Professional Documents
Culture Documents
Critical Book Review
Critical Book Review
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Critical Book Review Mata Kuliah Pembelajaran PPKn
Untuk Tingkat Lanjut Pada Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Disusun Oleh :
Nama : Mima Defliyanti Saragih
NIM : 3223311026
Kelas : PPKn Reguler B Stambuk 2022
Mata Kuliah : Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut
Dosen Pengampu : Dr. Surya Dharma, S.Pd., M.Pd
Critical Book Review ini diharapkan mampu memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan.
Materi ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan dikemas sedemikian rupa agar mudah di mengerti. Saya
menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan dalam penyusunan Critical Book Review ini
tentu saja tidak terlepaskan dari kekurangan. Oleh karena itu saran, kritik, dan komentar juga masukan yang
membangun selamanya saya diinginkan sebagai umpan balik yang positif untuk perbaikan di masa
mendatang.
Akhir kata, semoga tugas Critical Book Review yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….…………………………………...…………i
DAFTAR ISI………….………………………………...……..…….…………….…………ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..………………….………………1
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Disaat ini kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu Buku sebagai sumber bacaan kita
dalam mempelajari mata kuliah Pembelajaran PPKn Untuk Tingkat Lanjut, sebaiknya kita
terlebih dahulu mengkritisi buku tersebut agar kita mengetahui buku mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.
1
BAB II RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan Buku
BAB VII
Media yang mencakup alat perantara dapat berupa perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan seperti overhead projector (OHP), radio, televisi, komputer. Sedangkan
software adalah isi program atau informasi yang mengandung pesan, misalnya informasi yang
terdapat pada transparansi, buku, cerita film, atau informasi yang disuguhkan dalam bentuk
tabel, bagan, grafik.
Pada era revolusi indutri 4.0, siswa dapat memperoleh informasi yang tersedia secara
luas di dunia maya. Sebuah komputer atau gagdet dapat menjadi teknologi pembawa pesan
(informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Guru dapat melibatkan
siswa untuk mencari informasi melalui gagdet ketika membah isu suatu fenomena.
2
atau prosedur secara tepat. Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendekatkan peristiwa
abstrak dengan animasi, atau peristiwa mikroskopis sebuah gambar atau film, misalnya animasi
terjadinya reaksi berantai dalam sebuah bom atom.
3
(4) mempersingkat waktu penyajian oleh guru,
(6) melaksanakan proses belajar dapat terjadi di mana dan kapan saja,
Media yang ditulis langsung dan umumnya disediakan di kelas adalah papan tulis atau
white board. Pada beberapa ruangan untuk keperluan pelatihan, juga disediakan papan flanel
yang dilengkapi dengan kain flanel.
a. Papan tulis
Papan tulis merupakan media pembelajaran yang paling tua, dan tetap digunakan di kelas
pada saat ini. Beberapa sekolah mengganti papan tulis dengan white board. Media tersebut
merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengajar secara efektif.
b. Flipchart
Papan flipchart dilengkapi dengan kertas plano yang umumnya ditulis dengan
menggunakan spidol. Media ini cukup efektif untuk digunakan dalam rapat untuk menuliskan
materi diskusi.
4
C. Papan flanel (flannel board)
Papan flanel dilengkapi dengan kain flanel yang dapat ditempeli dengan kartu atau
gambar. Media ini cukup efektif untuk menyajikan pesan tertentu kepada sasaran tertentu.
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin tidak dilapisi dengan kain flanel, namun
langsung ditempeli gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Papan buletin digunakan untuk
memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu, atau untuk menempelkan buletin hasil karya
siswa.
Media ini dapat langsung dipandang tanpa bantuan proyektor atau layar. Beberapa
keunggulan media ini antara lain: dapat digunakan untuk membuat konsep abstrak menjadi
lebih konkret, mudah diperoleh (dari buku, majalah, surat kabar, kalender, internet, dan
sebagainya)dan mudah digunakan . Beberapa media grafis yang sering digunakan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
Gambar atau foto sangat umum digunakan dalam pembelajaran. Foto bisa disajikan
dalam sebuah buku, dicetak pada kertas foto, dimuat dalam sebuah buku, atau bentuk lainnya.
Sebuah foto mudah untuk diamati dan dipahami.
b. Sketsa
Gambar dapat berupa sketsa, yakni gambar yang sederhana, atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokok gambar tanpa detail. Pada umumnya semua orang yang
normal dapat belajar menggambar, paling tidak membuat sketsa gambar. Contoh penggunaan
sketsa adalah ketika guru menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara
lisan/verbal.
