You are on page 1of 38

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/372523905

BUKU KEWIRAUSAHAAN BIOLOGI

Book · July 2023

CITATIONS READS

0 224

1 author:

Afkar Afkar
Universitas Almuslim
35 PUBLICATIONS 35 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Afkar Afkar on 22 July 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Salam bpk/i penulis, mohon melakukan Cross Check
terhadap penulisan terutama nama, gelar, institusi, dll.
Apabila ada kesalahan penulisan, agar disampaikan
melalui tabel revisi. Oleh karena setelah tahap revisi ini,
kami akan mengajukan ISBN. Perlu kami sampaikan
bahwa setelah pengajuan ISBN terlebih jika ISBN sudah
terbit tidak dapat dilakuan revisi dikemudian hari.

COVER
BOOK CHAPTER

KEWIRAUSAHAAN BIOLOGI
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa
izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
KEWIRAUSAHAAN BIOLOGI
Andi Nur Veryani, S.Pd., M.Pd
Muliana GH., S.Pd., M.Pd
Afkar, S.Pd., M.Pd
Andi Bida Purnamasari, S.Si., M.Kes.
Dr. Alin Liana, S.Si., M.Sc.
Nova Dwi Pratiwi Sulastri, S.Pd., M.Pd
Halijah, S.Pd., M.Pd
Wiwik Wiji Astuti, S.Pd., M.Pd.
Andi Taskirah, S.Pd., M.Kes
Aliyah Fahmi S.Si., M.Si
Dr. Andi Nur Samsi, S.Si., M.Si.
Rusmidin, S.Si., M.Si.
Nur Amaliah Akhmad, S.Pd., M.Pd.

Editor:
Arwin Arif, S.Pd., M.Pd

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
KEWIRAUSAHAAN BIOLOGI

Andi Nur Veryani, S.Pd., M.Pd


Muliana GH., S.Pd., M.Pd
Afkar, S.Pd., M.Pd
Andi Bida Purnamasari, S.Si., M.Kes.
Dr. Alin Liana, S.Si., M.Sc.
Nova Dwi Pratiwi Sulastri, S.Pd., M.Pd
Halijah, S.Pd., M.Pd
Wiwik Wiji Astuti, S.Pd., M.Pd.
Andi Taskirah, S.Pd., M.Kes
Aliyah Fahmi S.Si., M.Si
Dr. Andi Nur Samsi, S.Si., M.Si.
Rusmidin, S.Si., M.Si.
Nur Amaliah Akhmad, S.Pd., M.Pd.
Editor :
Arwin Arif, S.Pd., M.Pd
Tata Letak :
Dimas Haikal Hafidhien
Desain Cover :
Syahrul Nugraha
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
vi, 230
ISBN :
978-623-362-523-4
Terbit Pada :
Mei 2022

Hak Cipta 2022 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, Karena berkat rahmat dan karunia –Nya
sehingga buku kolaborasi dalam bentuk book chapter
dapat di publikasikan dan dapat sampai di hadapan para
pembaca. Book chapter ini disusun oleh sejumlah
akademis dan praktisi sesuai dengan kepakaran atau
bidang masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir
memberikan konstribusi positif dalam ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang biologi khususnya pada mata
kuliah wirausaha biologi. Adapun sistematika penulisan
book chapter ini mulai dari ruang lingkup kewirausahaan
bidang biologi, penilaian potensi diri dalam berwirausaha,
kelayakan usaha dalam bidang biologi, biologi dalam
bidang pengembangan energy, biologi dalam bidang
industry, biologi dalam bidang kehutanan, biologi dalam
bidang pertanian, biologi dalam bidang perkebunan,
biologi dalam bidang peternakan, biologi dalam bidang
kesehatan, biologi dalam bidang perikanan, biologi dalam
bidang lingkungan, biologi dalam bidang pertambangan.
Book chapter ini terdiri atas 13 Bab yang dibahasa secara
rinci oleh pakarnya masing-masing.
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapak banyak kekurangan
yang sejatinya kesempurnaan itu hanya milik Yang
Kuasa. Oleh sebab itu, kami tentunya menerima masukan
dan saran dari pembaca sekalian demi penyempurnaan
lebih lanjut. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam proses penyusunan dan penerbitan
book chapter ini, Secara khusus kepada Penerbit Media
Sains Indonesia sebagai inisiator book chapter ini.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Bandung, 20 Maret 2022


