You are on page 1of 13

CREATIVITY CONTEST

Pengembangan Program Sampah Berbasis Aplikasi untuk


Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

BIDANG KEGIATAN:
Gagasan Futuristik Tertulis
Disusun oleh:
Dedy Vanhoutand Manullang 101032330232
Marsell Natanael Simanjorang 101032330222
Inigo Fajar Muhammad Bili Siswanto 101032300248
Qaris Faris 101032300247
Revalina Putri 101032330225

TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................iii
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................iii
1.3 Manfaat.......................................................................................................................................iv
GAGASAN...............................................................................................................................................1
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan..............................................................................................1
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan Untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan......................1
2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan Yang
Diajukan dan Prediksi Hasil Jika Gagasan Tersebut Diimplementasikan.............................................2
2.4 Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan dan
Uraian Peran Atau Kontribusi Masing-Masingnya..............................................................................3
2.5 Langkah- Langkah atau Strategi....................................................................................................4
SIMPULAN..............................................................................................................................................7
3.1 Pernyataan Latar belakang Gagasan.............................................................................................7
3.2 Cara serta waktu untuk merealisasikan Gagasan.........................................................................7
3.3 Dampak dari Gagasan...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................9

ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolahan sampah adalah kegiatan memilah sampah hasil kegiatan manusia sehari-
hari. Dimana hal ini haruslah di berikan perhatian karena menyangkut keberlangsungan hidup
umat manusia dan mahluk hidup lainnya. Dimana pengelolahan sampah memiliki prinsipnya
sendiri, yaitu reycle, reduce, dan reuse. Dimana sampah- sampah tersebut akan kembali
memiliki nilai jual maupin nilai gunanya kembali.
Namun, masih jarang masyarakat yang paham akan prinsip sampah tersebut, sehingga
pengelolahan sampah ini masih menjadi permasalahan jangka panjang di Indonesia dan masih
belum ada solusi yang benar- benar menyelesaikan masalah ini. Dimana, masyarakat masihlah
minim pengetahun akan bagaimana pengelompokkan sampah dan bagaimana mengolahnya
kembali.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan bank sampah sebagai
tempat serta solusi untuk menangulangi masalah tersebut. Dimana, bank sampah akan
mengelompokkan dua jenis sampah yaitu, organik dan anorganik. Serta, menjadi tempat
pendaur ulangan sampah tersebut sehingga memiliki nilai jual dan nilai guna.
Bank sampah juga akan menyediakan jasa layanan penjemputan sampah berdasarkan
riwayat penyetornya, dimana bank sampah akan mencatat setiap kali masrayakat melakukan
penyetoran dan saat mencapai target tertentu, masyarakat yang telah melakukan penyetoran
sampah dapat mengambil hasil penyetorannya sekali setelah target penyetoran tercapai. Selain
itu, bank sampah ini akan dibuat berbasis web agar memudahkan para warga untuk
menyetorkan sampah kapanpun itu.

1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang kami miliki, yaitu sebagai berikut:
1. Aplikasi/ web menyesuaikan aturan serta kebijakan bank sampah yang ada.
2. Data yang diolah adalah data para penyetor, target penyetoran dan jenis sampah.
3. Harga sampah yang disetorkan akan ditentukan oleh pengelolah bank sampah dan akan
di berikan kepada penyetor setelah mencapai target penyetoran.
4. Aplikasi bank sampah dapat digunakan setelah penyetor mendaftarkan diri sebagai
pengguna bank sampah.

1.3 Manfaat
iii
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolahan sampah.
2. Menyediakan layanan serta jasa, untuk mengelolah sampah kembali sehingga memiliki
nilai jual dan nilai guna Kembali.
3. Membatu masyarakat dalam mengelolah sampah dan menyediakan informasi mengnai
sampah kepada Masyarakat.

iv
GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan


Saat ini sampah masih menjadi permasalahan yang belum biasa diatasi, baik itu
sampah organik maupun anorganik. Hal ini dapat dilihat dari peringkat Indonesia yang
menjadi nomor 2 dalam penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia dan ini sangantlah
memprihatinkan. Hal itu menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih buruk
dalam pengelolaan sampah. Akan tetapi bukan hanya pengelolaan saja yang buruk tetapi juga
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ke tempat sampah dan pemanfaatan sampah
yang dapat menjadi barang yang lebih berguna dan bahkan memiliki nilai ekonomis pun
masih buruk.
Salah satu buktinya adalah masih banyak masyarakat yang tinggal di gang-gang kecil
sulit mencapai akses untuk membuang sampah rumah tangganya. Di pinggir-pinggir jalan
juga sering terlihat banyaknya daun kering yang berhamburan dibiarkan begitu saja atau
hanya disapu, lalu dikumpulkan di satu titik tanpa di buang atau setelah dikumpulkan dibakar
begitu saja dan hal itu dapat menimbulkan masalah baru berupa polusi udara. Padahal
sebenarnya sampah tersebut dapat diolah menjadi suatu prodak yang memiliki nilai ekonomis
dan sangat bermanfaat yaitu dengan menjadikannya pupuk.

