You are on page 1of 34

MAKALAH ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMSETER 1, 2 DAN 3

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan disana
sini masih banyak kekurangan dan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
Pada kesempatan ini juga kami tak lupa mengucapkan terima kasih.Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.Amin.
Garut,
Palupi Triwardani
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir
menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama
berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40
minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama.
Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh
seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu
bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil
bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama
dapat membawa peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin
merasa lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada
kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas
sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan
kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan
berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan
adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap
kehamilan.
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan
kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro,
2007)
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang
benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan
signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi
menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi
perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu
– kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke
20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang
tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada
trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya.
Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya
kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat
melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian
pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea,
peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita
pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil
menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
B. Tujuan
1. Mengetahui tentang Askep Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3
C. Metode penulisan
Penulis mempergunakan metode kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada metode ini adalah studi pustaka, dalam metode ini penulis
membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
ASKEP IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA
A.Pengertian Trimester Pertama
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani, dkk,
2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus
mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus
(Mochtar Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari
konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir periode ini
semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama adalah
waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan
trimester pertama dapat merupakansaat yang sulit juga.
B . Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil
membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C .Gejala Pada Kehamilan Trimester 1
· Gejala subjektif
a) Amenore
b) Nausea
c) Mual (morning sickness)
d) Payudara terasa penuh dan sensitive
e) Sering berkemih
f) Merasa lemah dan letih
g) Berat badan naik
h) Perubahan mood
· Gejala oubyektif
a) Peningkatan temperatur basal tubuh
b) Perubahan kulit
c) Perubahan pada payudara
d) Pembesaran pada abdomen
e) Perubahan pada rahim dan vagina
D. .Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan
diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkindirahasiakannya.
f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan
akan mengalami penurunan.
E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
a) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat).
Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam
lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam
dokosaheksaenoat). AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya
ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam
proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai
Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan
baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin
tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
F. Tanda Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal
yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu
asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.
a. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan
dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan ektopik.
b. Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16 minggu atau
sebelum plasenta selesai.
c. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan
malam hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60
% multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam serum. Pengaruh
fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan
lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan
fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d. Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang menunjukan suatu masalah serius
dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatanyamenjadi kabur atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia
dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
e. Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat
menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan
yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama,
diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang
mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan
di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema
pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau
keturunan.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
a) Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana
penderita mual danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalahnousea
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehinggamenjadi efek
sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
b) Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor
yang telah ditemukan yaitu :
1) Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa dan
kehamilan ganda.
2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolicakibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan faktor
organik.
3) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
4) Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tanggaretak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak diinginkan,
Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
c) Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamilmuda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnyaelektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah.
b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkandehidrasi
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khloridadarah dan khlorida
air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah
ke jaringan berkurang.
c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan
gastro intestinal.
d) Tanda dan Gejala
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. :
1) Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasalemah,
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi
meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang
mengering dan mata cekung.
2) Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidahmengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik danmata sedikit ikteris,
berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
3) TingkatnIII
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat tensi menurun,
komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele,
dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan
adanya payah hati.
e) Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukanadanya
kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhikeadaan
umum.Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkankekurangan
makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera
diberikan.
6. Penatalaksanaan
a) Obat-obatan Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti
dramamin,ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti
disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b) Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara
baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang bolehmasuk ke
dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan
makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang denganisolasi saja gejala-gejala akan
berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c) TerapinPsikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalahdan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d) CairannParenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat
ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin Cdan bila ada
kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secaraintravena
e) Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasikomplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus,
anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya
· Gangguann kejiwaan
Ø Delirium
Ø Apatis,somnolen sampai koma
Ø Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle
· Gangguann penglihatan
Ø Pendarahan retina
Ø Kemunduran penglihatan
· Gangguan faal
Ø Hati dalam bentuk ikterus
Ø Ginjal dalam bentuk anuria
Ø Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
Ø Tekanan darah menurun
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum
1. GravidaFaktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab
hiperemesisgravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesisgravidarum lebih sering dialami
oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan
usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009).Hiperemesis gravidarum terjadi
60-80% pada primigravida dan 40-60% padamultigravida (Arief.B, 2009).
2. PendidikanKejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil
yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan
lebih tinggi cenderung lebihmemperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin,
2002).
3. Riwayat KehamilanFaktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola
hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan
kehamilanganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena
padakedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan(Prawihardjo, 2005).
4. Riwayat Penyakit IbuPenyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin
sepertihipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005).Hipertiroid pada kehamilan
(morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism
basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid
biasanya mengalamigangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau
timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul:
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankehilangan nutrisi dan
cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.

