Professional Documents
Culture Documents
Modul 6
Modul 6
DOKUMENTASI SARAN
KEBIJAKAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan analisis kebijakan ditujukan untuk menghasilkan saran/
rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan oleh pembuat kebijakan
dalam memecahkan masalah-masalah publik. Terdapat berbagai
bentuk rekomendasi kebijakan dan produk lain terkait dengan
kegiatan analisis kebijakan. Analisis kebijakan perlu memiliki
kemampuan untuk mendokumentasikan proses perumusan
kebijakan sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Peserta pelatihan analis kebijakan telah mempelajari teori kajian
kebijakan seperti Metodologi Riset Kebijakan, Stakeholders
Mapping, dan Analisis Kebijakan Publik dalam sesi pelatihan
sebelumnya. Dalam sesi pelatihan ini, analis kebijakan dalam posisi
ini berperan untuk memberikan saran kebijakan kepada pembuat
kebijakan untuk memecahkan permasalahan publik. Dari kebutuhan
praktis itulah modul ini disusun untuk memberikan panduan bagi
para analis kebijakan dalam mendokumentasikan hasil analisis
kebijakan dan menyusun saran kebijakan agar mudah digunakan
oleh pembuat kebijakan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan. Dokumentasi saran kebijakan ini selanjutnya
dapat menjadi bahan bagi analis kebijakan untuk melakukan
konsultasi publik dan advokasi kebijakan. Penjelasan teoritis dan
praktis tentang konsultasi publik dan advokasi kebijakan akan
dipaparkan dalam modul pelatihan selanjutnya.
B. Deskripsi Singkat
Modul ini memberikan pembelajaran kepada peserta pelatihan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mendokumentasikan hasil analisis kebijakan (policy works) yang
dinilai dari kemampuan peserta dalam:
1. Menjelaskan bentuk dokumentasi hasil analisis kebijakan
(policy works).
2. Mengkategorikan bentuk-bentuk saran kebijakan.
3. Menyusun kembali hasil analisis kebijakan dalam bentuk
saran kebijakan.
Methodology Capacity
Analytical approach allow for proper Research skills are sufficient to
consideration of the problems undertake the analysis
Transparency Independence
Open debate and discuccion to test and Incentives to deliver advice in the
educate the public public interest
E. Latihan
Bagaimana hubungan dokumentasi saran kebijakan dengan
evidence-based policy making? Jelaskan!
F. Rangkuman
Para pejabat publik sebagai pembuat kebijakan dituntut untuk
dengan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan terhadap
permasalahan-permasalahan publik sehingga permasalahan
tersebut dapat segera diatasi. Untuk dapat melakukan hal ini
semua, maka para pembuat kebijakan perlu didukung oleh data dan
informasi yang akurat yang diperoleh dari para analis kebijakan.
Data dan informasi tersebut perlu dikelola dan didokumentasikan
(knowledge management) sesuai dengan kaidah ilmiah agar
memudahkan pengambil keputusan atau pengguna lain untuk
memanfaatkannya.
KATEGORI BENTUK
SARAN KEBIJAKAN
A. Indikator Hasil Belajar
1. Mampu mengkategorikan bentuk-bentuk saran kebijakan.
2. Mampu menyusun kembali hasil analisis kebijakan (policy
works) dalam bentuk saran kebijakan
B. Policy Paper
Policy paper (makalah kebijakan) menurut Scotten (2011),
adalah “a research piece focusing on a specific policy issue that
provides clear recommendations for policy makers”. Sementara itu
Young and Quinn (2002) memberi definisi makalah kebijakan
sebagai “Policy paper is a problem-oriented and value driven
communication tool. As such, wether targeting other policy
specialists or decision-makers, the purpose of the policy paper is: to
provide a comprehensive and persuasive argument justifying the
policy recommendations presented in the paper and therefore, to act
as a decision-making tool and a call to action for the target audience”.
Menurut Scotten (2011) yang dikutip oleh Tri Widodo W. Utomo
(tanpa tahun), policy paper memuat 4 (empat) unsur utama, yakni
ringkasan eksekutif, batang tubuh, kesimpulan dan lampiran.
Batang tubuh sebagai bagian utama policy paper sendiri berisi latar
belakang, analisis, pilihan kebijakan, serta rekomendasi.
