You are on page 1of 13

MAKALAH

STUDI AL-QUR’AN

MAKKIYAH & MADANIYAH

DISUSUN OLEH:

M RAFLI HIDAYAT (12120515032)

DOSEN PENGAMPU:

H. HENRIZAL HADI, LC., M.A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya
makalah ini.

Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak H.


HENRIZAL HADI, Lc., M.A. selaku dosen pengampu yang telah memberikan
kami kesempatan untuk membahas Makalah yang berjudul MAKKIYAH &
MADANIYAH. Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk
memperkaya ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah studi al quran

saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-
pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Selasa , 19 september 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................. ..................................... .......1

C. Tujuan ................................................................ ..................................... ....... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................ ..................................... ....... 3

A. PENGERTIAN Makkiyah & Madaniyah ................................ ………..... 3

B. Ruang Lingkup Pembahasan Makkiyah dan madaniyah ................... ....... 4

C. Ciri-Ciri Makkiyah & Madaniyah…………........................……………...5

D. Faedah Mempelajari Makkiyah & Madaniyah......….....………………….7

BAB III PENUTUP ...............................................................................................9

A. KESIMPULAN .................................................. ....................................... ......9

DAFTAR PUSTAKA ............................................. ..................................... ......10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan dan dinamika turunnya wahyu terdapat


berbagai istilah-istilah yang muncul dalam pengkajian atau studi Al-
Qur'an. Salah satunya ialah istilah Makki dan Madani yang tak lain juga
disebut dengan Makkiyah dan Madaniyah. Kedua kata tersebut di ambil
dari dua nama kota besar di Jazirah Arab yaitu kota Makkah dan kota
Madinah. Kata Makki dan Madani atau yang biasa disebut dengan
Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah satu dari penjelasan jenis
ayat-ayat/surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an.

Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah satu disiplin ilmu Al-Qur'an


yang membahas dua periode penting tentang turunnya ayat atau surah dalam
Al-Qur'an. Dan dalam menetapkan ayat atau surah mana yang termasuk
Makkiyah atau Madaniyah terdapat beberapa teori yang telah dikemukakan
oleh para ulama'. Para ulama' mengemukakan empat prerspektif dalam
mendefinisikan terminologi Makkiyah dan Madaniyah. Keempat perspektif itu
adalah masa turun (zaman an-nuzul), tempat turun (makan an-nuzul), objek
pembicaraan (mukhatab) dan tema pembicaraan (maudu')

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Makkiyah dan Madaniyah
2. Ruang Lingkup Pembahasan Makkiyah dan Madaniyyah
3. Ciri-Ciri Makkiyyah dan Madaniyyah
4. Faedah Mempelajari Makkiyah dan Madaniyah

1
3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Makkiyah dan Madaniyah
2. Untuk mengetahui Ruang lingkup Pembahasan Makkiyah dan
Madaniyah
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah
4. Faedah Mempelajari Makkiyah dan Madaniyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAKKIYAH DAN MADANIYAH


Kata al-makki berasal dari mekah dan al-madani berasal dari
Madinnah. Kedua kata ini dimasuki oleh ya nisbah sehingga menjadi
al-makki atau al-makkiyah dan al-madani atau al-madaniyah.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama dalam


memaknai makkiyah dan madaniyah karena terdapat beberapa aspek
yang harus dipahami. Adapun aspek-aspek tersebut antara lain:

1. Dari segi masa turunnya (tartib zamany). Ada yang berkata:


"makky, yang turun sebelum Rasul hijrah ke Madinah walaupun
turunnya bukan di kota Makkah.. Madany yang turun sesudah
hijrah walaupun di Makkah
2. Dari segi tempat turunnya (tahdid makany). Ada yang berkata:
"makky, ialah yang turun di Makkah, walaupun sesudah hijrah.
Dan madany, ialah yang turun di Madinah."
3. Dari segi topik yang dibicarakan (tahwil maudhu-y). Ada yang
berkata: "makky, ialah yang menjadi khitbah (ditujukan) kepada
penduduk Makkah dan madany ialah yang menjadi khitbah
(ditujukan) bagi penduduk Madinah."1

Dari segi orang-orang yang dihadapinya (ta'yin syakhsyi), Itulah


sebabnya, para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi
makkiyyah dan madaniyyah. Perbedaan pendapat tersebut adalah:

1
Herlina, S.Ag. M.Ag. Studi Al-Quran

3
a. Makky ialah yang turun di Mekkah, walaupun sesudah hijrah dan
madany adalah yang diturunkan di madinah.

b. Makky adalah yang menjadi khithab kepada penduduk Mekkah dan


Madany ialah yang menjadi khithab bagi penduduk Madinah.
c. Makky, yang turun sebelum Rasul hijrah ke Madinah walaupun
turunnya bukan di kota Mekkah, Madany yang turun sesudah hijrah
walaupun di Mekkah. agar tidak terjadi kebingungan dalam memaknai
makkiyah dan madaniyah, ada baiknya kita lihat potongan ayat AlQur'an
yaitu surat al-hujurat ayat 13, Allah berfirman:

‫َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثٰى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفواۚ ِإَّن‬
ٌ‫َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ۚ ِإَّن َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبير‬

Artinya: " Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu


dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti." (Q.S. Al-Hujurat: 13).

