You are on page 1of 3

PELAYANAN RESUSITASI DAN STABILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2

Ditetapkan,

Standar Prosedur Tanggal Terbit


Operasional
(SPO) 04 Mei 2016 dr. Soegihantoko,Sp. PD FINASIM
Direktur
Pengertian Pengembalian proses-proses akut yang menuju kematian dalam
pelaksanaannya untuk mencegah mati klinis jadi mati biologis.
Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di RSU Bhakti Rahayu
Khusus : Memberi pertolongan secara cepat, tepat dan cermat.
Mencegah kematian dan kecacatan.
Kebijakan RS harus melaksanakan pelayanan resiko tinggi dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Dilakukan asesmen pasien resiko tinggi;
2. Dilakukan intervensinya berdasarkan hasil asesmen;
3. Staf telah dilatih dan menguasai cara asesmen dan intervensinya;
4. Yang termasuk pelayanan resiko tinggi adalah:
a. Kasus emergensi;
b. Pelayanan resusitasi;
c. Pemberian darah dan komponen darah;
d. Penggunaan respirator.
Prosedur PERSIAPAN :
A. Persiapan Alat
1) Ambu Bag
2) Masker 1 Slang
3) OropharingealTube
4) Endotracheal Tube
5) Oksigen
6) Jackson Rees
7) Laringoskop
8) Magyl Forcep
9) Stilet
10) Plester
11) Suction + slang
12) Bantalan Penyangga Leher
13) Monitor
14) Infus Set
15) Medicut
16) Standart Infus

B. Persiapan Obat
1) Adrenalin (ephineprine)
2) Sulfas Atropin
3) Lidocain
4) Amiodaron
PELAYANAN RESUSITASI DAN STABILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/2

5) Ephedrine
6) Dexamethason
7) Aminophilin
8) Phentholal/Propofol
9) Scolin
10) Cairan elektrolit (RL Asering)
11) Cairan koloid/Gelatin ( Haes,Gelofusin )
LANGKAH-LANGKAH :
a) Pasien dalam keadaan tidak sadar, dibebaskan jalan nafas (headtilt,
chin lift, jawthrust). Raba nadi, bila nadi lemah  shock position,
pasang infus extra cairan. Pasang monitor. Pasang oksigen, cek darah
lengkap bila pasien stabil observasi intensif.

b) #bila bernafas :
i. Pertahankan jalan nafas, bebaskan jalan nafas, jika belum
adekuat dibantu dengan oksigen.
ii. Raba nadi radialis karotis
1. Bila ada pertahankan stabilisasi dan observasi intensif
2. Bila tidak ada pasien diposisikan dalam shock position.
Pasang infus extra cairan,management shock.
#bila tidak bernafas :
Bebaskan jalan nafas, beri nafas buatan, jika belum adekuat dibantu
oksigen
 Raba nadi karotis:
Jika tidak ada: CPR/pijat jantung 30 : 2, selama 2 menit
menghasilkan 5 siklus.
Pasang monitor. Diagnosis ECG
- Shockable = gambaran ECG ventrikel takhikardi dan
ventrikel fibrilasi dilanjutkan dengan DC shock (single shock
E:360 joule) dilakukan CPR 30:2 sampai teraba nadi karotis.
- Unshockable = tidak ada indikasi DC shock pada asistol /
PEA (poise,electrical,activity), EMD(Electro Mechanical
Distortion). Dilakukan CPR 30:21 + adrenalin tiap 2menit.
Jika tidak teraba dilakukan managemen asistol/diulang
kembali.
Jika pasien ROSC (Return Of Spontaneus Circulation) perawatan
dapat di teruskan di Ruangan Recovery, Ruangan ICU atau
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Rujukan.
Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. RR/OK
5. VK
6. Bayi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/

Ditetapkan,

Standar Prosedur Tanggal Terbit


Operasional
(SPO) Direktur

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit terkait

You might also like