jika kau bangun, kau akan lihat
bagaimana dunia telah kembali lagi pada keindahannya. Lalu kau harus mempergunakan
kekuasaanmu untuk hal-hal yang baik – untuk lebih mencintai lagi apa yang dapat kau cinta.
karena yang mungkin pun patut pula diberi kesempatan
CALIGULA
Ah, kalau untuk itu, aku tak perlu tidur – untuk membiarkan diriku bebruat sesukanya – dan
itu adalah mungkin dan tak mungkin
CAESONIA
seseorang yang terlalu lelah selalu berpikir begitu. Suatu masa akan tiba, dimana pegangan
seseorang akan menjadi kukuh kembali
CALIGULA
Tapi kita harus tahu dimana ia harus ditempatkan. Dan apa gunanya bagiku sebuah pegangan
yang kukuh. Apakah gunanya kekuasaan besar yang ada padaku, jika aku tak dapat memaksa
matahari turun dari timur, jika aku tak dapat mengurangi jumlah derita atau mengakhiri
kematian? Tidak, Caesonia. Tidur atau tidak, bagiku sama saja. Jika aku tak punya kekuasaan
untuk mencampuri perjalanan dunia ini
CAESONIA
Tapi itu artinya sama mau menyamai Tuhan. Itu suatu pekerjaan yang gila
CALIGULA
Jadi, kaupun mengira, bahwa aku gila. Dan kini – siapakah Tuhan yang ingin kusamai itu? –
Aku mau merebut sebuah kenyataan dimana yang mustahil menjadi nyata. Yang tak mungkin
menjadi mungkin
CAESONIA
Kau tidak dapat melarang matahari untuk tidak terbit. kau tidak dapat menghalangi wajah tua
menjadi muda atau sebaliknya dan kau tidak dapat mencegah supaya hati manusia menjadi
dingin
CALIGULA
Dan aku telahj memutuskan untuk merubahnya. Aku akan memberikan sesuatu yang besar
kepada zaman ini. Sama rata. Dan kalau semuanya telah disamaratakan, yang mustahil telah
turun ke bumi dan bulan telah ada dalam tanganku – barangkali aku akan berubah bersama
dunia. Manusia tidak akan lagi mengenal mati, dan berbahagialah selalu
Untuk itu aku memerlukan orang banyak – penonton, korban-korban, penjahat beratus bahkan
beribu orang – (Ia berlari ke gong, lalu mulai memukul, makin lama makin keras dan cepat)
Biar datang semua terdakwa, aku mau lihat penjahat-penjahat. mereka semua penjahat. (Masih
memukul gong) Bawa masuk manusia yang terkutuk. Aku ingin penonton, hakim, saksi,
terdakwa, semua dijatuhi hukuman mati tanpa diadili.
Ya, Caesonia aku akan perlihatkan pada mereka sesuatu yang sampai kini mereka belum pernah
lihat, satu-satunya manusia yang merdeka di negeri ini (Waktu mendengar bunyi gong, warga
diluar mulai berisik oleh berbagai bunyi, bunyi senjata beradu, peluit, suara langkah kaki,
teriakan. Langkah makin cepat dan dekat. semua masuk tapi semua keluar lagi) Dan kau
Caesonia, akan memathui perintahku. Kau tetap disampingku sampai saat terakhir. Alangkah
hebatnya, kau lihatlah nanti. Bersumpahlah Caesonia, engkau akan tetap disampingku
CALIGULA
Kau akan lakukan segala apa yang kukatakan!?
CAESONIA
Segalanya. Segalanya Caligula, tapi hentikan itu
CALIGULA
Kau akan ganas!?
CAESONIA (Menangis)
Ganas
CAESONIA
Gelisah!
CALIGULA
Dan kau juga menderita
CAESONIA
Ya, ya, Caligula. Aku jadi gila barangkali
CALIGULA
Mari! Semuanya. Dekat, dekat lagi. (Liar) Pemimpin besar memerintahkan pada kalian suapay
lebih dekat (Mereka mendekat bercampur takut) Cepat! Dan kau, Caesonia mari ke dekatku
(Dipegang, dirangkul lalu dibimbingnya ke depan cermin dan dengan ayunan liar mereka
bergoyang gemetar, lalu tertawa) Semua habis. Kau lihat sayang…. Akhir dari segala
kenangan. Tidak satu pun, tidak siapapu yang tinggal. Oh, tidak, tidak benar itu, masih ada.
(Ketawa) Lihat Caesonia. Kemari, kemari semuanya. Lihat….(ia berdiri di depan cermin)
CALIGULA
Ya…..Caligula!!!
ADEGAN I
KAUM BANGSAWAN DAN BEBERAPA ORANG BERKUMPUL DALAM SEBUAH
RUANGAN DI RUMAH CHEREA
BANGSAWAN I
Ia hinakan kehormatan kita
BANGSAWAN TUA
Ia memangilku “Cintaku sayang” depan orang banyak. Jangan lupa. Cukup menjadikan aku
buah tertawaan orang. Hukuman mati rasanya masih terlalu baik buat dia
BANGSAWAN I
Ia memaksa kita berlari disampingnya jika ia berjalan menyusuri kota-kota
BANGSAWAN TUA
Perlakuan seperti itu tidak bisa dimaafkan
BANGSAWAN II
Katanya itu latihan yang baik buat kita
BANGSAWAN I
Ia telah menyita hartamu Patricius. Ia telah membunuh ayahmu, Scipion. ia telah merebut dan
merusak istrimu, Octavius. dan menyuruhnya kerja di rumah pelacurannya. Ia telah membunuh
anakmu, Lepidus. Sekarang aku mau bertanya. Tuan-tuan, apakah tuan-tuan masih sanggup
menahankan ini? Aku, bagaimana pun juga telah mengambil keputusan. Aku tahu resikonya,
tapi aku juga tahu, hidup yang penuh ketakutan ini tidak bisa ditahankan lagi. lebih sakit dari
mati. Ya, seperti kukatakan, putusanku tetap sudah
SCIPION
Waktu ia membunuh ayahku, ia pun telah menetapkan keputusanku
BANGSAWAN I
nah, apa tuan-tuan masih sangsi!?
OCTAVIUS
Tidak. kami bersama tuan. Ia telah merusak istri-istri kami dan mempekerjakan kami sebagai
badut sirkus dan menghasut kami supaya berkelahi dengan rakyat jelata
BANGSAWAN TUA
Ia pengecut!
BANGSAWAN II
Ia kejam dan sewenang-wenang
BANGSAWAN III
Seorang pemain sandiwara
BANGSAWAN TUA
Ia seorang yang mati pucuk
ADEGAN 2
SEBAUH KEKACAUAN YANG LIAR, SENJATA DIHUNUS, SEBUAH MEJA
DIBALIKKAN. SEMUANYA BERLARI KE PINTU. WAKTU ITU MASUK CHEREA,
TENANG, LALU MENGHENTIKAN KERIBUTAN MEREKA
CHEREA
Mau kemana tuan-tuan?
SESEORANG
Ke istana
CHEREA
Aku mengerti. Tapi apakah tuan-tuan akan diberi izin masuk?
SESEORANG LAGI
CHEREA
Tuan Lepidus, tolong tutupkan pintu itu (Pintu ditutup, lalu Cherea berjalan kea rah meja yang
terbalik itu dan duduk di sudut, yang lain menghadap kepadanya) Soal ini tidak semudah yang
tuan-tuan kira. jangan terburu nafsu, nanti celaka akibatnya
SESEORANG
Kalau kau tidak mau ikut serta, suka hati kaulah! Tapi kau tak usah banyak omong
CHEREA
Rasanya aku ikut saudara-saudara, jangan salah terima, tapi tidak karena alas an yang sama
SEBUAH SUARA
Cukup sudah omong kosongmu!
CHEREA
Baik. Sekarang mari kita bicarakan kenyataan sebenarnya. izinkan terlebih dulu aku jelaskan
tentang diriku. Biarpun aku ikut dengan saudara-saudara. Aku sependapat, saudara-saudara
telah memilih jalan yang salah.
Saudara-saudara belum lagi membuat ukuran yang baik dan jitu dari musuh-musuh saudara.
Ini jelas! KArena saudara-saudara hanya berdasar pada alas an yang tetek bengek saja. Padahal
dalam diri Caligula tidak ada tetek bengek. jangan begitu saudara-saudara mempersiapkan
untuk jatuh. Kalian harus lebih mempersiapkan diri, jika kalian memandangnya sebagaimana
dia yang sebenarnya
SESEORANG LAIN
Kami memandang dia sebagai penindas yang gila
CHEREA
Tidak. Kita cukup kenal pada pemimpin-pemimpin yang gila. tapi yang ini belum cukup gila.
Yang aku jijikan dalam dirinya adalah ia tahu apa yang dia mau
BANGSAWAN I
Kamipun tahu, ia mau membunuh kita semua
CHEREA
Tuan lupa, kematian kita baginya bukan soal yang pokok. Ia memakai kekuasaannya untuk
kepentingan untuk suatu nafsu yang lebih tinggi dan lebih tajam. nafsu ini mengancam segala
yang kita anggap suci. Ia adalah pemimpin yang punya kekuasaan yang tidak terbatas. Ini baru
terjadi pada seseoranng yang tidak membatasi pemakaian kekuasaan dan menganggap manusia
dan dunia yang kita kenal, tidak berharga sama sekali.