Ayat ini turun di Mekkah pada hari pembukaan kota Mekkah, namun ayat
ini tergolong ayat madaniyyah karena turunnya setelah hijrah, sedangkan
khithab (objeknya) umum kepada seluruh manusia

B. Ruang Lingkup Pembahasan Makkiyah dan Madaniyyah

Pembahasan tentang makkiyyah dan madaniyyah diklasifikasikan


untuk menetapkan periode hukum. Pembahasan ini merupakan dasar-dasar
umum dari usaha para ulama untuk mempelajari ayat-ayat makkiyyah dan
madaniyyah, sehingga ilmu ini dinamakan ilmu makkiyyah dan
madaniyyah. Melalui ilmu ini, dapat diketahui mana ayat yang turun di
Mekkah, mana yang turun di Madinah dan tempat yang berada di sekitar
dua tempat maupun ayat yang diperdebatkan di antara keduanya. Dari 114
jumlah surat alQur'an, 20 di antaranya adalah madaniyyah, 82 yang

4
lainnya termasuk makkiyyah dan 12 surat masih dipertentangkan. 20 surat
termasuk surat madaniyyah tersebut adalah:

1. Al-Baqarah 2. Ali 'Imran

3. An-Nisa 4. Al-Ma'idah

5. Al-Anfal 6. At-Taubah

7. An-Nur 8. Al-Ahzab

9. Muhammad 10. Al-Fath

11. Al- Hujrat 12. Al-Hadid

13. Al-Mujadilah 14. Al-Hashr

15. Al-Mumtahinah 16. Al-Jumuah

17. Al-Munafiqun 18. Al-Talaq

19. At-Tahrim 20. An-Nasr2

12 surat yang dipertentangkan adalah:

1. Al-Fatihah 2. Al-Rad

3. Al-Rahman 4. Al-Saff

5. Al-Tagabun 6. Al-Mutaffifin

7. Al-Qdr 8. Al-Bayyinah

9. Al-Zalzalah 10. Al-Ikhlas

11. Al-Falaq 12. Al-Nas

C. Ciri-Ciri Makkiyyah dan Madaniyyah


1. Makkiyyah

a. Di dalamnya terdapat ayat sajdah.

b. Ayat-ayatnya dimulai dengan kata kalla c. Dimulai dengan


ungkapan yaa ayyuhan an-naas dan tidak ada ayat yang dimulai
2
Manna' al-Qattan, Ulum Al-Quràn, (Kairo: Maktabah Wahbah, 2004), cet. Ke- XIII Hal.64

5
dengan ungkapan yaa ayyuhan al-ladziina, kecuali dalam surat Al-Hajj
(22), karena di penghujung surat itu terdapat sebuah ayat yang dimulai
dengan ungkapan yaa ayyuha al-ladziina

d. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para Nabi dan umat-umat


terdahulu kecuali Al-Baqarah.

e. Ayat-ayat yang mengandung kisah Adam dan iblis kecuali surat al-
Baqarah.

f. Ayat-ayatnya dimulai dengan huruf-huruf terpotong-potong (huruf


at-tahajji) seperti alif lam mim dan sebagainya, kecuali surat Al-
Baqarah (2) dan Ali 'imran (3)

2. Madaniyyah

a. Setiap surat yang berisi kewajiban atau had (sanksi)

b. Setiap surat yang di dalamnya disebutkan orangorang munafik

c. Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitab

Sedangkan berdasarkan titik tekan tematis, para ulama merumuskan


ciri-ciri spesifik Makkiyah dan Madaniyyah sebagai berikut :

1. Makkiyah

dengan a. Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah,


pembuktian mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari
kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan
kenikmatannya, dan argumentasi terhadap orang musyrik
menggunakan bukti rasional dan ayat kauniyah.

b. Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak


mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan
penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah,
memakan harta anak yatim secara zalim, penguburan hidup-hidup bayi
perempuan dan tradisi buruk lainnya.

6
c. Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai
pelajaran bagi mereka sehingga mengetahui nasib orang yang
mendustakan sebelum mereka dan sebagai hiburan buat Rasulullah
sehingga ia tabaha dalam menghadapi gangguan mereka dan yakin
akan menang.

d. Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan


sekali, pernyataannya singkat, di telinga terasa menembus dan
terdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun
meyakinkandengan diperkuat lafal-lafal sumpah, seperti surat-surat
yang pendek-pendek.

2. Madaniyyah

a. Setiap surat yang menerangkan tentang kewajiban dan sanksi hukum

b. Setiap surat yang di dalamnya terdapat penyebutan orang munafik


selain surat al-'Ankabut.

c. Setiap surat yang di dalamnya terdapat pertentangan ahli kitab."

Ciri-ciri spesifik yang dimiliki Madaniyyah, baik dilihat dari perspektif


analogi ataupun tematis, memperlihatkan langkah-langkah yang
ditempuh islam dalam mensyariatkan peraturan-peraturannya, yaitu
dengan cara periodik hirarkis (tadarruj).

