Professional Documents
Culture Documents
Ensiklopedi Agama Islam
Ensiklopedi Agama Islam
Agama Islam
Penyusun Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
Tim Kreatif Cahaya Ilmu melimpahkan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan buku ini dengn baik dan lancar.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Setting/Layout mendukungnya, membuat buku sebagai sumber referensi utama ilmu
Tim Kreatif Cahaya Ilmu pengetahuan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan tersebut.
Buku ini akan membantu siswa atau pembaca lainnya untuk lebih
memahami bermacam-macam ilmu pengetahuan yang kami sajikan secara
Cover sederhana dan sangat mudah untuk dipahami.
Tim Cahaya Ilmu Dengan demikian, diharapkan bahwa pembaca bisa menjadi siswa yang
berprestasi dan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan itu pada
kehidupan nyata.
Diterbitkan pertama kali oleh : Selamat belajar, semoga sukses.
CV. Cahaya Ilmu
Jl. Moch. Besar No. 39
Purwokerto,
Pabuaran - Purwokerto
Tim Kreatif Cahaya Ilmu
(0281) 621607
Cahaya Ilmu
www.cahayailmuoffset.com
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling sedikit 1 (satu) bulan dan/
atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/
atau denda paling banyak Rp5.000.0000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
3. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu
program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Hukum-hukum dalam Islam secara garis besar dibagi menjadi lima hal yang diantaranya
adalah wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Untuk lebih lengkap mengenai
penjelasan hukum-hukum Islam tersebut mari simak ulasan dibawah ini.
Banyak diantara kita yang mengetahui hukum-hukum diatas tetapi kadang hanya sebatas tahu
dan tidak mengetahui arti dari hukum-hukum tersebut. Oleh karena itu mari kita simak
seksama untuk mengingatkan kita yang sudah lupa dan memberi ilmu pengetahuan kepada
kita yang belum tahu.
1. Wajib
Wajib adalah suatu perkara yang dimana orang akan mendapatkan sebuah pahala jika
orang tersebut mau melakukan pekerjaan atau perbuatan yang diperintahkan dan akan
mendapat siksa atau dosa bila tidak mengerjakan suatu hal yang diperintahkan. (harus
dikerjakan untuk menggugurkan dosa). Contohnya adalah kewajiban menunaikan sholat,
kewajiban puasa dibulan ramadhan dan lain-lain.
Dalam beragama islam, kita dituntut untuk melaksanakan sholat wajib setiap hari. Untuk
mempelajari bagaimana niat sholat wajib 5 waktu, kalian bisa mempelajarinya di niat
sholat 5 waktu dan sholat jumat.
2. Sunnah
Sunnah adalah suatu perkara yang mana jika orang mau melakukan suatu hal atau
perbuatan yang dianjurkan akan mendapatkan pahala, namun bila orang tersebut
meninggalkan atau tidak mengerjakan perbuatan yang dianjurkan maka dia tidak
mendapatkan dosa. Contohnya adalah sholat sunnah sebelum (qobliyah) dan setelah
sholat (ba'diyah), puasa rajab, dan lain sebagainya.
3. Haram
Haram merupakan suatu perkara yang berlawanan pada hukum yang pertama dan kedua.
Haram adalah suatu perkara yang mana bila seseorang tidak mengerjakan suatu perkara
yang dilarang maka dia akan mendapatkan pahala, dan bila perkara yang dilarang itu
dilakukan atau dikerjakan maka dia akan mendapatkan dosa. Contohnya seperti judi,
mabuk, dan lain-lain.
4. Makruh
Makruh adalah suatu hal yang mana bila seseorang meninggalkan perkara atau hal itu
hukumnya adalah lebih baik dan akan mendapat pahala, dan bila seseorang mengerjakan
suatu hal yang dihukumi makruh maka dia tidak mendapat dosa atau tidak ada
5. Mubah
Mubah adalah suatu perkara atau hal yang boleh untuk dikerjakan dan boleh juga untuk
ditinggalkan ( sesuka hati mau pilih yang mana ). Contohnya adalah memilih jenis
makanan, dll.
6. Sah, yaitu suatu perkara yang digantungkan kepadanya nufudz dan i’tidad.
7. Batal, yaitu suatu perkara yang tidak digantungkan kepadanya nufudz dan i’tidad.[7]
Mungkin cukup sekian penjelasan dari kami terkaitt Pengertian Rukun Iman yg sudah kami
jelaskan seperti diatas dan semoga artikel ini dapat bermanfaaat dan berguna bagi anda
semua para pengunjung di blog Rukun Islam ini.
Sifat Nafsiyyah adalah : Sifat yang menetetapkan adanya Allah dan menunjukkan kepada
ZatNya Allah tanpa ada sesuatu tambahan pada Zat. Maksud sifat yang tetap adalah :
Adanya sifat tersebut pada Zat Allah yang menunjukkan Allah itu ada, bukan seperti sifat
salbiyah, sebab sifat salbiyyah tidak tetap pada Zat, tetapi hanya menolak sifat-sifat yang
Sifat Salbiyyah Sifat Salabiyyah adalah sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak
dan patut bagi Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Sifat Ma`ani adalah sifat yang keberadaannya berdiri pada Zat Allah s.w.t yang wajib
baginya hukum.
Sifat Ma`nawiyyah Sifat Ma`nawiyah adalah sifat-sifat yang melazimi dari sifat Ma`ani,
dengan kata lain sifat Ma`nawiyah adalah sifat yang wujud disebabkan adanya sifat
Ma`ani, seperti Allah memiliki sifat kuasa, maka lazimlah Allah itu keadaannya Kuasa. Sifat
Ma`nawiyah terdiri dari tujuh sifat : 1 - Kaunuhu Qaadiran 2 - Kaunuhu Muridan 3 -
Kaunuhu `Aliman 4 - Kaunuhu Hayyan 5 - kaunuhu Sami`an 6 - Kaunuhu Bashiran 7-
kaunuhu Mutakalliman.
BAB
3 Rukun Iman Kepada Malaikat
Sebagai umat muslim yang baik, apakah Anda tahu sebenarnya apa yang dimaksud
dengan iman kepada malaikat?
Iman kepada Malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati dengan adanya malaikat
ciptaan Allah SWT, dimana para malaikat tunduk dan patuh kepada perintah-Nya dalam
mengurus alam semesta ini.
Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat adalah dengan berkata hal-hal yang
baik, saling membantu, selalu menguatkan hal-hal positif yang diridhoi Allah SWT, memotivasi
diri untuk selalu beramal, dan lain lain.
Kata lain dari iman adalah kepercayaan dan keyakinan. Sedangkan secara terminologi,
iman dipahami sebagai pembenaran dalam hati, ucapan secara lisan, dan pembuktian dengan
perbuatan. Tiga aspek yang menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Dari pengertian tersebut, iman kepada malaikat adalah suatu kepercayaan sepenuh hati
bahwa Allah menciptakan malaikat dari cahaya (nur). Indikatornya diucapkan secara verbal
dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Rukun iman kedua bagi seorang muslim, setelah
percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa penguasa semesta alam.
Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan untuk senantiasa mengabdi pada Allah.
Makhluk yang tidak pernah berbuat maksiat, selalu mengerjakan apa yang ditugaskan, tidak
angkuh, dan tidak pernah letih bertasbih kepada-Nya.
Iman kepada malaikat memiliki banyak sekali fungsi. Beberapa di antaranya seperti:
1. MENAMBAH KETAATAN
2. MENJAGA SIKAP
Beriman juga berarti mengetahui dan mengenal malaikat. Termasuk mengerti tugas-
tugasnya yang sebagian besar untuk mengawasi manusia. Bila mengingat hal ini akan
membuat manusia untuk lebih berhati-hati menjalani kehidupan. Tujuannya tentu agar
terhindar dari dosa dan pedihnya siksa neraka.
Dari banyaknya malaikat, ada 10 yang memiliki tugas khusus dan wajib dikenal nama beserta
tugasnya. Di antaranya:
a. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as. Sekitar abad 12 SM di wilayah Mesir dan
Israel.
b. Kitab Zabur, kitab ini diturunkan kepada nabi Daud as. Sekitar abad 10 sm di daerah
Israel, Palestina sekarang.
c. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as. Permulaan abad Masehi.
d. Kitab Al-Qur'an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Abad ke enam Masehi di
Mekah, Madinah dan sekitarnya. Perbedaan Kitab dan Suhuf. Kitab dan Suhuf pada
hakikatnya adalah sama, yaitu wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul pilihan-Nya.
Namun ada beberapa perbedaannya yaitu:
a. Kitab, wahyu Allah diturunkan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada
manusia, sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Sedangkan Suhuf, wahyu
Allah yang diberikan kepada para Rasul-Nya dan tidak wajib diajarkan kepada
manusia.
b. Isi kitab lebih lengkap dan sempurna daripada suhuf.
c. Kitab dibukukan dalam satu kumpulan, tulisan atau hafalan yang menjadikan utuh
sebagai satu kumpulan wahyu. Suhuf tidak dibukukan, sejak diturunkannya
sehingga tercatat dalam bentuk lembaran.
Adapun nabi dan rasul yang menerima suhuf adalah sebagai berikut:
a. Nabi Adam as. Menerima 10 suhuf
b. Nabi Idris as. Menerima 30 suhuf
c. Nabi Ibrahi as. Menerima 10 suhuf
d. Nabi Syis as. Menerima 50 suhuf
e. Nabi musa as.
Menerima 10 suhuf Dalil Aqli dan Naqli Beriman Kepada Kitab-kitab Allah. Dalam menjalani
kehidupan ini, manusia sangat memerlukan petunjuk dan pedoman, yang dengannya manusia
dapat melangkah secara baik dan benar. Tanpa petunjuk dan pedoman itu manusia akan
kehilangan arah dalam hidupnya, yang pada akhirnya akan terjerumus kejurang kehinaan dan
kenistaan. Petunjuk yang paling benar dan akurat adalah petunjuk yang dikeluarkan oleh
pencipta manusia dan jagat raya tempat tinggalnya, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu, peranan
kitab-kitab Allah dan suhuf-suhuf-Nya sangat penting bagi kehidupan manusia. Sehingga
dapat menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan petunjuk dan bimbingan Allah.
Kita harus beriman kepada Allah Swt. Iman berarti percaya. Iman kepada Allah Swt.
berarti percaya bahwa Allah Swt. itu ada. Iman berarti percaya bahwa Allah Swt. pencipta alam
semesta. Iman juga berarti percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia.
Segala sesuatu pasti ada yang menciptakan atau membuat. Begitu pula manusia ada
yang menciptakan. Allah Swt. merupakan Tuhan seluruh alam. Kamu dapat merasakan
keberadaan Allah Swt. melalui ciptaan-Nya. Allah Swt. pencipta langit dan bumi, pencipta
alam semesta beserta isinya termasuk manusia.
1. Mengamati Ciptaan Allah Swt.
a. Ciptaan Gaib Allah Swt.