Ini yang mengerikan aku terhadap Caligula dan ini yang harus kita lawan. Kehilangan jiwa
bukanlah suatu yang besar. Jika sampai waktunya, aku pun cukup tabah untuk mengorbankan
jiwaku. tapi kalau soal tujuan hidup ia tidak bisa menyatakan bahwa hidup tidak ada artinya
sama sekali. Seorang manusia tidak bisa hidup tanpa suatu tujuan
BANGSAWAN I
Pembalasan dendam adalah suatu tujuan
SEBUAH SUARA
Kita harus bertindak
CHEREA
Kita harus bertindak, aku setuju. Tapi serangan dari depan tidak ada artinya jika kita
menghadapi seorang pemimpin gila yang sedang berada di puncak kebesarannya. Kita boleh
mengangkat senjata melawan seorang penindas, tapi muslihat diperlukan untuk
menghancurkan niat jahat. Kita hanya dapat mengusulkan supaya mengikuti liku-liku
pikirannya, dan menunggu kesempatan sampai logikanya karam dalam suatu kegilaan yang
betul. Yang mendorong aku bukan ambisi, tapi ketakutan, ketakutanku yang wajar terhadap
pandangan yang mengerikan dimana kehidupan tidak lebih artinya daripada sebutir debu
BANGSAWAN I
Aku paham apa yang kau maksud. Bagaimana pun juga yang penting ialah bahwa kau juga
merasa seluruh masyarakat terancam. Alasan kita yang terpenting bersifat moril. Kehidupan
kekeluargaan kini hancur, rasa hormat terhadap pekerjaan yang jujur tidak ada lagi, suatu
gelombang kebobrokan moril memukul keras di dalam masyarakat. Siapa diantara kita yang
dapat bersikap tidak peduli terhadap panggilan-panggilan kesalehan dan kejujuran nenek
moyang kita yang sedang terancam bahaya!?
BANGSAWAN TUA
Apakah kalian mau membiarkan diri dipanggil “Cintaku sayang”?
SESEORANG
Dan istri kita direbut dan dirusak?
SUARA LAIN
Dan harta kita?
SEMUA
Tidak!?
BANGSAWAN I
Cherea, nasehatmu baik sekali, dan usahamu menenangkan kami sangat terpuji. Memang
belum matang untuk bertindak. Sudikah kau bersama kami menentukan kapan saat sebaiknya
untuk memberikan pukulan dengan akurat?
CHEREA
ADEGAN 3
ADEGAN 4
CAESONIA (Dengan ironis sambil menunjukan kekacauan yang terdapat dalam ruang itu)
Apa tuan-tuan habis bertengkar?
CHEREA
Ya, kami habis bertengkar
CAESONIA
O ya!? Boleh aku tahu apa yang kalian pertengkarkan?
CHEREA
Tidak apa-apa
CAESONIA
Jadi, kalau begitu tidak betul?
CHEREA
Apa yang tidak betul?
CAESONIA
Kalian tidak bertengkar
CHEREA
Kalau begitu katamu, apa boleh buat… kami tidak bertengkar
CAESONIA (Tersenyum)
Barangkali lebih baik kau bereskan tempat ini, Caligula tidak suka pada tempat yang kotor
BANGSAWAN TUA
Maaf. Apa yang telah kami lakukan?
HELICON
Tidak apa-apa. Justru tidak apa-apa. Mengagumkan sekali perasaan sia-sia dalam hal ini. Bisa
menjadikan kita sakit syaraf. Coba, misalkan tuan jadi Caligula? (Diam sebentar) Aku
mengerti, rupanya kalian sedang asyik membuat komplotan
BANGSAWAN TUA
Ini kelewatan. Aku berharap Caligula tidak akan mengira…..
HELICON
Ia tidak mengira. Ia tahu, tapi kukira pada dasarnya, hal ini menyenangkan hatinya juga. Tapi
mari kita bereskan tempat ini
ADEGAN 5
(Ia mulai makan, yang lain juga ikut makan. Caligula memperlihatkan cara makan yang buruk
sekali. Batuk, melemparkan biji ke piring orang lain, meludah, minum dengan berkumur,
mencungkil sisa makanan di gigi dll. Dia rileks aja tak ada tanda merasa salah apalagi minta
maaf. Tiba-tiba ia berhenti makan. Memandang kea rah Lepidus dan bicara dengan kasar)
CALIGULA
Baik, baik! Kalau begitu, aku saja yang cerita. Tapi kau Lepidus, kau akan tertawa, bukan?
(Dengan pandangan jahat) Biarpun untuk keselamatan anakmu yang kedua (Sinis)
Pendekanya, sebagaimana kau katakan kau tidak berada dalam gundah. Bahkan….Bahkan….
Ayolah lepidus….Bahkan…..
LEPIDUS(Dengan susah)
Bahkan sebaliknya, tuan
CALIGULA (Ketawa)
Bagus-bagus….(Minum) Sekarang dengarkan. Pada suatu ketika hiduplah seorang pemimpin
muda yang tidak dicintai oleh siapapun juga. ia cinta pada Lepidus. untuk memusnahkan cinta
ini dari hatinya, amak dibunuhlah anak Lepidus yang bungsu (Lebih bersemangat) Tidak usah
disebutkan, bahwa hal ini tidak betul sama sekali.
Tapi bagaimana pun juga cerita ini masih cukup lucu bukan?
Tapi kau tidak tertawa, tak seorang pun tertawa, kalian dengar! (Marah) Aku perintahkan
semuanya untuk tertawa! Kau Lepidus, pimpin paduan suara ini! Ayolah, semua berdiri dan
ketawa (Memukul meja) Apa kalian dengar apa yang kukatakan! Aku mau kalian semua
tertawa!
(semua hadirin yang hadir berdiri. Dalam adegan ini, semua pemain berlaku seperti boneka
dalam pertunjukan wayang, kecuali Caligula dan Caesonia. Caligula senang dan tertawa di
tempatnya, kayak orang gila)
Oh, Caesonia, lihatlah! Permainan selesai sudah. Kehormatan, kecerdasan dan martabat
seluruh negeri, hilang ditiup angina. Angin ketakutan telah meniupnya sampai habis. katkutan
Caesonia. – moga-moga kau setuju – adalah suatu keharusan yang mulia, murni bersahaja dan
berdiri sendiri (Ketawa dan minum) Ya, ya. Mari kita bicarakan apa saja. Apa pikiranmu,
Cherea? Kenapa kau ajdi pendiam?
CHEREA
CALIGULA
Bagus. Kalau begitu jangan hanya bicara, tapi aku ingin mendengar kawan kita Mucius bicara
lebih dulu
CALIGULA
Ceritakan sedikit pada kami perihal istrimu. Sebelum itu, suruh dia duduk di sini, di sebelah
kananku (IStri Mucius duduk di sebelah Caligula) Nah, Mucius. Kami menunggu
CALIGULA
Tentu, sahabatku, tentu. Alangkah tololnya kau. Apa tidak ada lagi kata-kata yang lebih
cemerlang dari itu. (Caligula bersandar di bahu istri mucius sambil menggelitik wajah dan
abdannya dengan hidung, tangan menggerayang ke tubuhnya) Sambil lalu, waktu tadi aku
masuk, rupanya kalian sedang merencanakan sebuah komplotan, mau mengkudetaku ya? Suatu
pemberontakan yang manis
BANGSAWAN TUA
Oh, tuan
CALIGULA
Tidak apa, dik sayang. Usia yang lanjut harus dihormati. Aku tak akan gusar. Tidak seorang
pun diantara kalian yang punya kesanggupan untuk menajdi pahlawan…. Ah, aku ingat ada
beberapa hal yang masih harus kubereskan. tapi sebelum itu aku mau melepaskan hasrat
lelakiku dulu.
ADEGAN 6
CHEREA (Dingin)
Dengan segala senang hati, Caesonia. Perceksokan kami timbul dari perdebatan apakah puisi
mesti haus darah atau tidak
CAESONIA
Masalah itu menarik sekali, agak terlalu sulit untuk otakku, tentu. Tapi masih juga aku
tercengang melihat ekcintaan tuan-tuan terhadap seni. Tapi kenapa sampai menimbulkan
pertengakaran ke arah perkelahian!?
CHEREA
Itu aku dapat mengerti. Aku ingat ucapan Caligula baru-baru ini. Matanya, setiap kekhususan
selalu berguncang keganasan
BANGSAWAN TUA
Tentu. Caligula memiliki pandangan tajam terhadap segi-segi rahasia dri hati manusia
BANGSAWAN I
Alangkah fasihnya ia waktu membicarakan semangat
BANGSAWAN II
Ia harus menuliskan pikiran-pikirannya, tentu banyak sekali gunanya
CHEREA
Dan apa yang lebih penting lagi dari itu. ia dapat mengisi waktunya
ADEGAN 7
CALIGULA
Musicus. Ini kukembalikan istrimu dengan ucapan terima kasih. Maafkan aku masih ada
pekerjaan
CAESONIA (Cuek)
Oh, itu aku tak tahu
CHEREA
Apakah ia membicarakan kekuasaan berdarah dari puisi?
CAESONIA
Ya, begitulah kukira
CAESONIA
Ya, sayang. Tapi ada sesuatu yang barangkali tak kau suka dari buku itu. Judulnya
CHEREA
Apa judulnya?
CAESONIA
“Baja dingin”
CALIGULA
Maaf, ada kepentingan Negara yang mendesak. (Kpeada Pengawal) Pengawal, semua
lumbung-lumbung buat umum harus kau tutup. Perintah itu sudah kutandatangani, boleh kau
ambil di ruang kerjaku
PENGAWAL
Tapi….
