You are on page 1of 11

KERANGKA TEORITIS

Disusun Oleh
Indra Surya Arditya
B.231.21.0115

Tahun 2022/2023
1. Pengertia Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis (theoretical framework) adalah konsep atau model abstrak yang digunakan

sebagai dasar pemikiran dalam suatu penelitian atau kajian. Kerangka teoritis memberikan landasan

konseptual untuk menjelaskan, memahami, dan menginterpretasikan fenomena yang sedang diteliti.

Dalam konteks penelitian ilmiah atau akademis, kerangka teoritis melibatkan beberapa elemen utama:

a) Konsep Dasar: Kerangka teoritis biasanya dimulai dengan mengidentifikasi konsep-konsep dasar

yang relevan dengan subjek penelitian. Konsep-konsep ini adalah ide-ide abstrak yang

membentuk dasar pemahaman tentang fenomena yang sedang dipelajari.

b) Hubungan Antar Konsep: Kerangka teoritis menjelaskan hubungan antara konsep-konsep dasar

tersebut. Ini dapat berupa proposisi-proposisi atau pernyataan yang menggambarkan bagaimana

konsep-konsep saling berhubungan dan berinteraksi.

c) Asumsi Dasar: Kerangka teoritis sering kali didasarkan pada asumsi-asumsi dasar yang

membentuk landasan pemikiran. Asumsi-asumsi ini dapat berupa keyakinan tentang sifat

manusia, hukum alam, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi subjek penelitian.

d) Model Konseptual: Dalam beberapa kasus, kerangka teoritis dapat diilustrasikan dalam bentuk

model konseptual atau diagram yang menggambarkan struktur konseptual dan hubungan antara

konsep-konsep tersebut.

e) Variabel-variabel: Kerangka teoritis mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diukur atau

diamati dalam penelitian. Variabel-variabel ini sering kali terkait dengan konsep-konsep dalam

teori dan digunakan untuk menguji proposisi-proposisi.

f) Hipotesis: Berdasarkan kerangka teoritis, peneliti dapat mengembangkan hipotesis-hipotesis

yang merupakan prediksi tentang hasil penelitian. Hipotesis-hipotesis ini akan diuji dalam

penelitian empiris.
g) Kerangka Pemahaman: Kerangka teoritis memberikan kerangka pemahaman yang membantu

peneliti dalam menyusun dan mengorganisir informasi tentang subjek yang diteliti. Ini membantu

dalam menjelaskan fenomena yang kompleks.

h) Batasan dan Lingkup: Kerangka teoritis juga dapat mencakup batasan dan lingkup penelitian. Ini

mengidentifikasi area-area tertentu yang akan dipelajari dan area-area yang dikecualikan dari

penelitian.

i) Kontribusi Pengetahuan: Kerangka teoritis juga harus mencantumkan bagaimana penelitian ini

diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih luas dalam bidang

tertentu atau mengisi celah pengetahuan yang ada.

Kerangka teoritis sangat penting dalam penelitian karena membantu peneliti untuk memahami

konteks konseptual dari subjek penelitian, merumuskan pertanyaan penelitian, merancang penelitian

empiris, dan menginterpretasikan hasil penelitian. Ini juga membantu memastikan bahwa penelitian

memiliki dasar yang kuat dan relevan dalam literatur atau bidang pengetahuan yang ada.

2. Definisi Teori :

 Elemen teori : construct, konsep, definisi dan proposisi

 Gambaran sistematis : fenomena melalui hubungan antar variabel

 Tujuan : menjelaskan dan memprediksi fenomena alam

3. Konsep Dan Konstruk

Dalam kerangka teoritis, konsep dan konstruk adalah elemen-elemen penting yang membantu

dalam membentuk pemahaman tentang subjek penelitian. Berikut ini adalah contoh konsep dan konstruk

dalam beberapa kerangka teoritis yang berbeda:

a) Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory):

-Konsep: Self-efficacy, atau keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakuka

tindakan tertentu.
-Konstruk: Dalam konteks ini, konstruk self-efficacy adalah suatu ukuran yang digunakan untuk

mengukur tingkat keyakinan individu dalam mengatasi tugas atau tantangan yang dihadapinya.

b) Teori Motivasi (Motivation Theory):

-Konsep: Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari kepuasan pribadi dan minat terhadap

suatu tindakan.

-Konstruk: Dalam hal ini, konstruk motivasi intrinsik adalah variabel yang digunakan untuk

mengukur tingkat motivasi yang berasal dari kepuasan pribadi daripada hadiah eksternal.

c) Teori Ekologi Manusia (Ecological Systems Theory):

-Konsep: Mikrosistem, yaitu lingkungan langsung di mana individu berinteraksi sehari-hari.

