You are on page 1of 178

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAWAT TENTANG ASISTENSI


PEMASANGAN INTUBASI MELALUI EDUKASI PENATALAKSANAAN PADA
RUANG HCU RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG

DISUSUN OLEH :
METASA DEBBY ABTARI, AM.KEP
NIP. 19960802 201903 2 002

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN X
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAWAT TENTANG ASISTENSI


PEMASANGAN INTUBASI MELALUI EDUKASI PENATALAKSANAAN PADA
RUANG HCU RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG

Disusun Oleh :
METASA DEBBY ABTARI, AM.KEP
NIP. 19960802 201903 2 002

Telah disetujui tanggal 26 Juli 2021

Coach, Mentor, Peserta,

Parlindungan,S.Sos,M.SI Satriani,S.Kep,Ners Metasa Debby Abtari,Am.Kep


NIP. 19730529200012 2 001 NIP.198209102009042002 Nip. 19960802 201903 2 002

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAWAT TENTANG ASISTENSI


PEMASANGAN INTUBASI MELALUI EDUKASI PENATALAKSANAAN PADA
RUANG HCU RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG

Disusun Oleh :
METASA DEBBY ABTARI, AM.Kep
NIP. 19960802201903 2 002
RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG

Telah Diseminarkan Via Zoomeeting Pada :

Hari : Jum’at
Tanggal : 30 Juli 2021

PENGUJI MENTOR COACH

Drs. Erwin Armeidi, M.Si Satriani,S.Kep,Ners Parlindungan, S.Sos.,M.Si.


NIP. 19700531199003 1002 NIP.198209102009042002 NIP.19730529200012 2 001

Mengesahkan,
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
Kepala UPT Diklat

YULITA ANGGRAINI, SH., MH


PEMBINA IV/a
NIP.19840720 200604 2 010

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang
berjudul “Peningkatan Pemahaman Perawat Tentang Asistensi Pemasangan
Intubasi Melalui Edukasi Penatalaksanaan Pada Ruang Hcu RSUD Kabupaten
Empat Lawang” sebagai syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II.
Penulis menyadari penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak:
1. Ibu Yulita Angraini, SH., MH selaku Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau yang
telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS di UPT Diklat Lubuklinggau.
2. Ibu Soleha Apriani, SE selaku Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Empat
Lawang yang telah memfasilitasi penulis sehingga dapat mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III.
3. Bapak Ichsanudin, S.Pi., M.Si selaku Kepala UPT Diklat BKPSDM Kota
Lubuklinggau yang telah membimbing penulis selama mengikuti Pelatihan
Dasar di UPT Diklat Lubuklinggau.
4. Ibu dr. Devy Andrianty selaku Direktur RSUD Kabupaten Empat Lawang yang
telah memberikan kesempatan dan izin serta memfasilitasi pelaksanaan
aktualisasi di RSUD Kabupaten Empat Lawang.
5. Bapak Drs. Erwin Armeidi, M.Si selaku Penguji, Coach Parlindungan,
S.Sos.,M.Si dan mentor Ibu Satriani ,S.Kep,Ners yang telah meluangkan waktu
dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan sehingga
proses Pelatihan Dasar dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dapat berjalan
lancar.
7. Segenap panitia dan pelatih yang telah membimbing dan melatih kami selama
menjadi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
8. Rekan Sejawat Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan aktualisasi yang penulis lakukan.

iii
9. Teman Seperjuangan Pelatihan Dasar Gelombang II tahun 2021 yang telah
banyak menginspirasi, berbagi pengalaman dan memberikan semangat serta
mengukir kenangan dalam rangkaian metamorfosa menjadi Aparatur Sipil
Negara.
10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril dan
materil sehingga penulis mampu menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II dan aktualisasi dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bentuk kontribusi selama proses
penyusunan laporan ini. Semoga kebaikannya dibalas berlipat dari Tuhan Yang
Maha Pemurah.

Lubuklinggau, 26 Juli 2021


Penulis,

METASA DEBBY ABTARI, AM.KEP


NIP.19960802201903 2 002

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 7
1. Tujuan Umum ........................................................................................ 7
2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 7
3. Manfaat ................................................................................................. 8
a. Bagi Peserta Latsar ........................................................................... 8
b. Bagi RSUD Kabupaten Empat Lawang ............................................. 8
c. Bagi Masyarakat ............................................................................... 8
C. Ruang Lingkup ............................................................................................ 8

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................... 9


A. Deskripsi Organisasi ................................................................................ 9
B. Tugas dan Fungsi Peserta sebagai Perawat Terampil di OPD ................ 14
C. Deksripsi Isu atau situasi Problematik ..................................................... 15
D. Analisis Isu .............................................................................................. 17
E. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ............................................. 19
F. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS .................................................................. 20
G. Matrik Rancangan ................................................................................... 33
H. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 57
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI) .................................... 58

v
A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih ......................................................... 58
B. Capaian Aktualisasi ..................................................................................... 73
C. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya .............................. 78

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 79


A. KESIMPULAN ............................................................................................. 79
B. REKOMENDASI .......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81


CATATAN BIMBINGAN MENTOR
CATATAN BIMBINGAN COACH
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA LATSAR

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman


1.1 Batas Wilayah Kabupaten Empat Lawang 3

1.2 Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Empat Lawang 5

2.1 SDM RSUD Kabupaten Empat Lawang 10

2.2 Jenis Pelayanan RSUD Kabupaten Empat Lawang 12

2.3 Tugas dan Fungsi Perawat Terampil 14

2.4 Deskripsi Isu/ Kondisi Unit Kerja 16

2.5 Analisis Identifikasi Isu Metode AKPK 17

2.6 Analisis Identifikasi Isu Metode USG 18

2.7 Matriks Kegiatan Aktualisasi 33

2.8 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 57

3.1 Kegiatan Pertama : Perencanaan Aktualisasi 58

3.2 Kegiatan Kedua : Persiapan Aktualisasi 61

3.3 Kegiatan Ketiga : Pelaksanaan Aktualisasi 65

3.4 Kegiatan Keempat : Evaluasi Aktualisasi 70

3.5 Hasil Pre dan Post 72

3.6 Capaian Kegiatan Sosialisasi 74

3.7 Kendala dan Solusi Pelaksanaan Aktualisasi 78

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman


1.1 Peta Kabupaten Empat Lawang 2
2.1 RSUD Kabupaten Empat Lawang 9

2.2 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Empat Lawang 13

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Terbentuknya Kabupaten Empat Lawang


Kabupaten Empat Lawang adalah sebuah kabupaten di Provinsi
Sumatra Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Tebing
Tinggi. Kabupaten Empat Lawang diresmikan pada 20
April 2007 setelah sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya
Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang
pembentukan kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota
baru lainnya. Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran
dari kabupaten Lahat.

Sebagian besar penduduk bermayoritas Suku Lintang / Jemo


Lintang (55%, bermukim di Muara Pinang, Lintang Kanan, Pendopo,
Pendopo Barat, Ulu Musi, Sikap Dalam), sedangkan Suku & Suku
Pasemah (19% bermukim di Pasemah Air Keruh), SALING (12%
Bermukim di Saling) Suku KIKIM Tebing (5% bermukim di Tebing
Tinggi) kemudian disusul dengan minoritas 9% seperti Jawa, sunda, dll

Nama kabupaten ini, menurut cerita rakyat berasal dari kata


Empat Lawangan, yang dalam bahasa setempat berarti "Empat
Pendekar (Pahlawan)". Hal tersebut karena pada zaman dahulu
terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah ini.
Pada masa penjajahan Hindia Belanda (sekitar 1870-
1900), Tebing Tinggi memegang peran penting sebagai wilayah
administratif (onderafdeeling) dan lalu lintas ekonomi karena letaknya
yang strategis. Tebing Tinggi pernah diusulkan menjadi ibu kota
keresidenan saat Belanda berencana membentuk Keresidenan
Sumatra Selatan (Zuid Sumatra) tahun 1870-an yang
meliputi Lampung, Jambi dan Palembang. Tebing Tinggi dinilai
strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan daerah sekitarnya,
seperti Pagar Alam, Pasemah dan daerah perbatasan dengan
Bengkulu. Rencana itu batal karena Belanda hanya membentuk satu
keresidenan, yaitu Sumatra.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945)
, Onderafdeeling Tebing Tinggi berganti nama menjadi wilayah
kewedanaan dan akhirnya pada masa kemerdekaan menjadi bagian
dari wilayah sekaligus ibu kota bagi Kabupaten Empat Lawang.

1
2

 Ibu Kota
Dari awal mula terbentuknya Kabupaten ini, pemerintah
mencanangkan ibu kota Pemerintahan berada di Kecamatan Tebing
Tinggi, Sedangkan Kota Ekonomi Dicanangkan Di Kecamatan Pendopo

 Kecamatan
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Empat Lawang
1. Muara Pinang
2. Lintang Kanan (pemekaran dari Muara Pinang)
3. Pendopo Lintang
4. Tebing Tinggi
5. Ulu Musi
6. Pasemah Air Keruh (pemekaran Ulu Musi)
7. Talang Padang (pemekaran dari Tebing Tinggi)
8. Pendopo Barat (pemekaran dari Pendopo)
9. Saling (pemekaran dari Tebing Tinggi)
10.Sikap Dalam (pemekaran dari Ulu Musi)

 Suku Bangsa
Sebagian besar penduduk bermayoritas Suku Melayu Lintang
(Suku Lintang)/Jemo Lintang (55%, bermukim di Muara Pinang, Lintang
Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Ulu Musi, Sikap Dalam), sedangkan
Suku Melayu lainnya seperti Suku Pasemah, Kisam, Kikim, Saling dan
sebagian Palembang (36% bermukim di Pasemah Air Keruh), SALING
(Bermukim di Saling) Kisam & KIKIM Tebing (bermukim di Tebing
Tinggi) kemudian disusul dengan minoritas 9% seperti Jawa, dll.

 Peta Kabupaten Empat Lawang

Gambar 1.1 peta kabupaten Empat Lawang


3

2. Tata Letak Kabupaten Empat Lawang

a. Geografis
Kabupaten Empat Lawang merupakan salah satu kabupaten yang
berada di bagian barat provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis,
kabupaten ini berada di antara 3°25'–4°15' Lintang Selatan dan
102°37'–103°45' Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Empat Lawang
adalah 2.256,44 km².[5]

b. Batas wilayah
Kabupaten Empat Lawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut:

Utara Kabupaten Musi Rawas


Timur Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat dan kabupaten Bengkulu
Selatan
Selatan, Bengkulu
Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang
Barat
Lebong, Bengkulu
Tabel 1.1 Batas Wilayah Kabupaten Empat Lawang

c. Topografi
Secara topografis, wilayah Kabupaten Empat Lawang memiliki bentuk
muka tanah bergelombang dan berbukit. Hal tersebut disebabkan oleh
wilayah kabupaten ini yang sebagian besar merupakan daerah
rangkaian Pegunungan Bukit Barisan di wilayah barat Pulau
Sumatera. Kabupaten Empat Lawang terletak pada ketinggian wilayah
yang bervariasi, antara 50 meter sampai dengan 2500 meter dari atas
permukaan laut (dpl). Wilayah barat-timur memiliki ketinggian
bervariasi antara 150 meter sampai dengan 450 meter di atas
permukaan laut (dpl). Daerah dengan ketinggian antara 300 meter
sampai dengan 450 meter di atas permukaan laut mencakup areal
seluas 64%. Wilayah selatan–timur Kabupaten Empat Lawang
termasuk dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan, sehingga
memiliki ketinggian yang signifikan yakni antara 500–700 meter di atas
permukaan laut. Wilayah utara–timur kabupaten ini cenderung cukup
landai yakni berketinggian antara 150 mdpl hingga 250 mdpl.
Kecamatan dengan ketinggian terendah adalah Kecamatan Saling
dengan ketinggian berkisar antara 80 mdpl hingga 670 mdpl.
Sementara itu, kecamatan dengan ketinggian tertinggi adalah
Kecamatan Muara Pinang dengan ketinggian berkisar antara 300
mdpl hingga 2500 mdpl.[5]
4

d. Geologi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Empat Lawang secara geologis
terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Alluvial, jenis tanah berwarna coklat kekuningan dan dapat dijumpai
di sepanjang daerah aliran Sungai Musi, Sungai Lintang, dan
sungai lainnya.
2. Litosol, jenis tanah dapat dijumpai di wilayah Pegunungan Bukit
Barisan
3. Hidromorf, jenis tanah ini biasa dijumpai di wilayah yang daerahnya
berada di ketinggian yang lebih rendah dan berada di wilayah yang
kondisi muka tanahnya cenderung landai seperti di Kecamatan
Tebing Tinggi.

e. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Empat Lawang dilalui oleh salah satu sungai
besar di selatan Pulau Sumatera, yaitu Sungai Musi. Selain itu,
banyak pula aliran anak sungai Musi yang menyebar di wilayah
kabupaten ini. Di wilayah Pegunungan Bukit Barisan pun banyak
dijumpai mata air yang merupakan hulu dari aliran-aliran sungai.

f. Iklim
Sama halnya dengan wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Empat
Lawang beriklim tropis. Tipe iklim tropisnya adalah iklim hutan hujan
tropis dengan curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun. Suhu
udara di wilayah Kabupaten Empat Lawang bervariasi antara 18°–
30 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah kabupaten ini cukup tinggi
yaitu ±82%. Curah hujan tahunan di wilayah Empat Lawang berkisar
antara 2700–3200 mm per tahun dengan jumlah hari hujan lebih dari
150 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi pada
bulan Desember–Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari
330 mm per bulan, sedangkan curah hujan minimum terjadi pada
bulan Juni–Juli dengan curah hujan bulanan kurang dari 140 mm per
bulan.

