You are on page 1of 15

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Critical Book Review Mata Kuliah Pembelajaran PPKn
Untuk Tingkat Lanjut Pada Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Disusun Oleh :
Nama : Mima Defliyanti Saragih
NIM : 3223311026
Kelas : PPKn Reguler B Stambuk 2022
Mata Kuliah : Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut
Dosen Pengampu : Dr. Surya Dharma, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat dan
karuniaNya sehingga Critical Book Review ini ini bisa terselesaikan dengan baik. Critical Book Review ini
sebagai bentu kerja tugas individu saya dalam memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk
Tingkat Lanjut. Dan juga saya berterima kasih kepada Bapak Dr. Surya Dharma, S.Pd., M.Pd sebagai dosen
mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Critical Book Review ini diharapkan mampu memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan.
Materi ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan dikemas sedemikian rupa agar mudah di mengerti. Saya
menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan dalam penyusunan Critical Book Review ini
tentu saja tidak terlepaskan dari kekurangan. Oleh karena itu saran, kritik, dan komentar juga masukan yang
membangun selamanya saya diinginkan sebagai umpan balik yang positif untuk perbaikan di masa
mendatang.

Akhir kata, semoga tugas Critical Book Review yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Medan, September 2023

Mima Defliyanti Saragih

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….…………………………………...…………i

DAFTAR ISI………….………………………………...……..…….…………….…………ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..………………….………………1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR…………………………………………….…………1


1.2 Tujuan Penulisan CBR………………………………………………………………..1
1.3 Manfaat Penulisan CBR…………………………………………………………..…..1
1.4 Identitas Buku……………………………………………….………..………………1

BAB II RINGKASAN BUKU………………………………………………….……………2


2.1 Ringkasan Buku…………………………………………….…..…………………….2

BAB III PENUTUP………………………………………………….………………………11


3.1 Kesimpulan……………………………………………………..……………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………….………...………………….…….12

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Disaat ini kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu Buku sebagai sumber bacaan kita
dalam mempelajari mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi buku tersebut agar kita mengetahui buku mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut.
2. Meningkatkan kemampuan dalam meringkas, menganalisa, mengulas serta memberi
kritik pada buku.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap Strategi Belajar Mengajar dalam
Pendidikan maupun mengajar.

1.3 Manfaat Penulisan CBR


1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah buku dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah
buku.
3. Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan lebih dalam serta memahami
pengetahuan tentang Strategi Belajar Mengajar.

1.4 Identitas Buku


Judul Buku Strategi Belajar Mengajar
Penulis Ridwan Abdulllah Sani
Penerbit PT Rajagrafindo Persada
ISBN 978-602-425-723-1
Tahun 2019
Kota Depok
Jumlah Halaman 373

1
BAB II RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan Buku
BAB VII

A. Pengertian dan Jenis-jenis Media


Media adalah alat atau kejadian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan
merangsang siswa belajar. Reiser dan Gagne (1983) mendefinisikan media sebagai cara untuk
mengomunikasikan pesan instruksional. Jadi, sebuah media dapat merupakan wahana penyalur
informasi atau penyampai pesan. Secara luas media dapat berupa manusia, peristiwa, atau
benda yang memungkinkan peserta didik memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat atau cara yang digunakan oleh pendidik
untuk dapat digunakan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Media yang mencakup alat perantara dapat berupa perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan seperti overhead projector (OHP), radio, televisi, komputer. Sedangkan
software adalah isi program atau informasi yang mengandung pesan, misalnya informasi yang
terdapat pada transparansi, buku, cerita film, atau informasi yang disuguhkan dalam bentuk
tabel, bagan, grafik.

B. Peranan dan Kegunaan Media dalam Pembelajaran

Pada era revolusi indutri 4.0, siswa dapat memperoleh informasi yang tersedia secara
luas di dunia maya. Sebuah komputer atau gagdet dapat menjadi teknologi pembawa pesan
(informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Guru dapat melibatkan
siswa untuk mencari informasi melalui gagdet ketika membah isu suatu fenomena.