-Konstruk: Konstruk mikrosistem mencakup variabel yang memungkinkan peneliti untuk

mengukur interaksi dan pengaruh lingkungan langsung pada individu, seperti keluarga, teman,

atau sekolah.

d) Teori Perilaku Kesehatan (Health Behavior Theory):

-Konsep: Perceived susceptibility (persepsi kerentanan), yaitu keyakinan individu tentang risiko

mereka terkena suatu penyakit atau kondisi kesehatan.

-Konstruk: Konstruk perceived susceptibility adalah ukuran tingkat keyakinan individu terhadap

sejauh mana mereka rentan terhadap suatu penyakit, dan ini dapat digunakan untuk menjelaskan

perilaku kesehatan.

e) Teori Persuasi (Persuasion Theory):

-Konsep: Central route persuasion, yaitu pendekatan persuasi yang melibatkan pemikiran

mendalam dan pemahaman yang dalam terhadap pesan persuasif.

-Konstruk: Dalam konteks ini, konstruk central route persuasion adalah cara mengukur sejauh

mana individu terlibat dalam pemikiran mendalam saat memproses pesan persuasif.

f) Teori Pertumbuhan dan Perkembangan (Developmental Theory):

-Konsep: Identity formation (pembentukan identitas), yaitu proses di mana individu

mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri dan peran mereka dalam masyarakat.
-Konstruk: Konstruk identity formation digunakan untuk mengukur perkembangan identitas

individu selama tahap perkembangan tertentu, seperti masa remaja.

Contoh-contoh di atas menggambarkan bagaimana konsep-konsep dalam kerangka teoritis dapat

diwujudkan menjadi konstruk yang dapat diukur atau diamati dalam penelitian empiris. Konstruk ini

membantu peneliti untuk mengukur dan menguji hubungan antara konsep-konsep tersebut dalam

konteks penelitian mereka.

4. Variabel

a) Definisi : segala sesuatu yang diberi berbagai macam nilai atau proksi / representasi dari konstruk

yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.

b) Nilai Variabel : berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan ukuran / skala dalam kisaran

nilai

c) Fungsi Variabel :

 Dependent Variabel : variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel yang lain

 Independet Variabel : variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

 Moderating variabel :variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung

antara variabel dependen dan independent

 Intervening variabel : variabel yang mempengaruhi variabel dependen dan independen

menjadi hubungan yang tidak langsung

d) Skala Nilai Variabel

-Variabel continue

Variabel continue adalah jenis variabel dalam statistik yang dapat mengambil nilai dalam

rentang tertentu dan memiliki tak hingga banyak nilai antara dua titik. Dengan kata lain, variabel

kontinu adalah variabel yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dan dapat memiliki nilai desimal

atau pecahan. Variabel ini dapat diukur dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Berikut adalah

beberapa contoh variabel kontinu:


 Usia: Usia seseorang adalah contoh klasik dari variabel kontinu. Usia dapat mengambil

nilai dalam rentang tertentu (misalnya, 25 tahun hingga 30 tahun), dan seorang individu

bisa berusia 25,5 tahun, 26,75 tahun, atau nilai usia lainnya dengan presisi desimal.

 Berat Badan: Berat badan seseorang adalah variabel kontinu. Berat badan dapat diukur

dalam kilogram atau pon dan dapat memiliki nilai desimal. Sebagai contoh, berat badan

seseorang bisa 70,5 kg atau 155,75 pon.

 Tinggi Badan: Tinggi badan juga merupakan variabel kontinu. Tinggi badan dapat diukur

dalam sentimeter atau inci dan memiliki banyak nilai desimal. Misalnya, seseorang bisa

memiliki tinggi badan 165,3 cm atau 63,8 inci.

 Pendapatan Tahunan: Pendapatan tahunan adalah variabel kontinu yang mengukur

penghasilan individu dalam bentuk mata uang tertentu (misalnya, dolar). Pendapatan

tahunan dapat memiliki nilai desimal, seperti $40,500 atau $75,250.

 Suhu: Suhu adalah variabel kontinu yang dapat diukur dalam derajat Celsius atau

Fahrenheit. Suhu juga memiliki banyak nilai desimal, seperti 25,5°C atau 72,3°F.

Variabel continue seringkali digunakan dalam analisis statistik yang lebih kompleks,

seperti regresi linier, karena memungkinkan untuk mengukur hubungan antara variabel kontinu

dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Dalam pengumpulan data, pengukuran variabel kontinu

biasanya dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat memberikan hasil yang sangat presisi,

seperti alat pengukur berat badan digital atau termometer digital.

