Professional Documents
Culture Documents
Isi Laporan Kunjung-WPS Office
Isi Laporan Kunjung-WPS Office
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pihak industri menjadi lebih dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat di lingkungan
sekolah.
b. Pihak industri bisa mendapatkan masukan yang membangun dan positif untuk meningkatkan
perkembangan DUDI.
c. Pihak industri juga bisa lebih meningkatkan produk atau proses produksi melalui masukan dari
pihak sekolah tersebut.
d. Memperoleh calon tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas sesuai dengan standar industri.
e. Meningkatkan citra positif DUDI, mengingat bisa berkontribusi di dunia pendidikan dalam
mengembangkan kompetensi siswa SMK sesuai dengan penerapan Inpres No. 9 Tahun 2016.
Bab II
3
Gambaran umum
A. Sejarah tempat
Dudi/KI
Sejarah Bakpia
Pathok 25
Bakpia
sebenarnya berasal
dari negeri Cina,
aslinya bernama
Tou Luk Pia, yang
artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Selain itu pula bakpia mulai diproduksi di kampung Pathok
Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran dikemas dalam
besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses berlanjut hingga mengalami
perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.
Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti
munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya
perkembangan “kue oleh-oleh” itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992.
Produksi
Perusahaan Bakpia Pathok “25” mempunyai 5 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS. Tubun
dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara,serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan akerh kota Solo).
Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan merek dagang 25.
Pada tahun-tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan aker arang. Setelah usaha
beliau semakin sukses menambah lagi jumlah oven dengan bahan aker gas.
Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya dibantu oleh beberapa karyawan pria dan wanita. Pegawai wanita
yang biasanya bertugas sebagai pencetak bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria biasanya
bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi / kumbu, pengoven serta pemasar ataupun mengirim
bakpia ke sejumlah tempat.
B. Lokasi pembuatan
Pabrik Bakpia Pathok 25 terletak di kampung Sanggrahan Pathuk NG 1/504, Kelurahan Ngampilan,
Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Lokasi berada di sebelah barat belakang Malioboro, sehingga
memudahkan dalam pemasaran dan pengadaan bahan baku.
C. Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka yang berhubungan antara orang-orang yang bekerja dengan
tugas (jabatannya) dalam suatu organisasi sehingga sifatnya dinamis. Perusahaan Bakpia Pathok 25
dipimpin langsung oleh Bapak Arlen Sanjaya, namun dalam hal ini dibagi antara bagian administrasi,
pemasaran, dan proses produksi.
4
a. Higienis Personal
b. Higienis Peralatan
c. Higienis Ruangan
d. Higienis Makanan
2. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu yang dilakukan perusahaan meliputi:
a. Bahan Baku
b. Proses Produksi
c. Produk Jadi
BAB III
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
6
A. Pelaksana Kegiatan
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan
1. Senin, 9 Januari 2023 10.00 Sampai di Bakpia Pathok 25
2. Senin, 9 Januari 2023 10.30-11.10 Mengelilingi industri
Bakpia Pathok 25
B. Proses Produksi
1. Proses Persiapan
Proses mengubah bahan mentah menjadi produk jadi, baik dapat langsung dikonsumsi maupun
setengah jadi. Beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam membuat bakpia, antara lain: Proses
persiapan (penyiapan bahan baku), pembuatan isi atau kumbu, pembuatan adonan kulit pencetakan,
pemanggangan dan pengemasan.
1) Bahan baku utama
a. Terigu
b. Kacang hijau, keju, cokelat, dan nanas
2) Bahan pembantu
a. Minyak goreng atau minyak kelapa
b. Gula pasir
c. Garam
2. Proses Isi atau Kumbu
Pertama kali, kacang hijau dipecah menjadi dua bagian dengan menggunakan mesin pemecah biji.
Sehingga dengan terpecahnya biji dapat mempermudah dalam pengelupasan kulit kacang hijau pada
saat perendaman. Sebelum kacang hijau yang telah digiling dicuci, dilakukan proses perendaman
terlebih dahulu. Perendaman dilakukan selama ± 3 jam agar kacang hijau tersebut menyerap air
sehingga dapat mempercepat waktu pengukusan. Setelah direndam kacang hijau dicuci dengan cara
digosok-gosok menggunakan telapak tangan hingga bersih (kulit terlepas dari bijinya) dan memisahkan
atau membuang kulit kacang hijau yang terapung. pencucian dilakukan hingga kacang hijau benar-benar
bersih dan tidak ada kulit yang tertinggal dengan air mengalir.
Setelah kacang hijau bersih, kacang hijau akan dikukus selama ± 1 jam hingga akas (tidak lengket).
