Professional Documents
Culture Documents
Rancangan Proposal Arduino
Rancangan Proposal Arduino
Disusun Oleh:
Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD IQBAL TAWAKAL
NIS : 9994 / 1005 .066
Disetujui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat
Proposal Alat Penyortir Koin ini.
Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan proposal ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun
begitu diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Alat Penyortir koin ini, di
antaranya:
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK 3 BUDURAN. Saya ucapkan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah Swt.
membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Sidoarjo, 30 November
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
PROPOSAL........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
a) Bagaimana cara kerja alat tersebut?.......................................................................1
b) Bagaimana cara membuat alat tersebut?................................................................1
c) Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat tersebut?...............................1
d) Apa saja bahan yang dibutuhkan?..........................................................................1
1.3 Batasan Masalah......................................................................................................2
1.4 Tujuan......................................................................................................................2
1.5 Manfaat....................................................................................................................2
1.6 Perencanaan Biaya...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
2.1 Alat Sortir................................................................................................................4
2.2 Uang Logam............................................................................................................5
2.3 LCD (Liquid Crystal Display)...............................................................................16
2.4 InfraRed Sensor.....................................................................................................19
2.5 Arduino..................................................................................................................21
BAB III............................................................................................................................16
3.1 Diagram Keseluruhan............................................................................................16
iv
A. Diagram Alur Pengerjaan..............................................................................16
B. Flowchart Program........................................................................................17
3.2 Gambar Rangkaian................................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................17
4.2 Instalasi Perrangkat Keras.....................................................................................17
SARAN............................................................................................................................19
KESIMPULAN...............................................................................................................19
LAMPIRAN....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Batasan Masalah
a) Arduino yang digunakan ialah jenis arduio uno r3.
b) Hanya bisa menggunakan uang jenis koin.
c) Sebatas uang rupiah saja, tidak mencakup mata uang asing.
d) Mesin hanya dapat digunakan untuk uang pecahan Rp.1000 (emisi tahun 2016
dengan spesifikasi berat 4,50 ± 0,18 mm, diameter 24,10 ± 0,10 mm, tebal sisi
1,45 ± 0,10 mm), Rp.500 (emisi tahun 2016, dengan spesifikasi berat 3,10 ±
0,05 mm, diameter 27,00 ± 0,05 mm, tebal sisi 2,35 ± 0,10 mm), Rp.200 (emisi
tahun 2016, dengan spesifikasi berat 2,38 ± 0,05 mm, diameter 25,00 ± 0,05
mm, tebal sisi 2,20 ± 0,10. Rp.100 (emisi tahun 2016, dengan spesifikasi berat
1,79 ± 0,05 mm, diameter 23,00 ± 0, 05 mm, tebal sisi 2,00 ± 0,10 mm) saja
1.4 Tujuan
Tujuan daripada pembuatan alat ini adalah untuk memudahkan kegiatan
masyarakat, khususnya bagi yang mempunyai usaha, karena akan membutuhkan
kecepatan serta ketepatan dalam menghitung dan menyortir uang koin. Alat ini juga
dapat digunakan sebagai tabungan yang dapat menampilkan jumlah koin yang ada pada
tabungan tersebut.
1.5 Manfaat
Manfaat inovasi ini bagi saya sebagai pembuat ialah untuk mengembangkan
kreasi saya sekaligus dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena akan memudahkan
masyarakat dalam menghitung uang, tanpa perlu pusing akan ketepatan jumlah uang
yang dihitung.
2
Jumper Male to Male 18 Rp500 Rp9.000
Jumper Male to Female 18 Rp450 Rp.8.100
PCB DOT 9x15 1 Rp6.500 Rp6.500
TOTAL Rp 178.600
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat sortir adalah alat yang digunakan untuk memisahkan suatu barang yang
diterima, diproses, dikirimkan, dan disimpan ke dalam tempatnya masing-masing. Alat
sortir mempunyai beragam bentuk dan bahan, ada yang berbentuk rak, kotak,
bertingkat, dan sebagainya.