4. Jumlah Penduduk

Kabupaten Empat Lawang memiliki 10 kecamatan, 9 kelurahan dan 147


desa (dari total 236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh
Sumatra Selatan). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 327.053
jiwa dengan luas wilayahnya 2.256,44 km² dan sebaran penduduk 145
jiwa/km².
5

5. Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas

NN Kecamatan Rumah Puskes Pustu Poskeslur


O Sakit mas
Rawat Non
Inap Rawat
Inap
1 Tebing Tinggi 1 1 - 5 16
2 Muara Saling - - 1 - 8
3 Talang Padang - - 1 2 10
4 Pendopo 1 1 - 3 11
5 Pendopo Barat - - 1 1 9
6 Muara Pinang - 1 - 2 15
7 Lintang Kanan - - 1 4 11
8 Ulu Musi - 1 - 2 16
9 Sikap Dalam - - 1 3 -
1 Paiker - 1 - 5 10
Jumlah 2 5 5 27 106

Tabel 1.2 Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Empat Lawang


Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan tahun 2018

Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke


memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu
belum mampu dikelola secara efektif dan efisien, sehingga Indonesia masih
tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan
strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya
dalam berbagai sector pembangunan ditetapkan oleh ASN.Untuk
melaksanakan hal tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu
ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Mengingat peran ASN yang cukup penting maka diperlukan sosok ASN
profesional yang mampu memenuhi standar jabatannya sehingga dapat
bekerja secara efektif dan efisien.Untuk dapat membentuk seorang ASN
yang professional sebagaimana dimaksud di atas diperlukanlah pembinaan
melalui pemberian pelatihan. Dalam mewujudkan penyempurnaan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini diadakan program Latsar CPNS.
Program Latsar CPNS merupakan program pelatihan yang memerlukan
6

evaluasi yang tujuannya untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan


Latsar CPNS. Pencapaian tujuan penyelenggaraan Latsar CPNS
memerlukan kemampuan memberdayakan sumber sumber daya yang
tersedia secara efektif dan efisien, yang disertai dengan kemampuan
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada dengan meminimalisir
kelemahan dan tantangan yang dihadapi.
Kompetensi yang dibangun dalam Latsar CPNS pola baru ini adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional,
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yang
sering disingkat dengan sebutan Nilai ANEKA yaitu: 1) akuntabilitas, yaitu
kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya, 2) nasionalisme, yaitu kemampuan mengedepankan
kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, 3) etika publik,
yaitu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, 4) komitmen mutu, kemampuan berinovasi untuk peningkatan
mutu pelaksanaan tugas jabatannya; 5) anti korupsi, kemampuan untuk
tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya.
Kabupaten Empat Lawang yang merupakan pemekaran dari
kabupaten Lahat adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera
Selatan, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di kota Tebing Tinggi.
Kabupaten yang di diresmikan pada 20 April 2007. Ini, memiliki luas wilayah
2.312,20 KM2 dan jumlah penduduk 244.312 jiwa. Pada salah satu Misinya
yaitu misi nomor 8, Kabupaten Empat Lawang turut memfokuskan bidang
kesehatan yaitu meningkatkan pelayanan bidang kesehatan, pendidikan
dan sosial dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta keaifan lokal. Melalui dinas kesehatan kabupaten, tujuan
dari misi yang ingin dicapai tersebut yaitu meningkatkan kualitas pelayanan
bidang kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
dibagi menjadi 3 sasaran utama yaitu 1). Meningkatnya presentase
kabupaten sehat yang ditandai dengan meningkatnya presentase desa
sehat mandiri dan meningkatnya sanitasi lingkungan dari 63% menjadi
77%, 2). Meningkatnya presentase fasilitas kesehatan terakreditasi yang
ditandai dengan Meningkatnya pemenuhan tenaga kesehatan sesuai
standar dari 50% menajdi 70% Meningkatnya Jumlah Fasilitas Kesehatan
yang terpenuhi sesuai standardari 20% menajdi 70% serta meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan, dan yang terakhir 3). Insident rate penyakit
yang ditandai dengan menurunnya angka kesakitan akibat penyakit serta
meningkatkan presentase cakupan desa UCI dari 78,85% menjadi 92% dan
presentase penduduk yang terdampak KLB yang mendapatkan pelayanan
kesehatan 100%.
Melalui 10 puskesmas dan 1 Rumah sakit umum daerah, maka misi
kabupaten Empat Lawang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dicapai.
Dalam membentuk perawat sebagai sumber daya pelayanan masyarakat
yang professional, diperlukan juga rumah sakit yang melakukan pendidikan
dan edukasi guna mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang
sudah ada. Sebagai rumah sakit Tipe D, Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Empat Lawang harus mampu mengembangkan, membina dan
7

menjaga profesionalisme pegawai/ karyawan khususnya para pekerja


medis dan mampu mendidik serta menciptakan calon – calon tenaga medis
yang berkualitas dan handal. Edukasi pelayanan yang diperlukan untuk
meningkatkan pemahaman sumber daya manusia pada RSUD Empat
Lawang dengan mengedukasi pemahaman pada ruang High Care
Unit(HCU).
Pelayanan High Care Unit (HCU) di RSUD Empat lawang perlu
ditingkatkan secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat yang
semakin meningkat sebagai penyakit menular maupun tidak menular
seperti: cedera, keracunan penyakit jantung, pembuluh darah dan ginjal.
Pelayanan HCU meliputi pemantauan pasien secara ketat, menganalisis
hasil pemantauan dan melakukan tindakan medic dan asuhan keperawatan
yang diperlukan.Penganalisis tindakan medic dalam penatalaksanaan
persiapan asistensi intubasi perlu dilakukan oleh perawat ahli demi
keselamatan dan kenyamanan pasien.
Intubasi merupakan suatu tindakan medis yang pelaksanaanya
harus dengan cara cepat dan tepat agar jalan nafas pasien segera bebas
dan agar pasien segera bisa mendapatkan oksigen yang adekuat. Intubasi
ETT (Endo Trachel Tube) yaitu pemasangan ETT (Endo Trachel Tube)
pada jalan nafas pada pasien yang bertujuan untuk memberikan kepatenan
jalan nafas pada pasien dengan indikasi gagal nafas. Dikarenakan proses
pelaksanaannya harus tepat dan cepat maka disamping dilakukan oleh
tenaga yang ahli dan professional juga peralatan yang disiapkan harus
lengkap dan tepat.
Oleh sebab itu hasil dari observasi pada ruang HCU perlu diadakan
edukasi pemahaman kepada perawat Rumah Sakit Umum Daerah Empat
Lawang mengenai persiapan asitensi intubasi agar menghasilkan tenaga
perawat yang professional demi keamanan dan keselamatan pasien.

B. Tujuan dan Manfaat


1) Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pada aktualisasi ini adalah penerapan tentang nilai-nilai
dasar profesi ASN dengan penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta
peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
Whole of Government) diharapkan mampu membentuk pribadi yang
jujur, kompeten, adil, berintegritas dan profesional sehingga mampu
melaksanakan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan kepada perawat di ruang HCU RSUD
Kabupaten Empat Lawang tentang asistesi pemasangan itubasi.
8

2. Menseragamkan pemahaman tentang asistesi pemasangan itubasi


di ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang.
3. Mengedukasikan standar asistesi pemasangan itubasi.

2) Manfaat

Peserta latsar berharap aktualisasi ini dapat memberikan manfaat:

1. Bagi Peserta Latsar


Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja masing-
masing.
2. Bagi RSUD Kabupaten Empat Lawang
Aktualiasi ini diharapkan menjadi sarana peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan dan dapat meningkatkan ilmu dan
kompetensi perawat, khususnya di Ruang HCU RSUD Kabupaten
Empat Lawang.
3. Manfaat bagi Stake Holder Lainnya
Aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemberian
pelayanan keperawatan yang berkualitas, yang bermutu sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit serta mampu menciptakan
pelayanan yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai profesi PNS ini
meliputi:
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juni – 20 Juli 2021.
Kegiatan dilaksanakan di RSUD Kabupaten Empat Lawang dengan
penulis sebagai perawat terampil yang mencakup tugas pokok sesuai
dengan sasaran kinerja pegawai (SKP), uraian tugas pegawai dan atau
tugas tambahan dari atasan yang sudah ditetapkan oleh instansi tempat
bekerja
Kegiatan aktualisasi difokuskan pada implementasi nilai-nilai
ANEKA, kontribusi terhadap visi misi lembaga, dan penguatan terhadap
nilai-nilai organisasi.
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deksripsi Organisasi

Gambar 2.1 RSUD Kabupaten Empat Lawang

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang selanjutnya


disebut RSUD kabupaten Empat Lawang adalah Rumah Sakit pemerintah
Daerah Kabupaten Empat Lawang yang terletak di Jalan H.Noerdin Panji /
Poros Tebing Tinggi – Pendopo KM 5 Kabupaten Empat Lawang Provinsi
Sumatera Selatan dan baru terlaksana di awal tahun 2017.
Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang berdasarkan Peraturan Bupati Empat Lawang Nomor 17 Tahun
2010 tanggal 10 Juni 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang dan
Peraturan Bupati Empat Lawang Nomor 18 tahun 2010 tanggal 15 Juni
2010 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah kabupaten Empat Lawang yang telah ditindaklanjuti dengan
Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Empat Lawang.
Operasional RSUD Kab.Empat Lawang pertama kali yaitu berlokasi
di Jl.Tebing Benteng No.1 Kel.Kupang Kec.Tebing Tinggi dimulai pada

9
10

tanggal 20 Mei 2012 bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Empat Lawang
yang ke 5. Semenjak tahun 2016 sampai dengan saat ini RSUD Kabupaten
Empat Lawang dipimpin oleh dr Devy andrianty, MM.
Visi RSUD Kabupaten Empat Lawang yakni “Menjadi Rumah Sakit
yang Memberikan Pelayanan Kesehatan Terbaik, Berkualitas, dan
Profesional”. Sedangkan misi nya yaitu:
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana Rumah
Sakit.
2) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Sedangkan motto RSUD Kabupaten Empat Lawang yakni: M A S S
yang merupakan kepanjangan dari:
M : Mantap
A : Aman
S : Selamat
S : Sembuh
Sumber Daya Manusia (SDM) di RSUD Kabupaten Empat Lawang
merupakan variable kunci dalam keberhasilan pelayanan kesehatan yang
dihasilkan oleh RSUD Kabupaten Empat Lawang. Setiap personel SDM
yang ada, diadakan berdasarkan pada kompetensi yang dibutuhkan/ sesuai
dengan profesi, mampu bekerja secara Tim dan berintegritas pada institusi,
Bangsa dan Negara. Setiap pegawai yang bertugas di RSUD Kabupaten
Empat Lawang akan menjalani kredensial baik terhadap aspek kompetensi
dan aspek legalisasi kelulusannya. Sampai saat ini Sumber Daya Manusia
(SDM) yang bertugas di RSUD Kabupaten Empat Lawang adalah 445
orang, yang terdiri dari PNS 120 orang, Kontrak 325 orang dengan rincian
sebagai berikut:

Tabel 2.1 SDM RSUD Kabupaten Empat Lawang Tahun 2020


KODE KATEGORI SDM JUMLAH
RS
1611042 SDM Pelayanan Medik Dasar Dokter Umum 9
1611042 SDM Pelayanan Medik Dasar Dokter Gigi 1
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Penyakit dalam 2
11

Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Kesehatan anak 2
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Bedah 1
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Obstetri & ginekologi 3
Dasar
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Anestesiologi 2
Penunjang
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Radiologi 1
Penunjang
1611042 SDM Pelayanan Medik Spesialis Mata 1
Lain
1611042 SDM Pelayanan Kefarmasian Apoteker 3
1611042 SDM Pelayanan Kefarmasian Asisten Apoteker 9
1611042 SDM Pelayanan Keperawatan D3 Keperawatan 68
1611042 SDM Tenaga Keteknisan Medis Terapis gigi dan 4
mulut
1611042 SDM Pelayanan Kebidanan D3 Kebidanan 70
1611042 SDM Pelayanan Kebidanan Profesi Bidan (Bd) 4
1611042 SDM Pelayanan Gizi Nutrisionis 7
1611042 SDM Pelayanan Laboratorium D3 Analis Kesehatan 9
1611042 SDM Pelayanan Keterapian Fisik Fisioterapi 2
1611042 SDM Tenaga Kesehatan dan Pekerja social 1
Petugas Lainnya
1611042 SDM Tenaga Teknik Biomedika Radiografer 7
1611042 SDM Tenaga Keteknisan Medis Perekam Medis dan 3
Informasi Kesehatan
1611042 SDM Pelayanan Kesehatan Sanitasi Lingkungan 2
Lingkungan
1611042 SDM Tenaga non kesehatan SDM Administrasi 52
1611042 SDM Pelayanan Keperawatan Ners 14
12

1611042 SDM Tenaga non kesehatan Tenaga Non 2


Kesehatan Lainnya
1611042 SDM Tenaga Keteknisan Medis Refraksionis Optisien 2
1611042 SDM Tenaga Kesehatan Promosi Kesehatan 1
masyarakat dan Ilmu Perilaku
1611042 SDM Tenaga Kesehatan Administrasi dan 5
masyarakat Kebijakan Kesehatan

Dalam oprasionalnya RSUD Kabupaten Empat Lawang


melaksanakan pelayanan Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jenis pelayanan RSUD kabupaten Empat lawang


Pelayanan Rawat Pelayanan Sarana dan Sarana dan
Jalan Rawat Inap Prasarana Prasarana
Penunjang
1. Klinik umum 1. Ruang Rawat Laboratorium, Gedung Rawat
Inap Ruang
Rontgen, Jalan, UGD,
2. Klinik Penyakit Rawat Inap
Dalam Bedah Apotik, Gedung Rawat Inap
Ambulance, kelas III, Rawat Inap
3. Klinik 2. Ruang Rawat
Kebidanan- Inap Penyakit Fisioterapi dan Kelas II ,Ruang Inap
Kandungan Dalam
Rekam Medik Kelas I, Ruang Inap
(Obs-Gyn)
3. Ruang Rawat VIP dan Utama,
4. Klinik Mata
Inap Anak
Ruang Inap HCU
5. Klinik Bedah
4. Ruang Rawat
Inap
6. Klinik Anak
Kebidanan
7. Klinik Gigi
5. Ruang
intermadet
8. Klinik Patologi
/HCU
Anatomi
6. Ruang Rawat
9. Klinik Telinga
Inap VIP
Hidung dan
Tenggorokan
(THT)
13

