Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Luka Tekan-1
Manajemen Luka Tekan-1
(DECUBITUS)
DOSEN PENGAMPU :
ULFA HUSNUL FATA, M.Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
B. KLASIFIKASI DEKUBITUS
National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) 2014 membagi derajat dekubitus
menjadi enam dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Derajat I : Nonblanchable Erythema
Derajat I ditunjukkan dengan adanya kulit yang masih utuh dengan tanda-tanda
akan terjadi luka. Apabila dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan
tampak salah satu tanda sebagai berikut : perubahan temperatur kulit (lebih dingin
atau lebih hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak), dan
perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang yang berkulit putih luka akan
kelihatan sebagai kemerahan yang menetap, sedangkan pada orang kulit gelap, luka
akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu. Cara untuk
menentukan derajat I adalah dengan menekan daerah kulit yang merah (erytema)
dengan jari selama tiga detik, apabila kulitnya tetap berwarna merah dan apabila jari
diangkat juga kulitnya tetap berwarna merah.
E. PATOFISIOLOGI DEKUBITUS
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau
salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan antara 2 tekanan)
jaringan yang lebih dalam dekat tulang terutama jaringan otot dengan suplai darah yang
baik akan bergeser ke daerah yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah
sementara kulit dipertahankan pada permukaan kontak oleh frikti yang semakin
meningkat dengan terdapatnya kelembaban ini menyebabkan peregangan dan anggulasi
pembuluh darah daerah yang dalam serta mengalami gaya geser jaringan yang dalam ini
akan menjadi iskemia dan dapat mengalami nekrosis sebelum berlanjut ke kulit (Yulitia,
2020).
G. PENCEGAHAN DEKUBITUS
Pencegahan dan intervensi awal pasien dengan dekubitus menurut Nursalam
(2014) yaitu :
1. Kaji resiko individu terhadap kejadian dekubitus
2. Kaji faktor resiko pada saat pasien memasuki RS dan diulangi dengan pola teratur
atau ketika ada perubahan yang signifikan pada pasien seperti pada pembengkakan
atau penurunan status kesehatan
3. Identifikasi kelompok kelompok beresiko tinggi kejadian dekubitus
4. Kaji keadaan kulit secara teratur setidaknya sehari sekali
5. Kaji status mobilitas
6. Minimalkan terjadinya tekanan
7. Kaji dan minimalkan pergeseran (friction ) dan tenaga yang merobek (shear)
8. Kaji inkotinensia
9. Kaji status nutrisi
10. Kaji faktor yang menunda status penyembuhan
11. Evaluasi penyembuhan luka
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Yulitia. (2020). Studi Literatur Review Asuhan Keperawatan Pada Klien Ulkus Dekubitus
Dengan Masalah Integritas Kulit Dengan Penerapan Therapy Perawatan Luka Di Rsud Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2020. Prodi Diii Keperawatan Tapanuli Tengah Poltekkes
Kemenkes Medan.
Rehatta, N. M., Redkeji, I. S., & Musba, A. M. T. (2019). Anestesiologi dan Terapi Intensif
(edisi pert). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
National Pressure Ulcer Advisory Panel, European Pressure Ulcer Advisory Panel & Pan
Pacific Pressure Injury Alliance. (2014). Prevention and treatment of pressure ulcers: quick
reference guide. Emily Haesler (Ed.). Osborne Park, Western Australia: Cambridge Media.
Potter & Perry(2012). Buku ajar fundamental keperawatan Konsep, proses dan praktik. Jakarta:
EGC.
Braden, B. J., & Bergstrom, N. (1989). Clinical utility of the Braden Scale for predicting
pressure sore risk. Advances in Skin & Wound Care, 2(3), 44-51.
Carville, K. (2007). Wound Care Manual Fifth Edition. Western Australia : Silver Chain
Foundation.
Bell, J. (2005). Are Pressure Ulcer Grading And Risk Assessment Tools Useful?. Wounds UK,
1(2), 62.
Ayello, E. A. (2007). Predicting pressure ulcer risk. Try this: best practices in nursing care to
older adults. AJN, 107(11), 45-47.
Bhoki, M.W. & Mardiyono. (2014). Skala Braden dan Norton Dalam Memprediksi Risiko
Dekubitus di Ruang ICU. JRK ISSN: 2252-5068, Vol. 3, No. 2, Mei 2014.
Braden, B. J., & Bergstrom, N. (1989). Clinical utility of the Braden Scale for predicting
pressure sore risk. Advances in Skin & Wound Care, 2(3), 44-51.
Jaul, E. (2010). Assessment And Management Of Pressure Ulcers In The Elderly. Drugs &
Aging, 27(4), 311-325.
Kozier, B., ERB, G., Berman,A., & Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan,
Konsep, Proses & Praktik. Edisi 7, Volume 2. Penerjemah Wahyuningsih, E., Yulianti, D.,
Yuningsih, Y., Lusyana, A. Jakarta. EGC.
Stephen & Haynes. (2006). NICE Pressure Ulcer Guideline, Summary andImplication for
Practice, Journal Journal of Wound Care. Retrieved From: Http://www.ebscohost.com/ uph.edu
onDeC 24, 2016.