Sortir barang adalah kegiatan pemisahan barang sesuai dengan masing-masing
kategorinya. Misalnya, pemisahan antara barang dengan kualitas baik dan buruk.
Ataupun dalam bidang logistik seperti pemisahan sesuai alamat tujuan.
Sortir barang adalah proses memisahkan barang berdasarkan daerah tujuan
pengirimannya. Pelaksanaan sortasi atau pemilihan barang di gudang merupakan tahap
penting sebelum melakukan distribusi. Oleh karena itu, dibutuhkan petugas untuk
melakukan quality control guna menyortir barang sebelum dikirimkan. Sedangkan arti
sortir barang dalam dunia logistik adalah memilih barang sesuai dengan alamat
kirimnya. Sebelum dikirim, barang akan melewati proses sortir terlebih dahulu. Petugas
akan memeriksa apakah barang masih dalam kondisi bagus dan memastikan keamanan
packaging. Setelah itu, proses pemilihan berdasarkan daerah tujuan akan dilakukan.
2.2 Uang Logam
Uang logam atau kadangkala disebut koin dalam bahasa Inggris coin adalah logam
yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi dan biasanya diterbitkan oleh
pemerintah. Uang koin merupakan alat tukar nominal kecil yang digunakan secara resmi
di Indonesia. Bahan untuk membuat uang logam tersebut terbuat dari 3 macam logam,
yaitu aluminium, nikel, dan kuningan.
Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, akan tetapi juga
memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan
atau sebagai standar pencicilan utang. Kemudian uang biasanya hanya dapat
dipergunakan dalam satu wilayah tertentu, misalnya negara, karena bisa saja satu mata
uang tertentu tidak berlaku di negara lain dan sebaliknya, namun bisa saja satu mata
uang negara tertentu berlaku disemua negara seperti mata uang US Dollar.
Koin Rupiah Indonesia pertama kali diedarkan pada tahun 1951 dan 1952, yang
dicetak oleh Royal Dutch Mint di Utrecht dengan nominal 5 Sen,[1] 10 Sen,[2] dan 25
Sen[3] berbahan Aluminium. Meskipun mata uang rupiah sudah dicetak oleh pemerintah
Republik Indonesia namun bentuknya adalah kertas, uang logam yang beredar masih
menggunakan satuan Sen hingga tahun 1962 dan mata uang rupiah baru muncul di uang
logam pada tahun 1963 dengan nominal 2½ Rupiah.[4]
Pada tahun 1965 negara Indonesia dilanda inflasi besar-besaran dan indeks harga
363 kali lebih tinggi dari tahun 1958, berakibat nominal baru rupiah lebih tinggi
ditambahkan dalam bentuk uang kertas. Setelah inflasi terkendali, tahun 1970 Bank
Indonesia mulai memperkenalkan kembali uang koin rupiah, dimulai dari nominal Rp. 1
berbahan kuningan dan aluminium, Rp. 2 dan Rp. 5 berbahan aluminium.
Kini terdapat dua seri koin rupiah yang beredar di pasar: koin aluminium perunggu
dan bi-metalik tahun 1991–1998, serta koin aluminium yang lebih ringan yang beredar
sejak 1999 hingga kini.
5
Uang logam Indonesia yang telah diproduksi dan berlaku saat penelitian ini
dilakukan terbuat dari beberapa bahan, seperti cupro nikel dan aluminium bronze
(perunggu). Uang logam ini merupakan uang logam yang dipergunakan sebagai alat
pembayaran yang sah. Bank Indonesia juga mengeluarkan mata uang logam yang
terbuat dari perak dan emas dengan pecahan yang beragam seperti 250 rupiah, 750
rupiah, 2000 rupiah, 5000 rupiah 10000 rupiah, bahkan ada yang 850 ribu rupiah. Uang
logam jenis ini adalah uang logam khusus yang dikeluarkan Bank Indonesiayang
merupakan uang logam peringatan, atau memperingati peristiwa penting.