Laporan-laporan sejarah telah membuktikan adanya sistem


sosiokultural yang berbeda antara Mekkah dan Madinah. Mekkah
dihuni komunitas ateis yang keras kepala dengan aksinyayang selalu
menghalangi dakwah Nabi dan para sahabatnya, sedangkan di
Madinah setelah Nabi hijrah ke sana, terdapat tiga komunitas
komunitas muslim yang terdiri atas kelompok Muhajirin dan Anshar,
komunitas munafik, dan komunitas Yahudi. Al-Qur'an menyadari
perbedaan sosiokultural antara keduatempat itu. Oleh karena itu, alur
pembicaraan ayat yang diturunkan bagi penghuni Mekkah sangat
berbeda dengan alur yang diturunkan bagi penduduk Madinah.

D. Faedah Mempelajari Makkiyah dan Madaniyah

7
Al-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih 'Ala Fadhl 'Ulum Al-Quran,
mengandung subjek Makkiyah dan Madaniyyah sebagai ilmu Al-
Quran yang paling utama. Sementara itu, Manna' Al-Qaththan
mencoba lebih jauh lagi dalam mendeskripsikan urgensi mengetahui
Makkiyyah dan Madaniyyah sebagai berikut:

a. Membantu dalam menafsirkan Al-Quran

Pengetahuan tentang para mufasir dalam peristiwa di seputar turunnya


Al-Quran tentu sangat membantu memahami dan menafsirkan ayat-
ayat Al-Quran, kendati pun ada teori yang mengatakan bahwa
keumuman redaksi Ayat yang harus menjadi patokan dan bukan
kekhususan sebab. Dengan mengetahui kronologis Al-Quran pula,
seorang musafir dapat memecahkan makna kontraduktif dalam dua
ayat yang berbeda, yaitu dengan pemecahan konsep NasikhMansukh
yang hanya dapat diketahui melalui kronologi AlQuran,

b. Pedoman bagi langkah-langkah dakwah

Setiap kondisi tentu saja memerlukan ungkapan yang relevan.


Ungkapan dan intonasi berbeda yang digunakan ayat-ayat Makkiyah
dana ayat-ayat Madaniyyah memberikan informasi metodologi bagi
cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang
diserunya. Karena itu, dakwah islam berhasil mengètuk hati dan
menyembuhkan setiap langkah dakwah memiliki objek kajian dan
metode tertentu, seiring dengan perbedaan kondisi sosio-kultural
manusia.periodisasi Makkiyyah dan Madaniyyah telah memberikan
contoh untuk itu.

c. Memberi informasi tentang sirah kenabian

Pentahapan turunya wahyu adalah seiring dengan perjalanan dakwah


Nabi, baik di mekkah atau madinah, mulai diturunkannya wahyu
pertama sampai diturunkannya wahyu terakhir. Al-Qur'an adalah
rujukan otentik bagi perjalanan dakwah Nabi itu. Informasinya sudah
tidak dapat diragukan lagi.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Makkiyah adalah ayat/surat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke


Madinah, sekalipun turunya di luar Mekah Sedangkan Madaniyah adalah surat
atau ayat yang di turunkan sesudah Nabi hijrah, meskipun turunnya di Mekah.
Definisi terakhir inilah yang termasyhur (popular), karena mengandung
pembagian Makkiyah dan Madaniyah secara tepat. Meskipun definisi terakhir
ini di pandang paling sahih, namun secara objektif harus diakui bahwa ketiga
definisi ini mengandung tiga unsur yang sama yaitu masa, lokasi dan sasaran
ayat atau surat yang di turunkan. Para ulama membagi surat-surat al-Qur’an
menjadi dua kelompok, yaitu surat-surat Makkiyah dan Madaniyah. Namun
dari keduanya ada yang murni Makkiyah dan murni Madaniyah serta ada surat
Makkiyah yang sebagian ayatnya Madaniyah, begitu juga sebaliknya ada surat
Madaniyah yang sebagian ayatnya Makkiyah.

Secara umum karakteristik surat-surat Makkiyah lebih menekankan pada


sisi ‘aqidah untuk manusia, karena pada waktu itu penduduk Mekah masih
dalam keadaan jahil dengan maraknya kesyirikan. Sedangkan surat-surat
Madaniyah mempunyai karakteristik lebih menekankan pada sisi mu’amalah
atau masalah syar’iyyah. Beberapa hikmah mengetahui Ilmu Makkiyah dan
Madaniyah yang disebutkan oleh Manna Khalil al-Qaththan, diantaranya
adalah untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan al-Qur`an, meresapi gaya

9
bahasa al-Quran dan memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan
Allah SWT serta mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an.

DAFTAR PUSTAKA

1. Herlina, S.Ag. M.Ag. Studi Al-Quran


2. Manna' al-Qattan, Ulum Al-Quràn, (Kairo: Maktabah Wahbah, 2004), cet. Ke-
XIII,

10

You might also like