Allah Swt. menciptakan makhluk-makhluk yang tidak dapat dilihat oleh mata
manusia yang disebut makhluk gaib. Contohnya adalah malaikat, jin, setan, dosa, dan
pahala. Allah Swt. juga menciptakan surga dan neraka. Namun, manusia dapat
melihatnya jika Allah Swt. menghendaki.
b. Ciptaan Nyata Allah Swt.
Ciptaan nyata Allah Swt adalah ciptaan yang dapat dilihat atau dirasakan dengan alat
indera manusia. Contohnya adalah manusia, hewan, tumbuhan, serta benda mati
seperti batu, tanah, air, dan cahaya. Angin dapat dirasakan namun tidak dapat dilihat
serta benda-benda di langit seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet. Kita
ََٰ ۡ ّ َ َۡ
harus mensyukuri segala nikmat Allah Swt.
َ ُ ۡ
ِ رب ٱ ِ ِ ِ ٱ
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (Q.S. sl-Fatihah[i]: 2)
2. Mengenal Allah Swt. Melalui Al-Qur’an
Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.
ٞ َِ ُ َ َ ٰ ِ ُ ُ ّ َ ۡ ءٖ َ ۡ ُ ُ وه ُ َو ُ َ َ َ ٰ ُ ّ َ ۡ ءٖ و َُ ۡ َ ٓ إ َ ٰ إ ُ َ
ٰ ِ ُ ٱ ُ َر
ِ ۚ ِ ۖ ِ ِ ۖ
Artinya: Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka
sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu. (Q.S. al-An’am [6]: 102)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Swt. Hanya Allah Swt. Zat
yang wajib disembah. Allah Swt. merupakan tempat kita meminta perttolongan, memohon
ampunan, dan berserah diri. Kita wajib percaya Allah Swt.
Al-Qur’an merupakan kitab suci dan pedoman hidup manusia. Al-Qur’an berisi
Artinya: “... Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya...”(Suratal-Baqarah/2:285)
Beriman kepada malaikat Allah SWT. Dapat diartikan sebagai berikut .
1. Meyakini bahwa malaikat itu ada meskipun keberadaannya tidak terlihat.
2. Meyakini malaikat merupakan makhluk Allah SWT dan tidak boleh disembah.
3. Meyakini bahwa malaikat memiliki sifat-sifat khusus.
Mari mengenal malaikat agar keimanan kita semakin meningkat. Mari memahami sifat-
sifat malaikat agar kita mengenal malaikat lebih dekat.
1. Pengertian dan Sifat Malaikat
Malaikat merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang bersifat gaib, yaitu tidak
terlihat. Meskipun demikian, malaikat benar-benar ada dan merupakan ciptaan Allah SWT.
Sebagai muslim kita harus yakin bahwa malaikat itu ada. Kamu juga harus beriman bahwa
malaikat itu ciptaan Allah SWT yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Meskipun manusia dan
malaikat sama-sama makhluk Allah SWT, sifat manusia dan malaikat berbeda.
Di antara sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut :
a. Malaikat Ddciptakan dari cahaya
b. Malaikat tidak berjenis kelamin
c. Jumlah malaikat sangat banyak
d. Malaikat hidup di alam malakut
e. Malaikat memiliki sayap
f. Malaikat hidup hingga hari akhir zaman
g. Malaikat selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
2. Nama Malaikat dan Tugasnya
a. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah SWT kepada nabi dan rasul.
b. Malaikat Mikail bertugas untuk menyampaikan rezeki kepada setiap makhluk.
c. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala saat hari kiamat tiba.
d. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk.
e. Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik.
f. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk.
Keimanan kepada malaikat Allah SWT harus tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Seseorang yang beriman kepada malaikat Allah SWT akan berperilaku terpuji. Berikut
beberapa contoh perilaku beriman kepada malaikat Allah SWT.
1. Melaksanakan perintah Allah SWT
2. Gemar bersedekah dan beramal saleh
3. Berperilaku jujur
4. Tidak memohon kepada malaikat
Kiamat merupakan peristiwa dasyat yang maha luar bisa di alam semesta, karena setelah
peristiwa tersebut tidak ada lagi kehidupan di muka bumi. Semua mahluk Allah dari manusia,
binatang, dan segala is bumi akan binasa. Hanya seizin Allah Dzat Yang Maha Hidup. Lalu
kenapa Peristiwa itu terjadi ? Semua tidak ada yang mengetahui kecuali Aalh SWT. Namun
meski Allah merahasiakan waktu datangnya hari kiamat, Allah telah mewahyukan kepada nabi
Muhammad SAW, sejumlah peristiwa dan pertanda tertentu datangnya Hari Kiamat. Sejumlah
pertanda tertentu menunjukan datangnya hari kiamat . Sejumlah pertanda mengisyaratkan
sangat dekatnya hari kiamat itu antara lain dari peperangan dan kekacauan yang jumlahnya
semakin meningkat hingga menghancurkan kota –kota besar, dari gempa hingga
perkembangan imlu pengetahuan dan teknologi. Apa lagi tanda-tanda hari kiamat itu?? Untuk
mengetahuai Simak materi berikut ini :
Yang di maksud beriman kepada hari kiamat/ akhir adalah mempercayai bahwa seluruh alam
semesta dan segala isinya pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui
bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan yang kekal yakni di akhirat nanti.
Keperayaan kepada hari kiamat merupakan masalah sam’iyyat, yakni masalah yang kita
ketahui dan kita percayai berdasarkan dalil yang ada dalam Al-Quran dan hadis. Hari akhir
yakni hari dimana seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini berakhir, hanya Allah-lah
yang maha kekal. Berikut dalil yang menjelaskan adanya hari akhir Yakni:
Kematian adalah terpisahnya antara jasmani dan rohani. Jasmani kembali ke asala yakni
tanah. Dan rohan kembali kealam kubur (alam Barzah). Alam kubur adalah alam tempat hidup
umat manusia setelah mati sampai merea kembali di bangkitkan oleh Allah dan tiba waktunya
hari perhitungan atas amal perbuatan mereka ketika di dunia. Ada dua kelompok manusia di
Alam barzah, yaitu :
b. Kelompok yang memperoleh murka dari Allaw SWT. Adalah kelompok orang –orang
yang kar . Ia mendengar segala pertanyaan malaikat Mungkar dan malaikat Nangkir
itu, tetapi ia tidak bisa menjawabnya. Kemudian AllahSWT, memperlihatkan kepadanya
salah satu pintu neraka dengan berbagai macam siksaan.
2. Kiamat Kubra
Kiamat Kubra ( kerusakan besar) adalah hancurnya Alam semesta dengan segala isinya.
Keadaan alam semesta dan segala isinya pada waktu terjadi kiamat banyak di jelaskan Allah
dalam Al-Quran. Kapankah terjadinya hari kiamar kubra itu ? Hanya Allah saja yang
mengetahui. Tidak ada satu mahluk pun yang mengetahuinya termasuk para malaikat Allah.
Setelah kiamat kubra terjadi maka malaikat Isral akan meniup sangkakala untuk yang kedua
kalinya. Hal ini pertanda Allah akan membangkitkan dan menghidupkan kembali manusia
yang paling akhir yang hidup du muka bumi akan bangkitnya dari alam kubur. Peristiwa ini di
namakan Yaumul ba’ast.
2. Yaumul Mahsyar
Pada saat itu mausia di kumpulkan di suatu tempat yang sangat luas yang dinamakan
Padang Mahsyar. Di tempat inilah seluruh manusia di kumpulkan oleh Allah.
3. Yaumul Hisab
Setelah semua manusia di kumpulkan di padang makhsyar maka mereka akan di
hisab, di hitung dan di timbang semua amal perbuatan ketika di dunia. Pada saat itulah
keadilan Allah akan benar- benar terbukti semua amal perbuatannya karna Allah maha
Adil. Pada saat itulah manusia tidak bisa mengelak atas semua perbuatannya pada saat
di dunia. Dan mereka akan mendapatkan balasan atas masing- masing perbuatannya
ketika di dunia dan tidak ada satu pun yang di rugikan.
4. Yaumul Jaza’
Setelah tahap penghitungan selesai, maka tibalah saatnya putusan Allah untuk
memberi balasan. Inilah yang di namakan Yaumul Jaza’. Pada saat itu, Allah akan
memberikan balasan secara adil kepada semua manusia sesuai dengan amal
perbuatannya pada saat di dunia.
Segala yang ada di dunia merupakan ketentuan Allah Swt. Namun, kadang manusia tidak
menyadarinya. Manusia hanya dapat mengeluh ketika tertimpa musibah.
Takdir termasuk rahasia Alloh terhadap makhluknya dan tidak ada satupun yang
mengetahuinya. Oleh karena itu, keyakinan terhadap qadha dan qadar harus disertai ikhtiar
dengan sungguh-sungguh dan berdoa kepada Allah Swt.
Sikap orang yang beriman terhadap qada dan qadar Allah yaitu :
1. Menerima dengan lapang dada setiap qada dan qadar Allah Swt.
2. Tetap istiqamah dan Harus berikhtiar
3. Selalu berdoa kepada Allah Swt, agar usaha yang kita lakukan mendapat rahmat dan
barakah dari Allah Swt.
5. Bertekad dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan berbagai hal.
4. Tawakkal dan pasrah kepada Allah atas takdir Allah yang diberikan, harus diterima dengan
sabar
Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Swt, Sikap berusaha
disertai doa dan berserah diri hanya kepada Allah Swt.
6. Mampu bersikap adil, baik pada saat senang maupun susah.
Syahadat: menyatakan kalimat tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad itu utusan Allah.
Shalat: ibadah sembahyang lima waktu sehari.
Zakat: memberikan 2,5% dari uang simpanan kepada orang miskin atau yang membutuhkan.
Saum: berpuasa dan mengendalikan diri selama bulan suci Ramadan.
Haji: pergi beribadah ke Mekkah, setidaknya sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu.
Rukun pertama : Bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah.
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan
hati lalu mengamalkannya melalui perbuatan. Adapun orang yang mengucapkannya secara
lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat
sama sekali dengan syahadatnya.
Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kar dan musyrik terhadap Allah sekalipun
yang dia sembah itu seorang nabi atau wali. Sekalipun ia beralasan supaya bisa mendekatkan
diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepadanya. Sebab orang-orang musyrik yang dulu
menyelisihi Rasul, mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan orang soleh melainkan
dengan memakai alasan ini. Akan tetapi itu merupakan alasan batil lagi tertolak. Sebab
mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepada-Nya tidak boleh dengan cara
menyelewengkan ibadah kepada selain Allah. Melainkan hanya dengan menggunakan nama-
nama dan sifat-Nya, dengan perantaraan amal sholeh yang diperintahkan-Nya seperti salat,
shodaqah, zikir, puasa, jihad, haji, bakti kepada orang tua serta lainnya, demikian pula dengan
perantara doanya seorang mukmin yang masih hidup dan hadir dihadapannya ketika
mendoakan.