Uang logam khusus ini merupakan alat pembayaran yang sah tapi tidak
digunakan sebagai alat tukar dan hanya dikeluarkan dalam jumlah yang amat terbatas
dan mempunyai nilai koleksi yang sangat tinggi. Pada penelitian identifikasi mata uang
logam yang berlaku sekarang ini dibag menjadi 2 kategori 13 yaitu mata uang logam
Silver yang terdiri dari 100, 200, 500 dari material nikel, sedangkan kategori mata uang
logam Gold terdiri dari 500 dari material perunggu dan 1000 dari material nikel dan
perunggu.21
B. Kekurangan
1) Lebih berat dibandingkan dengan uang kertas.
2) Kesulitan membawanya jika jumlahnya banyak.
3) Tidak praktis
6
4) Biaya pembuatan lebih mahal dibandingkan pembuatan uang kertas
7
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
7
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
8
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
9
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
10
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
11
2.3 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan)
yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang
terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah
banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar
Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar
Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
12
untuk memproyeksikan cahaya ke lapisan kristal cair untuk bisa menampilkan warna
hingga menjadi gambar. Jenis layar ini menjadi populer khususnya di pasar televisi dan
monitor berkat harganya yang lebih terjangkau serta desain yang tipis daripada layar
lainnya.
Selain TFT LCD, ada jenis lain yaitu IPS LCD atau in-plane switch liquid
crystal displays. IPS LCD adalah teknologi layar yang memungkinkan kristal cair untuk
diatur demi meningkatkan sudut penglihatan dan reproduksi warna. IPS sangat cocok
digunakan perangkat tablet dan belakangan ini semakin banyak juga smartphone yang
beralih menggunakan panel satu ini.
13
Sementara untuk kekurangan IPS LCD adalah waktu respons yang terbilang rendah.
IPS sering kali menjadi pilihan utama bagi pengguna yang sangat mementingkan
kesesuaian warna seperti menggambar atau edit foto.
C. AMOLED
Kekurangan AMOLED:
E. Retina Display
Retina Display sendiri merupakan branding layar yang dibuat oleh Apple
dengan resolusi tinggi. Produk Apple ini menggabungkan elemen LCD dan AMOLED
dengan resolusi yang sangat tinggi. Disebut sebagai retina display karena mata manusia
akan sulit membedakan tiap piksel dari layarnya ketika dilihat. Hal itu disebabkan layar
menampilkan gambar dengan tajam. Untuk Retina Display digunakan pada MacBook
milik Apple.
14
Mengutip Profolus, kelebihan Retina Display, antara lain:
1) mata pengguna akan jarang gatal atau capek ketika berhadapan dengan layar
2) ketajaman gambar dan warna terjamin
15
yang lebih advance seperti Sharp GP2Y0A02YK0F yang tampak pada gambar 2.1
memiliki alat PSD (Position Sensitive Detector) dan rentang jarak bacaan yang lebih
jauh daripada tipe proximity yang lebih murah.
Jadi sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai
media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika
sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan
sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau
manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh,
alarm keamanan dan otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini terdiri atas
sebuah Light Emitting Diode (LED) infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian
yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra
merah,sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fato diode,
atau infra merah module yang berfungsi untuk menerima sinar infra merah yang
dikirimkan oleh pemancar. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih dari tiga sampai
lima meter, pancaran data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk
menghindari kerusakan data akibat nois. Untuk taransmisi data yang menggunakan
media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30
kHz smpai dengan 40 kHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling
efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi diatas. Sinyal yang
dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian
didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan
mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra
merah yang berkisar antara 30 kHz sampai dengan 40 kHz.
Sensor IR sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sensor IR secara khusus menyaring cahaya IR, tapi tidak terlalu baik untuk
mendeteksi cahaya tampak.
2. Sensor IR memiliki demulator (bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang
berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi
tersebut dapat diterima dengan baik) yang digunakan untuk mencari IR yang ter-
modulasi (merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan) pada rentang frekuensi 38 KHz.
