You are on page 1of 19

Jenis Jenis Fauna Di Indonesia

1. Komodo
Komodo adalah salah satu jenis mamalia hanya di miliki oleh
Indonesia, nama latinnya Varanus Komodensis. Komodo
merupakan spesies kadal terbesar yang ada di dunia ini dan
hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, Gili Montang, Flores dan
Nusa Tenggara (Gili Dasami). Didaerah tersebut nama komodo
lebih dikenal oleh masyarakat daerah dengan sebutan “Ora”.

Saat ini Komodo menjadi salah satu hewan yang dimasukkan


dalam kategori hewan yang sangat di lindungi karena
keberadaan fauna ini sangat rentan terhadap kepunahan.
Kelestarian fauna ini di jaga dengan di dirikannya taman
nasional untuk fauna ini yaitu di Taman Nasional Pulau
Komodo yang khusus didirikan untuk mereka.

Fauna spesies kadal raksasa ini ditemukan pada tahun 1910


oleh seorang peneliti dari barat. Ukuran yang sangat besar
dengan panjang rata-rata 2 – 3 meter membuatnya sangat
pantes disebut sebagai raksasa. Hewan pemakan daging yang
gemar memburu mangsa yang lebih besar darinya ini memiliki
gigitan yang beracun sehingga sangat mematikan bagi
mangsanya.
2. Orang Utan
Orang utan merupakan satu-satunya spesies kera terbesar di
Asia. Janis orang utan yang saat ini ada di Indonesia yaitu
spesies Pongo Pygmaeus dan Pongo Abelii. Kedua spesies ini
hanya hidup di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.

Populasi orang utan di Indonesia mencapai 90% dan sisanya


tersebar di daerah Sabah dan Serawak Negara Malaysia. Saat
ini populasi dari orang utan juga mulai masuk daftar merah
IUCN karena memiliki potensi keterancaman punah. Keadaan
ini juga di perkuat dengan tercantumnya orang utan dalam
Lampiran 1 Konvensi Perdagangan Internasional Spesies
Langka Fauna dan flroa Liar (CITES). Oleh karena itu sebaga
warga negara Indonesia sangat patut untuk menjaga
kelestariannya.

Tempat tinggal yang nyaman bagi orang utan berada pada


ketinggian 500 m di atas permukaan laut, namun pada beberap
studi juga di temukan populasi yang berada pada pegunungan
dengan ketinggian pada 1000 mdpl.

3. Harimau Sumatera
Harimau sumatra Dalam bahasa latin disebut dengan Panthera
tigris sumatrae merupakan spesies harimau asli dari pulau
sumatra yang termasuk subspesies harimau yang masih
bertahan hidup hingga saat ini. Ciri dari harimau ini adalah
ukuran tubuhnya terkecil dibandingkan jenis harimau lainnya
dengan warna paling gelap di antara semua spesiesnya.
Harimau jantan memiliki panjang tubuh sekitar 92 inci dari
kepala sampai ekor dan berat sekitar 140 kg dengan tinggi 60
cm. Sedangkan pada harimau betina memiliki panjang sekitar
78 inci dan berat sekitar 91 kg.Populasi liar harimau sumatera
saat ini hanya tersisa 400-500 ekor dan termasuk dalam
klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically
endangered). Penghancuran habitat merupakan ancaman
terbesar terhadap populasi ini. Tercatat sekitar 66 ekor
harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 – 2000. Selain
karena pembunuhuan liar harimau sumatra kerap juga di
perdagangkan oleh orang orang tidak betanggung jawab.
Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia saat ini
semakin memprihatinkan. Dari survei Profauna Indonesia yang
didukung oleh International Fund fo Animal Welfare (IFAW)
pada bulan juli-oktober 2008, selama 4 bulan tim profauna
mengunjuni 21 kota/lokasi yang ada di sumatra dan jakarta.
Dari 21 kota yang dikunjungi, 10 kota diantaranya ditemukan
adanya perdagangan bagian tubuh harimau sekitar 48%.

Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia adalah


perbuatan kriminal, karena melanggar Undang-Undang nomor 5
tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya. Berdasarkan pasal 21 dalam undang-undang
nomor 5 tahun 1990 poin (d) bahwa “setiap orang dilarang
untuk memperniagakan, menyimpan atau memiliki, kulit, tubuh
atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-
barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau
mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia”. Pelanggar dari ketentuan
tersebut dapat dikenakan sanksi pidana berupa hukuman
penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum 100 juta.