Editor

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI .................................................................... iii
1 RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN
BIDANG BIOLOGI ...................................................1
Pendahuluan ..........................................................1
Konsep Dasar Kewirausahaan Bidang Biologi .........3
Alternatif Usaha Dibidang Biologi ...........................4
Manfaat Kewirausahaan dalam Bidang Biologi .......6
2 PENILAIAN POTENSI DIRI
DALAM BERWIRAUSAHA......................................11
Pendahuluan ........................................................11
Kepercayaan Diri ..................................................13
Kepribadian ..........................................................16
Disiplin Diri ..........................................................17
Kreativitas ............................................................21
Motivasi atau Dorongan ........................................22
Keberanian dalam Menghadapi Resiko..................24
3 KELAYAKAN USAHA
DALAM BIDANG BIOLOGI ....................................29
Kelayakan Usaha dalam Bidang Biologi ................29
Bioenterprenership ................................................31
Usaha yang Bisa dikembangkan
dalam Bidang Biologi ............................................33
Proses Kelayakan Usaha dalam Bidang Biologi .....35
Analisis Kelayakan Usaha .....................................38

iii
Kriteria Investasi ...................................................44
Penyusun Kelayakan Usaha..................................47
4 BIOLOGI DALAM
BIDANG PENGEMBANGAN ENERGI .....................55
Pengantar .............................................................55
Bioetanol ..............................................................58
Biodiesel ...............................................................62
Biogas ...................................................................64
Biohidrogen ..........................................................67
5 BIOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI ....................73
Pendahuluan ........................................................73
Industri Pangan ....................................................75
Industri Obat-Obatan ...........................................79
Industri Tekstil .....................................................81
Industri Persenjataan ...........................................82
6 BIOLOGI DALAM BIDANG KEHUTANAN ...............87
Pendahuluan ........................................................87
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) .........................87
Usaha Madu Hutan ..............................................91
Usaha Pemanfaatan Rotan ....................................95
Alasan Terjun di Bisnis Kerajinan Rotan...............96
Tips Membuka Usaha Kerajinan Rotan .................97
Usaha Sagu ..........................................................99
7 BIOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN ...............107
Pendahuluan ......................................................107
Budidaya Tanaman Porang
(Amorphophallus Muelleri Blume) ........................108

iv
Persyaratan Tumbuh ..........................................113
Pengolahan Tanah/Persiapan Lahan ..................115
Kandungan Nutrisi dan Pemanfaatan .................120
8 BIOLOGI DALAM BIDANG PERKEBUNAN ...........129
Pengantar ........................................................... 129
Pengertian Kewirausahaan (Entrepreneurship) ....130
Tanaman Perkebunan .........................................131
Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) ......133
Perkebunan Jati (Tectona grandis) ......................134
Perkebunan Karet (Haveabrasiliensis) .................135
Perkebunan Kakao (Theobroma cacao) ................137
Perkebunan Teh (Camellia Sinensis)....................138
Perkebunan Cengkeh (Eugenia aromaticum) ........143
9 BIOLOGI DALAM DIDANG PETERNAKAN ..........149
Pengertian Peternakan ........................................149
Penerapan Biologi di Bidang Peternakan .............150
10 BIOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN .............163
Pendahuluan ......................................................163
Hubungan Biologi dengan Kesehatan .................163
Aplikasi Biologi dalam Bidang Kesehatan ...........167
Transplantasi Organ ...........................................171
Teknik Fertilasi Invitro ........................................172
Biologi Molekuler ................................................173
11 BIOLOGI DALAM BIDANG PERIKANAN...............179
Perikanan di Bidang Pangan dan Farmasi ..........179
Kegiatan Budidaya ..............................................180
Bentuk Olahan Pangan .......................................186

v
12 BIOLOGI DALAM BIDANG LINGKUNGAN ...........195
Biologi dan Lingkungan ......................................195
Ekonomi Hijau (Green Economics) .......................197
Ecopreneurship ...................................................199
Membuat dan Memulai Bisnis Baru ....................202
Bidang Usaha Bisnis Konservasi .........................205
Pengembangan Bisnis Berbasis Potensi
Keanekaragaman Hayati .....................................206
13 BIOLOGI DALAM PERTAMBANGAN ....................215
Pengantar ........................................................... 215
Jenis-Jenis Pertambangan ..................................218
Restorasi Lahan Tambang Secara Ekologis .........218
Limbah Pertambangan ........................................219
Biologi dalam Pertambangan .............................. 221
Mengenal Fungal Bioleaching .............................. 223
Peluang Usaha Fungal Bioleaching dalam
Pengolahan Bijih Nikel Laterit ............................. 227

vi
3
KELAYAKAN USAHA DALAM
BIDANG BIOLOGI

Afkar, S.Pd., M.Pd


Universitas Al Muslim

Kelayakan Usaha dalam Bidang Biologi

Kelayakan usaha atau proyek bisnis adalah penelitian


tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan
dengan menguntungkan secara terus-menerus. Pada
dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang
berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek
bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan
sosial sepanjang waktu.Menurut Widayanti (2020)
kelayakan berperan sebagai langkah pertimbangan untuk
menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan layak
atau tidak.Da Silva, N. (2021) menyatakan Proyek bisnis
harus fleksibel dalam menghadapi perubahan lokasi
domisili anggota kelompok juga peralihan metode
penjualan yang memanfaatkan media daring untuk
kegiatan pemasaran. Menurut Basuki (2020) menjelaskan
Kelayakan Bisnis membahas hal-hal yang langsung
berhubungan dengan operasional usaha, seperti
kapasitas produksi, teknologi yang digunakan, skala
produksi, proses produksi, lokasi, tata letak, penjadwalan
serta pengaturan tingkat persediaan. Pada pertimbangan
ekonomis dan teknis sangat penting karena akan

