You are on page 1of 6

Desain Inverter Satu Fasa 5 Tingkat Tipe Asimetris

Berbasis Arduino Uno

R. Ugrasena H. Wicaksono1 dan Leonardus H. Pratomo2

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknik, Universitas Katolik Soegijapranata
Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Dhuwur, Semarang, Indonesia

Email : aryougrasena@yahoo.com

Abstrak

Inverter dengan harmonisa tegangan keluaran rendah banyak digunakan pada aplikasi energi terbarukan saat ini.
Masalah utama pada inverter tingkat adalah banyaknya saklar daya yang digunakan. Pada makalah ini dibahas
tentang pengerkerjaan inverter 5 tingkat. Inverter yang dikerjaan adalah tipe asimetris yang dimaksudkan untuk
menghemat pemanfaatan saklar daya pada inverter. Inverter tipe ini memiliki jenis modulasi gelombang
sinusoidal yang khusus untuk mengaktifkan masing-masing saklar daya. Dari hasil ujicoba dilaboratorium
inverter 5 tingkat ini berjalan dengan baik dan memiliki harmonisa tegangan keluaran (THD) sebesar 3,96%

Abstrak

Inverters with low output voltage harmonics are widely used in renewable energy applications today. The main
problem with a level inverter is the number of power switches used. This paper discusses the work on 5-level
inverters. The inverter is done asymmetric type which is intended to save the use of the power switch on the
inverter. This type of inverter has a special type of sinusoidal wave modulation to activate each power switch.
From the results of the tests in the 5 level inverter laboratory, it runs well and has an output voltage harmonics
(THD) of 3.96%

Keywords:MultiLevel, Inverter, Arduino Uno

I.Pendahuluan contohnya rangkaian half bridge menggunakan dua


switch sedangkan pada full bridge menggunakan
DI era moderen ini hampir kehidupan empat switch dimana output full bridge lebih baik
sehari-hari mengguakan energi listrik, energi dibandingkan half bridge[3]. Dilihat dari banyaknya
tersebut pada umumnya di dapatkan dari saklar daya akan mengakibatkan rangkaian kendali
pembangkit listrik tenaga uap, air dan angin. Pada yang semakin rumit, tidak efisien dan mahal[4].
saat ini salah satunya pembangkit listrik yang Simulasi inverter 5 tingkat tipe asimetris
terbarukan adalah tenaga surya. Sistem pembangkit dirancang, dan dimanfaatkan untuk mengatasi
listrik tenga surya membutuhkan alat yang masalah ini. Inverter jenis ini memiliki nilai
mengubah sumber tegangan Direct Current (DC) ke harmonisa tegangan dan arus keluaran pada
Alternating Current (AC) yang disebut inverter. tingkatan yang sama. Perbedaannya adalah besar
Pada umumnya inverter memiliki 2 jenis yaitu half sumber yang tidak sama satu sama lain atau sering
bridge dan full bridge berdasarkan topolinya dibagi disebut asimetris. Keuntungan lainnya adalah
menjadi Flying capasitor, Diode-clamped, dan mampu menekan niali rugi-rugi pensaklaran baik di
Cascade[1]. Inverter bertingkat umum dibentuk dari komponen saklar daya dan antar komponen saklar
tiga topologi dasar tersebut sedangkan topologi yang daya[5]. Semakin tinggi tingkatan inverter akan
lain dikembangkan dari gabungan atau modifikasi mengakibatkan nilai harmonisa tegangan dan arus
topologi dasar untuk membentuk inverter bertingkat keluaran yang kecil. Dibandingkan dengan inverter
lainnya[2]. Untuk membentuk inverter bertingkat 5 tingkat yang telah diteliti, inverter bertingkat
umumnya membutuhkan banyak saklar daya, asimetris memiliki nilai kandungan harmonisa
keluaran yang rendah[6]. Nilai harmonisa yang S2). Bagian ini terhubung langsung pada keluaran
tinggi akan berakibat pada umur komponen dan konstruksi inverter dengan bagian B (S3 – S6) terdiri
gangguan jaringan distribusi. Nilai tingkat kecacatan dari 2 konstruksi half-bridge dua lengan. Keluaran
atau dikenal dengan nama Total Harmonics inverter dihubungkan ke beban menghasilkan
Distortion (THD) suatu inverter diukur sebuah gelombang keluaran 5 tingkat dan
menggunakan standar harmonisa IEEE[7]. pemasangan L yang ber-orde mH berfungsi sebagai
Menanggapi keterbatasan inverter filter pasif pada sistem.
konvensional, makalah ini mengusulkan desain Pensaklaran dalam konstruksi inverter 5
inverter 5 tingkat asimetris baru dengan tingkat ini memiliki 5 mode operasi utama untuk
menggunakan perangkat lunak PowerSimTech membangkitkan keluaran 5 tingkat. Dimana mode
(PSIM). Dalam makalah ini diutamakan topologi operasi ini dinamakan mode operasi 0 sampai 4
inverter 5 tingkat yang lebih sederhana dan mudah sehingga bernilai total 5 mode yang akan di jelaskan
yang dikembangkan tetapi menghasilkan kualitas dibawah.
keluaran yang sama[8],[9].
2.1 Mode Operasi 0 (Arus Putar)
II.Metodologi Penelitian
Mode operasi 0 (arus putar) akan memiliki
Pada Bab ini akan dibahas rancangan tegangan Vin sebesar 0E, maka arus dari sumber
simulasi dari inverter 5 tingkat tipe asimetris, tegangan akan mengalir ke beban dan akan kembali
bagaimana pensaklaran dalam inverter ini dapat ke sumber tegangan melalui saklar daya ini yang
dikendalikan melalui sebuah decoder serta disebut freewheling. Berikut ini adalah ilustrasi
komparasi untuk mendapatkan tingkatan yang mode 0 , seperti terlihat pada Gambar 2.
diinginkan menggunakan pendekatan konstruksi
asimetris pada inverter. Pada Bab ini pula akan
dibahas mengenai mode operasi pada inverter yang S3 S5 S3 S5