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan Untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan
Banyak solusi yang ditawarkan dan diterapkan sebelumnya untuk membantu meningkatkan
perbaikan ekosistem dengan mendaur ulang bahan organik dan non organik serta menjaga
kebersihan lingkungan. Contoh solusi dan penawaran yang telah diberikan adalah:

A. Pengurangan plastik. Banyak yang telah menerapkan metode menggunakan bahan


ramah lingkungan seperti barang yang mudah terurai. Bahan-bahan tersebut dapat
berupa perkakas yang terbuat dari karton yang dapat diuraikan oleh organisme. Solusi
ini membantu lingkungan tetap bersih dari sampah seperti plastik yang membutuhkan
waktu lama untuk terurai, merusak selokan dan pemandangan, serta menjadikan
ekosistem lingkungan lebih bersih.

B. Recycling. Mendaur ulang telah menjadi solusi efektif yang digunakan karena
melibatkan bahan limbah seperti kertas, plastik, dll untuk diolah kembali menjadi
sesuatu yang dapat digunakan untuk tujuan lain. Hal ini membantu mengurangi bahan
yang akan terbuang.

C. Pengomposan organik. Bahan organik seperti daun kering dan makanan sisa bisa
diproses untuk menjadi bahan kompos. Dengan pengomposan, kualitas tanah bisa

1
meningkat, meningkatkan pertumbuhan tanaman serta mengurangi sampah yang akan
dibuang

D. Lowongan Kerja. Pemerintah dan beberapa perusahaan membuka penawaran kepada


masyarakat yang membutuhkan uang untuk dapat membersihkan masyarakat. Uang ini
sering kali dibayarkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Pekerjaan ini
membantu menjaga kebersihan komunitas dan memberikan insentif kepada orang-
orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk menerimanya, membantu menjaga
kebersihan komunitas dalam prosesnya.

E. Pembakaran. Beberapa sampah non-organik tidak dapat diolah dan digunakan kembali
sehingga beberapa tempat telah menerapkan cara membakar sampah dan
mengubahnya menjadi energi melalui panas api. Cara ini paling tidak ramah
lingkungan karena akan menimbulkan polusi udara.

2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui
Gagasan Yang Diajukan dan Prediksi Hasil Jika Gagasan Tersebut Diimplementasikan.

Pengelolaan sampah adalah bentuk cara agar dapat meminimalisir jumlah


sampah.Konsumsi sampah yang berlebihan akan menghasilkan sampah yang melebihi
kapasitas sehingga mempengaruhi tempat pembuangan sampah yang ada.Sebagian besar
tempat pembuangan sampah di pantai dengan jumlah hampir 3/4. Banyak pantai yang
dipenuhi oleh sampah mulai dari bahan dan zat berbahaya serta berbagai macam jenis
sampah, seperti puntung rokok, plastik,sisa pengolahan limbah yang tidak diolah agar aman
dibuang,dll. Hal ini akan mempengaruhi ekosistem yang ada di sekitar laut.Selain ekosistem
laut, sampah yang tidak dikelola dengan baik akan memengaruhi ekosistem darat.Contonya
adalah sampah anorganik seperti limbah plastik yang tidak dapat terurai di tanah sehingga
banyak sampah plastik yang menyumbat saluran air maupun sungai,dan dapat dimakan oleh
beberapa hewan.
Kemudahan aplikasi ini juga didukung oleh kemajuan iptek yang berkembang dapat
memudahkan kita untuk membuat inovasi baru yang dapat berdampak positif contohnya
dalam pengelolaan sampah.Dengan program bank sampah melalui aplikasi yang sangat
mempermudah masyarakat untuk mengakses dan mengetahui cara kerja dari program ini agar
masyarakat dapat lebih mudah memahaminya.Di masa modern serba digital, melalui aplikasi
bank sampah, masyarakat jadi lebih mudah dalam memahami sistem sistem pengolahan
sampah dan dapat diakses oleh semua kalangan.Jadi dengan aplikasi mereka bisa melakukan
nya bisa melalui gadget,seperti ingin membuang sampah mereka bisa memilih fitur yang
berguna untuk memanggil petugas agar proses pembuangan sampah dapat dilakukan.Apabila
mereka sudah menyelesaikan tugas maka mereka akan mendapatkan kompensasi berupa poin
di akun mereka dan dapat dikumpulkan sesuai target hadiah yg mereka butuhkan