Ibadah beraneka ragam:
Di antaranya doa yaitu memohon kebutuhan di mana hanya Allah yang mampu melakukannya
seperti menurunkan hujan, menyembuhkan orang sakit, menghilangkan kesusahan yang tidak
mampu dilakukan oleh makhluk. Seperti pula memohon surga dan selamat dari neraka,
memohon keturunan, rizki, kebahagiaan dan sebagainya.
2. Shalat
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi
antara Allah dengan seorang muslim di mana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga
untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar
sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di
dunia dan akhirat.
Allah mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk
shalat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis
seperti air kecil dan besar dalam rangka menyucikan badannya dari najis lahir dan hatinya
dari najis batin.
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat
syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga
mati. Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh
tahun dalam rangka membiasakannya.
3. Puasa
Puasa pada bulan Ramadan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.
Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan
dari makan, minum dan jima’ (mendatangi istri) hingga terbenamnya matahari kemudian
berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki
ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Di antara yang terpenting:
Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu di antara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak
ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan
iman.
4. Zakat
Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk
mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari
kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka
sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang
kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah
mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu
setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat
nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada
emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan
buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai,
mata air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah
seperti yang diairi dengan alat penimba air.
Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di
satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu
waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin,
kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga
kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong).
Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan
mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal)
sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan
mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.
BAB
11 Mari Melaksanakan Shalat
A Keutamaan Shalat
Shalat artinya yaitu berdoa. Shalat adalah ibadah berupa perkataan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam. Shalat merupakan rukun islam kedua
setelah syahadat. Shalat wajib dilaksanakan bagi seorang muslim yang sudah balig.
Adapun ketentuan shalat yang terdiri atas syarat, rukun, sunah, serta hal-hal yang
membatalkan shalat. Agar lebih jelas ikuti penjelasan berikut :
Shalat merupakan amal ibadah yang menghadap langsung kepada Allah SWT. Kita perlu
memahami arti dan makna bacaan shalat agar shalat menjadi khusyuk. Dengan demikian,
ibadah shalat yang kita kerjakan akan membekas dan berpengaruh terhadap tingkah laku
dalam keseharian. Adapun makna bacaan-bacaan shalat adalah sebagai berikut :
BAB
12 Macam-macam Shalat
2) Sholat Subuh yaitu sholat yang dikerjakan 2 (dua) raka'at dengan satu kali salam. Adapaun
waktu pelaksanaannya dilakukan setelah fajar (+ pukul 04:10) yang hanya diiringi
dengan sholat sunnah qobliyah saja, sedang ba'diyah dilarang.
3) Sholat Lohor (Dhuhur) yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali
tasyahud dan satu kali salam. Adapun waktu pelaksaannya dilakukan sa'at matahari tepat
di atas kepala (tegak lurus) + pukul 12:00 siang, yang diiringi dengan sholat sunnah
qobliyah dan sholat sunnah ba'diyah (dua raka'at-dua raka'at atau empat raka'at-empat
raka'at dengan satu kali salam).
4) Sholat Ashar yaitu sholat yang dikerjakan 4 (empat) raka'at dengan dua kali tasyahud dan
satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan setelah matahari tergelincir (+
pukul 15:15 sore atau sebatas pandangan mata) yang hanya diiringi oleh sholat sunnah
qobliyah dengan dua raka'at atau empat raka'at (satu kali salam).
5) Sholat Maghrib yaitu sholat yang dikerjakan 3 (tiga) raka'at dengan dua kali tasyahud dan
satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaanya dilakukan setelah matahari terbenam (+
pukul 18:00) yang diiringi oleh sholat sunnah ba'diyah dua raka'at atau empat raka'at
dengan satu kali salam, sedang sholat sunnah qobliyah hanya dianjurkan saja bila
mungkin : lakukan, tapi bila tidak : jangan (karena akan kehabisan waktu).
Kumandang suara adzan selalu terdengar disetiap masuk waktu shalat wajib 5 waktu .
Mengapa demikian? Nah, untuk lebih jelasnya pada halaman ini akan dipaparkan mengenai
denisi adzan dan iqomah serta hukum adzan dan iqomah.
Berbicara mengenai adzan, ternyata ada adzan tertentu yang sangat di tunggu-tunggu oleh
sebagian orang. Apa itu? Tentunya adzan maghrib saat bulan ramadhan . Karena saatPuasa
Ramadhan maupun Puasa Sunnah, adzan maghrib yang ditunggu-tunggu bukan hanya untuk
segera melakukan shalat maghrib, melainkan untuk berbuka puasa.
A Pengertian Adzan
Menurut bahasa azan berarti pemberitahuan tentang sesuatu. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surat At-Taubah Ayat 3 yang berbunyi :
tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$# z`ÏiB Öäü“Ìt/ ©!$# ¨br& ÎŽy9ò2F{$# Ædkptø:$# tPöqtƒ Ĩ$¨Z9$# ’n<Î) ÿ¾Ï&Î!qß™u‘ur «!$# šÆÏiB ×bºsŒr&ur
tûïÏ%©!$# ÎŽÅe³o0ur 3 «!$# “Ì“Éf÷èãB çŽöxî öNä3¯Rr& (#þqßJn=÷æ$$sù öNçGøŠ©9uqs? bÎ)ur ( öNà6©9 ׎öyz uqßgsù öNçFö6è? bÎ*sù 4 ¼ã&è!qß™u‘ur
Artinya:
Dan (inilah) suatu seruan atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia
– (QS. At-Taubah : 3)
Dan dalam surat yang lain yakni surat Al-Anbiya Ayat 109 Allah Berrman :
ÇÊÉÒÈ šcr߉tãqè? $¨B Ó‰‹Ïèt/ Qr& ë=ƒÌs%r& ü”Í‘÷Šr& ÷bÎ)ur ( &ä!#uqy™ 4’n?tã öNà6çGRsŒ#uä ö@à)sù (#öq©9uqs? bÎ*sù
Artinya:
Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) – (QS. Al-
Anbiya : 109)
Maksudnya Aku beritahu kalian maka kita sama-sama mengetahui.
Sedangkan adzan menurut syara atau syariat adalah pemberitahuan tentang waktu shalat
dengan lafadz-lafadz khusus sebagaimana yang ditetapkan oleh syariat. (Baca juga: Lafadz
Adzan Bahasa Arab Lengkap).
Dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa adzan merupakan suatu
pemberitahuan seorang mu’azin (orang yang adzan) kepada orang lain tentang masuknya
waktu shalat.
Berbeda dengan adzan. Jika adzan merupakan pemberitahuan masuknya waktu shalat, maka
iqomah merupakan pemberitahuan tentang pelaksanaan shalat. Dari segi bahasa iqomah
berarti menegakkan sesuatu, sedangkan menurut syara atau syariat, iqomah adalah
pemberitahuan akan ditunaikannya shalat wajib dengan lafadz-lafadz khusus yang telah
ditetapkan oleh syariat. (Baca juga: Lafadz Iqomah Bahasa Arab Lengkap).
Keduanya disyariatkan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 58 dan QS. Al-Jumu’ah ayat 9 yang artinya adalah sebagai
berikut :
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya
sebuah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum
yang tidak mau mempergunakan akal – (QS. Al-Ma’idah : 58)
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah – (QS. Al-Jumu’ah : 9)
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Malik bin Huwairits sebagai berikut :
A Puasa
Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu siam berarti menahan diri, mengendalikan diri.
Secara istilah artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa bukanlah sekedar
aktivitas menahan diri secara jasmani semata. Puasa juga mengendalikan diri dalam arti
membatasi perilaku seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat dan dosa.
Puasa merupakan ibadah yang sangat penting dalam islam. Puasa merupakan salah
satu dari rukun Islam sehingga umat muslim wajib mengerjakannya.
`ÏB šúïÏ%©!$# ’n?tã |=ÏGä. $yJx. ãP$u‹Å_Á9$# ãNà6ø‹n=tæ |=ÏGä. (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $yg•ƒr'¯»tƒ
ﺗﻌﺎ َﻻى
َ َ ِ ِ ﻟﺳﻧ َِﺔ
ھذ ِه ا ﱠ
ِ َ ﻣﺿﺎ َن
َ َ ﺷﮭر َر
َِْ ض ْ َ ﻋن ا َ َدا ِء
ِ ﻓر ْ َ ﻏد
ْ َ ﺻو َم ُ ْ ﻧ ََو
ْ َ ﯾت
Artinya : Saya niat puasa besok hari untuk menunaikan puasa fardu Ramadhan karena
Allah Ta’ala.
b. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa Sejak Terbit Fajar Hingga Terbenam
Matahari
Berpuasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa
sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selama batas waktu tersebut orang
yang berpuasa tidak boleh makan, minum, dan melakukan hal-hal yang dapat
membatalkan puasa.
4. Di bawah ini adalah beberapa hal yang membatalkan puasa.
a. Makan atau minum dengan sengaja.
b. Muntah dengan sengaja
c. Datang bulan/haid atau melahirkan
d. Hilang akal/gila walaupun sebentar
e. Murtad(keluar dari agama Islam).
Mari meraih manfaat ibadah puasa Rama«n! Manfaat orang yang berpuasa terutama
puasa Rama«nsangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.
1. Ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt.
Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang
diberikan oleh Allah.
2. Melatih kejujuran.
Di saat berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, mampu untuk tidak makan dan minum
meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah Swt. Maha Melihat.
3. Menanamkan rasa kasih sayang.
Dengan berpuasa, kita dapat merasakan penderitaan orang lain. Banyak di antara mereka
kelaparan dan kehausan. Sesama manusia, kita harus mengasihi dan menyayangi dengan
memberikan bantuan agar mereka juga merasakan kebahagiaan.
4. Sehat jasmani dan rohani.
Orang yang berpuasa akan merasakan sehat jasmani dan rohaninya. Rasulullah pernah
mengatakan : “Puasalah kamu, supaya sehat”.
5. Melatih kesabaran (pengendalian diri).
Ibadah puasa dapat juga membentuk sikap sabar. Sedangkan sabar adalah sikap utama
untuk sukses. Contohnya, orang yang ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar
dalam belajar. Ingin sukses bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk
surga sekalipun harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Jadi bagi yang ingin sukses di
dunia dan akhirat harus dengan sikap sabar.
Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah, yaitu orang yang
menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia.
Perhatikan Q.S. al-An’am/6:48 berikut ini.
ì$öqyz Ÿxsù yxn=ô¹r&ur z`tB#uä ô`yJsù ( z`ƒÍ‘É‹ZãBur tûïÎŽÅe³u;ãB žwÎ) tûüÎ=y™ößJø9$# ã@Å™öçR $tBur
Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan
peringatan”.
