You are on page 1of 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM SIMULASI PROSES


Mixing Tank in Series (MTIS)

Disusun oleh:
Verdi Rizal Prayoga 2141420038

Dosen Pengampu:
Ari Susanti, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023
MIXING TANK IN SERIES

Mixing Tank In Series (MTIS) adalah suatu reaktor yang disusun secara seri sehingga
aliran keluar dari salah satu reaktor menjadi aliran masuk bagi reaktor yang lain, definisi ini
hanya bisa berlaku apabila aliran umpan memasuki reaktor pertama dan tidak ada aliran samping
baik yang masuk maupun yang keluar reaktor (Fogler, 2016). Dengan adanya pengaduk pada alat
ini, maka diasumsikan bahwa konsentrasi larutan di dalam reaktor sama atau biasa disebut
uniformly mixed atau well mixed (Levenspiel, 1999).

Pada Praktikum Mixing menggunakan Mixing Tank In Series,yang terdapat 3 tahapan


yaitu, kalibrasi pompa, kalibrasi konduktivitas, dan pengaruh step input terhadap respons sistem.
Terdapat 3 tangki Reaktor yang masing-masing dapat ditentukan nilai Time Constant dengan
metode grafik dengan cara selisih PV pada saat steady state (ΔCs) dihitung terlebih dahulu,
untuk t1 didapatkan dengan mengalikan ΔCs dengan 0.283 sedangkan t2 didapatkan dengan
mengalikan ΔCs dengan 0.632. Kedua titik potong ini ditarik hingga menyentuh kurva lalu
koordinat titik potong di sumbu y merupakan waktu t 1 dan t2. Hasil diatas lalu dimasukkan ke
dalam persamaan time constant sehingga didapatkan nilai time constant (τ) (Smith & Corripio,
1997). Didapatkan Data grafik sebagai berikut.

Gambar 1. Time Constant Reaktor 1


Gambar 2. Time Constant Reaktor 2

Gambar 3. Time Constant Reaktor 3

Berdasarkan data grafik diatas, setiap perhitungan menghasilkan perhitungan yang


konstan, pada Gambar 1 bernilai 5,9 menit, pada Gambar 2 bernilai 14,55 menit, pada Gambar 1
bernilai 5,9 menit, 3 mempunyai nilai dari 8,2 menit. Perbedaan pada masing-masing reaktor
berbeda-beda, perbedaan konstanta waktu pada reaktor 1 dan 2 kemungkinan disebabkan karena
larutan NaCl yang berasal dari feed tank langsung masuk ke reaktor 1 sehingga menyebabkan
konsentrasi konstan cepat tinggi, sedangkan jika masuk ke reaktor 2 larutan harus meluap
terlebih dahulu ke dalam reaktor 1 sehingga pembacaan konduktivitas lebih lambat.
Dibandingkan dengan nilai konstanta waktu metode perhitungan sebesar 18,484 menit, nilai
konstanta waktu reaktor 2 hampir sama. Perbedaan antara perhitungan konstanta waktu dengan
metode grafis dan konstanta waktu dengan metode komputasi dapat terjadi karena adanya
asimetri antara data yang dibaca dari panel kontrol meter konduktivitas dan perangkat lunak. .
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut.

Gambar 4. Perbedaan pembacaan antara pada software dan pada panel konduktometer.