Tujuan Intervensi
Nutrisi terpenuhi Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan
Kriteria Hasil : nutrisi dulu / sekarang denganmenggunakan
Ø Berat badan tidak turun. batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut,
Ø Pasien menghabiskan porsi makan yang di kulit dan kuku.
sediakan. Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor
Ø Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin kulit, mukosa mulut dan diuresis.
sesuai resep Monitor intake dan output cairan.
Singkirkan sumber bau yang dapat
membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan
pembersih mulut.
Timbang berat badan klien; pastikan berat
badan pregravida biasanya.
Berikaninforamasi tentang penambahan
prenatal yang optimum.
Tingkatkan jumlah makanan padat dan
minuman perlahan sesuai
dengankemampuan.
Anjurkan pasien untuk minum dalam
jumlah sedikit tapi sering
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.

Tujuan Rasional
Kebutuhan cairan terpenuhi Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
Kriteria hasil:
Tenutkan frekuensi/ beratnya
Ø Mengidentifikasi dan melakukan tindakan
mual/muntah.
untuk menurunkan frekuensi dan keparahan
mual/muntah. Tinjau ulang riwayat kemungkinan
Ø Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum,
sesuai setiap hari. gastritis, kolesistisis).
Ø Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala
dehidrasi yang memerlukan tindakan. Anjurkan klien memperahankan
masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan
bert badan setiap hari.

Kaji suhu dan turgor kulit, membrane


mukosa, tekanan darah (TD), suhu,
masukan/keluaran,daan berat jenis urine.
Timbang berat badan klien daan banidngkan
dengan standar.

Anjurkan penigkatan mauskan minian


berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi
karbohidrat (mis; popcorn,roti kering
sebelum bangun tidur).

3. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan

Tujuan Rasional
Ø Membuat gambaran diri lebih nyata Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
Ø Mengakui diri sebagai individu
Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian
Ø Menerima tanggung jawab untuk tindakan
moral
sendiri.
Biarkan pasien menggambarkan dirinya
sendiri.

Nyatakan aturan dengan jelas tentang


jadwal penimbangan,tetap melihat waktu
makan dan minum obat, dan konsekuensi bila
tak mengikuti aturan.

Beri respon terhadap kenyataan bila pasien


membuat penyataan tidak relistis seperti “
saya meningkatkan berat badan ;jadi saya
benar-benar tidak apa-apa “.

Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku


pasien. Hindari perdebatan.

Bantu pasien untuk melakuakn kontrol


pada area selain dari makan/penurunan berat
badan. Missal : manajemen aktivitas harian,
pilihan kerja/kesenangan.

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.

Tujuan Rasional
Ø Melaporkan peningkatan rasa Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas,
sejahtera/tingkat energi. missal ; perubahan TD atau frekuensi
Ø Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas jantung/pernafasan.
fisik yang dapat diukur.
Buat tujuan aktivitas realistis dengan
pasien.

Rencanakan perawatan untuk


memungkinkan periode istirahat.Jadwalkan
aktivitas untuk periode bila pasien
mempunyai banyak energi. Libatkan
pasien/orang terdekat dalam perencanaan
jadwal.

Dorong pasien untuk melakukan kapanpun


mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari
kursi, berjalan.

Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif


pada pasien yang terbaring di tempat tidur.

