You are on page 1of 12

Perlindungan Hukum Profesi Guru

(Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesionalisme dan
Kepemimpinan PAUD)
Dosen Pengampu : Prof. Moh. Isom Yusqi, M. Ag

Disusun Oleh :
Rohmah Dina Hanifah 11210184000020
Wirdah Syifa Fauziah 11210184000030

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah mencurahkan nikmat iman dan nikmat Islam pada
hamba-hamba-Nya, atas limpahan taufik dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak ada daya dan upaya selain dalam kehendak Allah Swt., semoga kita selalu
dalam ridho-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda tercinta kita Nabi
Muhammad Saw. yang kita harapkan syafa’atnya di akhirat nanti.

Pada kesempatan kali ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah Swt..
2. Prof. Moh. Isom Yusqi, M.Ag
3. Bapak Dzulkarnain Lana Saputra
4. Rekan-rekan PIAUD 4A
5. Seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
namun tidak mengurangi rasa hormat.

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberi pengetahuan
tambahan kepada pembaca. Aamiin.

Depok, 16 Juni 2023

Kelompok 13

2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Perlindungan Hukum Profesi Guru...............................................................5
B. Tujuan Umum Perlindungan Guru..................................................................................5
C. Kode Etik Guru...............................................................................................................6
D. Perlindungan Hukum bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.....................................8
D. Upaya perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.........................................9
E. Manfaat Perlindungan Bagi Guru.................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, melatih dan menilai peserta didik. Agar guru dapat berinovasi dalam
melaksanakan tugas utama sebagai tenaga profesional, maka guru berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua
peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain. Guru memiliki kebebasan
memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma
susila, norma kesopanan, baik dengan peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang
ditetapkan guru, peraturan tingkat satuan dan peraturan perundang-undangan dalam
proses pembelajaran yang berada di bawah kewenangannya.1

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka penulis mengidentifikasikan permasalahan
dalam makalah ini sebagai berikut : Bagaimana Perlindungan Hukum Profesi Guru ?

C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengenal dan memahami Perlindungan Hukum
Profesi Guru

1
Harpani Matnuh, “Perlindungan Hukum Profesionalisme Guru”, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 7
No. 2, 2017. Hal. 46

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perlindungan Hukum Profesi Guru


Istilah perlindungan dalam KBBI diartikan sebagai tempat berlindung. Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 10 tahun 2017 tentang
Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dinyatakan bahwa
perlindungan dimaksudkan sebagai upaya melindungi pendidik dan tenaga
kependidikan yang mengalami permasalahan yang berkaitan dengan tugas sekolah.
Setiap peserta didik dan orang tua / wali harus memahami ketentuan tersebut. 2

Berdasarkan pasal 1 (1) No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

Fungsi dan peran guru dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa tidak
dapat diragukan oleh karena itu ketika mutu pendidikan dinilai kurang memuaskan
maka orang pertama yang disalahkan adalah guru. Namun pada sisi lain hal yang
memprihatinkan adalah kurangnya dukungan dan penghargaan pada guru dalam
menjalankan profesionalismenya oleh peserta didik, orang tua peserta didik,
masyarakat dan pemerintah.3

2
E. Nurzaman, “Pendidikan dan Profesi Keguruan Dalam Membangun Sumber Daya Manusia” Yogyakarta:
Penerbit Samudra Biru, 2021. Hal. 198
3
Harpani Matnuh, Op.cit, Hal. 42

5
B. Tujuan Umum Perlindungan Guru
Secara umum tujuan perlindungan guru yaitu :
1. Melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) guru.
2. Agar guru dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Menjaga dan mengawal agar harkat dan martabat profesi guru sebagai profesi
yang mulia dan terhormat tidak dilecehkan dan tetap dihargai serta dihormati oleh
semua pihak
4. Memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan hukum bagi guru.
5. Menjamin keselamatan guru dalam menjalankan profesi guru terbebas dari
pelecehan, penghinaan, ancaman dan penganiayaan baik dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat. Sehingga guru merasa aman dalam menjalankan
tugasnya
6. Menjamin terpenuhinya hak-hak guru antara lain :
a) Hak ekonomi yakni hak untuk memperoleh imbalan yang layak atau wajar.
b) Hak politik yakni hak untuk berekspresi, berserikat dan berorganisasi.
c) Hak kesehatan.
d) Hak keselamatan kerja.
e) Hak untuk memperoleh perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
7. Menjaga agar pelaksanaan pendidikan berjalan sesuai dengan hukum yang
berlaku, memastikan pemenuhan hak dan kewajiban para guru.4