CALIGULA
Besok, kelaparan akan mulai
PENGAWAL
Rakyat nanti akan berontak
HELICON
Coba, kami ingin tahu pendapat tuan-tuan
CALIGULA
Kau harus tahu basa-basi Helicon. Antarkan mereka ke dalam rahasia-rahasia kecil kita.
Ayolah, berikan mereka sebuah contoh. Bagian ketiga, bab perkara
HELICON
Hukuman membunuh menentramkan dan membebaskan. Sifatnya universal. Memperkuat dan
tepat dalam penggunaannya seperti dalam tujuannya. Seorang manusia mati karena bersalah.
Seseorang bersalah karena ia rakyat Caligula. Dengan begitu, maka semua orang bersalah dan
harus mati. Cuma soal waktu dan kesabaran.
CALIGULA
Bagaimana? Kesabaran itu juga bagus dimasukkan. Ketahuilah, yang paling saya senangi pada
kalian semua ialah ke sa ba ran. Nah, sekarang sudah saatnya tuan-tuan untuk meninggalkan
tempat ini. Cherea tidak memerlukan kalian lagi. Caesonia, aku mau kau tinggal di sini, juga
kau Lepidus dan sahabat kita Mereia.
Saya mau bicara dengan kalian tentang rumah pelacuran nasional. jalannya tak begitu baik,
saya merasa khawatir tentang ini
CHEREA
Apa sebabnya ya? Apa pimpinannya tidak cukup pandai?
CALIGULA
Bukan. Ini soal pendapatan yang anjlok
MEREIA
Kalau begitu naikkan tariff masuk
CALIGULA
Kau terlalu tua, aku tidak perlu pendapatmu
MEREIA
Kalau begitu, kenapa aku disuruh tinggal?
CALIGULA
Aku perlu gagasan dingin dan tak terburu-buru
CHEREA
Kalau boleh aku mengutarakan pendapatku dengan nafsu, maka aku menyatakan bahwa salah
benar jika ahrga atau tariff masuk dinaikkan
CALIGULA
CAESONIA
Mudah sekali. Caligula telah menciptakan sebuah bintang jasa yang baru
CHEREA
Aku belum melihat hubungannya dalam soal ini
CAESONIA
Belum? Hubungannya ada. bintang ini akan dinamai, bintang pahlawan sipil dan akan
dihadiahkan kepada mereka yang paling sering mengunjungi rumah pelacuran Caligula
CHEREA
Akal dan ide yang luarbisaa, sangat brilian….
CAESONIA
Memang. Ah, aku lupa mengatakan, bahwa bintang itu akan diberikan setiap bulan setelah
pemeriksaan kartu masuk. Setiap orang dari golongan masyarakat manapun yang belum
memperoleh bintang itu dalam dua belas bulan, akan dibuang atau di bunuh
CHEREA
Mengapa harus begitu?
CAESONIA
Karena Caligula mengatakan demikian, mereka diberikan hak untuk memilih; Dibuang atau
mati
CHEREA
Sungguh dahsyat. Dua sasaran sekaligus. Mengurangi jumlah kepadatan penduduk dan
menstabilkan ekonomi nasional, dengan begitu, moneter mudah-mudahan teratasi
MEREIA (Kaget)
Oh, obat asma, tuan
CALIGULA
Jadi kau takut diracun?
MEREIA
Asmaku….
CALIGULA
Dusta! Mengapa kau sembunyi-sembunyi. kau mengintip aku, kau takut aku meracuni
minuman dan makanan tadi. Kau curiga padaku
MEREIA
Itu tidak betul. Aku berani bersumpah!
CALIGULA
Sumpah tai kucing! Jika kau minum tangkal racun, artyinya kau memberikan apadku untuk
betul-betul meracun kau!
MEREIA
Bukan….maskudku….
CALIGULA
Karena kau curiga padaku, berartib kau siap menggagalkan maksudku (Caesonia dan Cherea
mundur ke belakang, sementara Lepidus memperhatikan dengan ketakitan)Itu berarti dua
kesalahan dan kesulitan yang tak dapat dielakkan. Seikranya aku inginkan kematianmu, dalam
hal ini kau berusaha menghalangi kemauanku (Diam sejenak) Bagaimana Mereia? apa
pendapatmu tentang logikaku?
MEREIA
Kedengarannya….cukup….cukup masuk akal. Ta…. Tapi…tidak ada hubungannya dengan
soal asmaku ini
CALIGULA
Ini kejahatan. Kau menganggapku pander. Dengan menuduhku hendak melakukan sesuatu dan
kemudian berusaha menggagalkannya, berarti kau telah melawan. kau seorang pemberontak
dan ini artinya keberanian. Aku suka pada orang yang ebrani seperti kau, karena itu aku akan
menghukum kau
Kau akan mati dengan terhormat. Kematian seorang pemberani (Mengeluarkan sebuah botol
kecil. Suaranya ramah) Minum racun ini (Mereia menggelengkan kepala, menangis,
memohon, Caligula tak sabar) Jangan menghilangkan waktu! Ayo, minum! (MEreia
melepaskan diri, tapi Caligula mencengkram lehernya, mereka bergumul, botol kecil
diletakkan di bibir Mereia tapi Mereia berhasil merebut botol itu. Segera Caligula memukul
wajah Mereia berkali-kali dan mencekiknya sampai mati. Caligula berdiri tegak, menarik
napas dan menggosok-gosokan tangannya. Lalu memberikan botol Mereia pada Caesonia)
Isinya penawar racun
CAESONIA (Tenang)
CALIGULA
Tidak apa. akhirnya toh sama saja
LEPIDUS (Gemetar)
Apa yang harus kita lakukan?
CAESONIA (Dingin)
Singkirkan dulu mayat ini, tidak sedap melihatnya
CHEREA
Kita memerlukan banyak orang….
CAESONIA
Masuklah Scipion
SCIPION
Perlu apa kau?
CAESONIA
Kemarilah (Tenang dan mengelus dagu Scipion) Masih ingat ketika ayahmu dibunuh?
SCIPION
Ya
CAESONIA
Kau menaruh dendam padanya?
SCIPION
Ya
CAESONIA
Kau mau membunuh dia?
SCIPION
Ya!
CAESONIA
SCIPION
Karena aku tak takut pada siapapun juga. Membunuh atau di bunuh sama saja. Begitu pula kau
tak akan mengkhianatiku
CAESONIA
Benar. Tapi aku mau bicara hal yang terbaik yang ada pada dirimu
SCIPION
Yang terbaik dalam diriku adalah balas dendam
CAESONIA
Dengarkan baik-baik apa yang akan kukatakan
SCIPION
Cepat katakan
CAESONIA
Sabar dulu, coba gambarkan lukisan kematian ayahmu. Bayangkan darah yang melelh di sudut
bibirnya dan dengarkan kembali lolongan dan rintihan saat melepaskan nyawanya
SCIPION
Ya…ya…
CAESONIA
Sekarang, coba pikirkan Caligula (Raut wajah Scipion tiba-tiba berubah) Sekarang coba
maklumi dia (Caesonia keluar, Scipion diam dan Helicon masuk)
HELICON
Caligula segera datang kemari. Kau pergilah, penyair
SCIPION (Sadar)
Helicon, tolonglah aku
HELICON
Berbahaya, merpatiku. Dan puisi tak berarti bagiku
SCIPION
Kau dapat membantuku, dan pengetahuan kau banyak
HELICON
Aku tahu kau mau membunuh Caligula…. Dan ia tidak akan peduli
CALIGULA
Oh, kau? Sudah lama kau tak kelihatan. Apa kerjamu selama ini? Masih menulis? Apa
karanganmu yang terakhir?
CALIGULA
Tentang apa?
SCIPION
Eh, tentang alam. Barangkali
CALIGULA
Tema yang bagus. Apa yang telah dilakukan alam bagi kau?
CALIGULA
Betul? Jadi menrut hemat kau alam dapat menghiburku karena aku jadi pemimpin bangsa ini,
begitu?
SCIPION
Mengapa tidak? Alam telah meneymbuhkan luka yang lebih besar dari itu
CALIGULA
Luka kata kau? Dari nada yang tersimpul, kau marah. Apa karena ayahmu kubunuh?
Luka….tepat sekali. Ya, ya…. Tidak ada yang lebih baik untuk mengembangkan kecerdasa
daripada kebencian dan dendam
SCIPION (Kaku)
Aku menjawab tanyamu tentang alam
CALIGULA
Bacakan sajakmu untukku
SCIPION
Tidak. jangan suruh aku
CALIGULA
Mengapa tidak!?
SCIPION
Aku lupa
CALIGULA
Apa tidak bisa kau ingat?
CALIGULA
Ceritakan saja isinya
SCIPION
Aku menulis tentang keselarasan
CALIGULA (Memotong)
Antara bumi dan telapak kita
SCIPION
Ya, ya….Dan saat yang indah waktu langit disirami dengan warna emas, dihiasi bintang…
CALIGULA
Wangi yangs edap dari dedaunan dan air yang menguap….
CALIGULA
Dan jalanan tenggelam dalam bayangan berliku antara kebu-kebun the, sawah….
SCIPION
Ya. Ya, serupa itu betul! Bagaimana kau tahu!?
SCIPION
Aku mengerti
CALIGULA
Sajak itu kurang darah
SCIPION (Terlompat tiba-tiba seolah-olah digigit ular lalu memandang dengan nanar kea
rah Caligula dan ia berteriak)
Betapa buasnya kau! Mahluk buas yang menjijikan! Kau menipu aku lagi. Kau
mempermainkan aku lagi, dan kini kau puas.
CALIGULA
Sudahlah
SCIPION
Aku kasihan melihat kau
CALIGULA (Marah)
Cukup kataku!
