Professional Documents
Culture Documents
MEIDIANTO TOMAILI - 230221010004 - Tugas 4 Metnum Lanjut
MEIDIANTO TOMAILI - 230221010004 - Tugas 4 Metnum Lanjut
Dosen Pengajar :
Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc., DEA.
Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, MSc., DEA.
Oleh :
MEIDIANTO TOMAILI
230221010004
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
dengan baik, namun demikian masih ada kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc., DEA., Dan
Bapak Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, MSc., DEA., selaku dosen mata kuliah
Metode Numerik Lanjut yang telah memberikan kepercayaan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dan juga kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode eliminasi gauss.
2. Untuk mengetahui hasil dari sistem persamaan linear dengan
menggunakan metode eliminasi gauss dengan perhitungan manual dan
perhitungan program python.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
Antarmuka pengguna grafis. Penggunaan GUI API sederhana dan
canggih.
Pengaksesan basisdata. Penyimpanan objek tetap, antarmuka sistem SQL.
Pemrograman terdistribusi. Penggunaan API mekanisme client/server
terintegrasi.
Skrip internet. Skrip CGI, antarmuka HTTP, Aplet WWW, dan lainnya.
3
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Python
Kelebihan :
Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga
kecepatan perubahan pada masa pembuatan sistem aplikasi meningkat.
Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana,
singkat, dan fleksible. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan
sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode.
Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan sistem
aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada.
Pemrograman berorientasi objek pelekatan dan perluasan dalam C.
Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman
skala besar secara modular.
Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan
berkas biner yang kecil pemuatan Kembali secara dinamis modul phyton
seperti memodifikasiaplikasi tanpa menghentikannya.
Model objek universal kelas satu konstruksi pada saat aplikasi berjalan
interaktif, dinamis, dan alamiah akses hingga informasi interpreter.
Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports.
Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi
bertambah dan melindungi kode sumber.
Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat bantu
sistem, GUI, persistence, database, dll.
4
Kekurangan :
Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa
pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai
statis, tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan
perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman
implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik
sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk mereka.
Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak
memberikannya secara menyeluruh.
Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan,
bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan
dengan bahasa pemrograman lainnya.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Dari matriks diatas baris merah dan baris hijau memenuhi kriteria pertama,
karena elemen-elemen pada baris merah atau hijau tidak semuanya nol dan
bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) di dalam baris tersebut
adalah 1. Sedangkan pada baris biru tidak memenuhi kriteria pertama
sebab bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) bukan bernilai 1,
melainkan bernilai -1.
2. Kalau ada baris-baris yang semua elemennya bernilai 0 semua, maka baris-
baris tersebut harus dikelompokkan dan diletakkan dibagian bawah
matriks.
6
Contoh :
3. Jika terdapat dua baris berurutan yang memenuhi kriteria pertama, maka
angka 1 (pertama/utama) dari baris yang lebih rendah berada lebih ke
kanan dari angka 1(pertama/utama) baris yang diatasnya.
Contoh :
Pada matriks hijau sudah memenuhi kriteria ketiga, karena jelas angka 1
pertama (dari kiri) pada baris yang lebih rendah letaknya lebih ke kanan
dari angka 1 pertama dari baris yang diatasnya.
7
Sedangkan pada matriks biru belum memenuhi sebab terdapat dua baris
berurutan yang melanggar kriteria ketiga yaitu baris ke 2 dan 3. Dimana
angka 1 pertama baris ketiga terletak tepat di bawah angka 1 pertama baris
kedua.
Setelah memahami ketiga kriteria (syarat) dari bentuk eselon baris. Berikut
contoh matriks yang mempunyai bentuk eselon baris (memenuhi ketiga
kriteria sekaligus).
8
Pemecahan SPL dengan Eliminasi Gauss
Catatan :
Pada proses pemecahan dengan metode eliminasi gauss pada umumnya
memiliki macam-macam jalur atau alur operasi yang dilakukan, misalkan pada
langkah awal bisa saja kita menemukan beberapa operasi alternatif dan kita bebas
memilihnya.
9
BAB IV
BAGAN ALIR DAN PERHITUNGAN
Mula
Mula
ii
(Input
(InputData)
Data)Masukkan
Masukkannilai
nilaielemen
elemenmatriks
matriks
s11,s12,s13,s21,s22,s23,s31,s32,s33,a,b,c,x1,x2,x3
s11,s12,s13,s21,s22,s23,s31,s32,s33,a,b,c,x1,x2,x3
Baris
Bariske-2
ke-2dikurangi
dikurangibaris
bariske-1
ke-1:
d=(s21-s11)
:d=(s21-s11)
e=(s22-s12)
e=(s22-
f=(s23-s13)
s12)
f=(s23-
s13)
Baris
Bariske-3
ke-3dikurangi
dikurangi2 2kali
kalibaris
bariske-1
ke-1:
h=(s31-s11-s11)
:h=(s31-s11-s11)
i=(s32-s12-s32)
i=(s32-s12-
j=(s23-s13-s32)
s32)j=(s23-
s13-s32)
Baris
Bariske-3
ke-3ditambah
ditambah2 2kali
kalibaris
bariske-2
ke-2:
l=(h+d+d)
:l=(h+d+d)
m=(i+e+e)
m=(i+e+e
n=(j+f+f)
)
n=(j+f+f)
Baris
Bariske-3
ke-3dibagi
dibagidengan
dengan22::
p=(l/2)
p=(l/2)
q=(m/2)
q=(m/2)
r=(n/2)
r=(n/2)
Selesai
Selesai
10
4.2 Perhitungan Manual dengan Eliminasi Gauss
Diketahui :
x1 + 2x2 + x3 = 6
x1 + 3x2 + 2x3 = 9
2x1 + x2 + 2x3 = 12
Ditanya :
Metode eliminasi Gauss ?
Penyelesaian :
1 2 1 𝑥1 6
𝑥
[1 3 2] [ 2] = { 9 }
2 1 2 𝑥3 12
Operasikan Matriksnya :
1 2 1 6
[0 1 1] [ 3 ] Baris ke-2 dikurangi baris ke-1
2 1 2 12
1 2 1 6
[0 1 1] [3] Baris ke-3 dikurangi 2 kali baris ke-1
0 −2 0 0
1 2 1 6
[0 1 1] [3] Baris ke-3 ditambah 2 kali baris ke-2
0 0 2 6
1 2 1 6
[0 1 1] [3] Baris ke-3 dibagi dengan 2
0 0 1 3
11
- Maka, didapat 3 persamaan linear baru yaitu :
x + 2y + z =6
y +z =3
z =3
x + 2y + z =6
x + (2 x 0) + z = 6
x+0+z =6
x =3
Jadi, X₁ = 3
X₂ = 0
X₃ = 3
12
4.3 Perhitungan Eliminasi Gauss Menggunakan Program Python
INPUT
13
OUTPUT
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam tugas ini menggunakan program python untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi gauss.
5.2 Saran
Untuk memudahkan pekerjaan lebih baik kita memanfaatkan aplikasi-
aplikasi komputer yang dapat membantu meringankan pekerjaan sehingga dapat
memaksimalkan waktu. Sebelum menggunakan program harus mengecek kembali
program yang ada didalamnya, harus sesuai dengan data yang akan diolah. Tugas
ini belum sepenuhnya sempurna, diharapkan agar dapat memberikan saran dan
masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan dan menyempurnakan tugas
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808335/pendidikan/MATRIKS+Revisi.pdf
https://www.profematika.com/eliminasi-gauss-dan-contoh-penerapannya/
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KONSEP%20DASAR%20PYTHON.pdf
16