29
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.Salah satu


strategi guna meningkatkan produktivitas, nilai ekonomi,
dan nilai tambah ialah melalui diversifikasi usaha
(Junaidi, 2020).Menurut Ratnasari (2018) aspek pasar
dalam studi kelayakan bisnis dan investasi membahas
besarnya permintaan, penawaran dan harga.
Hasil kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan
antara lain untuk :
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko,
membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa,
membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya
untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas
skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah
mesin baru, memperluas cakupan usaha, dan
sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha
dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, proyek & atau proyek B, dan lain
sebagainya.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan
dengan kelayakan usaha diantaranya :
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang
sudah ada sudah barang tentumemerlukan
pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan padaketidakpastian. Dalam
kewirausahaan, kelayakan usaha sangat penting
dilakukanagar kegiatan usaha tidak mengalami
kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang
waktu. Demikian juga bagi penyandang dana yang
mengajukan persyaratan tertentuseperti bankir,

30
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

investor, dan pemerintah. Kelayakandana berfungsi


sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan
untuk merintis dan mengembangkan usaha atau
melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan
dilakukan meyakinkan.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan. penyandang dana, studi kelayakan
usaha penting untuk memilih jenis investasi yang
paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas
modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah
investasi yang dilakukan memberi jaminan
pengembalian investasi yang memadai atau tidak oleh
investor, kelayakan usaha sering digunakan sebagai
bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi
dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan
terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang
didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitar atau sebaliknya justru merugikan,
seperti bagaimana dampak lingkungan, apakah positif
atau negatif. Bagi pemerintah, kelayakan usaha
sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha
atau penyediaan fasilitas lainnya.

Bioenterprenership

Biologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan.


Baik makhluk hidup, organisme, maupun lingkungan.
Sedangkan Enterprenership dalam kamus besar Bahasa
Indonesia enterprenership didefinisikan, “Sebagai orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur
permodalan operasinya, serta memasarkannya.” Jadi

31
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

seorang bioenterprenership harus memiliki kemampuan


untuk berfikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah
peluang usaha dan bisnis baru, namun disamping itu
seorang enterprenership harus dapat memberdayakan
dirinya untuk kebaikan sekitarnya, bukan orang yang
memamfaatkan sekitarnya untuk kepentingan dirinya.
Kelebihan menjadi seorang enterprenership, yaitu :
1. Memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
2. Memiliki kesempatan untuk memciptakan
perubahan.
3. Untuk mencapai potensi penuh anda.
4. Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
5. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan
mendapatkan pengakuan untuk usaha anda.
6. Dapat melakukan apa yang disukai dan dapat
memamfaatkan hasilnya untuk kebaikan.
Bioteknologi sebagai salah satu cabang dalam ilmu biologi
memegang peran penting dalam peningkatan
kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Pemanfaatan bioteknologi digunakan untuk berbagai
bidang, yaitu pertanian, peternakan, kedokteran,
perikanan, dan industri yang kesemuanya itu
berpengaruh pada kesejahteraan dan perekonomian
masyarakat. Dengan adanya pemanfaatan ilmu biologi
tersebut, kebutuhan manusia jadi terpenuhi dengan lebih
baik. Bila dahulu saat terkena penyakit belum diketahui
sebab dan obatnya, saat ini telah diketahui dan telah ada
cara pencegahannya.
Pemanfaatan bioteknologi (yang merupakan salah satu
cabang ilmu biologi) untuk menghasilkan makanan selain
bergizi tinggi juga dapat bernilai ekonomi tinggi. Campur
tangan manusia dalam vegetatif buatan untuk
menghasilkan tanaman yang unik, budidaya tanaman,

32
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

ilmu peningkatan hasil pertanian dan peternakan dan


lainnya bisa menghasilkan materi yang tidak sedikit. Dan
pemanfaatan biologi telah memberikan peluang besar bagi
masyarakat untuk membuka usaha sendiri sehingga
dengan itu akan meningkatkan income masyarakat luas.
masyarakat dapat menambah pendapatannya sehingga
ekonomi masyarakat juga membaik., ada bahasan tentang
bagaimana cara meningkatkan produksi tanaman,
bagaimana memperbanyak tanaman dalam waktu yang
singkat, bagaimana memodifikasi tanaman hias tertentu
sehingga lebih menarik dan mempunyai nilai ekonomis
dan seterusnya, dan itu bisa dimanfaatkan manusia
untuk pertanian yang lebih baik untuk hasil yang lebih
baik.

