You are on page 1of 22

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana perawang atas nama


Terdakwa dwi yoga jumanda dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum
dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa
hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : dwi yoga jumanda

Tempat Lahir/Umur : perawang / 20 tahun

Jenis Kelamin :laki laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : km. 1

Agama : islam

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat,


baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di
dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2)
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara betrand lumband tobing

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa


surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat


tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan
kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah


sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.


Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap
dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh
karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi


maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 3 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nazhifa fadila ke


persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nazhifa fadila di


persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas


Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

N a m a : nazhifa

Tempat/Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

U m u r

Agama :

Alamat

Pekerjaan :

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada


Panitera )Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya


berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan
silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian di


supermarket

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa terjadi pencurian
disupermrket tersebut?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pada saat saya mampir ke


supermarket tersebut yg mulia

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi apakah anda


melihat kejadian tersebut secara jelas?

Saksi Korban : tidak pak saya hanya melihat pelaku ingin lari dari
supermarket tersebut

JPU II : apakah anda melihat wajah pelaku?

Saksi Korban : saya tidak melihat secara jelas wajah pelaku pak
JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada


pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, apakah saat


ini setelah kamu melihat wajah terdakwa kamu yakin bahwa dia yang melakukan
pencurian?

Saksi Korban : maaf pak saya tidak yakin karna pada sat itu dia terlalu
terburu buru dan saya juga dalam keadaan bingung

PH.Terdakwa : baiklah pak cukup sekian pertanyaan sayakarna saksi tidak


mengetahui kejadian sebenarnya dan juga tidak melihat wajah tersangka

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : tidak ada yg mulia,

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi


berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama nurul ke


Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama nurul di persilahkan


memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan


dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas


dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : nurul

Tempat tanggal lahir :

Jenis Kelamin

U m u r :

Agama :
Alamat :

Pekerjaan :

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : tidak Pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga


dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait pencurian di supermarket
tempat saya bekerja

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan


yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Pak Hakim, apakah anda bekerja pada saat kejadian?

Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya

JPU : apakah anda tidak membantu rekan anda pada saat


kejadian?

Saksi II : saya pada saat itu sedang dikamar mandi pak


JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat


Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda
mengetahui bahwa saudara yoga yang melakukan pencurian?

Saksi II : saya melihat wajah terdakwa pak karna dia tidak memakai
penutup wajah.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di


TKP?

Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan pisau yang terjatuh didepan


supermarket

Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa pisau tersebut merupakan


barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi II : saya melihat pelaku menodongkan pisau pada saat


melakukan pencurian .
Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada


pertanyaan?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat


kejadian ada orang lain disekitar lokasi?

Saksi Korban : hanya ada saya dan korban didalam supermarket dan
diluar ada seorang pembeli.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : tidak ada yg mulia

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan


menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari


saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Benar Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang
persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas
nama amelia ke persidangan!

Petugas Sidang : Saksi atas nama amelia di persilahkan memasuki Ruang


Sidang

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : amelis

Tempat tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Umur :

Agama :

Alamat :

Pekerjaan

Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada
Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi III : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi III : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah
terjadinya tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap
terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk mengajukan


pertanyaan.

JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia,


baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan
pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : benar Bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan


penekanan dan paksaan?

Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan
pemaksaan dalam pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang
berlaku.

JPU : Pak Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

Terdakwa : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.

Terdakwa : Baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap


terdakwa?

Saksi III : Ya Pak, Saya yang melakukan pemeriksaan terhadap


terdakwa pada hari sabtu 2 november 2019

PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan


keterangan yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan


dengan benar dan tanpa intervensi.

PH. Terdakwa : Apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui


perbuatannya?

Saksi III : Iya Pak, terdakwa telah mengakui perbuatannya.

Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.


Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka
kepada Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan saudara lagi ?

Saksi III : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Ya, benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan
di persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang


di hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 1 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang


persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi


atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama zabilla ke


dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : zabilla

Tempat tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Umur :

Agama :
Alamat :

Pekerjaan :

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi I (PH) : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya teman terdakwa.


Hakim Ketua : Baik. Silahkan jpu untuk mengajukan pertanyaan.

JPU : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara
dengan terdakwa?

Saksi I : Hubungan saya dengan terdakwa hanya teman

JPU : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa ?

Saksi I : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak, namun yang
saya ketahui terdakwa bekerja serabutan.

JPU : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?

Saksi I : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang.

JPU : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa ?

Saksi I : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena


sepengetahuan saya yoga ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik orangnya
dengan warga yang lainnya.

JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan


tindakkan pencurian di Komplek/Kampung anda?

JPU : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah bu.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?
Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan


keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan)

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : tidak kenal pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian
dari barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada
terdakwa)

Berupa :

Uang senilai 10 jt

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan


kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang
ingin ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya pak


JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara
merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi supermarket yang sepi, saya
langsung berniat untuk melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pencurian sepeda motor ?

Terdakwa : tidak pak

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa : tidak ada pak

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara


melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada malam sekitar jam 10 saya keluar


tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Lalu saya mampir kesupermarket karna haus.
Setelah itu saya melihat supermarket sepi. Saya ingin melakukan pencurian lalu saya
pun melancarkan aksi saya

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada


pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : Ada Pak Hakim terima kasih. Saudara Terdakwa saat


anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua
keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan


anda sudah mengakui semua perbuatan anda?
Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu
dan menceritakan semua kronologinya kepada petugas.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat


hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan


pertanyaan.

Hakim Anggota I : ingin anda apakan uang tersebut?

Terdakwa : untuk membayar hutang saya pak

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.

Hakim Anggota II : tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari
ini?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh


Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

PH Terdakwa : ada pak

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum


membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH. Terdakwa

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan


sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila


selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Kepada
Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana pencurian dengan nama Terdakwa dwi yoga jumanda dinyatakan selesai
dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

You might also like