Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Domain
MAKALAH Domain
KELOMPOK : 4
NAMA MAHASISWA :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Makalah sebagai tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Literasi Data mengenai Ekstensi
domain dan prosesing laman. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada Ibu Prof.
Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Informasi dan
Literasi Data. Atas pengajaran yang diberikan sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Jadi penulis sangat
berharap pembaca dapat memberi kritik dan saran atas tugas ini. Semoga Tugas Rutin ini
dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia saat ini berkembang sangat pesat.
Perkembangan teknologi tersebut berpengaruh hampir di semua aspek kehidupan manusia,
salah satunya adalah penyimpanan data. Penyimpanan pada zaman dulu hanya dilakukan di
tempat-tempat yang dirasa aman. Penyimpanan data pada zaman dahulu disimpan pada batu
bertulis, selanjutnya berkembang penyimpanan data dilakukan pada kertas, semakin lama
zaman semakin berkembang dengan adanya komputer dan media- media penyimpanan yang
sekarang ini lebih efisien, efektif, dan canggih . Selain penyimpanan informasi, sumber
datangnya informasi pun sangat berkembang pesat di zaman yang serba canggih ini.Sumber
informasi adalah seseorang, benda, atau tempat dimana informasi itu muncul, diperoleh atau
datang dan objek yang menerima akan bertambah pengetahuan atau wawasannya. Banyak
contoh sumber informasi yang terdapat disekitar kita seperti handphone, buku sebagai bentuk
dari benda atau perpustakaan yang berupa tempat. Setiap individu harus lebih cerdas dalam
mengolah informasi yang didapatnya. Dengan mengetahui dan memahami sumber informasi
yang kita dapat, kita bisa lebih bijak dalam mengolah sumber informasi. Pada kesempatan ini,
penyusun akan membahas mengenai telaah sumber dan teknik penyimpanan informasi.
Dalam bahasan tersebut, terdapat materi mengenai ekstensi domain dan prosesing laman,
sumber informasi primer dan sekunder, terknik recording (gambar, suara, dan audo-visual), &
hard dan cloud storage.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Ekstensi domain?
2. Apa yang di maksud prosesing laman?
3. Apa saja jenis ekstendi domain?
4. Apa saja kekurangan dan kelebihannya?
5. Apa saja macam- macam ekstensi domain ?
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. EKSTENSI DOMAIN
1.1 Pengertian ekstensi domain
Ekstensi domain adalah struktur domain yang terletak paling belakang setelah titik (.)
setelah nama domain atau yang disebut pula dengan Top-Level Domain (TLD). Sebagai
contoh adalah www.dewaweb.com, ekstensi atau TLD-nya adalah .com yang mana terletak
setelah nama domain (dewaweb).
.com – domain ini masuk ke dalam generic Top-Level Domains (gTLD) dan menjadi
domain paling populer di dunia. Domain .com awalnya ditujukan untuk situs
komersial dan merupakan kependekan dari commercial. Namun seiring berjalannya
waktu, penggunaan ekstensi ini menjadi lumrah di kalangan para pemilik website.
.net – merupakan singkatan dari network atau networking (jaringan). Ekstensi ini
dikhususkan untuk website yang berhubungan dengan jaringan (network), IT,
perusahaan komputer, dan layanan-layanan internet lainnya. Tidak ada syarat khusus
untuk pendaftaran domain ini sehingga dapat digunakan untuk umum, seperti .COM.
.id – secara khusus ditujukan bagi masyarakat Indonesia. Jika ingin menggunakan
domain akhiran .id, kamu harus menyesuaikan penggunaan ekstensi agar sesuai
dengan tema situs atau website.
.biz.id – merupakan bagian dari 2nd Level Country Code Top Level Domain (ccTLD)
yang digunakan untuk berbisnis khusus di Indonesia.
.my.id – ini bukan berarti kombinasi nama domain Malaysia (.my) dan Indonesia
(.id), tetapi lebih untuk website personal. Selain itu, ada syarat khusus yang perlu
kamu penuhi jika ingin menggunakannya, yaitu nomor KTP dan nomor HP milikmu
demi kepentingan pendataan. Ekstensi .my.id cocok digunakan jika website-mu
berfungsi untuk memajang CV atau portofolio tentang dirimu.
.name – mirip seperti .my.id, ekstensi ini sering digunakan untuk mewakili profil
pribadimu. Menurut keterangan dari Verisign, domain ini cocok digunakan untuk
menciptakan personal branding saat orang mencari namamu di mesin pencari.
.web.id – ekstensi yang satu ini bisa digunakan untuk segala keperluanmu.
Pasalnya, .web.id sudah cukup menjelaskan nama domain untuk website (.web) di
Indonesia (.id). Sama seperti domain berakhiran .id lainnya, .web.id juga hanya
memerlukan informasi diri berupa KTP Indonesia.
