You are on page 1of 11

ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/

( OJT ) Revisi : Original


Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 1 dari 11

SYSTEM POWER SUPPLY DC

ORIGINATOR
AHMAD AZWAR ANAS
121101437
DEPARTEMEN/SEKSI
ENGINEERING EIC

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 2 dari 11

I. SASARAN
• Memberikan pengetahuan dasar tentang sistem Power Supply DC
• Memberikan pengetahuan tentang komponen Power Supply
• Memberikan pengetahuan dan perbedaan antara power supply konvensional, switching dan
power supply komputer.

II. TUJUAN
Peserta OJT Mampu :
• Menjelaskan dasar sistem Power Supply DC
• Menjelaskan komponen-komponen Power Supply
• Menjelaskan perbedaan antara power supply konvensional, switching dan power supply
komputer.

III. PEMBAHASAN

III.1 Dasar Teori

Catu daya / power Supply merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika.
Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bo-
lak – balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.

Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut :

Tegangan AC

Tegangan DC

Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu pada kutub positif dan

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 3 dari 11

sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber DC selalu pada satu kutub saja, positif saja
atau negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan
rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda. Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu
penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan sistem jembatan.

Penyearah Setengah Gelombang

Penyearah Gelombang penuh

Penyearah Sistem Jembatan

Rangkaian Penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter kapasitor untuk menghilang-
kan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari batere.
Dengan penggunaan batere ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun dapat
habis tergantung kapasitas batere tersebut. Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang
ada biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan yang ber-
fungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai tertentu.

III.2. Komponen Utama dan Pendukung Catu Daya / power supply

1. Trafo

Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat rangkaian catu daya yang ber-
fungsi untuk mengubah tegangan listrik. Trafo dapat menaikkan dan menurunkan tegangan. Berda-
**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 4 dari 11

sarkan tegangan yang dikeluarkan dari lilitan sekunder dibagi menjadi 2 yaitu:

a). Step up (penaik tegangan) apabila tegangan lilitan sekunder yang kita butuhkan lebih tinggi dari
tegangan primair ( jala listrik).

b). Step down (penurun tegangan) apabila tegangan lilitan sekunder yang kita butuhkan lebih rendah
dari tegangan primer (jala listrik).

Berdasarkan pemasangan gulungannya dikenal 2 (dua) macam trafo yaitu:


a). Trafo tanpa center tap (CT)

b). Trafo dengan center tap (CT)

2. Rectifier (Penyearah)

Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang beras-
al dari trafo step- down atau trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.

a). Penyearah Setengah Gelombang

Dalam komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga Half Wave Rectifier.

b).Penyearah Gelombang Penuh

Dalam komponen elektronika penyearah gelombang penuh disebut juga Full Wave Rectifier.

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Trans-
formator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan pri-
mernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.

Rangkaian penyearah sederhana / setengah gelombang

Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan mene-
ruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half
wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan
**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 5 dari 11

center tap (CT) seperti pada gambar-2.

Rangkaian penyearah gelombang penuh

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dile-
watkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.. Dengan demi-
kian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa
aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan
seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di
atas masih sangat besar.

Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter C

Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel
terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi ra-
ta.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada
rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan me-
rangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.

Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan filter C

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik
220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga
rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik
maka diperoleh.
**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 6 dari 11

C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF.

Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan ker-
ja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan ke-
luaran catu daya.

3. Filter (Penyaring)

Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi sebagai penyaring
atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari rectifier.

4. Stabilizer dan Regulator

Stabilizer dan regulator adalah bagian yang terdiri dari komponen dioda zener, transistor, komponen
IC atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut. Komponen ini berfungsi sebagai penstabil dan
pengatur tegangan (regulator) yang berasal dari rangkaian penyaring.

Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabili-
tas, jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian
penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk be-
berapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif
yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.

Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu
biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabil-
nya outputan tegangan.

Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.

Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812 regulator tegangan +12 volt
dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah
regulator tegangan -5 dan -12 volt.
**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 7 dari 11

Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri
79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah
dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown).
Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi
rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.

Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tengangan
input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap
Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (alu-
minium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam
datasheet, komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.