Pertahankan tempat tidur pada posisi


rendah, singkirkan perabotan, bantu
ambulasi.

Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

5. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering

Tujuan Rasional
Nyaman terpenuh Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan
Kriteria Hasil : intensitas)
Ø Nyeri berkurang / hilang Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai
Ø Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak dengan kondisi pasien.
menunjukan rasa sakit. Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi.
Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan
keluarga pasien
.Beri kompres hangat pada daerah nyeri.
Kaji tanda-tanda vital.
Kolaborasi medis untuk pemberian obat-
obatan analgetika dan antiemetic
6. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan
informasi yang tidak adekuat

Tujuan Rasional
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang
pengobatan meningkat. proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta
Kriteria Hasil : yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.
Ø Pasien dapat mengetahui penyakitnya. Beri penjelasan tentang proses penyakit,
Ø Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan gejala, tanda dan hal-hal yang
mengungkapkan secara verbal,mengerti perludiperhatikan dalam perawatan dan
tentang instruksi yang diberikan. pengobatan.
Ø Pasien kooperatif dalam program pengobatan. Jelaskan tentang pentingnya perawatan
dan pengobatan.
Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
Berikan informasi tertulis / verbal yang
terpat tentang diet pra natal dansuplemen
vitamin / zat besi setiap hari.
Evaluasi motivasi / sikap, dengan
mendengar keterangan klien dan
memintaumpan balik tentang informasi yang
diberikan.
Tanyakan keyakinan berkenaan dengan
diet sesuai dengan budaya dan hal- haltabu
selama kehamilan
ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II
A. Pengertian ibu hamilnormal trimester II
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan
kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro,
2007)
B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang
benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan
signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi
menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a) Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan
putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas
jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan
mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi
perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu
– kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke
20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b) Tanda Obyektif (probabilitas)
· Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
· Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
· Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
· Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus
uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke
pusat.
· Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung
dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya
semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
· Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
· Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak
terasa sakit.
· Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen
harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
· Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur pada kulit
abdomen.
· Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline
abdomen
c) Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
· Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan detektor
nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ
terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut
janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
· merasakan bagian – bagian janin
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian.
· melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam. Skeleton
janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
· merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif,
gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
· mencatat elektrokardiogram janin
EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam
dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi
berkelanjutan tentang janin.
· Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang
cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
Ø Penampakan eksternal.
16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung
terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas
motorik.
20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat
kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan
keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
Ø Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
Ø Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
Ø Sistem muskuloskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
(aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke
27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan
oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Ø Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam
limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Ø Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan
oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Ø Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan
respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru
belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat,
terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Ø Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Ø Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa
tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula
spinalis berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks
serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Ø Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk
reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Ø Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan
akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis.
Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang
disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan
menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang
diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu
solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap
krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan
mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif
seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan
ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita
membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa
wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman
hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan
adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan
ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi
sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam
memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti
ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau
“menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk
menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti
menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik,
menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat
digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas
kehamilan dan mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah
hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya
pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru,
dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang
besar.Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut
dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan
mood, lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola
perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan –
perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan
pasti seperti juga mereka mati.
b. Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
· Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan
bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
- tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
- tanda Hegar’s : uterus lunak
- tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat
masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung,
awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi
pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang
disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan
fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang
meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik
yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah
pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
· Sistem integumen
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan
mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery
menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan
kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen,
dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
juga meningkat.
· Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta
menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-
hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih
banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30
ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme
tulang dan otot terganggu.
· Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah
merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang
fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh
tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan
dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
· Sistim muskuloskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat
bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal
lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan
dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau
postur yang tidak seimbang.
· Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60%
wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal
volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal
umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan,
perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
· Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih
asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan
pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak
saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
· Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus
menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
· Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin
tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing
mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan pusing
kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.
2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara
anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi
maternal.
1.SISTEM REPRODUKSI
A.Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus
uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat
- Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
- Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b.Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan
sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan
tingginya derajat rangsangan seksual.
2.SISTEM INTEGUMEN
a.Payudara
-Adanya rasa kesemutan
- Adanya nyeri tekan
- Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai
darah
- Puting susu lebih menonjol dan mengeras
- Areola tumbuh lebih gelap
- Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar
b.Kulit
1. Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
-Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap
mengikuti midline abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik –
bintik hitam pada wajah ), dan areola.
- Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan
bau badan, banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.
3.SISTEM ENDOKRIN
a.Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta terbentuk
menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human chorionic
gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic
Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b.Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak.
Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah
hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
c.Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk
mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang
dan otot terganggu.
d.Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang
meningkat.
e.Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon
tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon
pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin
meningkat.
f.Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian
medula tetap.
4.SISTEM KARDIOVASKULER
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya karena adanya
retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
5.SISTEM MUSKULOSKELETAL
a.Gigi, tulang, persendian
-Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
- Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang
menyebabkan karies.
- Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
- Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang
belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b. PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas ,
perbandingan tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar
sebasea.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat
vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat.
PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )
- Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
- Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
- Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
- Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
- Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
- Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.
6. SISTEM SIRKULASI
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
7.SISTEM GASTROINTESTINAL
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
8.SISTEM PERNAPASAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan
respiratorius.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin
dalam cairan amnion.
9.SISTEM RENALIS
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
10. SISTEM PERSARAFAN
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir
pada tingkat S – 1
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
11.ORGAN – ORGAN PENGINDRA
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
SISTEM GENITALIS
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat
hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia
menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum
menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening.
Quickening adalah istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan
biofisik, respon, orang lain.
Tujuan Intervensi
- Klien melaporkan penurunan frekuensi atau Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas
beratnya keluhan. pada pengerahan tenaga, kelelahan).
- Klien mendemonstrasikan perilaku yang R : Menentukan luas atau beratnya masalah,
mengoptimalkan fungsi pernafasan. yang terjadi pada kira – kira 60% klien
pranatal. Meskipun kapasitas vital
meningkat, fungsi pernafasan diubah saat
kemampuan diafragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah
medis yang terjadi atau ada sebelumnya
(misalnya alergi, einitis, asma, masalah
sinus,tuberkulosis).
R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola
pernafasan dan menurunkan oksigenasi
jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit.
Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada
klien dengan anemia sel sabit).
R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi
minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb,
mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
(Catatan : zat besi dapat dikontraindikasikan
untuk anemia sel sabit).
4. Berikan informasi tentang rasional untuk
kesulitan pernafasan dan program aktivitas /
latihan yang realistis. Anjurkan sering
istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan,seperti
berjalan.
R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala
pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat
dilakukan klien untuk mengurangi masalah,
misalnya : postur yang baik, menghindari
yang buruk, makan sedikit tetapi sering
dengan menggunakan posisi semi fowler
untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi
sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi
tegak dapat meningkatkan ekspansi paryu
sesuai penurunan uterus gravid.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan
berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang
dialami.