5
C. Bagan/Charta
Bagan atau charta digunakan untuk menyajikan ide-ide atau konsep- konsep yang sulit
jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Bagan juga dapat digunakan untuk
memberikan ringkasan butir-butir penting dari sebuah presentasi. Pesan yang disampaikan
dengan menggunakan bagan adalah berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan, atau
hubungan-hubungan penting antar komponen. Kriteria bagan yang dapat digunakan sebagai
media yang bagus adalah:
d. Grafik (Graph)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Pada
umumnya sebuah grafik dilengkapi dengan simbol- simbol verbal. Grafik digunakan untuk
menggambarkan data kuantitatif dalam bentuk gambar, sehingga mudah diinterpretasikan.
Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.
Peta dan globe dapat digunakan untuk menyajikan data-data lokasi. Sebuah peta dan
globe sangat penting digunakan untuk mengonkretkan pesan-pesan yang bersifat abstrak.
3. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang disampaikan dengan
media audio dituangkan ke dalam lambang- lambang auditif, baik verbal (dalam kata-
kata/bahasa lisan) maupun non-verbal. Beberapa kelemahan dalam menggunakan radio dalam
pembelajaran antara lain adalah:
6
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication)
2. Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
3. Jadwal siaran radio tidak dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan dengan media grafis
dalam menyajikan rangsangan visual. Pada umumnya bahan-bahan grafis dipakai dalam media
proyeksi diam setelah diolah dengan cara tertentu. Penggunaan proyeksi memungkinkan semua
siswa dapat melihat tayangan bahan grafis secara bersama-sama. Jadi, semua siswa dapat
berinteraksi secara langsung dengan pesan yang dicakup dalam media. Kelemahan media ini
adalah dari kebutuhan alat proyeks atau proyektor untuk dapat menayangkan bahan grafis.
Salah satu media proyeksi diam adalah Overhead Projector yang sering dikenal dengan
OHP Penggunaan OHP memungkinkan guru atau presenter untuk dapat menayangkan
informasi yang cukup banyak, tanpa harus menulis di saat melakukan presentasi.Jadi,
penggunaan OHP akan dapat meningkatkan efektivitas dalam mengomunikasikan informasi.
Media proyeksi bergerak dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif jika
durasi media dapat dibuat atau dipotong untuk setiap 5 menit tayangan. Namun, untuk
pembelajaran tertentu, sebuah film dengan durasi yang agak lama juga dapat digunakan. Siswa
dapat diminta untuk mempersiapkan pertanyaan sebelum mengamati media. Media jenis ini
yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah film dan video. Berikut ini dijelaskan
tentang film dan video sebagai media pembelajaran.
a. Film
1. Setiap siswa akan dapat mempelajari sesuatu dari sebuah film yang ditayangkan. Siswa
yang cerdas maupun siswa yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama.
7
Sebuah film dapat digunakan untuk mengatasi keterampilan membaca dan penguasaan
bahasa yang kurang.
2. Film sangat bagus untuk mengamati suatu proses. Penggunaan gerakan lambat dan
pengulangan gerakan akan dapat memperjelas uraian dan ilustrasi.
3. Sebuah film dapat digunakan untuk menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan
kembali kejadian-kejadian sejarah masa lampau.
4. Sebuah film dapat menayangkan pengembaraan dari suatu tempat ke tempat yang lain,
atau dari suatu negara ke negara yang lain, sehingga horizon menjadi amat lebar, dan
dunia luar dapat "dibawa" masuk kelas.
5. Sebuah film dapat digunakan untuk menyajikan teori maupun praktik dari yang bersifat
umum ke khusus, atau sebaliknya.
b. Video
Berbeda dengan film yang memiliki alur cerita tertentu atau merupakan dokumentasi
sejarah, maka video adalah tayangan proyeksi bergerak yang dapat direkam kapan saja tanpa
perlu ada skenario khusus. Pada umumnya sebuah film komersial dibuat dengan bantuan
sutradara, namun sebuah video tidak memerlukan seorang sutradara atau rumah produksi.
Pesan yang disampaikan dalam video dapat berupa fakta (kejadian penting atau berita) atau
fiksi (cerita). Keunggulan penggunaan video sebagai media pembelajaran antara lain sebagai
berikut.