Allah Swt mengutus para rasul adalah untuk memberi kabar gembira dan memberikan
peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah bagi orang yang menaati
perintahNya. Bagi mereka diberikan kenikmatan dan kesenangan di dunia maupun di akhirat
kelak. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah dan RasulNya
akan mendapat balasan buruk yaitu neraka jahanam. Nabi dan rasul adalah manusia biasa,
laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. Iman kepada rasul Allah
merupakan rukun iman yang ke-4.
a. Nabi Nūh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Ādam a.s.Ia mengajak manusia agar
menyembah Allah dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah. Tetapi manusia di
masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nūh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh
dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nūh a.s. menyiarkan ajaran Allah Swt , tetapi umatnya tetap
saja ingkar termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada
mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari selamat. Mereka
adalah para pengikut Nūh a.s.
b. Nabi Ibrāhim a.s.adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan
sesembahan. Nabi Ibrāhim a.s. hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur.
Nabi Ibrāhim a.s. mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt
dan berhenti menyembah berhala. Karena ketaatan Nabi Ibrāhim kepada Allah, maka doanya
dikabulkan.
c. Nabi Mūsā a.s. adalah putra Imrān, keturunan Bani Israil. Ia hidup di masa raja Firaun yang
sangat dzalim, mengaku dirinya Tuhan. Nabi Mūsā a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah
Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya
diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Mūsā a.s. dikabulkan Allah,
maka Nabi Hārūn a.s. diangkat Allah menjadi Rasul.
d. Nabi Isā a.s.adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan
perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia tentang kekuasaan
Allah Swt. Nabi Isā a.s.dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk
dibunuh dengan cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isā a.s.dengan cara
diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai
Nabi Isā a.s. yaitu Yahuza (Iskariot). Lihat Q.S. an-Nisa/4:157: “... tidaklah mereka membunuh
dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isā a.s.yang tersalib.”
Ó|¤ŠÏãur 4Óy›qãBur tLìÏdºtö/Î)ur 8yqœR `ÏBur šZÏBur öNßgs)»sV‹ÏB z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# z`ÏB $tRõ‹s{r& øŒÎ)ur
Artinya : “ Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil
dari mereka Perjanjian yang teguh”.
Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan
sanggup menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing.
3. Meneladani Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
Meneladani artinya mencontoh. Meneladani atau mencontoh para rasul dan rasul Ulul
’Azmi. Seperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaaf/46: 35 yang ditujukan kepada
manusia termasuk kita, yaitu:
$tB tb÷rttƒ tPöqtƒ öNåk¨Xr(x. 4 öNçl°; @Éf÷ètGó¡n@ Ÿwur È@ß™”9$# z`ÏB ÏQ÷“yèø9$# (#qä9'ré& uŽy9|¹ $yJx. ÷ŽÉ9ô¹$$sù
ÇÌÎÈ tbqà)Å¡»xÿø9$# ãPöqs)ø9$# žwÎ) à7n=ôgムö@ygsù 4 Ô÷»n=t/ 4 ¤‘$pk¨X `ÏiB Zptã$y™ žwÎ) (#þqèVt7ù=tƒ óOs9 šcr߉tãqãƒ
Rangkuman Materi
1. Percaya kepada nabi dan rasul adalah salah satu rukun iman.
2. Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’ānada 25 orang.
3. Nabi dan rasul memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
4. Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar dalam menjalani perintah Allah Swt.
5. Rasul Ulul ’Azmiitu adalah Muhammad saw. Nūh, Ibrāhim a.s., Mūsā a.s., dan Isā a.s.
6. Nabi dan rasul harus menjadi teladan umat manusia.
7. Semua rabi dan rasul membawa ajaran tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa.
8. Nabi Muhammad saw. adalah nabi dan rasul terakhir (penutup).
Mengidolakan rasul artinya mencintai rasul. Siapa yang mencintai rasul akan
bersamanya di dalam surga nanti. Amin
Para rasul adalah laki-laki pilihan Allah. Mereka wajib kita ketahui dan imani. Salah satu
rukun iman adalah beriman kepada rasul. Seorang muslim wajib membenarkan semua rasul
dengan sifat-sifat, kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Para rasul berkewajiban
menyampaikan risalah dan wahyu yang diterimanya itu kepada manusia. Salah satu dari rasul
Allah adalah Muhammad saw. Ia adalah teladan utama uswatun hasanahbagi manusia.
Nabi Ilyas a.s.adalah keturunan keempat dari Nabi Harun a.s.Ia diutus oleh Allah Swt.
kepada kaumnya, Bani Israil, yang menyembah patung berhala bernama Ba’al. Berulang kali
Nabi Ilyas a.s.memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka menentang dan
bahkan mereka membenci dan hendak membunuh Nabi Ilyas a.s. Karena kedurhakaan orang-
orang kafir itulah Allah Swt. menurunkan musibah kekeringan. Di sana tidak pernah turun
hujan selama tiga tahun. Akibatnya banyak tanaman, dan binatang ternak yang mati serta
banyak pula penduduk mengalami kelaparan karena kekurangan makanan. Setelah musibah
terjadi mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas a.s.itu benar.
Setelah kaumnya sadar, Nabi Ilyas a.s. berdoa kepada Allah Swt. agar musibah
kekeringan itu dihentikan. Do’a Nabi Ilyas. a.s. didengar dan dikabulkan Allah Swt. Namun
setelah musibah itu berhenti, tanaman dan ternak kembali baik, mereka kembali durhaka
kepada Allah Swt. Akhirnya kaum Nabi Ilyas a.s.kembali ditimpa musibah yang lebih berat
daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati
bergelimpangan. Nabi Ilyas a.s.dan orang-orang beriman lainnya selamat, sebab mereka
telah pergi lebih dahulu meninggalkan negeri itu.
Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir dari 25 Nabi dan Rasul, dan tidak ada nabi
dan rasul sesudahnya.Nabi Muhammad saw. lahir di kota Mekah Al-Mukarramah pada hari
Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun gajah atau 20 April 571 Masehi.Nabi
Muhammad lahir sudah dalam keadaan yatim. Abdullah, ayahnya, telah lebih dahulu wafat,
sedangkan Nabi Muhammad waktu itu masih dalam kandungan ibunya kira-kira masih berusia
2 bulan.
Abdullah bin Abdul Muththalib sebagai ayah tidak meninggalkan harta benda yang
banyak yang akan diwarisi puteranya. Abdullah hanya meninggalkan beberapa ekor unta saja.
Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab dari kalangan suku Quraisy yang terpandang
mulia di masa itu. Nabi Muhammad Saw. pada masa bayi diasuh oleh Halimah. Setelah usia
lebih kurang 2 tahun, Halimah menyerahkan Muhammad kepada Aminah kembali.
Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Thalib
menggembala kambing. Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan. Karena itu
paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik.
Pada usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal tabah, sabar, betanggung jawab,
pekerja keras. dan sangat jujur, sehingga ia diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya.
Pekerjaan yang digelutinya saat itu adalah berdagang ke negeri Syam. Ia membawa berbagai
jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah. Karena kejujuran Muhammad,
Khadijah jatuh cinta padanya. Khadijah akhirnya menjadi istri Muhammad. Pada usia 40 tahun
beliau diangkat menjadi rasul, berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt.
dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Nabi Muhammad saw.
mempunyai kebiasaan berkhalwat, yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia,
merenung mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tempat yang digunakannya adalah di Gua Hira,
kurang lebih 5 km dari arah timur kota Mekah. Dia lakukan ini pada setiap bulan Ramadhan
tiba.
1. Abu Bakar
( Bakr ash-Shiddiq) (lahir: 572 - wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di
antara mereka yang paling awal memeluk Islam. dan menjadi khalifah Islam yang pertama
pada tahun 632 hingga tahun 634 M setelah Nbi muhammada wafat . Lahir dengan nama
Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar
Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
2. Umar bin Khattab.
Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti
Hasyim, dari Bani Makhzum'Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad
yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan
Masa kekuasaan 23 Agustus 634 – November 7 644
Nama lengkap 'Umar bin al-Khattab
Gelar al-Faruq ("Pemisah antara yang benar dan batil")
Amir al-Mu`miniin ("Pemimpin Orang-Orang Beriman")
Lahir c.583 Mekkah, Jazirah Arab
Meninggal 3 November 644
Madinah, Jazirah Arab
Dimakamkan Sebelah kiri makam Nabi Muhammad, Al-Masjid al-Nabawi, Madinah[1]
keistimewaan Bilal bin rabah adalah menjadi salah satu sahabat nabi yang di jamin masuk
surga dan menjadi muadzin rasullulah Saw yang pertama
7. Hamzah bin Abdul Muthallib
Hamzah adalah salah satu paman nabi Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan
dengan Muhammad. Ia merupakan anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib
dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-
Muththalib terjadi bersamaan waktunya, dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah
saudara sepupu dari Haulah binti Wuhaib. Hamzah Bin Abdul Mutholib adalah seorang yang
mempunyai otak yang cerdas dan pendirian yang kuat dia termasuk tokoh Quraish yang di
segani. Nama sebenarnya Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, seorang paman Nabi
dan saudara sepersusuannya. Dia memeluk Islam pada tahun keenam kenabian, Ia Ikut
Hijrah bersama Rasulullah S.A.W dan ikut dalam perang Badar, dan meninggal pada saat
perang Uhud, Rasulullah menjulukinya dengan “Asadullah” (Singa Allah) dan menamainya
sebagai “Sayidus Syuhada”.
ت ث ج د ذ ز س شصض ط ظ ف ق ك
و ا ي
4. Mad Tabi’i
Mad Tabi’i terdapat tiga huruf, yaitu , , dan . Terjadi apabila terdapat huruf alif
tanpa harakat didahului harakat fathah, huruf wau sukun didahului harakat dammah, atau
huruf ya sukun didahului harakat kasrah. Cara membacanya adalah panjang dua harakat
atau satu alif.
Sebagai anak muslim kita harus menjauhi perbuatan yang termasuk mendustakan
agama. Isi pokok Surah Al-Ma’un adalah menjelaskan beberapa sifat manusia yang
mendustakan agama. Orang-orang yang mendustakan agama sebagaimana disebutkan pada
Surah Al-Ma’un sebagai berikut :
1. Orang yang menghardik anak yatim.
2. Orang yang tidak mendorong memberi makan orang miskin.
3. Orang yang lalai terhadap shalatnya.
4. Orang yang berbuat riya.
5. Orang yang enggan memberi bantuan.
Artinya: “... Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya...”(Suratal-Baqarah/2:285)
Beriman kepada malaikat Allah SWT. Dapat diartikan sebagai berikut .
1. Meyakini bahwa malaikat itu ada meskipun keberadaannya tidak terlihat.
2. Meyakini malaikat merupakan makhluk Allah SWT dan tidak boleh disembah.
3. Meyakini bahwa malaikat memiliki sifat-sifat khusus.
Mari mengenal malaikat agar keimanan kita semakin meningkat. Mari memahami sifat-
sifat malaikat agar kita mengenal malaikat lebih dekat.
1. Pengertian dan Sifat Malaikat
Malaikat merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang bersifat gaib, yaitu tidak
terlihat. Meskipun demikian, malaikat benar-benar ada dan merupakan ciptaan Allah SWT.