Tujuan Rasional
- Klien mampu mengungkapkan atau 1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan
mendemonstrasikan perilaku perawatan diri selama trimester kedua.
yang meningkatkan kesejahteraan. R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru
- Klien mampu bertanggung jawab terhadap yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah
perawatan kesehatannya sendiri. perubahan diharapkan atau tidak.
- Klien mampu mengenali dan melakukan 2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
tindakan untuk meminimalkan dan mencegah sesuai pedeoman pada MK : trimester
faktor resiko. pertama, DK : Akurang pengetahuan
- Klien mampu mengidentifikasi tanda – (kebutuhan belajar).
tanda bahaya / mencari perawatan medis R : Pengulangan menguatkan penyuluhan
dengan tepat. dan bila klien belum melihat sebelumnya,
informasi bermanfaat pada saat ini.
3. Berikan informasi tentang kebutuhan
terhadap fero sulfat dan asam folat
R : Fero sulfat asam folat membantu
mempertahankan kadar Hb normal.
Defisiensi asam folat memperberat anemia
megaloblastik, kemungkinan abrupsi
plasenta, aborsi dan malformasi janin
(catatan : klien dengan anemia sel sabit
memerlukan peningkatan asam folat selama
dan setelah episode krisis).
4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan
individu (misalnya aborsi spontan, hipoksia
yang berhubungan dengan asma atau
tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi
akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal,
anemia, diabetes melitus gestasional (DMG),
penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau
ulang tanda – tanda bahaya dan tindakan
yang tepat.
R : Membantu mengingatkan / informasi
untuk klien tentang potensial situasi resiko
tinggi yang memerlukan pemantauan lebih
ketat dan intervensi.
5. Diskusikan adanya obat obatan yang
mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis.
R : Membantu dalam memilih tindakan
karena kebutuhan harus ditekankan kepada
kemungkinan efek berbahaya pada janin.
6. Diskusikan kebutuhan terhadap
pemeriksaan laboratorium khusus screaning
dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
R : Kunjungan pra natal yang lebih sering
mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht
dengan menggunakan elektroforesis
mendeteksi anemia khusus dan membantu
dalam menentukan penyebab. Skrining untuk
DMG pada gestasi minggu ke 24 -26 atau
pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada
klien resiko tinggi dapat mendeteksi
terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan
tindakan dengan insulin dan / atau diet
menurut American Diabetes Association.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual
dan harapan, takut akan cedera.