-Variabel kategori

Variabel kategori, juga dikenal sebagai variabel kualitatif, adalah jenis variabel dalam

statistik yang mewakili kategori atau kelompok, bukan nilai-nilai numerik. Variabel ini digunakan

untuk mengelompokkan data atau menggambarkan karakteristik kualitatif atau kategorikal dari

suatu subjek. Variabel kategori tidak memiliki tingkat presisi seperti variabel kontinu. Ada dua

jenis utama variabel kategori:


 Variabel Kategorikal Nominal: Variabel ini menggambarkan kategori atau kelompok yang

tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu. Dalam variabel kategorikal nominal, setiap

kategori diberi label atau nama, dan tidak ada peringkat yang berlaku. Contoh variabel

kategorikal nominal meliputi jenis kelamin (pria, wanita), warna mata (biru, cokelat,

hijau), atau jenis mobil (sedan, SUV, truk).

 Variabel Kategorikal Ordinal: Variabel ini menggambarkan kategori atau kelompok yang

memiliki urutan atau peringkat. Dalam variabel kategorikal ordinal, kategori-kategori

tersebut memiliki tingkat atau derajat yang berbeda-beda, tetapi jarak antara tingkat-

tingkat tersebut mungkin tidak sama. Contoh variabel kategorikal ordinal meliputi tingkat

pendidikan (SD, SMP, SMA, perguruan tinggi), tingkat kepuasan (sangat puas, puas, tidak

puas), atau kelas sosial (tinggi, menengah, rendah).

Variabel kategori digunakan dalam berbagai jenis analisis statistik, tergantung pada jenis

data yang ingin dijelajahi. Misalnya, uji chi-kuadrat dapat digunakan untuk menguji hubungan

antara dua variabel kategorikal, sementara analisis regresi logistik digunakan untuk memahami

hubungan antara variabel kategorikal dan variabel respons biner. Variabel kategori sering kali

digunakan dalam penelitian sosial, ilmu politik, ilmu psikologi, dan berbagai bidang lainnya

untuk menggambarkan karakteristik non-angka dari subjek atau data

e) Perlakuan Variabel

-Variabel Aktif

Variabel aktif (independent variable) adalah variabel yang diberikan perlakuan atau

manipulasi dalam sebuah eksperimen atau penelitian. Variabel ini adalah faktor yang diasumsikan

memiliki pengaruh atau dampak pada variabel dependen atau hasil penelitian. Dalam eksperimen,

peneliti sengaja memanipulasi variabel aktif untuk melihat apakah perubahan dalam variabel ini

akan memengaruhi variabel dependen.Beberapa karakteristik dan contoh variabel aktif adalah

sebagai berikut:
 Manipulasi: Variabel aktif adalah variabel yang dapat dimanipulasi oleh peneliti. Ini berarti

peneliti dapat mengendalikan nilai atau tingkat variabel aktif untuk melihat bagaimana

perubahan tersebut memengaruhi variabel dependen.

 Pengaruh: Variabel aktif diasumsikan memiliki pengaruh atau dampak pada variabel

dependen. Tujuan penelitian adalah untuk memahami sejauh mana perubahan dalam

variabel aktif akan berdampak pada variabel dependen.

 Variasi: Variabel aktif harus memiliki variasi dalam eksperimen. Artinya, ada setidaknya

dua kelompok atau kondisi yang berbeda untuk variabel aktif agar perbedaannya dapat

diamati.

Contoh variabel aktif dalam beberapa eksperimen:

 Pada eksperimen tentang pengaruh pemberian obat: Jenis obat (misalnya, obat A dan obat

B) adalah variabel aktif. Penelitian ini akan mengukur bagaimana jenis obat yang berbeda

memengaruhi kesehatan pasien (variabel dependen).

 Pada eksperimen tentang pengaruh pola makan terhadap berat badan: Pola makan

(misalnya, pola makan tinggi protein dan pola makan tinggi karbohidrat) adalah variabel

aktif. Penelitian ini akan melihat bagaimana pola makan yang berbeda memengaruhi berat

badan (variabel dependen).

 Pada eksperimen tentang pengaruh latihan fisik terhadap tekanan darah: Jumlah latihan

(misalnya, latihan intensitas tinggi dan latihan intensitas rendah) adalah variabel aktif.

Penelitian ini akan menilai bagaimana tingkat latihan yang berbeda memengaruhi tekanan

darah (variabel dependen).

Variabel aktif adalah salah satu komponen penting dalam desain eksperimental, karena

memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab-akibat dan memahami

dampak dari manipulasi variabel tersebut pada variabel dependen

-Variabel Atribut
Variabel atribut, juga dikenal sebagai variabel kategorikal atau variabel kualitatif, adalah

jenis variabel dalam statistik yang menggambarkan karakteristik kategori atau kelompok tertentu.