2
Maka dari itu dengan mencetuskan program bank sampah diharapkan akan memberikan
perubahan yang signifikan dibidang pengolahan sampah.Pengolahan ini menerapkan sistem
dimana semakin banyak poin yang didapat dalam menukarkan ke bank sampah akan
mendapatkan kompensasi.Kemungkinan besar yang akan terjadi jika metode ini dilakukan
adalah orang lebih mempunyai rasa ingin untuk menukarkan sampah agar mendapatkan poin
dan bisa ditukar dengan hal hal yang lebih berguna,dan jika pemikiran ini sudah tertanam di
lingkungan masyarakat,maka sampah sampah dapat lebih mudah dikontrol dan dikendalikan
jumlahnya dan dapat meminimalisir dampak dari sampah tersebut.

2.4 Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan


Gagasan dan Uraian Peran Atau Kontribusi Masing-Masingnya

A. Pemerintah sekitar, dimana pemerintah sekitar akan membantu dalam memberikan


himbauan serta penyeluruhan dalam proses pelaksaan bank sampah ini. Dengan
adanya keterlibatan pihak pemerintahan sekitar, masyarakat akan lebih mudah di ajak
serta menerima bank sampah yang akan di lakukan dan diharapkan pula dengan
adanya pemerintahan sekitar ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah serta
mengelolah sampah untuk menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan
masyarakat.

B. Masyarakat, tentunya masyarakat sekitar yang akan memjadi pihak paling utama
diharapkan kontribusinya dalam penyelenggaraan bank sampah ini. Sebab, bila dari
diri masyarakat sendiri tidak memiliki kemauan serta keingin untuk sekedar
memahami bagaimana cara memilah dan membuang sampah, maka tujuan dari
rencana bank sampah ini akan terkesan sia-sia. Oleh sebab itu, keberlangsungan bank
sampah ini bergantung kepada sikap masyarakat itu sendiri. Dengan masyarakat
mengetahui betapa pentingnya memilah serta membuang sampah denhan benar, maka
pengelolahan bank sampah ini akan berjalan lebih mudah di karenakan para
masyarakat yang telah paham dan ikut serta dalam pelaksanan penyetoran sampah
kepada pengelolah bank sampah. Baik itu sampah organik maupun anorganik.

C. Petani, dimana diharapakan para petani mau ikut serta dalam merealisasikan
pengaplikasian hasil dari pengolahan kembali sampah organik yang telah di ubah
menjadi pupuk. Dimana, hal ini akan membantu pengelolah bank sampah dalam
mengembangkan pupuk hasil limbah organik tersebut. Yang diharapkan dapat
membantu mensukseskan kerberhasilan panen para petani, sehingha kedepannya
pupuk hasil limbah organik tersebut dapat dijual dan diharapkan dapat membuka
peluang lapangan kerja bagi masyarakat luas.

D. Tempat pembuangan sampah (TPS), sebagai tempat pembuang akhir sampah,


diharapkan TPS mau ikut serta dalam menerapkan sistem bank sampah ini, dimana

3
sampah-sampah tersebut akan di pisahkan sesuai jenisnya sehingga lebih mudah untuk
melakukan daur ulang dari sampah- sampah tersebut. Dan, diharapkan pula, TPS akan
membantu dalam pelaksanaan kebijakan memilah sampah serta penerapan sistem bank
sampah. Sehingga, sampah-sampah yang berakhir di TPS tersebut tidak menggunung
dan menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat menganggu kesehatan serta
kenyamanan warga sekitar dan para pekerja di TPS tersebut.

