Professional Documents
Culture Documents
Makalah Idhofah
Makalah Idhofah
Idhofah
Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Bahasa Arab
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih ke hadirat Allah SWT.
Karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini
sehinga dapat hadir di hadapan pembaca sekalian.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW Beserta keluarga dan
para Sahabatnya sekalian, yang dengan penuh kesetiaan dan telah mengorbankan jiwa raga
maupun hartanya demi tegaknya syiar Islam yang pengaruh dan manfaatnya masih dapat kita
rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah yang berada di hadapan kita pembaca ini membahas tentang “Idhofah”. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.
Kepada para pembaca yang membahasa makalah ini kami sampaikan terima kasih. Saran
dan keritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi
bertambahnya wawasan kami sebagai Mahasiswa.
Akhinya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Amin ya Rabbal aalamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR….…………………………………………………………….I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH………….….................………..……………..1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI AL-IDHAFAH.........................................................................................2
B. PEMBAGIAN AL-IDHAFAH..................................................................................3
C. HUKUM-HUKUM AL-IDHAFAH..........................................................................5
D. CARA MENYUSUN IDHAFAH.............................................................................7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan antara hukum Islam dengan pengetahuan bahasa Arab merupakan sesuatu
yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Alasannya sangat jelas, karena sumber pokok dari
hukum Islam itu adalah Al-Qur’an dan Hadits yang memakai atau menggunakan bahasa Arab
standar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an dan setiap orang muslim yang bermaksud
menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus
mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu al-Qur’an dan Hadist. Jadi untuk memahami isi
kandungan al-Qur’an maupun al-Hadist secara baik, sebagai umat islam harus mampu pula
memahami kandungan-kandungan yang terdapat dalam ayat maupun hadist yang sedang
dibacanya, baik struktur kalimatnya, bentuk kalimat, kosa katanya dan lain-lain.
Dalam bahasa arab sering pula kita jumpai kalimat sempurna dan kalimat tidak sempurn,
misalnya kalimat yang didahului oleh isim dan berada diawal kalimat yang biasa disebut
Mubtada dan bagian yang melengkapinya disebut Khabar. Mubtada dan khabar sering juga
disebut dasar-dasar kalimat susunan jumlah ismiyah dan keduanya merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Dalam pelajaran bahasa indonesia, jika Mubtada sebagai subjek,
maka khabar sebagai predikat yang menjadi pelengkap kalimat sebelumnya. Tanpa khabar
maka tidak akan menjadi kalimat yang sempurna.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi Al-Idhafah?
2. Apa Pembagian Al-Idhafah?
3. Apa Hukum-Hukum Al-Idhafah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Idhafah
A. DEFINISI AL-IDHAFAH
َ ِ ) اِاْلadalah penyandaran suatu isim (kata benda) kepada isim lain
Al-Idhafah ( ُضافَة
sehingga menjadi satu kesatuan dan menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.Pengertian Al-
Idhafah menurut Mushtafa al Ghulamy. Akhmad Munawari dalam bukunya “Belajar Cepat Tata
Bahasa Arab” menjelaskan, Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah kepada kalimah lain
sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik. selain itu, al-Ustadz Aunur Rofiq Ibn
Ghufran juga menjelaskan dalam bukunya “Ringkasan Kaidah-kaidah Bahasa Arab”, bahwa
idhofah adalah isim jer karena disambung dengan isim sebelumnya. Isim yang disambung
dinamai “K“المضاف, di-i’rabi sesuai dengan letaknya dalam jumlah (kalimat), bisa rafa’, nashab,
dan jer.1
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa idhofah adalah suatu kalimat
isim yang dibaca jer ( )المضاف اليهkarena disambung atau disandarkan dengan kalimat isim
sebelumnya (K )المضاف, sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik. Jadi di dalam
idhofah itu terdapat suatu susunan yaitu susunan mudhaf .
وهي نسبة تقييْديّة بين اسمين توجب الج ّر لثانيهما ابدًاAl-Idhafah merupakan suatu hubungan
yang membatasi diantara dua kalimah isim, yang mewajibkan membaca jer pada isim yang kedua
selamanya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa al-idhofah tersusun dari dua kalimah
isim, yaitu :2
َ ) اَ ْل ُم
1. Mudhof ( ُضاف
Mudhof adalah isim (kata benda) yang hendak disandarkan kepada kata lain yang terlepas dari
1
Darsono, dkk. 2009. Fasih Berbahasa Arab 3. Tiga Serangkai : Solo
2
Ibid
2
b) Meskipun mudhaf berupa isim nakirah tetapi ia tidak boleh berharakat tanwin.
c) Kedudukannya dibaca mar'fu' (rofa') yang salah satu cirinya berharakat dhommah.
َ )ِٕالَ ْي ِه اَ ْل ُم
2. Mudhof Ilaih ( ُضاف
Mudhof Ilaih adalah kata yang disandari oleh kata lain yang selalu dihukumi jaer, walaupun tidak
ِ القَب
3. Bermakna ( فِيdi dalam) Contoh: ْر َُع َذاب (Azab Kubur) Maknanya adalah, ٌَع َذاب
فِي القَب ِْر (Azab di dalam kubur).
B. PEMBAGIAN AL-IDHAFAH
Al-idhafah dibagi menjadi dua bagian yaitu:3
Sifat musyabbihat yang di idhofahkan pada fa’ilnya. Contoh: ( هذا الرجل طالب علمini laki-
3
Mustafa, Syekh Algulainy. Jami’ Durus Al-Arabiyyah.Juz. 2; Lebanon: Matba’ah. 1974 M.
