Professional Documents
Culture Documents
Laporan Aktualisasi Metasa Debby Latsar
Laporan Aktualisasi Metasa Debby Latsar
DISUSUN OLEH :
METASA DEBBY ABTARI, AM.KEP
NIP. 19960802 201903 2 002
Disusun Oleh :
METASA DEBBY ABTARI, AM.KEP
NIP. 19960802 201903 2 002
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Disusun Oleh :
METASA DEBBY ABTARI, AM.Kep
NIP. 19960802201903 2 002
RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG
Hari : Jum’at
Tanggal : 30 Juli 2021
Mengesahkan,
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
Kepala UPT Diklat
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang
berjudul “Peningkatan Pemahaman Perawat Tentang Asistensi Pemasangan
Intubasi Melalui Edukasi Penatalaksanaan Pada Ruang Hcu RSUD Kabupaten
Empat Lawang” sebagai syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II.
Penulis menyadari penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak:
1. Ibu Yulita Angraini, SH., MH selaku Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau yang
telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS di UPT Diklat Lubuklinggau.
2. Ibu Soleha Apriani, SE selaku Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Empat
Lawang yang telah memfasilitasi penulis sehingga dapat mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III.
3. Bapak Ichsanudin, S.Pi., M.Si selaku Kepala UPT Diklat BKPSDM Kota
Lubuklinggau yang telah membimbing penulis selama mengikuti Pelatihan
Dasar di UPT Diklat Lubuklinggau.
4. Ibu dr. Devy Andrianty selaku Direktur RSUD Kabupaten Empat Lawang yang
telah memberikan kesempatan dan izin serta memfasilitasi pelaksanaan
aktualisasi di RSUD Kabupaten Empat Lawang.
5. Bapak Drs. Erwin Armeidi, M.Si selaku Penguji, Coach Parlindungan,
S.Sos.,M.Si dan mentor Ibu Satriani ,S.Kep,Ners yang telah meluangkan waktu
dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan sehingga
proses Pelatihan Dasar dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dapat berjalan
lancar.
7. Segenap panitia dan pelatih yang telah membimbing dan melatih kami selama
menjadi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
8. Rekan Sejawat Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan.
iii
9. Teman Seperjuangan Pelatihan Dasar Gelombang II tahun 2021 yang telah
banyak menginspirasi, berbagi pengalaman dan memberikan semangat serta
mengukir kenangan dalam rangkaian metamorfosa menjadi Aparatur Sipil
Negara.
10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril dan
materil sehingga penulis mampu menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II dan aktualisasi dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bentuk kontribusi selama proses
penyusunan laporan ini. Semoga kebaikannya dibalas berlipat dari Tuhan Yang
Maha Pemurah.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
v
A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih ......................................................... 58
B. Capaian Aktualisasi ..................................................................................... 73
C. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya .............................. 78
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
Ibu Kota
Dari awal mula terbentuknya Kabupaten ini, pemerintah
mencanangkan ibu kota Pemerintahan berada di Kecamatan Tebing
Tinggi, Sedangkan Kota Ekonomi Dicanangkan Di Kecamatan Pendopo
Kecamatan
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Empat Lawang
1. Muara Pinang
2. Lintang Kanan (pemekaran dari Muara Pinang)
3. Pendopo Lintang
4. Tebing Tinggi
5. Ulu Musi
6. Pasemah Air Keruh (pemekaran Ulu Musi)
7. Talang Padang (pemekaran dari Tebing Tinggi)
8. Pendopo Barat (pemekaran dari Pendopo)
9. Saling (pemekaran dari Tebing Tinggi)
10.Sikap Dalam (pemekaran dari Ulu Musi)
Suku Bangsa
Sebagian besar penduduk bermayoritas Suku Melayu Lintang
(Suku Lintang)/Jemo Lintang (55%, bermukim di Muara Pinang, Lintang
Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Ulu Musi, Sikap Dalam), sedangkan
Suku Melayu lainnya seperti Suku Pasemah, Kisam, Kikim, Saling dan
sebagian Palembang (36% bermukim di Pasemah Air Keruh), SALING
(Bermukim di Saling) Kisam & KIKIM Tebing (bermukim di Tebing
Tinggi) kemudian disusul dengan minoritas 9% seperti Jawa, dll.
a. Geografis
Kabupaten Empat Lawang merupakan salah satu kabupaten yang
berada di bagian barat provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis,
kabupaten ini berada di antara 3°25'–4°15' Lintang Selatan dan
102°37'–103°45' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Empat Lawang
adalah 2.256,44 km².[5]
b. Batas wilayah
Kabupaten Empat Lawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut:
c. Topografi
Secara topografis, wilayah Kabupaten Empat Lawang memiliki bentuk
muka tanah bergelombang dan berbukit. Hal tersebut disebabkan oleh
wilayah kabupaten ini yang sebagian besar merupakan daerah
rangkaian Pegunungan Bukit Barisan di wilayah barat Pulau
Sumatera. Kabupaten Empat Lawang terletak pada ketinggian wilayah
yang bervariasi, antara 50 meter sampai dengan 2500 meter dari atas
permukaan laut (dpl). Wilayah barat-timur memiliki ketinggian
bervariasi antara 150 meter sampai dengan 450 meter di atas
permukaan laut (dpl). Daerah dengan ketinggian antara 300 meter
sampai dengan 450 meter di atas permukaan laut mencakup areal
seluas 64%. Wilayah selatan–timur Kabupaten Empat Lawang
termasuk dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan, sehingga
memiliki ketinggian yang signifikan yakni antara 500–700 meter di atas
permukaan laut. Wilayah utara–timur kabupaten ini cenderung cukup
landai yakni berketinggian antara 150 mdpl hingga 250 mdpl.
Kecamatan dengan ketinggian terendah adalah Kecamatan Saling
dengan ketinggian berkisar antara 80 mdpl hingga 670 mdpl.
Sementara itu, kecamatan dengan ketinggian tertinggi adalah
Kecamatan Muara Pinang dengan ketinggian berkisar antara 300
mdpl hingga 2500 mdpl.[5]
4
d. Geologi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Empat Lawang secara geologis
terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Alluvial, jenis tanah berwarna coklat kekuningan dan dapat dijumpai
di sepanjang daerah aliran Sungai Musi, Sungai Lintang, dan
sungai lainnya.
2. Litosol, jenis tanah dapat dijumpai di wilayah Pegunungan Bukit
Barisan
3. Hidromorf, jenis tanah ini biasa dijumpai di wilayah yang daerahnya
berada di ketinggian yang lebih rendah dan berada di wilayah yang
kondisi muka tanahnya cenderung landai seperti di Kecamatan
Tebing Tinggi.
e. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Empat Lawang dilalui oleh salah satu sungai
besar di selatan Pulau Sumatera, yaitu Sungai Musi. Selain itu,
banyak pula aliran anak sungai Musi yang menyebar di wilayah
kabupaten ini. Di wilayah Pegunungan Bukit Barisan pun banyak
dijumpai mata air yang merupakan hulu dari aliran-aliran sungai.
f. Iklim
Sama halnya dengan wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Empat
Lawang beriklim tropis. Tipe iklim tropisnya adalah iklim hutan hujan
tropis dengan curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun. Suhu
udara di wilayah Kabupaten Empat Lawang bervariasi antara 18°–
30 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah kabupaten ini cukup tinggi
yaitu ±82%. Curah hujan tahunan di wilayah Empat Lawang berkisar
antara 2700–3200 mm per tahun dengan jumlah hari hujan lebih dari
150 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi pada
bulan Desember–Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari
330 mm per bulan, sedangkan curah hujan minimum terjadi pada
bulan Juni–Juli dengan curah hujan bulanan kurang dari 140 mm per
bulan.
