You are on page 1of 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Perencanaan Rangka Atap

Hasil Desain Rangka Atap telah digambar dan dihitung menggunakan Software SAP2000
Gambar 4.1 Model Rangka Atap

4.2 Spesifikasi Rangka Atap


- Tipe = Triple Howe
- Bentang Kuda – Kuda = 10 m
- Jarak Antar Kuda Kuda =2m
- Jarak Antar Gording =1m
- Sudut Kemiringan (α) = 27°
- Material = Baja Ringan (BJ. LAS G550)
- Berat Jenis = 7400 kg/m3
- Elastisitas = 200000 MPa
- Possion U = 0.25
- Modulus Geser = 80000 MPa
- Fy = 550 MPa
- Fu = 550 MPa
- Penampang Kuda - Kuda :
o C75 – Tebal 0,75 mm
o C150 – Tebal 1.1 mm

4.3 Beban – Beban yang Bekerja:


4.3.1 Beban Hidup
Beban Hidup = 100kg Sumber (PPURG)

Gambar
4.2 Beban Hidup
4.3.2 Beban Mati
o Spandek Tebal 0.35 mm = 3.5 kg/m2 Sumber (INTERNET)
 Tepi = Jarak Antar Gording/2 x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m/2 x 2 m x 3,5 kg/m2
= 3,5 Kg
 Tengah = Jarak Antar Gording x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m x 2 m x3.5 kg/m2
= 7 Kg

Gambar
4.3 Beban Mati

4.3.3 Beban Angin


Beban Angin = 25 kg/m2 Sumber (PPURG)

o Sin 27° = 0.46


o Cos 27° = 0.89
Gambar 4.4 Koefisien Angin dengan Sudut ≤ 65°
o Tekan = (0.2 x 30° - 0.4) x 25 = 5 kg
o Hisap = -0.4 x 25 = -10 kg
o Tekan Horizontal (TH) = 5 x Cos 27°
= 4,46 kg
 Tepi = Jarak Antar Gording/2 x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m/2 x 2 m x 4,46 kg/m2
= 4,46 kg
 Tengah = Jarak Antar Gording x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m x 2 m x 4,46 kg/m2
= 8,92 kg
o Tekan Vertikal (TV) = 5 x Sin 27°
= 2,27 kg
 Tepi = Jarak Antar Gording/2 x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m/2 x 2 m x 2,27 kg/m2
= 2,27 kg
 Tengah = Jarak Antar Gording x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m x 2 m x 2,27 kg/m2
= 4,54 kg
o Hisap Horizontal (HH) = -10 x Cos 27°
= -8,92 kg
 Tepi = Jarak Antar Gording/2 x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m/2 x 2 m x -8,92 kg/m2
= -8,92 kg
 Tengah = Jarak Antar Gording x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m x 2 m x -8,92 kg/m2
= -17,84 kg
o Hisap Vertikal (HV) = -10 x Sin 27°
= -4,54 kg
 Tepi = Jarak Antar Gording/2 x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m /2 x 2 m x -4,54 kg/m2
= -4,54 kg
 Tengah = Jarak Antar Gording x Jarak Antar Kuda” x Berat
= 1 m x 2m x -4,54 kg/m2
= -9,08 kg

Gambar 4.5 Beban Angin


4.4 Hasil Pemodelan Menggunakan SAP2000
Hasil pemodelan menggunakan SAP2000 bertujuan untuk mendapatkan profil yang kuat
untuk memikul beban-beban yang ada dengan cara Trial End Eror. Dari cara tersebut didapatkan
hasil pemodelan seperti pada Gambar 4.2 dan ukurannya seperti pada Gambar 4.3

Gambar 4.6 Ukuran Profil yang Digunakan Pada Tiap Rangka Atap
Gambar 4.7 Detail Ukuran Kuda-kuda Rangka Atap
4.5 Design Cold Formed
Hasil dari design cold formed (Baja Ringan) menggunakan SAP2000 menunjukan hasil
yang kuat dengan menggunakan profil seperti pada Gambar 4.6. dan pada Gambar 4.8 dapat
dilihat rangka atap yang dimodelkan dinilai aman dengan tidak adanya O/S (Over Stress) atau
warna merah pada batang.
Dengan Design Code AISI-LRFD96. Load Combination :
1. 1.4 Dead
2. 1.2 Dead + 1.6 Live
3. 1.0 Dead + 0.6 Angin
4. 1.0 Dead + 0.75 Live + 0.45 Angin
5. 0.6 Dead + 0.6 Angin

Gambar
4.8 Hasil Design/Check Rangka Atap
Pada hasil design diatas terlihat pada gambar bahwa ada berbagai macam warna dari hasil
analisis yang sudah dijalankan. Pada kelompok warna yang ada pada batang-batang yang sudah
dianalisa, warna yang sangat dihindari adalah warna merah, yang menandakan bahwa batang
tersebut tidak kuat menahan beban atau disebut juga sebagai Overstress (O/S). Sementara itu
warna-warna lainnya seperti abu-abu, menandakan bahwa batang yang dianalisa sangatlah kuat
dan kokoh, warna biru muda hingga kuning masih menandakan batang yang kuat, warna oranye
menandakan batang yang kuat dan juga ekonomis.

You might also like