3
laki pencari ilmu) lafadz علمmenjadi maf’ul bih secara makna, jadi dibaca jar tetapi mahal
nashob.
Idhofah ini bertujuan meringankan kalam dengan cara membuang tanwin isim mufrod atau
nun dari isim tatsniyah dan jama’ mudzakar. Dan status mudhof tetap nakiroh walaupun
mudhof berupa isim ma’rifat dengan bukti mudhof dalam idhofah ini bisa mensifati isim
nakiroh. Dalam idhofah lafazziyah, penambahan alif lam pada mudhof dibolehkan, karena
َ
salim. Contoh: ز ْي ٍد ْ ْال ُم َعلِّ ُموOrang-orang (banyak) yang mengajari zaid, ْال ُم َعلِّما َ َز ْي ٍدDua
orang yang mengajari zaid.
ma’mulnya (lafadz yang di amali isim sifat) contoh: ( مفتاح الدارkunci rumah). Atau
berupa isim sifat yang tidak di idhafahkan pada ma’mulnya contoh: ( كاتب القاضىjurutulis
penghulu), sebab mudhof ilaih dalam contoh tersebut dibaca jar, baik secara lafadz atau
secara makna.
Idhofah ma’nawiyah berfaedah mema’rifatkan mudhof apabila mudhof ilaih berupa isim
ma’rifat, dan berfaedah mentakhsis (mempersempit arti mudhof) apabila mudhof ilaih
berupa isim nakiroh. Contoh: ( هذا كتاب رجلini kitab kepunyaan seorang laki-laki).
4
C. HUKUM-HUKUM AL-IDHAFAH
Hukum-hukum Al-Idhafah dalam bahasa arab antara lain:4
1. Mudhof wajib terlepas dari tanwin jika berupa mufrod dan nun jika berupa isim tatsniyah
atau jamak mudzakkar salim. Contoh:
َ َْث أ
mengatakan س ٍد ُ لَي. sebab keduanya berartikan sama yaitu macam.
4
Thib Raya, Ahmad, Mulia, Musdah. Pangkal Penguasaan Bahasa Arab. Cet. III; Jaakarta:
Paradotama Wiragemilang, 1999.
5
5. Tidak boleh mengidhofahkan maushuf pada sifatnya, maka tidak boleh mengatakan جاء
ض ٍل
ِ َر ُج ُل فا. Adapun yang dimaksud Isim yang dijarkan karena mengikut pada lafadz-
lafadz yang dijarkan adalah setiap isim yang menjadi na’at, ‘athof, taukid dan badal. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada bab marfu’atul asma’ tentang tawabi’ (isim-isim yang
mengikuti pada lafadz sebelumnya). Contoh:
1. Makna المية: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar المberfaidah kepemilikan/
kepunyaan ( )ملكatau kekhususan ()اختصاص. Contoh: ( هذا حصان احمدini kuda jantan
2. Makna بيانية: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “ ”منdengan ciri-ciri
bahwa mudhof ilaih berupa jenis/ bagian dari mudhof. Contoh: ( ذاك سوار ذهبitu gelang
3. Makna ظرفية: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “”فى, dengan ciri-ciri
bahwa mudhof ilaih sebagai dzorof (wadah atau tempat) bagi mudhof, dan mudhof ilaih
malam hari itu mendatangkan penyakit) اى سهر فى الليلyakni tidak tidur pada waktu
malam itu mendatangkan penyakit.
4. Makna تشبيهية: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “ ” كاف تشبيهيةdengan
ciri-ciri memudhofkan musyabbah bih (lafadz yang diserupai) terhadap musyabbah
(diserupakan dengannya). Contoh: ( انتثر لؤلؤ الدمع على ورد الخدودairmata laksana
intan telah menetes, pada pipi laksana kembang mawar) yakni airmata yang disamakan
dengan intan, telah menetes pada pipi yang disamakan dengan mawar.
6
D. CARA MENYUSUN IDHAFAH
Cara menyusun idhofah ada 3:5
1. Mudhof tidak boleh ditanwin.
Contoh:
ٌ = َحقِ ْيبِةmudhof
= ُم َح َّم ٌدmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah: ( َحقِ ْيبَةُ ُم َح َّم ٍدTas Muhammad)
= َج َّوا ٌلmudhof
= ُم َح َّم ٌدmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah: ح َّم ٍد
َ ( َج َّوا ُل ُمHandphone Muhammad)
2. Membuang nun mutsanna atau jama’ pada mudhof.
Contoh:
انِ َ = ِكتَابmudhof
= ُم َح َّم ٌدmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah: ( ِكتَابَا ُم َح َّم ٍدKitab Muhammad)
َ = ُم َد ِّرسُوْ نmudhof
= َم ْعهَ ٌدmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah: َم ْعهَ ٍد ْ( ُم َد ِّرسُوPara pengajar ma’had)
3. Membuang alif lam dari mudhof.
Contoh:
= ال َّرسُوْ ُلmudhof
ُ = هللاmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah: هللا
ِ ( َرسُوْ ُلRasulullah)
ُ = البَابmudhof
= ْال َم ْس ِج ُدmudhof ilahi
Susunan idhofahnya adalah: ِ ( بَابُ ْال َمسPintu Masjid)
ْج ِد
5
Darsono, dkk. 2009. Fasih Berbahasa Arab 3. Tiga Serangkai : Solo
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu Kami
membutuhkan saran yang membangun agar senantiasa menjadi lebih baik dan lebih berkembang
dalam menyusun sebuah makalah.
8
DAFTAR PUSTAKA