C. Kode Etik Guru


Kode etik adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru
Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi
sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.5

Kode etik yang menjadi landasan guru Indonesia yaitu kode etik yang menjadi
keputusan kongres XXI PGRI No : VI/KONGRES/XXI/PGRI/2013 tentang Kode
Etik Guru Indonesia (KEGI). Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik
guru yang disusun pada tahun 2008. Adapun kode etik guru adalah sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangun yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.

4
Syahrul Mustofa, Mencari Perlindungan Guru” (Bogor : Guepedia, 2019) hal. 16-18
5
S. Danim, profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung : Alfabeta,2013) hal. 100

6
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
dengan masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya
7. Guru bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru profesional sebagai sarana pengabdiannya
8. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan6

Dengan kode etik tersebut diharapkan Guru Indonesia adalah insan yang layak
diteladani dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh
peserta didik, yang dalam melaksankan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing
ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha
mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas
profesionalnya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.

Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk
itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru
dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan dengan bangsa
lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan
komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman.
Hanya dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan
eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan
antar bangsa-bangsa di dunia ini.7

6
PB PGRI, “Kode Etik Guru Indonesia” pgrigk.wordpress.com.
7
Harun “Perlindungan Hukum Profesi Guru Dalam Perspektif Hukum Positif” Jurnal Law and Justice Vol. 1
No. 1, 2016. Hal.81

7
D. Perlindungan Hukum bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan sejatinya sudah melakukan
berbagai upaya dalam memberikan perlindungan hukum bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya, meskipun upaya ini terkadang masih belum dijelaskan secara
rinci dan tumpul dalam pelaksanaannya. Beberapa regulasi yang sudah pernah di buat
antara lain :

a. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.


Pasal 40 pada ayat 1, berbunyi bahwa Pendidik dan Tenaga Kependidikan berhak
memperoleh :
a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
e) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran dan pelaksanaan tugas.
b. UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Di dalam UU pasal 14 ayat 1 tahun 2005 menjelaskan tentang :
a) Memperoleh penghasilan di atas kehidupan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial
b) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai prestasi kerja.
c) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
d) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi
c. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Dalam Pasal 41 ayat 1 PP No.74 tahun 2008 menyebutkan: “Guru berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang
tua peserta didik, Masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.“ Namun demikian PP
No. 74 tahun 2008 belum memberikan rumusan yang jelas definisi perlindungan
hukum terhadap profesi guru berkuasa penuh di sekolah dalam menegakkan
berbagai peraturan sekolah terhadap hal-hal yang menggangu proses mengajar dan

8
mendidik peserta didiknya sebagai mana yang dikehendaki tujuan pendidikan
nasional.

D. Upaya perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan


Maraknya kasus penganiayaan kepada guru yang dilakukan oleh siswa dan orang
tua siswa seharusnya menjadi sebuah pelajaran berharga bagi lembaga pendidikan,
lembaga profesi guru, LSM dan Pemerintah serta masyarakat luas untuk melakukan
berbagai upaya dalam memberikan perlindungan yang berarti bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya, tentu dengan tidak mengabaikan hak-hak warga Negara yang
lainnya.