Selengkapnya policy paper menurut Scotten adalah sebagai berikut:
1. Executive Summary/Purpose Statement
2. Body
C. Policy Brief
Policy brief merupakan dokumen ringkas dan netral yang
berfokus pada isu tertentu yang membutuhkan perhatian
pengambil kebijakan, yang memaparkan alasan/rasional pemilihan
alternatif kebijakan tertentu yang ada pada tataran perdebatan
kebijakan.
Terdapat beberapa alasan mengapa dibutuhkannya policy brief ,
antara lain:
a. Pemerintah membutuhkan informasi yang berkualitas
sebagai basis kebijakan;
b. Ada banyak lembaga yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang penting dan relevan dengan kebijakan
publik. Banyak dari lembaga tersebut yang sangat ingin
meningkatkan kualitas kebijakan publik;
c. Pengambil kebijakan (policy maker) membutuhkan data dan
informasi spesifik: yang singkat, mudah menangkap
intisarinya;
d. ditulis dalam bahasa yang non-teknis;
e. dari laporan yang fokus memuat implikasi dan rekomendasi
kebijakan.
Berikut beberapa keuntungan dari policy brief menurut Dwiyanto
(2012)
a. Ringkas, sederhana, tampilan menarik, banyak gambar
sehingga tidak perlu berpikir, handy, dsb;
b. Bisa segera dibuat tanpa menunggu hasil riset selesai
sehingga bisa disampaikan pada saat yang tepat;
c. Dirancang secara spesifik memenuhi kebutuhan informasi
D. Policy Memo
Policy memo relatif sama dalam hal kepentingan, tujuan, dan
struktur isinya dengan policy paper, namun dikerjakan dalam waktu
yang sangat pendek, bahkan kadang dalam hitungan jam ataupun
menit. Memo kebijakan dibuat untuk memberikan rekomendasi
kebijakan yang bersifat sangat segera dari klien, biasanya eksekutif
pemerintahan seperti Presiden dan Menteri.
Memo kebijakan merupakan rekomendasi singkat akan satu isu
kebijakan untuk landasan pembuatan keputusan kebijakan yang
bersifat terbatas. Misalnya untuk menetapkan kondisi darurat yang
harus diputus dengan segera, seorang pejabat publik meminta
analis kebijakan menyiapkan memo kebijakan yang akan
dipergunakan sebagai pembenaran dari kebijakan yang diambil.
Memo kebijakan bersifat praktis teknis, dan biasanya terdapat
kombinasi pilihan kebijakan.
Sebuah memo dikatakan efektif jika pembaca memahami poin-
poin utama setelah satu kali membaca cepat atau bahkan setelah
Penelitian Makalah
Memo kebijakan
Komponen Kebijakan Kebijakan Ringkas
(Policy Memo)
(Policy Paper) (Policy Brief)
Audiens /
Pembuat Beragam
kelompok Spesialis kebijakan
keputusan stakeholders
sasaran
Value-driven: Audience-driven: Audience-driven:
Rekomendasi pesan kebijakan Pesan kebijakan
Fokus
umum dan analisis khusus untuk untuk stakeholder
isu-isu kebijakan stakeholder kunci
Diseminasi
dan debat Digunakan untuk Digunakan untuk
Konteks Isu mengenai hasil- tujuan advokasi tujuan advokasi
hasil penelitian dan lobi dan lobi
kebijakan
Dapat memuat Jarang memuat Jarang memuat
Metodologi
penelitian primer penelitian primer penelitian primer
Sangat akademis/
Bahasa Harus jelas Harus jelas
teknis
Maksimum 60 Antara 2 – 4 Maksimum 2
Panjang
halaman halaman halaman
F. Latihan
Apa perbedaam policy paper, policy brief, dengan policy memo?
G. Rangkuman
Model dari saran kebijakan mempunyai karakteristik sendiri
yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Tiap bentuk saran kebijakan memiliki karakter yang berbeda, dilihat
dari perbedaan pada aspek pembaca, fokus masalah, konteks
penggunaan dan metodologi. Apabila analis kebijakan berhadapan
dengan kendala waktu, kepada mereka disarankan untuk
menggunakan bentuk dokumentasi saran kebijakan yang lebih
ringkas seperti policy brief atau policy memo.
Salah satu tantangan dalam perumusan kebijakan adalah
keberadaan sistem perumusan kebijakan yang mengandalkan