Perbandingannya didasarkan pada konstanta waktu masing-masing reaktor berurutan,


(berdasarkan aliran aliran tiba terlebih dahulu), baru data Eksperimen ini menunjukkan
penyimpangan dari teori. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Obonukut et al., 2017;
Toson et al.,2019), konstanta waktu pada reaktor berpengaduk yang dipasang seri memiliki tren
yang sebanding dengan jumlah reaktor yang terpasang maka jumlah reaktor semakin
bertambah.Apabila reaktor dipasang secara seri maka nilai konstanta waktu juga bertambah.
Mungkin juga hasil eksperimen tidak sesuai dengan teori ini. isebabkan oleh ketidakakuratan
hasil pengukuran konduktifitas oleh instrumen, sehingga menyebabkan perbedaan antar
konsentrasi yang terbaca menggunakan kurva kalibrasi dengan konsentrasi larutan sebenarnya di
dalam reaktor..
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Perangkat MTIS dapat merespons perubahan masukan dengan relatif cepat, dengan reaktor
1 merespons lebih cepat daripada reaktor 2.
2. Time constant yang diperoleh dengan metode grafis sangat berbeda dengan metode
perhitungan yang terjadi karena asinkron.

SARAN

Disarabkan menggunakan data yang konsisten dengan kalibrasi yang dilakukan karena
mempengaruhi perhitungan, dan lebih memperhatikan perubahan data yang dianggap kurang
sesuai dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA

Fogler, H. S. (2016). Elements of Chemical Reaction Engineering Fifth Edition. Boston, Prentice
Hall

Levenspiel, Octave. 1999. Chemical Reaction Engineering Third Edition. New York: John Wiley
& Sons.

Obonukut, E., Inyang, U. E., Bassey, P. G., & Etuk, B. R. (2017). Residence Time Distribution
of Three Stirred-Tank Reactors in Series.

Smith, C. A., & Corripio, A. B. (1997). PRINCIPLES AND PRACTICE OF AUTOMATIC


PROCESS CONTROL (2 ed.)
APPENDIX

Grafik 5. waktu vs konsentrasi reaktor keseluruhan pada step input


1. Perhitungan nilai τ dengan metode grafik (Step Input) pada reaktor 1
%PV1 = 0
%PV2 = 701,39
 ∆ 𝐶𝑠 = %PV2-%PV1
= 701,39 - 0
= 701,39
 t1 =%PV1 + (0,23 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,283 (701,39)
=198,49 didapatkan t1 =14,5 menit
 t2 =%PV1 + (0,632 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,632 (701,39)
=443,278 didapatkan t2 = 23 menit
3
 τ = x (t2- t1)
2
3
= x (23 – 14,5)
2
= 12,75 menit

2. Perhitungan nilai τ dengan metode grafik (Step Input) pada reaktor 2


%PV1 = 0
%PV2 = 586,29
 ∆ 𝐶𝑠 = %PV2-%PV1
= 586,29-0
= 586,29
 t1 =%PV1 + (0,283 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,283 (586,29)
=165,92 didapatkan t1 =22,2 menit
 t2 =%PV1 + (0,632 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,632 (586,29)
=370,535 didapatkan t2 = 32,2 menit
3
 τ = x (t2- t1)
2
3
= x (32,2 - 22,2)
2
= 15 menit
3. Perhitungan nilai τ dengan metode grafik (Step Input) pada reaktor 3
%PV1 = 0
%PV2 = 300,49
 ∆ 𝐶𝑠 = %PV2-%PV1
= 137,8-0
= 300,49
 t1 = %PV1 + (0,283 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,283 (300,49)
= 85,03 didapatkan t1 =28,7 menit
 t2 =%PV1 + (0,632 ∆ 𝐶𝑠)
= 0+0,632 (300,49)
=189,91 didapatkan t2 = 37 menit
3
 τ = x (t2- t1)
2
3
= x (37- 28,7)
2
= 12,45 menit
4. Perhitungan nilai τ dengan metode perhitungan

Pompa 1 = 32,6 [cm³/min]


Pompa 2 = 9,8 [cm³/min]

Flowrate rata-rata = 21,2 [cm³/min]


Diameter = 9 cm
Jari-jari (r) =4,5 cm
h = 12,5 cm Volume =
π x r2x t
= 3,14 x(4,5)2 x 12,5
= 794,813 cm3
v
τ =
q
794,813
=
21 ,2
= 37,4911 menit

You might also like