Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. Ruth Silvia Sinaga – A1G020029
2. Milladina Putri Kf – A1G020055
3. Wisen Indriani A1G020057
4. Vivi Ayudia Sari – A1G020097
5. Toni sestianto – A1G020136
6. Vani Muliya Ekaputri – A1G021040
7. Fadhil Azmi – A1G020141
SEMESTER/KELAS :
6D
MATA KULIAH :
Kearifan Lokal Bengkulu
DOSEN PENGAMPU :
Pebrian Tarmizi, M.Pd
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah tentang “Kebudayaan” ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kearifan Lokal
Bengkulu.
Pengembangan dan penyusunan materi diberikan secara urut. Penyajian materi didesain
untuk memperkuat pemahaman tentang “Kebudayaan” dengan penjelasan yang cukup panjang.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan dan dorongan teman - teman kelompok , sehingga kendala-kendala tersebut dapat teratasi.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat berbagai sumber. Segala kritik
dan saran yang membangun senantiasa diharapkan penyusun demi penyempurnaan tugas makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca dan bermanfaat bagi pendidik serta rekan-rekan dalam
mengembangkan tentang Konsep “Kebudayaan”.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. Pengertian Kebudayaan ................................................................................................................. 6
B. Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli ..................................................................................... 6
C. Unsur-Unsur Kebudayaan ........................................................................................................... 12
D. Wujud Kebudayaan ...................................................................................................................... 14
E. Kebudayaan Daerah Di Indonesia............................................................................................... 15
F. Kebudayaan Daerah Yang Ada Di Provinsi Bengkulu ............................................................. 20
G. Hubungan Antara Kebudayaan Dan Tradisi ............................................................................. 28
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 29
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 29
B. Saran .............................................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itudipelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
2. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan menurut para ahli?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur unsur kebudayaan?
4. Apa saja kebudayaan daerah di Indonesia?
5. Apa saja kebudayaan daerah yang ada di provinsi Bengkulu?
6. Apa yang dimaksud dengan hubungan antara kebudayaan dan tradisi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan menurut para ahli
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan unsur unsur kebudayaan
4. Untuk mengetahui kebudayaan daerah yang ada di provinsi Bengkulu
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hubungan antara kebudayaan dan tradisi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah dari kata buddhi
yang artinya budi atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal. Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut “culture”, yang berasal
dari kata lain yaitu “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.
Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi kultur.
1. Culture Universe
2. Culture activities
3. Trait Complexes
4. Traits
• Unsur pelengkap yang lebih kecil daripada kompleks unsur yang masih bisa
diuraikan satu persatu. Misalnya : kerangka untuk bajak dalam pertanian,unsure
pelengkapnya terdiri dari bajak itu sendiri,orang dan binatang.
5. Items
• Unsur terkecil yang tidak bisa di uraikan lagi. Misalnya : bajak terdiri dari
penarik,pisau bajak dan kemudi.
a) Alat-alat teknologi
b) Sistem ekonomi
c) Keluarga
d) Kekuasaan politik
2. Clyde Kluckhohn, Menyebutkan tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
3. Ralph Linton , Kegiatan kebudayaan dapat dipilah menjadi unsur-unsur yang lebih
kecil lagi.
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma-
norma, dan peraturan.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan, nilai-nilai, etos, pandangan
hidup,kepercayaan, persepsi dsb. Lokasinya ada didalam alam pikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan tersebut hidup: Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain,
melainkan kebudayaan tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain,
melainkan selalu berkaitan menjadi system. Ahli antropologi dan sosiologi menyebut
dengan system budaya (Cultural System) dalam bahasa Indonesia disebut adat, atau adat
istiadat.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas seta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
Wujud kedua dari kebudayaan disebut sebagai system sosial (Social System).
Wujudnya adalah berbagai tindakan berpola dari manusia, yaitu aktivitas manusin yang
saling berhubungan, berinteraksi serta bergaul dengan lainnya dari waktu ke waktu yang
mengikuti pola tertentu yang berdasarkan tata kelakuan atau adat istiadat bersifat konkret,
dapat diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.
Wujud ke tiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, berupa keseluruhan hasil
tisik dari aktivitas, perbuatan dan karya sema manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling
konkret, karena berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat ataupun
difoto,contoh ; pabrik baja,. menara, kain batik, kancing baju dan lainnya. Wujud
kebudayaam tersebut sejalan dengan wujud budaya menurut Horley yaitu mentifact,
sostofact dan artifact.
Zaman sekarang kebudayaan ideal banyak juga yang tersimpan di dalam arsip, disket,
compact disc, microfilm, pita komputer, dan lain-lain.
2. Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai suatu aktivitas serta tindakan berpola dari manusia di
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya.
3. Artefak
Wujud kebudayaan fisik yang paling konkret berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya manusia di masyarakat berupa benda- benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan.
Dol diwarnai dengan corak menarik, ukuran yang cukup besar dan ringan.
Tidak menutup kemungkinan anak kecil untuk memainkanya. Dari muda hingga tua
sangat mahir. maka dari itu, pelastariannya lebih ditingkatkan supaya dol akan selalu
eksis. Dengan suara gemuruh yang kencang membuat orang disekitar bersemangat.
sensasi ini yang membedakan dengan alat musik lainnya. Dulu dol hanya dimainkan
oleh garis keturunannya.
Kesenian ini digunakan untuk adat acara perkawinan dan aqiqah. oleh suku
lembak termasuk daerah lebong, Bengkulu tengah dan kota Bengkulu. Awalnya sarafal
anam diperkenalkan oleh Syech Serunting ulama banten sebagai media untuk
menyebarkan agama islam. Sejak saat itu H. Wajid Bin Raud yang
merupakan masyarakat asli suku Lembak sebagai tokoh yang dipercaya dan dihormati
menerima serta mengembagkan sarafal anam secara turun temurun.