Pemahaman konsep secara abstrak secara verbalis medapat menimbulkan kesalahan


persepsi siswa, karena siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti
makna yang terkandung dalam konsep tersebut, terutama untuk siswa sekolah dasar yang masih
dalam taraf berpikir konkret. Oleh sebab itu, sebaiknya guru melibatkan siswa dalam
mengalami atau mengamati benda atau peristiwa konkret, agar siswa dapat memahami konsep

2
atau prosedur secara tepat. Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendekatkan peristiwa
abstrak dengan animasi, atau peristiwa mikroskopis sebuah gambar atau film, misalnya animasi
terjadinya reaksi berantai dalam sebuah bom atom.

Beberapa peran dan fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu


Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan kamera
atau video. Foto atau video yang direkam tersebut dapat diputar ulang untuk diamati
dan dipelajari.

2. Memanipulasi keadaan dan peristiwa atau objek tertentu

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran yang


bersifat abstrak menjadi konkret, sehingga mudah dipahami oleh siswa dan
mengurangi terjadinya kesalahan pemahaman konsep. Misalnya, siswa akan lebih
memahami tentang terjadinya tsunami dengan melihat video animasi tsunami.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Belajar dengan menggunakan media dapat menambah motivasi belajar, sehingga


perhatian dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran akan lebih
meningkat.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk memperoleh perhatian siswa. Pada


umumnya siswa akan tertarik melihat sebuah gambar yang ditayangkan, pertanyaan pada papan
tulis, atau suara tertentu yang diperdengarkan di kelas. Jika guru menggunakan media tayang
seperti proyektor, maka beberapa hal yang dapat ditayangkan adalah: tujuan pembelajaran, peta
konsep tentang materi pelajaran, pertanyaan singkat (kuis), hasil tes, dan sebagainya. Kemp
dan Dayton mengidentifikasi delapan manfaat media dalam pembelajaran yaitu:

(1) menyeragamkan materi pembelajaran,

(2) menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik,

(3) menjadikan proses belajar siswa menjadi lebih interaktif,

3
(4) mempersingkat waktu penyajian oleh guru,

(5) meningkatkan kualitas belajar siswa,

(6) melaksanakan proses belajar dapat terjadi di mana dan kapan saja,

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran


memiliki nilai praktis sebagai berikut. Pertama, penggunaan media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Kedua, penggunaan media dapat mengatasi
batas ruang kelas,terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit diamati secara.

C. Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok tergantung dari


kriteria klasifikasinya. Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh klasifikasi media
pembelajaran.

1. Ditinjau dari sifatnya,

2. Ditinjau dari kemampuan jangkauannya

3. Ditinjau dari cara atau teknik pemakaiannya

1. Media yang Ditulis Langsung atau Ditempel

Media yang ditulis langsung dan umumnya disediakan di kelas adalah papan tulis atau
white board. Pada beberapa ruangan untuk keperluan pelatihan, juga disediakan papan flanel
yang dilengkapi dengan kain flanel.

a. Papan tulis

Papan tulis merupakan media pembelajaran yang paling tua, dan tetap digunakan di kelas
pada saat ini. Beberapa sekolah mengganti papan tulis dengan white board. Media tersebut
merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengajar secara efektif.

b. Flipchart

Papan flipchart dilengkapi dengan kertas plano yang umumnya ditulis dengan
menggunakan spidol. Media ini cukup efektif untuk digunakan dalam rapat untuk menuliskan
materi diskusi.