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN EMPAT LAWANG

Direktur
dr. Devy Andrianty, MM
NIP. 198306012009042002
Kelompok Jabatan Ka. Bagian TU
Fungsional A. Sonef
NIP. 19640406198901011

Komite Medis & Staf Medis Komite Sub Bag. Umum & Kepeg. Sub. Bag. Keuangan Sub Bag. Perlengkapan
dr Dian Arie Kusuma, Sp.B Keperawatan Kel.Kepala Instalasi Nurlela, SE Nunung Nurjanah, SKM., Elza Febrianti, S. Kep
NIP. 197404152006042017 & Satwas Internal M.Kes NIP.198702142011012017
& Staf NIP.198404112010012018
NIP.198010042009042001

Bidang Pelayanan Bidang Keperawatan Bidang Rekam Medis & Perencanan


Eman Sulaiman,,S.Sos, MM Satriani, S. Kep, Ners Joko Prayitno
NIP.197810061999031002 NIP.198209102009042002 Nip. 196812061992031006

Seksi Dal, yan & penunjang Medik Seksi Profesi/SDM & Asuhan Kep
Oktaria Anggreyni, S. Kep, Ners Seksi Rekam Medik & Promosi Kes
Viona Linurya, AMKG, SKM Jis Aprianti, S.Psi., MPH
NIP.19861013201101200
NIP.198312272005012002 Nip. 198803182011012012

Seksi Analisa & Pendayaguna Sarana


Nurlilian Sari, AM.Kep Seksi Logistik Keperawatan Seksi Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan
Nip. 197611182006042013 Ida Nurputri, S.Gz.,MPH Ari Oktarisia, SKM
NIP.198808242011012003 NIP. 198110252008041002
14

B. Tugas dan Fungsi Peserta sebagai Perawat Terampil di OPD


Adapun tugas dan fungsi Perawat Terampil sesuai dengan Peraturan
Menteri PANRB No. 35 tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 2.3
Tugas Dan Fungsi Perawat Terampil

No. Tugas
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang prilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/ pelindung fisikpada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
7.
bebas risiko penularan infeksi
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
8.
area medikal bedah
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
9.
area anak
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
10.
area maternitas
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
11.
area komunitas
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
12.
area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
15

Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi


14.
pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi
Memberikan keperawatan pada pasien dalam rangka melakukan
15.
perawat paliatif
16. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

Sedangkan tugas dan fungsi perawat menurut Undang-undang No.


38 tahun 2014 tentang Keperawatan dalam menyelenggarakan Praktik
Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:
a. Pemberi Asuhan Keperawatan;
b. Penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. Peneliti Keperawatan;
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

C. Deksripsi Isu atau situasi Problematik

Berdasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2019 tentang
jabatan fungsional perawat dan Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2014
tentang tugas pokok dan fungsi perawat ahli pertama sebagai pelayan publik
berkewajiban memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat. Hal ini
selaras dengan visi RSUD Kabupaten Empat Lawang yakni memberikan
pelayanan yang Terbaik, Berkualitas, dan Profesional.
Berdasarkan landasan teoritik dan pemehaman substansi tempat kerja,
kemudian penulis gunakan untuk menetapkan isu terpilih karena manajemen ASN
bertujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara menjadi aparat yang bekerja
secara professional, menerapkan nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat membantu
16

untuk meningkatkan kualitas personal menjadi pribadi yang lebih baik. Isu tersebut
di antaranya:
 Belum optimalnya pencegahan resiko jatuh pada pasien
Definisi isu : Dengan belum optimalnya pencegahan resiko jatuh pada
pasien yang mendasari program pelaksanaan patien safety dalam upaya
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan pada pasien.
 Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai penatalaksanaan
persiapan asistensi pemasangan intubasi
Definisi isu : Dengan belum optimalnya pemahaman perawat mengenai
penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi , perawat
mengalami kesulitan pada saat persiapan asistensi intubasi.
 Belum optimalnya penerapan proses keperawatan personal hygiene dalam
pemenuhan pada pasien
Definisi isu : personal hygiene dalam pemenuhan pada pasien sangat
penting karena dapat mengoptimalkan kebersihan pasien pada saat dirawat
dirumah sakit.

Adapun ketiga permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan pada


table dibawah ini:
Tabel 2.4 Deskripsi Isu/ Kondisi Unit Kerja
No Identifikasi Isu/ Kondisi Ideal Kedudukan Identifikasi
Kondisi dan Peran Akar
Sekarang PNS dalam Permasalahan
NKRI
1. Belum optimalnya Perawat Pelayanan Kurangnya
membantu Publik kepatuhan
pencegahan
memfasilitasi perawat dalam
resiko jatuh pada pengaman penatalaksanaan
tempat tidur pencegahan
pasien
pasien dalam resiko jatuh
keadaan terkunci

2 Belum optimalnya Perawat telah Manajemen Belum adanya


menguasai ASN
pemahaman edukasi
persiapan
perawat mengenai asistensi Pelaksana mengenai
pemasangan kebijakan
penatalaksanaan penatalaksanaan
intubasi
17

persiapan persiapan
asistensi asistensi
pemasangan pemasangan
intubasi intubasi

3. Belum optimalnya Personal hygiene Pelaksana Kurangnya


dalam Kebijakan penatalaksanaan
penerapan proses
pemenuhan pada Publik dan personal hygiene
keperawatan pasien terlaksana
Pelayan Publik
dengan baik
personal hygiene
dalam pemenuhan Manajemen
ASN
pada pasien

D. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan setelah mendeskripsikan isu atau permasalahan
yang ada di unit kerja. Isu yang telah di deskripsikan kemudian dijadikan untuk
menetapkan kriteria kualitas isu. Pada penulisan ini, kriteria analisis isu yang
dipilih dengan menggunakan metode Aktual, Kekhalayakan, Problematika, dan
Kelayakan (AKPK). Analisis isu yang telah dilakukan kemudian mendapatkan
hasil penetapan isu dengan kualitas isu yang tertinggi dan setelah itu isu yang
memiliki kualitas isu tertinggi akan dipilih dan akan dilakukan pada saat proses
habituasi di tempat kerja.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual. Isu
actual adalah isu yang memenuhi kriteria berdasarkan metode AKPK yakni isu
yang mengandung kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan AKPK


NO ISU A K P K JUMLAH PERINGKAT
1. Belum optimalnya pencegahan 4 3 3 3 13 3
resiko jatuh pada pasien

2. Belum optimalnya pemahaman 5 5 5 4 19 1


perawat mengenai
penatalaksanaan asistensi
18

persiapan pemasangan intubasi

3 Belum optimalnya penerapan 5 5 5 3 18 2


proses keperawatan personal
hygiene dalam pemenuhan pada
pasien

Keterangan:
Skala Likert 1-5 (5= Sangat besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2= Kecil, 1 =
Sangat Kecil)
A : Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat)
K : Kekhalayakan (isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak)
P : Problematik (isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks,sehingga perlu dicarikan segera solusinya)
K : Kelayakan (isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya)
Dari hasil analisis isu dengan menggunakan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan) diperoleh isu dengan scoring
tertinggi yaitu Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai
penatalaksanaan asistensi persiapan pemasangan intubasi. Setelah
mendapatkan isu yang layak untuk diangkat maka diperlukan alat bantu
lainnya untuk menentukan prioritas masalah/core issue. Alat bantu yang
digunakan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Alat bantu analisis USG
dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dengan menggunakan
skala likert. Analisis isu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.6 Analisis Kualitas Isu dengan USG


NO ISU KRITERIA JUMLAH PERINGKAT
U S G
1. Belum adanya edukasi 5 5 5 15 1
mengenai penatalaksanaan
persiapan asistensi
pemasangan intubasi
19

2. Kurangnya tenaga kesehatan 3 5 4 12 2


yang telah mengikuti pelatihan
pemasangan intubasi

3 Kurangnya media penatalaksanan 4 4 3 9 3


cara pemasangan intubasi

Keterangan :
Skala Likert 1-5 (5= Sangat besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2= Kecil 1 =
Sangat Kecil)
Urgency (U) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang
tersedia
Seriousness (S) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
Growth (G) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Berdasarkan kuaitas isu yang dianalisis dengan AKPK dan USG maka
tergambar ranking tertinggi merupakan isu final dan perlu dicarikan pemecahan
masalah yaitu “Belum adanya edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan
asistensi pemasangan intubasi di Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat
Lawang”

E. Argumentasi terhadap core issue terpilih

Argumentasi terhadap core issue yang dipilih bersifat aktual didukung


konsep pokok mata pelatihan pada agenda kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI yang melandasi pemilihan core issue. Pemilihan isu “Belum adanya
edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi
di Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang” karena pentingnya
pemahaman perawat tentang persiapan intubasi agar memudahkan proses
20

asistensi tindakan tersebut. Kurangnya pemahaman perawat salah satu


kendala diruangan karena perawat dapat mengalami kesulitan dalam
melakukan tindakan keperawatan.

F. Nilai-nilai dasar Profesi PNS

1. Konsep Nilai-Nilai Dasar PNS


Pendidikan dan pelatihan dasar memiliki tujuan untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Nilai-nilai dasar ASN yang akan diinternalisasikan meliputi:

1) Akuntabilitas
a. Konsep Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban bertanggung jawab yang
berorientasi pada target. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik yang meliputi (Lembaga Administrasi
Negara, 2014):
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan.
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
b. Nilai terciptanya lingkungan yang Akuntabel
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan yaitu : Kepemimpinan, Transparansi,
21

Integritas, Tanggung jawab, keadilan,kepercayaan,keseimbangan,


kejelasan, konsistensi.

2) Nasionalisme
a. Konsep Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Makna nasionalisme secara politisi merupakan manifestasi kesadaran
Nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,
baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan
maupun sebagai pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat
bangsa dan negaranya.
b. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi ASN
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari
kehidupan bermasyarakat dan berpolitik. Adanya nilai-nilai ketuhanan
dalam Pancasila berarti negara menjamin kemerdekaan masyarakat
dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak
hanya kebebasan dalam memeluk agama, negara juga menjamin
masyarakat memeluk kepercayaan.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab


Pemerintahan yang dibangun harus memperhatikan prinsip
kemanusiaaan dan keadilan dalam penyelenggaraan pemerintah
dalam negeri dan pemerintahan global atau dunia. Berbagai tindakan
dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak
sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara.
Diperlukan pemimpin yang mampu menentukan kebijakan dan arah
pembangunan dengan mempertimbangkan keselarasan antara
kepentingan nasional dan kemaslahatan global.
22

3) Persatuan Indonesia
Keberadaan Bangsa Indonesia terjadi karena dia memiliki satu
nyawa, satu asal akal, yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya
yang menjalani satu kesatuan riwayat yang membangkitkan persatuan
karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata. Sebagai persenyawaan dalam ragam perbedaan
suatu bangsa mestinya memiliki karakter tersendiri yang bisa
dibedakan dari karakter unsur-unsurnya.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan


perwakilan
Permusyawaratan dijalankan dengan landasan sila-sila
Pancasila lainnya, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan
keadilan. Hikmat kebijaksanaan juga mensyaratkan adanya wawasan
dan pengetahuan yang mendalam tentang pokok bahasan dalam
musyawarah atau pengambilan keputusan. Penghayatan terhadap
nilai-nilai permusyawaratan diharapkan memunculkan mentalitas
masyarakat yang mengutamakan kepentingan umum. Adanya
mentalitas yang mengutamakan kepentingan umum memudahkan
dalam menemukan kata sepakat dalam pengambilan keputusan
bersama.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Tujuan gagasan keadilan tidak terbatas hanya semata pada
tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan usaha emansipasi dalam
rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda,
pemuliaan martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas
kebangsaan dan penguatan daulat rakyat.

3) Etika Publik
a. Konsep Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan
23

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan


tanggung jawab pelayanan publik. ASN dalam melaksanakan peran
dan fungsinya diatur oleh kode etik dan nilai-nilai dasar ASN yang
tercantum dalam UU ASN No.5 tahun 2014 pasal 4 dan 5.

1) Nilai-Nilai Dasar Etika Publik


Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut :
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

2) Kode Etik ASN


Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik, dan kode perilaku
ASN yakni sebagai berikut :
24

a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi.
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

4) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji, sikap atau pernyataan pada diri sendiri
dan orang lain bahwa sebagai seorang ASN harus siap melayani
masyarakat dan memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada
masyarakat dengan berlandaskan prinsip efektif, efisien, inovasi untuk
tercapainya mutu dan kepuasaan pelanggan. Komitmen mutu bertujuan
untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik.
Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk mengukur
25

penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu


pelayanan dapat terkontrol dengan baik.

a. Lima Aspek Komitmen Mutu


Ada 5 (lima) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu
efektifitas, Efisien, Kreativitas, inovasi, orientasi mutu.

b. Nilai-nilai dasar orientasi mutu


Zethaml et.al. (2013) menyatakan bahwa terdapat sepuluh
ukuran dalam menilai mutu pelayanan, yaitu : Tangible
(nyata/berwujud), Reliability (kehandalan), Responsiveness (Cepat
tanggap), Competence (kompetensi), Access (kemudahan), Courtesy
(keramahan), Communication (komunikasi), Credibility (kepercayaan),
Security (keamanan), Understanding the Customer (Pemahaman
pelanggan).

