You are on page 1of 9

Vol. 2, No. 2, 2022, pp.

1-9

MADDANA : Jurnal Pengabdian


Kepada Masyarakat
Journal homepage:
http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maddana/index

Implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran


pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK)
Mia Kusumawati1, Dindin Abidin2, Bujang3, Aridhotul Haqiyah4*, Apta Mylsidayu5, Hasan
Basri6, Azi Faiz Ridlo7, Tatang Iskandar8,Yunita Lasma Siregar9, Elly Diana Mamesah10,
Khurotul Aini11, Ekowati12
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Islam 45, Indonesia

email: miakusumawati@unismabekasi.ac.id1, dindin_abidin@unismabekasi.ac.id, bujang@unismabekasi.ac.id,


aridhotulhaqiyah@unismabekasi.ac.id, mylsidayu@unismabekasi.ac.id, hasanbasri@unismabekasi.ac.id,
azifaizridlo@unismabekasi.ac.id, tatangiskandar@unismabekasi.ac.id, yunitalasma@unismabekasi.ac.id,
ellydianamamesah@unismabekasi.ac.id, khurotulaini@unismabekasi.ac.id, ekowati@unismabekasi.ac.id

Article Info ABSTRAK


Sejarah Artikel: Kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan perlu di sosialisasikan
Diterima Juli 2022 sehingga dapat diimplementasikan di Sekolah. Dalam proses
Disetujui Juli 2022 pembelajaran, dibutuhkan bantuan media yang efektif dan efisien.
Dipublikasikan Juli 2022 Perkembangan teknologi dalam kehidupan dimulai dari proses sederhana
dalam kehidupan sehari-hari samapi pada tingkat pemenuhan kepuasan
sebagai individu dan makluk sosial. Obyek sasaran kegiatan pengabdian
Keyword:
kepada ini adalah Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kurikulum, Merdeka,
Tingkat SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam Kelompok Kerja
Pembelajaran, PJOK
Guru Olahraga (KKGO), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
PJOK Se-Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sebanyak 100 orang.
Berdasarkan data evaluasi dapat diketahui bahwa 50% responden
menjawab benar dengan 69% dari total soal.

© 2022 The Authors. Published by FKIP Universitas Islam 45 Bekasi.


Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.
Corresponding Author:
Nama Penulis : Aridhotul Haqiyah
Email: haqiyaharidhotul@gmail.com

PENDAHULUAN
Kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan perlu di sosialisasikan sehingga dapat
diimplementasikan di Sekolah. Dalam proses pembelajaran, dibutuhkan bantuan media yang
efektif dan efisien. Perkembangan teknologi dalam kehidupan dimulai dari proses sederhana
dalam kehidupan sehari-hari samapi pada tingkat pemenuhan kepuasan sebagai individu dan
makluk sosial. Dari masa ke masa keamajuan teknologi terus berkembang, mulai dari era
teknologi pertanian, era teknologi industri, era teknologi informasi, dan era teknologi
komunikasi dan informasi. Perkembangan ini membawa berbagai dampak dalam kehidupan

