di sini Sikap adalah salah satu istilah dapat digambarkan sebagai suatu bidang objek psikologi yang berhubungan yang pada akhirnya akan dengan mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Istilah perasaan atau emosi dan sikap kemudian dalam bahasa Inggris disebut memungkinkan munculnya reaksi attitude. atau Attitude adalah suatu cara bereaksi respons atau kecenderungan terhadap suatu perangsang. Suatu untuk berbuat. kecenderungan untuk bereaksi Dalam beberapa hal, sikap adalah terhadap suatu perangsang atau penentu situasi yang dihadapi. Menurut yang paling penting dalam tingkah kamus bahasa Indonesia oleh laku W.J.S. Poerwodarminto manusia. Sebagai reaksi maka pengertian sikap adalah sikap selalu perbuatan yang didasari oleh berhubungan dengan dua keyakinan berdasarkan norma- alternatif yaitu norma yang ada di masyarakat senang (like) dan tidak senang dan biasanya norma agama. (dislike) untuk Namun demikian perbuatan yang melaksanakan atau menjauhinya. akan dilakukan manusia biasanya Dengan tergantung apa permasalahannya demikian pengetahuan tentang serta benar-benar berdasarkan sesuatu keyakinan atau adalah awal yang mempengaruhi kepercayaannya masing-masing. suatu sikap Ellis mengemukakan bahwa sikap yang mungkin mengarah kepada melibatkan beberapa suatu pengetahuan tentang sesuatu. perbuatan. Namun aspek yang esensial Sikap juga diartikan sebagai dalam sikap adalah adanya "suatu perasaan atau emosi, konstruk untuk memungkinkan kecenderungan terhadap terlihatnya perbuatan yang suatu aktivitas." Pengertian sikap berhubungan dengan itu sendiri pengetahuan. Dari dapat dipandang dari berbagai pengertian yang dikemukakan unsur yang oleh Ellis, terkait seperti sikap dengan sikap melibatkan pengetahuan kepribadian, sesuatu yang sama mungkin saja motif, tingkah laku, keyakinan dan tidak lain-lain. sama. Namun dapat diambil pengertian Banyak sosiolog dan psikolog yang memberi batasan bahwa sikap memiliki persamaan karakteristik; merupakan sikap kecenderungan individu untuk ialah tingkah laku yang terkait merespon dengan dengan cara yang khusus kesediaan untuk merespon objek terhadap stimulus sosial yang ada dalam lingkungan sosial. yang membawa dan menuju ke Sikap tingkah laku merupakan suatu kecenderungan yang nyata dari seseorang. Hal itu untuk berarti mendekat atau menghindar, suatu tingkah laku dapat posotitif atau diprediksi apabila negatif terhadap berbagai telah diketahui sikapnya. keadaan sosial, Walaupun apakah itu institusi, pribadi, manifestasi sikap itu tidak dapat situasi, ide, dilihat konsep dan sebagainya.1 Gagne langsung tapi sikap dapat menambahkan bahwa sikap ditafsirkan merupakan sebagai tingkah laku yang masih suatu keadaan internal (internal tertutup. state) yang Setiap orang mempunyai sikap mempengaruhi pilihan tidakan yang individu berbeda-beda terhadap sesuatu terhadap beberapa obyek, pribadi, objek. Ini dan disebabkan oleh berbagai faktor peristiwa.2 yang ada Sedangkan menurut Saefudin pada individu masing-masing Azwar, sikap adalah salah satu seperti unsur adanya perbedaan dalam bakat, kepribadian yang harus dimiliki minat, seseorang pengalaman, pengetahuan, untuk menentukan tindakannya intensitas dan perasaan dan juga situasi bertingkah laku terhadap suatu lingkungan. objek Demikian juga sikap seseorang disertai dengan perasaan positif terhadap dan negatif. Kemudian para pakar psikologi seseorang terhadap obyek yang mendisfungsikan sikap adalah dihadapi, suatu bentuk atau dengan kata lain sikap evaluasi atau reaksi perasaan. menyangkut Dan kesiapan individu untuk bereaksi formulasi sikap itu dikaitkan terhadap sebagai afek obyek tertentu berdasarkan positif dan afek negatif yang konsep dikaitkan penilaian positif-negatif. Oleh karena itu, dengan suatu obyek psikologis. sikap merupakan pernyataan Jadi sikap evaluatif, baik itu berhubungan dengan perasaan yang menguntungkan maupun seseorang terhadap obyek bukan tidak tindakan, menguntungkan mengenai obyek, dimana perasaan ada kalanya orang positif dan atau peristiwa. ada kalanya negatif. Ahli lain di bidang psikologi sosial Definisi tersebut melihat sikap dan psikologi kepribadian dari mempunyai sudut pandang evaluasi. Dengan konsep lain tentang sikap, yaitu, demikian, ”sikap sikap adalah suatu sistem merupakan semacam kesiapan evaluasi positif untuk atau negatif, yakni suatu 3