16
Lampu LED IR yang hanya menyala terus menerus tidak akan terdeteksi oleh
receiver, melainkan harus PWM Blinking/Flicking (berkedip secara konstan
dalam kurun waktu beberapa milidetik) pada rentang 38 KHz. 3. Sensor IR
mendeteksi sinyal IR 38 KHz dan keluaran rendah (0V) atau tidak mendeteksi
apapun dan keluaran tinggi (5V)
2.5 Arduino
A. Pengertian Arduino
B. Sejarah Arduino
Semuanya berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan, di
Institute Ivrea Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David
Cuartielle dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama menjadi Arduino yang
17
dalam bahasa Italia berarti teman yang berani. Tujuan awal dibuat Arduino adalah untuk
membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat
tersebut ditujukan untuk para siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi.
Saat ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe,
Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4 hal
dalam Arduino ini, yaitu: 1. Harga terjangkau 2. Dapat dijalankan diberbagai sistem
operasi, Windows, Linux, Mac, dan sebagainya. 3. Sederhana, dengan bahasa
pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam, bukan untuk orang teknik saja. 4.
Open Source, hardware maupun software. Sifat Arduino yang Open Source, membuat
Arduino berkembang sangat cepat. Sehingga banyak lahir perangkatperangkat sejenis
Arduino. Seperti DFRDuino atau Freeduino, sedangkan untuk lokal ada CipaDuino
yang dibuat oleh SKIR70, lalu ada MurmerDuino yang dibuat oleh Robot Unyil, ada
lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin Kelas Robot. Sampai saat
ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenisjenis Arduino. Mulai dari yang paling
mudah dicari dan paling banyak digunakan, yaitu Arduino Uno. Hingga Arduino yang
sudah menggunakan ARM Cortex, berbentuk Mini PC. Hingga saat ini sudah ada
ratusan ribu Arduino yang digunakan digunakan di dunia sejak tahun 2011. Arduino
juga sudah dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar, contohnya Google menggunakan
Arduino untuk Accessory Development Kit, NASA memakai Arduino untuk prototypin,
ada lagi Large Hadron Colider memakai Arduino dalam beberapa hal untuk
pengumpulan data. Banyak yang bertanya Arduino ini sebenarnya menggunakan bahasa
pemprograman apa? Arduino sebenarnya menggunakan bahas C, yang sudah di
sederhanakan. Sehingga orang awam pun bisa menjadi seniman digital, bisa
mempelajari Arduino dengan mudahnya.
C. Jenis-Jenis Arduino
Dan seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang,
kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
1) Arduino Uno
Jenis Arduino yang paling sering digunakan. Terutama untuk pemula atau media
pembelajaran sangat disarankan menggunakan Arduino Uno. Selain banyaknya
18
referensi yang membahasa jenis arduino yang satu ini, juga karena chip
mikrokontroller yang digunakan memakai jenis DIL / DIP (Dual In-Line
Package). Sangat memudahkan pengguna mengganti chip mikrokontroller, jika
terjadi kerusakan, dan juga kompatible dengan banyak Shield tambahan seperti,
Ethernet, SD-CARD, GSM,dll. Versi yang terakhir adalah Arduino uno R3
(Revisi 3), menggunakan chip mikrokontroller Atmel AVR ATMEGA328,
memiliki 14 pin I/O digital (6 diantaranya pin PWM), 6 pin input analog, .
Komunikasi USB A to USB B (USB Printer) memudahkan komunikasi
hardware dengan perangkat komputer / laptop.
Microcontroller : ATmega328P
Operating Voltage : 5V
Input Voltage (recommended) :7-12V
Input Voltage (limit) : 6-20V
Digital I/O Pins : 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins :6
Analog Input Pins :6
DC Current per I/O Pin : 20 mA
DC Current for 3.3V Pin : 50 mA
Flash Memory : 32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB
used by bootloader
SRAM : 2 KB (ATmega328P)
EEPROM : 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed : 16 MHz
LED_BUILTIN : 13
19
Length : 68.6 mm
Width : 53.4 mm
Weight : 25 g
2) Arduino Leonardo
Arduino satu ini dibisa di bilang, kembaran Arduino uno, walaupun secara
bentuk mirip. Perbedaan paling menonjol terdapat pada konektor USB dimana
Arduino leonardo menggunakan konektor Mikro USB. Dan perbedaan lainya
terletak pada chp mikrokontroller yang digunakan adalah ATMEGA32u4,
memiliki 20 digital I/O ( 7 diantaranya pin PWM dan 12 Analog input), namun
yang digunakan hanya sebagian yang disesuaikan dengan standar Arduino.