Tujuan Rasaional
- Klien mampu mendiskusikan masalah 1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap
seksual. pola koitus seksual yang normal.
- Klien mampu mengungkapkan pemahaman R : Kepuasan seksual yang optimal untuk
tentang alasan yang mungkin untuk diubah. klien pranatal terjadi pada trimester kedua
- Klien mampu mengidentifikasi alternatif karena vasokongesti pelvis / perineal
yang dapat diterima untuk memenuhi meningkatkan kenikmatan orgasme. Pria
kebutuhan individu. dapat mengalami berbagai perasaan saat
- Klien mampu mengungkapkan kepuasan berespon terhadap peningkatan hasrat
bersama atau konseling bila dibutuhkan. pasangannya dan menjadi bingung karena
penurunan atau peningkatan hasrat
seksualnya sendiri dalam memberi rspon
terhadap perubahan bentuk tubuh
pasangannya.
2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan
didiskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan
dan bercumbu daripada melakukan koitus
secara aktual.
R : Rasa takut mencederai janin pada saat
koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan
dan memperhatikan bahwa hal tersebut
normal dapat membantu menghilangkan
ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan
baik bila keduanya dipuaskan.
3. Tinjau ulang perubahan posisi yang
mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual.
R : Membantu pasangan untuk
mempertimbangkan / membuat pilihan.
4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan
kesulitan seksual atau perilaku yang tidak
sesuai dari pria.
R : Disini tampak frekuensi penyimpangan
menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan,
inses, kejahatan kekerasan, dan
perselingkuhan ekstramarital) bila pasangan
sedang hamil.
Kolaborasi
1. Rujuk pada perawat klinis spesialis /
konseling sesuai indikasi.
R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk
mengatasi masalah dasar, yang dapat
berkembang selama kehamilan atau mungkin
sudah ada sebelumnya.
Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi perubahan
biofisik,respon orang lain.