Variabel atribut tidak memiliki nilai numerik atau tingkat presisi seperti variabel kontinu, dan

biasanya digunakan untuk menggambarkan karakteristik non-angka dari subjek atau data. Variabel

atribut dapat digunakan untuk mengelompokkan atau mengkategorikan data berdasarkan berbagai

atribut atau karakteristik tertentu.Beberapa contoh variabel atribut atau kategorikal adalah:

 Jenis Kelamin: Variabel ini memiliki dua kategori, yaitu pria dan wanita, dan digunakan

untuk menggambarkan karakteristik jenis kelamin dari individu.

 Warna Mata: Variabel ini memiliki beberapa kategori, seperti biru, cokelat, hijau, dan abu-

abu, dan digunakan untuk menggambarkan karakteristik warna mata dari individu.

 Status Pernikahan: Variabel ini memiliki beberapa kategori, seperti lajang, menikah, cerai,

atau duda/janda, dan digunakan untuk menggambarkan status pernikahan individu.

 Golongan Darah: Variabel ini memiliki beberapa kategori, seperti A, B, AB, dan O, dan

digunakan untuk menggambarkan golongan darah seseorang.

 Agama: Variabel ini memiliki berbagai kategori yang mewakili berbagai agama, seperti

Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dll., dan digunakan untuk menggambarkan keyakinan

agama individu.

Variabel atribut dapat digunakan dalam berbagai jenis analisis statistik, terutama dalam konteks

analisis deskriptif, uji asosiasi, atau pengujian perbedaan antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Contohnya termasuk uji chi-kuadrat untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal atau

analisis ANOVA untuk membandingkan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok. Variabel atribut juga

dapat digunakan sebagai variabel prediktor atau variabel independen dalam model statistik.

5. Definisi Operasional Variabel

Merupakan penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur / cara tertentu yang

digunakan peneliti dalam mengoperasionalkan konstruk

6. Hipotesis
Merupakan proposisi yang dapat diuji secara empiris dengan analisa data

-Proposisi : merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya dan dapat diuji kebenarannya

berdasarkan konsep atau konstruk yang menjelaskan fenomena

-Fungsinya : untuk menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam

rumusan proposisi yang diuji secara empiris

7. Fungsi Hipotesis

 Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional

 Hipotesis menyatakan variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris

 Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode pengujian data

 Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian

8. Rumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis adalah langkah awal dalam penelitian ilmiah yang menggambarkan apa yang

akan diuji atau diteliti dalam suatu penelitian. Hipotesis adalah pernyataan yang mengemukakan prediksi

atau dugaan tentang hubungan antara variabel atau fenomena yang akan diteliti. Rumusan hipotesis

membantu dalam merancang penelitian, mengarahkan pengumpulan data, dan menguji kebenaran atau

validitas dugaan yang diajukan.

Rumusan hipotesis biasanya terdiri dari dua jenis utama: hipotesis nol (null hypothesis) dan

hipotesis alternatif (alternative hypothesis). Berikut adalah cara untuk merumuskan kedua jenis hipotesis

tersebut:

 Hipotesis Nol (Null Hypothesis - H0): Hipotesis nol adalah pernyataan yang menyatakan bahwa

tidak ada hubungan atau efek yang signifikan antara variabel yang diuji. Dalam rumusan

hipotesis nol, biasanya digunakan tanda "=" atau "tidak ada perbedaan" antara variabel. Contoh

rumusan hipotesis nol adalah:

-H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor ujian antara kelompok A dan

kelompok B.
-H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan produk X dan peningkatan

produktivitas.

 Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis - Ha atau H1): Hipotesis alternatif adalah pernyataan

yang menyatakan bahwa ada hubungan atau efek yang signifikan antara variabel yang diuji.

Hipotesis alternatif adalah apa yang ingin diuji atau dibuktikan. Dalam rumusan hipotesis

alternatif, digunakan tanda "≠," ">", atau "<" tergantung pada jenis hubungan yang

dihipotesiskan. Contoh rumusan hipotesis alternatif adalah:

-Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam rata-rata skor ujian antara kelompok A dan

kelompok B.

-Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan produk X dan peningkatan

produktivitas.

Setelah rumusan hipotesis nol dan alternatif, peneliti akan mengumpulkan data dan melakukan analisis

statistik untuk menguji kebenaran hipotesis. Jika hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bukti yang cukup

ada untuk menolak hipotesis nol, maka hipotesis alternatif diterima. Jika tidak ada bukti yang cukup, maka

hipotesis nol tetap berlaku.Rumusan hipotesis merupakan langkah penting dalam metode ilmiah karena

membantu dalam mengarahkan penelitian dan menguji hipotesis atau dugaan penelitian.

You might also like