You are on page 1of 24
Sulisetijono [Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (State Univesity of Mang) Email: sulisetijono.fmipa@um.ac.id copyright Aunt 206 BAB VI DASAR-DASAR PROBABILITAS, KURVA NORMAL, HIPOTESIS A. Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami serta mengaplikasikan dasar-dasar probabilitas, aplikasi kurva normal, dan hipotesis, B. Indikator Capaian Pembelajaran 1. Kemampuan memahami Dasar-dasar Probabi 2, Normal; Standarisasi Distribusi Normal, 2, _Kemampuan mengaplikasikan Kurva Normal. » 3. Kemampuan menjelaskan macam-macam hipotesis. tribusi Probabilitas: Binomial, ss (Peluang); C. Materi DASAR-DASAR PROBABILITAS, KURVA NORMAL, HIPOTESIS A. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari dijumpai banyak peristiwa di mana kemungkinan/ keboleh- jadian/peluang/probabilitas mengambil peranan penting. Distribusi peluang terdiri atas: 1 Distribusi binom. 2. Distribusi multinom. 3. Distribusi hipergeometrik. 4. Distribusi poisson. 5. Distribusi normal. 6. Distribusi student. 7. Distribusi chi-kuadrat 8. Distribusi F. Distribusi 1 sampai 4 digunakan untuk data acak diskrit dan distribusi 5 sampai 8 untuk data acak kontinu. Distribusi yang paling banyak digunakan dalam penelitian adalah distribusi 1 sampai 8 B. PROBABILITAS Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai banyak perisiwa di mana kemungkinan/ kebolehjadian/peluang/probabilitas mengambil peranan penting, Beberapa contoh: 1, Sebelum kita hendak bepergian, kite menengok dahulu ke udara, apakah kiranya akan turun hujan atau tidak, sehingga kita perlu membawa payung atau tidak - 2. Seorang mahasiswa yang menanti pengumuman hasil ujian menghadapi kemungkinan lulus ataukah tidak Seorang ibu yang hendak melahirkan juga menghadapi kemungkinan apakah akan ‘mendapatkan seorang anak laki-laki atau perempuan. Masih banyak contoh lainnya semacam itu. Dalam ilmu Genetikia memisahnya gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-gamet pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula bersatunya gamet-gamet yang membawa gen, menghadapi berbagai kemungkinan. Berhubung dengan itu perlu dikenal beberapa hukum probabilitas yang diperlukan dalam ilmu Genetika, 100 Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biologi .. 101 Hukum Probabilitas ‘a Peluang.atas terjadinya SeSuaijyang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap Keseluruhan yang ada. Singkatnya: K = peluang Keg Kea besamya peluang untuk mendapat (x) x+y = jumlah keseluruhan Contoh 1) Uang logam mempunyai dua sisi, yaitu sisi angka dan sisi gambar. Jika dilakukan tos (mengundi dengan melempar uang logam ke atas) dengan sebuah wang logam, berapa peluang akan mendapatkan bagian kepala? Jawab: = bela td ee oo eit ccorpe ig 2) Jika dilempar sebuah dadu, berapa peluangnya akan mendapatkan angka 6? Jawab: Sebuah dadu mempunyai 6 sisi, masing-masing diberi angka 1 sampai 6, Jadi ada satu angka 6. angka 6 Jnl sist 3) Dalam perayaan Sekaten di alun-alun Utara Surakarta, sebuah stand menyelenggarakan kketangkasan. Dengan membayar Rp. 2.000,00 pengunjung diperkenankan menarik sehelai kartu dari setumpuk kartu bridge. Jika ia bisa mendapatkan kartu As (dengan tanda huruf A), ia berhak menerima sebuah radio seharga Rp. 55.000,00 sebagai hadiah. Berapa peluang ia akan mendapat hadiah itu? Jawab: ‘Setumpuk kartu bridge terdiri dari 52 helai kartu, di antaranya terdapat 4 helai kartu As. K(As)= —Jumlahkartu As 4 1 jomlah selurub kar” 52 "13 Ini sama saja artinya dengan menarik sehelai kartu sampai diulangi 13 kali, barulah akan didapatkan kartu As. 4) Berapa peluang,seorang bu akan melahirkan seorang anak lak-laki? Jawabnya: Dalam keadaan normal, ibu akan melahirkan seorang