You are on page 1of 18

Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)

Vol. 1, No. 2 April 2023


e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli


Saat Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Milenial
Di Kecamatan Belitang

Aceria Mega Putri Pratiwi


Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Ambok Pangiuk
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Muhammad Ismail
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Korespondensi penulis: aceriamegaputripratiwi@gmail.com

Abstract. This study aims to find out how much influence online buying interest has on
the Shopee marketplace among millennial communities during the Covid-19 Pandemic.
This study uses quantitative research, data collection in this study using a questionnaire
which uses a simple random sampling technique where population data collection is done
randomly. The sample of this study was 100 respondents who were taken from the
millennial generation of Generation Z. This study was conducted to examine the effect of
buying and selling online on buying interest during the Covid-19 pandemic in millennial
society. The results of the study stated that buying and selling online on buying interest.
Based on the t-test there is an influence between buying and selling online on buying
interest received. There is a positive and significant influence on the online buying and
selling variable on buying interest (case study of shopee online shop).

Keywords: Buying and Selling Online, Generation Z, Marketplace

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat beli
online pada marketplace Shopee di kalangan masyarakat milenial di masa Pandemi
Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif, pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan Kuesioner di mana menggunakan teknik Simple Random
Sampling dimana pengambilan data populasi dilakukan secara acak. Sampel penelitian
ini sebanyak 100 responden yang di ambil dari kalangan masyarakat milenial Generasi Z.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh jual beli online terhadap minat beli saat
pendemi Covid-19 pada masyarakat milenial. Hasil penelitian menyatakan bahwa jual
beli online terhadap minat beli. Berdasarkan uji t terdapat pengaruh antara jual beli online
terhadap minat beli diterima. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel jual
beli online terhadap minat beli (studi kasus toko online shopee).

Kata Kunci : Jual Beli Online, Generasi Z, Marketplace

Received Februari 23, 2023; Revised Maret 08, 2023; April 01, 2023
*Aceria Mega Putri Pratiwi, aceriamegaputripratiwi@gmail.com
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang semakin berkembang ini, internet bukan hanya menjadi
suatu hal yang tabu bagi seluruh masyarakat di dunia ini. Hampir tidak ada orang yang
tidak mengetahui internet. Internet menghubungan berjuta hingga milyaran pengguna
tidak hanya dari satu tempat melainkan di seluruh dunia. Saat ini internet tidak terbatas
hanya pada pemanfaat informasi yang bisa diakses melalui satu media melainkan dapat
juga digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi yang dapat memunculkan
sebuah marketplace baru dan sebuah jaringan bisnis yang luas dan tidak tebatas oleh
tempat dan waktu.
Semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadikan pasar yang sangat
bagus untuk pelaku industri e-commerce. Maka tidak heran jika di Indonesia
bermunculan e-commerce dan marketplace besar dengan modal yang fantastis bagi
ukuran industri di Indonesia antara lain, Shopee, Lazada, Blibli, Tokopedia dan lain-lain.
Tidak hanya situs berbelanja yang resmi bermunculan, tetapi ada juga yang hanya
menggunakan akun pribadi dari pelaku e-commerce di media sosial seperti Instagram,
Facebook, BBM, Twitter.
Di era saat ini dua sector ekonomi yang tidak terganggu dari pandemi, yakni sektor
pangan dan jual beli online. Dunia internet telah menjadi “wabah” global moderen untuk
saling menukar informasi, menjadi sumber informasi dan menjadi sarana untuk
membujuk calon konsumen. Pemasaran internet meninjau adanya penguasaan aspek
kreatif dan aspek teknisi internet secara bersama-sama. Komunikasi pemasaran dengan
memanfaatkan internet dengan demikian itulah memasuki ruang batas dan dalam waktu
seketika.
Tingginya tren penggunaan internet pada saat ini tidak bisa dipisahkan dari
kehadiran generasi milenial. Mereka mampu menguasai berbagai aplikasi, mereka juga
memiliki lebih dari satu perangkat mobile yang menghubungkan mereka dengan
internet.Terdapat streotrip yang berkembang jika Millennials merupakan generasi
pemalas atau bisa disebut juga sebagai sekumpulan anak muda yang tidak bisa lepas dari
ponsel.