Setelah itu, kacang kemudian digiling halus menggunakan mesin penggiling. Kacang hijau yang sudah
dihaluskan, selanjutnya akan digoreng dengan menggunakan mesin bowl mixer serta ditambah dengan
minyak goreng. Saat proses penggorengan, dilakukan pengadukan secara continue (terus-menerus).
Setelah adonan agak kering dan kalis, kemudian ditambahkan gula pasir sambil terus diaduk dan
7
ditambahkan juga garam halus. Penggorengan dilakukan hingga adonan kalis kelihatan kering tapi tidak
gosong. Hasilnya kemudian ditempatkan pada tumbuh kecil.
3. Proses Pembuatan Kulit
Proses pembuatan kulit bakpia, yaitu dimulai dari tahap penyiapan bahan. Pada penyiapan bahan untuk
membuat adonan, bahan yang digunakan adalah tepung terigu cakra, tepung terigu segitiga, gula pasir,
minyak goreng, garam, dan air. Setelah semua ditimbang kemudian dilakukan pencampuran pada panci
plastik untuk di mixing dengan mixer hingga tercampur rata (homogen) dan terlihat kalis. Penggilingan
dilakukan hingga adonan menjadi kalis. Semakin lama rolling maka adonan semakin lemas sehingga jika
adonan digulung dan ditarik tidak mudah patah maupun pecah.
4. Proses Pengisian Kumbu
Adonan kulit yang sudah kalis, diletakkan di atas meja dan dipotong-potong dadu. Potongan kemudian
ditata di atas meja pencetak dan sedikit ditekan. Cara pengisiannya yaitu dengan cara mengambil isi
atau kumpu dan kulit yang sudah dipipihkan, diletakkan di atas kulit dan kumbu tersebut dimasukkan
hingga membentuk bulatan. Setelah pucknya ditutup dan bulatan tersebut dirugikan sehingga
berbentuk bakpia (buat pipih). Hasilnya dimasukkan ke dalam nampan dan siap dipanggang.
5. Pemanggangan
Sebelum dipanggang, bakpia yang sudah dicatat di atas loyang. untuk satu loyang kecil terdiri dari ± 54
buah dan loyang besar ± 150 buah. Sebelum melakukan pengovenan, oven dengan bahan bakar yang
dipanaskan terlebih dahulu sampai tercapai suhu yang diperlukan. Selama pemanggangan, dilakukan
pembalikan agar bakpia yang dihasilkan tidak gosong.
6. Pendinginan
Pendinginan bertujuan untuk menghindari terjadinya pengembunan setelah produk dikemas, supaya
daya simpan bakpia lebih lama. Apabila terjadi pengembunan dalam kemasan, maka bakpia dapat basi
dan dapat menimbulkan jambur. Pada Bakpia Pathok 25 pendinginan dilakukan dengan meletakkan hasil
pengovenan diatas tampah, lalu diletakkan diatas rak pendingin bertingkat yang terbuat dari kayu, rak
tsrsebut dalam keadaan terbuka serta tidak dilengkapi degan penutup.
7. Pengemasan Produk
Kemasan yang digunakan adalah kertas karton berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran
15×12.5×5 cm. Kotak kemasan yang sudah dibentuk, didalamnya dialasi dengan kertas irsak. Tujuan
kertas irsak ini adalah agar produk yang sudah dikemas dapat menyerap minyak yang keluar dari bakpia
yang dihasilkan. Pengemasan dilakukan dengan menyusun miring bakpia yang sudah matang. Kemasan
isi 20 ditata mulai dari 5 biji×4 baris. Pada kemasan bakpia terdapat terdapat lubang-lubang yang
terletak diatas dan disamping yang bertujuan agar uap air yang ada dapat keluar, sehingga proses
pengembunan dikurangi. Saat pengemasan dilakukan sortir, produk yang dihasilkan benar-benar produk
yang layak jual atau konsumsi. Masa kadaluwarsa bakpia kacang hijau yang dihasilkan berkisar ±4 hari
diluar lemari es.
C. Hasil Kegiatan
Kriteria pegawai
Pegawai yang bekerja tidak ada persyaratan tentang pendidikan formal yang dimiliki (tidak harus
lulusan SMK-sederajat).
Pegawai yang bekerja harus memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, dan disiplin
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa-siswi diharapka dapat berfikir maju, kreatif, dan
efisien, Serta semangat berwirausaha sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif
misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif
yang akan berguna bagi kehidupan baik sekarang maupun yang akan datang.
9
B. Saran
Sebaiknya karyawan menjelaskan tentang tempat industri dan lebih menguasai segala hal yang
berkaitan dengan industri rumahan tersebut sehingga kami lebih leluasa untuk bertanya dan kami lebih
banyak memperoleh banyak pengetahuan tentang industri rumahan tersebut.
C. Lampiran