III.3 Power Supply Switching / SMPS (Switching Mode Power Supply)

Power supply jenisnya ada beberapa macam , karena penggunaan dan karakteristiknya yang sedikit
membedakan dengan power supply konvensional. Salah satu jenis Power supply yang lazim diguna-
kan untuk alat- alat elektronik dan industrial, yaitu jenis power supply SMPS. Dinamakan Switch
Mode Power Supply (SMPS) karena sistem kerjanya menggunakan metode switching (pensaklaran)
yaitu menghidup matikan tegangan yang masuk ke dalam trafo dengan peralatan/komponen elektro-
nik dengan frekuensi tertentu. Sedangkan nama AC-matic diambil dari salah satu kelebihan dari
SMPS yaitu kemampuan power supply bekerja dengan rentang tegangan masukan yang lebar. Pada
beberapa jenis smps, mampu bekerja pada tegangan masukan antara 90 s/d 265V dengan output yang
sama dan stabil. Karena kelebihan tersebut, smps menjadi auto-voltage regulator atau wide range in-
put regulated power supply (secara Mudahnya Disebut AC-matic).

Salah satu kelemahan dari power supply konvensional adalah efisiensinya yang rendah karena
mengambil tegangan dari hasil penyearahan sinyal sinus. Untuk meningkatkan efisiensi power supply
maka sinyal yang disearahkan harus berupa sinyal kotak. Dalam hal ini kemudian muncul sebuah
power supply sistem baru dengan metode pensaklaran yang disebut sistem switching.

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 8 dari 11

Pada power supply sistem switching, sinyal AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih
dahulu menjadi tegangan DC melalui sebuah rangkaian dioda penyearah dan elko. Tegangan DC
hasil penyearahan ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi tertentu
sehingga memungkinkan nilai induktor dari trafo menjadi kecil. Hal ini khususnya untuk
memperkecil ukuran power supply.

Bagian-bagian pokok dasar kerja sebuah SMPS adalah sebagai berikut :


• Bagian penyearah dan Filter. Pertama-tama Tegangan AC masukan akan disearahkan pada
blok ini dan selanjutnya di filter oleh kapasitor filter agar menghasilkan tegangan DC awal seba-
gai input, pada level ini tegangan masih dapat berfluktuasi dipengaruhi variasi dari tegangan in-
put AC sehingga kapasitor yang dipakai harus cukup besar untuk menjaga tegangan dari variasi
drop tegangan input.
• Bagian pencacah atau power-switching. Tegangan DC awal akan masuk ke bagian ini. Kom-
ponen fast switching semikonduktor power seperti MOSFET atau Bipolar akan bekerja ON dan
OFF dan men-switch tegangan masukan kembali menjadi pulsa tegangan AC
• SMPS Controller driver sebagai pembangkit pulsa PWM (Pulse Wave Modulation). Sebagai
sinyal drive untuk pencacah yang berisi rangkaian osilator dan PWM sebagai pembangkit pulsa-
pulsa PWM. Ada rangkaian SMPS yang tidak menggunakan SMPS controller driver, dalam hal
ini transistor power switching dibuat agar dapat bekerja dengan cara “ber-osilasi sendiri”
• Trafo switching. Tegangan dc yang telah dicacah mempunyai karakteristik seperti tegangan ac
sehingga dapat dilewatkan sebuah trafo atau induktor untuk dinaikkan ataupun diturunkan
tegangannya.
• Penyearahan dan filtering tegangan keluaran. Pada bagian ini tegangan keluaran dari trafo
kembali di searahkan agar menjadi tegangan DC dan di filter dengan rangkaian kapasitor/
induktor sehingga di dapatkan tegangan DC yang halus
• Loop umpan balik untuk membuat tegangan keluaran agar stabil. Sirkit loop umpan balik dari
tegangan keluaran ke bagian primer digunakan untuk mengendalikan PWM.
**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 9 dari 11

• Rangkaian komparator atau pembanding sebagai “error detektor”. Sebuah rangkaian


komparator pada bagian sekunder dipakai untuk mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan
keluaran. Komparator bekerja dengan cara membandingkan tegangan keluaran dengan sebuah
tegangan “referensi”. Output komparator berupa tegangan yang kemudian diumpan balikkan ke
bagian primer melalui sebuah photo coupler. Kopling menggunakan photocouler bertujuan untuk
meng-isolagi ground bagian primer yang menyetrum jika dipegang (HOT chasis) dengan ground
bagian sekunder (COLD chasis).