5) Anti Korupsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) definisi dari korupsi
adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Sedangkan secara etiologinya korupsi
berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan.
Undang-Undang No 31 tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001
mengkategorikan 7 perilaku yang mengggambarkan tindakan korupsi yaitu
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Penggelompokan ini telah jelas memberikan gambaran bahwa
segala bentuk tindakan penyalahgunaan wewenang yang tujuannya untuk
memperkaya diri sendiri atau pun orang lain dan menyebabkan kerusakan
dan kerugian bagi negara kerusakan merupakan tindakan korupsi.
26

a. Nilai-Nilai Anti Korupsi


Upaya mengimplementasikan nilai anti korupsi dalam
kehidupan bermasyarakat maka Komisi Pemberantasan Korupsi dan
para ahli lainnya (LAN RI, 2014) mengidentifikasikan lagi nilai anti
korupsi ke dalam nilai dasar yaitu Jujur, Peduli, Mandiri, Tanggung
Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan Adil

2. Konsep Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.

a. Kedudukan ASN
Membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
27

sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu


tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

b. Peran ASN
Berkaitan dengan fungsinya ASN bertugas dalam
pemerintahan, sebagai berikut :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

c. Hak dan Kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh
hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak
adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
1) PNS berhak memperoleh Gaji, tunjangan, dan fasilitas; Cuti
Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; Perlindungan;
Pengembangan kompetensi

2) PPPK berhak memperoleh Gaji dan tunjangan; cuti;


perlindungan pengembangan kompetensi

d. Kode Etik ASN


Kode etik dan kode perilaku berisi peraturan perilaku agar Pegawai
ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
28

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;


3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peratuan
perundang – undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan dan etika
pemerintah;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informaasi terkait
kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi interen negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi sendiri atau untuk
orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN dan;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang – undangan
mengenai disiplin pegawai.

2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
29

melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan


yang relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal
seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG
dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan
dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya
fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Ketiga, khususnya
dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat
istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan
sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh
sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang
berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi
kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat
persatuan dan kesatuan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,
baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini
pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam
level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga

2) Membentuk lembaga koordinasi khusus

3) Membentuk gugus tugas

4) Koalisi sosial
Terdapat beberapa tantangan dalam penerapan WoG, yaitu
Kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi dan
kepemimpinan Jenis pelayanan publik yang dapat didekati dengan
30

pendekatan WoG adalah pelayanan yang bersifat administratif, pelayanan


jasa, pelayanan barang, pelayanan regulatif. Dalam memanfaatkan
pendekatan WoG , terdapat beberapa prasyarat agar pendekatan ini dapat
diterapkan antara lain budaya dan filosofi, cara kerja yang baru, cara baru
pengembangan kebijakan, mendesain program dan pelayanan. Kategori
hubungan kelembagaan dalam WoG, yaitu koordinasi, integritas dan
kedekatan dan pelibatan.

3. Pelayan Publik
a. Konsep Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan. Pengertian publik menurut
Syafi’ie (2006) yaitu “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan
berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik
berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk jasa
pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Instansi pemerintah di Pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
2) Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan;
3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
31

b. Prinsif Pelayanan Publik


Dalam proses kegiatan pelayanan diatur juga mengenai prinsip
pelayanan sebagai pegangan dalam mendukung jalannya kegiatan.
Adapun prinsip pelayanan publik menurut keputusan MENPAN No. 63/
KEP/ M. PAN/7/ 2003 antara lain adalah:
1) Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit,
mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.
2) Kejelasan Persyaratan teknis dan administrative pelayanan publik;
unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau
persoalan dan sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;
rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
3) Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4) Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan
sah.
5) Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa
aman dan kepastian hukum.
6) Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau
pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
7) Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana dan
prasarana kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.
8) Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.
9) Kedisiplinan, kesopan dan keramahan Pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas.
10) Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan
32

yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung


pelayanan seperti parker, toilet, tempat ibadah, dan lain- lain.
33

G. Matrik Kegiatan
Tabel 2.7 Matrik kegiatan
Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. PERENCANAAN
Koordinasi 1. Konsultasi Keterkaitan dengan nilai- Visi Rumah Sakit: Kegiatan
dengan Rencana nilai dasar ASN adalah: Menjadikan perencanaan ini
mentor terkait kegiatan 1. Akuntabilitas Rumah Sakityang menggambarka
jadwal aktualisasi a. Tanggung Jawab memberikan n salah satu
pelaksanaan  Menghadap  Surat permohonan Kegiatan ini dibuat pelayanan yang moto rumah
aktualisasi mentor untuk izin kegiatan dengan penuh rasa terbaik, sakit M A S S
membahas isu aktualisasi tanggung jawab berkualitas dan yakni Mantap
profesional. (Mantap, Aman,
Selamat,
34

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mendapatkan  Adanya Lembar sesuai konsep yang Misi Rumah Sembuh)
persetujuan persetujuan direncanakan Sakit:
mentor. b. Kejelasan 1. Meningkatkan
3. Mengkoordinasika Menjelaskan rencana mutu
ntentang kegiatan kepada pelayanan
rencana kegiatan mentor secara jelas Rumah Sakit
aktualisasi dan terperinci. Tebing Tinggi
Konsultasi  Lembar konsultasi 2. Meningkatkan
dengan mentor 2. Nasionalisme saranadan
Membuat jadwal  Adanya Jadwal Sila ke 2 : prasarana
kegiatan kegiatan Mempersiapkan Rumah Sakit
rancangan kegiatan Tebing Tinggi
aktualisasi dengan
berkoordinasi dan
bermusyawarah
kepada mentor
35

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan isu
yang akan diangkat,
serta senantiasa
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

3. Etika Publik
a. Sopan
Selalu menjaga
sopan santun
dalam
berkomunikasi
dengan mentor dan
coach
36

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Jujur
Memberikan
informasi yang jujur
mengenai
rancangan
4. Komitmen Mutu
a. Efektif
Komunikasi dengan
mentor bertujuan
agar mencapai
sasaran dan tujuan
yang tepat
b. Efisien
37

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
c. Anti Korupsi
a. Jujur
Menjelaskan
rancangan aktualisasi
dengan jujur.
b. Disiplin
Tepat waktu saat
melakukan konsultasi
dengan mentor
38

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan
jadwal yang telah
disepakati
c. Kerja Keras
Berusaha dengan
keras untuk
berkoordinasi
dengan atasan
demi tercapainya
kesepakatan
Keterkaitan dengan
agenda peran dan
kedudukan ASN adalah:
1. Manajemen ASN
Melakukan
perencanaan
39

Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan aktualisasi
secara professional.
Tidak berpihak dan
selalu netral terhadap
apapun dan siapapun.
2. Pelayanan Publik
Bersikap responsive
atas masukan dari
mentor dan senantiasa
berpartisipasi dalam
kegiatan yang akan
dilaksanakan
40

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERSIAPAN
1.Membuat 1. Membuat agenda 1. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Kegiatan ini
agenda kegiatan Menjadikan mencerminkanni
Adanya kejelasan
kegiatan  mencari refresi  Susunan materi tahapan persiapan Rumah Sakit yang lai moto rumah
2. Membuat dan menyusun edukasi mengenai yang akan memberikan sakit MA SS
dilaksanakan.
lembar agenda penatalaksanaan pelayanan yang yakni Mantap
Kegiatan tersebut
prosedur mengenai persiapan dilakukan dengan terbaik, berkualitas dan
3. Membuat penatalaksanaa asistensi penuh tanggung dan profesional. Aman(Mantap,
jawab dan
soal pre dan n persiapan pemasangan aman,
konsisten.
post test pemasangan intubasi 2. Nasionalisme Misi Rumah Sakit: Selamat,Sembu
intubasi a. Musyawarah 1. Meningkatka h) serta nilai
2. Membuat Mendiskusikan n mutu motokabupaten
Lembar Prosedur  Lembar prosedur dengan tim medis pelayanan M A D A N
 Mengkonsultasi persiapan alat-alat yang lain agar Rumah Iyakni aman dan
kan lembar pemasangan terlaksananya Sakit Tebing damai (Makmur,
prosedur intubasi persiapanasistensi Tinggi Aman,
41

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemasangan 2. Meningkatkan damai.Aga
intubasi sarana dan mis,
b. Kerja sama prasarana nasionalis,
Agar mendapatkan Rumah Sakit Indah).
hasil yang maksimal Tebing Tinggi
dilakukan 3. Kontribusi Visi:
koordinasikan Diharapkan
dengan mentor dengan adanya
tenaga medis panduan di dalam
lainnya lembar prosedur
c. Saling dapat
menghormati meningkatkan
Menghormati pelayanan yang
mentor dan tenaga terbaik dan
medis lain agar
penatalaksanaan
42

Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Mata Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dapat berjalan berkualitas
dengan baik serta
3. Etika Publik profesional
Ketika melaksanakan
persiapan asistensi  Kontribusi
pemasangan intubasi Misi:
harus bertanggung
jawab dan jujur dengan Diharapkan
hasil penatalaksanaan mampu
Sopan santun meningkatkan
Ketika melakukan sarana dan
pentalaksanaan prasarana
menggunakan prinsip Rumah Sakit
5S(senyum, salam, sapa,
sopan dan santun)
43

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Komitmen Mutu
a. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
b. Efisien
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga
dapat mengefisien
waktu
44

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Anti Korupsi

Mengemukakan
pendapat dan ide
secara berani serta
bertanggung jawab
dan disiplin terhadap
rencana persiapan
yang telah disusun.

Keterkaitan dengan
agenda III dan kedudukan
ASN :
1. Manajemen ASN
Melaksanakan
persiapan secara
professional
2. Pelayanan publik
Persiapan dilakukan
45

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara transparan,
mudah dan murah,
efektif dan efisien
serta akuntabel
46

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. PELAKNSANAAN
1. Pelaksana 1. .Pelaksanaan 1. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Mendukung nilai
an kegiatan Dalam pembuatan Menjadikan nilai kegiatan ini
kegiatan  Konsultasi  Lembar lembar prosedur harus Rumah Sakit yang sesuai dengan
2. Melakukan dengan mentor Konsultasi adanya tanggung memberikan motto rumah
edukasi  Mempersiapkan mentor jawab dan transparan pelayanan yang sakit MASS
kepada lembar hadir  Lembar hadir dalam informasi terbaik, berkualitas memberikan
perawat peserta peserta pembuatan lembar dan profesional. rasa aman dari
mengenai  Mempersiapkan  Adanya lembar prosedur serta Jelas Visi Rumah Sakit: informasi yang
asistensi lembar prosedur prosedur dalam pembuatan Menjadikan disajikan:
intubasi persiapan Lembar prosedur Rumah Sakit yang Selamat
asistensi intubasi Integritas dalam memberikan senantiasa

 Mempersiapkan mencari referensi pelayanan yang selamat dari


alat dan ruangan untuk pembuatan terbaik, berkualitas menjalankan

 Tersedia alat-alat lembar prosedur dan profesional. aktivitas sehari-


dan ruangan hari
47

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melaksanakan  Materi edukasi 2. Nasionalisme  Kontribusi Visi:
edukasi persiapan alat- Mendiskusikan atau Diharapkan
mengenai alat pemasangan bermusyawarah dengan adanya
persiapan intubasi dengan mentor dalam panduan lembar
asistensi intubasi pembuatan lembar prosedur dapat
prosedur serta meningkatkan
bekerja sama dalam pelayanan yang
3. Melaksanakan
diskusi dan saling terbaik dan
pre dan post test
 Dokumentasi menghormati dalam berkualitas serta
(lembar hadir pelaksanaan diskusi. profesional
peserta,lembar 3. Etika Publik
pre dan post Dalam pelaksanaan  Kontribusi Misi:
test,foto,video) diskusi bersikap Diharapkan mampu
hormat, sopan dan meningkatkan
48

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
santun, cermat dalam sarana dan
berdiskusi serta prasarana Rumah
Disiplin dalam diskusi Sakit
4. Komitmen Mutu
Berinofasi dalam
pembuatan lembar
prosedur
5. Anti Korupsi
Melaksanakan
kegiatan dengan
penuh tanggung jawab
dan jujur dalam
pembuatan lembar
prosedur,
mandiri dan disiplin
serta membuat
49

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tampilan lembar
prosedur
sesederhana
mungkin agar mudah
digunakan para
perawat dan tenaga
medis lainya.
Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
1. Manajemen ASN
Edukasi merupakan
bagian dari
manajemen ASN
karena termasukupaya
menjadi ASN
50

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang professional
2. Pelayanan publik
Memberikan edukasi
secara transparan,
mudah, responsive
51

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 EVALUASI
Evaluasi 1. Memberikan  pemahaman 1. Akuntabilitas Misi Kabupaten Mendukung nilai
kegiatan pertanyaan peserta setelah a. Tanggung jawab Empat Lawang: yang
edukasi sesudah edukasi dilakukan atas rancangan Meningkatkan terkandungpada
2. Menilai pre dan edukasi kegiatan yang kualitas pelayanan Visi Misi RSUD
post  hasil pre dan dilakukan dan bidang kesehatan, Menerapkan
3. Mencatat hasil post dikerjakan sampai pendidikan dan motto RS MASS
jawaban dari  Dokumentasi dengan selesai sosial dasar yakni
peserta (Foto,data b. Kejelasan lainnya dengan (mantap,aman
peserta) Hasil kegiatan memanfaatkan ,selamat,sembu
harus jelas ilmu pengetahuan h)Kegiatan ini
c. Transparansi dan teknologi serta menggambarka
,hasil kegiatan kearifan local n nilai damai
tidak dibuat-buat sesuai motto
sesuai fakta rumah sakit
MASS dan
52

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Nasionalisme  Kontribusi motto MADANI
a. Kemanusiaan terhadap visi: kabupaten.
Melakukan Diharapkan dapat
evaluasi dengan meningkatkan
baik pada tenaga keamanan
medis dengan
b. Keadilan peningkatan
Adil terhadap pelayanan
tenaga medis keperawatan di
dalam pemberian fasilitas
evaluasi kesehatan
c. Bekerja Sama  Kontribusi
Bekerja sama terhadap misi:
dengan Tenaga
medis dengan baik
d. Jujur,
jujur kepada
53

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
semua pihak dan Diharapkan
baik buruknya mampu
hasil kegiatan meningkatkan
3. Etika Publik kualitas pelayanan
Bersikap Disiplin, di bidang
cermat serta kesehatan
berperilaku sopan
dan
santun,menghormati
para tenaga medis
ketika melaksanakan
edukasi
4. Komitmen Mutu
Tanggung jawab
Dengan evaluasi
edukasi
54