4. Badak Jawa
Badak jawa atau sering disebut badak bercula satu dalam
bahasa latin disebut Rhinoceros sondaicus adalah anggota
famili Rhinocerotidae yang merupakan satu dari lima spesies
yang masih ada sampai saat ini. Badak ini memiliki genus yang
sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang
menyerupai baju baja. Badak jawa memiliki panjang sekitar 3 –
3,2 m dan tinggi sekitat 1,4 – 1,7m.
Meskipun disebut dengan badak jawa, namun binatang ini
tidak terbatas dan hanya ditemukan di pulau jawa saja. Badak
ini pernah menjadi slah satu badak di Asia yang paling banyak
menyebar.Populasi badak saat ini sangat kritis, kemungkinan
bdaka jawa termasuk mamalia terlangka yang ada dibumi.
Sekitar 40-50 ekor badak hidup di taman nasional ujung kulon.
Dan tidak lebih dari delapan ekor badak jawa hidup dialam
bebas ditaman nasional Cat Tien, Vietnam. Pemburuan liar dan
hilangnya habitat yana aman menjadi faktor berkurangnya
populasi badak jenis ini.

Badak jawa dapat hidup selama 30-50 tahun di alam bebas.


Badak ini hidup didaratan rendah, padang rumput basah dan
daerah daratan banjir. Badak jawa lebih kecil daripada
sepupunya, badak india, dan memiliki besar tubuh yang dekat
dengan badak hitam. Panjang tubuh badak Jawa (termasuk
kepalanya) dapat lebih dari 3,1–3,2 m dan mencapai tinggi 1,4–
1,7 m. Badak dewasa dilaporkan memiliki berat antara 900 dan
2.300 kilogram.

5. Badak Sumatera
Badak sumatera atau badak Asia bercula dua (Dicerorhinus
sumatrensis), yang merupakan spesies langka dari famili
Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies
badak yang masih ada. Badak sumatera merupakan satu-
satunya spesies yang terlestarikan dari genus Dicerorhinus.
Badak ini adalah badak terkecil, meskipun masih tergolong
hewan mamalia yang besar.

Sama dengan Badak Jawa, Populasi jenis badak ini juga


terancam punah, saat ini diperkirakan hanya tinggal enam
populasi badak ini yang ada di alam liar, empat berada di
Sumatera, satu beada di Kalimanatan dan satu di semenanjung
Malaysia. Jumlah badak sumatera sulit ditentukan, karena
badak ini adlah hewan penyendiri yang tersebar luas. Pada
tahun 2015, diperkirakan jumlah mereka hanyya tersisa 80
ekor, dan para peneliti mengummkan bahwa badak sumatera
timur di bagian utara Kalimantan telah punah.

6. Gajah Sumatera
Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia,
dengan berat mencapai 6 ton dengan tumbuh setinggi 3,5
meter pada bahu. Gajah sumatera adalah subspesies dari
gajah asia yang hanya berhabitat dipulau sumatera. Gajah
jenis ini berpostur tubuh lebih kecil dibandingkan gajah india.
Sebanyak 65% populasinya lenyap akibat ulah manusia dan
30% akibat dibunuh atau diracuni oleh manusia dari 2000-2700
ekor. Populasinya semakin menurun dan terancam punah.
Gajah sumatera meyukai habitat hutan dengan daratan rendah.
Di masa lalu, ketika habitatnya belum rusak, gajah
mengadakan migrasi luas. Pergerakan ini pada umumnya
mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah dari daerah gunung
ke dataran rendah pantai selama musim kering dan naik ke
bukit satu kali ketika hujan datang (Van Heurn, 1929; Pieters,
1938 dalam Satiapillai. 2007).

Gajah sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku


pada kaki belakang. Gajah sumatera dewasa dalam sehari
membutuhkan makanan sampai 150 kilogram dan air 180
liter/hari.Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja
makanan yang diserpa oleh pencernaannya. Dan sisa nya
digunakan untuk melakukan perjalanan hingga 20 km
perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang
akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika
nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering
terjadi konflik dengan manusia.

