Professional Documents
Culture Documents
NOMOR: 02.016/RS.MEDINA/DIR/V/2021
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Medina
Garut, maka diperlukan penyelengaraan Unit Rawat Inap yang bermutu
tinggi.
b. Bahwa agar Unit Rawat Inap di Rumah Sakit Medina, dapat terlaksana
dengan baik perlu adanya pedoman dan pelayanan Unit Rawat Inap RS
Medina sebagai landasan bagi penyelengagara Unit Rawat Inap.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b perlu di terapkan pedoman perorganisasian Unit Rawat Inap.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
270/MENKES/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;
6.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Pedoman Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Medina;
KEDUA : Pedoman Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Medina merupakan
acuan dalam pengelolaan layanan Rawat Inap;
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai dari
tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan
perbaikan kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal : 21 Mei 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kursi 2
Sofa 1
Meja tamu 1
Kulkas 1
Tv 1
Ac 1
Dispenser 1
Meja nakas 3
Kulkas 1
Tv 1
Ac 1
Dispenser 1
b. Prasarana gabung antar kelas 2 dan Kelas Utama
Peralatan Perlengkapan Medis
- Monitor 1 set
- EKG 1 set
- Kulkas 1
- Troli emergency 1
- Alat nebulizer 1
- Set sumber oksigen 1 setiap tempat tidur
- Lampu tindakan 1 setia rempat tidur
- Alat beging atau resusitasi 1 set
- Standar infus mobail 6
- Troli tindakan 2
- Kom sedang 2
- Tromol 1
- Korentang 1
- Tornikuet 1
- Oxymmmetri 1
- Stetoskop dewasa 1
- Termometer digital 1
- Spignometer 1
- Set GV 1
- Bengkok 1
- Gunting 1
- Glukosmeter 1
- Kursi roda 1
Perlengkapan dan obat/thrapy habis pakai
- Nasal canul dewasa 2
- Nasal canul anak 2
- Simpel maks dewasa 2
- Simpel maks anak 2
- NRM dewasa 2
- NRM anak 2
- Abocath no. 18 2
- Abocath no. 20 2
- Abocath no. 22 2
- Abocath no. 24 2
- Abocath no. 26 2
- Masker nebu dewasa 2
- Masker nebu anak 2
- Infus set makro 2
- Infus set mikro 2
- Blood set 2
- Aminophilin 3 ampul
- Atropin sulfat 2 ampul
- Alinamin 2 ampul
- Dexamethason 2 ampul
- Diazepam 2 ampul
- Epinephrin 2 ampul
- Furosemid 3 ampul
- Norepineprin 3 ampul
- Asam traneksamat 3 ampul
- Vit K 3 ampul
- Phenobarbital 2 ampul
- Atropine 3 ampul
- D 5 % ¼ NS 3 kolf
- RL 3 klof
- Asering 3 klof
- Nacl 0,9% 3 klof
- D5% 3 klof
- D10% 3 Klof
3.2.3. Runagan Kelas III (Dewasa)/Alamanda
Di Rumah Sakit Medina terdapat 9 ruangan yang berstandar
kelas III, pada setiap kamar terdiri dari 3 tempat tidur untuk pasien.
Diruangan tersebut di lengkapi dengan :
a. Sarana
Tv : setiap ruangan 1
Ac : setiap ruangan 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
5.4. Perencanaan
Perencanaan pengadaan barang disesuaikan jenis barang.
Untuk pengadaan barang fix asset dilakukan rencana budgeting
pada setiap akhir tahunnya. Barang dengan permintaan untuk POP
menggunakan form LPO (Lembar Permintaan Obat) dilakukan
pada hari Senin – Sabtu.
5.6. Penggunaan
Penggunaan barang disesuaikan dengan kebutuhan. Agar
tidak terjadi kerusakan, staff harus memelihara alat/ barang dengan
sebaik mungkin. Barang harus dilakukan perawatan harian,
pengecekan berkala oleh petugas bio medik dan jadwal kalibrasi.
Penggunaan barang harus efektif dan efisien. Seluruh staff
memiliki tanggung jawab terhadap alat/ barang yang ada di area
kerjanya. F. Penarikan Jika terjadi kerusakan alat/ barang dilakukan
proses pengajuan work order dan jika barangnya tidak dapat
diperbaiki dan harus diganti maka dilakukan mutasi barang. Untuk
barang-barang yang kadaluarsa dilakukan proses retur.
6.1. DEFINISI
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana rumah
sakit membuat suatu acuan atau pedoman dalam melaksanakan tindakan keperawatan kepada
pasien agar lebih aman.
6.2. TUJUAN
6.2.1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
6.2.2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
6.2.3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di RS
6.2.4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
7.1. PENGERTIAN
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat kerja/
aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
7.2. TUJUAN
7.2.1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Medina.
7.2.2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
7.2.3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
7.2.4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
7.3.1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan infeksi,
yaitu :
a. Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat kontak dengan spesimen
pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dll.
c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai prosedur
yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit luka, memasang infus,
dll.