kecenderungan Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka untuk menyetujui atau menolak. Pelajar, 2002) Sikap bereaksi terhadap suatu obyek positif akan terbentuk apabila dengan rangsangan cara-cara tertentu.”4 yang datang pada seseorang Kesiapan dalam definisi ini memberi ditafsirkan sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan. kecenderungan Sebaliknya sikap negatif akan potensial untuk bereaksi apabila timbul, bila individu rangsangan yang datang memberi dihadapkan pada suatu stimulus pengalaman yang tidak atau menyenangkan. rangsangan yang menghendaki Perbedaan sikap berhubungan adanya dengan respon. Jadi, dapat dikatakan derajat kesukaan atau bahwa sikap ketidaksukaan sebagai respon, hal ini didasari menunjukan oleh proses sikap yang sesuai dengan harapan evaluasi dalam diri individu yang orang pada lain, sekalipun tidak sesuai akhirnya akan memberikan dengan isi kesimpulan hatinya disebabkan adanya berupa nilai terhadap stimulus tujuan-tujuan dalam bentuk tertentu yang ingin dicapainya. baik atau buruk - positif atau Sikap baru negatif, memiliki makna apabila ia menyenangkan atau tidak ditampakkan menyenangkan, dalam bentuk perilaku baik lisan suka atau tidak suka yang maupun kemudian perilaku perbuatan. mengkristal atau tidak sebagai Masih banyak lagi definisi sikap potensi yang reaksi terhadap obyek. Dengan lain, sebenarnya agak berlainan, demikian, akan tetapi sikap merupakan aspek perilaku keragaman pengertian tersebut yang disebabkan dinamis, bisa berubah, dibentuk oleh sudut pandang dari penulis atau yang dipengaruhi. Kondisi lingkungan berbeda. Namun demikian, jika dan situasi dicermati disuatu saat dan disuatu tempat hampir semua batasan sikap tidak memiliki disangsikan berpengaruh kesamaan padang, bahwa sikap terhadap merupakan pernyataan sikap seseorang. suatu keadaan internal atau Dalam keadaan yang keadaan terancam masih ada dalam dari manusia. keselamatannya secara Keadaan langsung atau tidak langsung internal tersebut berupa seseorang keyakinan yang akan cenderung menyatakan diperoleh dari proses akomodasi sikap yang dan dapat menyelamatkan dirinya asimilasi pengetahuan yang walaupun mereka tidak sesuai dengan hati dapatkan, sebagaimana pendapat nuraninya. Piaget’s Kadang-kadang seseorang tentang proses perkembangan kognitif dan Ballacy, 1963, Howard dan manusia. Kendler Berdasarkan beberapa literatur di 1974, Gerungan, 2000). Komponen atas, dan pendapat para ahli kognitif maka dapat merupakan aspek sikap yang disimpulkan bahwa sikap pada berkenaan dasarnya dengan penilaian individu merupakan hasil dari proses terhadap obyek sosialisasi dan atau subyek. Informasi yang interaksi seseorang dengan masuk ke lingkungannya, dalam otak manusia, melalui yang merupakan perwujudan dari proses pikiran, analisis, sintesis, dan evaluasi perasaan seseorang serta akan penilaian menghasilkan nilai baru yang terhadap obyek, yang didasarkan akan pada diakomodasi atau diasimilasikan pengetahuan, pemahaman, dengan pendapat dan pengetahuan yang telah ada di keyakinan dan gagasan-gagasan dalam otak terhadap manusia. Nilai - nilai baru yang suatu obyek sehingga diyakini menghasilkan suatu benar, baik, indah, dan kecenderungan untuk bertindak sebagainya, pada pada suatu akhirnya akan mempengaruhi obyek. Dengan demikian sikap emosi atau adalah komponen afektif dari sikap