7. Anoa
Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi, sekaligus emnjadi
maskot provinsi Sulawesi Tenggara. Terdapat dua jenis anoa
yaiu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa darata
renadah (bubalus depressiconis). Kedu anya tinggal dihutan
yang tidak di jamah oleh manusia. Cara membedakan dua jenis
anoa ini yaitu bedasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh.
Anoa daratatn rendah relatif berukuran lebih kecil, ekor
pendek, lembut dan memiliki tanduk emlingkar. Sedangkan
anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar,
ekor panjang, kaki putih dan memiliki tanduk besar. Anoan
mirip dengan kerbau, memiliki berat tubuh sekitar 150-300
kilogram dan tinggi 75 cm.
Sejak tahun 1960-an anoa termasuk fauna yang berada alam
status terancam punah. Lima tahun terakhir populasi anoa
menurun secara drastis. Saat ini diperkirakan hanya tertinggal
5000 ekor anoa yang masih bertahan hidup. Pemburuan
menjadi alasan punahnya populasi jenis fauna endemik
sulawesi ini.

8. Kanguru Papua
Kanguru papua merupakan jenis kanguru terkecil yang ada
didunia. Beratnya hanya sekitar 3-6 kg,panjang sekitar 90 cm.
Fauna jenis ini merupakan salah satu jenis fauna yang
dilindungi dari kepunahan yang berasal dari Papua. Kanguru
papua hanya terdapat di papua berada dikawasan daratan
rendah, dihutan wilayah selatan papua dan papua nugini.

Kanguru papua terdiri atas dua genus yaitu kanguru pohon


(dendrolagus) dan knguru tanah (thylogale). Kanguru pohon
biasa menghabiskan sebagian hidupnya di pohon. Namun
kanguru pohon juga sering turun ke tanah, mislanya untuk
mencari minum . Kanguru pohon mempunyai moncong yang
lebih runcing dibanding dengan kanguru darat. Denagn ekor
panjang dan bulat dari pangkal hingga ekor. Sedangkan pada
kanguru darat memiliki ukuran kaki yang lebih pendek di
bagian depan. Memiliki moncong agak tumpul dan tidak
berbulu, dengan ekor meruncing ke ujungnya.
9. Burung Cenderawasih
Burung cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae
dari ordo Passeriformes. Burung cenderawasih banyak
ditemukan di bagian Indonesia timur, pulau-pulau selat tores,
Papua nugini dan Australia timur.Burung jenis ini terkenal
karena mempunyai bulu yang indah dan beraneka
warna. Burung Cenderawasih yang paling terkenal adalah
anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya,
Cenderawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Burung
Cenderawasin sering dianggap sebagai burung surga. Cukup
beralasan jika burung cenderawasih dikatakan sebagai burung
surga, Burung yang menjadi maskot Papua ini memang
memiliki keindahanan dengan warna bulu yang dimilikinya.
Warna bulu cenderawasih yang mencolok biasanya merupakan
kombinasi beberapa warna yang lain seperti hitam, cokelat,
oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu. Burung ini
semakin molek dengan keberadaan bulu memanjang dan unik
yang tumbuh dari paruh, sayap, atau kepalanya.

Namun, Burung cenderawasih yang memiliki warna bulu yang


indah dan mencolok hanya dimiliki oleh pejantan. Keindahan
yang dimilikinya digunakan untuk menarik perhatian dari
burung betina pada musim kawin. Selain memamerkan
keindahan bulu mereka, cenderawasih jantan bahkan
melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang
dinamis dan indah untuk merebut perhatian betina. Tiap jenis
cenderawasih memiliki jenis tarian dan atraksi yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Cenderawasih betina cenderung
berukuran lebih kecil dengan warna bulu yang tidak seindah
dan sesemarak warna cenderawasih jantan. Kabarnya,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies
cenderawasih tebanyak. Ada sekitar 33 jenis cenderawasih di
Indonesia.Dengan 28 jenisnya ditemukan di Papua.

Karena keindahan yang dimilikinya, membuat keberadaan


burung ini kian lama makin terancam. Pemburuan dan
penangkapan liar karena perdagangan serta kerusakan habitat
hidupnya meemnajdi beberapa penyebab utama makin
langkanya burung ini.

10. Jalak bali


Jalak bali adalah spesies burung pengicau dengan ukuran
sedang, panjang sekitar 25 cm. Ciri khas dari burung ini adlah
bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali sedikit garis hitam
pada ekornya dan pada bagian pipi berwarna kebiruan.
Jalak bali merupakan hewan endemik pulau bali dan hanyan
ditemukan dibagian barat pulau Bali, pada tahun 1991 jalak
bali dinobatkan sebagai lambang fauna di provinsi Bali.
Jalak bali merupakan slaah satu burung yang paling diminati
oleh kolektor sebagai burung peliharaan karena
penampilannya yang cantik. Penangkapan liar dan hiangnya
habitatnya menjadi penyebab semakin langkanya jalak bali
untuk ditemui. Untuk mencegah kepunahannya jalak bali,
sebgaian besar kebun binatang diseluruh dunia menjalankan
program penangkaran jarak bali.