Menurut saya Arduino Leonardo, kurang cocok digunakan untuk pemula atau
media belajar, karena menggunakan chip mikrokontroller SMD (Surface-Mount
Device). Jika terjadi kerusakan chip, akan sulit untuk menggantinya, karena
membutuhkan keahlian khusus untuk melepas dan memasang kembali chip
SMD
20
DC Current per I/O Pin : 40 mA
DC Current for : 3.3V
Pin : 50 mA
Flash Memory : 32 KB (ATmega32u4) of which 4 KB
used by bootloader
SRAM : 2.5 KB (ATmega32u4)
EEPROM : 1 KB (ATmega32u4)
Clock Speed : 16 MHz
Lenght : 68.6 mm
Width : 53.3 mm
Weight : 20 g
3) Arduino Due
21
masukan/keluaran digital sebanyak 54 pin (12 di antaranya berkemampuan
PWM), 12 pin masukan analog, 4 UART / hardware serial port, pencacah-waktu
/ clock berfrekuensi 84 MHz, koneksi dengan kemampuan USB OTG, 2 DAC
(digital-to-analog converter), 2 TWI (Two Wire Interface, kompatibel dengan
protokol I2C dari Phillips), soket jack catu daya standar (5,5/2,1mm), konektor
SPI header, konektor JTAG header, tombol reset, dan sebuah tombol hapus
(erase button). Kelebihan utama Arduino Due dibanding varian Arduino lainnya
terletak pada penggunaan CPU ARM Cortex-M3 yang memiliki fitur sbb 1.
Core processor 32-bit yang memungkinkan operasi data sebanyak 4 byte
sekaligus (tipe data DWORD) pada satu siklus waktu. 2. Jauh lebih cepat dengan
frekuensi CPU clock 84 MHz RAM statis / SRAM sebesar 96 KiloByte (48 kali
lipat lebih besar dibanding Arduino Uno, 12 kali lipat lebih besar dibanding
Arduino Mega 2560) 3. Ruang untuk kode program / Flash Memory sebesar 512
KB (16 kali lipat lebih besar dibanding Arduino Uno, 2 kali lipat lebih besar
dibanding Arduino Mega 2560). 4. Terdapat pengendali akses memori langsung
(Direct Memory Access / DMA controller) yang dapat membebaskan CPU dari
operasi memori yang intensif. 5. Terdapat dua kanal DAC (Digital-Analog-
Converter) terpadu (Arduino lainnya memiliki ADC tapi tidak memiliki DAC
yang merupakan komplemen fungsi dari ADC -- ADC mengubah sinyal analog
menjadi digital, DAC mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog yang
sesungguhnya / true analog. Bedakan dengan PWM yang men-simulasi-kan
keluaran analog). 6. Resolusi ADC yang lebih presisi hingga 12-bit (212 = 4096
jenjang, 0-4095) sebanyak 12 kanal 7. Semua pin I/O dapat difungsikan sebagai
hardware external interrupt trigger. Sumber catu daya dapat diambil dari port
USB atau catu daya eksternal antara 6 ~ 16 Volt DC (direkomendasikan antara 7
~ 12 VDC). Untuk membuat program, Anda dapat menggunakan Arduino IDE
versi 1.5x (bukan versi 1.0 seperti pada Arduino lainnya) yang dapat diunduh
secara gratis dari website resmi Arduino. PENTING: Berbeda dengan papan
pengembang Arduino lainnya, Arduino Due beroperasi pada tingkat tegangan
3,3V (sama seperti Arduino Pro Mini 3v3 / Raspberry Pi). Memasok dengan
tegangan lebih tinggi (seperti 5V) ke pin I/O dapat merusak papan ini. Bila perlu
22
menghubungkan dengan peralatan / modul yang bekerja dengan sinyal TTL 5
Volt, Anda dapat menggunakan 5V-3v3 level converter Kekurangan Arduino
Due dibanding varian Arduino lainnya yang menggunakan MCU ATmega
adalah tidak adanya EEPROM terpadu. Apabila Anda membutuhkan EEPROM,
Anda dapat menggunakan modul EEPROM tambahan sebesar 32 KB (32 kali
lipat kapasitas EEPROM pada Arduino Uno) menggunakan AT24C256
EEPROM.
