You are on page 1of 5

TUGAS INDIVIDU

PENGAUDITAN 2

Nama : I Made Juana Adi Saputra

No : 06

NIM : 2102622010305

Kelas : E Malam Akuntansi

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2023
Soal:

1. Kasus Audit atau Artikel Penelitian Audit, cari kasus mengenai kecurangan dalam
dunia akuntansi. Kaitkan kasus tersebut dengan implementasi sistem pengendalian
internal perusahaan yang bersangkutan.
2. Dari kasus yang anda temukan, jelaskan perbedaan review, kompilasi dan audit laporan
keuangan yang dilakukan oleh auditor.

Jawab:

1. Kasus Fraud PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk


Manipulasi laporan keuangan merupakan sesuatu yang biasanya dilakukan oleh perusahaan
apabila mereka mengalami masalah keuangan. PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) atau
TPS Food merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi consumer goods.
Kasus ini bermula dari ditemukannya anak perusahaan PT TPS Food yaitu PT Indo Beras
Unggul (IBU) mengepul beras petani bersubsidi untuk diproses dan dikemas ulang menjadi
beras premium. Karena kejadian ini, saham AISA turun signifikan dan membuat
perusahaan berusaha mempercantik laporan keuangan tahun 2017. Dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2018, pemegang saham mengajukan investigasi
terhadap laporan keuangan 2017 dan menunjuk Ernst & Young Indonesia (EY) untuk
melakukan audit kembali atas laporan keuangan tahun 2017.
Rekayasa laporan keuangan yang dilakukan oleh AISA Grup telah menyebabkan banyak
kerugian antara lain adalah memberikan informasi palsu kepada para investor, kredibilitas
perusahaan semakin berkurang dan citra perusahaan dari masyarakat menjadi buruk.
Implementasi Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
Sebagai bentuk komitmen Perseroan terhadap GCG (Good Corporate Governance)
Perseroan menekankan implementasi prinsip-prinsip GCG pada setiap aktivitas Perseroan
dan pada semua jenjang organisasi Perseroan agar dapat dijalankan dengan baik serta
membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko dibawah Dewan
Komisaris.
2.
 Perbedaan Riview
Dalam kasus ini, investor menjadi pihak yang dirugikan dalam kasus rekayasa laporan
keuangan yang dilakukan oleh Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) di bawah
kepemimpinan Joko Mogoginta. Investor (yang dirugikan). Investor membeli saham,
padahal kondisi riil perusahaan tidak sebaik yang dilaporkan. Mereka melihat mendapatkan
keuntungan, tapi ternyata tidak sebagus seperti yang tercantum, Dalam persidangan
sebelumnya, Direktur Pemeriksaan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto
Suwarno yang dihadirkan menjadi saksi mengatakan ada indikasi pelanggaran dalam
laporan keuangan yang disajikan AISA tahun buku 2017. Indikasi pelanggaran itu
ditemukan setelah OJK melakukan analisis pada laporan keuangan AISA. Salah satunya
mengenai pencantuman enam perusahaan yang terafiliasi dengan AISA, tetapi dicatat
sebagai pihak ketiga.
 Pihak yang terlibat dalam kasus PT. Tiga Pilar Sejahtera Abadi
- Mantan direksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Joko Mogoginta dan Budhi
Istanto) dinyatakan bersalah lantaran telah melakukan manipulasi laporan keuangan
2017 dengan tujuan mengerek harga saham perseroan.
- Selain itu, AISA telah melakukan pelanggaran shenanigans keuangan ke 2 yaitu
mengakui adanya pendapatan fiktif sebagai pendapatan dengan mencatat penjualan
yang tidak memiliki substansi ekonomi di mana penjualan tersebut dari arti
ekonomisnya tidak pernah terjadi transaksinya sehingga tidak boleh diakui sebagai
pendapatan perusahaan.
 Pihak yang Dirugikan dalam kasus ini
- Investor (Publik).
- Karyawan
- Pemerintah dirugikan karena dengan merekayasa laporan keuangan tersebut.
 Kompilasi
Kami telah menyelesaikan perikatan asuransi kami untuk melaporkan kompilasi
informasi keuangan Konsolidasian Proforma PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
(“Perusahaan”) dan Entitas Anak oleh Manajemen perusahaan. Informasi Keuangan
Konsolidasian Proforma terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2021 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Keuangan
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Semua informasi dalam laporan keuangan Konsolidasian PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk dan Entitas anak didasarkan pada pengetahuan terbaik direksi dalam upaya
terbaiknya untuk menyajikan seluruh informasi yang relevan dan yang tersedia untuk
dimuat secara lengkap dan sebenarnya.
 Audit Laporan Keuangan yang dilakukan Auditor
Dalam laporan hasil investigasi tersebut ditemukan adanya fraudulent statements yaitu
pencatatan keuangan yang berbeda dengan pencatatan keuangan yang dipergunakan
oleh auditor keuangan dalam melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2017.
Berikut adalah temuan dari EY:
1. Terdapat dugaan overstatement sebesar Rp 4 triliun pada akun piutang usaha,
persediaan, dan aset tetap Grup TPSF dan sebesar Rp 662 miliar pada Penjualan
serta Rp 329 miliar pada EBITDA Entitas Food.
2. Terdapat dugaan aliran dana sebesar Rp 1,78 triliun dengan berbagai skema dari
Grup TPSF kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan Manajemen
Lama (“Pihak Terafiliasi”), antara lain dengan menggunakan pencairan
pinjaman Grup TPSF dari beberapa bank, pencairan deposito berjangka,
transfer dana di rekening Bank, dan pembiayaan beban Pihak Terafiliasi oleh
Grup TPSF.
3. Terkait hubungan dan transaksi dengan Pihak Terafiliasi, tidak ditemukan
adanya pengungkapan (disclosure) secara memadai kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) yang relevan. Hal ini berpotensi melanggar
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.
KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu.
Daftar Pustaka

https://accounting.binus.ac.id/2021/12/27/kasus-fraud-pt-tiga-pilar-sejahtera-masalah-fraud/

http://www.tpsfood.id/upload/Pedoman%20GCG.pdf

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjr3uakvKv_AhVA3jgGHXyWCIUQFnoECBwQAQ&url=https%3A%2F%2
Fmediaindonesia.com%2Fekonomi%2F375074%2Frekayasa-keuangan-aisa-rugikan-
investor&usg=AOvVaw3_riNE72Xjf4n-_XMLjbW7

You might also like