Setelah mengetahui contoh-contohnya di atas, sekarang mari kita cari tahu macam
atau jenisnya.
Jenis ini adalah yang paling umum digunakan oleh berbagai macam pengguna.
Contoh umum dari gTLD, yakni:
Selanjutnya adalah sTLD. Sponsored top level domain adalah jenis gTLD yang
digunakan oleh organisasi privat. Umumnya, pengguna yang mendaftarkan situs ini harus
mengikuti beberapa aturan tertentu. Berikut beberapa contoh umum domain sTLD, yakni:
CcTLD adalah jenis domain tertentu yang mewakili negara-negara tertentu. Artinya,
setiap negara pun memiliki domain-domain tertentu, berikut beberapa daftar nama domain di
setiap negara, yakni:
.cn – China
.de – Jerman
.es – Spanyol
.fr – Prancis
.in – India
.id – Indonesia
2nd Level ccTLD Indonesia merupakan ekstensi domain kode negara khusus website
dari wilayah Indonesia. Seluruh ekstensi ini dikelola oleh PANDI (Pengelola Nama Domain
Internet Indonesia). Contohnya seperti sudah disebutkan di atas, yakni .biz.id, .my. Id, .ac.id,
.go.id, .sch.id, dan sebagainya.
Jenis TLD yang terakhir adalah Infrastructure Top Level Domain. Satu-satunya jenis
infrastructure top level domain yang digunakan adalah ARPA. Sebagai informasi, ARPA
adalah singkatan dari Address and Routing Parameter Area.
Domain ini disediakan oleh IANA untuk IETF atau Internet Engineering Task Force.
Artinya, domain ini hanya digunakan untuk mengelola isu teknis tentang sebuah
infrastruktur. Tidak heran apabila jenis domain ini jarang dikenali oleh masyarakat luas.
Berikut ini ada beberapa kelebihan domain ID yang belum diketahui banyak orang:
Website dengan ekstensi domain ID nampak lebih terpercaya. Hal ini karena proses
pembuatannya yang membutuhkan identitas resmi, seperti bukti KTP atau dokumen penting
lainnya. Oleh karena itu, pemilik website wajib berhati-hati dalam menyajikan konten karena
jika konten tersebut menganut informasi negatif atau hoax, hal ini bisa ditindak tegas karena
dianggap sebagai kasus penipuan.
Memperoleh ranking tinggi di mesin pencari tentu menjadi tujuan utama bagi setiap
pemilik website. Jika kalian yang mengincar traffic di negara Indonesia saja maka
penggunaan domain .ID bisa menjadi elemen pendukung yang cukup berperan. Jadi kalau
target audiens kalian ada di Indonesia maka domain .ID merupakan pilihan yang tepat sebab
Google pun akan menganggap website kalian lebih relevan.
Kalian tahukah jika menggunakan domain .ID bisa meningkatkan kecepatan akses
pada website? Karena Domain Name Server (DNS) berasal dari Indonesia maka otomatis
akses website menjadi lebih cepat. Secara langsung juga berpengaruh pada pengalaman
pengunjung maupun performa SEO website kalian, lho.
Guys, kalau kalian kesulitan membuat nama domain unik dengan ekstensi .COM,
lebih baik gunakan domain ID saja! Why? Karena pemilik website yang menggunakan
ekstensi .COM sudah terlalu banyak sehingga nama domain yang dipakai untuk
ekstensi .COM menjadi terbatas.
Dengan adanya syarat KTP atau dokumen legalitas lain saat mendaftar sebagai
pengguna domain .ID, tentunya ekstensi domain .ID dijamin sangat aman. Apalagi, setiap
nama domain yang tersedia sudah jelas terdaftar oleh PANDI. Maka, semisal ditemukan
adanya tindakan yang melanggar hukum, PANDI pun tidak akan segan untuk memblokir
website tersebut.
Kekurangan pertama adalah penggunaan domain tidak bisa langsung. Hal ini karena
pemilik situs harus mendaftar terlebih dahulu dengan menyertakan biodata diri yang lengkap,
bahkan copy KTP atau akta notaris pun harus disertakan.Karena alasan inilah bisa dikatakan
penggunaan domain ID lebih ribet dibandingkan domain yang lain sehingga membuat para
pemilik situs enggan untuk menggunakannya.
Kelemahan yang kedua ialah kesulitan untuk mendapatkan rating tinggi dari Google.
Oleh karena itu, diperlukan usaha pemilik blog untuk menaikkan traffic pengunjung situs
dengan cara rajin menulis artikel berkualitas di website. Jika hal ini tidak dilakukan maka
situs akan kalah bersaing dengan situs berdomain sama yang pemiliknya rajin memposting
artikel-artikel berkualitas Bukan tidak mungkin lho, situs yang sudah dibangun dengan susah
payah justru terdampar di page paling buntut karena tidak ada viewer yang mengunjunginya.