4) Arduino Mega
Arduino mega 2560 adalah papan mikrokontroler ATmega2560 berdasarkan
(datasheet) memiliki 54 digital pin input / output (dimana 15 dapat digunakan
sebagai output PWM), 16 analog input, 4 UART (hardware port serial), osilator
kristal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini
berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya
menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power dengan adaptor
AC-DC atau baterai. Arduino Mega kompatibel dengan sebagian besar
shield,dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Diecimila. Arduino
Mega2560 berbeda dari semua board sebelumnya ,tidak menggunakan chip
driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur ATmega16U2 (ATmega8U2 dalam
revisi 1 dan revisi 2 papan) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2
dewan Mega2560 memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga
lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi 3 dari dewan
memiliki fitur-fitur baru berikut: - 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL
yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat
dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi
dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan
kompatibel baik dengan dewan yang menggunakan AVR yang beroperasi
dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua
adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan yaitu
stronger RESET sirkuit dan Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
23
Gambar 12 : Arduino Mega
Microcontroller : ATmega2560
Operating Voltage : 5V
PWM output)
used by bootloader
SRAM : 8 KB
EEPROM : 4 KB
24
LED BUILTIN : 13
Length : 101.52 mm
Width : 53.3 mm
Weight : 37 g
25
BAB III
RANCANGAN SISTEM
Hubungkan Part-
Pembuatan Pengkonfigurasian
Part lainnya
Konsep Modul Arduino
dengan arduino
a) Pembuatan Konsep
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting sebagai fondasi atas proyek
yang akan dibuat.
b) Pengkonfigurasian Modul Arduino
Pada bagian ini, modul arduino dikonfigurasikan menggunakan software
Arduino IDE.
c) Uji Coba Hasil Pengkonfigurasian Arduino
Untuk uji coba arduino, saya menggunakan software Proteus
d) Pengkoneksian LCD dengan Modul Arduino
Penghubungan LCD dengan Modul Arduino sebagai display untuk
menampilkan jumlah koin yang masuk.
e) Perakitan Proyek
Penyatuan beberapa rangkaian yang telah terkumpul.
B. Flowchart Program
MULAI
Input
Koin
Mendeteksi Koin
Mengkalkulasi jumlah
Sensor nominal yang masuk
100 +1
Muncul Hasil
Kalkulasi pada
LCD
Mengkalkulasi jumlah
Sensor nominal yang masuk
200 +1
Muncul Hasil
Kalkulasi pada
LCD
27
A
Mengkalkulasi jumlah
Sensor nominal yang masuk
500 +1
Muncul Hasil
Kalkulasi pada
LCD
SELESAI
Prinsip Kerja:
1) Pada saat alat sudah menyala, kita akan disuruh untuk memasukkan koin.
2) Kemudian koin tersebut akan memasuki lubang sensor sesuai ukurannya masing
masing.
3) Setelah koin masuk maka sensor akan mulai mendeteksi koin yang masuk sesuai
nominalnya.
4) System akan mengakumulasikan koin dari setiap sensor.
5) Hasil kalkulasi kemudian akan ditampilkan pada LCD.
28
3.2 Gambar Rangkaian
Arduino sebagai sebagai mikrokontroler yang berada pada sisi tengah Gambar
16. LCD dihubungkan dengan I2C dengan cara menyolder kedua komponen tersebut
agar menjadi satu part, dan dihubungkan dengan Arduino dengan mengunakan kabel
dengan urutan pin GNDGND, 5V5V, CLKA4, dan DATA5. Sensor IR
Dihubungkan dengan pin GND, 5V dan dengan A1/A2/A3.