Sebagai muslim kita harus yakin bahwa malaikat itu ada. Kamu juga harus beriman bahwa
malaikat itu ciptaan Allah SWT yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Meskipun manusia dan
malaikat sama-sama makhluk Allah SWT, sifat manusia dan malaikat berbeda.
Di antara sifat-sifat malaikat adalah sebagai berikut :
a. Malaikat Ddciptakan dari cahaya
b. Malaikat tidak berjenis kelamin
c. Jumlah malaikat sangat banyak
d. Malaikat hidup di alam malakut
e. Malaikat memiliki sayap
f. Malaikat hidup hingga hari akhir zaman
g. Malaikat selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
2. Nama Malaikat dan Tugasnya
a. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah SWT kepada nabi dan rasul.
b. Malaikat Mikail bertugas untuk menyampaikan rezeki kepada setiap makhluk.
c. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala saat hari kiamat tiba.
d. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk.
e. Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik.
f. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk.
g. Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir bertugas menanyakan di alam kubur.
h. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga.
i. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka.
Rangkuman Materi
1. Malaikat adalah makhluk gaib sehingga tidak bisa dilihat oleh manusia. Kita iman adanya
malaikat, karena Allah yang memberitahukannya.
2. Ada sepuluh malaikat yang wajib diketahui, yaitu: Jibril, Mikail, Raqib, Atid, Ridwan, Malik,
Izrail, Mungkar, Nakir dan Isral. Para malaikat tersebut memiliki tugas masing-masing
dari Allah.
3. Kita harus menerima keberadaan para malaikat tersebut dengan:
a. keyakinan bahwa malaikat itu ada
b. setiap saat takut dan ingat kepada Allah.
c. banyak mengingat kematian.
d. gemar mengerjakan perbuatan yang didoakan malaikat.
4. Perilaku pergaulan sehari-hari yang mencerminkan keimanan kepada malaikat-malaikat
Allah, adalah:
a. Gemar bersedekah untuk menolong sesama.
b. Gemar berkunjung kepada kerabat dan orang-orang yang beriman.
c. Gemar menjalankan perintah-perintah Allah lainnya, serta meninggalkan larangan-
larangan-Nya.
Macam-macam alam yang diciptakan Allah SWT :
1. Alam dunia, yaitu alam tempat kita, manusia saat ini hidup.
2. Alam barzah, yaitu alam tempat manusia yang telah meninggal dunia berada.
3. Alam malakut, yaitu alam tempat para malaikat hidup.
4. Alam jin, yaitu tempat para jin hidup.
Ketika dalam keadaan berhadas atau terkena najis, kamu wajib bertaharah. Taharah
adalah bersuci dari hadas dan najis. Saat melaksanakan salat, keadaanmu harus bersih dan
suci. bersih berarti bebas dari kotoran, sedangkan suci berarti bebas dari najis. Salat yang kamu
kerjakan tidak sah jika pakaian yang dikenakan atau badan kamu terkena najis. Suci terdiri
atas dua macam, yaitu bersih dari hadas dan najis.
1. Hadas
Hadas adalah keadaan tidak suci yang menyebabkan seseorang tidak boleh
melaksanakan ibadah. Hadas tidak berwujud. Hadas bukan berupa benda yang menempel
pada tubuh, pakaian, atau tempat kita, tetapi keadaan diri kita. Hadas terbagi menjadi dua
macam, yaitu hadas kecil dan hadas besar.
a. Hadas Kecil
Hadas kecil adalah keadaan yang mewajibkan seseorang ber-wudu’. Contohnya
adalah buang air kecil, buang air besar, buang angin, dan menyentuh kemaluan. Hadas
kecil dapat disecikan dengan ber-wudu’ atau tayamum.
b. Hadas Besar
Hadas besar adalah keadaan yang mewajibkan seseorang mandi. Contohnya
adalah mimpi basah, haid, dan nifas. Cara menyucikan hadas dengan mandi wajib atau
bertayamum.
Ketika melaksanakan salat, kita menghadap Allah Swt. Yang Mahasuci. Jadi, sudah
seharusnya badan, pakaian, dan tempat yang kamu gunakan untuk salat dalam keadaan
suci.
Bersih badan, pakaian, dan tempat tidak hanya dilakukan saat salat. Perilaku bersih
harus kamu biasakan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah saw. bersabda bahwa
kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, kamu harus menjaga kebersihan di
mana pun dan kapan pun kamu berada.
2. Najis
Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh hukum Islam. Najis juga dapat
diartikan sebagai kotoran yang menyebabkan seseorang terhalang untuk beribadah
kepada Allah Swt. Najis tidak sama dengan kotor. Benda yang najis sudah pasti kotor.
Sebaliknya, benda yang kotor belum tentu najis. Meskipun demikian kamu harus
membersihkan kedua hal tersebut sehingga dapat mengerjakan salat dalam keadaan yang
bersih dan suci. Najis digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Najis Mugaladah
Najis mugaladah adalah najis berat. Contohnya adalah jilatan atau liur anjing. Wadah
atau benda yang terkena liur anjing harus dibersihkan. Babi termasuk najis mugaladah.
Cara bersuci dari najis mugaladah yaitu membasuh atau mencuci dengan air sebanyak
b. Najis Mutawasitah
Najis mutawasitah adalah najis sedang atau menengah. Contohnya adalah kencing dan
tinja. Selain itu darah, nanah, dan bangkai juga termasuk. Ada bangkai yang tidak
termasuk najis yaitu bangkai semua jenis ikan dan belalang. Cara membersihkan najis
ini adalah dengan mencuci atau mengalirkan air pada bagian yang terkena najis.
Bagian yang terkena najis ini harus bersih dari sifat-sifat najis seperti warna, bau, zat,
dan rasa.
c. Najis Mukhafafah
Najis mukhafafah adalah najis ringan. Najis ini berupa air kencing bayi laki-laki yang
belum makan apa pun selain air susu ibu. Air kencing bayi perempuan dalam keadaan
yang sama tidak termasuk najis mukhafafah. Cara membersihkannya adalah dengan
cara memercikkan air pada bagian yang terkena najis.
Pada saat membersihkan najis, kamu menggunakan air mutlak. Contoh air mutlak yaitu
air sumur dan air hujan. Ketika membersihkan najis, kamu mengguyurkan air pada badan
yang terkena najis. Jadi, ketika membersihkan najis, bukan benda bernajis yang dicelupkan
ke dalam air.
Artinya: Aku berniat tayamum untuk dapat melaksanakan salat fardu karena Allah Ta’ala.
b. Menempelkan atau menekankan kedua telapak tangan ke atas debu.
c. Menepukkan atau meniup debu di telapak tangan.
d. Mengusap wajah dengan telapak tangan.
e. Mengusap dua tangan sampai siku.
3. Mandi
Mandi adalah salah satu cara bersuci. Mandi adalah menyiramkan air ke seluruh tubuh.
Mandi dapat membersihkan badan dari najis dan kotoran. Dalam ajaran Islam ada dua
macam mandi, yaitu mandi wajib dan mandi sunah. Mandi wajib merupakan mandi yang
harus dilakukan karena alasan tertentu. Mandi wajib merupakan cara bersuci dari hadas
besar. Tata cara mandi wajib adalah niat, menghilangkan najis dari badan, dan
mengalirkan air ke seluruh tubuh.
Mandi sunah adalah mandi yang jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan
tidak berdosa. Beberapa contoh mandi sunah sebagai berikut.
a. Mandi sebelum salat Jumat.
b. Mandi setelah memandikan jenazah.
c. Mandi sebelum salat ied pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
d. Mandi sebelum masuk kota Mekah.
e. Mandi sebelum berihram.
f. Mandi setelah sadar dari pingsan.
Secara bahasa, puasa artinya menahan diri dari sesuatu. Sedangkan, menurut istilah syara’,
puasa artinya menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi
orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Shalat tarawih disebut juga Qiyamu Ramadhan. Kata tarawih berasal dari bahasa arab, yaitu
rahayang berarti lega atau shalat yang diselingi dengan istirahat beberapa saat. Sedangkan,
secara istilah diartikan dengan shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan ramadan sesudah
shalat Isya sampai waktu fajar. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunah muakad.
Rakaat dalam shalat tarawih ada yang mengerjakan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Namun,
ada juga yang mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Shalat tarawih
harus dilaksanakan dengan khusyuk dan ikhlas.
Shalat Witir adalah shalat sunnah dengan raka’at ganjil yang dilakukan setelah melakukan
shalat lainnya di waktu malam (misalnya tarawih dan tahajud). Hal ini didasarkan pada hadis
Nabi Muhammad saw.: “Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil) dan mencintai witir(H.R. Abu
Dawud). Hukum shalat witir adalah sunnah muakad.
Dasarnya adalah hadis Abu Ayyub Al-Anshari r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Witir
adalah hak atas setiap muslim. Barangsiapa yang suka berwitir tiga raka'at hendaknya ia
melakukannya. Dan barangsiapa yang berwitir satu raka'at, hendaknya ia melakukannya".
Bulan Ramadan sebagai bulan penuh keberkahan disebut pula Syahrul Qur'an atau bulan
turunnya Al-Qur’an di malam Lailatul Qadr.
Tadarrus berasal dari kata darasayang artinya membaca, belajar atau mendengar. Jadi,
tadarrus Al-Qur’an secara bahasa diartikan dengan membaca atau mempelajari Al-Qur’an
dengan tartil. Membaca dengan tartil artinya membaca dengan perlahan, tidak tergesa-gesa
serta memperhatikan makhraj dan tajwidnya. Ini dilakukan agar kita memahami dan
menghayati apa yang kita baca. Hukum melaksanakan tadarrus Al-Qur’an selama bulan
Ramadan adalah sunnah bagi laki-laki maupun perempuan. Allah Swt. telah memerintahkan
kita untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil.
Artinya : “Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan." (Q.S.
al-Muzzammil/73:4)
Adapun Manfaat dalam bertadarus adalah sebagai berikut:
BAB
22 Zakat
A Pengertian Zakat
Pada awalnya, Al-Qur’an hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah. Namun,
pada kemudian hari, umat Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib
hukumnya sejak tahun 662 M. Rasulullah saw. melembagakan perintah zakat dengan
menetapkan pajak bertingkat bagi orang yang kaya untuk meringankan beban kehidupan
orang miskin. Sejak saat itu, zakat mulai diterapkan di negara-negara Islam. Zakat merupakan
salah satu rukun Islam ketiga yang diwajibkan kepada setiap muslim. Untuk itu, ayo pelajari
bersama tentang zakat.
Menurut bahasa, zakat berasal dari kata tazkiyah yang berarti mensucikan. Sedangkan,
secara terminologi syari’ah, zakat merujuk pada kegiatan memberikan sebagian kekayaan
dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana yang telah
ditentukan.