Jenis Jenis Flora di Indonesia


1. Melati
Melati termasuk dalam genus dari semak dan tanaman
merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Melati
merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak
yang dapat hidup menahun. Merupakan spesies melati yang
beasal dari asia selatan. Penyebarannya dimulai dari hindustan
ke Indocina lalu kepulauan Melayu. Bunga ini salah satu bunga
nasiona Indonesia (puspa bangsa) selain Padma raksasa
(Raflesia Arnoldii) dan anggrek bulan. Bunga melati pula
menjadi bunga anasional Filipina.
Terdiri dari 200 spesies tumbuhan asli daerah beriklim tropis
dan hangat dari Eurasia. australasia dan Oseania. Tetapi hanya
ada sekita 8 sampai 9 spesies saja yang dibudidayakan,
sedangkan lainnya tumbuh liar dihutan karena belum
ditemukan potensi ekonomi dan soaialnya.

Di Indonesa bunga melati melambangkan kesucian dan


kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari
banyak suku di Indonesia. Bunga melati menjadi keharusan
hiasan rambut pengantin dlam upara perkawianan beberapa
adat di Indonesia. Sebutan untuk tanaman ini berbeda-beda di
setiap daerah di Indonesia, antara lain: Menuh (Bali), Meulu
atau Riwat (Aceh), Menyuru (BAnda), Melur (Gayo dan Batak
karo), Menduru (Manado), Mundu (Bima dan Sumbawa),
Manyora (Timor), Melati salam (UMI), Malete (Madura) dan
Beruq-beruq (Mandar).

2. Anggrek
Bunga anggrek mempunyai nama latin Orchidaceae, yang
merupakan salah satu jenis bunga dengan spesies terbanyak
di Indonesia. Habitat bunga anggrek banyak tersebar didaerah
tropika, namun terdapat juga didaerah sirkumpolar sampai
kewilayah tropika basah.

Anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang hidup


menempel atau menumpang pada pohon lain, namun anggrek
bukan bunga parasit. Mereka mampu hidup mandiri meskipun
menumpang pada pohon lain. Oleh karena itu bunga anggrek
banyak dijumpai di dalam hutan dengan menempel pada
pohon-pohon besar maupun dilereng-lereng pegunungan.

3. Bunga Bangkai
Bunga bangkai atau suweg (dalam bahasa lokal untuk jenis
vegetatif) dengan bahasa latin Amorphophallus titanum Becc.
Merupakan tumbuhan dari jenis tals-talasan endemik dari
sumatra, yang dikenal dengan bunga majemuk terbesar.
Dinamakan bunga bangkai karena bunag ini mengeluarkan
aroma bau busuk, aroma busuk tersebut sebenarkan
digunakan untuk menarik serangga kumbang atau lalat untuk
menyerbuki bunganya.

Tumbuhan ini memiliki dua fase kehidupannya yang muncul


secara bergantian, yaitu fase vegetatif dan fase generatif.
pada fase vegetatif muncul daun dan batang semu, Selang
beberapa waktu (tahun) organ vegetatifnya akan layu dan
umbinya dorman. Dan apabila cadangan makanan diumbi
mencukupi dan lingkungannya mendukung maka bung
amajemuknya akan muncul. Namun bila cadangan
makanannya kurang maka akan muncul kembali daun.

4. Rafflesia Arnoldii
Padma raksasa dalam bahasa latin rafflesia merupakan
tumbuhan parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang
besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. bunga ini
tumbuh dijaringan merambat dan tidak memiliki daun sehingga
tumbuhan ini tidak mampu berfotosintetis. Bunga ini pertama
kali ditemukan pada tahun 1818 dihutan tropis Bengkulu
(sumatera) didekat sungai Manna,Lubuk tapi, kabupaten
Bengkulu Selatan oleh seorang pemandui dari Indonesia yang
bekerja untuk Dr. Joseph Arnold dan dinamai berdasarkan
nama Thomas Stamford Rafdles, pemimpin expedisi itu.
Bunga ini terdiri dari 27 spesies dan dari semua spesiesnya
ditemukan di Asia tenggara. Tumbuha ini tidak emmiliki
batang, daun atau akar yang sesungguhnya. Rafflesia
merupakan tumbuhan endoparasit pada tumbuhan merambat
pada genus Tetratigma, menyebar haustoriumnya yang mirip
akar didalam jaringan tumbuah merambat itu.

Karena tanaman

You might also like