4. Jumlah Penduduk
2) Manfaat
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai profesi PNS ini
meliputi:
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juni – 20 Juli 2021.
Kegiatan dilaksanakan di RSUD Kabupaten Empat Lawang dengan
penulis sebagai perawat terampil yang mencakup tugas pokok sesuai
dengan sasaran kinerja pegawai (SKP), uraian tugas pegawai dan atau
tugas tambahan dari atasan yang sudah ditetapkan oleh instansi tempat
bekerja
Kegiatan aktualisasi difokuskan pada implementasi nilai-nilai
ANEKA, kontribusi terhadap visi misi lembaga, dan penguatan terhadap
nilai-nilai organisasi.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deksripsi Organisasi
9
10
tanggal 20 Mei 2012 bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Empat Lawang
yang ke 5. Semenjak tahun 2016 sampai dengan saat ini RSUD Kabupaten
Empat Lawang dipimpin oleh dr Devy andrianty, MM.
Visi RSUD Kabupaten Empat Lawang yakni “Menjadi Rumah Sakit
yang Memberikan Pelayanan Kesehatan Terbaik, Berkualitas, dan
Profesional”. Sedangkan misi nya yaitu:
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana Rumah
Sakit.
2) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Sedangkan motto RSUD Kabupaten Empat Lawang yakni: M A S S
yang merupakan kepanjangan dari:
M : Mantap
A : Aman
S : Selamat
S : Sembuh
Sumber Daya Manusia (SDM) di RSUD Kabupaten Empat Lawang
merupakan variable kunci dalam keberhasilan pelayanan kesehatan yang
dihasilkan oleh RSUD Kabupaten Empat Lawang. Setiap personel SDM
yang ada, diadakan berdasarkan pada kompetensi yang dibutuhkan/ sesuai
dengan profesi, mampu bekerja secara Tim dan berintegritas pada institusi,
Bangsa dan Negara. Setiap pegawai yang bertugas di RSUD Kabupaten
Empat Lawang akan menjalani kredensial baik terhadap aspek kompetensi
dan aspek legalisasi kelulusannya. Sampai saat ini Sumber Daya Manusia
(SDM) yang bertugas di RSUD Kabupaten Empat Lawang adalah 445
orang, yang terdiri dari PNS 120 orang, Kontrak 325 orang dengan rincian
sebagai berikut:
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Kesehatan anak 2
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Bedah 1
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Obstetri & ginekologi 3
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Anestesiologi 2
Penunjang
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Radiologi 1
Penunjang
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Mata 1
Lain
1611042 SDM Pelayanan Kefarmasian Apoteker 3
1611042 SDM Pelayanan Kefarmasian Asisten Apoteker 9
1611042 SDM Pelayanan Keperawatan D3 Keperawatan 68
1611042 SDM Tenaga Keteknisan Medis Terapis gigi dan 4
mulut
1611042 SDM Pelayanan Kebidanan D3 Kebidanan 70
1611042 SDM Pelayanan Kebidanan Profesi Bidan (Bd) 4
1611042 SDM Pelayanan Gizi Nutrisionis 7
1611042 SDM Pelayanan Laboratorium D3 Analis Kesehatan 9
1611042 SDM Pelayanan Keterapian Fisik Fisioterapi 2
1611042 SDM Tenaga Kesehatan dan Pekerja social 1
Petugas Lainnya
1611042 SDM Tenaga Teknik Biomedika Radiografer 7
1611042 SDM Tenaga Keteknisan Medis Perekam Medis dan 3
Informasi Kesehatan
1611042 SDM Pelayanan Kesehatan Sanitasi Lingkungan 2
Lingkungan
1611042 SDM Tenaga non kesehatan SDM Administrasi 52
1611042 SDM Pelayanan Keperawatan Ners 14
12
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN EMPAT LAWANG
Direktur
dr. Devy Andrianty, MM
NIP. 198306012009042002
Kelompok Jabatan Ka. Bagian TU
Fungsional A. Sonef
NIP. 19640406198901011
Komite Medis & Staf Medis Komite Sub Bag. Umum & Kepeg. Sub. Bag. Keuangan Sub Bag. Perlengkapan
dr Dian Arie Kusuma, Sp.B Keperawatan Kel.Kepala Instalasi Nurlela, SE Nunung Nurjanah, SKM., Elza Febrianti, S. Kep
NIP. 197404152006042017 & Satwas Internal M.Kes NIP.198702142011012017
& Staf NIP.198404112010012018
NIP.198010042009042001
Seksi Dal, yan & penunjang Medik Seksi Profesi/SDM & Asuhan Kep
Oktaria Anggreyni, S. Kep, Ners Seksi Rekam Medik & Promosi Kes
Viona Linurya, AMKG, SKM Jis Aprianti, S.Psi., MPH
NIP.19861013201101200
NIP.198312272005012002 Nip. 198803182011012012
Tabel 2.3
Tugas Dan Fungsi Perawat Terampil
No. Tugas
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang prilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/ pelindung fisikpada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
7.
bebas risiko penularan infeksi
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
8.
area medikal bedah
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
9.
area anak
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
10.
area maternitas
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
11.
area komunitas
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
12.
area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
15
untuk meningkatkan kualitas personal menjadi pribadi yang lebih baik. Isu tersebut
di antaranya:
Belum optimalnya pencegahan resiko jatuh pada pasien
Definisi isu : Dengan belum optimalnya pencegahan resiko jatuh pada
pasien yang mendasari program pelaksanaan patien safety dalam upaya
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan pada pasien.
Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai penatalaksanaan
persiapan asistensi pemasangan intubasi
Definisi isu : Dengan belum optimalnya pemahaman perawat mengenai
penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi , perawat
mengalami kesulitan pada saat persiapan asistensi intubasi.