III.4 Power Supply Komputer

Power Supply Komputer

Power supply komputer adalah unit yang menyediakan daya yang mengolah tegangan AC 220V dari
PLN menjadi tangan DC yang lebih kecil untuk keperluan supply setiap bagian komputer. Misalnya
untuk supply harddisk membutuhkan tegangan sebesar +5 Volt dan +12 Volt. Kemudian untuk
mouse, keyboard dan USB membutuhkan tegangan +5 Volt dan sebagainya.
Power supply komputer yang ada saat ini kebanyakan menggunakan sistem power supply switching
yang dikenal dengan istilah SMPS (Switching Mode Power Supply).

Bagian-bagian Power Supply Komputer

Pada power supply komputer terdapat dua bagian utama yaitu standby power supply dan main power
supply. Power supply standby adalah yang menyediakan daya awal untuk kebutuhan standby, yakni
saat pertama kali daya komputer masuk namun komputer belum hidup. Output dari power supply
standby ini sebesar +5 Volt yang menyuply rangkaian bios sehingga dapat menangani fungsi on/off
saat tombol power ditekan.

Bagian yang kedua adalah main power supply. Bagian ini merupakan unit utama yang menyediakan

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 10 dari 11

banyak tegangan output dengan nilai tegangan dan arus yang berbeda-beda. Main power supply ini
akan ON jika ada sinyal perintah dari motherboard yang dipicu oleh penekanan tombol power pada
panel casing. Daya pada main power supply inilah yang dimaksud dengan daya power supply kom-
puter yang sesungguhnya.

Output Tegangan Power Supply Komputer

Sesuai dengan kebutuhan bagian-bagian komputer, maka power supply harus mampu menyediakan
beberapa output tegangan. Selain dari tegangan +5V untuk keperluan standby, Power supply utama
komputer mengeluarkan banyak tegangan output diantaranya +12 Volt, +5 Volt, +3V3 dan -12Volt.
Output tegangan power supply ini disalurkan dengan beberapa soket kabel diantaranya adalah soket
20+4 yang menuju ke motherboard, 4pin ke harddisk dan 4pin ke chipset. Berikut ini keterangan dari
soket keluaran power supply komputer :

• Soket 20+4 pin yang menuju ke motherboard. Soket ini berisi tegangan-tegangan yang dibutuh-
kan oleh motherboard. Keterangan pin dari soket 20+4 pin :

• Soket 4 pin ke IDE harddisk dan CD/DVD. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel
warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).

• Soket 4 pin ke motherboard untuk VGA adapter (AGP / PCI-E). Soket ini berisi 2 kabel war-
na kuning (+12V) dan dua kabel warna hitam (ground-0V).

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****
ON the JOB TRAINING Nomor :OJT/ENG/
( OJT ) Revisi : Original
Tanggal : 31Agust 2015
ENGINEERING DIVISION
PT. MULIAGLASS FLOAT Halaman : 11 dari 11

• Soket 4 pin ke Floppy. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V)
dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).

• Soket 15 pin ke SATA. Soket ini berisi tegangan +3V3, +5V dan +12V.

IV. KESIMPULAN

 Catu daya / power supply menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi se-
bagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai, accu juga elektronik power supply dan da-
pat digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

 Komponen Utama dan Pendukung Catu Daya / power supply:

• Trafo

• Rectifier (Penyearah)

• Filter (Penyaring)

• Stabilizer dan Regulator

 Salah satu jenis Power supply yang lazim digunakan untuk alat- alat elektronik dan industrial,
yaitu jenis power supply SMPS (Switching Mode Power Supply) yang mempunyai efisiensi
yang jauh lebih baik di bandingkan dengan power supply konvensional.

 Power supply komputer menggunakan sistem power supply SMPS (Switching Mode Power
Supply) dan mempunyai output tegangan standar yang disesuaikan dengan kebutuhan
perangkat / device yang terpasang pada komputer seperti HDD, motherboard, Fan dan lain
sebagainya.

**** Tingkatkan kemampuan Teknis dan Manajemen secara terus menerus melalui OJT ****

You might also like