2 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Tabel 1.1
Data Masyarakat Milenial per-Generasi
No Generasi Kriteria Umur
1 Gen Z 10 - 25 Tahun
2 Gen Y (Millennials) 26 - 40 Tahun
3 Gen X 41 - 56 Tahun
4 Baby Boomers 57 -75 Tahun
Sumber: Beresfod Research
Dalam penelitian ini menggunakan istilah (Gen Z), generasi milenial ini
menyebut mereka yang lahir dalam era infromasi dan digital. Semua terminologi
tersebut merujuk pada satu bentuk generasi yang lahir dan tumbuh seiring
perkembangan internet. Dimana generasi ini yakni dari kelahiran 1997-2012 dan
berusia 10-25 tahun pada 2022, berbeda dengan generasi sebelumnya seperti Generasi
Boomers atau Generasi X, mereka yang terlahir sebagai generasi milenial sangat akrab
dengan bermacam tampilan digitalisasi yang dihadirkan dari internet.
Belanja online merupakan proses pembelian barang atau jasa dari produsen yang
menjual barang atau jasa melalui internet dimana antara penjual dan pembeli tidak
pernah bertemu atau melakukan kontak secara fisik dan barang yang diperjual belikan
ditawarkan melalui display dengan gambar yang ada pada marketplace. Konsumen
dapat memilih barang yang diinginkan untuk kemudian melakukan pembayaran
kepada penjual melalui rekening bank yang bersangkutan atau pembayaran dilakukan
setelah barang diterima.
Dengan adanya jual beli online banyak kalangan anak-anak, Remaja, maupun
ibu rumah tangga yang minat melakukan transaksi ini karena lebih praktis, menghemat
waktu dan harga jauh lebih relative murah. Jual Beli secara Offline juga masih banyak
peminatnya terkadang masyarakat lebih percaya dengan produk-produk secara offline
karena barang sudah pasti dan hargapun bisa ditawar.
Saat ini belanja online merupakan salah satu cara belanja yang sedang ramai
digunakan dalam transaksi jual beli. Meskaran, berpendapat bahwa toko online juga
merupakan bentuk jual beli melalui alat komunikasi elektronik atau jejaring sosial di
mana pembeli tidak perlu susah payah datang ke toko untuk melihat dan membeli
apapun yang mereka cari karena dengan adanya belanja online mereka hanya tinggal
melihat barang yang di inginkan di internet kemudian memesan barang sesuai pilihan
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

dan mentransfer uangnya lalu barang akan di kirim oleh toko online dan sampai
kerumah.
Menurut Setiowati, toko online memberikan berbagai kemudahan dalam proses
transaksi perkembangan teknologi dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai dari
transportasi, komunikasi elektronik bahkan Dunia. Gaya hidup masyarakat saat ini ikut
berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, salah satu yang paling
mencolok ialah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya seperti
berbelanja online atau lebih di sebut dengan belanja online. Namun dengan adanya
Virus Covid-19 banyak penurunan daya minat masyarakat dalam melakukan
pembelian secara offline, walaupun jaraknya dekat saja.
Minat yang merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang
timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan akan keinginan hal tertentu.
Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk
memperhatikan seseorang, suatu barang atau kegiatan dalam
bidang-bidang tertentu. Karena minat terhadap sesuatu yang diinginkan, maka muncul
keinginan untuk membeli. Menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana ,
minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli yaitu sebuah pernyataan mental
dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli
konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi
menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang
akan datang.
Dalam hal tersebut mengakibatkan persaingan pemasaran produk terhadap
produsen karena munculnya wabah Virus Covid-19 ini yang menjadikan jual beli
online. dengan, adanya kebijakan Social Distancing dan Work From Home membuat
masyarakat sangat kesulitan dalam menjalankan aktivitas di luar rumah, masyarakat
disarankan pada saat pandemi untuk tidak keluar rumah maupun berkerumunan.
Disamping hal ini masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-
hari, hal ini mempengaruhi kehidupan masyarakat termasuk dalam sektor ekonomi,