1. Perlu dibuat regulasi pemerintah melalui pembuatan undang-undang yang lebih


jelas dan lebih rinci tentang perlindungan hukum bagi pendidik dan tenaga
kependidikan, sehingga ada kepastian hukum dalam melindungi guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam menjalankan tugas. regulasi yang ada saat ini masih
bersifat global dan ancaman pidana bagi pelaku penganiayaan atau tindakan
ancaman lainnya terhadap pendidik dan tenaga kependidikan belum tertuang
didalamnya, sehingga regulasi yang ada saat ini belum memadai jika dijadikan
payung hukum. Payung hukum untuk melindungi guru di dalam melaksanakan
tugas sangat penting.
2. Membentuk lembaga atau badan advokasi hukum bagi pendidik dan tenaga
kependidikan baik pemerintah maupun instansi pemerhati pendidikan. Lembaga
inilah yang nantinya mensosialisasikan tentang pentingnya pemahaman terhadap
hukum atau gerakan sadar hukum sehingga dapat dijadikan rambu-rambu bagi
guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan lain
dibentuknya lembaga ini agar nantinya dapat memberikan pendampingan
sekaligus bantuan hukum manakala terjadi kasus-kasus yang melibatkan guru atau
tenaga kependidikan. Saat ini, PGRI telah memiliki lembaga bantuan hukum bagi
pendidik dan tenaga kependidikan yakni Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum PGRI (LKBH PGRI) yang dibentuk pada tahun 2016, namun kiprahnya
sebagai advokasi hukum di dunia pendidikan masih belum begitu berdampak bagi
kewibawaan guru sebagai pelaksana pendidikan di lapangan. Butuh sosialisasi dan
dukungan dari pemerintah dan juga masyarakat agar LKBH dapat berfungsi secara
optimal.

9
3. Membangun sinergitas antar sekolah, orang tua, LSM, aparat penegak hukum dan
pemerintah. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik
antar sekolah, orang tua dan pemerintah. 8

E. Manfaat Perlindungan Bagi Guru

Terdapat beberapa manfaat perlindungan bagi guru, antara lain :

1. Menciptakan rasa aman.


Karena apabila tindakan profesional seorang guru mendapat jaminan keamanan
secara hukum maka guru tidak ragu lagi menjalankan tugas dan kewenangannya
dalam pembelajaran yang mendidik, sehingga siapa pun tidak boleh sewenang-
wenang melakukan kekerasan dalam bentuk apapun termasuk bertindak
menghakimi guru.
2. Menjaga martabat dan kehormatan guru.
Tugas dan tanggung jawab guru dalam mempersiapkan anak bangsa masa depan
itu sangat mulia,, maka kemuliaannya harus dijaga agar martabat dan
kehormatannya tetap terjaga.
3. Tambahan untuk kesejahteraan dan penghargaan.
Kesejahteraan tidak selalu dimaknai dalam wujud finansial atau barang, tetapi
perlindungan juga merupakan bagian dari kesejahteraan dan penghargaan. Jika
suatu profesi mendapatkan kesejahteraan dan penghargaan maka citra positif
terhadap profesinya makin tinggi. 9

8
Saihu dan Taufik. “Perlindungan Hukum Bagi Guru” Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol. 2 No. 02, 2019.
Hal. 109-112
9
E. Nurzaman. Op.cit, Hal. 208

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dan
membantu untuk mencerdaskan anak bangsa. Oleh karena itu peran guru sangat
diperlukan sehingga guru pun perlu diberikan perlindungan agar keadaan guru lebih
baik dari sebelumnya, baik dari ekonomi dan kesehatan agar ada peningkatan
kapasitas kinerja guru dalam menjalankan tugasnya dan terwujudnya tujuan
pendidikan nasional dan cita-cita bangsa.

B. Saran

Penyusun menyadari pembuatan makalah ini kurang dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritikan dan saran dari pembaca. Penyusun harapkan
agar kedepannya Penyusun dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Harpani Matnuh, “Perlindungan Hukum Profesionalisme Guru”, Jurnal Pendidikan


Kewarganegaraan Vol. 7 No. 2, 2017. Hal. 42 & 46
E. Nurzaman, “Pendidikan dan Profesi Keguruan Dalam Membangun Sumber Daya
Manusia” Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2021. Hal. 198 & 208
Syahrul Mustofa, Mencari Perlindungan Guru” (Bogor : Guepedia, 2019) hal. 16-18
S. Danim, profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung : Alfabeta,2013) hal. 100
PB PGRI, “Kode Etik Guru Indonesia” pgrigk.wordpress.com.
Harun “Perlindungan Hukum Profesi Guru Dalam Perspektif Hukum Positif” Jurnal Law
and Justice Vol. 1 No. 1, 2016. Hal.81

Saihu dan Taufik. “Perlindungan Hukum Bagi Guru” Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 2 No. 02, 2019. Hal. 109-112

12

You might also like