1
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

bermasayarakat, berbangsa dan bernegara, setiap individu tertarik untuk mengunakan dan
memanfaatkan setiap perkembangan ini.(Danuri, 2019)
Era Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada era dimana terjadi
perpaduan teknologi yang mengakibatkan dimensi fisik, biologis, dan digital membentuk suatu
perpaduan yang sulit untuk dibedakan (Scawab, 2016). Misalnya, dua orang dapat saling
berbagi informasi secara langsung dengan bantuan digital tanpa harus berada pada tempat yang
sama atau pada waktu yang bersamaan baik secara fisikis maupun biologis. Terjadinya
digitalisasi informasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) secara massif
di berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk di dunia pendidikan, adalah tanda dimulainya
era industri 4.0 (Scawab, 2016).(Putrawangsa & Hasanah, 2018)
Pada era milenium sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
khususnya teknologi informasi dan komunikasi (information and comunication
technology/ICT) demikian pesat kemajuannya. Pesatnya kemajuan ICT ini tidak mempengaruhi
kesenjangan yang terjadi dari proses pembelajaran yang ada dikota dengan pedesaan. Salah
satu contoh kongkrit adalah penggunaan media pembelajaran yang masih jauh ketimpangannya
antara kota dengan desa. Kemajuan teknologi pendidikan (educational technology), maupun
teknologi pembelajaran (instructional technology) seharusnya bisa menjadi fasilitator untuk
digunakan dalam berbagai media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan
yang semakin canggih (sophisticated) guna menghilangkan ketimpangan penggunaan media
pembelajaran sebagai salah satu sarana dalam membantu kesuksesan proses pembelajaran.
Sejalan dengan kemajuan ICT dan untuk menghilangkan ketimpangan tersebut, pemerintah
memberikan kewenangan dalam mengelola sistem pendidikan yag menekankan pada
peningkatan kwalitas dalam persaingan pendidikan di era melenium tanpa melupakan ciri dan
karakter bangsa. (Swadesi et al., 2019).
Perkembangan sebuah teknologi pada abad ini sangat memberikan dampak yang cukup
besar pada dunia pendidikan, bukan hanya di Indonesia melainkan di beberapa negara lainnya
menjadikan teknologi sebagai salah satu elemen yang dilibatkan pada proses pembelajaran baik
di dalam kelas maupun di luar kelas (Heaney, 2003), (Juditya et al., 2020), (Boylan, 2004).
Salah satu dampak perkembangan dari penerapan teknologi mulai merambah pada proses
pembelajaran pendidikan jasmani (Eberline & Richards, 2013); (Juniu, 2011). Pendidikan
jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang menitikberatkan kepada pembelajaran gerak
(Petrie & lisahunter, 2011); (Suherman, 2015) dan merupakan pembelajaran yang wajib di ikuti
oleh semua peserta didik (Juditya & Aprila, 2018); (Nur et al., 2019), banyak manfaat yang
bisa dicapai dari proses pembelajaran gerak diantaranya dapat memberikan dampak pada
perkembangan potensi gerak dan kesehatan pada anak (Carse et al., 2018); bahkan ketika
pendidikan jasmani terorganisir secara maksimal akan memberikan dampak pada pencapaian
perkembangan potensi hidup para siswa di masa yang akan datang (Schools, 2013).
Ketercapaian sebuah dampak dari pembelajaran pendidikan jasmani terutama pada era
teknologi dan pada abad 21 tidak terlepas dari adanya sebuah model pembelajaran yang dapat
serta diterapkan pada pembelajaran pendidika jasmani, terutama pada proses pembelajaran
PJOK di masa pandemic COVID-19 yang berlangsung mulai dari bulan maret 2020 sampai
sekarang ini. Pembelajaran PJOK pada masa covid-19 semua dilakukan oleh para siswa dengan
cara belajar dari rumah secara daring (online), sehingga akan memunculkan dampak pada
pencapaian hasil belajar gerak yang kurang optimal disebabkan pembelajaran dilakukan secara
individu dengan menggunakan banyak flatform media pembelajaran berbasis teknologi, seperti
video you tube, video what apps dan google classroom (Juditya, 2020). Salah satu model
pembelajaran pendidikan jasmani yang di anggap tepat untuk diterapkan dimasa pandemic

2
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

covid-19 dan direkomendasikan yaitu diantaranya model pembelajaran personalized system of


instruction (PSI), karena model ini merupakan model pembelajaran yang berbasis modul
(Ginanjar; A, 2018); ( Juditya, 2018); (Kalaivani et al., 2014) dan dapat disandingkan dengan
pemanfaatan media teknologi (Juditya et al., 2019).(Juditya et al., 2021)
Dalam tranfer ilmu pengetahuan hal yang terpenting adalah proses, karena melalui
proses yang baik, benar dan terbaru akan menentukan tercapainya tujuan dalam pembelajaran.
Ketercapain dalam proses pembelajaran diindikasikan dengan adanya perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah adanya 1) perubahan yang bersifat pengetahuan
(kognitif), 2) perubahan yang bersifat keterampilan (psikomotor) dan 3) perubahan yang
bersifat nilai dan sikap (afektif) (Swadesi et al., 2019)
Guru yang profesional mampu menguasai karakteristik bahan ajar dan karakteristik
peserta didik (Mardapi, 2012, 5). Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang
mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik,
lingkungan, metode/teknik serta media pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi
dalam proses pembelajaran, seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak
efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang, sedangkan tujuan pembelajaran tidak
dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pendidikan dan peserta didik. Hal
tersebut masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini.
Dengan dibuatnya media pembelajaran maka pembelajaran konvensional dalam proses
pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran yang dibuat seseuai dengan
ciri dan krakteristik mata pelajaran. Tersedianya media pembelajaran, guru PJOK dapat
menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam
situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara pendidikan
dengan peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru
membawa dunia luar kedalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote)
sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media
pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran
akan dapat berjalan efektif dan efisien
Dalam pembelajaran, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab alat/ media
pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pendidikan yang diinginkan. Pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar diantaranya; 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan supaya tidak
terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan), 2) media pembelajaran
dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, 3) dengan menggunakan media
pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik, 4) dengan latar
belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik, sementara kurikulum dan materi
pelajaran di tentukan sama untuk semua peserta didik. (Swadesi et al., 2019). Masalah
Pembelajaran yang seringkali di terkendala pada Guru PJOK di saat pandemi Covid-19 ini
adalah kesulitan memberikan materi dalam mengoptimalkan proses pembelajaran yang efektif
sehingga dapat memaksimalkan hasil, motivasi dan minat belajar siswa.