dirancang sehingga dapat memunculkan 5 tingkat


pada keluarannya. L R L R

Pada bagian ini dibahas mode-mode operasi


yang mungkin terjadi dari topologi inverter 5 tingkat S4 S6 S4 S6

tipe asimetris. Inverter 5 tingkat tipe asimetris


diterapkan dengan menggunakan 6 saklar daya aktif
dan 3 saklar pasif dan 2 sumber tegangan DC.
Inverter ini terdiri dari 2 bagian yaitu yang Pertama Gambar 2. Mode Operasi 0 (Arus Putar)
(A) terdiri dari 2 buah saklar daya aktif (S1 – S2)
dan 3 buah saklar daya pasif, dan yang kedua (B) Pada kondisi ini pada bagian beban akan
terdiri dari 4 buah saklar daya aktif (S3 – S6) merasakan tegangan keluaran sama dengan 0E,
difungsikan sebagai pembalik polaritas tegangan seperti persamaan (1).
dengan frekuensi sebesar 50 Hz. Rangkaian daya
inverter 5 tingkat tipe asimetris ditunjukkan seperti Vin 0 = 0E (1)
pada gambar 1.
Pasangan saklar pada S3 – S6 dan S4 – S5
B tidak diperbolehkan salah karena akan
menghasilkan sebuah konstruksi short circuit, yang
A
harus dihindari dalam konstruksi pembuatan alat
kedepannya.
S3 S5

L R

S1

S4 S6
E

S2

Gambar 1. Pembagian Tahap Saklar

Bagian B (S3 – S6) merupakan polarity


generator yang mengubah polaritas bagian A (S1 –
2.2 Mode Operasi 1 konstruksi Inverter. Mode operasi yang telah
dijelaskan dari mode operasi 0 – 4 dapat dituliskan
dan dijabarkan pada sebuah tabel pensaklaran
seperti yang terlihat pada Tabel I. yang
memperlihatkan penghidupan saklar pada setiap
S3 S5
mode operasi.
E

L R TABEL I. PENSAKLARAN MODE OPERA


S1
A B
V0
S1 S2 S3 S4 S5 S6
E
S4 S6
1 1 1 0 0 1 2E
0 1 1 0 0 1 E
S2 0 0 1 0 0 1 0
0 0 0 1 1 0 0
0 1 0 1 1 0 -E
1 1 0 1 1 0 -2E
Gambar 3. Mode Operasi 1

Pada mode operasi ini saklar pada bagian A Keterangan :


yaitu S2 dihidupkan atau berlogika “1” dan saklar 1 : Saklar daya ON
pada bagian B yaitu S3 dan S6 dihidupkan atau 0 : Saklar daya OFF
berlogika “1”. masukan pada sistem Vin = E, maka
akan menghasilkan tegangan keluaran Vout = E , Berdasarkan dari Tabel I dapat dibuat
atau seperti persamaan (2). rangkaian pengerak saklar daya S1 dan S2 dengan
menggunakan aljabar Boolean dan rangkaian
Vin1 = E (2) pengerak saklar daya S3 – S6 dapat diimplementasi
dengan menggunaran rangkaian deteksi persilangan
nol yang selalu bekerja pada frekuensi 50 Hz.
2.3 Mode Operasi 2
Berikut ini rangkaian MLPS secara lengkap untuk
kendali inverter 5 tingkat, seperti pada Gambar 5.

