You are on page 1of 9

Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer ISSN 2686-4797

Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59 https://restikom.nusaputra.ac.id


51

Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Internet of Things Menggunakan NodeMCU dan Telegram
Seno Prasetyo a,1,*, Syahid Abdullah b,2
a
Program Studi Teknik Informatika Universitas Nusa Putra Jln. Raya Cibatu, Cisaat No. 21, Sukabumi, Jawa Barat 43155
b
Program Studi Informatika Universitas Siber Asia Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
1
seno.prasetyo_ti18@nusaputra.ac.id *; 2 syahidabdullah@lecturer.unsia.ac.id
* Seno Prasetyo

ABSTRAK
Berkebun tanaman hias adalah salah satu hobi yang sangat digemari masyarakat Indonesia
saat ini. Salah satu yang paling diminati adalah berkebun tanaman hias Aglaonema sp. Namun,
biasanya permasalahan yang muncul adalah sering kali kita tidak mempunyai waktu atau lupa
untuk melakukan penyiraman karena penyiraman tanaman masih dilakukan secara manual.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu
alat yang dapat membantu proses menyiram tanaman secara otomatis. Alat yang KATA KUNCI
dikembangkan memanfaatkan sistem berbasis Internet of Things yang dapat bekerja secara Internet of Things
otomatis menggunakan Soil Moisture Sensor untuk mengukur nilai kelembaban tanah yang Liquid Crystal Display
dikontrol oleh NodeMCU dan dikoneksikan ke Telegram. Soil Moisture Sensor berfungsi NodeMCU
sebagai pendeteksi kelembaban dalam tanah dan NodeMCU digunakan untuk mengolah Soil Moisture Sensor
inputan yang kemudian akan ditampilkan pada Liquid Crystal Display nilai kondisi tanah Telegram
tanaman. Alat ini menggunakan Pompa Air untuk mengalirkan air ke tanaman dengan perintah
dari NodeMCU. Sistem sprinkler yang telah dibuat mampu menyirami tanaman secara otomatis.
Aplikasi Telegram akan menerima dan menampilkan nilai-nilai kondisi tanah yaitu kering,
lembab atau basah sesuai hasil pembacaan dari sensor kelembaban tanah.

ABSTRACT
Gardening ornamental plants is one of the hobbies that are very popular with Indonesian today.
One of the most popular is Aglaonema sp ornamental plant gardening. However, usually the
problem that arises is that we often do not have time or forget to do watering because watering
plants is still done manually. Based on these problems, this study aims to create a tool that can
help the process of watering plants automatically. The tool developed utilizes anbased system
Internet of Things- that can work automatically using a Soil Moisture Sensor to measure soil KEYWORD
moisture values controlled by NodeMCU and connected to Telegram. The Soil Moisture Sensor Internet of Things
functions as a moisture detector in the soil and the NodeMCU is used to process input which Liquid Crystal Display
will then be displayed on the Liquid Crystal Display the value of the plant soil condition. This NodeMCU
tool uses a Water Pump to deliver water to the plants by command from NodeMCU. The Soil Moisture Sensor
sprinkler system that has been made is able to water the plants automatically. The Telegram Telegram
application will receive and display the value of soil conditions, namely dry, moist or wet
according to the readings from the soil moisture sensor.

This is an open-access article under the CC–BY-SA license

1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan tersebut
diantaranya adalah kekayaan alam berupa tanah yang subur (Mulyani et al., 2016) . Hal ini menyebabkan
banyak jenis tanaman yang sangat cocok tumbuh di Indonesia. Tanaman mempunyai manfaat yang sangat
besar bagi kehidupan diantaranya mencakup fungsi estetika dan ekologis (Fathonah, 2019), sumber
pangan nabati (Anggaria & Wowor, 2015), serta dimanfaatkan untuk obat (Kartika, 2018).
Tanaman hias adalah salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Tanaman hias adalah
semua tanaman yang mempunyai nilai hias dari bagian akar, batang, daun hingga bunganya (Nisa, 2015).
Salah satu jenis tanaman hias adalah tanaman Aglaonema sp. Tanaman Aglaonema sp (Sri Rejeki) adalah