Kontribusi
Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
o Hasil Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam
evaluasi dan jujur serta
bekerja keras dalam
melaksanakan evaluasi
edukasi
Keterkaitan dengan agenda
III dan kedudukan ASN :
1. Manajemen ASN :
Kedudukan
Sebagai ASN dan seorang
perawat harus
meningkatkan mutu
pelayanan dengan
55

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menerapkan
pengetahuan dan
keterampilan tentang
persiapan asistensi
intubasi

2. Pelayanan Publik
a. Responsif
Merespon dengan
baik dan akan
segera berusaha
memperbaiki
terkait kritik dan
saran peserta
terhadap edukasi
dan rencana
kegiatan lainnya
56

Kontribusi Penguatan
N Output/ Keterkaitan Substansi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
o Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Partisipatif
Berperan aktif
dalam
peningkatan
pelayanan dengan
menambah ilmu
dan kompetensi
tentang persiapan
asistensi intubasi
57

H. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.8 Jadwal Kegiatan
Rincian Jadwal Implementasi Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan (28 Juni– 2 Juli (5 Juli– 9 Juli (12 Juli– 16 Juli (19 Juli – 23 Juli
2021) 2021) 2021) 2021)
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
1 Koordinasi dengan mentor terkait jadwal
pelaksanaan aktualisasi
2 a. Pembuatan lembar prosedur tata cara
persiapan alat asistensi pemasangan
intubasi
b. Membuat soal pre dan post test
3 Melaksanakan edukasi mengenai tata cara
persiapan asistensi intubasi

4 Evaluasi
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. HASIL PENDALAMAN CORE ISSUE TERPILIH

Dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis melakukan observasi situasi problematik


di unit kerja sebagai bentuk Implementasi rancangan nilai-nilai dasar profesi
ASN di RSUD Kabupaten Empat Lawang yang dilaksanakan sesuai dengan
tahapan yang disyaratkan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(Latsar CPNS) golongan II. Dari kegiatan tersebut, penulis mendapatkan core
issue terpilih yaitu Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai
penatalaksanaan asistensi persiapan pemasangan intubasi, hal ini disebabkan
oleh Belum adanya edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan asistensi
pemasangan intubasi sehingga gagasan pemecahan masalahnya yaitu
meningkatnya pengetahuan perawat mengenai asistensi pemasangan intubasi.
Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan solusi dari
core issue ini adalah:
1. Perencanaan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi

Tabel 3.1 Kegiatan Pertama : Perencanaan Aktualisasi

Tahapan 1 Perencanaan

Tanggal Kegiatan 28 Juni - 2 Juli 2021


Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence 1. Surat permohonan izin kegiatan
habituasi
2. Adanya Lembar persetujuan
3. Adanya Jadwal kegiatan
4. Foto dokumentasi

58
59

1. Kegiatan
a. Menghadap mentor untuk membahas isu yang diangkat.
b. Mendapatkan persetujuan mentor.
c. Mengkoordinasi tentang
rencana kegiatan aktualisasi

4. Keterkaitan Subtansi dengan Mata Pelatihan


a. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
 Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Kegiatan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai konsep yang
direncanakan.
Kejelasan
Menjelaskan rencana kegiatan kepada mentor secara jelas dan terperinci.

 Nasionalisme
Mempersiapkan rancangan kegiatan aktualisasi dengan berkoordinasi dan
bermusyawarah kepada mentor sesuai dengan isu yang akan diangkat,
serta senantiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Etika Publik
Sopan
Selalu menjaga sopan santun dalam berkomunikasi dengan mentor dan coach
Jujur
Memberikan informasi yang jujur mengenai rancangan
 Komitmen Mutu
Efektif
Komunikasi dengan mentor bertujuan agar mencapai sasaran dan tujuan yang
tepat
Efisien
Koordinasi dengan mentor dilakukan dengan tepat dan cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
 Anti Korupsi
Jujur
Menjelaskan rancangan aktualisasi dengan jujur.
60

Disiplin
Tepat waktu saat melakukan konsultasi dengan mentor sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati
Kerja Keras
Berusaha dengan keras untuk berkoordinasi dengan atasan demi tercapainya
kesepakatan
b. Keterkaitan dengan agenda peran dan kedudukan ASN adalah:
3. Manajemen ASN
Melakukan perencanaan kegiatan aktualisasi secara professional. Tidak
berpihak dan selalu netral terhadap apapun dan siapapun.
4. Pelayanan Publik
Bersikap responsive atas masukan dari mentor dan senantiasa berpartisipasi
dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi


Visi Rumah Sakit:
Menjadikan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan yang terbaik, berkualitas
dan profesional.
Misi Rumah Sakit:
3. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Tebing Tinggi
4. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit Tebing Tinggi

4. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan perencanaan ini menggambarkan salah satu moto rumah sakit M A
S S yakni Mantap ( Mantap, Aman, Selamat, Sembuh)
61

5. Bukti Output

koordinasi dan konsultasi dengan mentor

Tabel 3.2 Kegiatan Kedua: Persiapan Aktualisasi

Tahapan 2 Persiapan
Tanggal Kegiatan 05- 9 Juli 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence 1. Susunan materi edukasi mengenai
penatalaksanaan persiapan
asistensi pemasangan intubasi

2. Lembar prosedur persiapan alat-alat


pemasangan intubasi

3. Surat izin dari kepala ruangan

4. Lembar pre dan post test


62

1. Kegiatan
a. mencari refrensi dan menyusun agenda mengenai penatalaksanaan persiapan
pemasangan intubasi
b. Mengkonsultasikan lembar prosedur alat-alat pemasangan intubasi
c. meminta izin kepada kepala ruangan
d. konsultasi membuat pre dan post test

2. Keterkaitan Subtansi dengan Mata Pelatihan


a. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
 Akuntabilitas
Adanya kejelasan tahapan persiapan yang akan dilaksanakan. Kegiatan
tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan konsisten.
 Nasionalisme

Musyawarah
Mendiskusikan dengan tim medis yang lain agar terlaksananya tata cara
asistensi pemasangan intubasi
Kerja sama
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dilakukan koordinasikan dengan mentor
tenaga medis lainnya
Saling menghormati
Menghormati mentor dan tenaga medis lain agar penatalaksanaan dapat
berjalan dengan baik

 Etika Publik
Ketika melaksanakan tata cara asistensi pemasangan harus bertanggung
jawab dan jujur dengan hasil penatalaksanaan
Sopan santun
Ketika melakukan pentalaksanaan menggunakan prinsip 5S(senyum, salam,
sapa, sopan dan santun)

 Komitmen Mutu

Efektif
Komunikasi dengan mentor bertujuan agar mencapai sasaran dan tujuan yang
63

tepat
Efisien
Koordinasi dengan mentor dilakukan dengan tepat dan cepat sehingga dapat
mengefisien waktu
 Anti Korupsi
Mengemukakan pendapat dan ide secara berani serta bertangguang jawab
dan disiplin terhadap rencana persiapan yang telah disusun.

b. Keterkaitan dengan agenda III dan kedudukan ASN :


3. Manajemen ASN
Melaksanakan persiapan secara professional
4. Pelayanan publik
Persiapan dilakukan secara transparan, mudah dan murah, efektif dan
efisien serta akuntabel

3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi


Visi Rumah Sakit:
Menjadikan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan yang terbaik, berkualitas
dan profesional.
Misi Rumah Sakit:
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Tebing Tinggi
Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit Tebing Tinggi
 Kontribusi Visi:
Diharapkan dengan adanya panduan di dalam lembar prosedur dapat
meningkatkan pelayanan yang terbaik dan berkualitas serta profesional
 Kontribusi Misi:
Diharapkan mampu meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit
4. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini mencerminkan nilai moto rumah sakit MA S S yakni Mantap dan
Aman (Mantap, aman, Selamat, Sembuh) serta nilai moto kabupaten M A D A N I
yakni aman dan damai (Makmur, Aman, damai.Agamis, nasionalis, Indah).
64

5. Bukti Output

Konsultasi dengan mentor

Izin Kepada Kepala Ruangan HCU


65

Tabel 3.3 Kegiatan Ketiga : Pelaksanaan Aktualisasi

Tahapan 3 Pelaksanaan

Tanggal Kegiatan 12– 16 Juli 2021


Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence 1. Lembar konsultasi mentor
2. Adanya lembar prosedur
3. Tersedia alat-alat dan ruangan
4. Materi edukasi persiapan alat-alat
pemasangan intubasi
5. Dokumentasi (lembar hadir
peserta,lembar pre dan post
test,foto,video)
1. Kegiatan
a. Konsultasi dengan mentor
b. Mempersiapkan lembar hadir peserta
c. Mempersiapkan lembar prosedur tata cara persiapan pemasangan intubasi
d. Mempersiapkan alat dan ruangan
e. Melaksanakan edukasi mengenai tata cara persiapan pemasangan intubasi
f. Melaksanakan pre dan post test

2. Keterkaitan Subtansi dengan Mata Pelatihan


a.Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
a. Akuntabilitas
Dalam pembuatan lembar prosedur harus adanya tanggung jawab dan
transparan dalam informasi pembuatan lembar prosedur serta Jelas dalam
pembuatan Lembar prosedur Integritas Mencari referensi untuk pembuatan
lembar prosedur
b. Nasionalisme
Mendiskusikan atau bermusyawarah dengan mentor dalam pembuatan lembar
prosedur serta bekerja sama dalam diskusi dan saling menghormati dalam
pelaksanaan diskusi, dan salam pembuatan lembar prosedur berkonsisten.
66

c. Etika Publik
Dalam pelaksanaan diskusi bersikap hormat, sopan dan santun, cerman
dalam berdiskusi serta Disiplin dalam diskusi.
d. Komitmen Mutu
Berinofasi dalam pembuatan lembar proseduryang dipublikasikan.
e. Anti Korupsi
Melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan jujur dalam
pembuatan lembar prosedur, mandiri dan disiplin serta membuat tampilan
lembar prosedur sesederhana mungkin agar mudah digunakan para perawat
dan tenaga medis lainya.

b. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI


 Manajemen ASN
Edukasi merupakan bagian dari manajemen ASN karena termasuk upaya
menjadi ASN yang profesional.
 Pelayanan Publik
Memberikan edukasi secara transparan, mudah, responsive.
3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi dan
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
 Visi Rumah Sakit:
Menjadikan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan yang terbaik, berkualitas
dan profesional.
 Misi Rumah Sakit:
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Tebing Tinggi
Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit Tebing Tinggi
 Kontribusi Visi:
Diharapkan dengan adanya panduan lembar prosedur dapat meningkatkan
pelayanan yang terbaik dan berkualitas serta profesional
 Kontribusi Misi:
Diharapkan mampu meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit
67

4. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Mendukung nilai nilai kegiatan ini sesuai dengan motto rumah sakit MASS
memberikan rasa aman dari informasi yang disajikan:
Selamat senantiasa selamat dari menjalankan aktivitas sehari-hari

5. Bukti Output

Konsultasi dengan mentor

Persiapan Alat

Pelaksanaan Edukasi
68

Pre dan Post Test


69

Menempelkan lembar prosedur persiapan asistensi intubasi


70

Tabel 3.4 Kegiatan Keempat : Evaluasi Aktualisasi

Tahapan 4 Evaluasi

Tanggal Kegiatan 14-21 Juli 2021


Daftar Lampiran Bukti 1) pemahaman peserta setelah
Kegiatan/Evidence
dilakukan edukasi
2) hasil pre dan post
3) Dokumentasi (Foto,data peserta)
1. Kegiatan
1. Evaluasi
1) Memberikan pertanyaan sesudah edukasi
2) Menilai pre dan post
3) Mencatat hasil jawaban dari peserta
2. Keterkaitan Subtansi dengan Mata Pelatihan
a. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
 Akuntabilitas
d. Tanggung jawab atas rancangan kegiatan yang dilakukan dan
dikerjakan sampai dengan selesai
e. Kejelasan
Hasil kegiatan harus jelas
f. Transparansi ,hasil kegiatan tidak dibuat-buat sesuai fakta
 Nasionalisme
e. Kemanusiaan
Melakukan evaluasi dengan baik pada tenaga medis
f. Keadilan
Adil terhadap tenaga medis dalam pemberian evaluasi
g. Bekerja Sama
Bekerja sama dengan Tenaga medis dengan baik
h. Jujur
Jujur kepada semua pihak dan baik buruknya hasil kegiatan
71

 Etika Publik
Bersikap Disiplin, cermat serta berperilaku sopan dan
santun,menghormati para tenaga medis ketika melaksanakan edukasi
 Komitmen Mutu
Tanggung jawab dengan evaluasi edukasi
 Anti Korupsi
Tanggung jawab dalam evaluasi dan jujur serta bekerja keras dalam
melaksanakan evaluasi edukasi
 Manajemen ASN
Kedudukan
Sebagai ASN dan seorang perawat harus meningkatkan mutu pelayanan
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara
persiapan asistensi intubasi
 Pelayanan Publik
c. Responsif
Merespon dengan baik dan akan segera berusaha memperbaiki terkait
kritik dan saran peserta terhadap edukasi dan rencana kegiatan
lainnya
d. Partisipatif
Berperan aktif dalam peningkatan pelayanan dengan menambah ilmu
dan kompetensi tentang persiapan asistensi intubasi

3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi Organisasi


Misi Kabupaten Empat Lawang:
Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial
dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kearifan lokal
 Kontribusi terhadap visi:
Diharapkan dapat meningkatkan keamanan dengan peningkatan
pelayanan keperawatan di fasilitas kesehatan
 Kontribusi terhadap misi:
Diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan di bidang
72

kesehatan

4. Penguatan nilai nilai organisasi


Mendukung nilai yang terkandung pada Visi Misi RSUD Menerapkan motto
RS MASS yakni (mantap,aman ,selamat,sembuh)Kegiatan ini
menggambarkan nilai damai sesuai motto rumah sakit MASS dan motto
MADANI kabupaten.
5. Bukti Output

Foto Kegiatan

Tabel 3.5 Hasil pre dan post test


Nama Pre test Post test
Benar Salah Benar Salah
Ika wahyuni 5 5 8 2
Tri ulandari 5 5 9 1
Sari agustin 5 5 9 1
Dina marlina 6 4 9 1
Messy septa 6 4 9 1
73

Daftar Peserta

B. CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI


Dalam pelaksanaan aktualiasi, semua kegiatan yang telah dirancang
dapat dilaksanakan dengan baik. Setiap kegiatan aktualisasi telah
dikonsultasikan terlabih dahulu dengan mentor dan coach sebagai
pembimbing dalam kegiatan aktualisasi. Kegiatan juga terlaksana dengan
lancar atas dukungan dan bantuan tim ruang HCU RSUD Kabupaten Empat
lawang dan rekan rekan kerja di RSUD kabupatenEmpatLawang.
74

No Tahapan Tahapan Kegiatan Waktu Persentase Output Ket.


