You are on page 1of 5

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi; umur,

pendidikan dan pekerjaan yang didiskripsikan dalam tabel distribusi frekwensi

sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Table 4.1
Distribusi Frekwensi Berdasarkan Umur Ibu di Desa Purwodadi
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati

Umur f %
< 20 Tahun 9 18,7
20-35 Tahun 32 66,7
> 35 Tahun 7 14,6
Total 48 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa umur ibu balita di Desa

Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati umur paling banyak

adalah antara 20-35 tahun sejumlah 32 orang (66,7%). Dan umur paling

sedikit adalah umur di atas 35 tahun adalah sebanyak 7 orang (14,6%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Table 4.2
Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa Purwodadi
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati

Pendidikan f %
Tidak Sekolah 2 4,2
Sekolah Dasar 27 56,2
Sekolah Menengah 17 35,4
Sekolah Tinggi 2 4,2
Total 48 100
31

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian didapatkan

pendidikan ibu balita meliputi; Tidak Sekolah dan lulus perguruan tinggi
30
masing-masing sebanyak 2 orang (4,2%) dan paling banyak adalah lulus

Sekolah Dasar (SD-SMP) sebanyak 27 orang (56,2%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Table 4.3
Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Desa Purwodadi
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati

Pekerjaan f %
Ibu Rumah Tangga 19 39,6
Buruh 18 37,5
Swasta 9 18,8
PNS 2 4,2
Total 48 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan ibu balita

didapatkan paling banyak adalah sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 19

orang (39,6%) dan paling sedikit adalah sebagai PNS sebanyak 2 orang

(4,2%).

4. Tingkat Pengetahuan

Tabel 4.4
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu
Desa Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati

Pengetahuan f %
Baik 20 41,7
Sedang 16 33,3
Kurang 12 25,0
Total 48 100
32

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

responden didapatkan Tingkat Pengetahuan Baik sebanyak 20 orang

(41,7%) dan paling sedikit dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak

12 orang (25%).

B. Pembahasan

Hasil penelitian tentang pengetahuan ibu balita didapatkan tingkat

pengetahuan baik sebanyak 41,7%, tingkat penegetahuan sedang sebanyak

33,3% dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 25%. Hasil ini menunjukkan

bahwa rata-rata pengetahuan responden adalah baik. Hasil ini menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak adalah pada tahap

memahami (Comprehention) yang maksudnya adalah responden telah mampu

untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan orang yang

telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan materi

tersebut (Notoatmodjo, 2015).

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang diisi

oleh responden, sebagian besar responden telah mengetahui pengertian

imunisasi campak dan penyakit campak, namun pada pengetahuan kurang,

responden tidak mampu menjawab tentang penyakit dan imunisasi campak.

Pengetahuan ini didapatkan dari pengalaman para ibu terhadap kasus campak

dan dari informasi yang didapat dari tenaga kesehatan, karena penyakit campak

merupakan penyakit yang setiap orang akan mengalaminya. Selain itu adanya

visi dan misi di bidang kesehatan dalam memasuki tahap eliminasi terhadap

kasus campak, maka peran dari tenaga kesehatan adalah sangat


33

mengedepankan kampanye tentang pentingnya imunisasi balita sehingga secara

langsung akan membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

imunisasi campak dan penyakit campak.

Pengetahuan adalah keadaan tahu. Hal ini bukan merupakan definisi

pengetahuan, akan tetapi sekedar menunjukkan apa pengetahuan itu. Manusia

ingin tahu, kemudian ia mencari dan memperoleh pengetahuan. Hasil akhir

yang didapatkan itulah yang dinamakan pengetahuan (Sobur, 2008).

Pengetahuan (knowledge) adalah informasi, fakta, hukum prinsip, proses,

kebiasaan yang terakumulasi dalam pribadi sebagai hasil proses interaksi dan

pengalaman. Pengetahuan di sini merupakan tahap awal dari pembentukan

perilaku seseorang dan secara berturut-turut proses pengetahuan individu akan

melalui berbagai tahapan sebagaimana yang dikutip oleh Notoatmodjo (2015),

tahapan tersebut meliputi; pemahaman, ketertarikan, evaluasi, percobaan dan

penerimaan, sehingga informasi yang ada sudah terekam sebagai pengetahuan

yang siap untuk diinterpretasikan nantinya. Selain itu terkait domain kognitif,

pengetahuan juga mempunyai mempunyai tingkatan yang meliputi; tahu,

memahami, aplikasi, analisis dan evaluasi. Pada tahap ini individu akan

menilai pada sebuah informasi apakah baik atau tidak dan pada akhirnya

mereka juga akan memasuki tahap adoption (penerimaan) pada sebuah

informasi (Notoatmodjo, 2015).

Pengetahuan juga meliputi kemampuan individu dalam menjawab dan

menginterpretasikan tentang definisi, cara dan bahan penularan (infeksius),

tanda penyakit campak, cara, tujuan, waktu dan reaksi imunisasi campak, jenis
34

dan cara penyimpanan vaksin, serta langkah dari efek samping imunisasi.

Pertanyaan ini merupakan hal yang sering ditemukan dalam masyarakat,

sehingga tidak memerlukan banyak pemikiran. Pengetahuan yang ada tentunya

akan menuntut kepada individu untuk sebuah responsibility yaitu bertindak

(action), karena pengetahuan terkait sebuah tindakan adalah jendela dalam

memasuki pembentukan sikap dan perilaku individu. Sehingga secara langsung

maupun tidak langsung status kesehatan yang dalam hal ini adalah cakupan

imunisasi akan ditentukan oleh tingkat pengetahuan individu, dimana tuntutan

tersebut adalah bersifat tanggung jawab moral dari dalam individu untuk

bertindak (Notoatmodjo, 2015).

You might also like