Professional Documents
Culture Documents
Buku Panduan Praktikum Rancangan Percobaan Acara 3
Buku Panduan Praktikum Rancangan Percobaan Acara 3
Tujuan :
1. Mahasiswa dapat melakukan beberapa pengujian
2. Mengenalkan analisis regresi dan korelasi linear sederhana
t= ( n − 2).r 2
(1 − r 2 )
Bentuk f(X) biasanya tidak diketahui, namun jika hubungan X dan Y dianggap linear, diperoleh f(X) = +
X.
Jadi, pasangan data (Xi,Yi), i = 1, 2, ..., n akan memenuhi persamaan
Yi = + Xi + i
disebut intersep dan disebut koefisien regresi. Penduga dan , dilambangkan dengan a dan b, didapat
dengan metode jumlah kuadrat terkecil, yang tidak akan dibahas di sini.
sehingga diperoleh b = sXY / s2X dan a = mY – b·mX apabila m adalah rerata cuplikan.
Karena b diperoleh dari cuplikan, tentunya diinginkan pengujian, bahwa H0: = 0 vs. H1: ≠ 0. Statistik
ujinya, seperti biasa, adalah
t = (b – 0) / Var(b) , dengan Var(b) = (s2Y – b2·s2X) / [(n – 2) ·s2X ],
yang mengikuti distribusi t-Student dengan derajat bebas ν = n – 2. Pengujian untuk H0: = 0 juga ada,
tetapi tidak akan dibahas.
Contoh:
Kita ingin membandingkan pengaruh suhu pemanasan terhadap tingkat kelunakan daging ikan pada dua
cara pemanasan yang berbeda. Di sini, yang ingin diuji adalah “apakah laju perubahan pengaruh pada cara
pemanasan pertama berbeda dengan pada cara pemanasan kedua”.
Uji hipotesis yang ingin diuji adalah H0: 1= 2 vs. H1: 1 ≠ 2. Bentuk ini dapat pula diubah menjadi H0: 1
- 2 = 0 vs. H1: 1 - 2 ≠ 0.
Dua kurva linear
55
50
45
40 y = 0.0757x + 23.079
35
30
25
y = 0.1715x - 3.1701
20
150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300
Gambar 7.1 Uji hipotesis untuk dua regresi menguji apakah kedua kurva respons linear mewakili satu
kurva yang sama gradiennya (H0).
s2p = [(n1 – 1)(s2Y1 – b12 · s2X1) + (n2 – 1) (s2Y2 – b22 · s2X2)] / [(n1 + n2 – 4)].
Kategori dalam baris dan kategori dalam kolom akan saling tak gayut (independen) apabila proporsi suatu
kategori pada baris dan kolom tertentu sama saja dengan perkalian proporsi baris yang bersangkutan
dengan proporsi kolom yang bersangkutan atau Pij = Pi. P.j; dengan i = 1, 2, ..., t (baris) dan j = 1, 2, ..., k
(kolom). Dalam bentuk hipotesis nol, H0: Pij = Pi. P.j vs H1: Pij ≠ Pi. P.j
Karena diduga dari cuplikan, Pi. diduga dengan pi = mi / T dan P.j diduga dengan pj = nj / T. Oleh karena
itu, dapat dihitung harapan kita untuk perpotongan keduanya, Eij = mi·nj / T. Apabila semua pengamatan Oij
sama dengan Eij, berarti baris dan kolom saling tak-gayut. Jika sebaliknya, ada dugaan saling gayut antara
dua peubah jika Oij menyimpang jauh dari Eij. Keputusan apakah dua peubah tersebut saling tak-gayut (H0)
diuji dengan besaran X2 = ΣiΣj[(Oij – Eij)2/Eij], yang akan mengikuti distribusi χ2 (khi-kuadrat) dengan derajat
bebas (t – 1)(k – 1).
Catatan :
ACARA III
Telah diperiksa
Asisten :
Tanggal :
TTD :