E. Pengelolah bank sampah, sebagaimana tujuan ini tercipta, para pengelolah bank
sampah haruslah memiliki ide serta tekad yang kuat dalam merealisasikan rencanan
tersebut. Karena masalah tata cara pembuangan serta bagaimana cara memilah sampah
di Indonesia masihlah sangat kurang perhatian, sehingga terkadang masyatakat
membuang sampah di pinggir jalan, sungai, atau bahkan di selokan, dimana hal
tersebut dapat menganggu ekosistem lingkungan sekitat. Dan oleh karena itu, pihak
pengelolah bank sampah haruslah mampu berkerja sama dengan pemerintah sekitar
dalam melaksanakan penyeluruhan tentang bank sampah, serta dapat menarik
perhatian para masyarakat dalam pengelolahan sampah sehari- hari. Dan,
menyakinkan para petani untuk mencoba menggunakan pupuk hasil daur ulang limbah
organik yang terlah di hasilkan oleh bank sampah, sehingga kedepannya pupuk
tersebut dapat di perjual belikan untuk masyarakat luas, serta mampus berkerja sama
dengan TPS dalam penerapan bank sampah itu sendiri. Sebagimana kita ketahui, TPS
merupakan tujuan akhir dari sampah- sampah tersebut, menyebabkan sampah tersebut
bertumpuk dan mengeluarkan bau tak sedap serta rentan menimbulkan berbagai
macam penyakit dan menganggu kenyamanan masyarakat sekitat. Sehingga, sangat
penting untuk pengelolah bank sampah serta TPS berkerja sama demi mencapai tujuan
yang sama, yaitu bersihnya lingkungan masyarakat luas.

2.5 Langkah- Langkah atau Strategi


Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan
sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai:

A. Penilaian Awal:
a. Identifikasi jenis sampah organik dan non-organik yang ada di wilayah sekitar.
b. Tinjau sistem pengelolaan sampah yang sudah ada untuk memahami
kekurangan dan peluang perbaikan.

B. Sosialisasi Masyarakat:
a. Sosialisasikan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang benar
kepada masyarakat.
b. Ajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam program daur ulang.

C. Penyusunan Rencana:

4
a. Buat rencana strategis yang mencakup tujuan jangka panjang dan pendek.
b. Tetapkan target untuk meningkatkan tingkat daur ulang sampah organik dan
non-organik.

D. Infrastruktur dan Sarana:


a. Bangun atau tingkatkan fasilitas daur ulang seperti pusat daur ulang atau
komposter.
b. Pastikan adanya wadah pemisahan sampah organik dan non-organik di tempat
umum.

E. Pengumpulan dan Pemisahan Sampah:


a. Atur sistem pengumpulan yang efisien untuk memisahkan sampah organik dan
non-organik di sumbernya.
b. Dukung warga untuk memisahkan sampah di rumah mereka.

F. Pengolahan Sampah Organik:


a. Implementasikan metode pengomposan untuk mengolah sampah organik
menjadi pupuk kompos.
b. Gunakan pupuk kompos ini untuk keperluan pertanian atau penanaman
kembali.

G. Recycle Sampah Non-Organik:


a. Kerja sama dengan pihak daur ulang atau perusahaan yang dapat mengambil
sampah non-organik untuk didaur ulang.

H. Monitoring dan Evaluasi:


a. Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap program daur ulang, termasuk
tingkat partisipasi dan pencapaian target.
b. Evaluasi program secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

I. Kampanye Kesadaran Lingkungan:


a. Terus tingkatkan kesadaran masyarakat melalui program penghargaan untuk
pelaku daur ulang.

J. Kebijakan dan Peraturan:


a. Dukung implementasi kebijakan dan peraturan yang mendukung pengelolaan
sampah yang berkelanjutan.

K. Kerjasama dengan Pihak Terkait:


a. Kerja sama dengan pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan sektor
swasta untuk mendukung program daur ulang.

L. Monitoring Lingkungan:
a. Pantau dampak positif lingkungan dari program daur ulang, seperti
pengurangan limbah dan peningkatan kualitas lingkungan.

M. Penyebarluasan Informasi:

5
a. Bagikan informasi tentang kemajuan program daur ulang kepada masyarakat
secara berkala melalui berbagai media.

N. Konsistensi:
a. Pertahankan konsistensi dalam upaya daur ulang, karena perubahan perilaku
memerlukan waktu.

Langkah-langkah untuk membuat aplikasi:

1 .Ide dan Konsep: Tentukan ide aplikasi dan rencanakan konsepnya.


2. Desain UI/UX:Buat desain antarmuka pengguna yang menarik dan mudah
digunakan.
3. Pengembangan: Tulis kode aplikasi,implementasikan fitur-fitur, dan uji secara
berkala.
4. Pengujian:Uji aplikasi untuk mengidentifikasi dan perbaiki bug.
5. Peluncuran: Daftarkan aplikasi di toko aplikasi atau publikasikan di web.
6. Pemasaran: Promosikan aplikasi untuk menjangkau target pengguna.
7. Pemeliharaan: Terus perbarui aplikasi dan tanggapi umpan balik pengguna.
8. Analisis Kinerja: Pantau kinerja aplikasi dan lakukan perbaikan berdasarkan data.

