Professional Documents
Culture Documents
Cardiac Output Naik Pada Trimester 1
Cardiac Output Naik Pada Trimester 1
Trimester 1 dan 2:
Trimester 3:
- Penurunan CO dapat terjadi saat posisi supinasi setelah UK 20 minggu (efek venous return turun
karena uterus menekan vena kava inferior
- Posisi supinasi pada aterm juga dapat mengkompresi aorta dan menyebabkan penurunan aliran darah
ke ekstremitas (terutama sirkulasi uteroplasenta)
- Obstruksi parsial vena cava pada trimester 3 dapat membuat aliran vena statis, plebitis dan edema di
ekstremitas bawah
- Kenaikan volume plasma sebanyak 55% membuat efek dilusi terhadap RBC (Anemia?)
Myocard membesar
- Pada Semester 1 PVR turun sampai pertengahan semester 2, lalu stagnan atau sedikit meningkat
Efek Hematologi
-akan terjadi Hiperkoagulasi yang nantinya bisa mengurangi perdarahan saat lahiran karena Semua
faktor pembekuan darah meningkat (fibrinogen, VII,VIII,IX,X,XII) kecuali faktor XI yang bisa menurun
- Di trimester 3 dan akhir trimester 3, akan terjadi leukositosis bisa sampai 21.000 dan tromobistopeni
sebesar 10%
- anemia bisa terjadi akibat Zat besi dan asam folat akan terpakai akibat proses kehamilan
Efek Metabolik
- Terjadi keadaan ketogenik (glukosa dan asam amino menurun; asam lemak, keton dan level trigliserida
meningkat)
- Kadar insulin yang meningkat karena sel beta pankreas hiperplas. Peningkatan gonadotropin dan
estrogen menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan tiroid binding globulin
Konsumsi oksigen dan minute ventilation meningkat secra progresif pada kehamilan. Baik tidal volume
maupun respiratory rate meningkat. Dalam kehamilan, konsumsi oksigen meningkat 20-50% dan minute
ventilation meningkat hingga 50%. PaCO2 turun hingga 28-32 mmHg; alkalosis respiratorik yang secara
signifikan dicegah dengan penurunan kadar bikarbonat dalam plasma.
Cardiac output dan volume darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme maternal dan
janin. Peningkatan (45%) volume plasma yang berlebih daripada produksi sel darah merah menimbulkan
adanya anemi dilusional dan menurunkan viskositas darah. Konsentrasi hemoglobin biasanya
dipertahankan di atas 11 g/dL. Sehubungan dengan peredaran oksigen ke jaringan, penurunan kadar
hemoglobin diimbangi dengan peningkatan cardiac output dan pergeseran kurve disosiasi hemoglobin
ke kanan (lihat bagian Efek Respiratori). Penurunan pada tahanan vaskuler sistemik pda ada trimester ke
dua menurunkan tekanan darah diastolik dan sedikit menurunkan sistolik.
EFEK PADA HATI
Secara keseluruhan fungsi hati dan aliran darah tidak berubah, peningkatan minor serum transaminase
dan kadar laktat dehidrogenase dapat diamati pada trisemester ketiga.
Peningkatan kadar serum alkalin posfatase disebabkan oleh sekresi dari plasenta. Penurunan serum
albumin yang ringan oleh sebab volume plasma yang meningkat sehingga menyebabkan tekanan
onkotik koloid berkurang.
Penurunan 25-30% dari aktivitas serum pseudokolinesterase jarang terjadi, namun dapat menghasilkan
perpanjangan paralisis akibat suksinilkolin. Metabolisme ester pada anestesi lokal tidak banyak berubah.
Aktivitas pseudokolinesterase tidak kembali ke normal hingga 6 minggu pasca persalinan.
kadar progesteron yang tinggi dapat menghambat pelepasan kolesistokinin, menghasilkan pengosongan
kantong empedu yang inkomplit. akhirnya, bersama dengan komposisi asam empedu yang berubah
dapat mempengaruhi pembentukan kolesterol batu empedu selama kehamilan.
EFEK PADA SISTEM SARAF PUSAT
Konsentrasi minimal alveolar menurun selama kehamilan. Akan kembali normal setelah hari ketiga post
partum. Ini adalah efek dari progesteron dan B-endorfin.
Obat anestesi lokal juga dapat dikurangi selama kehamilan, ini akibat pelebaran pembuluh darah
epidural.
Kedua efek pertama menguatkan penyebaran cephalad, namun efek ketiga bisa menyebabkan
penembusan dura.
Renal
Aliran darah ginjal dan GRF meningkat pada kehamilan. Serum Cr dan Ureum bisa turun 0,5-0,6 mg/dl
dan 8-9 mg/dl. Penurunan kemampuan filtrasi terhadap glukosa dan bbrp protein asam amino agak
menurun, dapat terjadi glukosuria dan proteinuria. Osmolaritas plasma menurun 8-10mOsm/kg.
Gastrointestinal
Gerakan pengosongan lambung menurun, posisi terdorong keatas oleh uterus yg membesar yg
menyebabkan menurunkan kekuatan spingter Gastroeshopageal. Ini menyebabkan risiko terjadinya
regurgitasi dan aspirasi pada paru. Tingkat asam lambung dan volumenya juga berubah saat kehamilan.
Opioid dan anticholinergic menurunkan tekanan spingter esofageal, menyebabkan reflux dan
memperlambat pengosongan lambung.
Muskuloskeletal
- Peningkatan kadar relaxin melunakkan serviks, menghambat kontraksi uterus, dan merilekskan simfisis
dan sendi panggul.