anak saa, yaitu lak-laki atau perempuan. Ko al Keeway = 6 b. Peluang trjadinya{ dia persiwa)atau lebih, yang masing-masing berdirt senditialah sama dengan hail peralian dari besarnya peluang untuk masing-masing pe onoh 3) "ik kan ts dengan 2 ang gam besar-sama (ts angen Ki dn stung tanga kana) bersp pang akan monday anga” pa dua san ogee 4 ee 3 2°34 2)_Berapa plug tava da anak perama do sua kegs sch kik? ee 204 2) Berapla engin hava orang anak dam sus lungs mepnya tan sen bert yl a porempuon ak prepa Java Kenunghnan anya a at dan perempuan adh aay mak: Jawab: Korg) = Jawa: KiSed)= Fx (06, Dasar-dasar Probalilites, Aplikasi, Kuroa Normal, dan Hipotess 102 c. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya peluang untuk masing-masing peristiwa itu. K amy = Key + Ko Contoh : 1) Jika kita melakukan tos dengan dua ang logam bersama-sama, berapa peluang kita akan ‘mendapatkan dua angka atau dua gambar pada kedua wang logam itu? Jawab: Kengiay = ¥8 Kigntay = Kewgsy = 4xh=% Kapmwy = ’xV=% Kamgesie2pmng = Yt Mine 2) Jika kita menarik sehelai kartu dari setumpuk kartu bridge, berapa peluang kita akan mendapat kartu As atau Raja (King diberitanda huruf KY? Jawab: Kag= 3 Kew= 5 Kasinny= 5+ b= 3 . DISTRIBUSI BINOMIAL Penemu Distribusi Binomial adalah James Bernaulli schingga dikenal sebagai Distribusi Bemaulli. Distribusi binomial menggambarkan fenomena dengan dua hasil atau outcome. Contoh: peluang sukses dan gagal, schat dan sakit. Syarat distribusi binomial: 1, jumlah trial merupakan bilangan bulat. Contoh melambungkan koin 2 kali, tidak mungkin 2% kali; 2. setiap eksperiman mempunyai dua outcome (hasil). Contoh: sukses/gagal, laki/perempuan, sehat/sakit, setuju/tidak setuju; 3, peluang sukses sama setiap eksperimen. Contoh: Jika pada lambungan pertama peluang keluar mata H/sukses adalah %, pada lambungan seterusnya juga ‘4. Jika sebuah dadu, yang diharapkan adalah keluar mata lima, maka dikatakan peluang sukses adalah 1/6, sedangkan peluang gagal adalah 5/6. Untuk itu peluang sukses dilambangkan p, sedangkan peluang ‘gagal adalah (1-p) atau biasa juga dilambangkan q, di mana q=1-p. 4, setiap ulangan bersifat bebas satu dengan yang lain. Contoh distribusi binomial, simbol peristiwa binomial adalah b (xn.p) b = binomial x = banyaknya sukses yang diinginkan (bilangan random) n = jumlah trial p= peluang sukses dalam satu kali trial. Dadu dilemparkan § kali, diharapkan keluar mata 6 dua kali, maka kejadian ini dapat ditulis b (25,1/6) artinya x =2, n=5, p=/6. Kaidah distribusi peluang binomial: becinp) = Cz p* 4g” untuk x = 0,1,23,. rn: banyaknya ulangan p: peluang berhasil pada setiap ulangan x: banyak keberhasilan dalam peubah acaX _ q: peluang gagal = 1-p pada setiap ulangan. Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biologi... 103 Untuk memudahkan membedakan p dengan q, anda terlebih dahulu harus dapat ‘menetapkan mana kejadian SUKSES mana yang GAGAL. Anda dapat menetapkan bahwa kejadian yang ditanyakan adalah= kejadian SUKSES. Contoh soal 1: Tentukan peluang mendapatkan “MATA 1" muncul 3 kali pada pelemparan 5 kali sebuah dadu setimbang! Kejadian sukses/berhasil = mendapat "MATA 1". x= 3;n=5 > pelemparan diulang 5 kali Jawabs 1 13 p= qe 1626 Stang) = Ch eta 2A5d) = GO @ 2 321 & = 10x 0.003215..