METODE
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada 25 Juli 2022 di Gedung
E Universitas Islam 45 Bekasi, Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi dengan rundown kegiatan:

3
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

Tabel 1. Rundown Acara

Obyek sasaran kegiatan pengabdian kepada ini adalah Guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan Tingkat SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam Kelompok
Kerja Guru Olahraga (KKGO), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PJOK Se-
Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sebanyak 100 orang. Untuk mentransfer dan
merealisasi inovasi di bidang manajemen pendidikan ini, tim pengabdian menggunakan
beberapa metode yaitu :
1. Ceramah, yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang media
pembelajaran digital untuk mata pelajaran PJOK. Beberapa metode yang digunakan
dalam pelatihan adalah ceramah, tanya jawab dan pendalaman melalui tugas
terstruktur dan mandiri.
2. Praktik, yaitu metode yang digunakan untuk memperdalam materi tentang sumber
belajar pembelajaran PJOK dengan cara melakukan praktek mengembangkan sumber
belajar PJOK tentang pembuatan media pembelajaran digital.

Tabel 2. Strategi yang diterapkan dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut :
No Kegiatan Metode Platform
1 Satgas melakukan observasi ke forum Observasi/wawancara, Online meeting
MGMP PJOK melalui ketua MGMP diskusi
Pendidikan Jasmani, studi pustaka
selanjutnya dianalisis sehingga dapat
menentukan langkah-langkah kerja
2 Berkoordinasi dengan calon peserta Diskusi Online Meeting
pelatihan tentang rencana pelaksanaan
seminar implementasi kurikulum merdeka
pada pembelajaran PJOK SMA/MA
3 Melakukan seminar dengan menyampaikan Teori, demonstrasi dan Offline
materi pembuka berupa teori dan praktek tanya jawab
untuk merespon dan meningkatkan motivasi
peserta.
4 Melakukan pelatihan praktek tentang media Demonstrasi, tanya Offline
pembelajaran digital untuk mata pelajaran jawab
PJOK

4
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam dunia Pendidikan, seminar adalah suatu perangkat dalam pelayanan pendidikan,
cara belajar sesuatu dengan berbagi ide, prosedurnya adalah saling memberi dan menerima.
Sistem ini merupakan suatu sistem kerja yang selaras dengan jiwa gotong-royong”. Tujuan dari
seminar ialah untuk memperoleh informasi melalui pengalaman langsung dan juga saling
menyampaikan informasi (Sormin, 2016). Dalam kegiatan ini tema seminar yang akan
dilakukan berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka dan pembuatan media
pembelajaran.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dukungan terhadap penerapan kurikulum
merdeka adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Penerapan Kurikulum Merdeka

Penyediaan perangkat ajar kurikulum merdeka juga berkatan dengan media


pembelajaran. Istilah media pembelajaran digital terdiri dari dua kata, "media" dan
"pembelajaran". Secara bahasa, istilah media berasal dari bahasa Latin yakni medius yang
berarti perantara. Dalam bahasa Inggris, media adalah bentuk jamak dari kata medium yang
berarti pengantar dan saluran. Sementara dalam bahasa Arab, sinonim kata media adalah
wasa'il yang berarti sarana ataupun jalan (Arief S, Sadiman, Rahardjo, dan Haryono, 2014;
Wehr, 1974). Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepada penerimanya (Setyawan, F. H., & Bajuri, P. E. (2018). Dengan beberapa
definisi ini dapat dipahami bahwa makna media meliputi perantara, sarana, alat, dan saluran
komunikasi.
Secara bahasa, kata digital berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata digitus. Artinya
adalah jari jemari. Secara istilah, digital adalah data atau sinyal yang dinyatakan dalam angka 0
dan 1 atau disebut dengan bilangan binner. Perangkat yang dapat mengakses, memproduksi,
dan bekerja dengan data digital tersebut biasanya disebut dengan perangkat digital atau media
digital. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa media pembelajaran digital
adalah media pembelajaran yang bekerja dengan data digital atau dapat menghasilkan sebuah
citra digital yang dapat diolah, diakses, dan didistribusikan menggunakan perangkat digital.
Contoh perangkat digital yang paling sering ditemui adalah: komputer, tablet, smartphone,
kamera digital, jam digital, dan TV Digital. Beberapa peralatan inilah yang sering digunakan
untuk membuat dan mengoperasikan media pembelajaran digital. Contoh media pembelajaran
digital antara lain adalah: berkas foto digital, poster digital, komik digital, berkas audio dan

