Professional Documents
Culture Documents
Indikasi Dan Persiapan Hemodialis Pada Penyakit Gi
Indikasi Dan Persiapan Hemodialis Pada Penyakit Gi
id 183
Tinjauan Pustaka
Abstrak
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kelainan struktural atau fungsi yang terjadi lebih dari 3 bulan dan
mempunyai implikasi terhadap kesehatan serta diklasifikasikan berdasarkan penyebab, laju flitrasi glomerulus (LFG)
dan albuminuria. Komplikasi serius yang ditimbulkan PGK dapat berupa malnutrisi, kelebihan cairan, perdarahan,
serositis, depresi, gangguan kognitif, neuropati perifer, infertilitas dan Infeksi. Untuk mencegah komplikasi tersebut,
diperlukan indikasi dan waktu yang tepat untuk memulai terapi dialisis pada pasien PGK.
Kata kunci: Indikasi, Persiapan, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronik
Abstract
Chronic Kidney Disease (CKD) is a structural or functional abnormality that occurs more than 3 months and
has health implications and is classified based on causes, glomerular filtration rate (GFR) and albuminuria. Serious
complications caused by CKD can include malnutrition, excess fluid, bleeding, serositis, depression, cognitive
impairment, peripheral neuropathy, infertility and infection. To prevent these complications, it is necessary to indicate
and the right time to start dialysis therapy in CKD patients.
Affiliasi penulis : 1.Program Studi Pendidikan Profesi Dokter dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-
Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unand/RSUP M Djamil Padang,
Gault sebagai berikut:2
2.Subbagian Ginjal Hipertensi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK
Unand/RSUP M Djamil Padang, (140-umur) x berat badan
Korespondensi : radiaszasra@gmail.com Telp: +6281363195152 LFG (ml/mnt/1,73m2) = --------------------------------
72x Kreatinin Plasma
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses *) pada perempuan dikalikan 0,85
patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, Tabel 1. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas dasar
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. derajat Penyakit.2
Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis Derajat Penjelasan LFG
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang (ml/mnt/1,73
ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan m2
1 Kerusakan ginjal ≥90
terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
dengan LFG normal
transplantasi ginjal.1 atau ↑
Definisi penyakit ginjal kronik berdasarkan 2 Kerusakan ginjal 60-89
KDOQI adalah2 dengan LFG↑ ringan
1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih 3 Kerusakan ginjal 30-59
dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau dengan LFG↑ sedang
fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju 4 Kerusakan ginjal 15-29
dengan LFG↑ berat
filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi :
5 Gagal ginjal < 15 atau
a. Kelainan patologis dialisis
b. Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk
kelainan dalam komposisi darah atau urin atau Indikasi Hemodialisis Pada Penyakit Ginjal Kronis
kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests). Kidney Disease Outcome Quality Initiative
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 (KDOQI) merekomendasikan untuk
ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau mempertimbangkan manfaat dan risiko memulai terapi
tanpa kerusakan ginjal. pengganti ginjal (TPG) pada pasien dengan perkiraan
Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan laju filtrasi glomerulus (eLFG) kurang dari 15
atas dua hal yaitu, atas dasar derajat (stage) penyakit mL/menit/1,73 m2 (PGK tahap 5). Akan tetapi
dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas kemudian terdapat bukti –bukti penelitian baru bahwa
dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang tidak terdapat perbedaan hasil antara yang memulai
dialisis dini dengan yang terlambat memulai dialisis.
Oleh karena itu pada PGK tahap 5, inisiasi HD kemampuan kognitifdan seksual. Beberapa penelitian
dilakukan apabila ada keadaan sebagai berikut2 membuktikan hubungan erat antara anemia dan
1. Kelebihan (overload) cairan ekstraseluler yang progresifitas penurunan fungsi ginjal.3,4
sulit dikendalikan dan / atau hipertensi. Target Hb pada pasien HD yang mendapat
2. Hiperkalemia yang refrakter terhadap restriksi terapi erythropoietin stimulating agent (ESA) adalah
diit dan terapi farmakologis. 10-12 g/dl. Indikasi terapi ESA bila Hb < 10 g/dl dan
3. Asidosis metabolik yang refrakter terhadap penyebab lain anemia sudah disingkirkan. Tranfusi
pemberian terapi bikarbonat. darah pada pasien PGK sedapat mungkin dihindari,
4. Hiperfosfatemia yang refrakter terhadap hanya diberikan pada keadaan khusus. Indikasi
restriksi diit dan terapi pengikat fosfat. tranfusi darah adalah3,4
5. Anemia yang refrakter terhadap pemberian 1. Hb < 7 g/dl dengan atau tanpa gejala anemia
eritropoietin dan besi. 2. Hb < 8 g/dl dengan gangguan kardiovaskular
6. Adanya penurunan kapasitas fungsional atau yang nyata
kualitas hidup tanpa penyebab yang jelas. 3. Perdarahan akut dengan gejala gangguan
7. Penurunan berat badan atau malnutrisi, hemodinamik.
terutama apabila disertai gejala mual, muntah, 4. Pasien yang akan menjalani operasi
atau adanya bukti lain gastroduodenitis.
