You are on page 1of 7

Cardiac Output naik pada trimester 1,2 dan menurun/stagnan pada trimester 3

Trimester 1 dan 2:

- CO & BV naik mengikuti kenaikan kebutuhan metabolik fetus dan bumil

- Kenaikan CO (40% saat aterm) disebabkan kenaikan HR (20%) dan SV (30%)

- Kenaikan CO terbesar terjadi saat persalinan dan sesaat setelah persalinan

- CO akan kembali normal 2 minggu setelah persalinan

Trimester 3:

- 5% Bumil mengalami Supine Hypotension Syndrome

- Penurunan CO dapat terjadi saat posisi supinasi setelah UK 20 minggu (efek venous return turun
karena uterus menekan vena kava inferior

- Posisi supinasi pada aterm juga dapat mengkompresi aorta dan menyebabkan penurunan aliran darah
ke ekstremitas (terutama sirkulasi uteroplasenta)

- Obstruksi parsial vena cava pada trimester 3 dapat membuat aliran vena statis, plebitis dan edema di
ekstremitas bawah

Blood Volume meningkat

- Kenaikan volume plasma sebanyak 55% membuat efek dilusi terhadap RBC (Anemia?)

- Pergeseran kurva disosiasi HB ke kanan disebabkan penurunan konsentrasi HB

- Pada aterm, BV naik 1-1,5L untuk toleransi pendarahan saat persalinan

- Rata rata kehilangan darah saat persalinan normal 400-500 mL

- Rata rata kehilangan darah saat operasi sesar 800-1000 mL

Myocard membesar

- Pembesaran otot jantung dan ruang jantung

Peripheral Vascular Resistance menurun

- Pada Semester 1 PVR turun sampai pertengahan semester 2, lalu stagnan atau sedikit meningkat
Efek Hematologi

-akan terjadi Hiperkoagulasi yang nantinya bisa mengurangi perdarahan saat lahiran karena Semua
faktor pembekuan darah meningkat (fibrinogen, VII,VIII,IX,X,XII) kecuali faktor XI yang bisa menurun

- Di trimester 3 dan akhir trimester 3, akan terjadi leukositosis bisa sampai 21.000 dan tromobistopeni
sebesar 10%

- anemia bisa terjadi akibat Zat besi dan asam folat akan terpakai akibat proses kehamilan

Efek Metabolik

- Nutrisi protein, karbohidrat,lemak dipakai untuk perkembangan bayi.

- Terjadi keadaan ketogenik (glukosa dan asam amino menurun; asam lemak, keton dan level trigliserida
meningkat)

- Bisa terjadi resistensi insulin berkaitan dengan kehamilan

- Kadar insulin yang meningkat karena sel beta pankreas hiperplas. Peningkatan gonadotropin dan
estrogen menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan tiroid binding globulin

- meningkatkan T4, T3, FT3, FT4, TSH

- kalsium menurun, kalsium terionisasi cendrung normal


Efek Respirasi Pada Kehamilan :

Konsumsi oksigen dan minute ventilation meningkat secra progresif pada kehamilan. Baik tidal volume
maupun respiratory rate meningkat. Dalam kehamilan, konsumsi oksigen meningkat 20-50% dan minute
ventilation meningkat hingga 50%. PaCO2 turun hingga 28-32 mmHg; alkalosis respiratorik yang secara
signifikan dicegah dengan penurunan kadar bikarbonat dalam plasma.

Cardiac output dan volume darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme maternal dan
janin. Peningkatan (45%) volume plasma yang berlebih daripada produksi sel darah merah menimbulkan
adanya anemi dilusional dan menurunkan viskositas darah. Konsentrasi hemoglobin biasanya
dipertahankan di atas 11 g/dL. Sehubungan dengan peredaran oksigen ke jaringan, penurunan kadar
hemoglobin diimbangi dengan peningkatan cardiac output dan pergeseran kurve disosiasi hemoglobin
ke kanan (lihat bagian Efek Respiratori). Penurunan pada tahanan vaskuler sistemik pda ada trimester ke
dua menurunkan tekanan darah diastolik dan sedikit menurunkan sistolik.
EFEK PADA HATI

Secara keseluruhan fungsi hati dan aliran darah tidak berubah, peningkatan minor serum transaminase
dan kadar laktat dehidrogenase dapat diamati pada trisemester ketiga.

Peningkatan kadar serum alkalin posfatase disebabkan oleh sekresi dari plasenta. Penurunan serum
albumin yang ringan oleh sebab volume plasma yang meningkat sehingga menyebabkan tekanan
onkotik koloid berkurang.

Penurunan 25-30% dari aktivitas serum pseudokolinesterase jarang terjadi, namun dapat menghasilkan
perpanjangan paralisis akibat suksinilkolin. Metabolisme ester pada anestesi lokal tidak banyak berubah.
Aktivitas pseudokolinesterase tidak kembali ke normal hingga 6 minggu pasca persalinan.

kadar progesteron yang tinggi dapat menghambat pelepasan kolesistokinin, menghasilkan pengosongan
kantong empedu yang inkomplit. akhirnya, bersama dengan komposisi asam empedu yang berubah
dapat mempengaruhi pembentukan kolesterol batu empedu selama kehamilan.
EFEK PADA SISTEM SARAF PUSAT

Konsentrasi minimal alveolar menurun selama kehamilan. Akan kembali normal setelah hari ketiga post
partum. Ini adalah efek dari progesteron dan B-endorfin.

Obat anestesi lokal juga dapat dikurangi selama kehamilan, ini akibat pelebaran pembuluh darah
epidural.

Efek pembendungan vena kava inferior adalah

1. Penurunan volume cairan serebrospinal,

2. Menurunkan volume ruang epidural, dan

3. Meningkatkan tekanan rongga epidural.

Kedua efek pertama menguatkan penyebaran cephalad, namun efek ketiga bisa menyebabkan
penembusan dura.
Renal

Aliran darah ginjal dan GRF meningkat pada kehamilan. Serum Cr dan Ureum bisa turun 0,5-0,6 mg/dl
dan 8-9 mg/dl. Penurunan kemampuan filtrasi terhadap glukosa dan bbrp protein asam amino agak
menurun, dapat terjadi glukosuria dan proteinuria. Osmolaritas plasma menurun 8-10mOsm/kg.

Gastrointestinal

Kejadian Gastroeshopageal reflux dan esofagitis sering terjadi saat kehamilan.

Gerakan pengosongan lambung menurun, posisi terdorong keatas oleh uterus yg membesar yg
menyebabkan menurunkan kekuatan spingter Gastroeshopageal. Ini menyebabkan risiko terjadinya
regurgitasi dan aspirasi pada paru. Tingkat asam lambung dan volumenya juga berubah saat kehamilan.

Opioid dan anticholinergic menurunkan tekanan spingter esofageal, menyebabkan reflux dan
memperlambat pengosongan lambung.
Muskuloskeletal

- Peningkatan kadar relaxin melunakkan serviks, menghambat kontraksi uterus, dan merilekskan simfisis
dan sendi panggul.

- Kelemahan tulang belakang ligamen meningkatkan risiko cedera punggung.

- Ibu hamil relatif sering sakit punggung selama kehamilan.

-sumber morgan chapter 40

You might also like