Tujuan Rasional
- Klien mampumengungkapkan penerimaan / 1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap
adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep kehamilan perubahan bentuk tubuh, dsb.
diri / cityra tubuh. R : Pada trimester kedua perubahan bentuk
- Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh telah tampak. Respon negatif dapat
tubuh positif dengan mempertahankan terjadi pada klien / pasangan yang memiliki
kepuasan penampilan keseluruhan, konsep diri yang rapuh, didasarkan pada
berpakaian dengan pakaian yang tepat dan penampilan fisik. Efek – efek yang tampak
sepatu berhak rendah. lainnya dari hormon – hormon pranatal
seperti kloasma, striae gravidarum,
telangiektasis (spider vaskular), eritema
palmar, jerawat, dan hirsutisme dapat
memperberat perubahan emosi klien.
Perubahan ini dapat mempengaruhi
bagaimana menghadapi perubahan yang
terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan
responb klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.
R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap
perubahan yang terjadi. Informasi dapat
membantu klien memahami / menerimja apa
yang terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang
tersedia dari pakaian saat hamil.
R : Situasi individu menandakan kebutuhan
akan pakaian yang akan menungkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan
aktivita yang menyenangkan.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan
berhias (untuk meminimalkan /
menyembunyikan area kulit yang menjadi
gelap), menggunakan kaos kaki penyokong,
pemeliharaan postur dan program latihan
sedang.
R : Belajar dan ikut untuk melihat dan
merasa lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang
diri. Aturan latihan perinatal yang bukan
latihan ketahanan cenderung memperpendek
persalinan, meningkatkan kemungkinan
kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan
kebutuhan terhadap argumentasi oksitosin.
Kolaborasi
1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti
konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan
kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
R : Mungkin membantu dalam memberikan
dukungan tambahan selama periode
perubahan ini; mengidentifikasi mode –
model peran.
PREEKLAMPSIA
A. Pengertian Preeklampsia
Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli :
1. Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan ( Manuaba, 1998 ).
2. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
3. Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer, 2000)
4. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema,
dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ).
B. Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia
Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya frekuensi
pada primigravida, kehamilan ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
• Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
• Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
• Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
Faktor Predisposisi Preeklamsia
• Molahidatidosa
• Diabetes melitus
• Kehamilan ganda
• Hidropfetalis
• Obesitas
• Umur yang lebih dari 35 tahun
Klasifikasi Preeklampsia
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :
Preeklampsia Ringan :
• Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau
kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara
pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam,
sebaiknya 6 jam.
• Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
• Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter
atau midstream.
Preeklampsia Berat
• Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
• Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
• Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
• Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
• Terdapat edema paru dan sianosis.
C. Patofisiologi Preeklamsia
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan
hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero
plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia.
Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi
arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating
pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain.
Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta
sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
D. Manifestasi Klinik Preeklampsia
· Pertambahan berat badan yang berlebihan
· Edema
· Hipertensi
· Proteinuria
· Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah
E. Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
· Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil
adalah 12-14 gr% )
· Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
· Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
· Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
· LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
· Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
· Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml )
· Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
· Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
d. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
2. Radiologi
a. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
b. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah.
F. Diagnosis Preeklampsia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
• Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul
proteinuria
• Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus;
penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
• Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
• Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan
laboratorium
G. Pencegahan Preeklampsia
• Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini
mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak
menjadi lebih berat.
• Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor
predisposisi.
• Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga
kenaikan berat badan yang berlebihan.
H. Komplikasi Preeklampsia
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara
lain:
Pada Ibu
• Eklampsia
• Solusio plasenta
• Pendarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah ( DIC )
• Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data yang dikaji pada ibu dengan preeklampsia adalah :
1. Data subyektif :
- Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35 tahun
- Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing, nyeri
epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi
kronik, DM
- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat
kehamilan dengan preeklampsia atau eklampsia sebelumnya
- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan
- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh
karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya
2. Data Obyektif :
- Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
- Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
- Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
- Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM ( jika refleks + )
- Pemeriksaan penunjang ;
• Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6
jam
• Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3
gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine
meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml
• Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
• Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
• USG ; untuk mengetahui keadaan janin
• NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
Masalah Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ
( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )

Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak 1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam
terjadi kejang pada ibu 2. Catat tingkat kesadaran pasien
Kriteria Hasil : 3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia
- Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4- ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan
5-6 ) nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan
- Tanda-tanda vital : oliguria )
Tekanan Darah : 100-120/70-80 mmHg 4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala
Suhu : 36-37 C persalinan atau adanya kontraksi uterus
Nadi : 60-80 x/mnt 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam
RR : 16-20 x/mnt pemberian anti hipertensi dan SM
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada
plasenta

Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak 1. Monitor DJJ sesuai indikasi
terjadi foetal distress pada janin 2. Kaji tentang pertumbuhan janin
Kriteria Hasil : 3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio
- DJJ ( + ) : 12-12-12 plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim
- Hasil NST : tegang, aktifitas janin turun )
- Hasil USG ; 4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
5. Kolaborasi dengan medis dalam
pemeriksaan USG dan NST
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan
lahir

Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu 1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
mengerti penyebab nyeri dan dapat 2. Jelaskan penyebab nyerinya
mengantisipasi rasa nyerinya 3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan
Kriteria Hasil : nafas dalam bila HIS timbul
- Ibu mengerti penyebab nyerinya 4. Bantu ibu dengan mengusap/massage pada
- Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya bagian yang nyeri
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap
proses persalinan

Tujuan Rasional
Setelah dilakukan tindakan perawatan 1. Kaji tingkat kecemasan ibu
kecemasan ibu berkurang atau hilang 3. Jelaskan mekanisme proses persalinan
Kriteria Hasil : 2. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu
- Ibu tampak tenang yang efektif
- Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan 3. Beri support system pada ibu
- Ibu dapat menerima kondisi yang dialami
sekarang
ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III
1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang
tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada
trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya.
Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya
kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat
melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian
pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea,
peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita
pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil
menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti
bentuk semula, lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-
kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32
minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan
36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus. Bila
pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25
cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40
minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus.
Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam
rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan
(tanda Chadwicks).Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan
ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12
minggu ke atas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
kolostrum.
4. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan
darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi.
Vena tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena
(venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat
tekanan mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena
tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
5. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci),
kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6. Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat
menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas,
morning sickness, dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai
turun ke pintu atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh.Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urin pun makin bertambah.
4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan
yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan
mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan
semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina (Saifuddin, 2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi
kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-
hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
(Wiknjosastro, 2002).
8. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah
11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi (Saifuddin, 2002).
Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga
Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu
akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk
menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama
ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang
apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan
tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir
dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau
menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai
takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan
bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semuawanita dapat
mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap
mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari
pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita.
Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru
yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas
agar calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk
persiapanmelahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala
kebutuhanbayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya
tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang melahirkan sampai nanti
setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul,
menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan
meningkat.Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson,
Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).
Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:
 Rasa tidak nyaman kembali timbul
 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
 Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
 Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidaknormal
 Semakin ingin menyudahi kehamilannya
 Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
 Merasa kehilangan perhatian
 Tidak sabaran dan resah
 Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
 Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
 Libido menurun
ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III
A.Pengkajian
1)Sitem Reproduksi
a)Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya
kontraksibroxonhis.
b)Cervik:Mengeluarkan mucus
c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
d)Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah
2)Sistem cardiovaskuler
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah
meningkat 30-50%.
3)Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4)Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin
meningkat.
5)Sistem Muskulus kletal: lordosis
6)Sistem integument
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku cepat
patah dan mudah tumbuh.
7)Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster menurun,
intestinal, mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.
8)Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroidmeningkat.BMR
meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9)Pengkajian Janin
a)Pembukaan leopod
b)Pergerakan janin
c)Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)
B.Diagnosa keperawatan
1)Gangguan rasa Nyman
2)Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3)kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya
informasi
4)Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5)perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6)perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan(pembesaran abdomen)
C.Intervensi
1)anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2)kurangi minum susu imblance Ca
3)rubah/ganti posisi
4)hindari duduk terlalu lama sering mandi
5)gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir
menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama
berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40
minggu. Wanita mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama.
Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh
seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu
bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil
bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi. Trimester pertama
dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.Beberapa wanita mungkin merasa
lelah dan emosional.Lainmungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada
kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas
sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering makan, makanan
kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan
berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan
adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap
kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius
Diposkan oleh Upie Aboe 19.55
http://upieaboe.blogspot.co.id/2013/12/makalah-askep-ibu-hamil-normal.html

You might also like