Untuk proses pengerjaan-nya Ialah sesuai seperti yang sudah saya jelaskan pada 3.2
Gambar Rangkaian, hanya saja pada rangkaian tersebut seperti halnya wadah yang
kosong, karena masih belum memiliki program apapun didalamnya. Untuk itulah kita
perlu menginstall Arduino IDE terlebih dahulu, dengan tujuan untuk membuat program
yang nantinya akan dijalankan pada rangkaian diatas. Untuk penjelasan perintah-
perintah yang ada dalam program tersebut ialah sebagai berikut:
1) Fungsi include pada Arduino yaitu untuk memasukkan library ke dalam sketch.
Dimana fungsi library Arduino sendiri adalah memudahkan pengguna dalam
melakukan pengodingan. Jadi perintah dibawah berfungsi untuk memasukkan
library LCD kedalam program arduino agar dapat dipanggil oleh system.
29
Gambar 16 : Perintah Include
30
Kemudian didalam void loop() terdapat beberapa perintah yang mana seperti
dibawah ini.
int s1=analogRead(A0); //untuk membaca tegangan dari pin analog Arduino
Board
int s2=analogRead(A1); //untuk membaca tegangan dari pin analog Arduino
Board
int s3=analogRead(A2); //untuk membaca tegangan dari pin analog Arduino
Board
lcd.setCursor(0,0); //Mengatur Posisi Text
lcd.print("100 200 500"); //Menampilkan Teks pada LCD
4) Kemudian saya membuat suatu kondisi yang nantinya akan digunakan untuk
mengkalkulasi/mengakumulasi nilai.
5) Kemudian untuk menampilkan hasil dari kalkulasi pada lcd ialah menggunakan
perintah-perintah yang ada pada gambar dibawah
31
BAB IV
HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN
b) Sensor IR-nya dihubungkan dengan pin yang urutanyan ialah VCC 5V, GND
GND, dan Pin OUT dihubungkan dengan Pin A1/A2/A3 yang ada pada
Arduino Uno R3.
Untuk Menguji hasil dari rangkaian komponen diatas ialah dengan mengetes
Sensor IR dan LCD-nya, apakah sudah terhubung atau belum yaitu dengan cara
mencoba mengarahkan sebuah koin didepan sensor dan melihat apakah LCD merespon
dengan menampilkan Kalkulasi poin dari koin yang sedang dideteksi oleh sensor.
Gambar 19 : Tampilan LCD
Berdasarkan gambar diatas didapat beberapa kemungkinan yang terjadi jika saya
mengubah beberapa perintah-perintah if-else pada program yang telah saya buat pada
aplikasi Arduino IDE. Didapat beberapa kemungkinan yang bisa dilihat pada tabel
dibawah.
Nilai Hasil
Nilai kalkulasi tidak muncul pada LCD karena Koin yang jatuh terlalu
10
cepat sehingga Sensor tidak mendeteksi koin tersebut
Nilai Kalkulasi muncul pada LCD secara normal yaitu jika koin terjatuh
100
didepan Sensor IR maka poin yang ada pada LCD bertambah 1
Nilai Kalkulasi muncul pada LCD secara tidak normal, yaitu jika koin
500 berada tepat didepan sensor maka nilai yang muncul pada LCD
bertambah secara cepat.
SARAN
KESIMPULAN
33
LAMPIRAN
34
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S. (2019). Prototipe CSCM (Coin Sorting And Counting Machine) Berbasis
Arduino Uno R3. Jawa Barat: Media Jurnal Informatika.
Bank Indonesia. (2020). Bank Indonesia. Diambil kembali dari Rupiah:
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
Sasmoko, D. (2021). Arduino dan Sensor Pada Project Arduino DIY. Yayasan Prima
AgusTeknik.
Virnanda, S. M. (2020). Persepsi Pedagang Terhadap Penggunaan Uang Logam
Rupiah Yang Tidak Digunakan di Desa Molompar Timur Kecamatan Belang.
Manado: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Yusniati, Y. (2018). Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu Phasa.
Journal of Electrical Technology, 92.
35
36