1. Dapat menarik perhatian siswa untuk belajar tentang sebuah fakta atau cerita.
2. Dapat digunakan untuk pembelajaran bagi siswa-siswa yang memiliki g ya
belajar yang berbeda.
3. Dapat men hadirkan informasi dari para ahli/spesialis yang telah membuat video
untuk kebutuhan ilmu pengetahuan.
4. Dapat menyajikan demonstrasi (kompleks) yang telah dipersiapkan direkam
sebelumnya, sehingga guru dapat memusatkan perhatianpada penyajiannya
5. Dapat digunakan secara berulang, sehingga menghemat waktu,biaya, dan
tenaga.
8
c. Televisi
Medis massa lain yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran selain radio adalah
televisi (TV). Televisi adalah media massa terjadwal yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio-visual dengan unsur gerak. Beberapa keuntungan dalam
menggunakan televisi sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. TV merupakan medium yang menarik dan dapat diterima oleh siswa karena
mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
2. TV menyampaikan informasi terkini secara visual dan lisan.
3. TV menyampaikan berita realitas tentang kondisi yang baru saja direkam.
4. Siswa dapat mengetahu kejadian-kejadian mutakhir dan mengenal para ahli,
orang-orang terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengar mereka
berbicara.
5. Siswa dapat mengamati siaran yang sama secara serentak dari sebuah stasiun
TV, sehingga tidak ada batas ruang dan waktu dalam belajar dengan
memanfaatkan TV.
Media proyeksi visual atau media grafis yang akan ditayangkan untuk menyampaikan
pesan seharusnya memenuhi beberapa prinsip, yakni: kesederhanaan, kesatuan, penekanan,
dan keseimbangan, serta dilengkapi dengan garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. Prinsip-
prinsip tersebut juga sebaiknya diikuti dalam pembuatan media grafis yang tidak
diproyeksikan.
1) Kesederhanaan
Isi media sebaiknya dibuat ringkas, sederhana, dan hanya memuat hal-hal yang penting saja.
Konsep yang ingin disampaikan tergambar dengan jelas. Tulisan pada media juga harus jelas,
sederhana, dan mudah dibaca. Sebuah transparansi jangan memuat terlalu banyak gambar
karena akan mengganggu konsentrasi siswa yang melihatnya.
9
2) Prinsip kesatuan
Terkait dengan adanya hubungan antara unsur-unsur visual yang merupakan kesatuan
fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dicirikan dengan unsur-unsur yang saling
menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan dengan alur-alur tertentu, seperti garis, anak
panah, bentuk, warna, dan sebagainya.
3)Penekanan (Fokus)
Penekanan atau fokus pada bagian-bagian tertentu diperlukan untuk memusatkan perhatian.
Penekanan dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, warna tertentu, dan
sebagainya.
4) Keseimbangan
Ada dua macam keseimbangan dalam desain grafis, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan
dengan pembagian secara sistematis)dan keseimbangan informal (ditunjukkan dengan
pembagian asimetris).
5) Kedekatan Penempatan beberapa gambar harus mengikuti prinsip tidak terlalu dekat dan
tidak terlalu jauh.
Ketika membuat teks tulisan menggunakan Microsoft Power Point, jangan menggunakan
lebih dari tiga jenis huruf dalam satu tayangan presentasi. Cara yang digunakan untuk
membedakan atau menunjukkan adanya suatu fokus adalah dengan menggunakan huruf tebal
(bold). huruf miring (italic), garis bawah (underline), atau warna. Jenis huruf serif (misalnya:
times new roman, courier, dan garamond) lebih sulit dibaca, sedangkan jenis huruf sans-serif
(tanpa serif) lebih mudah dibaca. Contoh huruf sans-serif adalah arial, verdana, dan tahoma.
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media adalah alat atau kejadian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan
merangsang siswa belajar. Jadi, sebuah media dapat merupakan wahana penyalur informasi
atau penyampai pesan. Secara luas media dapat berupa manusia, peristiwa, atau benda yang
memungkinkan peserta didik memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada era
revolusi indutri 4.0, siswa dapat memperoleh informasi yang tersedia secara luas di dunia
maya. Sebuah komputer atau gagdet dapat menjadi teknologi pembawa pesan (informasi) yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan instruksional. Guru dapat melibatkan siswa untuk mencari
informasi melalui gagdet ketika membah isu suatu fenomena.
11
DAFTAR PUSTAKA
12