You are on page 1of 1

Kerajaan Islam di Pesisir Sumatera

Kerajaan Samudra Pasai dikenal juga dengan nama Kesultanan Pasai atau Samudra
Darussalam. Menurut sejarah, konon Samudra Pasai didirikan pada tahun 1267 dan runtuh
pada tahun 1521 karena diserang pasukan Portugis.
Peninggalan dari kerajaan ini kemudian ditemukan di beberapa tempat di Aceh, misalnya
uang dirham, lonceng stupa, naskah surat, hingga sebuah stempel kuno milik kerajaan yang
diduga umurnya lebih dari 683 tahun!
Stempel kerajaan Samudra Pasai
Stempel kerajaan ini ditemukan di daerah Kuta Krueng, sebuah desa di Aceh Utara. Beberapa
peneliti menduga bahwa stempel ini dimiliki oleh sultan kedua Samudra Pasai, yaitu Sultan
Muhamad Malikul Zahir.
Ukurannya tidak terlalu besar, hanya 2x1 sentimeter, bahkan sama sekali tidak berat. Selain
itu, bahannya tampak seperti tanduk hewan. Sayangnya, ketika ditemukan ada sedikit bagian
patah sehingga stempel kerajaan tertua di Nusantara ini tak lagi utuh.
Tulisan pada stempel
Di stempel tersebut tertulis sebuah kalimat pendek, yang jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia, artinya kira-kira ‘Kerajaan Muhammad’. Dari sana pula diketahui bahwa stempel
digunakan pada abad I hingga abad ke-V tahun Hijriah.
Belum memiliki banyak peninggalan sejarah
Meski merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara, tetapi Samudra pasai
termasuk salah satu kerajaan yang belum terlalu banyak memiliki peninggalan sejarah,
sehingga belum banyak juga hal yang bisa disimpulkan para peneliti atau arkeolog mengenai
kerajaan tersebut.
Namun, pemerintah Aceh bersama masyarakat tetap berusaha untuk terus menjaga
peninggalan-peninggalan Samudra Pasai yang telah ditemukan dengan baik, teman-teman.
Tujuannya tentu agar benda-benda tersebut tidak rusak dan tetap dapat dilihat oleh generasi-
generasi yang akan datang.
Yuk, biasakan menjaga peninggalan sejarah yang ada di negeri kita dengan tidak
merusaknya!

You might also like