Seni vokal Dengan lantunan ayat suci al-qur’an serta syairnya, serasa membuat
hati tenang dan damai. Dengan tujuan sebagai bentuk pujian terhadap segala
keberkahan oleh allah swt, doa dan wujud syukur hamba kepada tuhannya. Nilainya
sebagai panutan masyarakat berupa kehidupan sosial : kebersamaan dan gotong royong
terhadap sesama yang melibatkan beberapa laki-laki yang berzikir.
Daya tarik dengan khas tiada tanding menjadikan provinsi Bengkulu kreatif
dengan segala kekayaan yang dipunya. Kulit lantung diambil dari pohonnya lalu
ditipiskan dengan cara dipukul-pukul, inilah asal mula kulit lantung. Dengan
memanfaatkan pohon karet, dan pohon ibuh untuk menciptakan berbagai kerajinan
tangan unik dan nilai jual. Seperti: tas,dompet gantungan,celengan, bingkai foto dan
perabotan rumah lainnya. Bukan hanya sekedar nilai guna melainkan ada sejarah
didalamnya.
Awalnya pada tahun 1943 masa pendudukan Jepang. kulit lantung dibuat
menjadi pakaian sehari-hari. Kain yang disebut sebagai kain Terjajah ini merupakan
lambang perjuangan rakyat terhadap penjajah. Orang terdahulu memutar otak untuk
tetap survive. Meski tekanan, keadaan memburuk, kelaparan serta penindasan lainnya
Tak menyurut semangat. Jika diam dan hanya berpasrah diri hingga waktu berlalu tidak
akan perna ada kreatif sedemikian rupa ini. Maka tetaplah konsisten serta usaha
semaksimal untuk membangkitkan potensi yang ada dalam diri.
Menjadikan nilai plus dari kerajinan kulit lantung dari getahnya, karena
menurut penilaian masyarakat bengkulu getah membuat barang tidak mudah rusak.
Sehingga bisa digunakan dengan jangka waktu yang lama dan juga harganya ekonomis.
Tentu menjadi pilihan bagi para ibu rumah tangga untuk bisa bergaya, tidak perlu
mengerluarkan biaya mahal bahkan bisa terlihat indah dan berkualitas.
7. Opai malem likua
Tradisi serawai dan rejang yang masih dipakai sampai kini. pada malam 27
ramadhan diadakannya kegiatan membakar batok kelapa setinggi 1,5 meter.
pembakaran dilakukan dihalaman depan rumah setelah magrib. Uniknya satu rumah
hanya boleh membakar 1 lunjuk batok kelapa sebagai lambang kesaan Allah SWT. itu
menandakan bahwa budaya tidak lepas dari agama. Agama selalu mengambil perannya
untuk budaya.
Konon katanya sebagai bentuk rasa syukur kepada allah SWT serta menjadi
ucapan doa kepada terdahulu atau meninggal dunia agar arwahnya tentram. Dengan
berkeyakinan itu suku serawai dan rejang mempercayai bahwasanya batok kelapa yang
dibakar sebagai penyambutan kedatangan roh dan penerang jalan para roh. Dengan
aroma yang khas kelapa membuat orang tetap berada didekatnya. Nyaman dengan
kenikmatan malam bersama orang-orang tercinta sehingga opai melem likua menjadi
pilihan berkumpul bersama keluarga.
9. Berejung
Merupakan tradisi yang tidak terlepas dari tarian adat suku serawai. dengan
memulai tarian adat, lalu dipertengahan dengan berejung, setelah itu ditutup tarian adat.
Biasanya berejung untuk acara pernikahan dan peresmian. Sebagai pertunjukan
nyanyian dengan logat serawai dengan mengungkapkan isi hati sesuai pengalaman
yang terjadi. Namun tidak terlepas disitu berejung juga dapat memberikan nasihat dan
nilai dengan penyampaian yang unik sehingga orang yang datang merasa terhibur dan
tidak merasa digurui.
Kata kebudayaan berasal dari bahasa ‘‘Sansekerta’’ yaitu budaya dari kata Buddhi
yang artinya budi atau akal Maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut kultur yang berasal dari
kata lain yaitu klor yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau petani. Sedangkan
pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sedangkan dalam kehidupan sehari-
hari,, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-
benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup
organisasi sosial, religi seni dan lain-lain yang semuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Sedangkan secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang
berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya. Contohnya seperti adat ‘ngunduh mantu’ yang ada di Jawa yang akan
dilaksanakan ketika seseorang menikah. tradisi dan kebudayaan saling berkaitan satu
dengan yang lain, karena tradisi adalah bagian dari kebudayaan yang ada dalam kehidupan
masyarakat yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan dan warisan nenek moyang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang merupakan sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia. Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia sebagai
makhluk yang berbudaya berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap manusia kebudayaan membentuk karakter manusia dalam
tindakan-tindakan yang dilakukan sehari-hari.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Harsya W., Mattulada, Haryati Soebadio. 1985. Budaya dan Manusia
Indonesia. Yogyakarta : Hanindita. https://ads62.com/register/YMJDR86Q
Quilici, Folco. 1972. 1975. Primitive Societies. London: Collins. New York :
Franklin Watts.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/download/13248/10033
Sumber link :
https://www.bengkulunews.co.id/empat-kesenian-bengkulu-yang-masuk-dalam-
warisan-budaya-tak-benda
https://bengkulu.pikiran-rakyat.com/kabar-bengkulu/pr-2504714307/8-budaya-
dan-tradisi-bengkulu-yang-masih-populer-dan-lestari-di-masyarakat-hingga-saat-
ini?page=4
https://egindo.com/mengenal-kebudayaan-provinsi-bengkulu/