Arti zakat dalam syaria’t Islam adalah sebagai harta yang wajib diberikan kepada orang-
orang yang tertentu, dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Dari segi istilah fiqih, zakat
berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang
yang memang berhak menerimanya. Dengan demikian, zakat adalah sedekah yang wajib
dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan Ramadan sebagai pelengkap ibadah puasa.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Agama Islam merupakan agama yang sempurna
dan mengajarkan untuk hidup saling tolong-menolong. Oleh sebab itu, orang yang memiliki
harta melimpah wajib membayar zakat untuk orang yang tidak mampu.
Dalam Q.S Al-Baqarah [2] : 110 Allah Swt. berfirman.
B Macam-macam Zakat
Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi orang Islam yang mampu. Zakat terbagi atas
dua macam, yaitu:
1. Zakat fitrah/fidyah adalah zakat yang wajib di keluarkan orang muslim menjelang hari raya
Idul fitri pada bulan Ramadhan. Besarnya zakat ini setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter
bahan makanan pokok. Menurut mazhab hanafi, pembayaran zakat firah dapat dilakukan
dengan membayarkan harganya dari makanan pokok yang dimakan.
Pembayaran zakat menurut jumhur ‘ulama adalah:
a. Waktu wajib membayar zakat fitrah, yaitu ditandai dengan tenggelamnya matahari di
akhir bulan Ramadan.
b. Membolehkan mendahulukan pembayaran zakat fitrah di awal.
2. Zakat maal (harta) adalah zakat yang dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki harta
dengan ukuran yang sudah mencapai nisab. Zakat ini mencakup hasil perniagaan,
pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas, dan perak. Masing-
masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia
untuk memiliki, memanfaatkan, dan menyimpannya. Sedangkan, menurut syari’ah (istilah
syara’), harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dapat digunakan menurut
lazimnya.
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi dua syarat, yaitu:
a. Dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun, disimpan.
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya, rumah, mobil, ternak,
hasil pertanian, uang, emas, perak, dan lain-lain.
Zakat Fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadan sampai sebelum shalat
Idul Fitri. Zakat hukumnya wajib bagi setiap orang muslim yang beriman.
Adapun ketentuan dalam berzakat adalah sebagai berikut:
b. Barang yang dizakatkan adalah bahan makanan pokok masyarakat setempat ataupun
dapat juga berupa uang yang jumlahnya sama dengan harga pokok yang dikeluarkan.
c. Jumlah yang dikeluarkan setiap jiwa adalah 2,5 kg atau 3,5 liter bahan pokok makanan.
5. Orang yang berhak menerima zakat fitrah
Muzakki adalah seseorang yang membayar zakat, sedangkan orang yang menerima
zakat disebut Mustahiq. Mustahiq terdiri dari 8 golongan. Orang-orang yang berhak
menerima zakat (Mustahiq) adalah sebagai berikut:
a. Fakir adalah orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok hidup.
b. Miskin adalah orang yang memiliki harta, namun tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup.
c. Amil adalah orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
d. Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
e. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
f. Gharimin adalah orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup
untuk memenuhinya.
g. Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah (misalnya dakwah, perang).
Sedangkan, orang yang tidak berhak menerima zakat adalah:
a. Orang kaya, Rasulullah bersabda, “Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang
yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga.” (H.R. Bukhari).
b. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
Artinya : Allah Ta’ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk
menerima sadaqah.(H.R. Ibnu Saad)
c. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
d. Orang kafir.
A. Ibadah Haji
1. Pengertian Haji
Ibadah haji adalah menyengaja mengunjungi Baitullah di Makkah untuk melaksanakan
rangkaian ibadah yang telah diatur ketentuan dan tata caranya oleh syariat agama Islam.
Pelaksanannya dilakukan pada bulan Zulhijjah. Sabda Rasulullah saw. :
Artinya : “Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah
bersabda: Sesiapa yang berkunjung ke Baitullah dan tidak bercakap dengan percakapan
yang keji serta tidak berbuat fasik, maka dia akan kembali seperti ketika dia dilahirkan oleh
ibunya.” (HR Bukhari Muslim)
2. Hukum Haji
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi orang Islam yang mampu, dan
kewajiban itu hanya sekali seumur hidup. Apabila dia mempunyai kemampuan kembali
hukumnya sunnah. Firman Allah SWT :
Artinya :”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Ali Imran : 97)
Jadi, bagi orang Islam yang belum mampu maka belum wajib melakukan ibadah haji ini.
Yang dimaksud dengan mampu (istita’) dalam ayat tersebut adalah :
a. Sehat badan, orang yang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada orang lain
jika mampu membiayainya.
b. Ada kendaraan yang dapat mengantar pulang pergi ke Mekah bagi orang yang ada di
luar Mekah.
c. Aman dalam perjalanan, artinya jiwa dan ahrtanya terjamin keselamatannya.
d. Memiliki bekal yang cukup, artinya harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup selama mmengerjakan ibadah haji. Termasuk juga cukup untuk
menjamin kebutuhan keluarganya yang ditinggalkan.
e. Bagi perempuan harus disertai muhrimnya atau dengan perempuan lain yang ada
muhrimnya.
4. Rukun Haji
Rukun haji adalah perbuatan wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti dengan membayar
denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji tersebut.
Rukun haji ada enam, yaitu Ihram, wuquf, tawaf, sa’i, menggunting rambut, tertib.
a. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram,
pakaian berwarna putih bersih dan tidak dijahit. Pakaian yang tidak dijahit hanya
berlaku untuk laki-laki.
b. Wuquf
Wuquf artinya hadir di Padang Arafah pada waktu Zuhur, dimulai sejak tergelincir
matahari tanggal 9 sampai matahari terbit tanggal 10 Dzulhijjah.
c. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, dimulai dari hajar Aswad dengan
posisi Ka’bah di sebelah kiri yang bertawaf (berputar kebalikan arah jarum jam). Orang
yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari hadas najis
5. Wajib Haji
Wajib haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh jemaah haji, ketika
jemaah meninggalkan salah satu atau sebagian wajib haji ini, ibadah hajinya tetap sah,
namun demikian dia harus membayar dam (denda). Wajib haji itu adalah sebagai berikut :
1). Berihram dari miqat
2). Mabit (bermalam) di Muzdalifah
6. Sunah-sunah Haji
1). Melaksanakan haji ifrad.
Cara mengerjakan haji yang dirangkai dengan umrah itu ada tiga macam :
Haji ifrad, yaitu megerjakan ibadah haji dahulu kemudian umrah.
Haji tamattu’, yaitu mengerjakan umrah dahulu kemudian haji.
Haji Qiran, yaitu mengerjakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama.
Dari ketiga macam cara ini, yang disunahkan (yang paling utama) adalah cara
melaksanakan haji ifrad.
2). Membaca talbiyah.
“Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang memenuhi panggilanMu,
sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milikMu, kerajaan (bumi dan langit)
adalah milikMu, tiada sekutu bagiMu."
3). Berdoa setelah membaca talbiyah.
4). Membaca dzikir pada waktu thawaf.
Artinya :“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selai Allah, Allah
Mahabesar, dan tiada kekuatan serta daya upaya kecuali atas ijin Allah Yang
Mahatinggi dan Mahaagung.”
5). Shalat sunnah dua rekaat setelah melakukan thawaf.
6). Memasuki Ka’bah.
7. Larangan-laranganHaji
a. Larangan bagi laki-laki :
• Dilarang memakai pakaian yang berjahit, dan
• Dilarang memakai tutup kepala
b. Larangan bagi perempuan
• Dilarang menutup muka dan kedua telapak tangannya
c. Larangan bagi laki-laki dan perempuan
• Dilarang memakai wangi-wangian
• Dilarang memotong rambut atau bulu badan yang lainnya
• Dilarang memotong kuku
• Dilarang mengakadkan atau menjadi wali dalam suatu pernikahan
• Dilarang memburu dan membunuh binatang yang ada di tanah suci, dan
• Dilarang berhubungan suami istri
8. Dam (Denda)
Dam adalah denda yang harus dibayar oleh jemaah haji karena meninggalkan salah satu
atau sebagian dari wajib haji, adapun besar dan macam dam tergantung pelanggaran apa
yang dilakukannya.
Persiapkan tempat-tempat penting dalam pelaksanaan ibadah haji yang ditandai dengan
tulisan nama tempat tersebut.
• Padang Arafah
• Muzdalifah
• Mina
B. Ibadah Umrah
1. Pengertian Umrah
Umrah menurut bahasa artinya ziarah (berkunjung). Menurut istilah ialah berkunjung ke
Baitullah untuk melakukan tawaf dan sai tanpa melakukan wukuf di Arafah dalam waktu
yang tidak ditentukan. Umrah hukumnya fardu ‘ain atas tiap orang laki-laki ataupun
C. Hikmah Haji
Di antara hikmah haji adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan persatuan dan kesatuan antar umat Islam sedunia
2. Menanamkan kesadaran untuk senantiasa dengan ikhlas memenuhi perintah-perintah
Tuhannya.
3. Mengambil teladan dari pengalaman Adam, Hawa, Ibrahim, Hajar, Ismail dan perjuangan
Nabi Muhammad saw.
4. Dapat mensyukuri nikmat Allah yang amat besar.
5. Dapat merasakan bebas dari beban dosa kepada Allah dan rahmat Allah dirasakan dapat
menenteramkan jiwa.
6. Mengingatkan kepada manusia bahwa iblis senantiasa berusaha menghalang-halangi
manusia dari perbuatan yang baik
A. Pengertian Kurban
Kurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih hewan pada pagi
hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah dengan cara
menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13
Zulhijah)
Perintah menyembelih Kurban
Firman Allah SWT:
”Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat
karena Tuhanmu da berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah
yang terputus.”(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)
B. Hukum Berkurban
Hukum Berkurban ada 3,yaitu:
1. Wajib bagi yang mampu
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
”Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan lah
shalat karena Tuhanmu dan berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci
kamu dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar 1-3)
2. Sunnah
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
Nabi SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu sunnah
bagi kamu.”
3. Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan :
”Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.”(HR. Daruqutni)
Salah satu firman Allah Swt. di dalam Al-Qur’an adalah perintah tentang berakhlak mulia.
Berakhlak mulia dapet dicerminkan dengan berperilaku jujur dan amanah.
1. Jujur
Dalam Surah at-Taubah ayat 119, Allah Swt. memerintahkan kita untuk senantiasa
berbuat dan berkata jujur.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan ber-samalah
kamu dengan orang-orang yang benar. (Q.S. at-Taubah [9]: 119)
Jujur berarti benar dalam perkataan dan perbuatan. Jujur berarti lurus hati dan tidak
curang. Perkataan jujur berarti sesuai dengan kenyataan tanpa menambahi dan
mengurangi. Berbuat jujur berarti bertindak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Berkata tidak benar atau tidak sesuai kenyataan disebut bohong. Berbuat yang tidak jujur
disebut curang.