= 0.03215. Contoh soal 2: Probabilitas seorang bayi tidak diimunisasi polio adalah 02 (p). Pada suatu hari di Puskesmas “X” ada 4 orang bayi. Hitunglah peluang dari bayi tersebut 2 orang belum imunisasi polio. Jadi, di dalam kejadian binomial ini dikatakan b (x2, n=4, p=0.2) > b (2, 4, 02). Penyelesaian: Katakanlah bayi tersebut A,B,C,D. Dua orang tidak diimunisasi mungkin adalah A&B, A&C, A&D, B&C, B&D, C&D. Rumus untuk b (x,n,p) adalah: PQs _nl PxI-ppe oT =_4l 0,22 (1-0,2}42 24-2) = 432.1 0,22x 0,82= 0,1536 = 0,154 24@1) Disamping memakai rumus binomial, permasalahan ini juga dapat dikerjakan dengan memakai ‘Tabel binomial (Tabel 13 Kumpulan Tabel), caranya adalah dengan menentukan n, misalnya dari contoh soal adalah 4, dilihat pada kolom pertama kolom kedua adalah kemungkinan x, dalam permasalahan ini adalah x-2. p dilihat pada baris paling atas dalam hal ini p = 0,2, ditarik garis dari = 0.2 sampai ke-n = 4 dan x~ 2, ditabel didapatkan 0,9728. Ini adalah peluang kumulatif dari p (60) + p (x=1) + p (x2). Jadi kalau mau mendapatkan p(x-2) saja, maka 0,9728-0,8192 « 0,1536. Conteh pembacaan pada Tabel: X=On=5 p=010 b(0;5;0,10)=05905; x=1n=5 p=0.10 b(1;5;0,10)=0,3280 Jika 0 2) ©. Tidak lebih dari 3 paket yang terlambat? (x <3) 4. Ada 2sampai4 paket yang terlambat? (2. b(0;5; 020) = 0277 (hat di tabel atau dihitung dengan rumus) b. x>2-> Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut: 06. Dasar-dasar Probaliltas, Aplikasi, Kurva Normal, dan Hipotesis 104 (3; 5; 0,20) + b¢4; 5; 0.20) + (5; 5; 0,20) = 0,0512+ 0,0064 + 0,0003 = 0,0579 atau > 1-b(x $2)=1_-[b(0; 5; 0,20) + b(1; 5; 0,20) + b@2; 5; 0,20) =1-[03277 +04096 +0208) = 1-0,9421 c.x<3 > Lihat tabel dan lakukan penjumlahan (0; 5; 0,20) + b(1; 5;0,20) + b@; 5; 0,20) +b(3; 5; 020) 7 0,327 + 04096 + 0,2048+ — 0,0512 = 0,9933 atau > 1-b(x>3)=1 -[b(4; 5; 0,20) + b(G; 5; 0,20)] = 1 - (0,0064 + 0,0003] = 1 -0,0067 =0,9933. 0579 4.2.5 x4 @ Lihat tabel dan lakukan penjumlahan sebagai berikut: 'b( 2; 5; 0,20) + b(3; 5; 0,20) + b(4; 5; 0,20) = 0,2048 + 0,0512 + 0,0064 = 0,2624 Rata-rata dan Ragam Distribusi Binomial b(x;1, p) adalah: Rata-rata p= np Ragam o? =npq Contoh soal 5 Diketahutsuatu telur asin yang diproduksi suata perusahaan memiliki peluang rusak 0,01 dan bersifat independen terhadap telor asin lainnya. Jika diambil secara random sampel sebanyak 5 telur asin, (a) berapa peluang telur asin yang rusak sebanyak satu? (b) berapa peluang telur asin yang rusak paling banyak satu? Jika X menyatakan banyaknya telur asin yang rusak, maka X merupakan variabel random. binomial dengan n=5 dan p= 0,01, Dengan demikian: (@) Peluang telur asin yang rusaksebanyak satu adalah: PX=1)= (Jomye-emy~ose sag (00095) = 2235 « on860506 = 5x 0.00960596 = 0880208, (&) Peluang telur asin yang rusak paling banyak satu adalah: PUK S1) = POC =0)+ P(E =1) (Poona oon (f)(oon'a~oan* = 0.95000 +-0.04808 = aso002, . Rumus Binomium ‘Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan rumus binomium. adan b = kejadian/peristiwa yang terpisah n= banyaknya percobaan G@+by Contoh: a. Sepasang mempelai baru tidak setuju dengan KB (Keluarga Berencana) karena anak itu pemberian Tuhan YME dan memberi rejeki. Mempelai menginginkan 6 orang anak. Berapakah peluang bahwa ke 6 anak itu akan terdiri lari: 1) 6 laki-laki semua 3) 3laki-laki dan 3 perempuan 4) lakélak perempuan, lkb-lak, perempuanakakt,perempuan? Jawabnya: Karena dikehendaki 6 anak, digunakan rumus: (atb)6= a + 6a5b+ 1Satbe+ 202% + 15a°b + Gab! + be. Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biologi .. 108 ‘Andaikan: a = kemungkinan lahimya lakilaki (3) > % = kemungkinan lahienya perempuan (2) > 4 » Kepeate() a2 2) Kid, 29)<15at2 = 15d) (L 3) Kd, 39)=20a%* =p ) KG28,9.8,2) b. Suami isteri masing-masing normal tetapi carrier albino. Suami isteri menginginkan 4 orang anak. Berapakah peluang bahwa: 1) keempat anak itu normal? 2) ji 3)_jka ada anak albino, baiknya seorang saja dan yang terakhit 4) fika ada anak albino, baiknya seorang saja, yang terakhir dan laki-laki Jawabnya: Perkawinan suami ister itu dapat Pe An x normal (carier) H AA =normal Aa -% Aa a aa =% Karena diinginkan 4 anak, maka digunakan rummus binomium: (a¥b i= at dat + 62% + dab?