5
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

video digital, serta dokumen-dokumen digital lain yang digunakan untuk meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran.
Urgensi penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan belajar
dan mengajar (Smaldino et al., 2005). Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran dital
diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Menurut Azhar Arsyad
dalam kutipan Yaumi, ada empat alasan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran,
yaitu: (1) meningkatkan mutu pembelajaran, (2) tuntutan paradigma baru, (3) memenuhi
kebutuhan pasar, dan (4) visi pendidikan global (Muhammad Yaumi, 2018). Di samping itu,
urgensi penggunaan media pembelajaran juga dapat ditinjau dari pengaruhnya terhadap sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa, pengaruhnya terhadap kemampuan pengajar dalam
mengajar, dan pengaruhnya dalam menciptakan suasana pembelajaran tertentu (Batubara, H. H,
2021).
Media pembelajaran dapat merupakan wahana penyalur pesan dan informasi belajar.
Media pembelajaran yang dirancang secara baik akan sangat membantu peserta didik dalam
mencerna dan memahami materi pelajaran (Muhson, 2010). Dalam praktek pembelajaran, guru,
dosen dan tenaga pengajar lainnya telah menerapkan media pembelajaran. Media pembelajaran
yang diterapkan sangat bervariasi, tergantung situasi, kondisi dan kebutuhan. Penggunaan
media secara kreatif dapat memperlancar dan meningkatkan efesiensi pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai (Saputro et al., 2018).
Pentingnya media pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19 mendasari
dilaksanakannya kegiatan ini sehingga dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.

6
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

7
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan data evaluasi dapat diketahui bahwa 50% responden menjawab benar
dengan 69% dari total soal.

KESIMPULAN
Materi yang disampaikan berkaitan dalam kegiatan ini adalah : (1) Inovasi pembelajaran
PJOK dalam kurikulum merdeka belajar, (2) implementasi merdeka belajar pada pembelajaran
PJOK berbasis diferensiasi, dan (3) media pembelajaran berbasis e-learning. Berdasarkan
evaluasi kegiatan, maka implementasi kurikulum merdeka belajar perlu berdiferensiasi dan
dapat ditunjang dengan pengembangan media pembelajaran. Berdasarkan evaluasi data dapat
diketahui bahwa 50% responden menjawab benar dengan 69% dari total soal.

DAFTAR PUSTAKA
Danuri, M. (2019). Development and Transformation of Digital Technology. Infokam, XV(II),
116–123.
Juditya, S., Zakaria, D. A., Hardi, V. J., & Rusmana, R. (2021). Personalized System of
Instruction Models Using “POJOK” Digital Module Based Toward Basket Ball Learning
Outcome. Jurnal Maenpo : Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 11(2),
160. https://doi.org/10.35194/jm.v11i2.1601
Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia. https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949
Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2018). Integrasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran di Era
Industri 4.0. Jurnal Tatsqif, 16(1), 42–54. https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.203
Saputro, G. E., Hanief, Y. N., Herpandika, R. P., & Saputro, D. P. (2018). Modul tutorial
sebagai media pembelajaran pencak silat untuk siswa sekolah menengah kejuruan. Jurnal
Keolahragaan. https://doi.org/10.21831/jk.v0i0.21099

8
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, 2022, pp. 1-9

Sormin, D. Y. (2016). Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran Materi Pelajaran Teori Musik Melalui Supervisi Akademik Teknik
Workshop Di Sma Se-Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Universitas
Negeri Medan.
Swadesi, I. K. I., Wahjoedi, H., Sudiana, I. K., & Dharmadi, M. A. (2019). Pelatihan Dan
Pendampingan Penggunaan Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru SMA PJOK Se-Bali. In
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, (Vol 4, pp. 924-932).

You might also like