Rasululah saw. juga memerintahkan umatnya agar senantiasa jujur. Beliau juga
menyuruh kita mengatakan kebenaran meskipun akibatnya sangat pahit. Daam sebuah
hadis Rasulullah saw bersabda yang artinya “Katakanlah yang haq (jujur) walaupun itu
pahit.”
Jujur dapat mengantarkan seseorang meraih kesuksesan. Seseorang yang jujur akan
mendapat kepercayaan dari orang lain. Jika kamu terbiasa berkata dan berbuat jujur, maka
orang lain akan memercayaimu. Kamu juga akan merasa tenang. Sebaliknya, berucap dan
bertindak tidak jujur akan membuatmu gelisah. Kamu akan terus berpikir tentang
kebohongan yang telah kamu lakukan.
2. Amanah
Amanah artinya kepercayaan. Berperilaku menjaga amanah berarti menjaga sesuatu
yang harus dijaga. Perilaku amanah juga dapat berarti menjaga sesuatu yang dipercayakan
oleh orang lain kepada kita. Amanah adalah perilaku terpuji. Sikap amanah termasuk salah
satu sifat Nabi Muhammad saw. Beliau telah mencontohkan perilaku amanah dengan
berdakwah. Nabi Muhammad saw. menyebarkan agama islam selama hidupnya. Beliau
menyampaikan wahyu Allah kepada umatnya.
a. Berperilaku Menjaga Amanah Allah Swt
Berperilaku menjaga amanah Allah Swt. berarti melaksanakan ibadah yang telah
diperintahkan. Menjaga amanah Allah Swt. dapat dilakukan dengan melaksanakan
salat, membaca Al-Qur’an, dan berpuasa pada bulan Ramadan.
Allah Swt. juga memerintahkan kita agar memelihara sifat terpuji terhadap sesama.D i
anara sifat terpuji kepada sesama yaitu hormat dan patuh kepada orang tua dan guru serta
sikap santun dan menghargai teman.
1. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
Kita harus menghormati kedua orang tua kita yang telah membesarkan dan
menyayangi kita sepanjang waktu. Caranya adalah dengan bersikap hormat dan patuh
kepada mereka. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua sesuai
firman-Nya sebagai berikut.
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (Q.S. Luqman [31]: 14)
Cara paling sederhana dalam menghormati orang tua yaitu berbicara dengan sopan.
Berbicara menggunakan kata-kata yang halus. Selain itu tidak berteriak-teriak atau
berbicaara menggunakan suara keras. Selain kedua orang tua, kamu menghormati orang
yang lebih tua. Hormatilah siapa pun meskipun orang tersebut bukan kedua orang tuamu.
2. Hormat dan Patuh kepada Guru
Guru sangat berjasa bagi kehidupan manusia. Guru adalah orang yang mengajarkan
kita berbagai ilmu. Kamu harus patuh dan menghormati guru. Menghormati guru dapat
dilakukan dengan cara berbicara menggunakan bahasa yang sopan. Kamu juga dapat
menghormatinya dengan cara menyapanya jika bertemu di mana saja. Selain itu dengan
bersilaturahmi dengan Ibu atau Bapak Guru pada hari raya Idul Fitri. Kamu menghormati
guru seperti orang tuamu sendiri.Jika menghormati guru, kamu akan didoakan agar
ilmumu bermanfaat. Doa dan restu Ibu dan Bapak Guru sangatlah penting.
’n<Î) ÏM»yJè=—à9$# z`ÏiB /ä3y_Ì÷‚ã‹Ïj9 ;M»uZÉit/ ¤M»tƒ#uä ÿ¾Ínωö7tã 4’n?tã ãAÍi”t\ム“Ï%©!$# uqèd
Artinya: Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya
(Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan
sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang. (Q.S. al-Hadid
[57]: 9)
Bersikap sopan santun dan menghargai teman dapat kamu lakukan dengan beberapa
cara. Kamu menghargai teman yang memiliki kekurangan. Contohnya membantu teman
yang belum memahami pelajaran. Selain itu, santun dan menghargai teman dapat
dilakukan dnegan cara mendengarkan pembicaraannya dengan baik. Dengarkan dengan
seksama jika ada teman yang berbicara atau bercerita.
Selain itu, bersikap sopan santun dan menghargai teman dapat dilakukan dengan
berterima kasih setelah dibantu.Kamu berterima kasih kepada teman yang telah bersedia
membantumu. Kamu juga dapat menghargai teman dengan cara membantu teman ketika
dia memerlukan bantuan. Kamu membantu teman dengan ikhlas tanpa mengharap
imbalan. Sikap saling menghargai antarteman menyebabkan pertemanan terasa indah dan
menyenangkan.
B. ADAB-ADAB BERDO’A
Adab berdo’a ialah tata krama dan kesopanan seseorang dalam memohon sesuatu hajat
kepada Allah SWT. agar apa yang dimohonkan itu dikabulkan oleh-Nya.
Adapun adab-adab dalam berdo’a ialah :
1. Bertobat lebih dahulu sebelum berdo’a
2. Memelihara diri dari makanan yang haram.
3. Hendaklah memulai do’a dengan membaca ta’awwudz, basmalah, hamdalah, shalawat
atas Nabi SAW, kemudian berdo’a sesuai dengan yang diinginkan.
4. Setelah selesai berdo’a hendaklah menutupnya dengan membaca shalawat atas Nabi
Muhammad SAW dan hamdalah.
5. Utamakan berdo’a pada waktu-waktu yang mulia, seperti hari ‘Arafah, bulan
Ramadhan, hari Jum’at, sepertiga akhir malam, dan waktu sahur.
6. Utamakan berdo’a dalam keadaan-keadaan yang mulia, seperti ketika sujud, ketika
berhadapan dengan musuh dalam pertempuran, ketika turun hujan, ketika iqamah
shalat dan sesudahnya serta keadaan kelembutan hati.
7. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan dan mengusap wajah dengannya pada
akhir do’a
8. Merendahkan suara antara tak terdengar dan keras oleh orang di sisi kita.
9. Tidak memasukkan unsur sajak.
10. Tadlarru’, khusyu’ dan rasa takut (merasakan kebesaran dan kehebatan Allah SWT,
dalam jiwa yang halus)
11. Menetapkan permintaanya, meyakini pengabulannya dan membenarkan
pengharapanya.
12. Hendaklah tekun ketika berdo’a, mengulanginya tiga kali dan jangan menganggap
lambat pengabulannya.
D. ARTI DZIKIR
Dzikir menurut bahasa berarti menyebut, menuturkan dan mengingat.
Dan dzikir menurut istilah ialah mengingat Allah swt dengan menyebut atau membaca
tasbih, tahlil, tahmid, taqdis, takbir, hauqalah, hasbalah, basmalah, membaca Al-Quran dan
membaca doa-doa yang matsur, yaitu do’a-do’a yang diterima dari Nabi saw.
Maksudnya, mengakui kesucian Allah Swt, dari segala yang tidak layak bagi-Nya dan
mengakui kesucian Allah.
2. Tahlil
3. Tahmid
4. Takbir
Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah penyadar dan senjata ampuh
pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan duka lara. Orang yang berdzikir kepada
Allah akan senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya.
– Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan
dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai.(Al-A’raaf : 205). Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi
konsumsi rutin keseharian kita. Tanpanya jiwa kita akan melemah, semangat kita akan
mengendur, cita-cita kita hanya menjadi tujuan pendek dan rendah. Ada kelezatan dalam
dzikir yang tidak dimiliki oleh amal-amalnya lainnya. Cicipi dan rasakanlah.
– Dzikir adalah penawar racun orang berdosa, sahabat setia orang yang terputus, harta
simpanan orang-orang yang bertawakkal, makanan orang-orang yang penuh yakin, hiasan
orang-orang yang menyambungkan diri kepada Allah, prinsip orang-orang yang memiliki
ma’rifat, hamparan orang-orang yang mendekat dan minuman segar orang-orang yang
mencinta.
– Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan turbin yang menggerakkan jiwa mereka.
Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini : Ini
adalah makananku, jika aku tidak makan maka habislah kekuatanku. Hasan Al-Bashri
memberikan nasehat kepada kita : Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam
shalat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.
B. ARTI SHADAQAH
Shadaqah ialah memberikan sebagian harta atau benda yang dimiliki secara ikhlas
(suka rela) dengan tujuan mengharap ridla dari Allah SWT.
Shadaqah Jariyah ialah shadaqah yang pahalanya terus-menerus mengalir meskipun
ia telah meninggal dunia dan selama benda yang dishadaqahkan tersebut tetap
memberikan manfaat bagi kepentingan umum. Misalnya shadaqah untuk
pembangunan masjid, madrasah , dan lain sebagainya.
C. ARTI WAKAF
WAKAF menurut bahasa berarti menahan, menghentikan, atau mengekang.
Sedang menurut istilah ialah memberikan suatu benda yang kekeal zatnya, dan dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dalam rangka mengharapkan keridloan
Allah SWT.
Wakif = orang yang mewakafkan
Maukuf = barang atau harta yang diwakafkan
Maukuf ‘alaih = tujuan wakaf/orang yang diserahi untuk mengurusi harta wakaf.
D. ARTI HADIAH
Hadiah menurut bahasa berarti pemberian atau menghaturkan.
sedang mneurut istilah, hadiah adalah memeberikan sesuatu dengan tidak
mengharapkan balasan apapun, dibawa dan diserahkan kepada si penerimanya
karena hendak menghormatinya atau menghargainya.
E. ARTI HIBAH
Hibah menurut bahasa berarti kebaikan atau keutamaan yang diberikan oleh satu
pihak kepada pihak lain, baik berupa harta maupun selain harta.
Sedangkan menurut istilah, hibah adalah semacam akad atau perjanjian yang
menyatakan pemindahan milik seseorang kepada orang lain sewaktu masih hidup
semata karena Allah dan tidak mengharapkan penggantian sedikitpun.
Wahib = pihak yang memberikan hibah
Mauhub = harta yang dihibahkan
Mauhublah = pihak yang diberi hibah.
A. SATU MUHARRAM
Muharram adalah bulan yang sangat penting dalam sejarah Islam. Umat islam mengenal
kalender hijriyyah dengan perhitungan peredaran rembulan (Qamariyyah).
Tanggal 1 Muharram adalah tahun baru hijriyyah atau tahun baru Islam, sebagai awal
perhitungan kalender Islam. Penetapan tersebut dilakukan oleh Khalifat ‘Umar bin
Khaththab, yang mengaitkan penetapan itu dengan peristiwa hijrahnya nabi Muhammad
SAW, beserta para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah.
Hijrah memiliki dua pengertian, yaitu :
1. Secara sempit, yakni pindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
2. Secara luas (bersifat psikis), yakni berpindah dari kejahatan, kemusyirkan,
kemaksiatan dan semua hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Kemudian pada tanggal 10 Muharram ataupada hari ‘Asyuro telah terjadi beberapa
peristiwa, diataranya :
1. Bertemunya Nabi Adam As. dengan Siti Hawa setelah turun dari surga dan
mendapatkan ampunan dari Allah.