Belum optimalnya penerapan proses keperawatan personal hygiene dalam
pemenuhan pada pasien
Definisi isu : personal hygiene dalam pemenuhan pada pasien sangat
penting karena dapat mengoptimalkan kebersihan pasien pada saat dirawat
dirumah sakit.
persiapan persiapan
asistensi asistensi
pemasangan pemasangan
intubasi intubasi
D. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan setelah mendeskripsikan isu atau permasalahan
yang ada di unit kerja. Isu yang telah di deskripsikan kemudian dijadikan untuk
menetapkan kriteria kualitas isu. Pada penulisan ini, kriteria analisis isu yang
dipilih dengan menggunakan metode Aktual, Kekhalayakan, Problematika, dan
Kelayakan (AKPK). Analisis isu yang telah dilakukan kemudian mendapatkan
hasil penetapan isu dengan kualitas isu yang tertinggi dan setelah itu isu yang
memiliki kualitas isu tertinggi akan dipilih dan akan dilakukan pada saat proses
habituasi di tempat kerja.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual. Isu
actual adalah isu yang memenuhi kriteria berdasarkan metode AKPK yakni isu
yang mengandung kriteria sebagai berikut:
Keterangan:
Skala Likert 1-5 (5= Sangat besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2= Kecil, 1 =
Sangat Kecil)
A : Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat)
K : Kekhalayakan (isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak)
P : Problematik (isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks,sehingga perlu dicarikan segera solusinya)
K : Kelayakan (isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya)
Dari hasil analisis isu dengan menggunakan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) diperoleh isu dengan scoring
tertinggi yaitu Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai
penatalaksanaan asistensi persiapan pemasangan intubasi. Setelah
mendapatkan isu yang layak untuk diangkat maka diperlukan alat bantu
lainnya untuk menentukan prioritas masalah/core issue. Alat bantu yang
digunakan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Alat bantu analisis USG
dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dengan menggunakan
skala likert. Analisis isu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Keterangan :
Skala Likert 1-5 (5= Sangat besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2= Kecil 1 =
Sangat Kecil)
Urgency (U) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang
tersedia
Seriousness (S) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
Growth (G) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
Berdasarkan kuaitas isu yang dianalisis dengan AKPK dan USG maka
tergambar ranking tertinggi merupakan isu final dan perlu dicarikan pemecahan
masalah yaitu “Belum adanya edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan
asistensi pemasangan intubasi di Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat
Lawang”
1) Akuntabilitas
a. Konsep Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban bertanggung jawab yang
berorientasi pada target. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik yang meliputi (Lembaga Administrasi
Negara, 2014):
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan.
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
b. Nilai terciptanya lingkungan yang Akuntabel
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan yaitu : Kepemimpinan, Transparansi,
21
2) Nasionalisme
a. Konsep Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Makna nasionalisme secara politisi merupakan manifestasi kesadaran
Nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,
baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan
maupun sebagai pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat
bangsa dan negaranya.
b. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari
kehidupan bermasyarakat dan berpolitik. Adanya nilai-nilai ketuhanan
dalam Pancasila berarti negara menjamin kemerdekaan masyarakat
dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak
hanya kebebasan dalam memeluk agama, negara juga menjamin
masyarakat memeluk kepercayaan.
3) Persatuan Indonesia
Keberadaan Bangsa Indonesia terjadi karena dia memiliki satu
nyawa, satu asal akal, yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya
yang menjalani satu kesatuan riwayat yang membangkitkan persatuan
karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata. Sebagai persenyawaan dalam ragam perbedaan
suatu bangsa mestinya memiliki karakter tersendiri yang bisa
dibedakan dari karakter unsur-unsurnya.
3) Etika Publik
a. Konsep Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
23
4) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji, sikap atau pernyataan pada diri sendiri
dan orang lain bahwa sebagai seorang ASN harus siap melayani
masyarakat dan memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada
masyarakat dengan berlandaskan prinsip efektif, efisien, inovasi untuk
tercapainya mutu dan kepuasaan pelanggan. Komitmen mutu bertujuan
untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik.
Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk mengukur
25
5) Anti Korupsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) definisi dari korupsi
adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Sedangkan secara etiologinya korupsi
berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan.
Undang-Undang No 31 tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001
mengkategorikan 7 perilaku yang mengggambarkan tindakan korupsi yaitu
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Penggelompokan ini telah jelas memberikan gambaran bahwa
segala bentuk tindakan penyalahgunaan wewenang yang tujuannya untuk
memperkaya diri sendiri atau pun orang lain dan menyebabkan kerusakan
dan kerugian bagi negara kerusakan merupakan tindakan korupsi.
26
a. Kedudukan ASN
Membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
27
b. Peran ASN
Berkaitan dengan fungsinya ASN bertugas dalam
pemerintahan, sebagai berikut :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
29
4) Koalisi sosial
Terdapat beberapa tantangan dalam penerapan WoG, yaitu
Kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi dan
kepemimpinan Jenis pelayanan publik yang dapat didekati dengan
30
3. Pelayan Publik
a. Konsep Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan. Pengertian publik menurut
Syafi’ie (2006) yaitu “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan
berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik
berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk jasa
pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Instansi pemerintah di Pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
2) Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan;
3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
31
G. Matrik Kegiatan
Tabel 2.7 Matrik kegiatan
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. PERENCANAAN
Koordinasi 1. Konsultasi Keterkaitan dengan nilai- Visi Rumah Sakit: Kegiatan
dengan Rencana nilai dasar ASN adalah: Menjadikan perencanaan ini
mentor terkait kegiatan 1. Akuntabilitas Rumah Sakityang menggambarka
jadwal aktualisasi a. Tanggung Jawab memberikan n salah satu
pelaksanaan Menghadap Surat permohonan Kegiatan ini dibuat pelayanan yang moto rumah
aktualisasi mentor untuk izin kegiatan dengan penuh rasa terbaik, sakit M A S S
membahas isu aktualisasi tanggung jawab berkualitas dan yakni Mantap
profesional. (Mantap, Aman,
Selamat,
34
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mendapatkan Adanya Lembar sesuai konsep yang Misi Rumah Sembuh)
persetujuan persetujuan direncanakan Sakit:
mentor. b. Kejelasan 1. Meningkatkan
3. Mengkoordinasika Menjelaskan rencana mutu
ntentang kegiatan kepada pelayanan
rencana kegiatan mentor secara jelas Rumah Sakit
aktualisasi dan terperinci. Tebing Tinggi
Konsultasi Lembar konsultasi 2. Meningkatkan
dengan mentor 2. Nasionalisme saranadan
Membuat jadwal Adanya Jadwal Sila ke 2 : prasarana
kegiatan kegiatan Mempersiapkan Rumah Sakit
rancangan kegiatan Tebing Tinggi
aktualisasi dengan
berkoordinasi dan
bermusyawarah
kepada mentor
35
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan isu
yang akan diangkat,
serta senantiasa
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
3. Etika Publik
a. Sopan
Selalu menjaga
sopan santun
dalam
berkomunikasi
dengan mentor dan
coach
36
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Jujur
Memberikan
informasi yang jujur
mengenai
rancangan
4. Komitmen Mutu
a. Efektif
Komunikasi dengan
mentor bertujuan
agar mencapai
sasaran dan tujuan
yang tepat
b. Efisien
37
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
c. Anti Korupsi
a. Jujur
Menjelaskan
rancangan aktualisasi
dengan jujur.
b. Disiplin
Tepat waktu saat
melakukan konsultasi
dengan mentor
38
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan
jadwal yang telah
disepakati
c. Kerja Keras
Berusaha dengan
keras untuk
berkoordinasi
dengan atasan
demi tercapainya
kesepakatan
Keterkaitan dengan
agenda peran dan
kedudukan ASN adalah:
1. Manajemen ASN
Melakukan
perencanaan
39
Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan aktualisasi
secara professional.
Tidak berpihak dan
selalu netral terhadap
apapun dan siapapun.