4
C. Papan flanel (flannel board)

Papan flanel dilengkapi dengan kain flanel yang dapat ditempeli dengan kartu atau
gambar. Media ini cukup efektif untuk menyajikan pesan tertentu kepada sasaran tertentu.

d. Papan buletin (bulletin board)

Berbeda dengan papan flanel, papan buletin tidak dilapisi dengan kain flanel, namun
langsung ditempeli gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Papan buletin digunakan untuk
memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu, atau untuk menempelkan buletin hasil karya
siswa.

2. Media Visual yang Tidak Diproyeksikan

Media ini dapat langsung dipandang tanpa bantuan proyektor atau layar. Beberapa
keunggulan media ini antara lain: dapat digunakan untuk membuat konsep abstrak menjadi
lebih konkret, mudah diperoleh (dari buku, majalah, surat kabar, kalender, internet, dan
sebagainya)dan mudah digunakan . Beberapa media grafis yang sering digunakan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Gambar atau Foto

Gambar atau foto sangat umum digunakan dalam pembelajaran. Foto bisa disajikan
dalam sebuah buku, dicetak pada kertas foto, dimuat dalam sebuah buku, atau bentuk lainnya.
Sebuah foto mudah untuk diamati dan dipahami.

b. Sketsa

Gambar dapat berupa sketsa, yakni gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokok gambar tanpa detail. Pada umumnya semua orang yang
normal dapat belajar menggambar, paling tidak membuat sketsa gambar. Contoh penggunaan
sketsa adalah ketika guru menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara
lisan/verbal.

5
C. Bagan/Charta

Bagan atau charta digunakan untuk menyajikan ide-ide atau konsep- konsep yang sulit
jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga dapat digunakan untuk
memberikan ringkasan butir-butir penting dari sebuah presentasi. Pesan yang disampaikan
dengan menggunakan bagan adalah berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan, atau
hubungan-hubungan penting antar komponen. Kriteria bagan yang dapat digunakan sebagai
media yang bagus adalah:

1) dapat dipahami dengan mudah oleh siswa


2) sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit;
3) memiliki daya tarik dan tetap terkini (up to date)

d. Grafik (Graph)

Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Pada
umumnya sebuah grafik dilengkapi dengan simbol- simbol verbal. Grafik digunakan untuk
menggambarkan data kuantitatif dalam bentuk gambar, sehingga mudah diinterpretasikan.
Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif serta


hubungan antardata.
2) Dapat digunakan untuk melakukan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-
data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
3) Dapat digunakan untuk menyajikan data secara jelas, cepat,menarik, ringkas, dan logis.
Data yang rumit dapat disajikan secara sederhana.

e. Peta dan Globe

Peta dan globe dapat digunakan untuk menyajikan data-data lokasi. Sebuah peta dan
globe sangat penting digunakan untuk mengonkretkan pesan-pesan yang bersifat abstrak.

3. Media Audio

Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang disampaikan dengan
media audio dituangkan ke dalam lambang- lambang auditif, baik verbal (dalam kata-
kata/bahasa lisan) maupun non-verbal. Beberapa kelemahan dalam menggunakan radio dalam
pembelajaran antara lain adalah:

6
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication)
2. Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
3. Jadwal siaran radio tidak dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.

4. Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan dengan media grafis
dalam menyajikan rangsangan visual. Pada umumnya bahan-bahan grafis dipakai dalam media
proyeksi diam setelah diolah dengan cara tertentu. Penggunaan proyeksi memungkinkan semua
siswa dapat melihat tayangan bahan grafis secara bersama-sama. Jadi, semua siswa dapat
berinteraksi secara langsung dengan pesan yang dicakup dalam media. Kelemahan media ini
adalah dari kebutuhan alat proyeks atau proyektor untuk dapat menayangkan bahan grafis.

Salah satu media proyeksi diam adalah Overhead Projector yang sering dikenal dengan
OHP Penggunaan OHP memungkinkan guru atau presenter untuk dapat menayangkan
informasi yang cukup banyak, tanpa harus menulis di saat melakukan presentasi.Jadi,
penggunaan OHP akan dapat meningkatkan efektivitas dalam mengomunikasikan informasi.

