Professional Documents
Culture Documents
Desain Penelitian
Desain Penelitian
Desain Penelitian
Setelah mempelajari bab ini, Anda dapat menyusun sebuah desain peneltian tentang
topik yang diminati.
A. Pendahuluan
Kita sudah membahas hakikat ilmu dan penelitian (Bab I), penelitian sebagai proses
ilmiah (Bab II), Kenseptualisasi masalah penelitian (Bab III), hipotesis (Bab IV), dan
penarikan sampel (Bab V). Kelima bab tersebut memberi gambaran kepada kita
tentang hubungan antara ilmu, penelitian dan pemecahan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari, dan proses penelitian itu sendiri dimulai dari konseptualisasi
masalah, hipotesis, dan pengujian hipotesis melalui data empiris. Pekerjaan penelitian
dimulai dengan menyusun rancangan penelitin atau desain penelitian, kemudian
menarik sample, menyusun instrumen analisis dan penulisan laporan penelitian. Bab ini
akan membahas Desain Penelitian (lihat Gambar 6.1).
Proses Penelitian
DESAIAN PENELITIAN
PENYUSUN INSTRUMEN
PENARIKAN SAMPEL
UJI COBA
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
PENULISAN LAPORAN
Gambar 6.1
Desain penelitian merupakan cetak biru yang menentukan pelaksanaan
selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan setelah kita menetepkan topik (judul)
penelitian yang akan dilaksanakan.
Desain penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah
tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodologi yang telah dibicarakan
sebelumnya. Pada umumnya suatu penelitian mengandung dua aspek yang saling
berhubungan dan merupakan persyaratan untuk suatu penelitian yaitu :
1. Substansi Penelitian
Suatu penelitian menunjuk pada substansi tertentu yang akan diteliti. Masalah yang
akan diteliti harus jelaas substansinya. Pada penelitian ilmiah, substansi ini mengacu
kepada teori tertentu yang berada dalam lingkup suatu ilmu pengetahuan. Suatu
penelitian dikatakan memiliki signifikansi teoritis jika penelitian tersebut berfungsi
mengembangkan teori-teori dari ilmu pengetahuan yang menjadi substansinya. Selain
memiliki signifikasi teoretis, suatu penelitian juga harus memiliki signifikasi praktis.
Suatu penelitian memiliki signifikasi praktis jika penelitian tersebut mendukung
kepentingan-kepentingan praktis sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat
terkait.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian terhadap substansi tertentu itu harus memenuhi persyaratan metodologi
penelitian sebagai suatu proses yang sistematis, terkendalil, krirtis, dan analitis seperti
telah diuraikan sebelumnya.
Berkaitan dengan keda syarat tersebut, maka desain penelitian pada umumnya
dapat dibagi dalam dua pokok, yaitu konseptualisasi masalah dan operasionalisasi.
Kedua pokok tersebut dapat disusun dalam pokok-pokok sebagai berikut :
1. Latar Belakang Penelitian
2. Tujuan dan Hipotesis
3. Kerangka Dasar Penelitian
4. Penarikan Sampel
5. Metode Pengumpulan Data
6. Analisis Data.
Konseptualisasi
Masalah TUJUAN
Tujun
Hipotesis
KERANGKA HIPOTESIS
Definisi Operasional
Indikator Empiris
Pengukuran
Kerangka Hubungan
PENARIKAN SAMPEL
Satuan Analisis
Metodologi Populasi
Sampel
METODE PENGUMPULAN
DATA
ANALISIS DATA
Analisis Pendahuluan
Analisis Lanjut
Gambar 6. 2
B. Latar Belakang Penelitian
Bagian ini merupakan fondasi dari seluruh proses penelitian karena semua konsep
dasar dijelaskan di sini. Sering juga bagian ini diberi judul Pendahuluan. Karena
pentingnya bagian ini, maka paling sedikit ada tiga bagian yang perlu diungkapkan di
sini.