2. Pelayanan Publik
Bersikap responsive
atas masukan dari
mentor dan senantiasa
berpartisipasi dalam
kegiatan yang akan
dilaksanakan
40
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERSIAPAN
1.Membuat 1. Membuat agenda 1. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Kegiatan ini
agenda kegiatan Menjadikan mencerminkanni
Adanya kejelasan
kegiatan mencari refresi Susunan materi tahapan persiapan Rumah Sakit yang lai moto rumah
2. Membuat dan menyusun edukasi mengenai yang akan memberikan sakit MA SS
dilaksanakan.
lembar agenda penatalaksanaan pelayanan yang yakni Mantap
Kegiatan tersebut
prosedur mengenai persiapan dilakukan dengan terbaik, berkualitas dan
3. Membuat penatalaksanaa asistensi penuh tanggung dan profesional. Aman(Mantap,
jawab dan
soal pre dan n persiapan pemasangan aman,
konsisten.
post test pemasangan intubasi 2. Nasionalisme Misi Rumah Sakit: Selamat,Sembu
intubasi a. Musyawarah 1. Meningkatka h) serta nilai
2. Membuat Mendiskusikan n mutu motokabupaten
Lembar Prosedur Lembar prosedur dengan tim medis pelayanan M A D A N
Mengkonsultasi persiapan alat-alat yang lain agar Rumah Iyakni aman dan
kan lembar pemasangan terlaksananya Sakit Tebing damai (Makmur,
prosedur intubasi persiapanasistensi Tinggi Aman,
41
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemasangan 2. Meningkatkan damai.Aga
intubasi sarana dan mis,
b. Kerja sama prasarana nasionalis,
Agar mendapatkan Rumah Sakit Indah).
hasil yang maksimal Tebing Tinggi
dilakukan 3. Kontribusi Visi:
koordinasikan Diharapkan
dengan mentor dengan adanya
tenaga medis panduan di dalam
lainnya lembar prosedur
c. Saling dapat
menghormati meningkatkan
Menghormati pelayanan yang
mentor dan tenaga terbaik dan
medis lain agar
penatalaksanaan
42
Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Mata Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dapat berjalan berkualitas
dengan baik serta
3. Etika Publik profesional
Ketika melaksanakan
persiapan asistensi Kontribusi
pemasangan intubasi Misi:
harus bertanggung
jawab dan jujur dengan Diharapkan
hasil penatalaksanaan mampu
Sopan santun meningkatkan
Ketika melakukan sarana dan
pentalaksanaan prasarana
menggunakan prinsip Rumah Sakit
5S(senyum, salam, sapa,
sopan dan santun)
43
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Komitmen Mutu
a. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
b. Efisien
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga
dapat mengefisien
waktu
44
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Anti Korupsi
Mengemukakan
pendapat dan ide
secara berani serta
bertanggung jawab
dan disiplin terhadap
rencana persiapan
yang telah disusun.
Keterkaitan dengan
agenda III dan kedudukan
ASN :
1. Manajemen ASN
Melaksanakan
persiapan secara
professional
2. Pelayanan publik
Persiapan dilakukan
45
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara transparan,
mudah dan murah,
efektif dan efisien
serta akuntabel
46
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. PELAKNSANAAN
1. Pelaksana 1. .Pelaksanaan 1. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Mendukung nilai
an kegiatan Dalam pembuatan Menjadikan nilai kegiatan ini
kegiatan Konsultasi Lembar lembar prosedur harus Rumah Sakit yang sesuai dengan
2. Melakukan dengan mentor Konsultasi adanya tanggung memberikan motto rumah
edukasi Mempersiapkan mentor jawab dan transparan pelayanan yang sakit MASS
kepada lembar hadir Lembar hadir dalam informasi terbaik, berkualitas memberikan
perawat peserta peserta pembuatan lembar dan profesional. rasa aman dari
mengenai Mempersiapkan Adanya lembar prosedur serta Jelas Visi Rumah Sakit: informasi yang
asistensi lembar prosedur prosedur dalam pembuatan Menjadikan disajikan:
intubasi persiapan Lembar prosedur Rumah Sakit yang Selamat
asistensi intubasi Integritas dalam memberikan senantiasa
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melaksanakan Materi edukasi 2. Nasionalisme Kontribusi Visi:
edukasi persiapan alat- Mendiskusikan atau Diharapkan
mengenai alat pemasangan bermusyawarah dengan adanya
persiapan intubasi dengan mentor dalam panduan lembar
asistensi intubasi pembuatan lembar prosedur dapat
prosedur serta meningkatkan
bekerja sama dalam pelayanan yang
3. Melaksanakan
diskusi dan saling terbaik dan
pre dan post test
Dokumentasi menghormati dalam berkualitas serta
(lembar hadir pelaksanaan diskusi. profesional
peserta,lembar 3. Etika Publik
pre dan post Dalam pelaksanaan Kontribusi Misi:
test,foto,video) diskusi bersikap Diharapkan mampu
hormat, sopan dan meningkatkan
48
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
santun, cermat dalam sarana dan
berdiskusi serta prasarana Rumah
Disiplin dalam diskusi Sakit
4. Komitmen Mutu
Berinofasi dalam
pembuatan lembar
prosedur
5. Anti Korupsi
Melaksanakan
kegiatan dengan
penuh tanggung jawab
dan jujur dalam
pembuatan lembar
prosedur,
mandiri dan disiplin
serta membuat
49
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tampilan lembar
prosedur
sesederhana
mungkin agar mudah
digunakan para
perawat dan tenaga
medis lainya.
Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
1. Manajemen ASN
Edukasi merupakan
bagian dari
manajemen ASN
karena termasukupaya
menjadi ASN
50
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang professional
2. Pelayanan publik
Memberikan edukasi
secara transparan,
mudah, responsive
51
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 EVALUASI
Evaluasi 1. Memberikan pemahaman 1. Akuntabilitas Misi Kabupaten Mendukung nilai
kegiatan pertanyaan peserta setelah a. Tanggung jawab Empat Lawang: yang
edukasi sesudah edukasi dilakukan atas rancangan Meningkatkan terkandungpada
2. Menilai pre dan edukasi kegiatan yang kualitas pelayanan Visi Misi RSUD
post hasil pre dan dilakukan dan bidang kesehatan, Menerapkan
3. Mencatat hasil post dikerjakan sampai pendidikan dan motto RS MASS
jawaban dari Dokumentasi dengan selesai sosial dasar yakni
peserta (Foto,data b. Kejelasan lainnya dengan (mantap,aman
peserta) Hasil kegiatan memanfaatkan ,selamat,sembu
harus jelas ilmu pengetahuan h)Kegiatan ini
c. Transparansi dan teknologi serta menggambarka
,hasil kegiatan kearifan local n nilai damai
tidak dibuat-buat sesuai motto
sesuai fakta rumah sakit
MASS dan
52
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Nasionalisme Kontribusi motto MADANI
a. Kemanusiaan terhadap visi: kabupaten.
