You are on page 1of 1

MENGAKUI KESALAHAN DIRI

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Yang saya hormati Ust Hepni selaku kepala asrama


Beserta kakak mentor baik ikhwan maupun akhwat
Serta teman-teman semua yang insya Allah dirahmati Allah SWT

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan nikmat kepada kita
sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat
Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
semoga kita semua mendapatkan syafaa’tnya hingga hari akhir. Aamiin

Malam ini saya akan membahas mengenai MENGAKUI KESALAHAN DIRI.

Mengakui kesalahan diri adalah salah satu sikap yang paling berat untuk
dilakukan. Terlebih jika yang melakukan kesalahan tersebut adalah orang yang
memiliki kedudukan atau jabatan tinggi, atau merupakan tokoh besar. Tentu
mereka akan enggan mengakui kekhilafan diri. Bahkan, tidak sedikit yang mencari
kambing hitam atas kesalahan yang diperbuatnya.

Hanya orang besar dan yang berlapang dada lah yang berani mengakui
kesalahan diri atau kekhilafannya. Mengapa demikian? Karena setiap orang memiliki
hasrat untuk dianggap penting dan hebat oleh orang orang lain. Oleh sebab itu,
mereka beranggapan bahwa dengan mengakui kesalahan diri maka harkat dan
martabat mereka akan menurunkan.
Namun apabila seseorang melakukan perbuatan dosa, tapi ia tidak bertaubat
dan menyesali perbuatannya, maka ia tidak akan mendapatkan ampunan. Marilah kita
merendahkan diri di hadapan Allah Ta’ala dengan mengakui dosa dan kesalahan kita.
Ingatlah dan renungkanlah, pengakuan dosa ini hanya bermanfaat ketika nyawa masih
di raga kita.
Itu saja yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada salah kata saya akhiri

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

You might also like