Usaha yang Bisa dikembangkan dalam Bidang Biologi

Biologi merupakan salah satu basic science knowledge


sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai
bidang dan membuka peluang serta potensial untuk
dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi
tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan
mikroorganisme) atau produk pertanian lain seperti
kompos maupun produk kesehatan seperti penghasilan
antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan
mikroorganisme. Pada pendapat Natadiwijaya, et al.
(2018) bahwa kewirausahaan dapat dikembangkan salah
satunya melalui penciptaan produk-produk biologi pada
materi perkuliahan yang bersifat aplikatif.
Ilmu biologi yang bisa dikembangkan untuk memajukan
perekonomian yaitu bioteknologi. Secara garis besar
kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan diantaranya
Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan
terfermentasi dan aditif pangan. Teknologi sel mikroba
sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang
lalu. Tujuan dari tekniologi sel mikroba ini adalah untuk

33
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

pengawetan pangan yang menghasilkan berbagi jenis


pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan keju),
tauco, tape dan sebagainya. Sedangkan teknologi
mikrobial yang bertujuan untuk menghasilkan bahan
kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol
oleh khamir dan proses lanjutannya untuk
mengahasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri. Pada awal
abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh
khamir yang diransang oleh kebutuhan untuk
memproduksi dinamit. Berbagai macam asam dan enzim
sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini.
Bahkan sederetan bahan kimia lain yang telah dapat
diproduksi secara mikrobial. Mikroba sudah terbukti
merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk
mengahsilkan berbegai jenis zat kimia. Banyak
diantaranya merupakan bahan aditif pangan. Teknologi
produksi aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh
teknik manipulasi metabolisme agar zat yang dikehendaki
terakumulasi dan dikeluarkan dari dalam sel. Teknik
manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi
konvensional seperti radiasi dengan sinar X, UV, Gamma
dan penggunaan mutagen kimia, maupun mutasi modern
melalui rekayasa genetik.

34
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Proses Kelayakan Usaha dalam Bidang Biologi

Kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap


sebagai berikut:
1. Tahap Penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap penemuan ide adalah tahap di mana wirausaha
mendapatkan ide untuk merintis usaha baru. Ide
tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi,
misalnya kemungkinan bisnis yang paling memberi
peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam
jangka waktu panjang. Banyak kemungkinan,
misalnya bisnis industry, perakitan, perdagangan,
usaha jasa, atau jenis usaha lain yang dianggap paling
layak.
2. Tahap Memformulasikan tujuan
Tahap ini merupakan tahap perumusan visi dan misi
bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban
setelah bisnis tersebut diidentifikasi: apakah misalnya
untuk menciptakan barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk
menciptakan keuntungan yang langgeng; atau apakah
visi dan misi bisnis yag akandikembangkan tersebut
benar-benar menjadi kenyataan atau tidak?
Semuanyadirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis
Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang
dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah
bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahap
ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian
ilmiah yang lain, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan
menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam kelayakan
usaha hanya ada dua, yaitu dilaksanakan atau tidak

35
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

dilaksanakan. Adapun aspek-aspek yang harus


diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut,
meliputi:
a. Aspek pasar, mencakup produk yang akan
dipasarkan, peluang, permintaan dan penawaran,
harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran,
perkembangan, dan struktur pasar serta strategi
pesaing.
b. Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi
lokasi, gedung bangunan, mesin dan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja,
metode produksi, lokasidan tata letak pabrik atau
tempat usaha.
c. Aspek manajemen atau pengelolaan, meliputi
organisasi, aspek pengelolaan tenaga kerja,
kepemilikan, yuridis, lingkungan, dan
sebagainyan. Aspek yuridis dan lingkungan perlu
dianalisis sebab perusahaan harus mendapat
pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah
lingkungan.
d. Aspek financial atau keuangan, meliputi sumber
dana atau penggunaannya, proyeksi biaya,
pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
4. Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya
meyakinkan, langkah berikutnyaadalah tahap
pengambilan keputusan, apakah bisnis tersebut layak
dilakasanakan atau tidak. Karena menyangkut
keperluan investasi yang mengandung risiko maka
keputusan bisnis biasanya didasarkan pada beberapa
criteria, seperti periode pembayaran kembali (Pay
Back Period, PBP), Nilai Sekarang Bersih (Net Present

36
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Value, NPV), Tingkat Pengembalian Internal (Internal


Rate of Return, IRR), dan sebagainya.
Untuk menganalisis suatu keputusan bisnis
dilakukan pengkajian terhadap hal-hal berikut :
a. Aset dan kewajiban. Perlu diketahui daftar atau
data secara akurat tentang setiap harta dan
semua kewajiban (liabilitas) yang akan diambil
alih. Keakuratan data tersebut, jika
memungkinkan sebaiknya dinyatakan oleh
akuntan public yang bersertifikat.
b. Piutang usaha. Sebelum membeli suatu bisnis,
mintalah daftar umur piutang usaha. Jika
mungkin termasuk masalah penagihan yang
dihadapi oleh perusahaan selama ini. Mintalah
juga bukti mengenai beberapa persen bisnis itu
mampu ditagih dalam kurun waktu tertentu dan
apakah piutang dapat tertagih sesuai nilai
ekonomisnya.
c. Lokasi usaha. Apakah lokasi usaha yang akan
dibeli cukup strategis. Jika tidak strategis, berapa
besar biaya yang harus dikeluakan untuk
memindahkannya ke lokasi lain yang lebih
strategis, terutama dari sudut pasar, bahan baku,
dan tenaga kerja.
d. Persyaratan istimewa. Apakah ada persyaratan
istimewa, misalnya lisensi, izin khusus, dan
persyaratan hukum yang lain untuk bisnis
tersebut. Apakah persyaratan istimewa tersebut
juga termasuk dalam pembelian bisnis. Dengan
kata lain, apakah persyaratan istimewa tersebut
juga dialihkan kepada pemilik baru.
e. Kontrak. Apakah bisnis tersebut terikat dengan
kontrak-kontrak yang akan dialihkan kepada

37
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

pemilik baru. Semua isi kontrak tersebut (secara


legal dan praktis) yang akan diwarisi harus
dipahami. Aapatkah semua kontrak itu
dipindahtangankan kepada pemilik, terutama
kontrak yang belum jatuh tempo. Secara ringkas,
proses kelayakan usaha dapat digambarkan
sebagai berikut :

Analisis Kelayakan Usaha

Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat


dijadikan aspek-aspek penilaian dalam analisis kelayakan
usaha:
1. Analisis Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha
terlebih dahulu harus melakukan penelitian
pemasaran dengan menggunakan system informasi
pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan
prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai
38
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

ataukah tidak. Aspek pasar menurut Srikalimah et


al., (2019) bertujuan untuk melihat peluang dan
struktur pasar, mengetahui potensi pasar yang akan
dimasuki, strategi pemasaran yang akan digunakan
serta prospek pasar dimasa mendatang. Dalam
analisis pasar biasanya terdapat beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati, diantaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dan
jasa apa yang banyak dibutuhkan dandiinginkan
konsumen? Berapa banyak yang mereka
butuhkan? Bagaimana daya belimereka? Kapan
mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan
keinginan merekateridentifikasi dan
memungkinkan untuk dipenuhi berarti peluang
pasar bisnis kitaterbuka dan layak bila dilihat dari
kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan
diidentifikasi, misalnya berdasarkangeografi,
demografi, dan social budaya. Jika segmentasi
pasar teridentifikasi maka pasar sasaran akan
dapat terwujud dan tercapai.
c. Target. Target pasar menyangkut banyaknya
konsumen yang dapat diraih. Berapa target yang
ingin dicapai? Apakah konsumen loyal terhadap
bisnis? Apakah produk yangditawarkan dapat
memberi kepuasan atau tidak? Jika konsumen
loyal, maka potensi pasar tinggi.
d. Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai
tambah produk dan jasa pada setiaprantai
pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga
konsumen akhir. Nilai tambah barang dan jasa
biasanya diukur dengan harga, misalnya berapa
harga dari pabrik pemasok, harga setelah di agen,
dan harga setelah ke konsumen.

39
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

e. Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah


masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih
dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
laba sampai modal kembali atau tidak. Jika masa
produk lebih lama, berarti potensi pasar tinggi.
Harus dianalisis juga apakah produk industry
baru atauindustry lama sudah mapan atau
produk industry justru sedang menurun. Jika
produk industry sedang bertumbuh, maka potensi
pasar tinggi.
f. Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang
dan jasa akan dipasarkan pada pasar persaingan
tidak sempurna (seperti monopoli, oligopoly dan
monopolistic), atau pasar persaingan sempurna.
Jika barang dan jasa masuk dalam pasar
persaingan tidak sempurna, berarti potensi pasar
tinggi disbanding bila produk termasuk pasar
persaingan sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis
apakah tingkat persaingan tinggi ataurendah.
Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar
rendah. Wirausaha harusmembandingkan
keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk,
harga, jaringanindustry, promosi, dan tingkat
penggunaan teknologi.
h. Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari
volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi,
berarti pasar potensial. Misalnya, dengan volume
penjualan usaha skala kecil sebesar Rp. 5 milyar
pertahun atau sebesar Rp. 10 juta perhari, berarti
ukuran pasar cukup besar.
i. Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat
dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.

40
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih


dari 20%), berarti potensi pasar tinggi.
j. Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor
tinggi atau rendah. Jika profit margin kotor lebih
dari 20%, berarti pasar potensial.
k. Pangsa pasar. Pangsa pasar bias dianalisis dari
selisih jumlah barang dan jasa yang diminta
dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Jika pangsa pasar menurut proyeksi meningkat,
bahkan setelah lima tahun mencapai 40%, berarti
bisnis yang akan dilakukan atau dikembangkan
memiliki pangsa pasar yang tinggi.
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi
yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih
lokasi yang strategis dan efisien, baik bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan, misalnya
dekat ke pemasok, ke konsumen, kealat
transportasi, atau diantara ketiganya. Di samping
itu, lokasi bisnis harus menarik agar konsumen
tetap loyal.
b. Volume operasi. Volume operasi harus relevan
dengan potensi pasar dan prediksi permintaan
sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan
kapasitas. Volume operasiyang berlebihan akan
menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan
atau penggudanganyang pada akhirnya akan
memengaruhi harga pokok penjualan.
c. Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus
sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini
dan yang akan datang serta harus disesuaikan

41
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

dengan luas produksi agar tidak terjadi kelebihan


kapasitas.
d. Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku
dan bahan penolong serta sumber dayayang
diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan
tersebut harus sesuai dengankebutuhan sehingga
biaya bahan baku menjadi efisien.
e. Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dan bagaimana kualifikasinya.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi
pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Lay out adalah tata ruang atau tata letak berbagai
fasilitas operasi. Lay out harustepat dan
prosesnya praktis sehingga efisien.
3. Analisis Aspek Manajemen
Aspek manajemen menurut Agung et al., (2018)
menjadi indikator yang cukup penting dalam
penilaian kelayakan bisnis, karena bisnis yang
dijalankantanpa adanya dukungan manajemen yang
baik akan berpeluang mengalami kegagalan.Dalam
menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat
beberapa unsur yang harus dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan
didirikan merupakan milik pribadi atau milik
bersama. Apasaja keuntungan dan kerugian dari
unit bisnis yang dipilih tersebut. Hendaknya
dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan
menguntungkan.
b. Organisasi. Jenis organisasi apa yang diperlukan.
Apakah organisasi lini, staf, lini dan staf, atau
bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat
dan efisien.

42
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

c. Tim manajemen. Apakah bisnis akan dikelola


sendiri atau melibatkan orang lain secara
professional. Hal ini tergantung skala usaha dan
kemampuan yang dimiliki warausaha.
d. Karyawan. Karyawan harus disesuaikan, baik
dalam jumlah maupun kualifikasinya.
4. Analisis Aspek Keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-
komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk
operasional perusahaan, misalnya besarnyadana
untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan
awal.
b. Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang
layak digali, yaitu sumber dana internal (misalnya
modal disektor dan laba ditahan) dan modal
eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan
pinjaman).
c. Proyeksi neraca. Sangat penting mengetahui
kekayaan perusahaan serta kondisi keuangannya.
Misalnya saldo lancer, aktiva tetap, kewajiban
jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan
kekayaan bersih.
d. Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi dimasa
akan dating. Komponennya meliputi proyeksi
penjualan, biaya dan laba rugi bersih.
e. Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat
kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis
arus khas, yaitu:

43
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

1) Aliran kas masuk (cas in flow), merupakan


penerimaan-penerimaan yang berupa hasil
penjualan atau pendapatan.
2) Aliran kas keluar (cash out flow), merupakan
biaya-biaya, termasuk pembayaran bunga
dan pajak.
3) Aliran kas masuk bersih (net cash in-flow),
merupakan selisih dari aliran kas masuk dan
aliran kas keluar ditambah penyusutan
dengan perhitungan bunga setelah pajak.
Rumusnya :

Kriteria Investasi

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi


yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis,
dipergunakan empat kriteria yaitu Playback Period, Net
Present value, Internal Rate of Return, dan Probability
Index.
1. Payback Period (PP)
Periode pembayaran kembali (PP) sangat penting
untuk menghitung jangka waktu pengembalian
modal. Semakin cepat priode pembayaran
kembalinya, maka semakin baik bisnis tersebut.
Periode pembayaran kembali adalah periode yang
diperlukan untuk menutupkembali pengeluaran
investasi.PP (Payback Period) menurut Kiptiah et
al., (2020) adalah jangka waktu pengembalian
modal yang digunakan dalam menjalankan suatu
usaha. Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila
nilai PP lebih kecil atau sama dengan umur investasi

44
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

suatu usaha. Menghitung Payback Period digunakan


rumus :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Jika payback period lebih pendek waktunya daripada


maximum payback period, maka usulan investasi
dapat diterima.
2. Net Present Value atau Kriteria nilai sekarang
NPV (Net Present Value) adalah nilai bersih sekarang
yang merupakan metode dalam menghitung selisih
antara aliran kas bersih/ penerimaan dengan biaya
yang dikeluarkan (Hidayati et al., 2020).Perlu
diperhatikan bahwa nilai uang sebagai mamfaat
ekonomi dari usaha yangdiperkirakan akan diterima
di masa yang akan datang tidak sama dengan nilai
uang yangditerima sekarang karena adanya faktor
suku bunga (interest rate) yang besarnya tertentudan
besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh
sebab itu, dalam studi kelayakanusaha, unsur waktu
dan suku bunga harus diperhitungkan.

𝑡
𝐶𝑡
Rumus : 𝑁𝑃𝑉 = ∑ (1+𝑟) 𝑡 − 𝐶0
𝑡−1

Keterangan :
NPV = Net Present Value (Rupiah)
Ct = Arus kas pertahun pada periode t
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0
(rupiah)
r = Suku bunga atau discount rate (%)

45
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka bisnis layak (go) untuk
dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka bisnis tidak layak (not go)
untuk dilaksanakan
3. Kriteria Rasio Mamfaat-Biaya (Benefit Cost Ratio)
B/C ratio adalah perbandingan antara pendapatan
dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Dalam
hal ini, nilai B/C dapat digunakan untuk mengetahui
apakah suatu bisnis menguntungkan atau tidak
(Ruswaji dan Rachmantha, 2018).
Untuk menghitung Benefit Cost Ratio (BCR)
digunakan rumus sebagai berikut:
B/C ratio = Jumlah Pendapatan (B) : Total Biaya
Produksi (TC)
Metode ukuran penilaian kelayakan suatu proyek
yaitu :
B/C ratio > 1 maka usaha layak untuk dilanjutkan,
namun jika B/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak
layak atau merugi.
4. Kriteria Internal Rate of Return
Kriteria Internal Rate of Return Adalah suatu interest
rate (i) yang membuat nilai Nilai Present Value (NPV)
menjadi nol atau disebut juga indeks keuntungan
(profitability index PI). Kriteria IRR adalah:

Bila IRR > MARR, maka bisnis layak


secara ekonomis
Dimana :
MARR – Minimum Atractive Rate of
Return

46
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

IRR dapat dihitung dengan cara coba-coba (trial and


eror) memasukan interest rate, yaitu untuk
mengetahui secara pasti berapa nilai interst rate yang
membuat NPV = 0.

Penyusun Kelayakan Usaha

Setelah menganalisis bebagai aspek bisnis secermat


mungkin dan hasilnya secara ekonomis dinyatakan layak,
maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan
kelayakan usaha. Sistematis kelayakan usaha pada
umumnya berisi :
Perhatikan salah satu contoh usulan / proposal usaha
berikut ini :

PROPOSAL USAHA

…………………………………………
( Nama Perusahaan )

Diajukan Kepada :

………………………………………….
( Nama Lembaga Penyandang Dana )

…………………………………………..
( Nama Pemilik )
…………………………………………..
( Nama Perusahaan )

…………………………………………...
…………………………………………...
( Alamat dan Telepon )

47
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

RINGKASAN PROYEK

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang : (peruhaan apa, mengapa, untuk


apa peruhaan ini didirikan)

2. Ruang Lingkup : (aspek organisasi/manajemen,


pemasaran, produksi, keuangan)

B. Organisasi / Manajemen

1. Nama Perusahaan :

2. Nama Pemilik / Pemimpin perusahaan :

3. Bidang Usaha :

4. Jumlah Karyawan / Tenaga Kerja : … orang

C. Pemasaran

1. Produk yang dipasarkan:

2. Sasaran Konsumen / Pembeli :

3. Wilayah Pemasaran :

4. Rencana Penjualan Tahunan : …. unit

D. Teknik / Produksi / Operasi Usaha

1. Kapasitas Produk : …. unit

2. Ketersediaan Bahan Baku :

3. Fasilitas dan Sarana Produksi :

4. Mata Implementasi : … bulan / tahun

48
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

E. Keuangan

1. Total pembiayaan Proyek : Rp …

2. Modal Sendiri : Rp …

3. Pnjaman yang diajukan : Rp ….

4. Jangka Waktu Pengembalian : … bulan / tahun

5. Penjualan Per Tahun : Rp …

6. Keungtungan Per Tahun : Rp …

7. Return On Invesment (ROI) :

8. Break Even Point (BEP) :

1. Latar Belakang

1.1 Dasar Gagasan Usaha

Kebutuhan akan …… akhir – akhir tampak


semakin meningkat sejalan dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat.

PT …….. yang berlokasi di Jl………….No….Telp….


berusaha dibidang

………… bertujuan untuk memperluas dan


meningkatkan kapasitas produksi dengan
harapan dapat memenuhi permintaan konsumen
yang terus meningkat.

Dalam rangka memperluas dan meningkatkan


kapasitas produksi tersebut, maka kami PT
………. Memerlukan dana untuk pembelian
……….. dan modal kerja sebagaimana tercantum
dalam usaha proyek proposal ini.

49
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

1.2 Ruang Lingkup

Dalam usulan proposal ini berisikan empat aspek


penting, yaitu:

1) Aspek Organisasi dan Manajemen, yang


berkaita dengan nama perusahaan, bidang
usaha, nama pemilik, jumlah karyawan dan
organisasi.

2) Aspek Pemasaran, yang berkaitan dengan


perkembangan pasar saat ini, prospek pasar
dan pemasaran, rencana penjualan pertahun
dari produk yang akan dipasarkan.

3) Aspek Produksi/Operasi, berkaitan dengan


rencana pendirian, perluasan, dan
pengoperasian.

4) Aspek Keuangan, berkaitan dengan masalah


kebutuhan dana untuk investasi dan modal
kerja, penggunaan dana, kalkulasi biaya,
proyeksi pendapatan dan jadwal
pengembalian pinjaman.

2. Bidang Organisasi dan Manajemen

2.1 Umum

Nama Perusahaan : PT

Nama Pemilik/Pimpinan :

Alamat Kantor dan Tempat Usaha :

Bentuk Badan dan Tempat Usaha :

Bentuk Badan Hukum : No.

Tahun Berdiri :

50
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Bagan/Struktur Organisasi

Pemegang Saham
No. Nama pemegang Banyaknya Nilai
(ribu Rp) Saham
1.
2.
3.
4.
Jumlah
Perizinan
Jenis Perizinan Biaya (Rp)
1. Izin Prinsip ……………………….
2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) ……………………….
3. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) ……………………….
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) ……………………….
5. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ……………………….
6. Akte Pendirian ……………………….