SCIPION
Alangkah getir kesunyian kau ini
Jika aku bersama perempuan-perempuan yang kumiliki dan gelap melingkupi, aku berpikir,
kini tubuhku telah beroleh kepuasan sehingga aku merasa diriku punyaku sendiri, terombang-
SCIPION
Setiap manusia punya penghibur dalam hidupnya. Sebagai penopang dalam melajnutkan
hidupnya. Ia selalu kembali pada itu jika cobaan sudah terlalu besar
CALIGULA
Betul Scipion
SCIPION
Apakah kau tak punya seeprti itu dalam hidupmu? Apa tidak ada tempat untuk lari? Tak adakah
perasaan yang membuat air mata mengalir? Tak ada pembujuk?
CALIGULA
Ada juga
SCIPION
Apa?
BLACK OUT
HELICON
Yang terhormat pimpinan nasional, tuanku Caligula. yang terhormat pejabat dan petinggi
Negara. Yang terhormat para pengusaha, Wakil daerah dan undangan serta masyarakat
Caligula yang kami cintai.
hari ini merupakan hari berbahagia bagi kita semua, karena hari ini adalah hari perayaan
“Sumbangan Nasional” untuk Negara dan pemerintah. Setiap individu dari masyarakat
Caligula , wajib hukumnya menyumbang Negara sesuai kemampuannya. Satu hal lagi yang
tidak kalah penting, yaitu. Setiap laki-laki dewasa diwajibkan untuk mengunjungi rumah
pelacuran nasional yang tersebar di berbagai kota dan pelosok negeri in. Hari ini merupakan
hari pertama untuk kewajiban hal tadi di atas, makanya sekaligus dirayakan untuk
peresmiannya oleh tuanku Caligula. Beliau telah mengarang sebuah doa untuk dirinya sendiri
dan negeri ini. Doa ini akan dinyanyikan oleh seorang penyanyi kondang negeri ini;
Caesonia….
CAESONIA
Dewi duka dan kenikmatan
Terlahir di laut, getir dan terang karena busa
Dewi yang mengkaruniakan tawa dan sesal
Dendam dan gairah
Tujukkan kami ketidak pedulian
yang menyalakan cinta kembali
Ajarkan kami kebenaran tentang dunia ini
Kebenaran yang sebetulnya tidak ada
Berilah kami kekuatan untuk hidup
Menurut kebenaran dari segala kebenaran ini
Kayakanlah kami dengan pemberianmu
Dan siram wajah kami dengan cahaya kebengisanmu
yang tak berpihak
Dan kebencianmu yang sewemang-wenang
Bukalah di atas mata kami
Tanganmu yang penuh bungan dan pembunuhan
Terimalah kembali anak-anakmu
Yang mengembara ke dalam tempat suci cintamu
Yang tak kenal hati dan terima kasih
Berikan pada kami nafsu yang tak bertujuan
CALIGULA
Bgaus! Bagus! Nyanyian yang indah, doa yang indah, mudah-mudahan dikabulkan dan pasti
terkabul
Ayo, mana derma kalian…
(Semua hadirin satu persatu memberikan dermanya di meja yang telah disediakan. Ada uang
juga perhiasan. lalu mereka berbaris ke sebelah kanan)
Sebentar-sebentar! Kalau mau keluar, lebih baik ke sebelah kiri. Aku telah menempatkan
prajurit sebelah kanan, dengan perintah supaya memanggal kepala kalian
ADEGAN 2
CALIGULA
Murtad. Apa itu?
SCIPION
Kau telah menghina langit setelah mendarahi bumi
HELICON
Anak muda memang suka kata-kata besar!
SCIPION
Mungkin. Tapi aku telah memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Caligula
CAESONIA
kau dengar itu Caligula? Ini yang masih kurang dalam pemerintahanmu. Seorang moralis muda
yang berani
CALIGULA
SCIPION
Seseorang mungkin tidak merasa perlu untuk mengotorinya, atau pun meniadakan hak
seseorang untuk yakin, biar pun seseorang itu adalah orang yang ingkar….
CALIGULA
Itu rendah hati namanya. Aku puas dengan keadaan kau ini. AKu sedikit iri hati pada
kau.Rendah hati adalah satu-satunya rasa yang tidak pernah kumiliki
SCIPION
Kau bukan irihati padaku, tapi pada Tuhan!
CALIGULA
Kalau kau tak keberatan, itu akan tetap jadi rahasia kami – teka-teki besar pemerintahan ini.
Kau tahu, orang hanya dapat menyalahkan aku akrena satu hal saja, aku telah melangkah lebih
maju dari orang lain dan di atas jalan kemerdekaan. Bagi seseorang yang mencintai kekuasaan,
persaingan Tuhan memang agak sedikit mengganggu. Tapi aku telah membuktikan pada dewa-
dewa yang tak ada, bahwa setiap manusia tidak usah mendapat latihan dulu, jika ia pergunakan
pikiran untuk berstrategi memainkan peranan dewa-dewa yang edan itu sampai sempurna
SCIPION
Itulah yang dinamakan murtad
CALIGULA
Bukan, Scipion. Itu adalah pikiran yang terang namanya. AKu telah menyadari berkali-kali,
hanya ada satu jalan untuk menyamai dewa-dewa itu, yakni orang harus berlaku bengis seperti
mereka
SCIPION
Orang harus bertidak Dzalim, begitu?
CALIGULA
Coba katakan, apa yang dimaksud dengan orang dzalim itu?
SCIPION
Suatu jiwa yang buta!
CALIGULA
Belum tentu. Seorang dzalim adalah seorang yang mengorbankan rakyat dan Negara untuk
kepentingan cita-citanya sendiri. Sedangkan aku tidak punya cita-cita. Dan bagiku tak ada yang
ingin kucapai dengan pertolongan kekuasaan dan kebesaran. Kalaupun kekuasaanku
kupergunakan, maka itu hanya untuk mengimbangi
SCIPION
Mengimbangi apa?
CALIGULA
Kebodohan dan kebencian para dewa
CALIGULA
Apa?
SCIPION
Kemiskinan
CALIGULA
Aku akan mencoba itu
SCIPION
Sementara itu mayat bergelimpangan di keliling kau
CALIGULA
Ah, itu Cuma berapa!? Aku mencoba memainkan peranan nasib. AKu pakai wajah jahat dan
ajaib semi seorang dewa dalam dinas. Itulah yang dipuja oleh semua lelaki yang tadi hadir
bersama kau disini
SCIPION
Kemurtadan yang sejati
CALIGULA
Bukan, Scipion. itu yang dinamakan seni drama. Kesalahan manusia ialah menganggap drama
itu bukan sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh. Jika hal ini dipahami, setiap manusia akan
dapat menjadi peran utama dalam sandiwara dewa-dewa ini dan kemudian menjadi dewa.
Caranya, ia harus mengebalkan hatinya
SCIPION
Mungkin benar. Tapi jika ini benar, maka kau telah melakukan segala usaha untuk menentang
sepasukan dewa-dewa manusia yang gelisah seperti kau. Menenggelamkan dalam darah,
kedewaanmu yang berumur sesaat itu
CAESONIA
Scipion!
CALIGULA
Caesonia, biarkan dia! Ya, Scipion. Barangkali kau tak tahu telah menerka suatu kebenaran.
AKu telah melakukan segala usaha ke arah itu. Susah bagiu untuk menggambarkan kejadian
yang kau bicarakan itu. Tapi aku sering memimpikannya. Dan segala wajah yang muncul dari
gelap dengan amarah, takut dan benci. AKu gembira karena telah melihatnya. buruk dan busuk
bagi hati manusia. Sekarang pergilah, sudah lebih dari cukup kau disini
CALIGULA
Helicon! (Sambil terus mencat kukunya)
HELICON
Ya?
CALIGULA
Bagaimana pekerjaan kau?
HELICON
Pekerjaan apa?
CALIGULA
Tentang itu…. Bulan
HELICON
Ah, betul juga, Bulan! Soal waktu dan kesabaran, aku ingin sedikit bicara dengan kau
CALIGULA
Asal singkat saja
HELICON
Ada sesuatu yang ingin kusampaikan. Penting!
HELICON
Apa? Siapa?
CALIGULA
Bulan
HELICON
Oh, tentu, tentu. Begini, Apa kau tahu orang-orang berkomplot untuk menjatuhkanmu!?
CALIGULA
Lebihnya lagi, aku memiliki dia seluruhnya. Tapi Cuma dua-tiga kali
HELICON
Sudah lama aku hendak menyampaikan ini padamu
CALIGULA
Ini terjadi musim panas lalu, begitu sering ia kuelus-elus di tiang-tiang marmer di kebun,
sehingga akhirnya ia mengerti
CALIGULA
Gincu ini tidak baik. Kembali masalah bulan, waktu itu adalah bulan September, suatu malam
yang jernih. Ia kelihatan tersipu-sipu. Aku sudah beradu. Mula-mula ia merah darah, rendah di
tepi langit. Kemudian ia mulai naik, makin lama makin cepat, lebih terang, makin tinggi, makin
pucat, hingga akhirnya ia tak ubahnya sebuah kolam susu di tengah hutan. Meriah ditaburi
bintang. Perlahan dengan agak malu ia menghampiri leeway udara malam yang panas, lembut,
ringan tak bertara dan telanjang. Ia langkahi ambang pintu kamarku, meluncur ke tempat
tidurku, lalu dituangkan dirinya ke dalamku dan akhirnya direndamnya aku dengan kehangatan
dan senyumannya…..Ah, gincu ini betul-betul tidak beres. Jadi kau tahu Helicon, dengan tidak
menyombong aku dapat mengatakan, bahwa aku pernah memilikinya.