Melakukan Diharapkan dapat
evaluasi dengan meningkatkan
baik pada tenaga keamanan
medis dengan
b. Keadilan peningkatan
Adil terhadap pelayanan
tenaga medis keperawatan di
dalam pemberian fasilitas
evaluasi kesehatan
c. Bekerja Sama Kontribusi
Bekerja sama terhadap misi:
dengan Tenaga
medis dengan baik
d. Jujur,
jujur kepada
53
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
semua pihak dan Diharapkan
baik buruknya mampu
hasil kegiatan meningkatkan
3. Etika Publik kualitas pelayanan
Bersikap Disiplin, di bidang
cermat serta kesehatan
berperilaku sopan
dan
santun,menghormati
para tenaga medis
ketika melaksanakan
edukasi
4. Komitmen Mutu
Tanggung jawab
Dengan evaluasi
edukasi
54
Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
evaluasi dan jujur serta
bekerja keras dalam
melaksanakan evaluasi
edukasi
Keterkaitan dengan agenda
III dan kedudukan ASN :
1. Manajemen ASN :
Kedudukan
Sebagai ASN dan seorang
perawat harus
meningkatkan mutu
pelayanan dengan
55
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menerapkan
pengetahuan dan
keterampilan tentang
persiapan asistensi
intubasi
2. Pelayanan Publik
a. Responsif
Merespon dengan
baik dan akan
segera berusaha
memperbaiki
terkait kritik dan
saran peserta
terhadap edukasi
dan rencana
kegiatan lainnya
56
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Partisipatif
Berperan aktif
dalam
peningkatan
pelayanan dengan
menambah ilmu
dan kompetensi
tentang persiapan
asistensi intubasi
57
H. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.8 Jadwal Kegiatan
Rincian Jadwal Implementasi Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan (28 Juni– 2 Juli (5 Juli– 9 Juli (12 Juli– 16 Juli (19 Juli – 23 Juli
2021) 2021) 2021) 2021)
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
1 Koordinasi dengan mentor terkait jadwal
pelaksanaan aktualisasi
2 a. Pembuatan lembar prosedur tata cara
persiapan alat asistensi pemasangan
intubasi
b. Membuat soal pre dan post test
3 Melaksanakan edukasi mengenai tata cara
persiapan asistensi intubasi
4 Evaluasi
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Tahapan 1 Perencanaan
58
59
1. Kegiatan
a. Menghadap mentor untuk membahas isu yang diangkat.
b. Mendapatkan persetujuan mentor.
c. Mengkoordinasi tentang
rencana kegiatan aktualisasi
Nasionalisme
Mempersiapkan rancangan kegiatan aktualisasi dengan berkoordinasi dan
bermusyawarah kepada mentor sesuai dengan isu yang akan diangkat,
serta senantiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Sopan
Selalu menjaga sopan santun dalam berkomunikasi dengan mentor dan coach
Jujur
Memberikan informasi yang jujur mengenai rancangan
Komitmen Mutu
Efektif
Komunikasi dengan mentor bertujuan agar mencapai sasaran dan tujuan yang
tepat
Efisien
Koordinasi dengan mentor dilakukan dengan tepat dan cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
Anti Korupsi
Jujur
Menjelaskan rancangan aktualisasi dengan jujur.
60
Disiplin
Tepat waktu saat melakukan konsultasi dengan mentor sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati
Kerja Keras
Berusaha dengan keras untuk berkoordinasi dengan atasan demi tercapainya
kesepakatan
b. Keterkaitan dengan agenda peran dan kedudukan ASN adalah:
3. Manajemen ASN
Melakukan perencanaan kegiatan aktualisasi secara professional. Tidak
berpihak dan selalu netral terhadap apapun dan siapapun.
4. Pelayanan Publik
Bersikap responsive atas masukan dari mentor dan senantiasa berpartisipasi
dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.
5. Bukti Output
Tahapan 2 Persiapan
Tanggal Kegiatan 05- 9 Juli 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence 1. Susunan materi edukasi mengenai
penatalaksanaan persiapan
asistensi pemasangan intubasi
1. Kegiatan
a. mencari refrensi dan menyusun agenda mengenai penatalaksanaan persiapan
pemasangan intubasi
b. Mengkonsultasikan lembar prosedur alat-alat pemasangan intubasi
c. meminta izin kepada kepala ruangan
d. konsultasi membuat pre dan post test
Musyawarah
Mendiskusikan dengan tim medis yang lain agar terlaksananya tata cara
asistensi pemasangan intubasi
Kerja sama
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dilakukan koordinasikan dengan mentor
tenaga medis lainnya
Saling menghormati
Menghormati mentor dan tenaga medis lain agar penatalaksanaan dapat
berjalan dengan baik
Etika Publik
Ketika melaksanakan tata cara asistensi pemasangan harus bertanggung
jawab dan jujur dengan hasil penatalaksanaan
Sopan santun
Ketika melakukan pentalaksanaan menggunakan prinsip 5S(senyum, salam,
sapa, sopan dan santun)
Komitmen Mutu
Efektif
Komunikasi dengan mentor bertujuan agar mencapai sasaran dan tujuan yang
63
tepat
Efisien
Koordinasi dengan mentor dilakukan dengan tepat dan cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
Anti Korupsi
Mengemukakan pendapat dan ide secara berani serta bertangguang jawab
dan disiplin terhadap rencana persiapan yang telah disusun.
5. Bukti Output
Tahapan 3 Pelaksanaan
c. Etika Publik
Dalam pelaksanaan diskusi bersikap hormat, sopan dan santun, cerman
dalam berdiskusi serta Disiplin dalam diskusi.
d. Komitmen Mutu
Berinofasi dalam pembuatan lembar proseduryang dipublikasikan.
e. Anti Korupsi
Melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan jujur dalam
pembuatan lembar prosedur, mandiri dan disiplin serta membuat tampilan
lembar prosedur sesederhana mungkin agar mudah digunakan para perawat
dan tenaga medis lainya.
5. Bukti Output
Persiapan Alat
Pelaksanaan Edukasi
68
Tahapan 4 Evaluasi
Etika Publik
Bersikap Disiplin, cermat serta berperilaku sopan dan
santun,menghormati para tenaga medis ketika melaksanakan edukasi
Komitmen Mutu
Tanggung jawab dengan evaluasi edukasi
Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam evaluasi dan jujur serta bekerja keras dalam
melaksanakan evaluasi edukasi
Manajemen ASN
Kedudukan
Sebagai ASN dan seorang perawat harus meningkatkan mutu pelayanan
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara
persiapan asistensi intubasi
Pelayanan Publik
c. Responsif
Merespon dengan baik dan akan segera berusaha memperbaiki terkait
kritik dan saran peserta terhadap edukasi dan rencana kegiatan
lainnya
d. Partisipatif
Berperan aktif dalam peningkatan pelayanan dengan menambah ilmu
dan kompetensi tentang persiapan asistensi intubasi
kesehatan
Foto Kegiatan
Daftar Peserta
2. Persiapan 3. Membuat agenda 05- 9 Juli 100 % 1. Susunan materi edukasi Terlaksana
kegiatan 2021 mengenai penatalaksanaan
mencari refresi dan persiapan asistensi
menyusun agenda pemasangan intubasi
mengenai 2. Lembar prosedur persiapan
penatalaksanaan alat-alat pemasangan
persiapan intubasi
pemasangan intubasi 3. Surat izin dari kepala
ruangan
4. Membuat agenda 4. Lembar pre dan post test
kegiatan
Mengkonsultasikan
lembar prosedur alat-
alat pemasangan
intubasi
3. Pelaksanaan 4. .Pelaksanaan kegiatan 12– 16 Juli 100 % 1. Lembar konsultasi mentor Terlaksana
Konsultasi dengan 2021 2. Lembar hadir peserta
mentor 3. Adanya lembar prosedur
Mempersiapkan lembar 4. Tersedia alat-alat dan
hadir peserta ruangan
Mempersiapkan lembar 5. Materi edukasi persiapan
prosedur tata cara alat-alat pemasangan
persiapan pemasangan intubasi
intubasi 6. Dokumentasi (lembar
hadir peserta,lembar pre
Mempersiapkan alat dan
dan post test,foto,video
ruangan
5. Melaksanakan edukasi
mengenai tata cara
persiapan pemasangan
intubasi
77
dari peserta
Tabel 3.6 Capaian Kegiatan Sosialisasi
78
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang
dilaksanakan terhadap perawat di ruang HCU di RSUD Kabupaten Empat
Lawang tahun 2021 dari tanggal 24 Maret – 2 Mei 2021 dapat disimpulkan
bahwa dari 5 kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa habituasi
adalah keberhasilan peserta latsar. Peserta latsar mengambil isu belum
optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi pemasangan
intubasi dengan gagasan pemecahan isu yaitu Peningkatan pemahaman
perawat tentang asistensi pemasangan intubasi melalui edukasi
penatalaksanaan pada ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang.