SIMPULAN

3.1 Pernyataan Latar belakang Gagasan


Gagasan ini terbentuk atas buah pemikiran kami sebagai generasi muda Indonesia.
Dimana merasa jika masih banyak Masyarakat yang tidak memberikan perhatian lebih akan
sampah hasil kegiatan sehari- hari mereka. Baik sampah organic maupun anorganik.
Sehingga, gagasan ini tercipta atas kondisi tersebut. Dengan harapan, Masyarakat akan lebih

6
paham bagaimana cara memilah sampah dan betapa pentingnnya untuk membuang sampah
pada tempatnya, sehingga lingkungan tempat tinggal pun akan lebih bersih dan nyaman.
Serta, dengan terciptanya gagasan ini, kami berharap dapat mengurangi serta membantu
Masyarakat dalam hal mengelolah sampah tersebut menjadi barang yang memiliki nilai jual
serta nilai guna. Dan juga, berharap dengan terealisasikan gagasan ini dapat membantu dalam
hal membuka lapangan kerja bagi Masyarakat luas.

3.2 Cara serta waktu untuk merealisasikan Gagasan


Seperti yang kami jabarkan pada point Langkah-langkah dalam merealisasikan gagasan
tersebut. Yaitu dengan cara, melakukan pengamatan serta observasi akan masalah
pengelolahan sampah di lingkungan Masyarakat, melaukan penyususan rencana dalam
melaksanakan gagasan tersebut, dan mengajak Pemerintah dan Masyarakat untuk dapat ikut
serta dalam merelisasikan gagasan tersebut sehingga dapat berjalan sesuai rencana yang telah
kami susun berdasaarkan pemikiran kami bersama.
Dengan kurun waktu yang kami perkirakan untuk dapat melakukan gagasan ini dengan
sempurna, ialah dalam kurun waktu 3 atau 5 tahun lebih untuk dapat mencapai target
Masyarakat yang paham serta mengerti bagaimana cara membuang, memilah serta
mengelolah sampah dan tidak menyebabkan lingkungan sekitar tidak menjadi bersih serta
terbebas dari penyakit.

3.3 Dampak dari Gagasan

Ada beberapa dampak yang mungkin terjadi jika gagasan kami ini dapat di realisasikan
dengan baik dan benar serta menyeluruh di kalangan Masyarakat. Dimana, dampak- dampak
tersebut dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

7
A. Dampak positif;

1. Dapat mengurangi pembuangan sampah di sekitar pemukiman, seperti di


Sungai, kali, kolong jembatan, ataupun di beberapa tempat atau wilayah yang
di rasa tidak berpenghuni.
2. Mengurangi tumpukan sampah, mulai dari yang mudah terurai sampai yang
sulit untuk terurai.
3. Serta, memberikan peluang perkerjaan untuk Masyarakat sekitar maupun luas.

B. Dampak Negatif;

1. Seiring dengan pertumbuhan manusia, maka bertambah pula jumlah sampah


yang digunakan. Sehingga akan sulit menerapkan gagasan bank sampah ini
dalam jangka waktu yang lama.

2. Sulit untuk mengajak pabrik atau perusahan yang menghasilkan banyak


sampah. Terutama yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan pengantaran
barang, serta rumah makan ataupun toko buah, untuk ikut serta menggunakan
gagasan bank sampah ini, karena akan memakan waktu, tenaga serta biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Haki, Nurman. 2017. “Sistem Informasi Bank Sampah berbasis Web pada Bank Sampah
Sejahtera Kalidoni Palembang”. Skripsi. Palembang: UIN Raden Fattah
“Anna Rifki (2023) Sampah Organik: Dampak Berbahaya Terhadap Lingkungan dan Solusi
Mengatasinya”
“Kompas TV (2023) Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke-2 di Dunia!”

8
“Bimtek (2020) Menangani Sampah Wisata Alam. Satu sampah yang kau buang
sembarangan, akan menimbulkan seribu satu macam bencana. Satu sampah yang kau buang
ke tempatnya, akan menyelamatkan seluruh alam semesta’’
“App Store (2021) Persyaratan untuk memublikasikan aplikasi di Google Play dan App Store
pada tahun 2021”

You might also like