2. Bersandarnya perahu Nabi Nuh AS ke daratan
3. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari kobaran api raja Namrud
4. Dikeluarkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan
5. Dikeluarkanya Nabi Yusuf AS dari penjara
6. Sembuhnya penyakit yang diderita Nabi Ayyub AS
7. Terbelahnya lautan Merah untuk menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil
8. Dianugerahkannya kerajaan kepada Nabi Sulaiman AS
C. ISRA’ MI’RAJ
Isra’ secara bahasa berarti berjalan pada waktu malam atau membawa berjalan pada
waktu malam. Sedang Isra’ menurut sejarah Islam ialah perjalanan pribadi Nabi
Muhammad SAW pada sejarah Islam ialah perjalanan pribadi Nabi Muhammad SAW. pada
malam hari dalam waktu yang amat singkat dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil
Aqsha (Palestina).
Mi’raj menurut bahasa berarti tangga sebagai alat untuk naik. Mneurut istilah Mi’raj ialah
perjalanan pribadi Nabi Muhammad SAW. naik dari Masjidil Aqsha ke alam atas melalui
beberapa tingkatan, terus menuju Baitul Makmur, Sidratul Muntaha, ‘Arsy (tahta Tuhan),
dan Kursi (singgasana Tuhan) hingga menerima wahyu di hadirat Allah SWT.
B. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak Mahmudah
Yakni budi pekerti yang terpuji/baik/bagus.
a. Qanaah
Merasa cukup dengan apa yang berhasil diperoleh dari usahanya dan ia tetap
berusaha keras untuk memperoleh hasil yang lebih baik atau lebih besar.
b. Sabar
Menurut bahasa berarti teguh hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan
bencana. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sikap tahan uji dalam menghadapi
suka dan duka hidup dengan ridla dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah SWT.
c. Tawakkal
Berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.
d. Zuhud
Menurut istilah tasawuf ialah berpaling dan meninggalkana sesuatu yang disenangi
yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan mengingikan
sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.
e. Iffah
Menjauhkan atau menahan diri dari perkara yang tidak halal dan hina, memelihara diri
dari meminta-minta.
f. Syaja’ah
Keberanian diri untuk menegakkan kebenaran dan menyingkirkan kemungkaran.
g. Amanah
Dapat dipercaya. Maksudnya, melakukan hak-haknya Allah dan hak-hak-Nya
hambaNya. Lawannya khianat.
h. Dermawan
Orang yang suka beramal atau bersedekah
I. Ikhlas
Suci, murni, tidak bercampur dengan sesuatu yang lain, Maksudnya mengerjakan
ibadah atau kebaikan hanya karena Allah SWT, semata serta mengharapkan keridlaan-Nya,
j. Istiqaamah
Lurus, teguh, dan tetap. Keadaan atau upaya seseorang untuk teguh mengikuti jalan
lurus (agama islam) yang telah ditunjuk Allah.
k. Jujur = Benar
Memberitahukan atau menuturkan sesuatu dengan sebenarnya, sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
l. Maaf
Menghapus bekas.
Memaafkan ialah menghapuskan rasa sakit hati kepada orang yang berbuat salah
kepadanya, sehingga hubungan antara dua orang yang tadinya retak/renggang
menjadi baik kembali.
m. Haya’ = Malu
Memelihara lisan dari ucapan-ucapan kotor dan tidak terpuji dalam pandangan Allah
dan manusia serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan jelek dan tercela.
o. Pemurah
Suatu sikap yang membiasakan diri memberikan apa yang dibutuhkan orang lain, baik
berupa materi maupun non materi.
p. Rendah Hati
Sikap dan perbuatan merendahkan diri atau tidak menyombongkan diri. Lawannya
tinggi hati / sombong.
q. Ridla
Menerima segala yang terjadi dengan senang hati, karena semuanya itu merupakan
kehendak Allah SWT. Tidak menentang hukum dan qadla’ (ketentuan) Allah SWT.
r. Tadlarru
Merendahkan diri dalam bersikap terhadap Allah SWT.
s. Tawadlu’
Sikap merendahkan diri dan ramah tamah tanpa merasa hina dan rendah. Maksudnya,
memberikan kepada setiap yang berhak apa yang menjadi haknya.
t. Wara
Menjauhi atau meninggalkan sesuatu yang didalamnya terdapat unsur syubhat
(diragukan halal dan haramnya).
u. Husnudzan
Berprasangka yang baik.
2. Akhlak Madzmumah
Yakni budi pekerti yang tercela, jelek dan jahat.
a. Bakhil = Kikir
Suatu sikap enggan membelanjakan harta untuk kepentingan Islam dan Kaum
Muslimin.
c. Dendam
Perasaan ingin membalas karena sakit hati yang timbul sebab permusuhan.
d. Dusta
Memberitahukan tentans sesuatu berbeda dengan yang sebenarnya. Dusta = bohong.
e. Dhalim
Keluar dari batas keadilan dengan mengurangi sesuatu: melampaui batas.
f. Fusuq
Suatu perbuatan yang melanggar batas-batas ketentuan Allah, padahal ia sadar
bahwa hal tersebut berakibat dosa. Fasiq berarti keluar dari jalan kebenaran, orang
yang melakukan dosa besar atau terus menerus melakukan dosa kecil.
g. Ghibah = Gosip
Membicarakan atau menceritakan aib/kejelekan orang lain dan ia tidak senang
apabila mendengarnya. Ghibah dalam bahasa Jawa = ngerasani.
h. Hasad
Iri hati, suatu perasaan atau sikap tidak rela terhadap nasib baik orang lain.
I. Khianat
Menyalahgunakan kepercayaan atau mengabaikan tanggung jawab dan tidak jujur
dalam melaksanakan tugas.
j. Ujub
Merasa bangga pada diri sendiri, merasa heran terhadap diri sendiri dengan sebab
adanya satu dan lain hal. Diri sendiri maksudnya mengenai pribadinya, golongannya,
kelompoknya atau apa saja yang dianggap erat hubunganya dengan dirinya sendiri.
n. Nifaq
Suatu sikap yang menunjukkan berlawanan antara perkataan dan pebuatan. Munaq
adalah orang yang perkataan dan perbuatan. Munaq ialah orang yang perkataan dan
perbuatannya tidak sama/ bertentangan. Orang yang bermuka dua, orang yang
berbuat nifaq.
o. Malas
Suatu sikap enggan melakukan suatu kegiatan/pekerjaan. Pemalas artinya orang yang
memiliki sikap malas.
p. Qattah
Menyadap pembicaraan orang lain kemudia hasil pendengarannya yang tidak lengkap
ini setelah ditambah dan dikurangi disiarkan kepada masyarakat luas.
q. Riya = Pamer
Memperlihatkan diri kepada orang lain. Maksudnya, beramal bukan karena Allah Swt.
tetapi karena manusia.
r. Su-udhan
Bersangka buruk atau selalu curiga terhadap orang lain.
s. Jubnun = Penakut
Gentar dalam menghadapi sesuatu yang mungkin dapat mendatankan masalah atau
bahaya.
r. Ananiyah = Egois
Sifat atau sikap mementingkan diri sendiri, tidak memperdulikan keadaan atau nasib
orang lain.
u. Ghadlab = Marah
Marah yang terpuji, yaitu marah ketika mempertahakan kehormatan diri dan agama.
Marah yang terlarang, yaitu marah yang ditimbulkan oleh sifat takabbur, hasad, dan
dengki serta lainnya.
C. Macam-macam Adab
Adab berarti kesopanan, tingkah laku yang pantas dan baik, kehalusan budi bahasa, dan
tata susila.
1. Adab terhadap orang tua (ibu bapak)
a. Mencintai dan menghormati mereka dari lubuk hati.
b. Mendengarkan segala nasehatnya dan mematuhi segala perintahnya. Selama
menyangkut hal kebaikan.
c. Mengucapkan salam ketika akan berpisah atau bertemu, sambil menajabat
tangannya.
6. Adab bertamu
a. mengetuk pintu, sambil mengucapkan slam
b. Berjabat tangan dengan menampakan wajah ceria.
c. Duduk dengan cara yang sopan.
d. Berbicara seperlunya dnegna pembicaraan yang sopan.
e. Berkunjung pada waktu yang pantas, jangan terlalu sering dan jangan pula terlalu
jarang sekali.
f. Berpakaian yang bersih dan sopan.
g. Apabila akan pulang, mintalah izin, berjabat tangan dan ucapkan salam.
Allah SWT mencintai manusia yang bertakwa. Bertakwa berarti menjalankan perintah
Allah SWT dan menjauhi larang-Nya. Beberapa manusia memiliki tingkat ketakwaan yang
tinggi. Mereka memiliki keistimewaan berupa ketekunan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Di antara mereka adalah golongan para wali.
Wali Allah di dunia ini jumlahnya banyak, tetapi dalam pelajaran ini yang akan kita
pelajari hanyalah Wali Songo. Untuk mengetahui siapa para wali Allah itu dan apa saja yang
menjadi kisah teladan Wali Songo kalian dapat menyimaknya pada bab ini.
Wali adalah seseorang yang memiliki keteguhan ibadah yang tinggi dan sangat dekat
dengan Allah SWT. Para wali tidak memiliki rasa takut yang berlebihan. Mereka percaya
kekuasaan Allah SWT. Para wali termasuk golongan orang-orang yang beriman dan bertakwa.
Golongan ini akan senantiasa mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah SWT sebagaimana
dijelaskan pada ayat Al-Qur’an berikut ini:
ÇÏËÈ šcqçRt“øts† öNèd Ÿwur óOÎgøŠn=tæ ê’öqyz Ÿw «!$# uä!$uŠÏ9÷rr& žcÎ) Iwr&
uä!$uŠÏ9÷rr& tûüÏÜ»uŠ¤±9$# (#rä‹sƒªB$# ÞOßg¯RÎ) 3 ä's#»n=žÒ9$# ãNÍköŽn=tã ¨,ym $¸)ƒÌsùur 3“y‰yd $¸)ƒÌsù
Al-Qur’an al-Karim.
Andi Sopandi, dkk. 2006. Pendidikan Agama Islam untuk SD/MI Kelas 6. Bogor:
PT Bina Pustaka.
Al-Imam Abi Al-Hasan Nuruddin, dkk. 1990. Hadits Qudsi yang Shahih.
Bandung:Gema Risalah Press.
Departemen Pendidikan Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya,
dengan Transliterasi Arab-Latin. Bandung: Gema Risalah Press.
Hamid, Shalahuddin. 2009. Kisah-Kisah Islami. Cetakan III. Jakarta: Intimedia
Cipta Nusantara.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk Siswa SD/MI. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kusnan, M. Rosid. 2008. Kisah-Kisah Akhlak Teladan. Klaten: Cempaka Putih.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2013. Pengembangan Buku Pelajaran
Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemendikbud.
Syaikh Shasiyyur R. 1998. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.