51
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Kegiatan Pra-Operasional dan Jadwal Pelaksanaan

Jenis Kegiatan Pra-operasional Jadwal Biaya


Pelaksanaan Operasi
1. Survei Pasar
2. Menyusun Rencana
3. Perizinan
4. Survei Tempat
5. Survei Peralatan
6. Instalasi Air, Listrik, Telepon
7. Mencari Tenaga Kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

Investor Kantor
Investor Merek Jumlah Harga Total
(Rp)
1. Mesin Tik
2. Komputer
3. …………
4. …………
…………

52
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Daftar Pustaka
Agung, G., Sitepu, M., & Panjaitan, F. 2018. Analisis Studi
Kelayakan Pengembangan Usaha “Umkm” Jeruk Kunci
Melati di Kota Pangkalpinang di Tinjau dari Aspek
Finansial. Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis
(Jipmb). 24(2). 12–18.
Basuki, Aida Vitria dan Susiladewi, 2020, Memberdayakan
Masyarakat Desa Melalui Pemberian Keterampilan Dan
Pendampingan Perubahan Sikap, Jurnal Al Ikhlas, Vol.
5 No.2, 182-187.
Da Silva, N. (2021). Ekosistem Usaha Rintisan Mahasiswa:
Studi Kasus Proyek Bisnis di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, 17(1), 32-43.
Hidayati, S., Yuliana, N., Utomo, T. P., & Cakaradinata, R.
2020. Studi Analisis Finansial Pendirian Industri
Keripik Pisang di Provinsi Lampung. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan. 20(1). 80–89.
Junaidi. 2020. Strategi Peningkatan Nilai Tambah
Perkebunan Karet Melalui Diversifikasi Usaha.
Agriekonomika, Vol. 9, 72–89.
Kiptiah, M., Nuryati, & Yasir, M. P. 2020. Analisis Nilai
Tambah dan Kelayakan Usaha Keripik Singkong di Ud.
Sukma Desa Sumber Makmur Kabupaten Tanah Laut.
Jurnal Teknologi Agro-Industri. 7(1). 12–21.
Natadiwijaya, I.F., Rahmat, A., Redjeki, S. & Anggraeni, S.
2018. Sikap Wirausaha Mahasiswa Pada Perkuliahan
Bioteknologi Bermuatan Bioentrepreneurship.
MANGIFERA EDU: Jurnal Biologi and Pendidikan
Biologi, 3 (1), 40-51.
Ratnasari, Suhono, Selvi, Evi, 2018, Analisis Kelayakan
Usaha Peternakan Ayam Probiotik Pada PT. Gunung
Mas, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8 No. 1, 1 – 7.
Ruswaji, & Rachmantha, Z. 2018. Analisis Kelayakan Usaha
Keripik Kentang pada Ud. Vigor Rejoso Kecamatan
Junrejo Kota Batu Malang. Jurnal Penelitian Ekonomi
Dan Akuntansi. III (3). 851–861.
Srikalimah, S., Nadhiroh, U., & Malikah, R. 2019. Analisis
Studi Kelayakan Usaha Home Industry Pengolahan dan
Pengemasan Tahu pada UD Djawa Mandiri. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 1(2), 144–154.

53
KELAYAKAN USAHA DALAM BIDANG BIOLOGI

Profil Penulis
Afkar
Penulis lahir di Matangglumpangdua padatanggal
1 Juni 1988. Saat ini penulis tinggal di
Jl. Cendana, No. B52. Limpok Darussalam,
Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penulis
lulus pada tahun2000 di SD T Chik Peusangan,
pada tahun 2003 lulus di SMPN 1 Peusangan,
padatahun 2006 penulis lulus di SMAN 2 Peusangan. Kemudian
melanjutkanpendidikannya di Universitas Syiah Kuala prodi
pendidikan biologi dan lulus padatahun 2010. Kemudian
melanjutkan S2 di Universitas Syiah Kuala dan lulus padatahun
2015. Saat ini Penulis melanjutkan S3 Ilmu Biologi di
Universitas SumateraUtara. Penulis aktif dibeberapa organisasi
yaitu pengurus di (PBI) Perhimpunan biologi Indonesia (2021-
sekarang). HimpunanPendidik dan Penelitian Biologi Indonesia
(HPPBI) (2018-sekarang), pengurus di DPC FDI (Forum Dosen
Indonesia) Aceh (2017-sekarang), pengurus Ikatan Dosen
Republik Indonesia Aceh (IDRI) (2018-sekarang). Penulis pernah
sebagai DosenTetap di Universitas Gunung Leuser Aceh (2015-
2021), pernah menjabat sebagai ketua prodi pendidikan biologi
dan Ketua LPPM. Pada tahun 2021 saat ini penulis bekerja
sebagai Dosen Tetap di Universitas AlMuslim.
ID SINTA : 6033990, ID SCOPUS: 57222492681.Nomor
Handphone: 085260712006,
Email: afkar.peusangan@gmail.com

54

View publication stats

You might also like