Zero
A
Crossing +
S1
S3 S5 _
PWM
|abs|
E B
+
_
S2
L R

S1

+
S3
_
S4
S4 S6
E Referencce

+
S5
_
S2 S6

Gambar 5. Rangkaian MLPS untuk inverter 5


tingkat
Gambar 4. Mode Operasi 2
Berikut ini adalah pola pembentukan MLPS
Pada mode operasi ini saklar pada bagian A pada masing-masing saklar untuk membentuk
yaitu S1 dan S2 dihidupkan atau berlogika “1” dan tegangan keluaran inverter 5 tingkat, seperti pada
saklar pada bagian B yaitu S3 dan S6 dihidupkan Gambar 6.
atau berlogika “1”. masukan pada sistem Vin = 2E,
maka akan menghasilkan tegangan keluaran Vout =
2E , atau seperti persamaan (3).

Vin2 = 2E (3)

Mode operasi 3 dan 4 merupakan setengah


siklus negatif dengan polaritas yang terbalik dari
Mode operasi 1 dan 2 dengan pergantian polaritas
yang dilakukan pada bagian B(S3 – S6) pada
Gambar 7 adalah prototype dari inverter 5
tingkat tipe asimetris yang dibuat di laboratorium
Voltage (V) B dan Gambar 8 adalah flowchart diagram . Prototype
yang dibuat memiliki 4 bagian utama untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan:
A 1. Rangkaian catu daya pengerak saklar daya:
digunakan catu daya DC-DC konverter
Time (s) terisolasi dengan jenis B1212S-1W sebanyak
a
5 buah.
S1 2. Rangkaian pengerak saklar, digunakan IC
TLP250 sebagai isolasi elektronis sebanyak 5
buah dan IC IRF2111 sebanyak 2 buah untuk
pembentuk polaritas.
S2
3. Saklar daya, digunakan tipe Mosfet irf250.
4. Mikrokontroller, digunakan tipe Arduino
b
Uno
+

4
-

1
c

3
2

Gambar 6. (a) Komparasi Sinyal SPWM , (b)


Sinyal MLPS di S1 – S2 , (c) Sinyal pembalik
polaritas,(d) Tegangan keluaran inverter 5 tingkat .

III. HASIL PENGUJIAN DAN Gambar 7. Prototipe inverter 5 tingkat tipe


ANALISIS asimetris

Pengujian dilakukan untuk memastikan Start


rancangan yang telah dibuat, berikut ini parameter
simulasi dan prototype inverter 5 tingkat tipe
Menghasilkan
asimetris seperti pada Tabel II. sinyal Vcar1 &
Vcar2

TABEL II. PARAMETER SIMULASI


Menghasilkan
Device Units sinyal Vref
DC Input E 10 V
Inductive Filter 2 mH
Load Resistor 12 Ω Vref>Vcar1 Vref>Vcar2

Reference AC Peak Amplitude 3V OFF ON OFF ON


Reference AC Frequency 50 Hz S1 = 0 S1 = 1 S2 = 0 S2 = 1
Carrir Triangular Vpp 2V
Carrir Triangular Frequency 10kHz
Carrir Duty Cycle 0.5 Mendapatkan
Data
DC Offset Carrier A 0V
DC Offset Carrier B 2V
Print Time 0.02 s Program akhir

Gambar 8 . flowchart diagram


Pada tahap pembuktian yang pertama asimetris dilakukan pengukuran kandungan THD
dilakukan simulasi dengan menggunakan perangkat tegangan. Besarnya THD gelombang tegangan
lunak Power Simulator, hasil simulasi pembalik keluaran didapatkan nilai sebesar 3.96%. Pada tahap
polaritas untuk mengerakkan saklar daya S3 – S6 pengujian didapatkan nilai yang lebih rendah dari
terlihat pada Gambar 9 (a), sedangkan pengujian pada rekomendasi IEEE 519 yaitu sebesar 5%
purwarupa seperti pada Gambar 9 (b). Dari hasil dikarenakan faktor pembalik polaritas yang selalu
simulasi dan pengujian purwarupa nampak bahwa memaksa polaritas membalik, sedangkan tapis yang
memiliki kesamaan yaitu memiliki polaritas positif digunakan relatif besar sehingga ada keterlambatan,
dan negatif dengan frekuensi sebesar 50 Hz. hal ini terlihat jelas seperti pada Gambar 11.
Selanjutnya untuk mendapatkan gelombang MLPS
pada saklar daya S1 dan S2, seperti Gambar 9 (d).
Verifikasi tahap kedua dilakukan dengan pengujian
purwarupa untuk gelombang MLPS untuk saklar
daya S1 dan S2, seperti pada Gambar 9 (c).
a