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah menangani pasien
7.3.2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius
7.3.3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
a. Dekontaminasi dengan larutan klorin.
b. Pencucian dengan sabun.
c. Pengeringan.
d. menggunakan baju kerja yang bersih.
7.3.4. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
a. HIV/AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
b. Covid 19.
Kewaspadaan standar karyawan/petugas ICU dalam menghadapi penderita dengan
dugaan flu burung adalah :
1) Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan menggunakan sikat
selama ± 5 menit, yaitu dengan menyikat selruh telapak tangan maupun
punggung tangan.
2) Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
a) Memakai masker N95 atau minimal masker medis.
b) Menggunakan pelindung wajah/kaca mata goggle (bila diperlukan).
c) Menggunakan apron/gaun pelindung.
d) Menggunakan sarung tangan.
e) Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot).
c. Hepatitis B/ C (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
BAB VIII
PENINGKATAN MUTU
TARGET 100 %
ANALISA DAN Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh kepala ruang ke sub komite
LAPORAN mutu analisa dilakukan setiap 3 bulan oleh Komite PMKP yang
berkoordinasi dengan unit terkait.
FORMUL
FORMAT A
PENCATATAN INDIK
2 2 3 3
TO (NUMERA
ATOR 1 2 3 . . . . . TA TOR :
8 9 0 1
MUTU L DENUME
RATOR X
100%)
Jumla
h
proses
yang
telah
dilaku
kan
identif
Kepatu ikasi
han denga
identifi n
kasi benar
pasien
Jumla
h
proses
pelaya
nan
yang
diobse
rvasi
FORMULA Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 21:00 atau sesuai jam
yang telah dijanjikan oleh DPJP/Jumlah visite dokter spesialis
pada hari tersebut x 100%
NUMERATOR Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 21:00 atau sesuai jam
yang telah dijanjikan oleh DPJP
TARGET 100 %
KRITERIA Seluruh pasien rawat inap yang ada diruang rawat inap
INKLUSI selama jam kerja
KRITERIA Pasien rawat inap yang tidak ada di ruangan saat dokter
EKLUSI spesialis visite
ANALISA DAN Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh kepala ruang ke sub komite
LAPORAN mutu analisa dilakukan setiap 3 bulan oleh Komite PMKP yang
berkoordinasi dengan unit terkait.
AREA Ruang rawat inap
FORMAT INDIKATOR
1 2 3 . . . . . 28 29 30 31 TOTAL
MUTU
PENCATATAN
Jumlah visite
dokter
spesialis
sebelum jam
21:00 atau
sesuai jam
Kepatuhan yang telah
jam visite dijanjikan
dokter oleh DPJP
Spesialis
Jumlah
proses
pelayanan
yang
diobservasi
8.3. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat
inap
JUDUL Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada
pasien rawat inap
TARGET 100 %
ANALISA DAN Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh kepala ruang ke sub komite
LAPORAN mutu analisa dilakukan setiap 3 bulan oleh Komite PMKP yang
berkoordinasi dengan unit terkait.
FORMULA
FORMAT (NUMERAT
INDIKA
2 2 3 3 OR :
PENCATATAN TOR 1 2 3 . . . . .
8 9 0 1
TOTAL
DENUMERA
MUTU
TOR X
100%)
Jumlah
kasus yang
mendapatk
Kepatuha an ketiga
n upaya upaya
pencegah pencegaha
an risiko n pasien
cedera jatuh
akibat
pasien
jatuh
Jumlah
pada kasus
pasien semua
rawat pasien
inap
yang
berisiko
jatuh
8.4. Kelengkapan asesmen media dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat
inap
JUDUL Kelengkapan asesmen media dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
rawat inap
FORMULA Jumlah asesmen lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk rawat inap/Jumlah total pasien yang masuk
rawat inap dalam waktu 24 jam x 100%
NUMERATOR Jumlah asesmen lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk rawat inap
DENUMINATO Jumlah total pasien yang masuk rawat inap dalam waktu 24 jam
R
TARGET 100 %
ANALISA DAN Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh kepala ruang ke sub komite mutu
LAPORAN analisa dilakukan setiap 3 bulan oleh Komite PMKP yang berkoordinasi
dengan unit terkait.
FORMAT INDIKATOR
1 2 3 . . . . . 28 29 30 31 TOTAL
MUTU
PENCATATAN
Kelengkapan Jumlah
asesmen asesmen
media dalam lengkap yang
waktu 24 jam dilakukan
setelah pasien oleh tenaga
masuk rawat medis dalam
inap waktu 24 jam
setelah pasien
masuk rawat
inap
Jumlah total
pasien yang
masuk rawat
inap dalam
waktu 24 jam
TARGET 100 %
KRITERIA -
EKLUSI
ANALISA DAN Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh kepala ruang ke sub komite
LAPORAN mutu analisa dilakukan setiap 3 bulan oleh Komite PMKP yang
berkoordinasi dengan unit terkait.
FORMAT INDIKATOR
1 2 3 . . . . . 28 29 30 31 TOTAL
MUTU
PENCATATAN
Total
kebersihan
tangan
Kepatuhan
cuci
tangan
Peluang
kebersihan
tangan
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal : 21 Mei 2021