8. Selain itu indikasi segera untuk dilakukanya Pemeriksaan Penyakit Infeksi
hemodialisis adalah adanya gangguan Pasien hemodialisis berisiko untuk terinfeksi
neurologis (seperti neuropati, ensefalopati, oleh bakteri karena daya tahan tubuh yang turun dan
gangguan psikiatri), pleuritis atau perikarditis infeksi virus yang ditularkan melalui darah. Infeksi
yang tidak disebabkan oleh penyebab lain,serta virus hepatitis B dan C akan menyebabkan sirosis hati
diatesis hemoragik dengan pemanjangan waktu dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada
perdarahan. pasien hemodialysis.5
Pasien hemodialisis cenderung mendapatkan
Persiapan Hemodialisis tranfusi darah berulang, sehingga pasien yang
Persiapan pasien sebelum inisiasi tindakan menjalani hemodialisis rutin mempunyai risiko tinggi
Hemodialisis kronik memegang peranan penting untuk terinfeksi virus hepatitis B, virus hepatitis C
dalam kelancaran proses HD serta memiliki pengaruh dibandingkan populasi normal.5
yang cukup besar terhadap luaran pasien. Berbagai Pemeriksaan serologi pada pasien hemodialisis5
persiapan sebaiknya dilakukan mulai dari persiapan 1. Semua pasien harus di periksa HBV, HCV
akses vaskular yang memerlukan waktu yang cukup dan HIV sebelum memulai dialisis.
untuk maturasi sampai ke skrining calon pasien.3 2. HbsAg, anti HCV antibody harus diperiksa
setiap 3 bulan pada pasien yang negatif
Persiapan Kondisi Fisik Pasien HbsAg dan anti HCV
Hemoglobin 3. Anti HIV antibody harus di cek setiap 6 bulan.
Kadar hemoglobin (Hb) penting untuk 4. Pasien dengan infeksi HBV kronis
persiapan hemodialisis. Keadaan anemia dapat membutuhkan pemeriksaan tes HbsAg setiap
memperberat keadaan pasien. Anemia pada penyakit tahun.
ginjal kronik terutama disebabkan oleh penurunan 5. Semua pasien hemodialisis dengan HbsAg
relatif produksi eritropoietin yang tidak sesuai dengan negatif harus di vaksinasi hepatitis B.
derajat anemianya. Faktor lain yang berkontribusi 6. Pasien yang positif HbsAg, HbeAg dan HBV
terhadap anemia pada PGK antara lain defisiensi besi, DNA harus di hemodialisis dengan mesin dan
pemendekan umur eritrosit, hiperparatiroid sekunder, ruangan yang terpisah.
dan infeksi-inflamasi.3 Persiapan pasien sebelum inisiasi tindakan
Pada PGK stadium 4 dan 5, komplikasi hemodialisis kronik memegang peranan penting dalam
metabolik sering dijumpai. Anemia berat berperan kelancaran proses HD serta memiliki pengaruh yang
dalam kejadian gagal ventrikel kiri, kejadian cukup besar terhadap luaran pasien. Berbagai
cerebrovaskular dan penurunan kualitas hidup. persiapan sebaiknya dilakukan mulai dari persiapan
Beberapa penelitian menunjukan kadar hemoglobin akses vaskular yang memerlukan waktu yang cukup
normal dapat menyebabkan efek yang merugikan, untuk maturasi sampai ke skrining calon pasien.5
sehingga target kadar hemoglobin pada pasien
penyakti ginjal kronik yang akan menjalani Akses Vaskular
hemodialisis adalah 6,8-7,5 mmol/l.4 Untuk menentukan jenis akses vaskular yang
Anemia menyebabkan peningkatan angka paling cocok, anamnesis dan pemeriksaan fisik pada
morbiditas, mortalitas, serta angka perawatan di arteri dan sistem kardiopulmonari harus dilakukan.5
Rumah sakit. Selain itu, anemia juga menurunkan Terdapat dua jenis akses vaskuler6
kualitas hidup, menurunkan kapasitas hemodinamik a. Akses Vaskular permanen
sistemik dan fungsi jantung, meningkatkan kejadian Adalah akses yang dianjurkan dalam hemodialisis.
pembesaran ventrikel kiri jantung serta menurunkan Terdiri dari AV shunt/AV fistula/cimino dan graft.
SIMPULAN
Indikasi dan Persiapan hemodialisis pada
pasien PGK meliputi: persiapan kadar hemoglobin,
pemeriksaan penyakit menular, akses vaskular dan
edukasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. National Kidney Foundation: K/DOQI Clinical
Practice Guidelines and Clinical Practice
Recomendations 2015 Updates:
Hemodialysis Adequacy, Peritoneal Dialysis
Adequacy and Vaskular Access. Am J Kidney
Dis 2015; 48(Suppl 1): S1-S322.
2. Rayner H, Imai E. Approach to renal
replacement therapy. 4th Ed In: Floege J,
Johnson RJ, Feehally J, editors.
Comprehensive clinical nephrology. Missouri:
Elsevier Saunders, 2010; p.1019-30
3. Kelly J, Stanley M, Harris D. The CARI
Guidelines. Acceptance onto dialysis