Yang pertama adalah dasar-dasar pemikiran tentang pentingnya masalah yang
akan diteliti. Hal ini diungkapkan dari dua pendekatan, yaitu secara teoritis dan empiris
seperti diuraikan dalam Bab III Konseptualisasi Masalah. Secara teoritis berarti kita
bertitik tolak dari suatu teori yang menarik minat kita, mempelajari berbagai penelitian
yang pernah dilakukan tentang itu dan beberapa sumber yang relevan. Kemudian kita
berusaha untuk melihat masalah itu kedalam kenyataan empiris, mengungkapkan
kesenjangan-kesenjangan yang ada dan usaha-usaha yang pernah dilakukan untuk
menanggulangginya. Bagian ini mengantar kita kedalam perumusan masalah dalam
bagian kedua.
Bagian terakhir dalam latar belakang adalah mengungkapkan pentingnya
(signifikansi) penelitian yang akan dilakukan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa
suatu penelitian mempunyai dampak pada pengembangan, baik pengembangan ilmu
pengetahuan maupun pengembangan dalam salah satu pengembangan kehidupan
praktis sehari-hari. Sehubungan dengan itu perlu diungkapkan signifikansi teoritis dan
signifikansi praktis dari penelitian yang bersangkutan.
Jadi jelaslah bahwa hipotesis penelitian ini tidak lain dari jawaban tentative
terhadap pertanyaan penelitian.
X1 X1
X2 Y X2 Y
X3 X3
X1 X1
X2 Y Y
X2
X3 X3
Gambar 6.3
E. Penarikan Sampel
Bagian kedua yang perlu diungkapkan dalam desain penelitian ini adalah perencanaan
tentang bagaimana sampel ditarik . Untuk maksud ini terlebih dahulu perlu
digambarkan besar, batas-batas, dan ciri-ciri populasi penelitian. Apakah populasi
penelitian ini tersebar dalam wilayah luas, atau terbatas dalam wilayah setempat.
Besarnya populasi dinyatakan dalam jumlah anggota (satuan analisis) yang tercakup
dalam populasi itu (target population) Kemudian digambarkan juga sebarapa besar
variasi di antara anggota-anggota populasi. Setelah itu barulah ditentukan sebarapa
besar sampel yang akan ditarik, dan bagaimana cara menariknya.
Kalau kita kembali pada contoh di atas tentang “prestasi studi mahasiswa,” maka
populasi kita misalnya adalah mahasiswa perguruan tinggi X semester kelima
sebanyak 2.000 orang. Mahasiswa sebanyak ini bervariasi menurut fakultasnya
(misalnya ada 3 fakultas), dan dari jumlah ini akan ditarik sampel sebanyak 10% (200
orang). Sampel ditarik secara berlapis proporsional, sebagai berikut :
2.Motivasi belajar x - v -
3.Latar belakang - x - V
Ekonomi
4. Lingkungan belajar x - v -
Keterangan : x : Utama
V : Pelengkap/kontrol
G. Analisis Data
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, data yang akan dikumpulkan perlu dianalisis.
Rancangan tentang analisis ini perlu diungkappkan balam bagian ini. Supaya lebih
sistematis, maka analisis ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama disebut
analisis pendahuluan, dan t ahap kedua analasis lanjut.
Analisis pendahuluan terbatas pada analisis deskriptif untuk setiap variabel pada
sampel. Tujuannya untuk mengetahui karakteristiik setiap variable pada sample, dan
menentukan alat analisis pada analisis selanjutnya. Alat-alat analisis yang dipakai
untuk ini adalah (1) tabel distribusi frekuensi sederhana, (2) diagram statistik, (3)
ukukran tendensi pusat, (4) dispersi yang menggambarkan variasi, dan (5) estimasi
parameter.
Analisis lanjut bertujuan untuk mengnuji hipotesis. Alat-alat analisis dipakai untuk ini
pertama-tama tergantung pada model hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Ada nalisis uji hipotesis multivariate. Masing-masing alat analisis terdiri atas sejumlah
alat analisis, tergantung pada pengukuran variabel-variabel yang bersangkutan (lihat
Bab IX : Analisis Uji Hipotesis) Contoh desain penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6
di bagian buku ini.