restikom@nusaputra.ac.id
52 Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer
ISSN 2686-4797 Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59

tanaman hias berupa daun yang hidup pada wilayah beriklim tropis, karena itulah tanaman ini menjadi
tidak asing bagi masyarakat Indonesia(Apriansi & Suryani, 2020).
Sementara itu, meningkatnya peminat dari tanaman Aglaonema sp. menimbulkan sebuah permasalahan
yaitu peminat yang masih awam atau baru memelihara Aglaonema sp. yang belum teralalu memahami
perawatannya termasuk proses penyiramannya. Dalam proses penyiraman tersebut, para peminat tanaman
Aglaonema sp. di masyarakat ternyata masih banyak yang melakukan penyiraman tidak teratur karena
factor kesibukan, ketidaktahuan atau alasan lainnya. Hal tersebut menyebabkan tanaman Aglaonema sp.
yang mereka gemari tidak mendapatkan kadar air yang cukup dan mudah layu.
Dilain hal, saat ini suatu sistem dengan perencanaan yang sangat kompleks sangat diperlukan untuk
mempermudah manusia dalam melakukan suatu aktivitas. Terlebih lagi jika sistem yang dibuat tersebut
digerakan dengan suatu kontrol yang terintegrasi, hal tersebutlah yang memberi dampak kepada manusia
agar bisa merancang dan membuat suatu bentuk kontrol yang diharapkan dapat digunakan secara efisien.
(Lestari, 2016). Termasuk juga dalam hal perkebunan yang diantaranya adalah proses penyiraman.
Menyiram tanaman dalam bentuk sistem yang dapat berkerja secara otomatis merupakan suatu rancangan
yang terintegrasi yang dapat membantu pekerjaan manusia .
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan
penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk membuat suatu alat penyiraman tanaman yang
bersifat otomatis Berbasis Internet Of Things menggunakan NodeMCU dan Telegram. Alat yang
dirancang dalam sistem ini menggunakan Soil Moisture Sensor sebagai pendeteksi kelembapan tanah,
penggunaan sensor tersebut dipandang efektif dan memiliki sensitivitas yang baik (Galih Mardika &
Kartadie, 2019). Kemudian NodeMCU juga digunakan karena memiliki juga efektivitas sebagai otak dari
program tersebut (Galih Mardika & Kartadie, 2019). Dengan menghubungkan sistem monitoring
penyiraman otomatis dengan jaringan internet, diharapkan dapat menunjang kegiatan perawatan tanaman
hias Aglaonema sp. dengan penyiraman rutin yang dilakukan pada waktu yang tepat sesuai waktunya.

2. Tinjauan Pustaka
Dalam rangka merealisasikan rencana pengembangan alat penyiram tanaman otomatis berbasis Internet
of Things menggunakan NodeMCU dan aplikasi Telegram ini penulis akan melakukan penelitian dan
pengembangan dengan metode yang di jalankan secara bertahap dan terencana. Adapun tahapannya terdiri
dari:
A. Studi Literatur
Kajian pustaka bagi penelitian sangat penting sebagai landasan untuk berpijak sehingga acuan-acuan
yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan bidang yang hendak dikaji (Surahman et al., 2020) .
Dalam penulisan penelitian ini studi kepustakaan sebagai pendukung yang berhubungan dengan
penelitian ini yaitu pengumpulan bahan-bahan refrensi baik dari buku, artikel jurnal dan paper
mengenai system Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram.

B. Analisis
Tahapan ini adalah tahapan lanjutan sebagai hasil dari kajian literatur yang sudah dilakukan.
Selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan berdasarkan permaslahan yang ada dimasyarakat mengenai
topik penelitian yang dipilih. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka penulis membuat sebuah
penelitian yang bertujuan untuk mendesain sebuah alat Penyiram Tanaman Otomatis sebagai
pengirim data, yang di rangkai kan ke Arduino Uno dengan menggunakan perintah pesan yang akan
di tampilkan menggunakan smartphone dengan menggunakan aplikasi Telegram, sehingga Penyiram
Tanaman bisa menjadi lebih baik dan mudah.