5. Media Proyeksi Bergerak

Media proyeksi bergerak dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif jika
durasi media dapat dibuat atau dipotong untuk setiap 5 menit tayangan. Namun, untuk
pembelajaran tertentu, sebuah film dengan durasi yang agak lama juga dapat digunakan. Siswa
dapat diminta untuk mempersiapkan pertanyaan sebelum mengamati media. Media jenis ini
yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah film dan video. Berikut ini dijelaskan
tentang film dan video sebagai media pembelajaran.

a. Film

Beberapa keunggulan belajar dengan menggunakan film adalah sebagai berikut.

1. Setiap siswa akan dapat mempelajari sesuatu dari sebuah film yang ditayangkan. Siswa
yang cerdas maupun siswa yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama.

7
Sebuah film dapat digunakan untuk mengatasi keterampilan membaca dan penguasaan
bahasa yang kurang.
2. Film sangat bagus untuk mengamati suatu proses. Penggunaan gerakan lambat dan
pengulangan gerakan akan dapat memperjelas uraian dan ilustrasi.
3. Sebuah film dapat digunakan untuk menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan
kembali kejadian-kejadian sejarah masa lampau.
4. Sebuah film dapat menayangkan pengembaraan dari suatu tempat ke tempat yang lain,
atau dari suatu negara ke negara yang lain, sehingga horizon menjadi amat lebar, dan
dunia luar dapat "dibawa" masuk kelas.
5. Sebuah film dapat digunakan untuk menyajikan teori maupun praktik dari yang bersifat
umum ke khusus, atau sebaliknya.

b. Video

Berbeda dengan film yang memiliki alur cerita tertentu atau merupakan dokumentasi
sejarah, maka video adalah tayangan proyeksi bergerak yang dapat direkam kapan saja tanpa
perlu ada skenario khusus. Pada umumnya sebuah film komersial dibuat dengan bantuan
sutradara, namun sebuah video tidak memerlukan seorang sutradara atau rumah produksi.
Pesan yang disampaikan dalam video dapat berupa fakta (kejadian penting atau berita) atau
fiksi (cerita). Keunggulan penggunaan video sebagai media pembelajaran antara lain sebagai
berikut.

1. Dapat menarik perhatian siswa untuk belajar tentang sebuah fakta atau cerita.
2. Dapat digunakan untuk pembelajaran bagi siswa-siswa yang memiliki g ya
belajar yang berbeda.
3. Dapat men hadirkan informasi dari para ahli/spesialis yang telah membuat video
untuk kebutuhan ilmu pengetahuan.
4. Dapat menyajikan demonstrasi (kompleks) yang telah dipersiapkan direkam
sebelumnya, sehingga guru dapat memusatkan perhatianpada penyajiannya
5. Dapat digunakan secara berulang, sehingga menghemat waktu,biaya, dan
tenaga.

8
c. Televisi

Medis massa lain yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran selain radio adalah
televisi (TV). Televisi adalah media massa terjadwal yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio-visual dengan unsur gerak. Beberapa keuntungan dalam
menggunakan televisi sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. TV merupakan medium yang menarik dan dapat diterima oleh siswa karena
mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
2. TV menyampaikan informasi terkini secara visual dan lisan.
3. TV menyampaikan berita realitas tentang kondisi yang baru saja direkam.
4. Siswa dapat mengetahu kejadian-kejadian mutakhir dan mengenal para ahli,
orang-orang terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengar mereka
berbicara.
5. Siswa dapat mengamati siaran yang sama secara serentak dari sebuah stasiun
TV, sehingga tidak ada batas ruang dan waktu dalam belajar dengan
memanfaatkan TV.