4 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

banyak toko dan tempat jual beli yang ditutup sementara waktu sehingga membuat
ruang gerak masyarakat menjadi lebih sempit.
Minat beli muncul karena beberapa faktor, salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat beli yakni orientasi belanja. Orientasi berbelanja
merupakan pengaruh umum untuk melakukan kegiatan berbelanja.
Pengaruh ini diwujudkan dalam bentuk pencarian informasi, evaluasi
alternatif, sampai pada pemilihan produk. Menurut Kwek, Tan, & Lau, orientasi
berbelanja dipercaya menjadi bagian dari gaya hidup konsumen yang berasal dari
kegiatan, ketertarikan, dan pendapat mereka mengenai kegiatan berbelanja itu sendiri.
Banyak ahli yang berpendapat bahwa orientasi berbelanja merefleksikan pandangan
konsumen secara sosial, ekonomi, budaya dan juga tujuan pribadi dalam berbelanja.
Pemberlakuan Work From Home (WFH) ikut berdampak pada tren minat beli
secara online. Minat beli secara online biasanya lebih banyak diminati oleh konsumen
pada usia muda sebab mereka inilah yang lebih banyak menggunakan fasilitas online
untuk memenuhi kebutuhannya meskipun tidak sedang dalam kondisi pandemi Covid-
19. Mayoritas dari mereka tergolong sangat aktif dalam penggunaan internet untuk
melakukan pencarian produk atau jasa secara online melalui berbagai macam platrom
e-commerce yang tersedia di Indonesia, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibi,
Lazada dan lain sebagian-nya.
Menurut pemikiran Santrock, Seiring dengan jalannya Online Shopping dimana
kehidupan anak muda yang cenderung lebih menyukai dan mengutamakan kesenangan
semata saat berbelanja online. Tetapi dengan situasi seperti sekarang, dengan adanya
Covid-19 tren dalam pembelian online tidak hanya di lakukan anak muda saja tetapi
juga semua kelompok usia lantaran untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam sistem jual beli online Minat beli secara online memiliki beberapa faktor
diantaranya yaitu harga, tingkat kepercayaan, keleluasaan waktu dan produk yang
bervariasi atau beragam produk. Keanekaragaman produk menjadi faktor yang
mempengaruhi pembeli secara online, semakin bervariasi produk yang di tawarkan
secara online akan mengarah lebih bervariasi dibandingkan ofline. Faktor yang
mempengaruhi berikutnya yaitu kepercayaan yang menjadi dasar dalam sebuah
hubungan antara pihak penjual dan pembeli secara online yang saling membenarkan
agar terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain.
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

Faktor kepercayaan selalu menjadi pertimbangan karena dalam prakteknya


pembeli tidak dapat dilihat secara langsung barang yang di jual dan penjual pun
terkadang tidak langsung dapat menerima pembayaran, dengan kata lain tidak ada
transaksi yang di lakukan secara nyata hanya berdasarkan kepercayaan. Menurut
argumen Nurtjahjanti1, toko online menjadi bentuk perubahan yang di sajikan oleh
internet dari segi inovasi dalam berbelanja. Pada setiap kesempatan toko online
menjadi perbincangan di kalangan masyarkat. Online Shop atau toko online yang
melalui media internet sudah sangat mengakar di Indonesia, bahkan sudah sangat di
kenal baik oleh masyarakat.
Banyaknya berbagai macam kemudahan dalam berbelanja dan bermacam jenis
produk dan jasa yang di tawarkan, membuat kalangan masyarakat Indonesia
menjadikan online shop sebagai tempat berbelanja. Hal ini berdampak terhadap tren
minat beli secara online, tren ini banyak di lakukan oleh konsumen kalangan muda,
sebab para remaja inilah yang banyak menggunakan fasilitas online untuk memenuhi
kebutuhannya meskipun saat tidak dalam kondisi pandemi sekalipun. Mayoritas dari
mereka sangat aktif dalam penggunaan internet untuk melakukan pencarian produk
atau jasa secara online melalui berbagai marketplace yang ada di Indonesia, seperti
Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibi, Lazada, dan lainnya.
Masyarakat milenial di kecamatan belitang merupakan masyarakat yang stylish
baik dari segi pakaian, make up, tas dan sepatu. Berbelanja online sering mereka
lakukan, baik melalui media Instagram, WahatsApp dan Facebook.selain melalui
media tersebut, aktivitas berbelanja online ini juga sering dilakukan melalui beberapa
aplikasi e-commerce yang ada di Indonesia antaranya Shopee, Lazada, Tokopedia dan
lain sebagainya.

1
Luh Nusarika and Ni Purnami, “Pengaruh Persepsi Harga, Kepercayaan, Dan Orientasi Belanja
Terhadap Niat Beli Secara Online (Studi Pada Produk Fashion Online Di Kota Denpasar),” E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana Vol.4 No. 8 (2015), hlm.2381 .

6 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Tabel 1.2
Data Masyarakat Milenial (Gen Z) Pengguna Marketplace Online
Pada Kecamatan yang ada di Kab. Oku Timur
Jumlah Masyarakat Milenial
No Kecamatan
(Gen Z)
1 Martapura 5,565

2 Bunga Mayang 2,420

3 Jayapura 1,850

4 Buay Pramuka Peliung 1,787

5 Buay Madang Timur 2,540


Buay Pramuka Bangsa
6 1,476
Raja
7 Madang Suku II 2,127

8 Madang Suku III 2,435

9 Madang Suku III 1,879

10 Belitang Madang Raya 3,345

11 Belitang 8,550

12 Belitang Jaya 4,135

13 Belitang III 2,376

14 Belitang II 1,765

15 Belitang Mulya 2,133

16 Semendawai Suku III 2,425

17 Semendawai Timur 1,793

18 Cempaka 1,598

19 Sememdawai Barat 1,987


Sumber : Data BPS Kabupaten Oku Timur

Dengan melihat keterangan tersebut, maka tidak bisa dihindari bahwa maraknya
bisnis online yang sedang tren dikalangan masyarakat saat ini dapat dijadikan sebagai
alternatif dalam melakukan suatu usaha perdagangan yang tidak memerlukan tempat
tertentu secara lebih spesifik terutama di Kec. Belitang. Berdasarkan data dapat
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

