Professional Documents
Culture Documents
Perlindungan Hukum Profesi Guru
Perlindungan Hukum Profesi Guru
(Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesionalisme dan
Kepemimpinan PAUD)
Dosen Pengampu : Prof. Moh. Isom Yusqi, M. Ag
Disusun Oleh :
Rohmah Dina Hanifah 11210184000020
Wirdah Syifa Fauziah 11210184000030
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah mencurahkan nikmat iman dan nikmat Islam pada
hamba-hamba-Nya, atas limpahan taufik dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak ada daya dan upaya selain dalam kehendak Allah Swt., semoga kita selalu
dalam ridho-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda tercinta kita Nabi
Muhammad Saw. yang kita harapkan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pada kesempatan kali ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Swt..
2. Prof. Moh. Isom Yusqi, M.Ag
3. Bapak Dzulkarnain Lana Saputra
4. Rekan-rekan PIAUD 4A
5. Seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
namun tidak mengurangi rasa hormat.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberi pengetahuan
tambahan kepada pembaca. Aamiin.
Kelompok 13
2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Perlindungan Hukum Profesi Guru...............................................................5
B. Tujuan Umum Perlindungan Guru..................................................................................5
C. Kode Etik Guru...............................................................................................................6
D. Perlindungan Hukum bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.....................................8
D. Upaya perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.........................................9
E. Manfaat Perlindungan Bagi Guru.................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, melatih dan menilai peserta didik. Agar guru dapat berinovasi dalam
melaksanakan tugas utama sebagai tenaga profesional, maka guru berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua
peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain. Guru memiliki kebebasan
memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma
susila, norma kesopanan, baik dengan peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang
ditetapkan guru, peraturan tingkat satuan dan peraturan perundang-undangan dalam
proses pembelajaran yang berada di bawah kewenangannya.1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka penulis mengidentifikasikan permasalahan
dalam makalah ini sebagai berikut : Bagaimana Perlindungan Hukum Profesi Guru ?
C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengenal dan memahami Perlindungan Hukum
Profesi Guru
1
Harpani Matnuh, “Perlindungan Hukum Profesionalisme Guru”, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 7
No. 2, 2017. Hal. 46
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan pasal 1 (1) No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Fungsi dan peran guru dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa tidak
dapat diragukan oleh karena itu ketika mutu pendidikan dinilai kurang memuaskan
maka orang pertama yang disalahkan adalah guru. Namun pada sisi lain hal yang
memprihatinkan adalah kurangnya dukungan dan penghargaan pada guru dalam
menjalankan profesionalismenya oleh peserta didik, orang tua peserta didik,
masyarakat dan pemerintah.3
2
E. Nurzaman, “Pendidikan dan Profesi Keguruan Dalam Membangun Sumber Daya Manusia” Yogyakarta:
Penerbit Samudra Biru, 2021. Hal. 198
3
Harpani Matnuh, Op.cit, Hal. 42
5
B. Tujuan Umum Perlindungan Guru
Secara umum tujuan perlindungan guru yaitu :
1. Melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) guru.
2. Agar guru dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Menjaga dan mengawal agar harkat dan martabat profesi guru sebagai profesi
yang mulia dan terhormat tidak dilecehkan dan tetap dihargai serta dihormati oleh
semua pihak
4. Memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan hukum bagi guru.
5. Menjamin keselamatan guru dalam menjalankan profesi guru terbebas dari
pelecehan, penghinaan, ancaman dan penganiayaan baik dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat. Sehingga guru merasa aman dalam menjalankan
tugasnya
6. Menjamin terpenuhinya hak-hak guru antara lain :
a) Hak ekonomi yakni hak untuk memperoleh imbalan yang layak atau wajar.
b) Hak politik yakni hak untuk berekspresi, berserikat dan berorganisasi.
c) Hak kesehatan.
d) Hak keselamatan kerja.
e) Hak untuk memperoleh perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
7. Menjaga agar pelaksanaan pendidikan berjalan sesuai dengan hukum yang
berlaku, memastikan pemenuhan hak dan kewajiban para guru.4
Kode etik yang menjadi landasan guru Indonesia yaitu kode etik yang menjadi
keputusan kongres XXI PGRI No : VI/KONGRES/XXI/PGRI/2013 tentang Kode
Etik Guru Indonesia (KEGI). Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari kode etik
guru yang disusun pada tahun 2008. Adapun kode etik guru adalah sebagai berikut :
4
Syahrul Mustofa, Mencari Perlindungan Guru” (Bogor : Guepedia, 2019) hal. 16-18
5
S. Danim, profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung : Alfabeta,2013) hal. 100
6
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
dengan masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya
7. Guru bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru profesional sebagai sarana pengabdiannya
8. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan6
Dengan kode etik tersebut diharapkan Guru Indonesia adalah insan yang layak
diteladani dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh
peserta didik, yang dalam melaksankan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing
ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha
mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas
profesionalnya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
6
PB PGRI, “Kode Etik Guru Indonesia” pgrigk.wordpress.com.
7
Harun “Perlindungan Hukum Profesi Guru Dalam Perspektif Hukum Positif” Jurnal Law and Justice Vol. 1
No. 1, 2016. Hal.81
7
D. Perlindungan Hukum bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan sejatinya sudah melakukan
berbagai upaya dalam memberikan perlindungan hukum bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya, meskipun upaya ini terkadang masih belum dijelaskan secara
rinci dan tumpul dalam pelaksanaannya. Beberapa regulasi yang sudah pernah di buat
antara lain :
8
mendidik peserta didiknya sebagai mana yang dikehendaki tujuan pendidikan
nasional.
9
3. Membangun sinergitas antar sekolah, orang tua, LSM, aparat penegak hukum dan
pemerintah. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik
antar sekolah, orang tua dan pemerintah. 8
8
Saihu dan Taufik. “Perlindungan Hukum Bagi Guru” Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol. 2 No. 02, 2019.
Hal. 109-112
9
E. Nurzaman. Op.cit, Hal. 208
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penyusun menyadari pembuatan makalah ini kurang dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritikan dan saran dari pembaca. Penyusun harapkan
agar kedepannya Penyusun dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Saihu dan Taufik. “Perlindungan Hukum Bagi Guru” Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Vol. 2 No. 02, 2019. Hal. 109-112
12