Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pernikahan Kel 6 (Revisi)
Makalah Pernikahan Kel 6 (Revisi)
PERNIKAHAN
disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh:
Kelompok 6
&
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Pernikahan”.
Salawat serta salam marilah kita limpahkan kepada baginda kita yakni Nabi Besar
Muhammad Saw beserta keluarga dan kerabatnya.
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar
mengajar dalam bermakna bagi kita semuanya Amin.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan makalah yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................................2
1. Pengertian Nikah.......................................................................................................................2
2. Tujuan Dan Hikmah Nikah.........................................................................................................2
3. Tata Cara Pernikahan Dalam Islam............................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................................................7
a. Kesimpulan................................................................................................................................7
b. Saran..........................................................................................................................................7
Daftar pustaka..........................................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau
masyarakat yang sempurna. Karakteristik khusus dari Islam bahwa setiap ada perintah yang
harus dikerjakan umatnya pasti telah ditentukan syari’atnya (tata cara dan petunjuk
pelaksanaannya), dan hikmah yang dikandung dari perintah tersebut. Maka tidak ada satu
perintah pun dalam berbagai aspek kehidupan ini, baik yang menyangkut ibadah secara
khusus seperti perintah shalat, puasa, haji, dan lain-lain. Maupun yang terkait dengan ibadah
secara umum seperti perintah mengeluarkan infaq, berbakti pada orang tua, berbuat baik
kepada tetangga dan lain-lain yang tidak memiliki syari’at, dan hikmahnya.
Begitu pula halnya dengan menikah. Ia merupakan perintah Allah SWT untuk seluruh
hamba-Nya tanpa kecuali dan telah menjadi sunnah Rasul-Nya, maka sudah tentu ada
syaria’atnya, dan hikmahnya.
Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengapa seorang muslim dan
muslimin harus melaksanakan pernikahan di dalam hidupnya.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari kata nikah ?
b. Bagaimana hikmah dari nikah ?
c. Apa saja nikah yang diharamkan oleh agama ?
d. Putusnya pernikahan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nikah
4. Makruh, bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah tetapi
tidak merugikan isterinya.
5. Haram, bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah sehingga
merugikan isterinya.
B. Hikmah Nikahan
Pernikahan yang sah akan mewujudkan hubungan suci antara laki-laki dan
perempuan yang di ridhoi Allah SWT. Hikmah pernikahan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Memenuhi kebutuhan biologis manusia dengan cara yang suci dan
halal.
2. Memelihara kesucian dan kehormatan dari perbuatan zina
2
3. Membentuk rumah tangga islami yang sejahtera lahir dan batin
4. Mendapatkan keturunan yang Sholih Sholihah
5. Memupuk rasa tanggung jawab
1. Akad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya Ijab Qabul.
1). Syarat ijab
a. Pernikahan nikah hendaklah tepat
b. Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
c. Diucapkan oleh wali atau wakilnya
d. Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah.
e. Tidak secara taklik (tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)
3
kontrak)
e). Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
f).Menyebut nama calon isteri
g).Tidak diselangi dengan perkataan lain
Contoh sebuatan qabul(akan dilafazkan oleh calon suami) : "Aku terima
nikah/perkahwinanku dengan Delia binti Munifdengan mas kahwinnya/bayaran
perkahwinannya sebanyak Rp. 300.000 tunai" ATAU "Aku terima Delia binti
Munif sebagai isteriku".
Mahar (atau diistilahkan dengan mas kawin) adalah hak seorang wanita yang
harus dibayar oleh laki-laki yang akan menikahinya. Mahar merupakan milik seorang
isteri dan tidak boleh seorang pun mengambilnya, baik ayah maupun yang lainnya,
kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan.
Jenis mahar
Yang dikatakan wali adalah orang yang paling dekat dengan si wanita. Dan
orang paling berhak untuk menikahkan wanita merdeka adalah ayahnya, lalu
3. Baligh
4
6. Tidak fasik
8. Merdeka
1. Wali mujbir: Wali dari bapa sendiri atau datuk sebelah bapa (bapa kepada
5
4. Putusnya pernikahan
Pernikahan merupakan sebuah ikatan yang sakral dan suci. Meskipun demikian,
adakalanya pernikahan tersebut terpaksa putus suatu pernikahan dapat putus akibat
berapa hal berikut:
1. Meninggal dunia
6
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Nikah menjadi wajib atas orang yang sudah mampu dan ia khawatir terjerumus pada
perbuatan zina. Sebab zina haram hukumnya, demikian pula hal yang bisa mengantarkannya kepada
perzinaan serta hal-hal yang menjadi pendahulu perzinaan (misalnya; pacaran, pent.). Maka,
barangsiapa yang merasa mengkhawatirkan dirinya terjerumus pada perbuatan zina ini, maka ia
wajib sekuat mungkin mengendalikan nafsunya. Manakala ia tidak mampu mengendalikan nafsunya,
kecuali dengan jalan nikah, maka ia wajib melaksanakannya.
Barangsiapa yang belum mampu menikah, namun ia ingin sekali melangsungkan akad nikah,
maka ia harus rajin mengerjakan puasa, hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin Mas'ud bahwa Nabi
saw. pernah bersabda kepada kami, "Wahai para muda barangsiapa yang telah mampu menikah di
antara kalian, maka menikahlah, karena sesungguhnya kawin itu lebih menundukkan pandangan dan
lebih membentengi kemaluan: dan barangsiapa yang tidak mampu menikah, maka hendaklah ia
berpuasa; karena sesungguhnya puasa sebagai tameng."
Kini jelas sudah mengapa kita sebagai seorang muslim dan muslimah dianjurkan untuk
menikah oleh Allah SWT. Untuk itu bagi yang sudah merasa berkewajiban untuk menikah, janganlah
merasa bingung dengan beban yang akan ditanggung setelah menikah nanti karena seperti yang
telah di jelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwasannya Allah akan memudahkan segala
kesulitan hambaNya dan memberi kenikmatan arau rahmat yang lebih kepada hambaNya dengan
jalan pernikahan.
b. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, namun
kami berharap para pembaca sekalian bisa mengambil manfaat dari makalah ini. Dan untuk
menyempurnakan makalah ini kami sangat mengharapkan koreksi yang bersifat membangun.
7
Daftar pustaka
http://baetysk.blogspot.com/2011/05/bab-i-pendahuluan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahan_dalam_Islam
http://gudangilmudanpeluangsukses.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-pernikahan.html
Syarifuddin Amir. 2014. Hukum perkawinan Islam di Indonesia antara fiqih munakahat dan
undang-undang perkawinan. Jakarta: kencana Prenadamedia group.
8
9