Pelaksanaan Capaian

1. Perencanaan 5. Konsultasi Rencana 28 Juni- 100 % 1. Surat permohonan izin Terlaksana


kegiatan aktualisasi 2 Juli 2021 kegiatan habituasi
 Menghadap mentor 2. Adanya Lembar persetujuan
untuk membahas 3. Lembar konsultasi
isu yang diangkat. 4. Adanya Jadwal kegiatan
6. Mendapatkan
persetujuan mentor.
7. Mengkoordinasikan
tentang
rencana kegiatan
aktualisasi
Konsultasi dengan
mentor
Membuat jadwal
kegiatan
75

2. Persiapan 3. Membuat agenda 05- 9 Juli 100 % 1. Susunan materi edukasi Terlaksana
kegiatan 2021 mengenai penatalaksanaan
 mencari refresi dan persiapan asistensi
menyusun agenda pemasangan intubasi
mengenai 2. Lembar prosedur persiapan
penatalaksanaan alat-alat pemasangan
persiapan intubasi
pemasangan intubasi 3. Surat izin dari kepala
ruangan
4. Membuat agenda 4. Lembar pre dan post test
kegiatan
 Mengkonsultasikan
lembar prosedur alat-
alat pemasangan
intubasi

 meminta izin kepada


kepala ruangan
5. konsultasi membuat pre
76

dan post test

3. Pelaksanaan 4. .Pelaksanaan kegiatan 12– 16 Juli 100 % 1. Lembar konsultasi mentor Terlaksana
 Konsultasi dengan 2021 2. Lembar hadir peserta
mentor 3. Adanya lembar prosedur
 Mempersiapkan lembar 4. Tersedia alat-alat dan
hadir peserta ruangan
 Mempersiapkan lembar 5. Materi edukasi persiapan
prosedur tata cara alat-alat pemasangan
persiapan pemasangan intubasi
intubasi 6. Dokumentasi (lembar
hadir peserta,lembar pre
 Mempersiapkan alat dan
dan post test,foto,video
ruangan
5. Melaksanakan edukasi
mengenai tata cara
persiapan pemasangan
intubasi
77

6. Melaksanakan pre dan


post test

4. Evaluasi 1. Memberikan 14-21 Juli 100% 1. pemahaman peserta Terlaksana


pertanyaan sesudah 2021 setelah dilakukan edukasi
edukasi 2. hasil pre dan post
2. Menilai pre dan post 3. Dokumentasi (Foto,data
3. Mencatat hasil jawaban peserta)

dari peserta
Tabel 3.6 Capaian Kegiatan Sosialisasi
78

C. KENDALA DALAM PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN SOLUSINYA

Tabel 3.7 Kendala dan Solusi


No Kendala Solusi
1. Waktu aktualisasi yang Memanfaatkan waktu sebaik
terlalu singkat dan peserta mungkin sehingga tugas dapat
latsar masih harus diselesaikan tepat pada waktunya
melaksanakan dinas dengan
sistem waktu shift (pagi,
sore, malam) sehingga
peserta latsar merasa
kesulitan untuk
menyelesaikan laporan dan
kegiatan aktulisasi
2. Sulitnya menyesuaikan Menyesuaikan jadwal jaga petugas
jadwal jaga HCU pada saat HCU, memberikan informasi rencana
pelaksanaan edukasi pelaksanaan aktualisasi dari jauh hari
serta mencari waktu pada saat
perawat tidak terlalu sibuk dengan
tindakan keperawatan yang akan
dilakukan kepada pasien.
3. Masih minimnya / jarangnya Follow up secara berkala, saling
tindakan intubasi di ruang mengingatkan tentang asistensi
HCU intubasi
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang
dilaksanakan terhadap perawat di ruang HCU di RSUD Kabupaten Empat
Lawang tahun 2021 dari tanggal 24 Maret – 2 Mei 2021 dapat disimpulkan
bahwa dari 5 kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa habituasi
adalah keberhasilan peserta latsar. Peserta latsar mengambil isu belum
optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi pemasangan
intubasi dengan gagasan pemecahan isu yaitu Peningkatan pemahaman
perawat tentang asistensi pemasangan intubasi melalui edukasi
penatalaksanaan pada ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang.
Pelaksanaan aktualisasi dimulai tanggal 24 Maret 2021 dengan mengajukan
permohonan izin pelaksanaan aktulisasi di instansi. Kegiatan inti yaitu
penyuluhan langsung (edukasi) tentang persiapan asistensi intubasi dengan
5 peserta perawat ruang HCU dan hasil akhir dari aktualisasi ini yaitu
pemberian lembar prosedur persiapan asistensi intubasi pada tanggal 15 Juli
2021.
Adapun hasil yang didapatkan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaannya, kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi
peserta latsar menjadi ASN yang memegang teguh nilai-nilai dasar profesi
ASN (ANEKA) sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap tugas
didalam lingkup kerja di RSUD Kabupaten Empat Lawang maupun di
lingkungan masyarakat luas.
2. belum optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi
pemasangan intubasi dapat ditingkatkan melalui beberapa kegiatan yaitu
tahap persiapan, membagikan lembar prosedur , alur persiapan asistensi
intubasi, melakukan sosialisasi (penyuluhan langsung) kepada perawat di
ruang HCU dan melakukan evaluasi kegiatan terhadap perawat ruang
HCU di RSUD Kabupaten Empat Lawang.

79
80

3. Setelah dilakukan edukasi (penyuluhan langsung), perawat telah


mengetahui dan memahami tentang persiapan asistrensi intubasi,alat-alat
yang perlu disiapkan.
4. Pemberian lembar prosedur persiapan asistensi intubasi pada tanggal 19
April 2021 sangat membantu perawat dalam melaksanakan persiapan
asistesi intubasi.
B. Rekomendasi
Kegiatan yang dilaksanakan selama aktualisasi diharapkan dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan, oleh karena itu saran yang dapat
disampaikan oleh peserta latsar adalah sebagai berikut:
1. Sebagai ASN harus selalu menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya. Dalam mengamalkan
nilai-nilai dasar ANEKA serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
perlu adanya kesadaran dari dalam diri setiap PNS di instansi manapun
dia bekerja serta komitmen yang kuat untuk tetap mengamalkannya
secara berkesinambungan. Selain itu, niat yang kuat juga perlu didukung
sarana dan prasarana yang memadai sehingga pengamalannya dapat
dilakukan semaksimal mungkin. Kepada seluruh Perawat Indonesia yang
memiliki status sebagai PNS, marilah kita terapkan nilai – nilai dasar
ANEKA serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam setiap
pekerjaan kita di instansi manapun kita bekerja.
2. Sebagai petugas kesehatan selalu berinovasi dalam melaksanakan
kegiatan yang ada di Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit. Adapun saran yang dapat penulis berikan bagi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Empat
Lawang kedepannya adalah agar persiapan asistensi intubasi yang telah
diedukasikan akan terus dilaksanakan secara konsisten dan
berkelanjutan.
81

DAFTAR PUSTAKA

Badan PPSDM Kesehatan Informasi SDM Kesehatan”. BPPSDMK. KEMKES.


KEMKES. Wikipedia. Kemkes. 20 April 2020. Web.20 April
2020.http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/fasyankes?unit=1611042
Kabupaten Empat Lawang”. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. Wikipedia.
Ensiklopedia Gratis. 20 April 2020. Web.20 April
2020.https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Empat_Lawang
Lembaga Administrasi Negara.2015. Aktualisasi : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2015. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2015. Nasionalisme : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2015. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2015. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2015. Anti Korupsi : Modul Diklat Prajabatan
Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Mathis A, Muller JP. Intubation time withand without inflatable intubation
device.Eur J Anaesthesiol. 2007;24(1):197–8.
Rahmi, A. et al., 2019. Evaluasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Dalam Mendukung Terwujudnya Sumberdaya Manusia Profesional
Berkarakter, Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 7, No.1 , Januari 2019.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori kePraktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sendy, A. et al., 2018. Perbandingan Keberhasilan dan Waktu Intubasi
Endotrakeal pada Manekin antara bantal Intubasi Standar dan Bantal
Intubasi Modifikasi, Jurnal Anestesi Periopratif {JAP. 2018;6(3):193-9}
Siringoringo,R.H.2012. Evaluasi Diklat. Artikel diunduh dari
www.pusdiklatwas.bpkp.go.id Widoyoko, S. Eko Putro.2012. Evaluasi
Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
CATATAN BIMBINGAN
OLEH MENTOR DAN COACH

82
EVIDENCE KEGIATAN 1
PERENCANAAN
s
PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKAB.EMPAT LAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Nurdin Panji KM 5 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Kode Pos 31453

SURAT TUGAS
Nomor : 445/555 /RSUD/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Satriani, S.Kep, Ners
NIP : 198209102009042002
Pangkat / Golongan Ruang : Penata/ III D
Jabatan : Kabid Keperawatan RSUD Kab. Empat Lawang

Menugaskan kepada :
Nama : Metasa Debby Abtari, AM.Kep
NIP : 199608022019032002
Pangkat/Gol : Pengatur / II c
Jabatan : Perawat Terampil

Untuk melakukan kagiatan Aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Perawat Tentang


Asistensi Pemasangan Intubasi Melalui Edukasi Penatalaksanaan Pada Ruang Hcu
Rsud Kabupaten Empat Lawang” yang dilaksanakan pada :
Tanggal : 12 Juli – 16 Juli 2021
Tempat : RSUD Kab. Empat Lawang

Demikian surat tugas ini diberkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di : Empat Lawang


Tanggal : 28 Juni 2021
Kepala Bidang Keperawatan
RSUD Kabupaten Empat Lawang

Satriani, S.Kep, Ners


NIP. 198209102009042002
PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKAB.EMPAT LAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Nurdin Panji KM 5 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Kode Pos 31453

LEMBAR PERSETUJUAN AKTUALISASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Satriani, S.Kep, Ners
NIP : 198209102009042002
Jabatan : Kabid Keperawatan
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Empat Lawang

Dengan ini menyatakan bahwa :


Nama : Metasa Debby Abtari, AM.Kep
NIP : 199608022019032002
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Empat Lawang

Bahwa benar menyetujui dan memberikan izin kepada saudara tersebut diatas untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi di Ruang HCU Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Empat Lawang.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Empat Lawang, 28 Juni 2021


PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB.EMPAT LAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Nurdin Panji KM 5 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang
Kode Pos 31453
SURAT PERSETUJUAN
Nomor : 445/555.4 /RSUD/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : dr. Devy Andrianty, MM
NIP : 198306012009042002
Pangkat / Golongan Ruang : Pembina/IV.a
Jabatan : Direktur RSUD Empat Lawang

Dengan ini menyatakan bahwa :


Nama : Metasa Debby Abtari ,Am.Kep
NIP : 19960802 201903 2002
Pangkat/Gol : Pengatur/ II.c
Jabatan : Perawat Terampil

Telah menyetujui “Rancanagan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS” sebagai berikut :
Bersama ini kami sampaikan :
No Tema/Judul Rancangan Aktualisasi Kegiatan
1. Peningkatan Pemahaman Perawat 1. Perencanaan
Tentang Asistensi Intubasi Melalui 2. Persiapan
edukasi Penatalaksanaan Pada 3. Implementasi
Ruang HCU RSUD Kabupaten 4. Evaluasi
Empat Lawang
RANCANGAN AKTUALISASI
Nama : Metasa Debby Abtari
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Empat Lawang
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi pemasangan intubasi
Penyebab Masalah : Belum adanya edukasi mengenai penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi
GagasanPemecahan : Peningkatan pemahaman perawat tentang asistensi pemasangan intubasi melalui edukasi
Masalah penatalaksanaan pada ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERENCANAAN
Koordinasi 8. Konsultasi Keterkaitan dengan nilai- Visi Rumah Sakit: Kegiatan

dengan Rencana nilai dasar ASN adalah: Menjadikan perencanaan ini

mentor terkait kegiatan 3. Akuntabilitas Rumah Sakityang menggambarkan


salah satu moto
jadwal aktualisasi c. Tanggung Jawab memberikan
rumah sakit M A
pelaksanaan  Menghadap  Surat permohonan Kegiatan ini dibuat pelayanan yang
S S yakni Mantap
aktualisasi mentor untuk izin kegiatan dengan penuh rasa terbaik, berkualitas
(Mantap, Aman,
membahas isu aktualisasi tanggung jawab dan profesional.
Selamat,
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
9. Mendapatkan  Adanya Lembar sesuai konsep yang Misi Rumah Sakit: Sembuh)

persetujuan persetujuan direncanakan 5. Meningkatkan


mentor. d. Kejelasan mutu pelayanan
10. Mengkoordinasik Menjelaskan Rumah Sakit
antentang rencana kegiatan Tebing Tinggi
rencana kegiatan kepada mentor 6. Meningkatkan
aktualisasi secara jelas dan saranadan
Konsultasi  Lembar konsultasi terperinci. prasarana
dengan mentor Rumah Sakit
Membuat jadwal  Adanya Jadwal 4. Nasionalisme Tebing Tinggi
kegiatan kegiatan Sila ke 2 :
Mempersiapkan
rancangan kegiatan
aktualisasi dengan
berkoordinasi dan
bermusyawarah
kepada mentor
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan isu
yang akan diangkat,
serta senantiasa
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar.