HELICON (Kesal)
Maukah kau mendengarkan dan menyadari bahaya apa yang sedang mengancam!?
HELICON
Baiklah. tapi aku akan melakukan kewajibanku dan mengatakan padamu apa yang kuketahui.
Sebuah komplotan sedang disusun untuk menentang kau. Pimpinannya Cherea. Aku
menemukan dokumen ini, kau harus tahu isinya dan ini kuletakkan di sini (Ia meletakkan
dokumen itu lalu pergi)
CALIGULA
Kau mau kemana, Helicon?
ADEGAN 4
CALIGULA
Bagaimana, Sayang. Kau rindu padaku ya?
BANGSAWAN TUA
CALIGULA
Omong apa kau ini?
BANGSAWAN TUA
Begini….Soal ini sangat penting
CALIGULA
Tidak. Tidak penting
BANGSAWAN TUA
Apa maksudmu, tuan Caligula?
CALIGULA
Kita bicara perkara apa, manisku?
CALIGULA
Nah, kan. Seperti kukatakan tadi, itu tidak penting sama sekali
BANGSAWAN TUA
Mereka mau bunuh kau, mengkudeta kau…
BANGSAWAN TUA
Demi para dewa…
CALIGULA (Memotong)
Jangan bersumpah. Dengarkan baik-baik. Misalkan saja apa yang kau beritakan itu betul.
Berarti kau telah mengkhianati kawan-kawanmu sendiri, begitu kan!?
BANGSAWAN TUA
Maksudku, karena kasihku padamu
CALIGULA
Itu tak masuk akal bagiku. Aku benci pada sikap pengecut seperti kau ini, sehingga aku tidak
pernah dapat menahan diri untuk menjatuhkan hukuman mati pada pengkhianat-pengkhianat
macam kau. Tapi aku kenal kau, kawan baik. Dan aku tak ingin kau mati karena berkhianat
BANGSAWAN TUA
Ya, tentu
CALIGULA
BANGSAWAN TUA
Tidak, oh…tentu bukan
CALIGULA
Juga bukan pengkhianat?
BANGSAWAN TUA
Itu kau sendiri tahu…
CALIGULA
Jadi, kalau begitu tidak ada komplotan sama sekali. Yang kau ceritakan itu hanya olok-olok,
kan?
BANGSAWAN TUA
Ya, ya. Hanya olok-olok (Dengan lemah)
CALIGULA
Kalau begitu,tidak ada orang yang bunuh aku kan?
BANGSAWAN TUA
Tidak ada. Tidak ada sama sekali
CALIGULA
Kalau begitu, pergilah sayang. Seorang lelaki yang punya kehormatan sekarang ini adalah
seekor hewan yang begitu jarang kelihatan, sehingga aku tak tahan melihatnya lama-lama. Aku
ingin sendiri menikmati pengalaman yang luar bisaa ini.
ADEGAN 5
CALIGULA
Bawa Cherea kemari. (Pengawal pergi) Sebentar (pengawal berhenti) Perlakukan ia dengan
sopan (Caligula mondar-mandir, mendekati cermin) Jadi kau telah memutuskan kau untuk
berpikir logis, dungu! Logis untuk selama-lamanya. Soalnya kini, kemana kau akan sampai
dengan ini? (Ironis) Jika bulan dapat dibawa kemari, Maka segalanya akan lain. Begitu kan?
Lalu yang mustahil akan jadi mungkin. Dalam sekejap mata semuanya akan berubah. Mengapa
tidakk, Caligula!? Siapa tahu ( Ia memandang sekeliling) Makin lama makin sedikit orang di
sekitarku. Aku ehran, kenapa bisa begitu? (Bicara lagi pada cermin) Kebanyakan yang mati,
ini yang membuat kosong. Tidak, biarpun aku peroleh bulan, aku tak akan dapat lagi
mengulangi langkahku. Bahkan biarpun mereka yang mati bergetar kembali di bawah belaian
matahari, si pembunuh tak akan masuk karena itu (Marah) Logika, Caligula. Ikutkan dia terus.
ADEGAN 6
CHEREA
Kau memanggilku, Caligula?
CALIGULA
Ya, Cherea (Keduanya diam sesaat)
CHEREA
Ada yang mau kau katakan?
CALIGULA
Tidak, Cherea (Diam lagi)
CALIGULA
Ya, Cherea (Diam lagi sesaat) Maaf Cherea. Sikapku agak kasar. Aku lagi mengikuti
pikiranku. Duduklah, kita ngobrol. Aku ingin betul bertukar pikiran dengan seorang cendekia
(Cherea duduk untuk pertama kalinya sejak sandiwara ini dimulai) Cherea, Apa kau percaya
dua orang yang sama sifat dan keangkuhannya, akan dapat berbicara dari hati ke hati? Biarpun
hanya untuk sekali? Dapatkah mereka membuka diri seluruhnya, mengenyampingkan
prasangka mereka, kepentingan diri sendiri dan segala dusta yang jadi modal hidupnya?
CHEREA
Ya, Caligula, aku kira mungkin saja. Tapi kau tak akan sanggup melakukan itu.
CALIGULA
Kau benar, Cherea. Aku Cuma ingin tahu apa kau sependapat denganku. Kalau begitu mari
kita pakai topeng kita kembali dan kita siapkan segala dusta kita. Dan kita akan bciara seperti
dua orang panglima berkelahi, dilindungi oleh perisai di segenap tubuhnya. Cherea, mengapa
kau tidak suka padaku?
CHEREA
Karena tidak ada yang dapat disukai darimu. Perasaan seperti itu tidak dapat dipesan. Aku
sangat paham tentang kau. Seseorang tidak mungkin menyukai suatu sifat dari orang itu sendiri
yang selama ini selalu ia coba sembunyikan
CALIGULA
Tapi mengapa kau benci padaku?
CALIGULA
Kalau begitu, mengapa kau mau membunuhku?
CHEREA
Telah kukatakan tadi. Kau merusak. Aku ingin ketentraman, orang tidak bisa hidup dalam
dunia pikiran edan yang bisa saja menjadi kenyataan. Ia selalu mungkin memasuki kehidupan
mereka, seperti sebuah belati penusuk jantung. Aku dan yang lainnya tidak suka hidup dalam
dunia seperti itu. AKu ingin tahu kepastian hidup dan aku ingin keamanan.
CALIGULA
Keamanan dan logika itu tidak sejalan
CHEREA
Itu benar, Memang tidak sesuai dengan logika, tapi dapat diterima akal
CALIGULA
Lalu?
CHEREA
Tidak ada lagi. Aku tidak bisa masuk pada logikamu. Pendapat kita tentang kewajiban sebagai
manusia, berbeda sekali. Tapi aku tahu sebagian besar rakyatnya sependapat denganku.
Perasaan mereka yang dalam telah kau perkosa. Sudah pada tempatnya dan sudah waktunya
jika kau…enyah
CALIGULA
Cukup jelas dan cukup masuk akal. Kuakui, untuk sebagian besar manusia, hal itu adalah wajar.
Tapi kau, kau orang pintar. Karena beroleh kepintaran ini, orang harus membuat pilihan satu
diantara dua: Kau harus membayar harga kepintaran itu atau melepaskannya kembali. Kalau
aku akan kubayar. Tapi kenapa kau tak suka membayar dan tak suka melepaskannya?
CHEREA
Karena yang kuinginkan adalah hidup dan kebahagiaan. Menurut hematku tidak mungkin jika
orang memaksakan keedanan itu sampai keputusannya yang logis. Seperti kau lihat aku adalah
manusia bisaa. Memang ada saatnya aku bebas dari mereka, ku inginkan kematian orang-orang
yang kucintai, atau aku menginginkan perempuan yang sebetulnya tak boleh kujamah.
Sekiranya logika mutalk sifatnya, maka pada saat itu, tentu aku akan membunuh. Tapi aku
menganggap pikrian-pikiran itu sesat dan dan sesat itu bodoh! Jika setiap orang
menurutkannya, maka dunia ini tidak pantas didiami dan kebahagiaan pun tak akan pernah ada.
Ini kukatakan sekali lagi yang kuanggap penting
CALIGULA
Jadi, kau yakin pada azas-azas lebih agung?
CALIGULA
Jadi semua orang berada di kedudukannya yang sama?
CHEREA
Ya. karena itu aku tak benci pada kau. Aku mengerti. bahkan sampai batas tertentu, aku
sependapat dengan kau. Tapi kau mendatangkan celakan dan malapetaka. karena itu kau harus
pergi
CALIGULA
Itu benar. Tapi mengapa kau korbankan nyawamu dengan menceritakan ini padaku!?
CHEREA
Karena orang lain akan menggantikan aku, dan karena aku tak suka berdusta
CALIGULA
Cherea!
CHEREA
Ya….
CALIGULA
Percayakah kau, bahwa dua orang yang sama sifat dan kebanggaannya, biarpun hanya sekali
dalam hidup mereka, dapat bicara dari hati ke hati?
CHEREA
Itulah yang baru aku lakukan
CALIGULA
Betul, Cherea. Apa kua kira aku tak sanggup melakukannya?
CHEREA
Kutunggu hukumanku?
CALIGULA (Heran)
Hukuman? Ah, aku mengerti. (Ia keluarkan dokumen itu dari saku mantelnya) Kau tahu ini
Cherea?