kecenderungan individu individu. Oleh menanggapi secara karena itu, komponen afektif positif atau negatif terhadap dapat obyek sikap dikatakan sebagai perasaan ditinjau dari dimensi kognisi, (emosi) afeksi dan individu terhadap obyek atau konasi. subyek, yang a. Komponen Sikap sejalan dengan hasil penilaiannya. Secara umum, dalam berbagai Sedang referensi, sikap memiliki 3 komponen kecenderungan komponen yakni: bertindak kognitif, afektif, dan berkenaan dengan keinginan kecenderungan individu untuk tindakan (Morgan dan King, 1975; melakukan perbuatan sesuai Krech dengan Seandainya sikap tidak konsisten keyakinan dan keinginannya. dengan Sikap perilaku, mungkin ada faktor dari seseorang terhadap suatu objek luar diri atau subjek manusia yang membuat sikap dan dapat positif atau negatif. perilaku Manifestasikan tidak konsisten. Faktor tersebut sikap terlihat dari tanggapan adalah seseorang sistem nilai eksternal yang berada apakah ia menerima atau di menolak, setuju masyarakat, diantaranya norma, atau tidak setuju terhadap objek politik, atau budaya, dan sebagainya. subjek. Menurut Gerungan5 sikap dapat Komponen sikap berkaitan satu pula dengan yang lainnya. Komponen diklasifikasikan menjadi sikap kognitif, individu dan afektif, dan kecenderungan sikap sosial. Sikap sosial bertindak dinyatakan oleh menumbuhkan sikap individu. Dari cara-cara kegiatan yang sama dan 5 manapun Gerungan WA., Psikologi Sosial (Bandung: kita memulai dalam analisis Refika sikap, ketiga Aditama, 2000) komponen tersebut tetap dalam berulang-ulang terhadap obyek ikatan satu sosial, dan sistem. Sikap individu sangat erat biasanya dinyatakan oleh kaitannya sekelompok orang dengan perilaku mereka. Jika atau masyarakat. Sedang sikap faktor sikap individu, telah mempengaruhi ataupun adalah sikap yang dimiliki dan menumbuhkan sikap seseorang, dinyatakan maka oleh seseorang. Sikap seseorang antara sikap dan perilaku adalah pada konsisten, akhirnya dapat membentuk sikap sebagaimana yang dikemukan sosial, oleh Krech manakala ada seragaman sikap dan Ballacy, Morgan King, dan terhadap Howard. suatu obyek. Dalam konteks Sikap seseorang memang pemahasan ini, seharusnya konsisten dengan sikap yang dimaksud adalah sikap perilaku. individual, mengingat pendidikan yang sikap secara dihabahas dalam kajian ini cermat. Dari sifat ini dapat menyangkut diketahui bahwa proses pendidikan secara sikap dapat ditumbungkan dan individual, dikembangkan, melalui proses mengingat keinginan, kebutuhan, pembelajaran siswa yang sesuai kemampuan, motivasi, sasaran dengan didik sangat motivasi, dan keinginan mereka. beragam. Demikian Sejalan dengan pengertian sikap juga, sikap harus diarahkan pada yang dijelaskan di atas, dapat suatu dipahami obyek tertentu, sehingga bahwa: 1) sikap ditumbuhkan dan memudahkan dipelajari mengarahkan belajar siswa pada sepanjang perkembangan orang sasaran yang belajar yang sesuai dengan minat bersangkutan dalam dan keterkaitannya dengan keinginannya. obyek tertentu, 2) sikap merupakan hasil b. Karakteristik Sikap belajar manusia, sehingga sikap Selain mempunyai komponen, dapat sikap ditumbuhkan dan dikembangkan juga mempunyai beberapa melalui karakteriatik yaitu proses belajar, 3) sikap selalu sikap mempunyai arah, intensitas, berhubungan keluasan, dengan obyek, sehingga tidak konsisten, dan spontanitas. Arah berdiri disini sendiri, 4) sikap dapat maksudnya arah positif atau berhubungan dengan negati; satu obyek, tetapi dapat pula intensitas maksudnya kekuatan berhubungan sikap itu dengan sederet obyek sejenis, 5) sendiri, dimana setiap orang sikap belum tentu memiliki hubungan dengan aspek mempunyai kekuatan sikap yang motivasi sama. Dua dan perasaan atau emosi.6 orang yang sama-sama Mengetahui mempunyai sikap karakter sikap semacam ini positif terhadap sesuatu, tidak sangat penting menutup manakala kita akan