C. Perancangan alat
Perancangan merupakan sesuatu yang perlu di lakukan yang bertujuan untuk mengenalisis, menilaia,
memperbaiki dan Menyusun dengan tujuan mempermudah proses pembuatan alat (Jeklin, 2016).
Dalam menyelesaikan penelitian ini dilakukan secara bertahap dan terencana.

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer 53
Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59 ISSN 2686-4797

3. Metodologi Penelitian
Adapun rancangan-rancangan yang di buat agar tercapai tujuan pembuatan sistem penyiram tanaman ini
yaitu menyelesaikan penelitian ini dilakukan secara bertahap dan terencana. Adapun rancangan- rancangan
yang di buat agar tercapai tujuan pembuatan sistem penyiram tanaman ini adalah:
A. Diagram Blok Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Blok Penelitian

Penjelasan dari gambar 3.1 tersebut adalah :


1. Soil Moisture Sensor
Berperan sebagai alat untuk mengukur/ mendeteksi kelembapan tanah.
2. NodeMCU ESP8266
NodeMCU layaknya mikrokontroler juga berfungsi sebagai wifi penghubung internet ke
smartphone.
3. Liquid Crystal Display 16x2
LCD 16x2 sebagai media menampilkan nilai kelembababan pada tanah.
4. Telegram
Aplikasi Telegram berfungsi sebagai monitoring.

B. Diagram Alur
Diagram alur adalah gambar yang menunjukkan pengelompokan dan hubungan antara proses bimbingan,
Berikut ini merupakan hasil diagram alur yang digambarkan seperti dibawah ini:

Gambar 3.2 Diagram Alur

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
54 Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer
ISSN 2686-4797 Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59

Sebuah program yang di mulai dari proses awal, system akan baca sensor kelembaban. Jika tanah tidak
kering sistem akan Mosfet Off dan jika tanah kering maka system akan Mosfet On dan bisa tampil di LCD
lalu kirin ke Telegram.
Konfigurasi kerangka terdiri dari program dan rencana peralatan. Pada tingkat perancangan ini dilakukan
dengan membahas semua bagian pembuatan kebutuhan user, peralatan dan kebutuhan pemrograman pada
sistem monitoring. Perancangan terdiri atas beberapa bagian rangkaian yaitu :
1. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan yang merupakan rangkaian ini nantinya akan digunakan dalam framework penyiraman
tanaman otomoatis. Gambar 3.3 berikut ini adalah rangkaian skematik dari perancangan perangkat
keras.

Gambar 3.3 Skematik Rangkaian

Tahap selanjutnya membangun prototype yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Selanjutnya
adalah pelaksanaan konfigurasi peralatan yang digunakan.
a. NodeMCU ESP8266
NodeMCU merupakan filmware interaktif berbasis LUA Espressif ESP8622 Wifi SoC. NodeMCU
selain dapat dimodifikasi menggunakan bahasa LUA, juga dapat dikustomisasi menggunakan
bahasa C menggunakan Arduino IDE NodeMCU dipasang pada breadboard dan kabel-kabel
terhubung dengan Soil Moisture Sensor, Lcd 16x2, dan Mosfet IRF520 (Zativa, Giza., Yamato.,
Wismiana, 2020).

Gambar 3.1 NodeMCU ESP8266

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer 55
Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59 ISSN 2686-4797

b. Soil Moisture Sensor


Module yang digunakan untuk mengukur nilai kelembaban tanah, yang dapat diakses
menggunakan mikrocontroller. Soil Moisture Sensor dipasangkan kabel jumper sesuai pin yang ada
pada sensor tersebut. nantinya akan terhubung ke NodeMCU (Devira Ramady et al., 2019).

Gambar 3.2 Soil Moisture Sensor

c. Liquid Crystal Display 16x2


Media menampilkan dari material batu mulia cair sebagai pengamat utama. LCD 16x2 dapat
menampilkan lebih dari 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan setiap baris menampilkan 16
karakter. Lcd 16x2 dihubungkan menggunakan kabel jumper ke NodeMCU, yang nantinya akan
menampilkan nilai kelembaban tanah.