Pelaksanaan aktualisasi dimulai tanggal 24 Maret 2021 dengan mengajukan
permohonan izin pelaksanaan aktulisasi di instansi. Kegiatan inti yaitu
penyuluhan langsung (edukasi) tentang persiapan asistensi intubasi dengan
5 peserta perawat ruang HCU dan hasil akhir dari aktualisasi ini yaitu
pemberian lembar prosedur persiapan asistensi intubasi pada tanggal 15 Juli
2021.
Adapun hasil yang didapatkan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaannya, kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi
peserta latsar menjadi ASN yang memegang teguh nilai-nilai dasar profesi
ASN (ANEKA) sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap tugas
didalam lingkup kerja di RSUD Kabupaten Empat Lawang maupun di
lingkungan masyarakat luas.
2. belum optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi
pemasangan intubasi dapat ditingkatkan melalui beberapa kegiatan yaitu
tahap persiapan, membagikan lembar prosedur , alur persiapan asistensi
intubasi, melakukan sosialisasi (penyuluhan langsung) kepada perawat di
ruang HCU dan melakukan evaluasi kegiatan terhadap perawat ruang
HCU di RSUD Kabupaten Empat Lawang.
79
80
DAFTAR PUSTAKA
82
EVIDENCE KEGIATAN 1
PERENCANAAN
s
PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKAB.EMPAT LAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Nurdin Panji KM 5 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Kode Pos 31453
SURAT TUGAS
Nomor : 445/555 /RSUD/2021
Menugaskan kepada :
Nama : Metasa Debby Abtari, AM.Kep
NIP : 199608022019032002
Pangkat/Gol : Pengatur / II c
Jabatan : Perawat Terampil
Bahwa benar menyetujui dan memberikan izin kepada saudara tersebut diatas untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi di Ruang HCU Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Empat Lawang.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Telah menyetujui “Rancanagan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS” sebagai berikut :
Bersama ini kami sampaikan :
No Tema/Judul Rancangan Aktualisasi Kegiatan
1. Peningkatan Pemahaman Perawat 1. Perencanaan
Tentang Asistensi Intubasi Melalui 2. Persiapan
edukasi Penatalaksanaan Pada 3. Implementasi
Ruang HCU RSUD Kabupaten 4. Evaluasi
Empat Lawang
RANCANGAN AKTUALISASI
Nama : Metasa Debby Abtari
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Empat Lawang
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi pemasangan intubasi
Penyebab Masalah : Belum adanya edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi
GagasanPemecahan : Peningkatan pemahaman perawat tentang asistensi pemasangan intubasi melalui edukasi
Masalah penatalaksanaan pada ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERENCANAAN
Koordinasi 8. Konsultasi Keterkaitan dengan nilai- Visi Rumah Sakit: Kegiatan
3. Etika Publik
c. Sopan
Selalu menjaga
sopan santun
dalam
berkomunikasi
dengan mentor
dan coach
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Jujur
Memberikan
informasi yang
jujur mengenai
rancangan
4. Komitmen Mutu
d. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
e. Efisien
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Koordinasi
dengan mentor
dilakukan dengan
tepat dan cepat
sehingga dapat
mengefisien waktu
f. Anti Korupsi
d. Jujur
Menjelaskan
rancangan
aktualisasi
dengan jujur.
e. Disiplin
Tepat waktu saat
melakukan
konsultasi
dengan mentor
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan
jadwal yang telah
disepakati
f. Kerja Keras
Berusaha dengan
keras untuk
berkoordinasi
dengan atasan
demi tercapainya
kesepakatan
Keterkaitan dengan
agenda peran dan
kedudukan ASN adalah:
5. Manajemen ASN
Melakukan
perencanaan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan
aktualisasi secara
professional.
Tidak berpihak
dan selalu netral
terhadap apapun
dan siapapun.
6. Pelayanan Publik
Bersikap
responsive atas
masukan dari
mentor dan
senantiasa
berpartisipasi
dalam kegiatan
yang akan
dilaksanakan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERSIAPAN
1.Membuat 6. Membuat agenda 6. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Kegiatan ini
agenda kegiatan Menjadikan mencerminkanni
Adanya kejelasan
kegiatan mencari refresi Susunan materi tahapan persiapan Rumah Sakit yang lai moto rumah
2. Membuat dan menyusun edukasi mengenai yang akan memberikan sakit MA SS
dilaksanakan.
lembar agenda penatalaksanaan pelayanan yang yakni Mantap
Kegiatan tersebut
prosedur mengenai persiapan dilakukan dengan terbaik, berkualitas dan
3. Membuat penatalaksanaa asistensi penuh tanggung dan profesional. Aman(Mantap,
jawab dan
soal pre dan n persiapan pemasangan aman,
konsisten.
post test pemasangan intubasi 7. Nasionalisme Misi Rumah Sakit: Selamat,Sembu
intubasi d. Musyawarah 4. Meningkatka h) serta nilai
7. Membuat Mendiskusikan n mutu motokabupaten
Lembar Prosedur Lembar prosedur dengan tim medis pelayanan M A D A N
Mengkonsultasi persiapan alat-alat yang lain agar Rumah Iyakni aman dan
kan lembar pemasangan terlaksananya Sakit Tebing damai (Makmur,
prosedur intubasi persiapanasistensi Tinggi Aman,
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemasangan 5. Meningkatka damai.Agamis,
intubasi n sarana nasionalis,
e. Kerja sama dan Indah).
Agar mendapatkan prasarana
hasil yang Rumah
maksimal Sakit Tebing
dilakukan Tinggi
koordinasikan 6. Kontribusi
dengan mentor Visi:
tenaga medis Diharapkan
lainnya dengan adanya
f. Saling panduan di
menghormati dalam lembar
Menghormati prosedur dapat
mentor dan tenaga meningkatkan
medis lain agar pelayanan yang
penatalaksanaan terbaik dan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dapat berjalan berkualitas
dengan baik serta
8. Etika Publik profesional
Ketika melaksanakan
persiapan asistensi Kontribusi Misi:
pemasangan intubasi
harus bertanggung Diharapkan
jawab dan jujur mampu
dengan hasil meningkatkan
penatalaksanaan sarana dan
Sopan santun prasarana Rumah
Ketika melakukan Sakit
pentalaksanaan
menggunakan prinsip
5S(senyum, salam,
sapa, sopan dan
santun)
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
9. Komitmen Mutu
c. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
d. Efisien
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga
dapat mengefisien
waktu
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
10. Anti Korupsi
Mengemukakan
pendapat dan ide
secara berani serta
bertanggung jawab
dan disiplin
terhadap rencana
persiapan yang
telah disusun.
Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
5. Manajemen ASN
Melaksanakan
persiapan secara
professional
6. Pelayanan publik
Persiapan dilakukan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara transparan,
mudah dan murah,
efektif dan efisien
serta akuntabel
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. PELAKNSANAAN
3. Pelaksana 7. .Pelaksanaan 6. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Mendukung nilai
an kegiatan Dalam pembuatan Menjadikan nilai kegiatan ini
kegiatan Konsultasi Lembar lembar prosedur harus Rumah Sakit yang sesuai dengan
4. Melakukan dengan mentor Konsultasi adanya tanggung memberikan motto rumah
edukasi Mempersiapkan mentor jawab dan transparan pelayanan yang sakit MASS
kepada lembar hadir Lembar hadir dalam informasi terbaik, berkualitas memberikan
perawat peserta peserta pembuatan lembar dan profesional. rasa aman dari
mengenai Mempersiapkan Adanya lembar prosedur serta Jelas Visi Rumah Sakit: informasi yang
persiapan lembar prosedur prosedur dalam pembuatan Menjadikan disajikan:
pemasang persiapan Lembar prosedur Rumah Sakit yang Selamat
an intubasi asistensi intubasi Integritas dalam memberikan senantiasa
Mempersiapkan mencari referensi pelayanan yang selamat dari
2. Pelayanan Publik
e. Responsif
Merespon dengan
baik dan akan
segera berusaha
memperbaiki
terkait kritik dan
saran peserta
terhadap edukasi
dan rencana
kegiatan lainnya
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
f. Partisipatif
Berperan aktif
dalam
peningkatan
pelayanan dengan
menambah ilmu
dan kompetensi
tentang persiapan
asistensi intubasi
JADWAL KEGIATAN
Matriks Kegiatan
Rincian Jadwal Implementasi Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan
(28 Juni– 2 Juli 2021) (5 Juli– 9 Juli 2021) (12 Juli– 16 Juli 2021) (19 Juli – 23 Juli 2021)
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
1 Koordinasi dengan mentor
terkait jadwal pelaksanaan
aktualisasi
2 c. Pembuatan lembar
prosedur tata cara
persiapan alat
asistensi
pemasangan intubasi
d. Membuat soal pre
dan post test
3 Melaksanakan edukasi
mengenai tata cara persiapan
asistensi intubasi
4 Evaluasi
Konsultasi dengan mentor
EVIDENCE KEGIATAN 2
PERSIAPAN
Intubasi Trakhea (ETT)
1. Pengertian
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau intubasi adalah memasukkan pipa jalan
nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan intubasi baru dapat dilakukan
bila: cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal,perlu memberikan nafas
buatan dalam jangka panjang,ada resiko besar terjadinya asipriasi ke paru-paru.
2. Fungsi/Tujuan ETT
1. membebaskan jalan nafas
2. untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator)
Ukuran ETT
Pipa endotrakheal. terbuat dari karet atau plastik. Untuk operasi tertentu misalnya di
daerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa ditekuk yang mempunyai spiral
nilon atau besi (non kinking). Untuk mencegah kebocoran jalan nafas, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa tanpa balon biasanya
digunakan padaanak-anak karena bagian tersempit jalan nafas adalah daerah rawan
krikoid.Pada orang dewasa biasa dipakai pipa dengan balon karena bagian tersempit
adalah trachea. Pipa pada orang dewasa biasa digunakan dengan diameterinternal
untuk laki-laki berkisar , 7 ½ ,8 dan wanita berkisar : 6, 6 ½ ,7 mm.
4. Kontraindikasi ETT
Menurut Morgan (2006) ada beberapa kondisi yang diperkirakan akan mengalami
kesulitan pada saat dilakukan intubasi, antara lain:
a. Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom
b. Infeksi : Abces mandibula, peritonsiler abces, epiglotitis
c. Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin teacher, atresi laring,
Syndrom Goldenhar, disostosis kraniofasial
d. Benda asing
e. Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tulang leher
f. Obesitas
g. Extensi leher yang tidask maksimal : Artritis rematik, spondilosis arkilosing, halo
traction
h. Variasi anatomi : Mikrognatia, prognatisme, lidah besar, leher pendek, gigi moncong.
5. Pemasangan Intubasi Endotrakheal
Prosedur pelaksanaan intubasi endotrakheal adalah sebagai berikut :
(Latief, 2007):
a. Persiapan Alat (STATICS):
1) Scope : Laringoscope, Stetoscope11
2) Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
3) Airway : Pipa orofaring / OPA atau hidung-faring/NPA
4) Tape : Plester untuk fiksasi dan gunting
5) Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
6) Conector : Penyambung antara pipa dan pipa dan peralatan anestesi.
7) Suction : Penghisap lendir siap pakai.
8) Bag dan masker oksigen (biasanya satu paket dengan mesin anestesi yang siap
pakai, lengkap dengan sirkuit dan sumber gas).
9) Sarung tangan steril
10) Xylocain jelly/ Spray 10%
11) Gunting plester
12) Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
13) Bantal kecil setinggi 12 cm
14) Obat- obatan (premedikasi, induksi/sedasi, relaksan, analgesi dan emergency).
PROSEDUR PERSIAPAN ASISTENSI INTUBASI
NO LANGKAH-LANGKAH PELAKSANA
1. A. memberitahu keluarga
B. persiapan alat-alat : Perawat
Scope : Laringoscope, Stetoscope
Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
Airway : Pipa orofaring / OPA /NPA
Tape : Plester
Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
Conector :Penyambung antara pipa dan pipa an
peralatan anestesi.
Suction
Bag Valve Mask
Sarung tangan steril
Xylocain jelly/ Spray 10%
Gunting plester
Spuit 10cc/20 cc
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan emergency troly,suction unit kedekat
pasien
4. Memakai handscoon dan memberikan laryngoscope
kepada dokter
5. Mengecek cuff ETT ,mengoleskan jelly pada ETT untuk
dipasang
6. Mengisap sputum bila perlu
7. Memberikan oksigen melalui pipa tube telah terpasang
8. Menfiksasi tube
9. Dokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan
10. Cuci tangan
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Pastikan tube tidak bocor
Bila pasien sadar beri sedase sesuai program dokter
Pastikan posisi ETT selalu tepat
Sebelum melakukan pemasangan ETT perlu
hyperventilasi selama kurang lebih 30 detik
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan diadakannya edukasi tentang “edukasi mengenai
penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi”, dalam rangka
melaksanakan tugas Aktualisasi (habituasi) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan X Kabupaten Empat Lawang, atas nama Metasa
Debby Abtari, AM.Kep pada :
Mengetahui
Kepala Ruangan HCU Pemohon
A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan adanya peningkatan penerapan
pelaksanaan persiapan asistensi intubasi pada ruang HCU RSUD Kabupaten
Empat Lawang.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Peserta mengetahui dan memahami pengertian intubasi
2. Peserta mengetahui dan memahami tujuan intubasi
3. Peserta mengetahui dan memahami indikasi dan kontra indikasi intubasi
4. Peserta mengetahui dan memahami persiapan asistensi intubasi
C. MATERI
(terlampir)
1. Pengertian intubasi
2. Tujuan intubasi
3. indikasi dan kontra indikasi intubasi
4. persiapan asistensi intubasi
D. METODE
1. Ceramah dan Praktek
2. Tanya Jawab (diskusi)
E. MEDIA
1. Materi presentasi
F. SETTING TEMPAT
Pemateriii
Peserta
G. PENGORGANISASIAN
1. Pemateri : Metasa Debby Abtari, AM.Kep
2. Notulensi : Elisawati ,S.kep,Ners
3. Dokumentasi : Efedrina Rizky Novianti AM.Kep
H. KEGIATAN
No
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
.