membahas kemungkinan adanya perbedaan kekuatan hasil belajar, maka kunci utama sikapnya, yang satu positif tetapi belajar sikap yang satu terletak pada proses kognisi lagi lebih positif. Keluasan sikap dalam belajar meliputi siswa. Menurut Bloom, serendah cakupan aspek obyek sikap yang apapun disetujui tingkatan proses kognisi siswa atau tidak disetujui oleh dapat seseorang. mempengaruhi sikap.7 Namun Sedangkan konsistensi adalah demikian, kesesuaian tingkatan kognisi yang rendah anatara pernyataan sikap dengan mungkin saja responnya, atau tidak adanya dapat mempengaruhi sikap, tetapi kebimbangan sangat dalam bersikap. Karakteristik lemah pengaruhnya dan sikap sikap terakhir cenderung adalah spontanitas yaitu sejauh labil. Proses kognisi yang dapat mana menumbuhkan dan kesiapan subyek untuk mengembangkan sikap mengatakan secara signifikan, sejalan dengan sikapnya secara spontan. Suatu taksonomi sikap dapat kognisi Bloom, adalah pada taraf dikatakan mempunyai spontanitas analisis, yang sintesis, dan evaluasi. Pada taraf tinggi, apabila sikap dinyatakan inilah tanpa perlu memungkinkan sasaran didik pengungkapan atau desakan agar memperoleh subyek nilai-nilai kehidupan yang dapat menyatakan sikapnya. menumbuhkan keyakinan yang merupakan kunci utama untuk menumbuhkan c. Cara Menumbuhkan dan dan Mengembangkan Sikap mengembangkan sikap. Melalui Sikap dapat ditumbuhkan dan proses dikembangkan melalui proses akomodasi dan asimilasi belajar. Dalam pengetahuan, proses belajar tidak terlepas dari pengalaman, dan nilai ke dalam proses otak komunikasi dimana terjadi proses sasaran didik, seperti pendapat tranfer Pieget, pada pengetahuan dan nilai. Jika sikap gilirannya akan menjadi referensi merupakan dalam Sikap dapat tumbuh selama menanggapi obyek atau subyek di manusia lingkungannya. hidup. Sepanjang hidupnya, Tidak semua informasi dapat manusia belajar mempengaruhi sikap. Informasi tidak pernah berhenti. Proses yang dapat akomodasi mempengaruhi sikap sangat dan asimilasi pengetahuan, dan tergantung pengalaman, berlangsung pada isi, sumber, dan media sepanjang hidup informasi yang manusia. Dalam proses yang bersangkutan. Dilihat dari segi isi panjang inilah informasi, nilai-nilai hidup didapatkan oleh bahwa informasi yang manusia, menumbuhkan dan yang kemungkinan besar akan mengembangkan sikap adalah dapat berisi pesan menumbuhkan sikap mereka yang bersifat persuasif. Dalam terhadap pengertian, subyek atau obyek. Periode kritis pesan yang disampaikan dalam penumbuhan seseorang terjadi proses pada usia 12 komunikasi haruslah memiliki tahun sampai 30 tahun. Jika kemampuan pendapat Sear untuk mempengaruhi keyakinan ini dianut, maka penumbuhan sasaran sikap yang didik, meskipun sebenarnya paling tepat ketika usia Sekolah keyakinan Lanjutan tersebut akan didapat siswa Tingkat Pertama (SLTP), sampai sendiri melalui dengan proses belajar. Seperti di atas Perguruan Tinggi (PT), setelah itu telah sikap akan disebutkan, bahwa untuk dapat tumbuh melalui belajar dan memberikan pengalaman pesan yang persuasif kepada pribadi masing-masing. Perlu sasaran didik dipahami, haruslah dibawa pada obyek bahwa dalam hidup belajar lebih telaah melalui banyak proses penganalisaan, ditentukan oleh diri sendiri dari pensintesisan, serta pada di penilaian, yang dilakukan sasaran bangku sekolah. Namun demikian, didik sudah untuk memperoleh keyakinan. menjadi kewajiban bagi sekolah untuk menumbuhkan sikap dasar yang bermanfaat bagi hidup sasaran didik. Selanjutnya, di luar bangku sekolah, sikap akan dikembangkan sendiri oleh yang bersangkutan. Lebih lanjut Sear mengatakan, bahwa setelah usia 30 tahun sikap relatif permanen sehingga sulit berubah. Dari sini terlihat betapa pentingnya peletakan sikap dasar di sekolah, mengingat bahwa usia pembentukan sikap dasar ketika siswa ada pada SLTP sampai dengan Perguruan Tinggi.