Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 3 Fiqih
Makalah Kelompok 3 Fiqih
Kelompok 3 :
Choirul Vicky E. 2341020003
Jeliansyah 2341020006
PMI B
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. WUDU’.............................................................................................. 2-5
A.Kesimpulan ......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
Bersuci hukumnya wajib, bersuci itu sendiri terbagi menjadi 2, yaitu
bersuci batin (mensucikan diri dari dosa dan maksiat) dan lahir (bersih dari
kotoran dan hadast). Kebersihan dari kotoran cara menghilangkan dengan
menghilangkan dengan menghilangkan kotoran itu pada tempat ibadah,
pakaian yang dipakai, dan pada badan seseorang. Sedangkan kebersihan
hadast dilakukan dengan kebersihan dari hadas dilakukan dengan
mengambil wudhu, bertayamum. dan mandi.
2. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud wudhu?
B. Apa syarat-syarat sahnya wudhu, fardu dan yang membatalkan wudhu dan
hal-hal yang diwajibkan dalam berwudhu?
C. Apa yang yang dimaksud dengan mandi?
D. Apa yang menyebabkan diwajibkannya mandi?
E. Apa yang dimaksud tayamum?
F. Apa penyebab diperbolehkan tayamum?
3. TujuanPenulisan
A. Mengetahui definisi wudhu, fardu wudhu, hal-hal yang membatalkan
wudhu dan yang wajib dilakukan dalam berwudhu.
B. Mengetahui definisi mandi dan sebab yang mewajibkan mandi.
C. Mengetahui ketentuan tayamum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. WUDU’
1. Pengertian Wudu’
Perintah wuḑu’ diberikan kepada orang yang akan mengerjakan şalat, dan
menjadi salah satu dari syarat sahnya şalat.
Firman Allah dalam Q.S. 5 Al-Mȃidah: 6
س ُح ْوا بِ ُر ُء ْو ِس ُك ْم َوا َ ْر ُجلَكُ ْم اِلَى ِ ِص ٰلوةِ فَا ْغ ِسلُ ْوا ُو ُج ْو َهكُ ْم َوا َ ْي ِديَكُ ْم اِلَى ْال َم َراف
َ ق َو ْام َّ ٰيٰٓاَيُّ َها ال َّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِلَى ال
ْال َك ْعبَي ِْن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu hendak mengerjakan şalat,
maka basuhlah mukamu, dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu,
dan (basuh) kakimu sampai mata kaki.1
Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Abu Dȃud dan Tirmizi
dan Abu Hurairah:
رواه البخاري.ً ال يقبل الصالة أحدكم إذا الحدث حتى يتوضا:عن ابي هريرة هللا أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
ومسلم
1
Khoirul Abror, Fiqh Ibadah, (Bandar Lampung: Phoenix Publisher, 2019), hal. 35.
² Diah Kusumawardani, “Makna Wudu dalam Kehidupan menurut Al-Qur'an dan Hadis, Jurnal Riset Agama, Vol. 1,
No. 1, April 2022, hal. 110.
2
2. Fardu Wudu’
1) Niat.
2) Membasuh Muka.
1) Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (qubul dan dubur) sama adakah yang
keluar itu yang biasa seperti buang air kecil, air besar, buang angin (kentut),
mażi, mani, wadi maupun yang tidak biasa, sama adakah berupa benda cair,
maupun benda padat.
2) Hilang akal disebabkan gila, pingsan atau mabuk karena candu (narkoba),
penyakit ayan (sawan) atau tidur nyenyak, hingga tidak ada kesadaran lagi;
hanya saja tehadap terminology tidur yang membatalkan wuḑu’ itu terjadi
perbedaan pendapat dikalangan ulama sehingga dapat dikelompokan kepada
tiga:
Artinya: Dari Busrah binti Ṣafwan bahwa Nabi s.a.w bersabda: Siapa yang
menyentuh kemaluannya, maka janganlah ia şalat sampai ia berwuḑu’ lebih
dahulu.
4) Menyentuh Wanita
Para ulama’ berbeda pendapat tentang persentuhan kulit antara laki-laki dan
perempuan. Para ulama dalam 4 (empat) Mazhab memiliki pendapat berbeda
kami disini memilih 1 dari 4 pendapat tersebut yakni Imam Syafi'i menurut
pandangan kami lebih kuat dari 3 pendapat ulama Mazhab yang lain, “Mazhab
Syafi’i menyatakan bahwa seorang laki-laki yang menyentuh kulit isterinya
atau wanita lainnya yang bukan mahram dapat membatalkan wudhu', walau pun
3) Menyentuh Mushaf, Terhadap masalah ini, Imam Malik, Abu Hanifah dan
As-Syafi‟i berpendirian bahwa: wuḑu‟ merupakan syarat memegang
muşhaf
B. MANDI
Dimaksud dengan mandi ialah meratakan air yang suci pada seluruh badan
dengan disertai niat; sedangkan menurut istilah, Al-Jaziri dalam bukunya Al-
Fiqhu ’Ala Mazahib Al-Arba’ah mengemukakan bahwa mandi adalah:
menggunakan (mengalirkan) air yang suci untuk seluruh badan dengan cara yang
telah ditentukan oleh syara’.
Dasar Hukum ini disyari’atkannya mandi ini adalah firman Allah dalam QS. 5
Al-Maidah: 6
Artinya: Jika kamu dalam keadaan junub (hadas besar), maka bersucilah.
1) Bersetubuh/Berhubungan Badan
⁵ Muhammad Said, “BERSENTUHAN KULIT ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN: Apakah Membatalkan
Wudhu’?, Sumsel.Kemenag, Juli 15, 2020, https://sumsel.kemenag.go.id/opini/view/.
5
3) Keluarnya Air Mani
C. TAYAMUM
1. Pengertian Tayamum
Tayamum secara etimologi berarti “menyengaja”; sedangkan
menurut pengertian terminology ialah: menyengaja tanah yang diusapkan
kemuka dan kedua tangan sebagai pengganti dari wuḑu’ dan mandi dengan
syarat yang telah ditentukan oleh syara’.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA