You are on page 1of 2

PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

A. Permasalah sosial di masyarakat

•pengertian masalah sosial

ada berbagai pandangan para tokoh sosiologi tentang masalah sosial, pandangan itu antara lain
sebagai berikut:

1) Arnold M. rose mengatakan bahwa masalah sosial dapat di definisikan sebagai suatu situasi yang
telah memengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu adalah sebab
dari kesulitan mereka. situasi itu dapat di ubah

2) Raab dan selznick berpandangan bahwa masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang
menantang masyarakat itu sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang

3) Richard berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola prilaku dan kondisi yang tidak diinginkan dan
tidak dapat di terima oleh sebagian besar anggota masyarakat

4) Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur
unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Ada dua elemen penting terkait dengan definisi masalah sosial. elemen yang pertama adalah objektif.
elemen objektif menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial. elemen yang kedua adalah elemen
subjektif. elemen subjektif menyangkut pada keyakinan bahwa kondisi sosial tertentu berbahaya bagi
masyarakat dan harus di atasi

• Teori teori masalah sosial

1) teori fungsionalisme

berdasarkan teori fungsionalisme, ada dua pandangan tentang masalah sosial. kedua pandangan itu
berasal dari patologi sosial dan disorganisasi sosial. menurut patologi sosial, masalah sosial bagaikan
suatu penyakit dalam tubuh manusia. penyakit itu disebabkan oleh salah satu sistem organ atau sel
tubuh tidak bekerja dengan baik. penyakit sosial, seperti kejahatan, kekerasan, kenakalan remaja
tumbuh dalam masyarakat karena peran institusi keluarga, agama, ekonomi dan politik sudah tidak
memadai lagi. sementara itu, menurut pandangan disorganisasi sosial, masalah sosial bersumber dari
proses perubahan sosial yang cepat, seperti revolusi kebudayaan di tiongkok (1966-1976)

2) teori konflik

dalam perspektif teori konflik, ada dua pandangan tentang masalah sosial, kedua pandangan itu
adalah teori marxis dan teori non marxis. teori marxis melihat konflik sosial terjadi karena
ketidaksetaraan ekonomi

sementara itu, pandangan teori non marxis menaruh perhatian pada konflik yang timbul karena
kelompok. kelompok mempunyai kepentingan dan nilai yang berbeda. pandangan ini menimbulkan
interpretasi yang berbeda atas masalah sosial. masalah sosial dapat di atasi jika tiap kelompok dapat
memahami pandangannya masing masing

3) teori interaksionalisme simbolik

berbeda dengan teori fungsionalisme dan teori konflik yang melihat masalah sosial sebagai produk
masyarakat, teori interaksionalisme simbolik melihat masalah sosial sebagai interaksi simbolik antara
individu yang tidak mempunyai masalah sosial dan individu yang mempunyai masalah sosial. umumnya
interaksi simbolik adalah interaksi antara seseorang dan orang lain yang di atur oleh makna yang
menghubungkan tindakan dan reaksi mereka. dalam teori interaksi simbolik, juga ada dua pandangan
yang berbeda tentang masalah sosial.

pertama adalah teori pelabelan (labelling theory) menurut teori ini, suatu kondisi sosial kelompok atau
masyarakat tertentu dianggap bermasalah, karena kondisi itu sudah di cap bermasalah. kedua,
konstruksionalisme sosial, melihat bahwa individu yang menginterpretasikan dunia sekitarnya secara
sosial mengonstruksi realitas secara sosial.

• Faktor faktor penyebab permasalahan sosial

masalah sosial adalah kondisi ketidaksesuaian unsur unsur kebudayaan dalam suatu masyarakat.
akibatnya, ketidaksesuaian ini akan membahayan masyarakat dan menimbulkan kepincangan ikatan
sosial dalam masyarakat. masalah sosial timbul dari kekurangan kekurangan dalam diri manusia atau
kelompok sosial yang bersumber pada faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan sosial budaya.

1. faktor ekonomis, yang menjadi penyebab permasalahan sosial adalah kemiskinan

2. faktor biologis, yang di dalamnya terdapat persoalan yang harus di pecahkan seperti masalah
endemis atau penyakit menular sebagaimana terjadi dewasa ini, yaitu seperti flu burung, hiu yang
menyerang beberapa daerah

3. faktor psikologis, seperti depresi, stress, gangguan jiwa dan lain sebagainya

4. faktor sosial dan kebudayaan seperti perceraian, masalah kriminalitas, pelecehan seksual,

kenakalan remaja, konflik rasial dan keagamaan dan lain sebagainya

You might also like