disimpulkan bahwa kecamatan belitang memiliki Masyarakat milenial terbanyak


yakni 8,550 penduduk Kecamatan Belitang yang aktif mengunakan toko online shop.
Menurut Sinta, Dewi dan Achsa dalam penelitiannya, marketplace yang saat ini
banyak digunakan di Indonesia salah satunya ialah situs belanja online Shopee yang
sudah hadir sejak tahun 2015 di Indonesia. Shopee yang merupakan platform e-
commerce yang banyak dikunjungi oleh penguna media sosial. Shopee menjadi
layanan e-commerce yang sering sekali dijelajahi dan sering sekali di pakai masyarakat
untuk berbelanja secara online.
Tabel 1.3
Data Pengunjung E-commerce Shopee
Sebelum dan Sesudah Covid-19

NO Tahun Jumlah Pengunjung

1 2018 137,200,900

2 Maret 2019 72,973,300

3 2020 129,320,800

4 2021 138,776,700
Sumber: iprice.co.id

Berdasarkan dari data pengunjung e-commerce di atas sebelum dan sesudah


Pandemi. Pada tahun (2018) sebelum adanya Pandemi Covid-19 jumlah pengunjung
pada e-commerce Shopee stabil. Pada tahun (2019) jumlah pengunjung pada e-
commerce Shopee mengalami penurunan. Dengan adanya tren berbelanja online
pengunjung e-commerce Shopee pada tahun (2020-2021) mengalami peningkatan
pengunjung setiap bulannya.
Komara dan Daimah, menyatakan dalam penelitiannya bahwa Shopee adalah
salah satu tempat belanja online terbanyak khususnya di Indonesia, di dalam pasar
online terdapat ratusan atau bahkan ribuan transaksi perharinya yang dihasilkan oleh
pedagang maupun pembeli tanpa bertemu langsung dalam suatu forum tertentu.

8 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Shopee yang merupakan perusahaan e-commerce yang saat ini berada dibawah
naungan SEA Group atau yang dikenal dengan nama Garena, yaitu perusahaan internet
yang ada di Asia Tenggara. Shopee memegang pendownload nomor satu terbanyak di
Indonesia namun masih di posisi ke empat jumlah visitor perbulannya. Jika
dibandingkan degan situs marketplace lainya seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada,
OLX dan lain sebagainya Shopee termasuk yang termuda dan minim pengalaman.

KAJIAN TEORITIS
Minat Beli
Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan suatu kegiatan yang di lakukan konsumen sebelum
mengambil sebuah keputusan pembelian dalam suatu produk, menyatakan dalam
penelitiannya bahwa minat beli muncul dikarenakan adanya suatu rangsangan positif
mengenai sebuah objek sehingga memunculkan motivasi konsumen terhadap suatu
barang atau jasa yang di lihat.
Minat Beli yang merupakan perilaku konsumen yang muncul sebagai respon
terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan
pembelian, jadi minat beli dapat juga di artikan suatu kesungguhan hati untuk memiliki
sesuatu dengan pengorbanan dimana minat beli itu timbul karena konsumen merasa puas
terhadap kualitas produk yang diberikan oleh suatu perusahaan, menurut argumen Kotler
dan Keller.

Jual Beli
Pengertian Jual Beli
Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al-ba’I yang berdasarkan
etimologi berati menjual atau mengganti. Wahbah al-Zuhaily mendefinisikan secara
bahasa dengan munakar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Dalam bahasa Arab kata al-
ba’I terkadang di gunankan untuk artian lawannya, yakni kata al-Syira (beli) dan al-ba’I
berarti jual, tetapi sekaligus berati beli.
Berdasarkan pengertian jual beli di atas, maka jual beli di artikan sebagai tukar-menukar
barang. Hal ini sudah di praktikkan oleh masyarakat primitive ketika uang belum
digunakan sebagai alat transaksi tukar menukar barang, atau disebut juga dengan barter
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

yang di dalam ilmu fiqh disebut dengan ba,I al-muqayyadah. Meskipun jual beli dalam
sistem barter telah di tinggalkan, diganti dengan sistem mata uang, tetapi terkadang esensi
jual beli seperti ini berlaku, sekalipun hanya untuk mentukan jumlah barang yang ditukar
tapi di perhitungkan dengan nilai mata uang tertentu.

