Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
6. Semua pasien yang datang ke RSIA Dedari untuk melakukan pemeriksaan baik
sebagai pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap harus didaftarkan data dirinya
pada bagian pendaftaran setelah dilakukan proses skrining.
7. Pasien emergensi yang perlu rawat inap maka keluarga pasien akan mendaftarkan diri
pasien di bagian pendaftaran. Penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap bisa
dilakukan setelah kondisi pasien stabil untuk dipindahkan dengan terlebih dahulu
petugas UGD menginformasikan ke unit rawat inap untuk kesiapan penerimaan
pasien.
8. Dalam pendaftaran pasien rawat inap di bagian pendaftaran, pasien atau keluarga
dijelaskan mengenai pelayanan yang ditawarkan, hasil yang diharapkan, perkiraan
biaya selama perawatan, maupun hak dan kewajiban.
9. Bila karena kondisi pasien perlu dilakukan observasi terhadap pasien, maka pasien
harus diinformasikan mengenai alasan observasi, penanganan selama observasi, lama
observasi yang dilakukan dan harapan dari observasi tersebut.
10. Bila pasien yang memerlukan rawat inap tapi tempat tidur tidak tersedia di RSIA
Dedari atau diseluruh Rumah Sakit, maka pasien sementara akan ditangani di UGD
atau di ruang One Day Care, atau ruang VK apabila pasien sudah selesai menjalani
tindakan di Ruang VK atau OK, sampai pasien mendapatkan tempat tidur yang sesuai
dengan kebutuhannya.
11. Setiap pasien UGD akan diklasifikasikan menurut tingkat keemergensiannya dimana
penilaian dilakukan dengan panduan Triage menurut metode ATS (Australian Triage
Scale)
12. Metode Triage digunakan untuk mengklasifikasikan pasien menurut tingkat
keemergensiannya dan memprioritaskan penanganan terhadap pasien yang datang
dengan tingkat keemergensian yang lebih tinggi.
13. Pasien dapat dirawat di RSIA Dedari apabila sudah ada bukti pemeriksaan yang
menentukan diagnosa dan RS dapat memenuhi kebutuhan pasien. Pada admisi pasien
rawat inap diprioritaskan kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, kuratif,
rehabilitatif dan paliatif.
14. Bila terjadi penundaan pelayanan atau tindakan medis maka pasien harus
diinformasikan mengenai alasan penundaan tersebut beserta alternative tindakan (bila
ada) dan penanganan selama penundaan tersebut. Semua informasi terkait penundaan
tersebut didokumentasikan didalam rekam medis pasien.
15. Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang kriteria masuk dan keluar intensive care,
unit spesialistik lain, ruang perawatan paliatif termasuk bila digunakan untuk riset
atau program-program lain untuk memenuhi kebutuhan pasien berdasar atas kriteria
prioritas, diagnostik, parameter objektif, serta kriteria berbasis fisiologi dan kualitas
hidup (quality of life), termasuk dokumentasinya
16. Pasien dirujuk apabila sudah ada bukti untuk menentukan diagnosa dan RS tidak
mampu memenuhi kebutuhan pasien (baik dalam hal tidak tersedia fasilitas yang
Tanggal Efektif : 10 Februari 2017
LampiranSKNo :014/ RSIA.D/SK-
RSIA KEBIJAKAN DIR/II/2017
DEDARI RSIA DEDARI RevisiKe : 00
Halaman : 1/4
25. Pasien rawat inap maupun akan dilakukan tindakan medis diruang rawat inap, atau ke
ruang operasi akan ditransfer menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan pasien
dan dimonitor sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien terhadap petugas medis.
26. Pasien yang dirawat di RSIA Dedari harus memiliki seorang dokter DPJP yang
bertanggung jawab dalam memastikan kontinuitas pelayanan medis pasien.
27. Bila pasien dirawat lebih dari seorang Dokter, maka harus ditentukan siapa yang akan
menjadi DPJP utamanya.
28. Dalam proses perawatan pasien diruang rawat inap, dokter DPJP dibantu langsung
oleh perawat/bidan yang bertugas saat itu yang berfungsi untuk menggali kebutuhan
pasien selama perawatan. Perawat/bidan yang bertugas merawat pasien akan
berkoordinasi dengan dokter DPJP dalam program kelanjutan pelayanan medis
pasien.
29. Tanggung jawab perawatan pasien dapat berpindah dari satu DPJP ke DPJP lain
sesuai kewenangan klinisnya dengan memastikan kelanjutan pelayanan medis pasien
dapat berlangsung dengan semestinya.
30. Pertemuan tim medis dapat dilakukan apabila terdapat penyulit dalam menentukan
diagnosa maupun terapi, pasien dirawat 3 orang dokter atau lebih, pasien yang dirawat
lama (lebih dari 7 hari) dan membutuhkan penjelasan yang lebih lengkap mengenai
kelanjutan perawatannya maupun karena sesuatu yang dianggap penting dan
dikoordinasikan antar dokter DPJP danPerawat/bidan yang bertugas merawat pasien.
31. Pasien yang sedang dirawat inap dapat mengajukan permohonan untuk cuti atau
keluar RSIA Dedari untuk sementara waktu yang terlebih dahulu mendapat ijin dari
dokter DPJP-nya
32. Pasien dapat dipulangkan dari RSIA Dedari berdasarkan kriteria pemulangan pasien
yaitu kondisi kesehatan pasien (keadaan umum pasien stabil, hasil pemeriksaaan fisik
dan penunjang medis sesuai dengan batas tolerasni penyakitnya), sudah mendapatkan
ijin dari dokter DPJP, pulang atas permintaan pasien atau penanggung jawab pasien.
Bila pasien pulang tanpa ijin dari dokter DPJP maka akan dianggap pulang atas
permintaan sendiri dan menandatangani Surat Perjanjian Pulang Atas Permintaan
Sendiri.
33. Pasien yang menolak melanjutkan pengobatan atau rencana tindakan medis yang
disarankan harus menandatangani informed consent penolakan tindakan kedokteran.
Apabila pasien mempunyai keluarga dokter maka informasi tersebut dapat diberikan
kepada keluarga dokter pasien tersebut serta tindakan apa yang harus dilakukan.
34. Rumah Sakit Menetapkan regulasi tentang pasien rawat inap dan rawat jalan yang
meninggalkan rumah sakit tanpa pemberitahuan (melarikan diri)
35. RSIA Dedari menjamin terjalinnya komunikasi yang baik antara staf RS dengan
pasien dan keluarga pasien. Komunikasi dilakukan secara langsung dilakukan kepada
petugas dan keluarga. Komunikasi lisan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
Tanggal Efektif : 10 Februari 2017
LampiranSKNo :014/ RSIA.D/SK-
RSIA KEBIJAKAN DIR/II/2017
DEDARI RSIA DEDARI RevisiKe : 00
Halaman : 1/4
36. RSIA Dedari memastikan pasien maupun keluarga pasien mengerti mengenai
informasi yang dibutuhkan selama perawatan di RSIA Dedari.
37. Rumah Sakit menetapkan kebijakan atas pasien yang tidak mendapatkan perawatan
sesuai hak kelas perawatannya.
38. Rumah sakit menetapkan kebijakan apabila DPJP yang telah ditetapkan berhalangan
dalam memberikan pelayanan (tidak ada ditempat, atau sudah 3 kali dihubungi via
telepontetapi tidak memberikan jawaban)
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal 10 Februari 2017
RSIA Dedari