CHEREA
Aku tahu itu berada di tangan kau
CALIGULA
Kau tahu ini ada di tangaku!? Jadi terus terangmu itu hanya sekedar sandiwara belaka. Ternyata
kedua sahabat ini tidak membukakan hatinya masing-masing. Ya, ya. tapi itu tidak penting.
CHEREA
Lebih baik aku pergi. Aku sudah bosan dengan lelucon seperti ini. Aku kenal kau dan aku
sudah muak (Mau pergi)
CALIGULA
Tunggu, Cherea! Dokumen ini satu-satunya bukti, jelas!?
CHEREA
Bukti? Setahuku kau tak memerlukan itu untuk membunuh seseorang
CALIGULA
Betul. Tapi ini untu pertama kalinya aku membantah keinginan diriku sendiri. Tidak ada orang
yang akan keberatan. Sekali-kali enak juga membantah diri sendiri. Rasa-rasanya aku perlu
istirahat, Cherea
CHEREA
Aku tidak mengerti. Lagipula aku tidak suka dengan teka-teki seperti ini
CALIGULA
Aku tahu Cherea, kau manusia bisaa. Kau tak ingin hal-hal luar bisaa (Ketawa) Kau ingin hidup
dan berbahagia. Cuma itu!?
CHEREA
Sudahlah! Cukup sekian saja (Mau pergi)
CALIGULA
Tunggu Cherea, belum. belum cukup, sabarlah sedikit. Kau lihat ini, dokumen bukti ini? Aku
telah menemukan keputusan bahwa aku tak dapat menjatuhkan vonis tanpa bukti ini. Ini adalah
istirahatku. Nah, kau lihat apa jadinya dengan sebuah tanda bukti dalam tangan seorang
pemimpin berkuasa? (Mengeluarkan gretan dan membakar dokumen itu) Kau lihat,
pemberontak! Dokumen ini kubakar! Bahkan para dewa tidak bisa mengembalikan kesucian
dengan tidak menghukum terlebih dulu. Tapi pemimpinmu hanya memerlukan spercik api
untuk membersihkan kau dan memberikan harapan baru. Teruskan Cherea, pelajaran yang
barusan kita alami, kepada siapapun, dimana pun kau berada. Pimpimnanmu istirahat untuk
sementara. Ini caranya hidup dan berbahagia
BLACK OUT
ADEGAN 1
PANGGUNG SETENGAH GELAP MASUK CHEREA DAN SCIPION. CHEREA
MENYEBRANGI PANGGUNG (OUT STAGE) TAPI KEMUDIAN MUNCUL LAGI
SCIPION
Apa yang kau inginkan?
CHEREA
Waktu mendesak. Kita harus tegas mengenai yang akan kita lakukan
SCIPION
Siapa yang mengatakan aku tak tegas?
CHEREA
Kemarin kau tidak datang dalam pertemuan kita
CHEREA
Scipion, aku lebih tua darimu. Bukan kebisaaanku untuk minta pertolongan orang lain. Tapi
kali iniaku perlu kau. Rencana pembunuhan ini harus disokong oleh orang-orang terhormat.
Mereka hanya dendam dan ketakutan yang parah, hanya kita berdua yang punya alas an-alasan
bersih. Jika kau membelakangi kami kau akan tutup mulut. Aku percaya, tapi bukan itu soalnya.
Yang kuinginkan adalah kau harus ikut kami.
SCIPION
Aku mengerti, tapi itu tak bisa kulakukan
CHEREA
Jadi kau dipihak mana?
SCIPION
Aku tak bisa menentang dia (Diam sesaat) Biarpun ia kubunuh, hatiku masih tetap akan
bersama dia
CHEREA
Ia telah membunuh ayahmu
SCIPION
Ya, pada waktu itulah semua ini mulai dan waktu itu pun segalanya berakhir.
CHEREA
Ia mengingkari apa yang kau yakini. Ia injak-injak segala apa yang kau anggap suci
SCIPION
Aku tahu Cherea. Tapi sesuatu dalam diriku tetap rapat padanya. Api yang sama, menyala di
hati kami berdua
CHEREA
Ada masa-masanya kita harus memilih. Aku sendiri telah membekukan segala yang ada dalam
hatiku, yang mungkin membuat aku rapat pada dia
SCIPION
Tapi aku tidak bisa memilih. Aku punya kesedihan sendiri. Bersama dia, aku juga ikut
menderita. Aku menyaksikan kesakitannya. Aku maklumi, itu kesakitanku
CHEREA
Dengan begitu, kau ada di pihaknya?
SCIPION
Tidak, Cherea! Jangan menganggap seperti itu. Aku tidak mungkin lagi memilih pihak
siapapun juga
SCIPION
Ya. Ia mengajariku untuk menerima segala dalam hidup ini
CHEREA
Bukan, Scipion. Ia telah mengajarkan kau berputus asa. Meracuni jiwa yang masih muda
tentang keputus asaan, adalah kejahatan yang lebih busuk dari kejahatan yang kini ia lakukan.
Scipion, itu saja sudah cukup bagiku untuk membunuhnya (Cherea mau pergi. Tapi muncul
Helicon dan mereka hampir bertabrakan)
ADEGAN 2
HELICON
Cherea, aku mencari-cari kau kemana-mana. Caligula mau mengadakan raoat, hanya terbatas
bagi kawan-kawannya saja. Ia mengharapkan juga kedatanganmu (Pada Scipion) Hei nak, kau
tak diundang. Pergilah
CHEREA
Ya, Scipion
SCIPION
Cobalah maklumi
CHEREA (Ramah)
Tidak, Scipion
ADEGAN 3
PENGAWAL
BANGSAWAN I
Kalau ia Cuma mau bunuh kami seperti yang lain-lain, buat apa persiapan seperti ini?
PENGAWAL
Duduk, keledai!
BANGSAWAN TUA
Lebih baik kau turuti perintahnya. Dia hanya diperintah
PENGAWAL
Kau betul, sayangku…. (Ia pergi)
BANGSAWAN I
Seperti yang kukatakan, kita harus bertindak lebih pagi. Kini yang kita dapat Cuma siksaan
lagi
BANGSAWAN TUA
Komplotan kita ketahuan
CHEREA
O? Lalu?
BANGSAWAN TUA
Kini kita akan disiksa
CHEREA
Aku ingat, Caligula menghadiahkan uang sebanyak satu juta kepada pencuri, karena ia tidak
mau mengakui pencurian yang talh dilakukan, walaupun ia di siksa setengah mampus
BANGSAWAN I
Boleh juga hiburan begitu
CHEREA
Kejadian itu membuktikan bahwa ia hormat pada ketabahan (pada Bangsawan tua) Dengan
hormat, hentikan gemertuk gigi itu! Aku benci mendengarnya
BANGSAWAN TUA
Maaf (Sambil menarik nafas)
BANGSAWAN I
Jangan main-main. Kita sedang dalam bahaya
BANGSAWAN TUA
Ya. Ia katakan pada pengawalnya “Bunuh dia perlahan, supaya ia tahu bagaimana rasanya
mati”
CHEREA
Bukan, bukan itu. Ada lagi yang lebih bagus. Setelah suatu pembunuhan, ia menguap lalu
berkata dengan sungguh-sungguh “Yang paling kukagumi ialah kekebalan perasaanku”
Ucapan itu menunjukan suatau kelemahan rencananya
BANGSAWAN TUA
Berhentilah kau berfilsafat, itu pekerjaan yang paling kubenci
BANGSAWAN TUA
Lihat!! (Menunjuk pisau dengan gemetar)
BANGSAWAN I
Kita tidak boleh menunggu, kita harus bertindak segera
CHEREA
Ya, sesal itu selalu kemudian datangnya
BANGSAWAN TUA
Ini gila namanya! Aku tidak mau mati dengan disiksa caranya
ADEGAN 5
CAESONIA
Caligula memerintahkan padaku untuk mengatakan kepada tuan-tuan, bahwa jika ia selama ini
mengumpulkan tuan-tuan untuk kepentingan Negara, hari ini tuan-tuan ia undang untuk
menyertainya dalam suatu keharuan seni (Diam sesaat) Selanjutnya ia menambahkan, bahwa
siapa saja yang diundang tapi tidak hadir, akan dipenggal kepalanya (Mereka sling menoleh)
Maafkan jika aku mendesak, tapi aku harus menanyakan apakah tuan-tuan suka pada tarian
yang baru saja tuan-tuan lihat?
BANGSAWAN I (Ragu)
Su…suka sekali, Caesonia!
BANGSAWAN TUA
Indah. Indah bukan main
CAESONIA
Kau Cherea?
CHEREA (Dingin)
Seni yang bermutu
CAESONIA
Baik. Kusampaikan pada Caligula (Ia keluar)
CHEREA
Kita harus bertindak sekarang. Kalian tinggal dulu di sini. Sebelum fajar, sudah harus ada 200
orang di sini
CHEREA KELUAR
BANGSAWAN TUA
Jangan! Biar aku yang keluar (Cherea sudah menghilang) Udara di sini bau mayat
BANGSAWAN I
Dan dusta (Sedih) Aku mengatakan tarian itu bagus
BANGSAWAN TUA
Dilihat dari satu sudut memang asli
BANGSAWAN II
BANGSAWAN TUA
Untuk melihat tarian barangkali
BANGSAWAN II
Tari apa?
BANGSAWAN TUA
Maksudku kebaruan seni
BANGSAWAN III
Kudengar, Caligula sakit keras?
BANGSAWAN I
Memang. Ia sakit sekali
BANGSAWAN III
Sakit apa? (Gembira) Demi Tuhan, apa ia akan mati?