+ be Andaikan: a= kemungkinan lahir anak normal =% b kemungkinan labir anak albino 1 256 1) K¢A normal at» 2)¢ 2) KO norma Laing) -tsb-a(3 3) K(normal, normal, normal, albino) = 7 48) K(pormal, normal, normal albino 3)= 22 x Perlu dicatat bahwa Rumus Binomium hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang yang masih dalam rencana. D. DISTRIBUSI POISSON Dalam mempelajari distribusi Binomial kita dihadapkan pada probabilitas variabel random diskrit (bilangan bulat) yang, jumlah trial nya kecil (daftar binomial), sedangkan jika dihadapkan pada suatu kejadian dengan p <<< dan menyangkiit kejadian yang luas n >>> maka digunakan distribusi Poisson. Distribusi Poisson dipakai untuk menentukan peluang, suatu kejadian yang jarang terjadi, tetapi mengenai populasi yang luas atau area yang Iuas dan juga berhubungan dengan waktu, 06. Dasar-dasar Probaliites, Aplikasi, Kuroa Normal, dan Hipotesis 106 Distribusi poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X (X diskret) yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau di suatu daerah tertentu; distribusi probabilitas diskret yang menyatakan peluang jumlah peristiwa yang, terjadi pada periode waktu tertentu apabila rata-rata kejadian tersebut diketahui dan dalam waktu yang saling bebas sejak kejadian terakhir. Percobaan Poisson memiliki ciri-ciri berikut: 1) hasil percobaan pada suatu selang waktu dan tempat tidak tergantung dari hasil percobaan di selang waktu dan tempat yang lain yang terpisah; 2) peluang terjadinya suatu hasil percobaan sebanding dengan panjang selang waktu dan luas ‘tempat percobaan terjadi. Hal ini berlaku hanya untuk selang waktu yang singkat dan Iuas daerah yang sempit; 3) peluang bahwa lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi pada satu selang waktu dan luasan tempat yang sama diabaikan. Contoh Distribusi Poisson, 1) Disuatu gerbang tol yang dilewati ribuan mobil dalam suatu hari akan terjadi kecelakaan dari sekian banyak mobil yang lewat, 2) Dikatakan bahwa kejadian seseorang akan meninggal karena shock pada waktu disun ‘meningitis 0,0005. Padahal, vaksinasi tersebut selalu diberikan kalau seseorang ingin pergi haji, 3) Banyaknya Penggunaan telepon per menit atau banyaknya mobil yang lewat selama 5 menit di suatu ruas jalan, 4) Banyaknya bakteri dalam satu tetes atau 1 liter ait, Rumus Distribusi Poisson: oti saa Pouang Porson Pid= wer = Potsson(s 4) = xt xt = bilangan natural = 2.71828. Xx: banyaknya unsur BERHASIL dlam sampel 1m: fala-rata Kebormastan == np=E(s) > Niel ratarata e = konstanta = 2,71828 X= variabel random diskrtit (1,2, *) Contoh soal: Diketahui probabilitas untuk terjadi shock pada saat imunisasi dengan vaksinasi meningitis adalah 0,0005. Kalau di suatu kota jumlah orang yang dilakukan vaksinasi sebanyak 4000. Hitunglah peluang tepat tiga orang akan terjadi shock! Penyelesaian: P= 4000 x 0,0005= 2 p(x=3) = 2! (0-3) = 0,857 - 0,677 Penyelesaian dengan tabel Distribusi Poisson: Baris 0,180 Contoh soal: Berdasatkan pengalaman, sebuah mesin tetas yang berkapasitas 2000 butir telus, pada saat dioperasikan hanya sebutir telur yang tidak menetas. Mahasiswa biologi ingin ‘mengetahui berapa peluang memperoleh 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 butir telur yang tidak menetas di proses penetasan yang hanya diist 1000 butir telur. Jawab: Di sini p = 1/2000 (lebih kecil dari 0,10) dan N = 1000 (lebih besar dari 50), sehingga pencekatan poisson dapat dilakukan. Dari nilai p dan N tersebut maka 1 = 0,50. Sebaran poisson secara berturut-turut dapat diberikan sebagai berikut (0-50) e (@). POX=x=0) = = 06066 oO 0:50)? e™ ), Poort) = : ~ 03033 Mt (0.50)? e-1 (0. POex2) = = 007582 a Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biologi ...107 0.50904" (). PX3) = ; = 091266 500" ©). PQXex=d) = a = 000158 (0,50)5 4” O. Ped) = = 0,0001s4 C. DISTRIBUSI NORMAL 1. Pendahuluan Dalam bab terdahulu kita telah dapat menyajikan data menurut keadaan kelompok, simpangan baku, dan angka baku. Penyajian tersebut dapat pula dilanjutkan dengan menggunakan distribusi normal sebagai contoh, dalam suatu perlombaan lari masal kita dapat menyajikan data dalam bentuk keadaan kelompok. Namun jika dikehendaki, data tersebut dapat pula dilanjutkan dengan penyajian Berapa pelari yang gagal untuk jarak 10 km? Berapa pelari yang sukses untuk jarak 10 km lebih? Apakah ada perbedaan jarak tempuh menurut kategorijenis kelamin umur, dan sebagainya? Adakah hubungan antara jarak tempuh dengan berat badan? Dapatkah diramalkan bahwa semakin banyak yang ikut, semakin banyak pula yang berhasil? Jadi, dengan menggunakan distribusi normal, penyajian data dapat lebih bermakna daripada hanya menggunakan penyajian kelompok saja. Karena dengan adanya persyaratan normalitas data, maka data dapat dilanjutkan penyajiannya dalam bentuk membedakan, mencari hubungannya, dan meramalkannya. Mengapa diperlukan data acak dan berdistribust normal? Jawabnya ialah karena hampir segala sesuatu yang ada di dunia ini akan lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan apabila datanya acak dan berdistribusi normal. Kebetulan pula bahwa hampir semua gejala alam mendekati distribusi normal. Jika menggunakan, data acak distribusi normal dalam sebuah kurva, maka kurva tersebut dinamakan kurva normal. 2. Ciri-ciri Distribusi Normal a. Berbentuk lonceng simetris terhadap x =. Distribusi normal atau kurva normal disebut juga dengan nama distribusi Gauss, karena ersamaan matematisnya ditemukan oleh Gauss dengan rumus: 1 wf x-u) $0) pee o"(=#) nilai Konstan yaitu = 3.1416 nila konstan yaitu 2,7183 = parameter yang merupakan rata-rata distribusi © = parameter yang merupakan simpangan baku distribusi. Jika x mempunyai bentuk ~ Zu = [T= 1023833333 ~1,02 Tee = 50+ 1023333933 X 10 = 60,23393938 ~ 60,23 66-6493 66> Za = = 0,356666666=0,36 Tes = 50+ 0356566666 X 10 = 53,56666667 » 53,57 70-6493 20> Zm= $169 ‘Tw=50+1,69 X 10= 66,90 5. Cara menggunakan Tabel Kurva Normal Baku a. Berapaz=+2,34? Jawab : 0,4904 atau 49,04% (ke kanan) b. Berapaz=-2,342 Jawab : 0/4904 atau 49,04% (ke kiri) © Berapa luas antara z =-2,34 dan 2= #2,34 atau (-234. tingkat kemaknaan (significance level) Pada Estimasi, confidence lee! (derajat kepercayaan) 95% (« =5% atau 0,05) artinya dengan probabilitas 95% maka interval hasil estimasi akan memuat mean populasi ft. Di Iuar batas-batas interval tersebut adalah area ketidakpercayaan. Derajat kepercayaan 0,95 artinya: bila percobaan dilakukan berulang-ulang (replikatif, maka dari tiap 100 percobaan akan ada 95 yang 06. Dasar-dasar Probaliitas, Aplikasi, Kuroa Normal, dan Hipotesis 120 ‘mengandung 4 populasi dengan interval X + Z.SE(x + ta. SE), sisanya (5%) akan berada di luarnya dan tidak dapat ditaksir. ‘Tabel 6.2 Pemilihan Teknik Analisis (Uji Statistika) STATISTIEA NON PARAMETRI Tumax | sna. | savextzmeasr| stansinKa ARALSISDATA | ANALISISDATA ANALISIS | SAMPEL) | HERPAGANCAN | PARAMETRIK | sEMIKUANTIZATIF | “KUALITATIP BASANGAN KATEGORI T ‘Uptsatasampal —— | Kalnogeror Suiraov sain | Uf Ch Square (3) sla (Crotness otto | ranpe samp “espasengan | Ujit dla berpesngan” Wiese Sigad Rua | Ue Nema a (ose ties) — KOMPARAST Biber | Used semper | Wires Mea Wiley | TCS tet Faker’ rack test ‘Wakas | Anes Ancora tan | UKE Walls] FC Suare 22 [SF varabe ear | Ase Anco Toa ‘Backabangan | Anova sama rae | Ana Hoda ia Coda ~Brodet Moment dar |= Korea dr Spearman | Uf wed: Pearzn © Eee aang KORELAST ~(agriTine) | - Rast NenParamoti | Kees ‘Reprel Ordinal) | -Keeden Kappa Koss Lambs, ot - Ropes Leroi) Menentukan Batas atau Tingkat Kemaknaan (Level of Significance) Batas atau tingkat kemaknaan (taraf signifikans!), sering juga ‘disebut dengan nilai a. Penggunan nilai alpha tergantung tujuan penelitian yang dilakukan, untuk bidang biologi biasanya menggunakan nilai alpha 5 %, Taraf signifikansi adalah probabilitas salah dalam mengestimasi populasi dari sampel yang harganya ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti sebelum analisis data. Besamya yang lazim adalah 0,01 atau 0,05. Untuk kasus-kasus tertentu dapat ditetapkan taraf signifikansi 0,001. Penentuan Besar a Besamya a tergantung sifat masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun Penerapan hasil penelitian. Penelitian di masyarakat atau di tempat di mana tidak mungkin dilakukan kontrol terhadap variabel pengganggu secara Ketat, maka nilai a yang besar (misalnya 0.05). Peneltian di bidang ekologi, apalagi di lapangan a bisa mencapai 0,10. Peneltian di bidang Pendidikan biologi a bisa mencapai 0,05 bahkan 0,10. Bila sangat mungkin dilakukan pengon- trolan terhadap variabel-variabel pengganggu, nilai ot lebih kecil (misalnya 0,01). Penerapan hasil penelitian atau keputusan yang diambil, menyangkut keselamatan manusia (nisalnya penemuan obat baru atau metode pengobatan baru) membutuhkan nilai a yang lebih Kecil. Bila Kesimpulan yang diambil tidak memiliki dampak yang besar terhadap keselamatan manusia, nlai o lebih besar, Nilai « yang sering digunakan berkisar 0,01 dan 0,1 (paling sering 0.05). Kaidah Pengambilan Keputusan Hosil pengujian statistika akan menghasilkan dua kemungkinan keputusan yaitu menolak bipotesis nihil dan gagal menolak hipotesis nihil (menerima hipotesis nihil). Kaidah pengambilan Keputusan atau keputusan uji statistika dapat dicari dengan dua pendekatan yaitu pendekatan ‘lasik dan pendekatan probabilistik. Pada pendekatan klasik/manual besarna nilaitabel sangat tergantung dari: 1) nilai alpha (a) yang digunakan; 2) uji one tal (satu sisi/satu arah) atau two tail (dua sisi/dua arah), Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biolog ..121 + | Manual/klasik © Jika 'Stat hitung! < iStat tabel! maka gagal menolak Ho (menerima Ho) © Jika IStathitung! > IStat tabell maka menolak Ho Bia nial perhitungan ui statistika lebih Besar atau sama dengan dibandingkan rilai yang berasal dari tabel (nilat perhitungan > nila tabel), maka keputusannya: Ho ditelak Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) yang signifikan antara kelompok data sat dengan kelompok data yang lain. Bila nilai perhitungan uji statistika lebih Kecil dibandingkan nilai yang berasal dati tabel (ailai perhitungan < nilai tabel), maka keputusannya: Ho gagal ditolak. Ho gagal ditolak,artinya: tidak ada perbedaan Kejadian (mean/proporsi) antara kelompok data satu dengan kelompok data Yang lain. Perbedaari yang ada hanya akibat dari faktor kebetulan (by chance). Pendekatan probabilisik digunakan seiring dengan kemajuan perkembangan komputer, ‘maka ufi statistik dengan mudah dan cepat dapat dilakukan déngan progam-program statistika Yang tersedia di pasaran seperti SPSS, Statistica, Epi Info, SAS dan program R. Setiap melakukan ‘ji statistika melalui program komputer maka akan ditampilkar/dikeluarkan nilai p (p-oalue) atau 5'6: (significa). Nilai p merupakan probabilitas salah dalam mengestimasi populasi dari sampel, yang harganya diperoleh setelah data di analisis oleh progam pengolah data (probabiltas yang ‘erjedi). Dengan nila p ini kita dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik dengan cara ‘membandingkan nilai p dengan nilai a (alpha). Ketentuan yang berlaku adalah sb + Komputer eluang p (sig.) nilai a -maka Ho gagal ditolak (Ho diterima). Perlu diketahui bahwa Nilai p two tail adalah dua kali nilai p one tail, berarti kalau tabel Yang digunakan adalah tae! one tail sedangkan uj statistika yang dilakukan too tail maka rlai p asi label one til harus dikalitan 2. Dengan demikian dapat disedethanakan dengan rumus: Nilai p two tail =2x Nilai p one tail. Nilai p merupakan nilai yang menunjukkan besamya peluang salah menolak Ho dari data penelition. Nilai p dapat diartikan sebagai nilai besarya peluang hasil peneliian (misalnya adanya perbedaan mean atau proporsi)terjadi Karena faktor kebetulan (by chance). Harapan kita nile P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilal p-nya keeil maka kita yakin bahwa adanya peredsan pada hasil peneliian menunjukkan pula adanya perbedaan di populas, Dengan kata fain kalau nilai p-nya kecil maka perbedaan pada penelitian terjadi bukan karens faktor kebetulan (by chance). D. Ringkasan Dalam kehidupan sehari-hari dijumpai banyak peristiwa di mana kemungkinan/ keboleh- jadian/peluang/probabilitas mengambil peranan penting. Dikenal beberapa hukum probabilitas DDistribusi binomial menggambarkan fenomena dengan dua hasil atau outcome. Distribusi Poisson dlpakai untuk menentukan peluang suatu kejadian yang jarang terjai tetapi mengenai populee Yang luas atau area yang luas dan juga berhubungan dengan waktu, Suatu data berdistribusi normal mempunyai ciri-citi tertentu, Sedangkan bentuk kurva normal ada dua macam yaitu: umum dan standar. Perubahan baku ke standar menggunskan ramus z, Kurva normal diperlukan untuk menggambarkan distribusi normal. Distribust normal sebagai alat statistik yang terpenting untuk melakukan analisis lebih lanjut dari data keadsen Kelompok, sehingga kita dapat menganalisis perbedaan maupun hubungannya, serta meramal, kannya. Atau dengan kata lain statistik parameitrik dapat digunakan, Distribusi normal data perlu diuji dengan analiss statistik parametrik dapat digunakan, Fengujian normalitas sangat banyak digunakan untuk data interval, selain itu banyak digunakan 06. Dasar-dasar Probate, Apikasi, Kuroa Normal, dan Hipotess 52% distribusi data (misalnya uji Kolmogorov-Smirnov, Uji Skewness dan } Liliefors; 2) Uji homogenitas varians (ji F-max, Uji Levene, Uji Barlett 3) Uji va Tukey. Uji aditivtas umumnya jarang dilakukan, karena pengamatanlokal kes toy if Secara umum data sebelum dianalsis secara parametrik dilakukan Prasyarat normalitas distribusi data dan uji homogenitas varians, Aiimosis atau ukurang Keruncingan adalah derajat Kelancipan suatu distribust bila dlbandingkan dengan distribusi normal. Ukuran Kemiringan (skewness) dibagi ke dalam tiga model kurva: posi, negatif, dan simetrs. Ada beberapa cara untule engujian normalitas data yoity dengan menggunakan Kertas peluang normal, oeisen kurtosis, lowiion kunnen ersenti, ©, dan Lillieford. Distrust Student disebut juga distribusi,Distrbusi Student dapat, digunakan untuk data lak cane jadahal sesungguhnya Ho salah, a. disebut tinghat kemekoa an tingkat Renstane Gignicat lve, sedangkan 1-8 disebut Kuat Uji (Power of Tox) mrobanes enn ‘menolak Ho bila ternyata Ho salah, Zara signfikars () adalah probablitas salah dalam mengestinasi populasi das sampel Zine hergenya ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti sebelum analise tote Besarnya a pecan’ sist masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun enerapan hasil Penelitan, E Latihan Soal Bab 6 1. Marmut hitam heterozigot (Bb) saling disilangkan, a) Berapakah probabilitas ketiga keturunan ertama berwarna hitam-putih- tam-putih?; b) Berapakah probabilitas dua dengan urutan apa saja? 2. Berapakah kemungkinan bagi orang tua yang ‘masing-masing “cartier albino” akan mendapat- kan anak perempuan albino? . > Pengalaman 51% dari telur yang menetas akan menjadi ayam pejantan. Berapakah peluang, 98er dari 10 butirtelur yang menetas terdapat 3 ekor ayam jantan dan 7 ekor ayam betina? Sulisetijono, Statistika dalam Bidang Biologi ... 