Jual Beli Online


Jual Beli online di artikan sebagai jual beli suatu barang atau jasa melalui sarana
elektroknik yang khususnya melalui internet atau secara online. Salah satunya yaitu
penjualan produk secara online melalui internet seperti beberapa Aplikasi Marketplace
yang ada di Indonesia saat ini contohnya: Shopee, Tokopedia, Buka Lapak, Lazada,
Blibli, dan lain sebagainya.

Akad Jual beli Online Secara Syariah


Pemasaran merupakan suatu bagian kegiatan ekonomi islam dimana pelaksananya
harus berlandasaskan dan bersumber pada Al-quran, As-Sunnah, Ijma dan Qiyas. Dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah. Dengan adanya
sumber pengetahuan dapat menghindari praktek pemasaran yang menyimpang seperti
kecurangan, penipuan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan pemasaran yang sesuai
dengan prinsip-prinsip islam terdapat empat unsur penting dalam kegiatan pemasaran
yang menjadi sorotan utama yaitu produk, pelaku, metode pelaksana, dan unsur
konsumenya. Allah mengingatkan supaya selalu menghindari perbuatan zalim dalam
berbisnis termasuk pada proses penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam
pemasaran.

E-commerce
Era globalisasi ini membawa dampak pada perkembangan di berbagai bidang.
Perkembangan dalam teknologi merupakan salah satu isu utama yang masih menjadadi
pusat perhatian untuk beberapa waktu terakhir. Isu perkembangan teknologi ini tidak
terlepas dari munculnya internet yang sebagai salah satu media yang sangat membantu
juga memberikan sebuah realitas baru pada masyarakat sehingga internet dapat
mengakibatkan banyak perubahan. Tidak hanya itu, internet telah memutar jarak dan
waktu menjadi tidak terbatas. Dengan internet orang dapat mengerjakan aktivitas yang

10 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

dalam dunia nyata sulit di lakukan akan tetapi didunia maya sangat memungkinkan
bahkan mudah untuk dilakukan.
E-commerce adalah marketplace yang ada di Indonesia, diantaranya Shopee,
Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Zalora dan lain sebagainya. Shopee yang
merupakan salah satu e-commerce yang memegang pencapaian tinggi di Indonesia.
Shopee mulai dikenalkan ke tanah air pada tahun 2015. Diawali dengan Negara Singapura
dahulu, yang artinya ini merupakan tahun ke enam marketplace ini berkembang di Negara
Indonesia. Di tahun ke enam ini total unduhan aplikasi platform ini di play store sudah
mencapai 100 juta lebih pengguna setiap harinya. Entah hanya menjadi Seller maupun
Customer.
Menurut Ridwan Sanjaya dan Wisnu Sanjaya, dalam penelitiannya. E-commerce
atau transaksi elektronik adalah transaksi yang dilakukan menggunakan sistem informasi.
Elektronic commerce (e-commerce) yaitu kegiatan- kegiatan bisnis yang menyangkut
konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providres dan pedagang
penata (intermediaries) dengan menggunakan jaringan- jaringan komputer (computer
network) yakni internet.

Shopee
Sejarah Shopee
Shopee adalah mobile-platform pertama di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina,
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Taiwan) yang mempromosikan transaksi
jual beli online yang menyenangkan, gratis dan terpercaya melalui ponsel. Shopee
menjadi salah satu vendor E-commerce di Indonesia yang baru diluncurkan pada tahun
2015 dengan pertumbuhan sebesar 73%. Artinya bagi masyarakat Indonesia, Shopee
yaitu platform belanja pilihan pertama (73%) kemudian di ikuti oleh Tokopedia (54%),
Lazada (51%) dan Instagram (50%).
Shopee juga bisa dikatakan pemain baru di ranah E-commerce di tanah air. Start-
up asal Singapura bahkan mengklaim layanan belanja online yang ditawarkannya
mengusung konsep mobile marketplace, khusus dari konsumen ke konsumen dengan
menggabungkan elemen media sosial. Pembeli atau penjual dapat langsung berinteraksi
tanpa harus repot berhubungan di luar aplikasi Shopee.
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

Masyarakat Milenial
Friedman, dalam penelitian nya menyatakan bahwa, Transaksi informasi semakin
bergerak sejak adanya internet. Kecepatan, melampaui jarak antara ruang dan waktu
menjadi ciri utama dari internet sehingga sangat diminati oleh masyarakat dewasa ini.
Perkembangan internet yang semakin luas membuat manusia bisa terhubung dengan
masyarakat dunia. Mereka saling berbagi informasi, mencari hal-hal baru terkait berbagai
minat, menonton video atau film, mencari dan mengunduh lagu-lagu yang mereka suka,
atau sekedar bermain game. Internet sudah membawa revolusi besar-besaran terhadap
pola komunikasi dan sekaligus konsumsi manusia, meskipun internet kadang membuat
crowded.