3. Etika Publik
c. Sopan
Selalu menjaga
sopan santun
dalam
berkomunikasi
dengan mentor
dan coach
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Jujur
Memberikan
informasi yang
jujur mengenai
rancangan
4. Komitmen Mutu
d. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
e. Efisien
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Koordinasi
dengan mentor
dilakukan dengan
tepat dan cepat
sehingga dapat
mengefisien waktu
f. Anti Korupsi
d. Jujur
Menjelaskan
rancangan
aktualisasi
dengan jujur.
e. Disiplin
Tepat waktu saat
melakukan
konsultasi
dengan mentor
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai dengan
jadwal yang telah
disepakati
f. Kerja Keras
Berusaha dengan
keras untuk
berkoordinasi
dengan atasan
demi tercapainya
kesepakatan
Keterkaitan dengan
agenda peran dan
kedudukan ASN adalah:
5. Manajemen ASN
Melakukan
perencanaan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan
aktualisasi secara
professional.
Tidak berpihak
dan selalu netral
terhadap apapun
dan siapapun.
6. Pelayanan Publik
Bersikap
responsive atas
masukan dari
mentor dan
senantiasa
berpartisipasi
dalam kegiatan
yang akan
dilaksanakan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. PERSIAPAN
1.Membuat 6. Membuat agenda 6. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Kegiatan ini
agenda kegiatan Menjadikan mencerminkanni
Adanya kejelasan
kegiatan  mencari refresi  Susunan materi tahapan persiapan Rumah Sakit yang lai moto rumah
2. Membuat dan menyusun edukasi mengenai yang akan memberikan sakit MA SS
dilaksanakan.
lembar agenda penatalaksanaan pelayanan yang yakni Mantap
Kegiatan tersebut
prosedur mengenai persiapan dilakukan dengan terbaik, berkualitas dan
3. Membuat penatalaksanaa asistensi penuh tanggung dan profesional. Aman(Mantap,
jawab dan
soal pre dan n persiapan pemasangan aman,
konsisten.
post test pemasangan intubasi 7. Nasionalisme Misi Rumah Sakit: Selamat,Sembu
intubasi d. Musyawarah 4. Meningkatka h) serta nilai
7. Membuat Mendiskusikan n mutu motokabupaten
Lembar Prosedur  Lembar prosedur dengan tim medis pelayanan M A D A N
 Mengkonsultasi persiapan alat-alat yang lain agar Rumah Iyakni aman dan
kan lembar pemasangan terlaksananya Sakit Tebing damai (Makmur,
prosedur intubasi persiapanasistensi Tinggi Aman,
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemasangan 5. Meningkatka damai.Agamis,
intubasi n sarana nasionalis,
e. Kerja sama dan Indah).
Agar mendapatkan prasarana
hasil yang Rumah
maksimal Sakit Tebing
dilakukan Tinggi
koordinasikan 6. Kontribusi
dengan mentor Visi:
tenaga medis Diharapkan
lainnya dengan adanya
f. Saling panduan di
menghormati dalam lembar
Menghormati prosedur dapat
mentor dan tenaga meningkatkan
medis lain agar pelayanan yang
penatalaksanaan terbaik dan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dapat berjalan berkualitas
dengan baik serta
8. Etika Publik profesional
Ketika melaksanakan
persiapan asistensi  Kontribusi Misi:
pemasangan intubasi
harus bertanggung Diharapkan
jawab dan jujur mampu
dengan hasil meningkatkan
penatalaksanaan sarana dan
Sopan santun prasarana Rumah
Ketika melakukan Sakit
pentalaksanaan
menggunakan prinsip
5S(senyum, salam,
sapa, sopan dan
santun)
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
9. Komitmen Mutu
c. Efektif
Komunikasi
dengan mentor
bertujuan agar
mencapai sasaran
dan tujuan yang
tepat
d. Efisien
Koordinasi dengan
mentor dilakukan
dengan tepat dan
cepat sehingga
dapat mengefisien
waktu
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
10. Anti Korupsi

Mengemukakan
pendapat dan ide
secara berani serta
bertanggung jawab
dan disiplin
terhadap rencana
persiapan yang
telah disusun.

Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
5. Manajemen ASN
Melaksanakan
persiapan secara
professional
6. Pelayanan publik
Persiapan dilakukan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara transparan,
mudah dan murah,
efektif dan efisien
serta akuntabel
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. PELAKNSANAAN
3. Pelaksana 7. .Pelaksanaan 6. Akuntabilitas Visi Rumah Sakit: Mendukung nilai
an kegiatan Dalam pembuatan Menjadikan nilai kegiatan ini
kegiatan  Konsultasi  Lembar lembar prosedur harus Rumah Sakit yang sesuai dengan
4. Melakukan dengan mentor Konsultasi adanya tanggung memberikan motto rumah
edukasi  Mempersiapkan mentor jawab dan transparan pelayanan yang sakit MASS
kepada lembar hadir  Lembar hadir dalam informasi terbaik, berkualitas memberikan
perawat peserta peserta pembuatan lembar dan profesional. rasa aman dari
mengenai  Mempersiapkan  Adanya lembar prosedur serta Jelas Visi Rumah Sakit: informasi yang
persiapan lembar prosedur prosedur dalam pembuatan Menjadikan disajikan:
pemasang persiapan Lembar prosedur Rumah Sakit yang Selamat
an intubasi asistensi intubasi Integritas dalam memberikan senantiasa
 Mempersiapkan mencari referensi pelayanan yang selamat dari

alat dan ruangan untuk pembuatan terbaik, berkualitas menjalankan


 Tersedia alat-alat lembar prosedur dan profesional. aktivitas sehari-

dan ruangan hari


Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
8. Melaksanakan  Materi edukasi 7. Nasionalisme  Kontribusi Visi:
edukasi persiapan alat- Mendiskusikan atau Diharapkan
mengenai alat pemasangan bermusyawarah dengan adanya
persiapan intubasi dengan mentor dalam panduan
asistensi intubasi pembuatan lembar lembar
prosedur serta prosedur dapat
bekerja sama dalam meningkatkan
9. Melaksanakan
diskusi dan saling pelayanan yang
pre dan post test
 Dokumentasi menghormati dalam terbaik dan
(lembar hadir pelaksanaan diskusi. berkualitas
peserta,lembar 8. Etika Publik serta
pre dan post Dalam pelaksanaan profesional
test,foto,video) diskusi bersikap
hormat, sopan dan  Kontribusi Misi:
Diharapkan
mampu
meningkatkan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
santun, cermat dalam sarana dan
berdiskusi serta prasarana Rumah
Disiplin dalam diskusi Sakit
9. Komitmen Mutu
Berinofasi dalam
pembuatan lembar
prosedur
10. Anti Korupsi
Melaksanakan
kegiatan dengan
penuh tanggung jawab
dan jujur dalam
pembuatan lembar
prosedur,
mandiri dan disiplin
serta membuat
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tampilan lembar
prosedur
sesederhana
mungkin agar mudah
digunakan para
perawat dan tenaga
medis lainya.
Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
3. Manajemen ASN
Edukasi merupakan
bagian dari
manajemen ASN
karena termasukupaya
menjadi ASN
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang professional
4. Pelayanan publik
Memberikan edukasi
secara transparan,
mudah, responsive
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 EVALUASI
Evaluasi 4. Memberikan  pemahaman 6. Akuntabilitas Misi Kabupaten Mendukung nilai
kegiatan pertanyaan peserta setelah g. Tanggung jawab Empat Lawang: yang
edukasi sesudah edukasi dilakukan atas rancangan Meningkatkan terkandungpada
5. Menilai pre dan edukasi kegiatan yang kualitas pelayanan Visi Misi RSUD
post  hasil pre dan dilakukan dan bidang kesehatan, Menerapkan
6. Mencatat hasil post dikerjakan sampai pendidikan dan motto RS MASS
jawaban dari  Dokumentasi dengan selesai sosial dasar yakni
peserta (Foto,data h. Kejelasan lainnya dengan (mantap,aman
peserta) Hasil kegiatan memanfaatkan ,selamat,sembu
harus jelas ilmu pengetahuan h)Kegiatan ini
i. Transparansi dan teknologi serta menggambarka
,hasil kegiatan kearifan local n nilai damai
tidak dibuat-buat sesuai motto
sesuai fakta rumah sakit
MASS dan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7. Nasionalisme  Kontribusi motto MADANI
i. Kemanusiaan terhadap visi: kabupaten.
Melakukan Diharapkan dapat
evaluasi dengan meningkatkan
baik pada tenaga keamanan
medis dengan
j. Keadilan peningkatan
Adil terhadap pelayanan
tenaga medis keperawatan di
dalam pemberian fasilitas
evaluasi kesehatan
k. Bekerja Sama  Kontribusi
Bekerja sama terhadap misi:
dengan Tenaga
medis dengan baik
l. Jujur,
jujur kepada
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
semua pihak dan Diharapkan
baik buruknya mampu
hasil kegiatan meningkatkan
8. Etika Publik kualitas pelayanan
Bersikap Disiplin, di bidang
cermat serta kesehatan
berperilaku sopan
dan
santun,menghormati
para tenaga medis
ketika melaksanakan
edukasi
9. Komitmen Mutu
Tanggung jawab
Dengan evaluasi
edukasi
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
10. Anti Korupsi
Tanggung jawab
dalam evaluasi dan
jujur serta bekerja
keras dalam
melaksanakan
evaluasi edukasi
Keterkaitan dengan
agenda III dan
kedudukan ASN :
1. Manajemen ASN :
Kedudukan
Sebagai ASN dan
seorang perawat
harus meningkatkan
mutu pelayanan
dengan
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menerapkan
pengetahuan dan
keterampilan tentang
persiapan asistensi
intubasi

2. Pelayanan Publik
e. Responsif
Merespon dengan
baik dan akan
segera berusaha
memperbaiki
terkait kritik dan
saran peserta
terhadap edukasi
dan rencana
kegiatan lainnya
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Misi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
f. Partisipatif
Berperan aktif
dalam
peningkatan
pelayanan dengan
menambah ilmu
dan kompetensi
tentang persiapan
asistensi intubasi
JADWAL KEGIATAN
Matriks Kegiatan
Rincian Jadwal Implementasi Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan
(28 Juni– 2 Juli 2021) (5 Juli– 9 Juli 2021) (12 Juli– 16 Juli 2021) (19 Juli – 23 Juli 2021)
S S R K J S S R K J S S R K J S S R K J
1 Koordinasi dengan mentor
terkait jadwal pelaksanaan
aktualisasi
2 c. Pembuatan lembar
prosedur tata cara
persiapan alat
asistensi
pemasangan intubasi
d. Membuat soal pre
dan post test
3 Melaksanakan edukasi
mengenai tata cara persiapan
asistensi intubasi

4 Evaluasi
Konsultasi dengan mentor
EVIDENCE KEGIATAN 2
PERSIAPAN
Intubasi Trakhea (ETT)
1. Pengertian
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau intubasi adalah memasukkan pipa jalan
nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan intubasi baru dapat dilakukan
bila: cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal,perlu memberikan nafas
buatan dalam jangka panjang,ada resiko besar terjadinya asipriasi ke paru-paru.

2. Fungsi/Tujuan ETT
1. membebaskan jalan nafas
2. untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator)

Ukuran ETT
Pipa endotrakheal. terbuat dari karet atau plastik. Untuk operasi tertentu misalnya di
daerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa ditekuk yang mempunyai spiral
nilon atau besi (non kinking). Untuk mencegah kebocoran jalan nafas, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa tanpa balon biasanya
digunakan padaanak-anak karena bagian tersempit jalan nafas adalah daerah rawan
krikoid.Pada orang dewasa biasa dipakai pipa dengan balon karena bagian tersempit
adalah trachea. Pipa pada orang dewasa biasa digunakan dengan diameterinternal
untuk laki-laki berkisar , 7 ½ ,8 dan wanita berkisar : 6, 6 ½ ,7 mm.

3. Indikasi Intubasi Trakhea


Indikasi intubasi trakhea sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai berikut
(Latief, 2007):
a. Menjaga patensi jalan nafas oleh sebab apapun Kelainan anatomi, bedah khusus,
bedah posisi khusus, pembersihan sekret jalan nafas dan lain-lain.
b. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi Misalnya saat resusitasi,
memungkinkan penggunaan relaksan denganefisien, ventilasi jangka panjang.
c. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka maksimal dan lidah dijulurkan
maksimal menurut Mallampati dibagi menjadi 4 gradasi (Latief, 2007).