BANGSAWAN I
Kukira tidak. Penyakitnya berbahaya Cuma untuk orang lain
BANGSAWAN TUA
Ya. Itu tepat sekali
BANGSAWAN II
Aku mengerti. Apa tidak ada penyakit lain, tidak parah. Tapi keuntungan kita?
BANGSAWAN I
Tidak. Penyakit yang ia derita tak ada tandingannya. Maaf, aku mau lihat Cherea. Sebentar (Ia
keluar)
CAESONIA MASUK
CAESONIA
Caligula sakit muntaber, barusan ia muntah darah (Ada reaksi dari hadiri)
BANGSAWAN II
Ya, Tuhan. aku berjanji akan mendermakan sepuluh milyar pada Negara sebagai tanda syukur
jika ia sembuh
WAKTU ITU, CALIGULA SUDAH ADA DI PENTAS, TAPI TAK ADA YANG TAHU,
MASUK DIAM-DIAMN DAN MENDENGARKAN PERCAKAPAN ITU
CALIGULA(Memeluk lagi)
Ini terlalu tinggi, terlalu mulia. Aku tidak patut menerima cinta yang begitu besar. Betul, aku
tidak pantas, pemberian itu terlalu tinggi (Ia memanggil dua pengawal) Bawa dia! (Pada
bangsawan III dengan manis) Pergilah sahabat dan jangan lupa, Caligula telah jatuh hati
padamu
CALIGULA
Ah….Ke tiang gantungan tentu. Tawaranmu yang mulia itu kuterima dan kini aku sambut.
Bahkan rasa mual dan anyir darah di lidahku pun sudah hilang. kau yang telah menyembuhkan
aku, mujarab sekali. Kau harus bangga, karena telah mengorbankan nyawamu untuk seorang
sahabat. Apalagi sahabat itu, seorang Caligula, pemimpinmu, begitu kan!? Kau lihat, aku sudah
segar kembali dan siap untuk pesta selanjutnya
CALIGULA
Segera jalan di pesisir pantai akan dipenuhi mimosa, perempuan-perempuan cantik akan
memakai gaun yang paling tipis dan langit terang-cerah., sahabat. itulah seyum kehidupan (
Caligula mendekati bangsawan III yang dipegang kedua pengawal itu dan mengelus
kepalanya) Kehidupan ini sahabat, sesuatu yang harus dicintai. kau tak akan
mempermainkannya, kalau cintamu padanya cukup besar (Caligula mengibaskan tangannya
sebagai pertanda menyuruh pergi, bangsawan III dibawa pergi) Yang kalah harus membayar,
tak ada kata lain (Mendekat kearah Caesonia) Sampai saat ini pemerintahanku terlalu
berbahagia. Tak ada bencana, kerusuhan, pertentangan. Kalaupun ada itu kecil dan mudah di
atasi.
Karena itu aku mencoba menghilangkan kejahatan nasib. Maksudku…(Diam sesaat) Akulah
yang menggantikan bencana itu? (Merubah suara) Sekian saja. O, kulihat Cherea datang. Kini
gilranmu Caesonia
ADEGAN 6
CAESONIA
BANGSAWAN I
Kau…. Kau tahu betul kemalangan ini? Mustahil! Barusan saja ia masih menari
CAESONIA
Justru karena itu, rupanya terlalu berat untuk dia (Cherea menghampiri seorang demi seorang,
tapi tak ada yang berani bicara) Tak adakah yang mau kau katakan Cherea?
CHEREA (Lambat)
Kemalangan besar, Caesonia
CALIGULA
Bagus, bagus sekali Cherea! (Ia berputar dan memandang yang lain dengan kesal) Sial! Yang
diharapkan tak terjadi! (Pada Caesonia) Jangan lupa apa yang kukatakan (Caligula keluar)
BANGSAWAN TUA
Apa ia sakit Caesonia?
CAESONIA
Tidak, cintaku. Tapi tidurnya tidak lebih dari dua jam. Selebihnya mengembara dengan
pikirannya. Sakit? Tidak, tidak sakit. Kecuali jika kau punya nama dan obat untuk bisul hitam
yang bersarang di dalam jiwanya
CAESONIA
Ya. Kau tahu. Tapi seperti mereka yang kekurangan jiwa. Kau tak mau menyokong mereka
yang punya jiwa terlalu banyak. Orang yang begitu sangat mengganggu, yak an? Karena itu ia
disebutkan penyakit. Tapi mereka yang merasa cerdik dibenarkan dan merasa puas (Berubah)
Cherea, apa cinta ada artinya bagi kau?
CHEREA
Sekarang kita terlalu tua untuk menelaah itu kembali, Caesonia. Lagipula Caligula belum tentu
memberi kita cukup waktu
CAESONIA
Betul (Duduk tenang) Oh, aku hampir lupa, Caligula menyuruhku untuk menyampaikan
sesuatu pada tuan-tuan. Hari ini sudah ditetapkan sebagai hari seni
BANGSAWAN TUA
Menurut penanggalan?
CAESONIA
CALIGULA
Semua siap?
CAESONIA
Siap (Pada pengawal) Suruh semuanya masuk
CALIGULA
Scipion, kau bergabunglah dengan mereka (Scipion berjalan nyebrang dan bergabung dengan
para penyair) Mulailah kalian menulis, ingat hanya satu menit! (Para penyair mulai menulis)
BANGSAWAN TUA
Siapa yang jadi juri?
CALIGULA
Aku sendiri. Apa itu belum cukup?
BANGSAWAN TUA
Oh, tentu, tentu lebih dari cukup
CHEREA
Mengapa kau sendiri tak ikut?
CALIGULA
Tidak perlu. Sajak seperti ini sudah menjadi makananku sehari-hari. Aku membacanya setiap
hari, menurut caraku sendiri. (Caesonia memandang Caligula dengan gelisah, Caligula juga
memandangnya) Apa ada sesuatu dalam diriku yang tak menyenangkan hatimu?
CAESONIA
Tidak, maaf….
CALIGULA
Dengan segala hormat, janganlah merendahkan diri. Kau sudah cukup menyusahkan, jangan
pula berendah diri (Caesonia menunduka kepala, Caligula berpaling kea rah Cherea)
Kulanjutkan, sajak itu adalah satu-satunya yang pernah kubuat, tapi ia tidak membuktikan
bahwa di negeri ini, akulah seniman terbaik dan sejati. Aku mengawinkan pikiran dengan
perbuatan
CHEREA
Persoalannya, kita punya kekuasaan atau tidak
CALIGULA
SESEORANG
Ya, sudah….
CALIGULA
Bagus. Sekarang dengar baik-baik. Seorang-seorang tampil dihadapanku, akan kumlai dengan
bunyi tepukan dan kuhentikan juga dengan tepukan, begitu seterusnya. Penampil yang tidak
diputus tepukan itulah yang jadi pemenang (Pada Cherea, berbisik) Kau lihat, organisasi perlu
buat segalanya, juga untuk seni (Caligula bertepuk)
PENYAIR I
Maut, di belakang pantaimu gelap…. (Bunyi tepukan, ia mundur, diganti yang lainnya)
PENYAIR II
Dalam gaunmu, ketiga adik kakak….(Bunyi tepukan)
PENYAIR III
Kupanggil kau maut….(Bunyi tepukan)
PENYAIR V
Kala aku masih kanak-kanak….
CALIGULA
Stop! Apapula hubungan masa kecil seseorang dungu dengan acara ini!? hubungannya apa?
PENYAIR V
Aku baru saja mau mulai, tuan (bunyi tepukan)
PENYAIR IV (Berteriak)
Gelisah. Ia jalani….meng…(Tepukan)
CALIGULA
Mana catatan sajakmu?
SCIPION
Tidak perlu. Aku hafal
CALIGULA
Cobalah!
CALIGULA
Apa kau tak bisa membiarkan aku sendiri seperti yang telah dilakukan ayahmu!?
SCIPION
Tak ada gunanya. Aku tahu, kini kau telah menentukan pilihanmu
CALIGULA
Tinggalkan aku
SCIPION
Ya. Aku akan pergi. Aku akan meninggalkanmu, karena kini aku telah mengerti kau. Tak ada
jalan lain lagi buat kita – Kau dan aku yang begitu menyerupai dalam banyak hal. Aku akan
pergi jauh mencari makna dari segala hal ini. Selamat tinggal Caligula. Jika semua telah
berakhir, jangan lupa, aku sayang pada kau
(Scipion pergi, Caligula menarik napas panjang dan melangkan kea rah Caesonia.) (Sambil
pergi)
CAESONIA
Apa katanya?
CALIGULA
Kau tak akan mengerti
CAESONIA
Apa yang kau pikirkan?
CALIGULA
Dia…. dan kau
CAESONIA
Mengapa dia?
CAESONIA
….Karena aku suka padamu….
CALIGULA
Tidak. Barangkali aku bisa mengerti kalau kau kubunuh
CAESONIA
Ya, itu baik sekali. lakukanlah…. Mengapa, mengapa kau tidak bisa tenang barang sesaat dan
hidup bebas, tanpa tertekan!?
CALIGULA
Telah bertahun-tahun aku lakukan hidup bebas itu
CAESONIA
Maksudku bukan kebebasan yang seperti kau artikan. maksudku, apakah tidak bisa kau hidup
dan bercinta dalam kemurahan dan kemurnian hati?
CALIGULA
Kemurinain hati yang kaubicarakan, Setiap orang memperolehnya dengan caranya masing-
masing. Kemurnian hatiku adalah untuk menyertakan hal-hal yang azazi sampai ke akar-
akarnya benar. Walaupun begitu, aku tak merasa terhalang untuk membunuh kau. (Tertawa)
Semua ini akan membulatkan hatiku, dan kehidupanku suatu puncak yang sempurna.