6. Desain Media Presentasi

a. Prinsip Pembuatan Media Presentasi

Media proyeksi visual atau media grafis yang akan ditayangkan untuk menyampaikan
pesan seharusnya memenuhi beberapa prinsip, yakni: kesederhanaan, kesatuan, penekanan,
dan keseimbangan, serta dilengkapi dengan garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. Prinsip-
prinsip tersebut juga sebaiknya diikuti dalam pembuatan media grafis yang tidak
diproyeksikan.

1) Kesederhanaan

Isi media sebaiknya dibuat ringkas, sederhana, dan hanya memuat hal-hal yang penting saja.
Konsep yang ingin disampaikan tergambar dengan jelas. Tulisan pada media juga harus jelas,
sederhana, dan mudah dibaca. Sebuah transparansi jangan memuat terlalu banyak gambar
karena akan mengganggu konsentrasi siswa yang melihatnya.

9
2) Prinsip kesatuan

Terkait dengan adanya hubungan antara unsur-unsur visual yang merupakan kesatuan
fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dicirikan dengan unsur-unsur yang saling
menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan dengan alur-alur tertentu, seperti garis, anak
panah, bentuk, warna, dan sebagainya.

3)Penekanan (Fokus)

Penekanan atau fokus pada bagian-bagian tertentu diperlukan untuk memusatkan perhatian.
Penekanan dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, warna tertentu, dan
sebagainya.

4) Keseimbangan

Ada dua macam keseimbangan dalam desain grafis, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan
dengan pembagian secara sistematis)dan keseimbangan informal (ditunjukkan dengan
pembagian asimetris).

5) Kedekatan Penempatan beberapa gambar harus mengikuti prinsip tidak terlalu dekat dan
tidak terlalu jauh.

b. Membuat Media Presentasi dengan Komputer

Ketika membuat teks tulisan menggunakan Microsoft Power Point, jangan menggunakan
lebih dari tiga jenis huruf dalam satu tayangan presentasi. Cara yang digunakan untuk
membedakan atau menunjukkan adanya suatu fokus adalah dengan menggunakan huruf tebal
(bold). huruf miring (italic), garis bawah (underline), atau warna. Jenis huruf serif (misalnya:
times new roman, courier, dan garamond) lebih sulit dibaca, sedangkan jenis huruf sans-serif
(tanpa serif) lebih mudah dibaca. Contoh huruf sans-serif adalah arial, verdana, dan tahoma.

10
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media adalah alat atau kejadian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan
merangsang siswa belajar. Jadi, sebuah media dapat merupakan wahana penyalur informasi
atau penyampai pesan. Secara luas media dapat berupa manusia, peristiwa, atau benda yang
memungkinkan peserta didik memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada era
revolusi indutri 4.0, siswa dapat memperoleh informasi yang tersedia secara luas di dunia
maya. Sebuah komputer atau gagdet dapat menjadi teknologi pembawa pesan (informasi) yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Guru dapat melibatkan siswa untuk mencari
informasi melalui gagdet ketika membah isu suatu fenomena.

Pemahaman konsep secara abstrak secara verbalis medapat menimbulkan kesalahan


persepsi siswa, karena siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti
makna yang terkandung dalam konsep tersebut, terutama untuk siswa sekolah dasar yang masih
dalam taraf berpikir konkret. Oleh sebab itu, sebaiknya guru melibatkan siswa dalam
mengalami atau mengamati benda atau peristiwa konkret, agar siswa dapat memahami konsep
atau prosedur secara tepat.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk memperoleh perhatian siswa. Pada


umumnya siswa akan tertarik melihat sebuah gambar yang ditayangkan, pertanyaan pada papan
tulis, atau suara tertentu yang diperdengarkan di kelas. Jika guru menggunakan media tayang
seperti proyektor, maka beberapa hal yang dapat ditayangkan adalah: tujuan pembelajaran, peta
konsep tentang materi pelajaran, pertanyaan singkat (kuis), hasil tes.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani Ridwan.(2019). Strategi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada.

12

You might also like