Gambar 3.3 Liquid Crystal Display 16x2

d. Mosfet IRF520
Mosfet adalah modul untuk bekerja dengan penggunaan semikonduktor, driver MOSFET ini
memiliki waktu pertukaran yang tinggi, menyiratkan bahwa perubahan dari rendah ke tinggi serta
sebaliknya sangat cepat, sehingga masuk akal untuk mengontrol pertukaran tegangan yang lebih
tinggi. dengan PWM dari mikrokontroler. Mosfet di hubungkan ke NodeMCU yang nantinya akan
mengkontrol switching tegangan alus pompa.

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
56 Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer
ISSN 2686-4797 Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59

Gambar 3.4 Mosfet IRF520

e. Water Pump
Water pump dihubungkan ke Mosfet IRf520 berfungsi untuk memompa air dari wadah
penampungan.

Gambar 3.5 Water Pump

2. Perancangan Software
Perancangan meliputi pembuatan program pada Arduino uno yang merupakan software editor yang
memungkinkan untuk menuliskan bahasa pemograman dengan algoritma yang telah disusun. Berikut
ini adalah script pemograman yang digunakan pada Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of
Things Menggunakan NodeMCU dan Telegram.

Gambar 3.6 Pembuatan Program Pada Arduino IDE

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer 57
Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59 ISSN 2686-4797

3. Implementasi
Pada saat melakukan pembuatan sebuah alat penyiram tanaman dengan hasil dari studi literature, analsis
dan perancangan yang telah di lakukan sebelumnya, pembuatan alat ini masih tahap awal dalam
mendesain atau penggabungan komponen alat-alat tersebut, peneliti berusaha mencoba, memahami
serta merealisasikan alat tersebut terhadap tanaman.

4. Pengujian
Pada tahap pengujian ini program yang selesai di buat disimpan ke Arduino Uno. Di tahap ini juga
pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan atau ke akuratan alat yang
telah di rancang apakah sesuai dengan yang di harapkan.

5. Evaluasi
Berdasarkan hasil dari beberapa tahapan- tahapan yang telah di lakukan sebelumnya, penjelasan
mengenai penelitian ini serta hasil penelitian yang telah dilakukan.

Gambar 3.7 Diagram Metode Perancangan

4. Hasil dan Pembahasan


Hasil dari perancangan pembuatan alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram ini terlihat seperti pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Hasil perancangan alat

Berdasarkan gambar tersebut terdapat sistem penyiram tanaman otomatis berbasis Internet of Things
menggunakan NodeMCU sebagai penghubung ke aplikasi Telegram. Kemudian dilakukan pengujian pada
tanaman Aglaonema sp, Soil moisture sensor berjalan dengan baik lalu mengirim perintah ke NodeMCU untuk
mengirimkan perintah ke Mosfet lalu menjalankan water pump.

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
58 Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer
ISSN 2686-4797 Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59

Gambar 4.2 Pengujian Alat Gambar 4.3 Pengujian Aplikasi Telegram

Tabel 4.1 Pengujian Perangkat

Status Hasil
No. Hasil yang diharapkan
Perangkat Pengujian
NodeMCU Lampu pada mikrokontroler menyala dan
1. ESP8266 terkoneksi internet Berhasil (√)
Sensor Soil Terkoneksi dengan mengirim nilai kelembaban tanah
2. Berhasil (√)
Mousture ke NodeMCU
3. LCD 16 x 2 Menampilkan nilai kelembaban tanah Berhasil (√)
4. Mosfet IRF520 Mengatur on/off water pump Berhasil (√)
5. Water pump Menyala Berhasil (√)
6. Telegram Menerima pesan dari NodeMCU Berhasil (√)

Tabel 4.2 Hasil Pengujian

Kelembaban Tanah
No. Pengujian Kondisi Pompa
Sebelum Disiram Setelah Disiram

1. Pertama Hidup 41% 63%


2. Kedua Hidup 40% 61%
3. Ketiga Hidup 50% 60%
4. Keempat Hidup 52% 65%

Tes dilakukan dalam berbagai kesempatan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sensor kelembaban
tanah dapat di gunakan pada sebelum dan setelah disiram.

Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)
Jurnal Restikom : Riset Teknik Informatika dan Komputer 59
Vol. 3., No. 2, Agustus 2021, pp. 51-59 ISSN 2686-4797

5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pengujian kelembaban tanah selesai dengan memasukkan sensor yang telah diasosiasikan dan
dimodifikasi di NodeMCU di dalam pot. Ketika kelembapan tanah di bawah 55%, NodeMCU akan
bertindak untuk memberikan permintaan ke Mosfet untuk dihidupkan pompa.
b. Dengan memanfaatkan NodeMCU dapat mengkomunikasikan data yang berhubungan dengan waktu
penyiraman. Kemudian, pada saat itu, agar pemberitahuan dapat dikirimkan pada aplikasi Telegram,
peralatan, terutama NodeMCU harus dikaitkan dengan internet.
5.2. Saran
a. Kami menyarankan untuk menggunakan sensor kelembapan yang memiliki tingkat akurasi yang lebih
signifikan daripada sensor soil moisture.
b. Jika melakukan pengontrolan penyiraman tanaman harus membutuhkan wifi di dekatnya.
c. Untuk menyiram tanaman dalam jumlah banyak, diperlukan sensor dan suku cadang tambahan yang
lebih dari ini.

Daftar Pustaka
[1] Anggaria, M., & Wowor, E. (2015). Kajian Potensi Komoditas Tanaman Pangan Di Kabupaten
Minahasa. Cocos, 6(4).
[2] Apriansi, M. M., & Suryani, R. (2020). Karakterisasi Tanaman Aglaonema sp Di Dataran Tinggi
Rejang Lebong. Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi Dan Budidaya Perairan, 17(2), 141.
https://doi.org/10.32663/ja.v17i2.887
[3] Devira Ramady, G., Hidayat, R., Ghea Mahardika, A., Rahman Hakim, R., & Tinggi Teknologi
Mandala, S. (2019). Sistem Monitoring Data pada Smart Agriculture System Menggunakan Wireless
Multisensor Berbasis IoT. Prosiding Seminar Nasional Teknoka, 4(2502), E51–E58.
https://doi.org/10.22236/teknoka.v
[4] FATHONAH, I. N. (2019). Evaluasi Fungsi Ekologis Dan Estetika Beberapa Ruang Terbuka Hijau
Publik Di Kota Tasikmalaya. https://doi.org/10.31237/osf.io/vcqtw
[5] Galih Mardika, A., & Kartadie, R. (2019). Mengatur Kelembaban Tanah Menggunakan Sensor
Kelembaban Tanah yl-69 Berbasis Arduino Pada Media Tanam Pohon Gaharu. JOEICT (Jurnal of
Education and Information Communication Technology), 03(02), 130–140.
[6] Jeklin, A. (2016). PERANCANGAN ULANG MESIN PLONG PISAU UNTUK ALAT
PEMOTONG SINGKONG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (STUDI KASUS PADA
UD. DOA EMAK DI DUSUN BIBIS DESA BETON, MENGANTI, GRESIK). July, 1–23.
[7] Kartika, T. (2018). Pemanfaatan Tanaman Hias Pekarangan Berkhasiat Obat di Kecamatan Tanjung
Batu. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(1), 48.
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v15i1.1782
[8] Lestari, N. (2016). Pemanfaatan Jaringan Wireless Sebagai Pengendali Robot Penyiram. Jurnal Teknik
Informatika Politeknik Sekayu (TIPS), 5(2), 41–54.
[9] Mulyani, A., Ritung, S., & Las, I. (2016). Potensi dan Ketersediaan Sumberdaya Lahan untuk
Mendukung Ketahanan Pangan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 30(2), 73–80.
https://doi.org/10.21082/jp3.v30n2.2011.p73-80
[10] Nisa, E. C. (2015). Jurnal Arboretum Tanaman Hias di Kota Batu | 2. 1–10.
[11] Surahman, E., Satrio, A., & Sofyan, H. (2020). http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/index
KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN. 3(1), 49–58.
[12] Zativa, Giza., Yamato., Wismiana, E. (2020). Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis
Internet of Things (IoT). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Elektro, 1(1), 1–9.
https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/view/1398
Seno Prasetyo et al. (Rancang Bangun Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Internet of Things
Menggunakan NodeMCU dan Telegram)

You might also like