Jenis Konsumen
Setiap konsumen mempunyai pandangan yang berbeda-beda, yang perbedaan
tersebut mempengaruhi perilaku konsumen (consumerrs’ behavior) dalam pengambilan
keputusan. Ilmu perilaku konsumen bagian dari ilmu manjemen pemasaran. Mengenai
definisi dari pemasaran (marketing) merupakan suatu proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Perilaku Konsumen (consumer behavior) diartikan sebagai sebuah unit pembelian
(buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
pembuangan suatu barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Perilaku konsumen adalah
bagian dari ilmu menajemen pemasaran. Pemasaran yang merupakan suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengoptimalisasikam, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentinganya.

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan posisi dilakukannya suatu penelitian, dan waktu
penelitian dengan jangka waktu lamanya penelitian itu berlangsung. Adapun
penelitian ini dilaksanakan pada Masyarakat Milenial di kecamatan Belitang di tengah
kondisi masa Pandemi Covid-19.

12 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif yang merupakan metode
penelitian berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti
populasi dan sampel. Penelitian ini bersifat Correlation Study (Kuantitatif) yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Jual Beli Online terhadap Minat
Beli Masyarakat Milenial pada Masa Pandemi Covid-19.

Jenis dan Sumber Data


a. Data Primer
Data Primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data melalui
pengumpulan data. Data primer penelitian di dapatkan melalui responden secara
langsung tidak diperbolehkan melalui perantara atau sumber pihak kedua dan
seterusnya.
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan dan di peroleh langsung dari
penyebaran peryataan atau pertanyaan kepada seluruh Masyarakat Milenial di
Kecamatan Belitang yang menggunakan Aplikasi Toko Online Shopee.
b. Data Skunder
Data Skunder adalah data yang sumber data nya diperoleh secara tidak langsung
atau melalui perantara. Data ini merupakan data yang di ambil dengan cara mengutip
dari sumber lain, agar tidak bersifat authentic karena telah diperoleh dari tangan kedua,
ketiga dan seterusnya. Data Skunder dalam sebuah penelitian biasanya diperoleh dari
jurnal penelitian terdahulu, buku, data-data yang berhubungan dengan penelitian.

Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi yang merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas suatau
objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari lalu di tarik sebuah kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
merupakan semua Masyarakat Milenial di Kecamatan Belitang yang terdiri dari 8.550
orang yang menggunakan fasilitas pembelian secara online.
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

2. Sampel
Sampel yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Dikarenakan sulit menentukan jumlah populasi, pengambilan sampel pada
penelitian ini mengunakan teknik Simple Random Sampling dimana pengambilan data
populasi dilakukan secara acak. Untuk menentukan sampel pada populasi ini
menggunakan rumus slovin dari jumlah poulasi di kecamatan Belitang dengan jumlah
8.550 orang yang menggunakan E-Commerce Shopee maka ditentukan dari hasil
pencarian dengan batas kesalahan 10% untuk menentukan banyaknya sempel

=
(1 + Ne)
Keterangan :
n = banyaknya sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%)

=
(1 + Ne)
8.550
=
1 + 8.550 (0,1)
= 98,843 (dibulatkan menjadi 100 responden)

Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan bahwa banyak nya sampel yakni


100 reponden Masyarakat Milenial di Kecamatan Belitang yang telah menggunakan
aplikasi E-Commerce Shopee untuk dijadikan sumber data.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh jual beli online terhadap minat
beli saat pendemi Covid-19 pada masyarakat milenial. Hasil penelitian menyatakan
bahwa jual beli online terhadap minat beli. Berdasarkan uji t pada Tabel 4.8, diperoleh
nilai thitung sebesar 10,779 dengan nilai Signifikan 0,000<0,05. Maka hal ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh antara jual beli online terhadap minat beli diterima.
Hasil analisis pada hipotesis ini yaitu minat beli dipengaruhi oleh jual beli online.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Kusumawati, Saifudin (2020) yang
berjudul : “Pengaruh Persepsi Harga dan Kepercayan Terhadap Minat Beli Secara

14 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Online Saat Pandemi COVID-19 Pada Masyarakat Milenial di Jawa Tengah” hasil dari
penelitian tersebut ditemukan bahwa Minat belanja milenial dari nilai thitug dapat
dinyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat konsumen milenial
dalam berbelanja online