Maka dari itu, domain ID cenderung lebih layak digunakan oleh pemilik situs yang memang
serius mengelola websitenya.
Domain ID juga memiliki ekstensi tingkat dua (2nd level domain), yaitu:
Domain .AC.ID
Ekstensi domain satu ini digunakan untuk perguruan tinggi. Di Indonesia, perguruan tinggi
tersebut harus secara resmi telah terdaftar pada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi, Kementerian Agama atau kementerian lain yang memiliki hak untuk memberikan izin
pendidikan ke berbagai universitas.
Domain .SCH.ID
Ekstensi “sch” itu sendiri merupakan singkatan dari school atau sekolah. Domain ini
memang diperuntukkan untuk lembaga pendidikan formal dari TK hingga SMA. Namun,
ekstensi ini juga bisa dipakai oleh lembaga pendidikan non-formal. Asalkan, lembaga
tersebut telah disahkan oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) wilayah masing-masing.
Domain .GO.ID
Ekstensi ini khusus digunakan oleh berbagai lembaga atau instansi pemerintah sipil.
Makanya, domain .go.id tidak bisa dipakai oleh user reguler. Untuk instansi yang hendak
menggunakan domain ini pun perlu mendaftarkan langsung ke situs domain.go.id yang
dikelola langsung oleh Kominfo.
Domain .OR.ID
Domain .CO.ID
Termasuk sebagai salah satu ekstensi terpopuler. Domain co.id paling umum
digunakan khususnya untuk bidang usaha yang memiliki legalitas hukum dan bergerak di
Indonesia. Biasanya, para pendaftar yang ingin menggunakan ekstensi ini akan diminta untuk
melengkapi beberapa dokumen penting, seperti KTP, salah satu dari AKTA/SIUP/TDP atau
Sertifikat Merek. Terutama bila pihak tersebut memang bertujuan untuk mendirikan PT, CV
atau firma.
Domain .BIZ.ID
Ekstensi satu ini diperuntukkan bagi kalian yang ingin membangun website bisnis
dengan skala yang lebih kecil, misalnya, usaha dagang atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah).
Domain .MY.ID
Nama “my” menunjukkan bila ekstensi domain ini digunakan untuk kepentingan
personal. Makanya, kebanyakan ekstensi domain .my.id seringkali dipakai untuk pengguna
yang memiliki blog pribadi.
Domain .WEB.ID
Tidak jauh berbeda dengan .my.id, domain .web.id juga dapat digunakan untuk
berbagai jenis website, baik untuk kebutuhan personal maupun institusi. Pendaftarannya pun
cukup mudah. Kalian hanya perlu melampirkan salinan KTP saja.
B. PROSESSING LAMAN
Prosesing laman merupakan sebuah proses pada suatu halaman, biasanya diakses oleh
pengguna melalui protocol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP.
Kegunaannya :
Untuk melakukan atau menstransfer berkas permintaan pengguna melalui
komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa
Cara kerjanya cukup mudah walaupun mungkin terlihat sulit.
Penjelasan :
Sumber informasi primer ada dua bagian yaitu
1. Naskah
Merupakan sebuah rekaman informasi yang masih asli yang dapat berupa artefak ataupun
belum ada dipublikasi
Sumber yang diterbitkan Merupakan dalam bentuk naskah, misalnya seperti surat,
bukuharian, memoir yang akan disebarluaskan, dan biasanya informasi yang terdapat bersifat
Materi atau rekaman informasi yang ditujukan untuk dicetak dan disebarluaskan, seperti
autobiografi, artikel dikoran, dll.
Contohnya dari Informasi primer :
- Peta
- Naskah kuno
- Autobiografi
- Buku harian
- Rekaman sejarah lisan
- Artefak -Foto
Contoh informasi sekunder:
- Ensiklopedia
- Data penelitian
- Buku teks
- Editorial
- Paparan fotografi
- Indeks dan abstrak
- Kamus
- Tinjauan reviewer atau literatur
- Artikel, majalah atau jurnal
- Analisis data penelitian
• Merupakan naskah asli atau original tidak plagiat sehingga terjamin keasliannya
Sudah tersedia
Mudah didapatkan
Waktu relative singkat dan biaya tidak cukup besar seperti primer.
Manfaat dari informasi sekunder maupun primer dalam bidang pendidikan yaitu dapat
memberikan kita sebuah informasi mengenai sejarah masa lalu,mengenai kondisi di masa lampau,
informasi mengenai seseorang maupun informasi mengenai masyarakat dlu yang dapat berupa
rekaman sejarah lisan, biografi ataupun Koran.