You are on page 1of 4

PENGERTIAN

Gangguan somatisasi merupakan gejala fisik yang beragam,berulang dan sering


berganti-ganti setidaknya dalam waktu 2 tahun dengan tidak adanya dasar organik
yang ditunjukkan.kebanyakan pasien mempunyai sejarah panjang dan rumit mengenai
kontak baik dengan dokter umum maupun spesialis dan mungkin telah menjalani
berbagai pemeriksaan atau tindakan eksploratif yang tidak ada hasilnya. Gejalanya bisa
dikirim ke setiap bagian atau sistem tubuh.perjalanan penyakitnya kronis dan
berfluktuasi serta sering berhubungan dengan terganggunya perilaku sosial,
interpersonal, dan keluarga yang berlangsung lama.
Gangguan somatisasi merupakan suatu bentuk gangguan somatofrom yang
disebabkan oleh kecemasan dan memanifestasikan terhadap dirinya dalam
ketidaknyamanan fisik, Di mana orang lain tidak bisa memahami apa yang terjadi atau
yang sedang dialami tersebut, kecuali orang tersebut mengeluhkan akan munculnya
gangguan yang dialaminya tersebut. somatisasi juga merupakan bentuk penyakit yang
ditandai dengan satu atau lebih gangguan fisik yang tidak memiliki dasar dan penyebab
medis yang jelas

GEJALA
Gangguan somatisasi adalah keluhan fisik di berbagai bagian tubuh yang disebabkan
oleh stres atau beban mental yang berat. Tidak semua orang yang mengalami
Gangguan Gejala Somatik yang menyusahkan memenuhi kriteria Gangguan Gejala
Somatik (SSD). Gejala somatik ini harus disertai dengan tingkat kecemasan yang tinggi
mengenai gejala atau kesehatan secara umum, atau mencurahkan banyak waktu dan
energi untuk gejala atau kesehatan ini, atau harus memiliki pemikiran dan kekhawatiran
yang berlebihan mengenai gejala ini. Orang yang mengalami gejala gangguan
somatisasi biasanya akan lebih emosional terhadap keluhannya. Keluhan yang bisa
dirasakan mulai dari
 Sakit kepala
 Kembung
 Wajah memerah atau ‘flushing’
 Sakit punggung
 Sakit sendi
 Nyeri perut
 Masalah seksual
 Mual
 Kelelahan
 Hingga masalah seputar mensturasi

PENYEBAB

Gangguan somatisasi dapat disebabkan sebagian oleh faktor genetik dengan


ditemukannya hubungan antara gejala somatik dan mutasi pada gen yang berkaitan
dengan metabolisme serotonin dan aksis hipotalamik-pituitari-adrenal. kekerasan
seksual masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan ini,tumbuh
pada lingkungan yang lebih mengenal keluhan fisik dibandingkan keluhan psikologis
juga mungkin berperan pada munculnya gangguan somatisasi. gejala seringkali
memiliki onset atau keburukan setelah timbulnya stresor. hal ini mungkin disebabkan
oleh kondisi emosional yang mempengaruhi cara nyeri dan sensasi tubuh lainnya di
persepsikan

DIAGNOSIS

Dalam buku PPDGJ-III DAN DSM 5

Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :

 adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat


dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya
2 tahun
 tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak
ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya
 terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan
dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari perilakunya
PENANGANAN
Pengelolaan gangguan gejala somatik membutuhkan pendekatan kompleks dan terarah
yang disesuaikan dengan masing-masing pasien. untuk memilih rencana perawatan
yang tepat, layanan perawatan medis harus mengingat faktor psikologis, sosial, dan
budaya yang mempengaruhi gejala somatik. Perawatan umum untuk layanan
perawatan medis termasuk :
 menjadwalkan kunjungan berkala singkat untuk menghindari kebutuhan akan
gejala untuk membuat Janji temu
 membangun aliansi terapeutik yang kolaboratif dengan pasien
 mengakui dan melegitimasi gejala setelah pasien dievaluasi untuk penyakit
medis dan psikiatri lainnya
 membatasi pengujian diagnostik
 meyakinkan pasien bahwa penyakit medis yang serius telah disingkirkan
 mendidik pasien tentang mengatasi gejala fisik
 menetapkan tujuan pengobatan perbaikan fungsional daripada penyembuhan
 dan secara tepat merujuk pasien ke sub spesialis dan profesional kesehatan

Pengobatan gangguan gejala somatik harus Kompleks, spesifik, terarah dan mencakup
pengenalan mengenai tekanan yang dialami oleh pasien, penjelasan kecenderungan
pikiran amplifikasi somatik pada beberapa individu, jaminan bahwa akan ada
pengamatan medis yang cermat dan tindak lanjut dari gejala, stres pelatihan
manajemen dan relaksasi termasuk pelatihan mindfulness, terapi aktivitas atau
latihan,dan terapi perilaku kognitif. anti depresan,hipnotik dan ansiolitik dapat digunakan
dengan bijaksana saat gejala target muncul.duloxetine sangat berguna pada pasien
dengan gejala rasa sakit atau nyeri yang menonjol, dan Mirtazapine mungkin berguna
pada pasien yang memiliki gejala insomnia dan depresi. dalam pengaturan ini obat-
obatan harus digunakan dengan sangat hati-hati karena kemungkinan gejala target
dapat dibesar-besarkan dan obat-obatan dapat memperkuatnya secara psikogologis
DAFTAR PUSTAKA

Apriliyani, R. (2023). PSIKOLOGI ABNORMAL. (W. N. Salsabila Syafna Aulia, Ed.)


Global Eksekutif Teknologi.
Bastaman, T. D., Amir, N., Idris, I. K., & Wiguna, T. (2004). Leksikon Istilah Kesehatan
Jiwa dan Psikiatri.

Marwick, K. F., & Birrell, S. (2018). Crash course psychiatry. Elsevier Health Sciences.

Gangguan gejala somatik (SSD) - Apa itu? Definisi dan informasi. (n.d.). Online Expat
Counseling for Individuals and Couples. https://barendspsychology.com/id/gangguan-
gejala-somatik/

Gangguan Somatoform, Sakit Karena Stres. (2017, December 3). Alodokter.


https://www.alodokter.com/gangguan-somatoform-sakit-karena-stres

Dr.Rusdi Maslim, d. M. (2019). BUKU SAKU DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA RUJUKAN RINGKAS
DARI PPDGJ-III DSM-5 ICD-11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya,Jakarta
Kompleks RS Atma Jaya, Gedung Damian, Lantai V-506 Jalan Pluit Raya 2, Jakarta 14440.

You might also like