123 Survai Komnas PA (Perlindungan Anak) pada tahun 2013, menunjukkan bahwa dari 8564 siswa SMP berusia 13-14 tahun, sebanyak 90% sudah terpapar iklan rokok dan 41% dari yang sudah terpapar rokok tersebut akhimya mencoba untuk merokok. Apabila diambil 20 siswa ‘SMP di DK! Jakarta secara acak, maka hitunglah peluang: a. tidak ada siswa yang tidak merokok . lebih dari 5 siswa yang merokok. Suami-isteri masing-masing normal tetapi pembawa sebuah gen resesif yang serupa untuk tuli- bisu. Apabila mereka kelak memiliki 4 orang anak, berapakah peluang bahwa: a. semua anak itu akan normal? 4. semua anak itu akan tuli-bisu? ». seorang saja diantara anak-anak itu yang akan tuli-bisu? .anak yang terakhir saja yang tul-bisu, lagipula laki-laki? Pada suatu tanaman dikenal kultivar berbatang pendek yang disebabkan oleh sebuah gen resesif. Seorang petani menanam 8 benih yang berasal dari tanaman normal heterozigot,jika dianggap bahwa semua benih itu akan tumbub baik, berapakah peluang bahwa: a. tidak ada tanaman berbatang pendek, ». tidak adak tanaman yang berbatang normal, ¢ Sebanyak 6 tanaman akan berbatang normal, sedangkan yang 2 tanaman berbatang pendek. Pada tahun 2012, sebuah kota di pedalaman Watampone, diperolch data bahwa rata-rata terdapat 2,5 orang albino per 175 orang. Sebanyak 525 orang diambil sebagai sampel percobaan. Dengan menggunakan pendekatan Possion, tentukanlah peluang: ‘a. didapat tidak ada yang albino b. terdapat ada albino. Diketahui rata-rata tekanian darah sistolik (IS) ibu obesitas = 160 mmHg, dengan s (deviasi standar) = 13 mmHg. Bila data tekanan darah TS berdistribusi normal. Tentukan: ‘a. Berapakah banyaknya ibu yang TS-nya tidak mencapai 180 mmHg? ». Berapakah proporsiibu yang TS-nya tidak mencapai 140 mm Hg? Ibu yang dikualfikasikan dalam kelompok 10% TS tertinggi, mencapai berapakah TS-nya? Berapakah TS-nya, yang hanya dicapai oleh 5% kelompok 300 ibu obesitas tersebut? Berapa persen jumlah ibu yang TS-nya mencapai sebesar 170-190 mmbig? Berapa banyak ibu yang TS-nya mencapai 130-190 mmbig? Berapakah proporsi ibu yang TS-nya mencapai 147 mmHg? Berapakah probabilitas seseorang yang diambil secara acak dari kelompok ibu obesitas itu yang TS-nya sebesar 190 mmHg? i. Berapakah banyak ibu obesitas yang TS-nya sebesar 260 mmHg? j. Berapakah banyak ibu obesitas yang TS-nya sebesar_60 mmHg? Prosedur analisis data dengan statistika inferensial parametrik dibuat berdasarkan sejumlah asumsi a) jelaskan tiga asumsi yang dipenhi? b)jelaskan secara unum dua uji prasyarat data yang diuji secara statistika inferensial parametrik! Pemberian obat anti obesitas diberikan kepada mereka yang berat badannya overweight untuk jangka waktu 3 bulan. Obat A diberikan pada 9 orang, obat B pada 10 orang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, obat A memberikan hasil penurunan bobot badan lebih nyata. Hasil pengukuran penurunan berat badan diukur setelah 3 bulan (dalam satwan Kg). Buatlah redaksi hipotesis untuk: 1) hipotesis nihil satu arah; 2) hipotesis nihil dua arah; 3) hipotesis alternatif satu atah; 4) hipotesis altematif dua arah. Bagaimanakah kriteria kaidah hasil ujistatisika pengujian hipotesis secara manual atau klasik? rarpas Sulisetijono Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang {State University of Malang) Email: sulisetijono.fmipa@umacid ceyyrih August 2016

You might also like