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel jual
beli online terhadap minat beli (studi kasus toko online shopee). Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil uji t (tabel 4.8) bahwa nilai thitung 10,779 > ttabel 0,1664 serta nilai
Signifikannya 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha di terima.
Saran
Berdasarkan dari pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini, maka dapat
ditarik saran sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan.
Pihak shopee seharusnya lebih meningkatkan layanan modernisasi iklan-iklan
produk dan keamanan privasi agar dapat mengurangi tindakan penipuan yang
telah merugikan konsumen dan mepermudah konsumen dalam return pembelian.
Dengan adanya pengalaman konsumen yang bersifat positif dimasa mendatang
akan menaruh minat dalam melakukan pembelian ulang.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan memperbaiki keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini serta menambahkan variabel lain seperti tingkat kepercayaan,
persepsi harga, promosi dan memperbanyak jumlah sampel.
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

DAFTAR REFERENSI
AL-QUR’AN
Kemenag RI, Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta: Kementrian Agama Republik
Indonesia,2012

BUKU DAN JURNAL


Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: Grasindo, 2007)
Aditya Putra Pratama dan Moehamad Gafar Yoedtadi,“Pengaruh Diskon 9.9 Super
Shoping Day Shopee terhadap Minat Beli Pengguna Aplikasi Shopee” Fakultas
Ilmu Komunikaasi Universutas Tarumanagara, Vol.5 No. 1 (Mareti, 2022)
Agus Sriyanto, and Aris Wahyu Kuncoro. “Pengaruh Brand Ambassador, Minat Beli Dan
Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian.” Jurnal Ekonomika Dan Manajemen,
Vol.8 No.1, 2019.
Apriliani Kartika Setiowati, Widayat dan Jasly. “Sikap Online Shopping Dan Niat
Pencarian Informasi Terhadap Niat Dan Perilaku Belanja.” Manajemen Bisnis,
2012.
Deery Anzar Susanti, "Analisis Pengaruh Harga, Promosi, Pelayanan, dan Kualitas
Produk Online Terhadap Kepuasan Konsumen Online Secara Syariah", Journal
Analytica Islamica, Vol. 5, No.2, 2016
Donald R. Cooper and Pamela, S. Schindler. “Bussiness Research Methods,” (New York:
McGraw 2006).
Don Tapscott, Grown up Digital: yang Muda yang Mengubah Dunia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama,2009
Gama Pratama. “Analisis Transaksi Jual Beli Online Melalui Website Marketplace
Shopee Menurut Konsep Bisnis Di Masa Pandemic Covid 19.” Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Islam, Vol.1 No.1, 2020.
Harlina Nurjahjanti. “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Harga Dan Kualitas Produk
Dengan Minat Membeli Produk Fashion Online Shop Di Facebook Pada
Mahasiswa Politeknik Semarang.” Jurnal Pemasaran. Fakultas Psikologi,
Semarang: Universitas Diponegoro., 2010.
Ilham Tugiso, “Pengaruh Relationship Marketing , Keamanan, Kepercayaan Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Online Shop Dan Loyalitas
Konsumen Sebagai Varia bel Intervening”, Jurnal Of Management, Vol.2 No.2
(Maret, 2016) hlm.3
Imam Ghozali,Ekonomimetrika Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan IBM SPSS 24,
Diponogoro Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Irham Fahmi, “Perilaku Konsumen Teori Dan Aplikasi.” Bandung: Alfabeta 2016.
Kusmiwati Dyah and Saifudin. “Pengaruh Persepsi Harga Dan Kepercayaan Terhadap
Minat Beli Secara Online Saat Pandemi Covid-19 Pada Masayarakat Millenial Di
Jawa Tengah”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 6 No. 1, Juni 2020.

16 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023


Journal of Management and Creative Business (JMCBUS)
Vol. 1, No. 2 April 2023
e-ISSN: 2962-1119; p-ISSN: 2962-0856, Hal 01-18