b
-
b

S1 Gambar 10. Gelombang keluaran inverter 5 tingkat


pada simulasi. (a), Hasil pengujian(b).
S2
c

S1

S2

d Gambar 11. Efek pembalikan polaritas terhadap


bentuk gelombang
Gambar 9. Gelombang perlintasan nol S3 – S6
pada simulasi(a), Pengujian pada Osiloskop
Digital(b) Pengujian pada Osiloskop Digital IV.Kesimpulan
gelombang MLPS (S1 dan S2) (c), Simulasi (d).
Inverter 5 tingkat yang dirancang telah
Setelah gelombang MLPS pada masing- disimulasikan dan diuji di laboratorium kampus.
masing saklar daya dipastikan benar, maka Inverter ini mampu menghasilkan nilai gelombang
pengujian dilanjutkan di bagian keluaran inverter 5 tegangan keluaran sebanyak 5 tingkat. THD hasil
tingkat. Gambar 10 (a) adalah hasil simulasi yang pengujian didapatkan sebesar 3.96%, hal ini
dilakukan. Gelombang keluaran inverter ini terbukti dikarenakan tapis yang besar sehingga terjadi
dapat membentuk 5 tingkat. Sebagai tahap akhir kecacatan akhibat pembalikan polaritas.
dilakukan pengujian purwarupa seperti pada Dibandingkan dengan topologi inverter
Gambar 10 (b). Gelombang keluaran hasil pengujian bertingkat konvensional keterbatasan (flying
purwarupa pada tegangan +24 V, +12V, +0V, -12V, capacitor, dan diode clamp) yang membahas dengan
, -24V. Komponen fundamental dapat diperoleh ukuran inverter dan jumlah saklar asimetris 5
dengan baik dengan memasang tapis induktor tingkat inverter menggunakan lebih sedikit gerbang
sebesar 2mH. Berdasarkan simulasi dan pengujian saklar untuk jumlah tingkatan yang lebih tinggi.
purwarupa inverter 5 tingkat dapat berjalan dengan
baik.
Agar mengetahui tingkat kecacatan
gelombang keluaran dari inverter 5 tingkat tipe
V.Daftar Pustaka
[1] W. Kastawan, “Konverter DC / AC ( Inverter )
Multilevel,” Konvert. DC/AC Multilevel I.
[2] J. Rodríguez, J. S. Lai, and F. Z. Peng,
“Multilevel inverters: A survey of topologies,
controls, and applications,” IEEE Trans. Ind.
Electron., vol. 49, no. 4, pp. 724–738, 2002.
[3] Z. Fuadi, M. Ashari, F. A. P, and A.
Photovoltaic, “Perancangan dan Simulasi Full
Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual
Buck Converter Terhubung Jaringan Satu
Fasa,” J. Tek. Pomits, vol. 3, no. 1, p. : 2337-
3539 (2301-9271), 2014.
[4] B. R. Praveen, “Design and Implementation of
Cascade H Bridge Multilevel Inverter NC3PS-
2016,” pp. 129–134.
[5] M. M. Mathew, “Integrated Single Stage
Standalone Solar PV Inverter,” pp. 1–6, 2017.
[6] F. A. Samman, R. Ahmad, and M. Mustafa,
“Perancangan , Simulasi dan Analisis
Harmonisa Rangkaian Inverter Satu Fasa,” no.
September, 2018.
[7] D. Committee, I. Power, and E. Society, IEEE
Recommended Practice and Requirements for
Harmonic Control in Electric Power Systems
IEEE Power and Energy Society, vol. 2014.
2014.
[8] H. Matalata and I. Hamid, “Pengembangan
Topologi Inverter Multilevel Tiga Tingkat Satu
Fasa Tipe Diode Clamped Dengan,” no. 3,
2016.
[9] L. H. Pratomo, “Metode Sederhana untuk
Mengendalikan Inverter 5-Tingkat Berbasis
Algoritma ¼ λ,” no. September, 2019.
[10] P. Sotoodeh and R. D. Miller, “A Single-Phase
5-Level Inverter with FACTS Capability using
Modular Multi-Level Converter ( MMC )
Topology,” no. Mmc, pp. 1229–1234, 2013.
[11] R. A. Ahmed and H. W. Ping, “New multilevel
inverter topology with minimum number of
switches,” pp. 1862–1867, 2010.
[12] N. N. Prasetiyo, “Design and Implementation
of Inverter Single Phase Nine-Level Using
PIC18F4550,” no. October, 2018.

You might also like