4. Kontraindikasi ETT
Menurut Morgan (2006) ada beberapa kondisi yang diperkirakan akan mengalami
kesulitan pada saat dilakukan intubasi, antara lain:
a. Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom
b. Infeksi : Abces mandibula, peritonsiler abces, epiglotitis
c. Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin teacher, atresi laring,
Syndrom Goldenhar, disostosis kraniofasial
d. Benda asing
e. Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tulang leher
f. Obesitas
g. Extensi leher yang tidask maksimal : Artritis rematik, spondilosis arkilosing, halo
traction
h. Variasi anatomi : Mikrognatia, prognatisme, lidah besar, leher pendek, gigi moncong.
5. Pemasangan Intubasi Endotrakheal
Prosedur pelaksanaan intubasi endotrakheal adalah sebagai berikut :

(Latief, 2007):
a. Persiapan Alat (STATICS):
1) Scope : Laringoscope, Stetoscope11
2) Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
3) Airway : Pipa orofaring / OPA atau hidung-faring/NPA
4) Tape : Plester untuk fiksasi dan gunting
5) Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
6) Conector : Penyambung antara pipa dan pipa dan peralatan anestesi.
7) Suction : Penghisap lendir siap pakai.
8) Bag dan masker oksigen (biasanya satu paket dengan mesin anestesi yang siap
pakai, lengkap dengan sirkuit dan sumber gas).
9) Sarung tangan steril
10) Xylocain jelly/ Spray 10%
11) Gunting plester
12) Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
13) Bantal kecil setinggi 12 cm
14) Obat- obatan (premedikasi, induksi/sedasi, relaksan, analgesi dan emergency).
PROSEDUR PERSIAPAN ASISTENSI INTUBASI

NO LANGKAH-LANGKAH PELAKSANA
1. A. memberitahu keluarga
B. persiapan alat-alat : Perawat
 Scope : Laringoscope, Stetoscope
 Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
 Airway : Pipa orofaring / OPA /NPA
 Tape : Plester
 Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
 Conector :Penyambung antara pipa dan pipa an
peralatan anestesi.
 Suction
 Bag Valve Mask
 Sarung tangan steril
 Xylocain jelly/ Spray 10%
 Gunting plester
 Spuit 10cc/20 cc
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan emergency troly,suction unit kedekat
pasien
4. Memakai handscoon dan memberikan laryngoscope
kepada dokter
5. Mengecek cuff ETT ,mengoleskan jelly pada ETT untuk
dipasang
6. Mengisap sputum bila perlu
7. Memberikan oksigen melalui pipa tube telah terpasang
8. Menfiksasi tube
9. Dokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan
10. Cuci tangan
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
 Pastikan tube tidak bocor
 Bila pasien sadar beri sedase sesuai program dokter
 Pastikan posisi ETT selalu tepat
 Sebelum melakukan pemasangan ETT perlu
hyperventilasi selama kurang lebih 30 detik

RSUD KABUPATEN EMPAT LAWANG


PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Nurdin Panji KM 5 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang
Kode Pos 31453

TebingTinggi, 28 Juni 2021


Nomor :445 /556/RSUD/2021 Kepada
Lampiran :- Kepala Ruangan HCU
Perihal : Permohonan Peminjaman Ruangan di –
Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan diadakannya edukasi tentang “edukasi mengenai
penatalaksanaan persiapan asistensi pemasangan intubasi”, dalam rangka
melaksanakan tugas Aktualisasi (habituasi) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan X Kabupaten Empat Lawang, atas nama Metasa
Debby Abtari, AM.Kep pada :

Hari / Tanggal : Rabu / 6 Juli 2021


Pukul : 10.00 Wib
Tempat : Ruangan HCU RSUD Empat Lawang

Saya memohon izin untuk meminjam ruangan untuk menunjang terlaksanya


acara edukasi tersebut. Demikianlah surat permohonan ini saya buat atas perhatian
dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Mengetahui
Kepala Ruangan HCU Pemohon

Damayanti, S.Kep,Ners Metasa Debby Abtari,AM.Kep


NIP.19800704 201101 2006 NIP.19960802 201903 2002
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASISTENSI PEMASANGAN INTUBASI
Pokok bahasan : Persiapan Asistensi Pemasangan Intubasi
Sub pokok bahasan : pemahaman perawat mengenai persiapan asistensi
pemasangan intubasi
Sasaran : Perawat HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
Tempat : Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
Hari/Tanggal : 6 Juli 2021
Waktu : 60 Menit

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan adanya peningkatan penerapan
pelaksanaan persiapan asistensi intubasi pada ruang HCU RSUD Kabupaten
Empat Lawang.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Peserta mengetahui dan memahami pengertian intubasi
2. Peserta mengetahui dan memahami tujuan intubasi
3. Peserta mengetahui dan memahami indikasi dan kontra indikasi intubasi
4. Peserta mengetahui dan memahami persiapan asistensi intubasi

C. MATERI
(terlampir)
1. Pengertian intubasi
2. Tujuan intubasi
3. indikasi dan kontra indikasi intubasi
4. persiapan asistensi intubasi

D. METODE
1. Ceramah dan Praktek
2. Tanya Jawab (diskusi)

E. MEDIA
1. Materi presentasi

F. SETTING TEMPAT
Pemateriii

Peserta

G. PENGORGANISASIAN
1. Pemateri : Metasa Debby Abtari, AM.Kep
2. Notulensi : Elisawati ,S.kep,Ners
3. Dokumentasi : Efedrina Rizky Novianti AM.Kep

H. KEGIATAN
No
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
.
1 Pembuka 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 10 menit
an dan memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri. mengenai hal yang
2. Menjelaskan maksud disampaikan
dan tujuan penyuluhan 3. Menjawab lembar
3. Memberikan lembar pretest yang
pertanyaan pre test diberikan
2 Isi a. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan
pengertian intubasi penjelasan materi 40 menit
b. Menjelaskan tujuan dari penyuluh
intubasi 2. Kesempatan peserta
c. Menjelaskan indikasi untuk bertanya
intubasi
d. Menjelaskan kontra
indikasi intubasi
e. Menjelaskan persiapan
asistensi intubasi serta
mempraktekkannya
f. Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya dan
memberikan kritik dan
saran
3 Penutup 1. Menyimpulkan hasil 1. Membagikan lembar
penyuluhan post test
2. Membagikan lembar 2. Menjawab lembar 10 menit
post test kepada post test
peserta 3. Membalas salam
3. Mengucapkan terima
kasih dan salam
I. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan Materi dan Soal Pre Post Test
b. Kesiapan SAP
c. Peserta hadir di Ruang HCU RSUD Kabupaten Empat Lawang
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan sesuai dengan susunan kegiatan yang telah
disusun
b. Peserta menjawab lembar pre test dan post test
c. Peserta mengajukan pertanyaan terkait pemaparan yang kurang jelas
d. Suasana penyuluhan tertib
PERTANYAAN PESERTA
Pertanyaan ke-1 :
Obat –obat apa saja yang sering dipakai untuk sedasi dan relaksan dalam
pelaksanaan intubasi ?

Jawaban:
Obat yag biasa dipakai untuk sedasi contohnya yaitu propofol dan obat
relaksan yaitu midazolam,diazepam

Pertanyaan ke-2 :
Berapa orang yag melakukan asistensi intubasi?

Jawaban :
yang menjadi asistensi intubasi unntuk membantu dokter satu orang sudah
cukup,dan biasanya perawat lainnya membantu jika dokter memerlukan obat
tambahan atau membantu untuk hyperventilasi menggunakan bag valve
mask(BVM).

Pertanyaan ke-3 :
Berapa ukuran ETT yang biasanya dipakai pada pasien laki-laki dan wanita ?

Jawaban :
laki-laki 7, 7 ½ ,8 dan wanita 6, 6 ½ , 7.
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Intubasi Trakhea (ETT)


Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau intubasi adalah memasukkan pipa jalan
nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan intubasi baru dapat dilakukan
bila: cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal,perlu memberikan nafas
buatan dalam jangka panjang,ada resiko besar terjadinya asipriasi ke paru-paru.
2. Fungsi/Tujuan ETT
1. membebaskan jalan nafas
2. untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator)
 Ukuran ETT

Pipa endotrakheal. terbuat dari karet atau plastik. Untuk operasi tertentu misalnya di
daerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa ditekuk yang mempunyai spiral
nilon atau besi (non kinking). Untuk mencegah kebocoran jalan nafas, kebanyakan pipa
endotrakheal mempunyai balon (cuff) pada ujung distalnya. Pipa tanpa balon biasanya
digunakan padaanak-anak karena bagian tersempit jalan nafas adalah daerah rawan
krikoid.Pada orang dewasa biasa dipakai pipa dengan balon karena bagian tersempit
adalah trachea. Pipa pada orang dewasa biasa digunakan dengan diameterinternal
untuk laki-laki berkisar 8,0 – 9,0 mm dan perempuan 7,5 – 8,5 mm (Latief, 2007)
Biasanya laki-laki berkisar 7, 7 ½ ,8 dan wanita berkisar : 6, 6 ½ ,7.
3. Indikasi Intubasi Trakhea
Indikasi intubasi trakhea sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai berikut
(Latief, 2007):
a. Menjaga patensi jalan nafas oleh sebab apapun Kelainan anatomi, bedah khusus,
bedah posisi khusus, pembersihan sekret jalan nafas dan lain-lain.
b. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi Misalnya saat resusitasi,
memungkinkan penggunaan relaksan denganefisien, ventilasi jangka panjang.
c. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.
Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka maksimal dan lidah dijulurkan
maksimal menurut Mallampati dibagi menjadi 4 gradasi (Latief, 2007).
4. Kontraindikasi ETT
Menurut Morgan (2006) ada beberapa kondisi yang diperkirakan akan mengalami
kesulitan pada saat dilakukan intubasi, antara lain:
a. Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom.
b. Infeksi : Abces mandibula, peritonsiler abces, epiglotitis
c. Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin teacher, atresi laring,
Syndrom Goldenhar, disostosis kraniofasial
d. Benda asing
e. Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tulang leher
f. Obesitas
g. Extensi leher yang tidask maksimal : Artritis rematik, spondilosis arkilosing, halo
traction
h. Variasi anatomi : Mikrognatia, prognatisme, lidah besar, leher pendek, gigi moncong.
5. Pemasangan Intubasi Endotrakheal
Prosedur pelaksanaan intubasi endotrakheal adalah sebagai berikut :
(Latief, 2007):
a. Persiapan Alat (STATICS):
1) Scope : Laringoscope, Stetoscope11
2) Tubes : Endotrakheal Tube (ETT) sesuai ukuran
3) Airway : Pipa orofaring / OPA atau hidung-faring/NPA
4) Tape : Plester untuk fiksasi dan gunting
5) Introducer : Mandrin / Stylet, Magill Forcep
6) Conector : Penyambung antara pipa dan pipa dan peralatan anestesi.
7) Suction : Penghisap lendir siap pakai.
8) Bag dan masker oksigen (biasanya satu paket dengan mesin anestesi yang siap
pakai, lengkap dengan sirkuit dan sumber gas).
9) Sarung tangan steril
10) Xylocain jelly/ Spray 10%
11) Gunting plester
12) Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
13) Bantal kecil setinggi 12 cm
14) Obat- obatan (premedikasi, induksi/sedasi, relaksan, analgesi dan emergency).

PRE DAN POST TEST


Nama:
1. Yang dimaksud dengan intubasi,adalah :
a. Memasukan tube ke dalam trakea
b. Memasukan tube ke dalam larynk
c. Memasukan tube ke dalam pharynk
d. Memasukan tube ke dalam naso pharynk
2. Tujuan dilakukan intubasi,adalah:
a. Hanya pemberian anestesi
b. Memberikan relaksasi kepada pasien
c. Memudahkan proses anastesi
d. Membebaskan jalan nafas,pemberian oksigen dengan dosis/konsentrasi
tinggi,mencegah terjadinya aspirasi
3. Indikasi dilakukan intubasi endotrakeal/endotrakeal tube (ETT) adalah , kecuali..
a. Untuk mencegah terjadinya aspirasi
b. Gangguan ventilasi,perburukan ancaman gagal nafas
c. Gangguan Oksigenasi
d. Gangguan Rasa Nyaman
4. Yang bukan kontra indikasi dilakukan intubasi endotrakeal/endotrakeal tube (ETT)
adalah ...
a. Obstruksi jalan nafas total
b. Kelainan pada supraglitis atau glottis
c. Trauma kepala
d. Trauma laring
5. Tindakan awal yang harus dilakukan untuk menangani pasien dengan sumbatan
jalan nafas,adalah...
a. Oksigenisasi
b. Intubasi
c. Bebaskan jalan nafas
d. Pemberian posisi setengah duduk
6. Alat-alat dan obat yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tindakan intubasi di
ICU adalah, kecuali :
a. Laringoskop,OTT,guedel,sarung tangan
b. Suctionn chateter,hheparin,stetoskop,sarung tangan
c. Plester spuit cuff,stetoskop,suction chateter
d. Face mask, mandrin/stilet,mayo,ventilator
7. Obat sedasi dan relaksan yang diperlukan untuk persiapan intubasi adalah :
a. Midazolam,propofol,succinyl choiin, efineprin
b. Midazolam, propofol, succinyl choiin, rocuronium
c. Propofol, succinyl choiin, digoksin
d. Propofol, sulfat atrofin , deksametason
8. Obat-obat emergency yang perlu dipersiapkan saat melakukan intubasi di ICUadalah
kecuali :
a. Efineprin
b. Digoksin
c. Sulfas atropin
d. Deksametason
9. Nomor ETT berapa saja yang diperlukan pada pasien wanita :
a. 6,7,7 ½
b. 6,6 ½ ,7
c. 6,7,8
d. 7,7 ½ ,8
10. Nomor ETT berapa saja yang diperlukan pada pasien Laki-laki:
a. 6,7,7 ½
b. 6,6 ½ ,7
c. 6,7,8
d. 7,7 ½ ,8
Konsultasi dengan mentor

Izin Kepada Kepala Ruangan HCU


EVIDENCE KEGIATAN 3
PELAKSANAAN
Konsultasi dengan mentor

Persiapan Alat
Pelaksanaan Edukasi
Pre dan Post Test
Menempelkan lembar prosedur persiapan asistensi intubasi

Mengedit video
Konsultasi dengan Coach
EVIDENCE PRE TEST
EVIDENCE POST TEST
EVIDENCE KEGIATAN 4
EVALUASI
Foto Kegiatan

Hasil pre dan post test


Nama Pre test Post test
Benar Salah Benar Salah
Ika wahyuni 5 5 8 2
Tri ulandari 5 5 9 1
Sari agustin 5 5 9 1
Dina marlina 6 4 9 1
Messy septa 6 4 9 1
Daftar Peserta
BIODATA PENULIS

A. Data Pribadi
Nama : Metasa Debby Abtari
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 02 Agustus 1996
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Lajang
Agama : Islam
Nomor telepon : 0812-7254-381
Email : debby.speed3@gmail.com
Alamat : jl.Anggrek 1 No.25 Rt.01 Kel.Taba Lestari
Kec.Lubuklinggau Timur 1

B. Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri 85 Lubuklinggau
SMP : SMP Negeri 2 Lubuklinggau
SMA : SMA Negeri 2 Lubuklinggau
Strata 1 : Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan
Lubuklinggau

You might also like