Luh, Nuriska and Ni Purnami. “Pengaruh Persepsi Harga, Kepercayaan, Dan Orientasi
Belanja Terhadap Niat Beli Secara Online (Studi Pada Produk Fashion Online Di
Kota Denpasar).” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol. 4 No.8, 2015.
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah Malang: Kencana dan Prenada
(Prenada Media Grup).
Merie Noviana, “Pengaruh Waktu Pengiriman Daya Tanggap, dan Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Konsumen dalam Berbelanja Secara Daring pada Shopee di
Surabaya” Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, ( 2022).
Meri Rahmania Sari, Suhatman, Patria Nagara, Nasfi . “Pengaruh Atribut Produk Dan
Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Kota Pariaman Di Toko Online
Shopee.” Jurnal Bisnis, Vol. 1 No. 2, 2020
Meskaran, Fatemeh., Zuraini Ismail and Bharani Shanmugam. “Online Purchase
Intention: Effects of Trust and Security Perception.” Australian Journal of Basic
and Applied Sciences, 2013.
Mey Shinta, Etika Dewi, and Andhatu Achsa. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Beli Konsumen : Studi Pada Online Shop Shopee.” Jurnal
Ekonomi Bisnis, Vol.1 No. 3, 2021.
Muhammad Khisom. "Akad Jual Beli Online Dalam Perspektif Hukum Islam dan
Hukum Positif". Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan, Vol 1 No. 1, 2019
Nico Rifanto dan Donant Alando Iskandar, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Persaingan Terhadap Minat Beli” Jurnal Risett Manajemen dan Bisnis, Vol.4
No.3 (Oktober, 2019)
Nur Ainiyah, ”Remaja Milenial dan Media Sosial : Media Sosial Sebagai Media
Informasi Pendidikan Bagi Remaja Milenial”, Jurnal Pendidikan Islam
Indonesia, Vol.2 No. 2 April, 2018
Nurul Huda, Lembaga Keuangan Islam,Jakarta: Prenada Media Group, 2000.
Philip Kotler Dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jlid 1
(Jakarta Barat: Indeks)
Ratna Furi, Nur Hidayati, and Siti Asiyah. “Pengaruh Keamanan, Kemudahan,
Kepercayaan Dan Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Online Pada Situs
Jual Beli Shopee.” E-Journal Riset Manajemen, Vol. 9 No. 2, 2020
Reza Andryanto, “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Dan Persepsi Kemudahan
Penggunaan Terhadap Minat Beli Di Toko Online Studi Empiris Yang Dilakukan
Pada OLX.Co.Id Di Yogyakarta.,” Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.
Ridwan Sanjaya dan Wisnu Sanjaya, Membangun Kerajaan Bisnis Online (Tuntunan
Praktis Menjadi Pebisnis Online), Jakarta: Kompas Gramedia, 2009.
Ruslang, Kara, Wahab, "Etika Bisnis E-commerce Shopee Berdasarkan Maqasid Syariah
Dalam Mewujudkan Keberlangsungan Bisnis", Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
Vol 6 No.3, 2020
Sapta Sari, "Literasi media pada generasi milenial di era digital". Professional : Jurnal
Komunikasi dan Administrasi Publik, Vol.6 No. 2, 2019
Pengaruh Jual Beli Online E-Commerce Shopee Terhadap Minat Beli Saat Pandemi Covid-19
Pada Masyarakat Milenial Di Kecamatan Belitang

Sharen Kangean, Farid Rusdi, Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee dalam
Persaingan E-commerce di Indonesia, jurnal Prologia, Vol. 4, No. 2, Oktober
2020.
Simamora, “Kemudahan Aplikasi dan Keragaman Produk dalam Membentuk Keputusan
Pembelian Generasi Milenial Bebelanja Secara Online” Jurnal Maneski, Vol.8
No.2, 2019.
Siti Hofifah. “Pengaruh Jual Beli Online Dan Jual Beli Di Pasar Terhadap Persaingan
Pemasaran Islam Dalam Masa Pandemi.” Jurnal Perbankan Syariah, Vol. 1 No.
2, 2020.
Siti Komara dan Daimah, "Analisis Transaksi Jual Beli Pada Marketplace Shopee Dalam
Persfektif Ekonomi Syariah". Syntax Idea, Vol No. 3 , 2019
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung, 2017.
Suherman, Ade Manan, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2009
Supraptono, “Pengaruh Kemudahan Bertransaksi dan Kepercayaan Terhadap Minat Beli
Online di E-Commerce Shopee Pada Masa Pandemi Covid-19” Jurnal IKRAITH-
Ekonomi, Vol.5 No. 2 (Juli, 2022)
Thomas Loren Friedman, "Hot, Flat, and Crowded: Why We Need a Green Revolution
and How it Can Renew America". New York: Farrar, Straus, dan Giroux, 2008
Tira Nur Fitria,“Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum
Negara.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,Vol.3 No.1, 2017.
Wim Ven., & Ben Vrakking, Homo Zappiens: Growing up in a Digital Age. Contimuum
International Publishing Group, 2006
Winda Sari, " Analisis Pengaruh Electronic Word Of Mouth, Electronic Service Quality,
dan Country Of Origin Terhadap Repurchase Intention Pada Qlapa.com". Jurnal
Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah, 2017.
Yasraf Amir Piliang, Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan.
Bandung: Matahari.,2011
Yuhdi Fahrimal,"Natiquette: Etika Jejaring sosial generasi milenial dalam media sosial".
Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, Vol.22 No.1, Mei,2018.

WEBSITE
https://thidiweb.com/sejarah-Shopee/.
https://yoursay.suara.com/news/2019/12/10/131146/strategi-Shopee-dalammenarik-
perhatian-pelanggan/.
Kecamatan Belitang dalam Angka 2020

18 JMCBUS - VOLUME 1, NO. 2, APRIL 2023

You might also like