(Berjalan, lalu ditariknya cermin kea rah dirinya, ia berjalan berputar dengan liar, ia bicara
terus sambil berjalan) Aneh! Jika aku tak membunuh, aku merasa sendiri. Yang hidup rupanya
tidak sanggup meramaikan hidupku dan menghilangkan keisenganku. Rasanya aku merasa
kosong benar, jika kau dan yang lain hadir di sini. Mataku hanya melihat udara yang hampa.
Tidak. Aku Cuma senang jika dikawani oleh orang-orang yang kubunuh (Ia menghadap
penonton, ia lupa bahwa Caesonia ada di situ) Rasanya mereka yang telah mati yang betul-
betul nyata. Mereka segolongan denganku. Kulihat mereka menungguku, menatapku.
Percakapanku panjang sekali dengan mereka yang berseru kepadaku, supaya diampuni. Lidah
mereka kemudian kupotong.
CAESONIA
Kemarilah! Berbaringlah di badanku, letakkan tangnmu di pangkuanku (Caligula melakukan
permintaan Caesonia) Begitu lebih baik. Sekarang, tenangkanlah jiwamu, istirahatkanlah
pikiranmu. Senyap betul di sini….
CALIGULA
Senyap? Kau terlalu melebih-lebihkan, sayang. Dengarlah! (Terdengar suara senjata beradu,
lolongan anjing, jeritan kesakitan, langkah kaki. Suara-suara itu dari pikiran Caligula yang
memang terdengar dari kejauhan) Kau dengar bunyi halus yang beribu banyaknya di sekeliling
kita? Dendam sedang menyebar benih
CAESONIA
Tidak ada yang berani…
CAESONIA
Kebodohan tidak membunuh. Ia memperlambat manusia berpikir
CALIGULA
Itu bisa berbahaya sekali, Caesonia. Seorang dungu tidak dapat dihalangi jika ia merasa
martabatnya diinjak. Bukan mereka yang ayahnya atau anaknya yang telah kubunuh yang akan
membunuhku. Bagaimana pun mereka cukup mengerti. Mereka di pihakku dan mengecap rasa
yang sama di mulut mereka. Tapi yang lain, telah kujadikan buah tertawaan. Aku tak bisa
bertahan terhadap kegetiran mereka yang diinjak
CAESONIA (Antusias)
Kami akan membela kau. yang mencintai dan menghormatimu masih banyak
CALIGULA
Ya. Tapi makin hari makin sedikit. Tak heran. Aku yang jadi sebab. Bukan saja kebodohan
yang menentang aku, tapi juga keberanian dan keyakinan manusia yang berbahaya untuk
beroleh kebahagiaan
CAESONIA
Tidak! MEreka tidak akan membunuhmu, jika mereka coba juga, api akan turun dari langit dan
akan menghanguskan mereka sebelum mereka dapat membunuhmu
CALIGULA
Langit!? Langit tidak ada! Tapi mengapa kau tiba-tiba jadi shaleh? Kalau aku tidak salah, ini
tidak termasuk dalam perjanjian kita….
CAESONIA
Belum lagi cukup buat kau! Melihat kau membunuh orang, sedang aku tidak tahu bahwa kau
pun akan dibunuh!? Belum cukupkah aku merasa dirimu keras dan bengis? Meluap karena
kegetiran, jika aku sedang meninabobokan kau!? Mencium bau pembunuhan jika kau
meniduriku? Hari demi ahri kulihat kemanusiaan yang ada pada dirimu, mati sedikit demi
sedikit (Diam sesaat) Ham….Aku tahu, sekarang aku tahu, Aku sudah tua dan kecantikanku
mulai pudar. Tapi taka pa, aku suka yang alami. aku tak memikirkan apakah kau masih cinta
atau tidak padaku. Aku Cuma ingin kau sehat. kau masih muda belia, hidup yang kau hadapi
masih panjang. Coba katakan, apa yang ebrharga dari seluruh kehidupan ini?
CAESONIA
Betul, kau tak akan melepaskan aku, bukan?
CALIGULA
Aku tidak tahu, aku Cuma tahu, jika kau sekarang masih bersamaku, maka itu adalah karena
malam-malam kemikmatan yang tak mengandung kegembiraan. hanya kau yang tahu
bagaiamana sebenarnya aku (Ia pangku Caesonia) Umurku kini 30 tahun, masih muda. Tapi
CAESONIA
Katakan kau masih menginginkan aku, Maish mau bercinta denganku
CALIGULA
Aku tidak tahu. yang aku tahu Cuma perasaan sayang, ini adalah kejujuranku yang diberikan
kehidupan ini.
(Caesonia melepaskan diri dari pangkuan Caligula. Caligula mengikuti dia. Caesonia
menekankan badannya ke dada Caligula. Dan Caligula melingkarkan tangannya ke tubuh
Caesonia)
CAESONIA
Itu tidak penting. Ucapan kau membuat aku bahagia. Tapi mengapa aku tak dapat lagi
membagikan kebahagiaanku dengan kau?
CALIGULA
Siapa yang mengatakan aku tidak bahagia?
CAESONIA
Bahagia sifatnya baik, ia tidak merusak
CALIGULA
Kalau begitu, bahagia ada dua macam. Dan aku telah memilih bahagia yang membunuh.
Karena dengan membunuh aku jadi bahagia. Ada masanya aku mengira telah mencapai puncak
darinkeperihan. Tapi tidak, orang bisa pergi lebih jauh lagi. Dibalik batas keperihan itu
terbentang bahagia yang indah tapi tak hidup.
Kau lihat, tak ada yang dapat kujadikan alas an dari suatu cinta yang murni, juga kegetiran,
penyesalan yang jujur. Tapi hari ini aku lebih merdeka dari tahun-tahun yang lalu. Merdeka
dari kenangan dan harapan. (Tertawa pahit) Alangkah besar arti pengetahuan ini. Dalam
sejarah hanya ada dua yang betul-betul mencapai kemerdekaan ini. Kebahagiaan yang edan
ini! Kau telah melihat sebuah drama yang jarang sekali terjadi. Sudah waktunya layer
diturunkan buat kau
CALIGULA
Itu adalah kebahagiaan,Caesonia. Aku tahu betul apa yang kuucapkan. Karena kemerdekaan
ini, aku jadi manusia yang puas. Hanya berkat itu aku dapat merebut pencerahan dewata dari
kesunyian
Aku hidup, aku membunuh dengan penuh nafsu kekuasaan seorang perusak. Kekuasaan jika
dibandingkan dengan kuasa yang pencipta, maka yang terakhir ini tidak lebih dari permainan
anak-anak. Dan ini, inilah kebahagian. Tidak ada lagi yang lain – pembebasan yang tak dapat
dibiarkan ini, penghinaan yang menghancurkan, darah, dendam di sekelilingku. Perjalanan
hebat dari seorang laki-laki yang selama hidupnya mengelus-elus dan mengasyiki
kegembiraan, tak dapat dikatakan dari seorang pembunuh yang tak dihukum. Logika yang
gelisah menghancurkan hidup manusia (Ketawa) Yang menghancurkan hidupmu juga
Caesonia. Sehingga akhirnya sempurna kesunyian yang dikehendaki hatiku
ADEGAN 7
CALIGULA
Caligula! kau juga. Kau juga berdos. Kini siapa yang bisa mengutuki aku di dunia ini? Tidak
ada hakikat dan semua manusia berdosa
(Ia dekatkanb bayangan dirinya ke cermin)
Kau lihat, kawan yang malang, Helicon telah meninggalkan kau. Aku tak akan memperoleh
bulan. Tidak kapanpun juga! Pahit sekali mengetahui dan mejalani penyelesaian ini
(Ia mundur beberapa langkah, kemudian kembali ke cermin. Kini ia lebih tenang dan jiwanya
mantap)
Sebetulnya sangat mudah. Jika kudapat bulan, jika cinta cukup, semuanya tidak akan seperti
sekarang. Tapi dimana dapat kulepaskan dahaga ini? Hati manusia yang mana, dewa yang
mana, yang akan memberikan padaku kedalaman sebuah danau?
Tidak ada di dunia ini atau dunia sana yang sesuai dengan aku. Dan kini aku tahu kau pun tahu
Yang kuperlukan hanya yang tak mungkin, yang mustahil. Aku telah mencarinyta di setiap
sudut dunia, dalam liku-liku rahasia hatiku
Lihat! Kuulurkan tanganku; tapi selalu kau yang kujumpai. Cuma kau yang menghadapi aku.
Aku benci padaku! Aku telah memilih jalan yang salah. Jalan yang tak mengantarkan aku ke
mana-mana. Kemerdekaan, bukan kemerdekaan yang seharusnya. Gelap, gelap semuanya.
Helicon tidak datang, kita akan selalu berdosa. Udara malam ini berat sekali seperti diisi dengan
jumlah segala kesedihan manusia
(Kaca pecah. Bertepatan dengan datangnya para pemberontak masuk berhamburan dengan
senjata. Caligula berbalik menghadapi mereka dengan ketawa gila. Scipion dan Cherea yang
berada paling depan, menusuk Caligula. Caligula masih tegak sambil memegang luka tusukan
dan diiringi tawa gila. Tiga-empat orang menusuk berbarengan, Caligula mundur terjajar,
masih tetap tertawa dengan napas yang tersengal. Satu hujaman lagi dari Scipion, sebelum
ambruk, Caligula memekik)
SELESAI