1 Pembuka 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 10 menit
an dan memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri. mengenai hal yang
2. Menjelaskan maksud disampaikan
dan tujuan penyuluhan 3. Menjawab lembar
3. Memberikan lembar pretest yang
pertanyaan pre test diberikan
2 Isi a. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan
pengertian intubasi penjelasan materi 40 menit
b. Menjelaskan tujuan dari penyuluh
intubasi 2. Kesempatan peserta
c. Menjelaskan indikasi untuk bertanya
intubasi
d. Menjelaskan kontra
indikasi intubasi
e. Menjelaskan persiapan
asistensi intubasi serta
mempraktekkannya
f. Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya dan
memberikan kritik dan
saran
3 Penutup 1. Menyimpulkan hasil 1. Membagikan lembar
penyuluhan post test
2. Membagikan lembar 2. Menjawab lembar 10 menit
post test kepada post test
peserta 3. Membalas salam
3. Mengucapkan terima
kasih dan salam
I. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan Materi dan Soal Pre Post Test
b. Kesiapan SAP
c. Peserta hadir di Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan sesuai dengan susunan kegiatan yang telah
disusun
b. Peserta menjawab lembar pre test dan post test
c. Peserta mengajukan pertanyaan terkait pemaparan yang kurang jelas
d. Suasana penyuluhan tertib
PERTANYAAN PESERTA
Pertanyaan ke-1 :
Obat –obat apa saja yang sering dipakai untuk sedasi dan relaksan dalam
pelaksanaan intubasi ?
Jawaban:
Obat yag biasa dipakai untuk sedasi contohnya yaitu propofol dan obat
relaksan yaitu midazolam,diazepam
Pertanyaan ke-2 :
Berapa orang yag melakukan asistensi intubasi?
Jawaban :
yang menjadi asistensi intubasi unntuk membantu dokter satu orang sudah
cukup,dan biasanya perawat lainnya membantu jika dokter memerlukan obat
tambahan atau membantu untuk hyperventilasi menggunakan bag valve
mask(BVM).
Pertanyaan ke-3 :
Berapa ukuran ETT yang biasanya dipakai pada pasien laki-laki dan wanita ?
Jawaban :
laki-laki 7, 7 ½ ,8 dan wanita 6, 6 ½ , 7.
MATERI PENYULUHAN
Pipa endotrakheal. terbuat dari karet atau plastik. Untuk operasi tertentu misalnya di
daerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa ditekuk yang mempunyai spiral
nilon atau besi (non kinking). Untuk mencegah kebocoran jalan nafas, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa tanpa balon biasanya
digunakan padaanak-anak karena bagian tersempit jalan nafas adalah daerah rawan
krikoid.Pada orang dewasa biasa dipakai pipa dengan balon karena bagian tersempit
adalah trachea. Pipa pada orang dewasa biasa digunakan dengan diameterinternal
untuk laki-laki berkisar 8,0 – 9,0 mm dan perempuan 7,5 – 8,5 mm (Latief, 2007)
Biasanya laki-laki berkisar 7, 7 ½ ,8 dan wanita berkisar : 6, 6 ½ ,7.
3. Indikasi Intubasi Trakhea
Indikasi intubasi trakhea sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai berikut
(Latief, 2007):
a. Menjaga patensi jalan nafas oleh sebab apapun Kelainan anatomi, bedah khusus,
bedah posisi khusus, pembersihan sekret jalan nafas dan lain-lain.
b. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi Misalnya saat resusitasi,
memungkinkan penggunaan relaksan denganefisien, ventilasi jangka panjang.
c. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka maksimal dan lidah dijulurkan
maksimal menurut Mallampati dibagi menjadi 4 gradasi (Latief, 2007).
4. Kontraindikasi ETT
Menurut Morgan (2006) ada beberapa kondisi yang diperkirakan akan mengalami
kesulitan pada saat dilakukan intubasi, antara lain:
a. Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom.
b. Infeksi : Abces mandibula, peritonsiler abces, epiglotitis
c. Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin teacher, atresi laring,
Syndrom Goldenhar, disostosis kraniofasial
d. Benda asing
e. Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tulang leher
f. Obesitas
g. Extensi leher yang tidask maksimal : Artritis rematik, spondilosis arkilosing, halo
traction
h. Variasi anatomi : Mikrognatia, prognatisme, lidah besar, leher pendek, gigi moncong.
5. Pemasangan Intubasi Endotrakheal
Prosedur pelaksanaan intubasi endotrakheal adalah sebagai berikut :
(Latief, 2007):
a. Persiapan Alat (STATICS):
1) Scope : Laringoscope, Stetoscope11
2) Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
3) Airway : Pipa orofaring / OPA atau hidung-faring/NPA
4) Tape : Plester untuk fiksasi dan gunting
5) Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
6) Conector : Penyambung antara pipa dan pipa dan peralatan anestesi.
7) Suction : Penghisap lendir siap pakai.
8) Bag dan masker oksigen (biasanya satu paket dengan mesin anestesi yang siap
pakai, lengkap dengan sirkuit dan sumber gas).
9) Sarung tangan steril
10) Xylocain jelly/ Spray 10%
11) Gunting plester
12) Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
13) Bantal kecil setinggi 12 cm
14) Obat- obatan (premedikasi, induksi/sedasi, relaksan, analgesi dan emergency).
Persiapan Alat
Pelaksanaan Edukasi
Pre dan Post Test
Menempelkan lembar prosedur persiapan asistensi intubasi
Mengedit video
Konsultasi dengan Coach
EVIDENCE PRE TEST
EVIDENCE POST TEST
EVIDENCE KEGIATAN 4
EVALUASI
Foto Kegiatan
A. Data Pribadi
Nama : Metasa Debby Abtari
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 02 Agustus 1996
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Lajang
Agama : Islam
Nomor telepon : 0812-7254-381
Email : debby.speed3@gmail.com
Alamat : jl.Anggrek 1 No.25 Rt.01 Kel.Taba Lestari
Kec.Lubuklinggau Timur 1
B. Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri 85 Lubuklinggau
SMP : SMP Negeri 2 Lubuklinggau
SMA : SMA Negeri 2 Lubuklinggau
Strata 1 : Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan
Lubuklinggau